Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN CA GINJAL

1. AGLIS TRINOPITA PUTRI (221151004)

2. HARDIANTI DEWI SARTIKA (221151010)

3. KRISDALING (221151015)

4. NADIA RABAIATUL AULIA (221151020)


slidesmania.com

5. YESA MAULIDIA (221151025)


Definisi
Kanker ginjal adalah suatu keganasan pada

parenkim ginjal yang berasal dari tubulus

proksimalis ginjal. Stadium dari adenokarsinama

ginjal terbagi atas empat stadium

(Arif Muttaqim & Kumala Sari, 2011).


slidesmania.com
Etiologi
1. Rokok
2. Sindrom Von Hippel-lindau
3. Obesitas
4. Dialisis >5 pada gagal ginjal kronis
5. Fenasetin analgesik
6. Hipertensi
7. Riwayat penyakit keturunan
slidesmania.com
Patofisiologi Karsinoma papiler ginjal herediter (HPRC)
adalah kelainan bawaan dengan pola dominan
warisan autosom; individu yang terkena
Penyakit sindrom von Hippel-
mengembangkan karsinoma ginjal bilateral
Lindau adalah sindrom
(Radovanovic, 1986 dalam Arif Muttaqim &
autosomal dominasi yang Kumala Sari, 2011). Individu dengan onkosit ginjal
memberikan predisposisi familial mengembangkan oncocytoma multifocal
untuk berbagai neoplasma, atau neoplasma omcocytic di ginjal. Sindrom
termasuk kanker ginjal. Renal Birt-Hogg-Dube adalah sindrom kulit turun-
cell carcinoma berkembang di temurun. Pasien dengan sindrom Birt-Hogg-
hampir 40% dari pasien Dube memiliki kecenderungan dominan
dengan penyakit Hipper- diwariskan untuk mengembangkan tumor jinak
Lindau von dan merupakan dari folikel rambut (yaitu fibrofolliculomas),
penyebab utama kematian terutama leher, wajah, dan batas atas, serta
diantara pasien tersebut. berisiko mengembangkan tumor ginjal, polip
slidesmania.com

kolon atau tumor, dan kista paru (Iliopoulos,


2000 dalam Arif Muttaqim & Kumala Sari, 2011).
Patofisiologi
Untuk rokok (kandungan kadmium dalam rokok) masuk ke dalam
tubuh melalui air liur hingga masuk ke dalam pembuluh darah
menyebabkan vasokontriksi arteriol aferen dimana kadmium sendiri
saling berikatan dengan protein yang berfungsi untuk meningkatkan
konsentrasi dalam darah meningkat menyebabkan penurunan LFG
(Laju filtrasi glomerulus) jika hal ini terjadi dalam waktu yang lama
menimbulkan obstruksi atau kerusakan lumen tubulus dalam ginjal
memicu pelepasan zat-zat vasoaktiv intrarenal yang merangsang
pertumbuhansel endotel yang abnormal dan bersifat merusak.
slidesmania.com
Patofisiologi
Hipertensi disebabkan karena adanya peningkatan produksi renin
olyaaparatus jugstakglomerulus yang memicu respon
angiotensinaldosteron yang meningkatkan reabsorbsi natrium serta
udara dalam tubulus tekanan ginjal pada saat jantung berdetak
sehingga resistensi pembuluh darah arteri menyebabkan
vasokontriksi pembuluh darah arteri sehinga darah yang masuk ke
ginjal mengurangi dan menyebabkan penurunan laju filtrasi
glomerulus jika hal ini terjadi dalam waktu yang lama menimbulkan
obstruksi atau kerusakan lumen tubular dalam ginjal memicu
pelepasan zat-zat vasoaktiv intrarenal yang merangsang
slidesmania.com

pertumbuhan sel endotel yang abnormal dan bersifat merusak


Patofisiologi
Phenacetin yang masuk ke dalam pembuluh darah bersifat
kurang dapat dilarutkan sehingga meningkatkan kinerja
ginjal, terhambatnya proses filtrasi menyebabkan penurunan
laju filtrasi glomerus apabila hal ini terjadi dalam waktu yang
lama menimbulkan obstruksi atau kerusakan lumen tubular
dalamginjal memicu pelepasan zat-zat vasoaktif tubulus
intrarenal dalam ginjal memicu pelepasan zat-zat vasoaktiv
intrarenal yang merangsang pertumbuhan sel endotel yang
abnormal dan bersifat merusak.
slidesmania.com
Pathway
slidesmania.com

