Document
Document
Nim : D500220082
2. Apa tantangan lingkungan yang dihadapi oleh industri baja? Bagaimana industri ini dapat
berkontribusi dalam meminimalkan dampak lingkungan negatif?
Jawab : Industri baja menghadapi beberapa tantangan lingkungan yang signifikan, termasuk:
a. Emosi Gas Rumah Kaca: Proses produksi baja dapat menghasilkan emisi gas
rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen
dioksida (NO2), yang berkontribusi pada perubahan iklim global.
b. Pencemaran Air dan Tanah: Industri baja memerlukan penggunaan air yang
besar, dan pengelolaan limbah cair dapat mengakibatkan pencemaran air.
Selain itu, zat-zat kimia seperti logam berat dan senyawa kimia beracun dapat
mencemari tanah.
c. Konsumsi Energi Besar: Proses produksi baja membutuhkan konsumsi energi
yang tinggi, terutama dalam tahap pencairan dan pemurnian besi. Sumber
energi non-terbarukan seperti batu bara sering digunakan, menyebabkan
dampak lingkungan yang besar.
d. Penebangan Hutan dan Penggunaan Lahan: Industri baja memerlukan bahan
baku seperti kayu dan batu bara, yang dapat mengakibatkan penebangan
hutan dan penggunaan lahan yang besar.
e. Penggunaan Teknologi Bersih: Mengadopsi teknologi produksi baja yang lebih
ramah lingkungan, seperti proses tanpa karbon atau menggunakan teknologi
hijau dalam proses produksi.
f. Penggunaan Bahan Baku Terbarukan: Mengintegrasikan sumber-sumber
bahan baku terbarukan, seperti limbah baja daur ulang, untuk mengurangi
ketergantungan pada bahan baku primer.
g. Efisiensi Energi: Meningkatkan efisiensi energi dalam seluruh rantai produksi,
mulai dari pencairan hingga pengolahan akhir, untuk mengurangi konsumsi
energi dan emisi karbon.
h. Penelitian dan Inovasi: Menginvestasikan dalam penelitian dan
pengembangan teknologi baru untuk mengurangi emisi dan memperbaiki
efisiensi produksi baja.
i. Manajemen Limbah dan Air: Menerapkan praktik terbaik dalam pengelolaan
limbah cair dan padat untuk meminimalkan dampak negatif pada lingkungan.
j. Pematuhan terhadap Regulasi Lingkungan: Mematuhi regulasi dan standar
lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk memastikan bahwa
operasi industri memenuhi persyaratan lingkungan yang ketat.
3. Jelaskan perbedaan antara baja karbon rendah, baja karbon menengah, dan baja karbon tinggi.
Berikan contoh penggunaannya dalam industri?
Jawab :
a. Baja Karbon Rendah:
- Baja karbon rendah memiliki kandungan karbon kurang dari sekitar 0,3%. Ini
membuatnya lebih lentur dan mudah diolah, tetapi memiliki kekuatan tarik yang
lebih rendah.
- Contoh Penggunaan dalam Industri:
- Baja karbon rendah digunakan dalam pembuatan komponen otomotif seperti
panel bodi, bracket, dan struktur yang membutuhkan kekuatan yang cukup,
namun tetap mudah untuk diolah.
- Baja karbon rendah digunakan dalam pembuatan peralatan rumah tangga seperti
kunci, pengencang, dan pisau rumah tangga.
4. Jelaskan proses bagaimana bijih besi dikonversi menjadi baja dalam proses produksi modern?
Jawab : Proses konversi bijih besi menjadi baja melalui berbagai tahapan. Berikut adalah urutan
langkah-langkahnya dalam produksi modern:
a. Pemurnian dan Persiapan Bahan Baku:
- Bijih besi diekstraksi dari tambang dan kemudian dimurnikan untuk
menghilangkan kontaminan seperti tanah, pasir, dan batuan lainnya. Bahan baku
yang bersih dan berkualitas tinggi diperlukan untuk memastikan produksi baja
yang berkualitas.
c. Pengurangan Oksigen:
- Di dalam tanur tinggi, kokas berfungsi sebagai sumber karbon. Karbon
bereaksi dengan oksigen yang terdapat dalam bijih besi, mengurangi oksigen
tersebut dan menghasilkan besi kasar atau besi cair.
5. Apa yang dimaksud dengan kekuatan tarik dan kekerasan pada baja?
Jawab : a. Kekuatan tarik (tensile strength) adalah kemampuan sebuah material,
dalam hal ini baja, untuk menahan tegangan atau tarikan sebelum mengalami
deformasi atau patah. Ini diukur dalam satuan tekanan seperti pascal (Pa) atau
megapascal (MPa). Semakin tinggi kekuatan tarik suatu baja, semakin besar
beban yang dapat ditanggung sebelum mengalami kegagalan.