Anda di halaman 1dari 6

PRINSIP

ISLAM
TENTANG
KLONING
DAN STEM Oleh :
Nuzula Syifaul Khujun (NIM : J210211100)

SEL
Febi Kusuma Nugraha (NIM : J210211208)
Nur Syarifah (NIM : J210211207)
A. KLONING SEL

1. Batasan
Kloning berasal dari bahasa yunani yaitu Clone
atau klona bermakna patahan/ potongan dari
tanaman. Dalam perkembangannya pengertian
cloning adalah proses penggandaan makhluk
hidup dengan era transfer inti set (nucleus) dari
set janin yang sudah berdeferensiasi menjadi sel
dewasa. Pengertian lain yaitu proses
penggandaan makluk hidup dengan cara
memindahkan inti sel tubuh ke sel telur. Dengan
teknik ini makhluk hasil kloning akan memiliki
sifat-sifat genetik sama dengan sel induknya.
2. Sejarah

Pada awalnya kloning dilakukan pada


tanaman. Kloning pada tanaman ini dikenal
dengan kultur jaringan tanaman dan
rekayasa genetika. Pada awalnya klonasi
hanya memanfaatkan potongan dari daun,
sebagian jaringan batang, akar dan lain-
lain. Tetapi dalam perkembangannya
teknologi kloning sudah bisa melalukan
pada tingkat gen. Hal ini yang disebut
rekayasa genetika.Dalam perkembangnnya
maka, imajinasi dan pikiran ilmuwan
melompat untuk mencoba kloning pada
manusia.
B. PROSES CLONING MANUSIA

Dalam aplikasinya teknik


kloning dapat dimanfaatkan
Munculnya ide kloning pada Dalan teknisnya kloning pada manusia dapat
antara lain :
manusia dipicu beberapa hal: dilakukan dengan beberapa cara:
a. Membantu seseorang
a. Kebutuhan manusia a. Mentranfer nukleus wanita kandidat ke
yang mandul untuk
seperti membantu sel ovumnya sendiri yang telah
mempunyai keturunan
pasangan yang mandul dikosongkan nukleusnya
b. Mengganti organ/jaringan
b. Kebutuhan manusia b. Mentransfer nukleus sel somatik wanita
tubuhnya yang
untuk penyembuhan lain ke sel ovum yang telah dikosongkan
rusak/berpenyakit dengan
penyakit seperti kanker, nukleusnya pada wanita kandidat
jaringan tubuh embrio
atau penyakit keturunan c. Mentransfer nukleus sel somatik dari
hasil kloing.
c. Imaginasi liar manusia laki-laki jantan (bisa berasal dari hewan)
c. Pengobatan beberapa
yang tidak pernah puas ke sel ovum yang telah dikosongkan
penyakit keturunan
akan segala ilmu nukleusnya pada wanita kandidat
NABATI d. Fertilisasi sel ovum oleh sel sprema
d. Pengobatan penyakit
kanker
tanpa berhubungan badan (bayi tabung)
c. Pandangan islam

Pandangan hukum juga tergantung dari niat dan


tujuannya.Berdasarkan hal ini maka hukum kloning bisa
dibeda-bedakan antara lain:
1. "Kloning dengan tujuan mendapatkan keturunan
tanpa per-nikahan. Pada tujuan seperti ini hamper
semua ulama sepakat mengatakan haram
2. Kloning dengan tujuan mendapatkan keturunan pada
pasangan semua ulama sepakat mengatakan
haram.yang mandul. Ulama berbeda pendapat.
Sebagian ulama membolehkan, sebagian
mengharamkannya.
3. Kloning untuk menyembuhkan penyakit. Hampir
semua ulama membolehkannya
4. Kloning untuk menghambat ketuaan. Ini menyalahi
kodrat.Hampir semua ulama melarang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai