Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT BATU


GINJAL DI RUANG HEMODIALISA RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 25 Oktober – 27 Oktober 2018

Oleh:
Diky Rizayanoor, S. Kep
NIM. 1830913320009

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2018
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

BATU GINJAL

DI RUANG HEMODIALISA RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 25 – 27 Oktober 2018

Oleh :
Diky Rizayanoor, S.Kep
NIM. 1830913320009

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Hasby Pri Choiruna Ns, M.Kep. H. Asmadiannor, S.Kep, Ns, M.Kes


NIK. 1990 2014 1 156 NIP. 1976 1116 199603 1001
UROLITIASIS adalah suatu keadaan terjadinya NEFROLITIASIS adalah adanya batu atau kalkuli
penumpukan batu oksalat, kalkuli (batu ginjal) dibentuk di dalam ginjal (parenkim ginjal) oleh
pada ureter atau pada daerah ginjal. kristalisasi dari substansi ekskresi didalam urine.

Tanda Gejala Penyebab


1. Nyeri pada pinggang, perut bagian bawah, 1. Hiperkalemia dan hiperkalsiuria.
selangkangan 2. Infeksi kronis dengan urea mengandung bakteri
2. Urine mengandung darah (proteus vulgaris).
3. Pembengkakan BATU GINJAL 3. Sumbatan kronis di mana urine tertahan akibat
4. Urine tampak keruh dan berbau tidak sedap benda asing dalam saluran kemih.
5. Badan lemas Faktor Risiko 4. Kelebihan absorbs oksalat pada penyakit inflamasi
1) Jeniskelamin
1. Jenis Kelamin usus dan reseksi atau ileostomi.
2. Usia
Penatalaksanaan
1. ESWL Jenis Batu Ginjal
2. PCNL 2) Jeniskelamin Pemeriksaan
3. Pielolitotomi atau nefrolitotomi 1. Foto rontgen abdomen
2. Pielografi (IVP) dan
4. Medikasi
Pielografi retrograde
a) Batu Kalsium Oksalat: Suplement asisitrat, 3. USG
Kolestiramin atau terapi lain untuk 4. CT Scan / CT Urografi
malabsorpsi lemak, Tiazid (bila disertai 5. Pemeriksaan
dengan adanya hiperkalsiuria), Allupurinol Laboraturium: air kemih
(bila disertai dengan adanya hiperurikosuria) (urine), darah
b) Batu Kalsium Fosfat: Tiazid (bila disertai
adanya hiperkalsuria)
c) Batu Struvit (Mg-SbFosfat), Mandelamin dan Komplikasi
Vitamin C, Antibiotikkotrimoksazol 1. Gagal Ginjal
d) Batu Urat: Allupurinol
e) Batu Sistin: Alkalinisasiurin, Penisilamin
Infeksi pada ginjal Infeksi pada usus

Kerusakan pada nefron ginjal Gangguan absorbsi


mineral pada usus
Diet tinggi mineral Ganggguan reabsorbsi dan
secara berlebihan kebocoran ginjal
Mineral diangkut bersama
darah menuju seluruh
Peningkatan mineral di ginjal tubuh
Obat-obatan
(laktasif,
antasida, Konsumsi
Peningkatankonsentrasi
diuretik) air rendah
mineral di urine

Penurunan cairan ke ginjal


Terjadi pengendapan mineral
menjadi kristal
Urine menjadi
pekat
Endapan Kristal membentuk
nucleus dan menjadi batu

Urolitiasis/Nefrolitiasis

Ginjal Ureter Bladder Uretrha

Obstruksi Pemasangan Risiko infeksi


kateter

Hambatan aliran urine

Hidronefrosis Peningkatan tekanan hidrostatik

Distensi saluran Kencing


kemih dan sedikit/menetes/tib Nyeri pinggang
abdomen a-tiba berhenti

Hambatan
Nyeri akut
eliminasi urine
Pengkajian
1. Identitas Klien
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Penyakit (Riwayat Penyakit sekarang, dahulu dan keluarga) ASUHAN KEPERAWATAN
4. Pemeriksaan Fisik
5. Pemeriksaan diagnostik

Risiko infeksi b.d prosedur invasif Nyeri Akut b.d agen cidera biologis Hambatan Eliminasi urine b.d obstruksi
NOC : NOC : anatomik
Kontrol risikol : proses infeksi Tingkat nyeri NOC:
Kontrol infeksi Kontrol nyeri Kontinensia urin
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x Eleminasi urin
terjadi risiko infeksi pada klien dengan kriteria hasil: 60 menit klien menunjukkan tanda penurunan nyeri Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
1. Klien tidak menunjukan adanya tanda-tanda infeksi dengan kriteria hasil: eliminasi urin dapat terpenuhi pada klien dengan
2. TTV dalam rentang normal 1. Menggunakan analgesik yang direkomendasikan kriteria hasil:
NIC : 2. Melaporkan nyeri berkurang 1. Pola eleminasi normal
Kontrol infeksi 3. Ekspresi wajah menunjukkan nyeri berkurang 2. Jumlah urin jadi banyak
1. Monitor TTV 4. Dapat tidur dengan tenang 3. Mengkosongkan kantong kemih sepenuhnya
2. Bersihkan lingkungan klien NIC NIC :
3. Instruksikan pengunjung untuk mencuci tangan saat Manajemen nyeri Manajemen eleminasi urin
berkunjung dan setelah berkunjung 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif. 1. Kaji dan pantau eliminasi urine termasuk
4. Gunakan sabun anti mikroba untuk cuci tangan 2. Observasi tanda-tanda nyeri secara nonverbal frekuensi, konsistensi, volume, warna.
5. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan 3. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi 2. Pantau tanda dan gejala retensi urin
6. Gunakan universal precaution dan gunakan sarung (relaksasi, terapi musik, distraksi, kompres 3. Identifikasi factor penyebab inkontinensia urin
tangan selama kontak dengan kulit yang tidak utuh hangat/dingin, dan massage) 4. Berikan penjelasan tanda dan gejala infeksi
7. Berikan terapi antibiotic bila perlu 4. Hilangkan factor presipitasi yang dapat saluran kemih
8. Observasi dan laporkan tanda dan gejala infeksi seperti meningkatkan pengalaman nyeri klien (ketakutan, 5. Ajarkan pasien cara mengosongkan kandung
kemerahan, panas, nyeri, tumor kurang pengetahuan) kemih
9. Kaji temperature klien 6. Pasang DC
10. Catat dan laporkan hasil laboratorium Pemberian analgesik
11. Kaji warna kulit, turgor dan tekstur, cuci kulit dengan 1. Cek order medis untuk obat, dosis dan frekuensi
hati-hati analgesik yang diberikan
12. Ajarkan keluarga bagaimana mencegah infeksi 2. Cek adanya alergi obat
3. Dokumentasikan respon klien terhadap
penggunaan analgesik
DAFTAR PUSTAKA

Halim, Mubin A. Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam: Diagnosis dan Terapi. Edisi
2: Jakarta; 2007.

Kraft KH, Shukla AR, Canning Da. Hypospadias. Urol Clin North Am. 2010;37:167-
181.Herdman TH, Kamitsuru S, 2018, NANDA International Nursing
Diagnosis: Definitions and Classification 2018 – 2020. Oxord: Wiley Blackwell
Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI, Setiowulan W. Kapita selekta kedokteran. Edisi
ke-3. Jilid II. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2000. hal.329-
45.
Manuputty, David. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Indonesia.
Binarupa Aksara Publisher.

Moorhead Sue, Jhonson Marion, Maas Meridean L, Et all, 2016, Nursing Outcomes
Classification, Mosby.

Moorhead Sue, Jhonson Marion, Maas Meridean L, Et all, 2016. Nursing Interventions
Classification, Mosby.
Purnomo, Basuki. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-2. Sagung Seto: Jakarta; 2007.
Sjabani M. Batu Saluran Kemih. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. 5th ed. Interna
Publishing. Jakarta: 2009.

Anda mungkin juga menyukai