― Irene M. Pepperberg
Manifestasi klinis
1. Hematuria
2. Rasa nyeri
3. Adanya massa di daerah pinggang
slidesmania.com
Tanda-tanda lain dari karsinoma ginjal adalah:
1. Warna urin abnormal (gelap atau coklat) karena terdapat darah
dalm urin.
2. Kehilangan berat badan lebih dari 5 %.
3. Kebanyakan karsinoma ginjal teridentifikasi secara kebetulan pada
saat pemeriksaan diagnostic abdomen seperti CT-Scan.
4. Gejala yang nampak mungkin berkaitan dengan metastase tumor
pada tulang seperti fraktur patologi pada paha
5. Paraneoplastik phenomena, yaitu: pandangan abnormal, palor
(muka pucat), pertumbuhan rambut yang berlebihan (pada wanita),
konstipasi, dan tidak toleran terhadap cuaca dingin.
6. Tekanan darah tinggi
slidesmania.com
Pemeriksaan penunjang
1. Intravenous pyelography (IVP)

2. sistoscopy, nefrotomografi

3. angiografi renal

4. ultrasonografi (USG)

5. CT-scan
slidesmania.com
Penatalaksanaan
1. Nefroktomi

2. Hormonal

3. Imunoterapi

4. Terapi radiasi
slidesmania.com
Pengkajian
Anamnesa
1. Identitas pasien
Pengkajian fisik
2. Keluhan utama 1. Inspeksi
3. Riwayat Kesehatan Saat Ini Adanya pembesaran pada daerah pinggang
atau abdomen
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
2. Palpasi
5. Keluhan miksi Palpasi dilakukan menggunakan dua tangan.
6. Hematuria 3. Perkusi
7. Inkontinensia urine Dilakukan dengan memberikan ketokan
8. Keluhan Disfungsi Seksual pada sudut kostovertebra.
9. Pengkajian Psikospiritual 4. Auskultasi
Tanda yang penting adalah bruit ginjal.
Pengkajian diagnostik
1. Analisa urin
2. Pemeriksaan darah lengkap dan rutin
slidesmania.com

3. Rontgen abdomen
4. Fungsi faal ginjal
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri kronis b.d kerusakan system saraf

2. Gangguan eliminasi b.d iritasi kandung kemih

3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan

4. Defisit nutrisi b.d peningkatan kebutuhan metabolisme

5. Ansietas b.d kurang terpapar informasi


slidesmania.com
Intervensi Keperawatan

Diagnosa 1. (D.0078)

Intervensi: Manajemen nyeri (I.08238)


• Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
• Identifikasi skala nyeri
• Identifikasi respons nyeri non verbal
• Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
• Identifikasi pengetahuan dan keyaninan tentang nyeri
• Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
• Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
slidesmania.com

• Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan


• Monitor efek samping penggunaan analgetik
Lanjutan…..

• Berikan toknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,


hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing. kompres hangat/dingin, terapi bermain)
• Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis, suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
• Fasilitasi istirahat dan tidur
• Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
• Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
• Jelaskan strategi meredakan nyeri
• Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
• Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
slidesmania.com

• Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri


• Pemberian analgetik, jika perlu
Tujuan dan Kriteria Hasil
Diagnosa 1. (D.0078)
Tujuan dan kriteria hasil: Tingkat nyeri • Uterus teraba membulat menurun
(L.08066) • Ketegangan otot menurun
• Kemampuan menuntaskan aktivitas • Pupil dilatasi menurun
meningkat • Muntah menurun
• Keluhan nyeri menurun • Mual menurun
• Meringis menurun • Frekuensi nadi membaik
• Sikap protektif menurun • Pola napas membaik
• Gelisah menurun
• Tekanan darah membaik
• Kesulitan tidur Menurun
• Proses berpikir membaik
• Menarik diri menurun
• Berfokus pada diri sendiri menurun • Fokus membaik
• Diaforesis menurun • Fungsi berkemih membaik
• Perasaan depresi (tertekan) menurun • Perilaku membaik
slidesmania.com

• Perasaan takut mengalami cedera • Nafsu makan membaik


berulang menurun • Pola tidur membaik
Intervensi Keperawatan

Diagnosa 2. (D.0040)

Intervensi: Manajemen Eliminasi Urine (I.04152)


• Identifikasi tanda dan gejala retensi atau inkontinensia urine
• Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi atau inkontinensia urine
• Monitor eliminasi urine (mis, frekuensi, konsistensi, aroma, volume, dan
warna)
• Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
• Batasi asupan cairan, jika perlu
• Ambil sampel urine tengah (midstream) atau kultur
• Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih Ajarkan mengukur asupan
slidesmania.com

cairan dan haluaran urine


• Ajarkan mengambil spesimen urine midstream
Lanjutan…..

• Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih
• Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot panggul/berkemihan
• Anjurkan minum yang cukup, jika tidak ada kontraindikasi
• Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur
• Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra, jika perlu
slidesmania.com
Tujuan dan Kriteria Hasil

Diagnosa 2. (D.0040)
Tujuan dan kriteria hasil: Eliminasi
Urine (L.04034)
• Enuresis menurun
• Sensasi berkemih meningkat
• Disuria menurun
• Desakan berkemih (urgensi)
• Anuria menurun
menurun
• Frekuensi BAK membaik
• Distensi kandung kemih menurun
• Karakteristik urine membaik
• Berkemih tidak tuntas (hesitancy)
menurun
• Volume residu urine menurun
• Urin menetes (dribbling) menurun
slidesmania.com

• Nokturia menurun
• Mengompol menurun
Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan rencana keperawatan kegiatan atau tindakan
yang diberikan kepada pasien sesuai dengan rencana
keperawatan atau intervensi yang telah ditetapkan, tetapi
tidak menutup kemungkinan akan berbeda dari rencana
yang ditetapkan tergantung pada bagaimana kondisi pasien
di lapangan.
Kalimat yang digunakan pada bagian implementasi
merupakan kalimat kerja yang disesuaikan dengan intervensi
keperawatan. Contohnya yaitu dengan menambahkan kata
‘me-kan’ diawal kalimat pada intervensi
slidesmania.com
No Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Keperawatan Nama dan
/Jam Keperawatan Paraf

1. Rabu, 04 Nyeri kronis b.d – Mengkaji lokasi nyeri, Nadia


Oktober kerusakan sistem karakteristik nyeri,
2023 saraf durasi, frekuensi, kualitas,
08.00 (D.0078) intensitas nyeri yang
WIB dirasakan pasien.
– Mengidentifikasi skala
nyeri dengan pengukuran
0-10.
– Memonitor efek samping
penggunaan analgetik
2. Rabu, 04 Gangguan eliminasi – Membatasi asupan cairan Krisdaling
Oktober urin b.d iritasi – Mengambil sampel urine
2023 kandung kemih tengah (midstream) atau
slidesmania.com

14.00 (D.0040) kultur


WIB
Evaluasi Keperawatan
Dilaksanakan sebagai penilaian terhadap asuhan
keperawatan yang telah dilaksanakan sesuai pada tujuan
yang ingin dicapai. Pada bagian evaluasi keperawatan
ditentukan apakah perencanaan sudah tercapai atau belum,
dapat juga tercapai sebagaian atau timbul masalah baru
(Supriyati, 2018).
Evaluasi keperawatan juga menggunakan format SOAP, yang
dimana S (subjektif) merupakan data yang diperoleh dari
pernyataan klien ataupun keluarga klien, O (objektif)
merupakan data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan oleh
perawat atau tenaga kesehatan lain, A(analisis) merupakan
kesimpulan dari data objektif dan subjektif, dan P (planning)
yaitu rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan
slidesmania.com

analisis.
No Diagnosa Hari/Tanggal/ Implementasi Keperawatan Nama dan
Keperawatan Jam Paraf

1. Nyeri kronis Rabu, 04 S: Klien mengatakan lokasi Nadia


b.d Oktober 2023 nyeri dan menyertakan skala
kerusakan 14.00 nyeri dengan skala 6
sistem saraf O: Klien tampak meringis
(D.0078) A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

2. Gangguan Rabu, 04 S: Klien mengatakan merasa Krisdaling


eliminasi urin Oktober 2023 nyilu saat berkemih
b.d iritasi 22.00 WIB O: Klien tampak kesakitan
kandung sehabis berkemih
slidesmania.com

kemih A: Masalah belum teratasi


(D.0040) P: Intervensi dilanjutkan
TERIMA KASIH !!!
slidesmania.com

Anda mungkin juga menyukai