Oleh:
Diky Rizayanoor, S. Kep
NIM. 1830913320009
BATU GINJAL
Oleh :
Diky Rizayanoor, S.Kep
NIM. 1830913320009
Mengetahui,
Urolitiasis/Nefrolitiasis
Hambatan
Nyeri akut
eliminasi urine
Pengkajian
1. Identitas Klien
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Penyakit (Riwayat Penyakit sekarang, dahulu dan keluarga) ASUHAN KEPERAWATAN
4. Pemeriksaan Fisik
5. Pemeriksaan diagnostik
Risiko infeksi b.d prosedur invasif Nyeri Akut b.d agen cidera biologis Hambatan Eliminasi urine b.d obstruksi
NOC : NOC : anatomik
Kontrol risikol : proses infeksi Tingkat nyeri NOC:
Kontrol infeksi Kontrol nyeri Kontinensia urin
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x Eleminasi urin
terjadi risiko infeksi pada klien dengan kriteria hasil: 60 menit klien menunjukkan tanda penurunan nyeri Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
1. Klien tidak menunjukan adanya tanda-tanda infeksi dengan kriteria hasil: eliminasi urin dapat terpenuhi pada klien dengan
2. TTV dalam rentang normal 1. Menggunakan analgesik yang direkomendasikan kriteria hasil:
NIC : 2. Melaporkan nyeri berkurang 1. Pola eleminasi normal
Kontrol infeksi 3. Ekspresi wajah menunjukkan nyeri berkurang 2. Jumlah urin jadi banyak
1. Monitor TTV 4. Dapat tidur dengan tenang 3. Mengkosongkan kantong kemih sepenuhnya
2. Bersihkan lingkungan klien NIC NIC :
3. Instruksikan pengunjung untuk mencuci tangan saat Manajemen nyeri Manajemen eleminasi urin
berkunjung dan setelah berkunjung 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif. 1. Kaji dan pantau eliminasi urine termasuk
4. Gunakan sabun anti mikroba untuk cuci tangan 2. Observasi tanda-tanda nyeri secara nonverbal frekuensi, konsistensi, volume, warna.
5. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan 3. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi 2. Pantau tanda dan gejala retensi urin
6. Gunakan universal precaution dan gunakan sarung (relaksasi, terapi musik, distraksi, kompres 3. Identifikasi factor penyebab inkontinensia urin
tangan selama kontak dengan kulit yang tidak utuh hangat/dingin, dan massage) 4. Berikan penjelasan tanda dan gejala infeksi
7. Berikan terapi antibiotic bila perlu 4. Hilangkan factor presipitasi yang dapat saluran kemih
8. Observasi dan laporkan tanda dan gejala infeksi seperti meningkatkan pengalaman nyeri klien (ketakutan, 5. Ajarkan pasien cara mengosongkan kandung
kemerahan, panas, nyeri, tumor kurang pengetahuan) kemih
9. Kaji temperature klien 6. Pasang DC
10. Catat dan laporkan hasil laboratorium Pemberian analgesik
11. Kaji warna kulit, turgor dan tekstur, cuci kulit dengan 1. Cek order medis untuk obat, dosis dan frekuensi
hati-hati analgesik yang diberikan
12. Ajarkan keluarga bagaimana mencegah infeksi 2. Cek adanya alergi obat
3. Dokumentasikan respon klien terhadap
penggunaan analgesik
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Mubin A. Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam: Diagnosis dan Terapi. Edisi
2: Jakarta; 2007.
Kraft KH, Shukla AR, Canning Da. Hypospadias. Urol Clin North Am. 2010;37:167-
181.Herdman TH, Kamitsuru S, 2018, NANDA International Nursing
Diagnosis: Definitions and Classification 2018 – 2020. Oxord: Wiley Blackwell
Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI, Setiowulan W. Kapita selekta kedokteran. Edisi
ke-3. Jilid II. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2000. hal.329-
45.
Manuputty, David. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Indonesia.
Binarupa Aksara Publisher.
Moorhead Sue, Jhonson Marion, Maas Meridean L, Et all, 2016, Nursing Outcomes
Classification, Mosby.
Moorhead Sue, Jhonson Marion, Maas Meridean L, Et all, 2016. Nursing Interventions
Classification, Mosby.
Purnomo, Basuki. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-2. Sagung Seto: Jakarta; 2007.
Sjabani M. Batu Saluran Kemih. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. 5th ed. Interna
Publishing. Jakarta: 2009.