Anda di halaman 1dari 28

Minggu, 4 April 2021

Infeksi Saluran Kemih

Dr.Yudi Andre Marpaung,M.Ked(PD),SpPD,FINASIM


INFEKSI SALURAN
KEMIH ( ISK )

adalah infeksi akibat merupakan keadaan tumbuh dan


terbentuknya koloni kuman di berkembang biaknya kuman
saluran kemih. Kuman mencapai dalam saluran kemih dengan
saluran kemih melalui cara jumlah bakteriuria yang
hematogen dan ascending bermakna

merupakan salah satu masalah


Masalah yang tersering : sistitis
kesehatan akut yang sering
akut, sistitis kronis, uretritis
terjadi pada perempuan
Traktus
Urinarius
ETIOLOGI
1. Enterobacteriaceae
escheria coli, klebsiella pneumoniae, Enterobacter aerogenes, proteus mirabilis
2. Pseudomonas aeruginosa
3. Acitenobacter
4. Enterococcus faecalis
5. Staphylococcus saprophyticus
ETIOLOGI
1. Enterobacteriaceae
escheria coli, klebsiella pneumoniae, Enterobacter aerogenes, proteus mirabilis
2. Pseudomonas aeruginosa
3. Acitenobacter
4. Enterococcus faecalis
5. Staphylococcus saprophyticus
ETIOLOGI
1. Enterobacteriaceae
escheria coli, klebsiella pneumoniae, Enterobacter aerogenes, proteus mirabilis
2. Pseudomonas aeruginosa
3. Acitenobacter
4. Enterococcus faecalis
5. Staphylococcus saprophyticus
ETIOLOGI
1. Enterobacteriaceae
escheria coli, klebsiella pneumoniae, Enterobacter aerogenes, proteus mirabilis
2. Pseudomonas aeruginosa
3. Acitenobacter
4. Enterococcus faecalis
5. Staphylococcus saprophyticus
ETIOLOGI
1. Enterobacteriaceae
escheria coli, klebsiella pneumoniae, Enterobacter aerogenes, proteus mirabilis
2. Pseudomonas aeruginosa
3. Acitenobacter
4. Enterococcus faecalis
5. Staphylococcus saprophyticus
FAKTOR RESIKO
1. Riw Diabetes Mellitus
6. Riw ISK
2. Riw Kencing Batu ( Urolithiasis )
7. Riw Pemakaian Kontrasepsi Diafragma
3. Riw keputihan
8. Kebiasaan menahan kencing
4. Kehamilan
9. Hubungan seksual
5. Jenis kelamin
10. Anomali struktur saluran kemih
KLASIFIKASI
Menurut LOKASI INFEKSI
1. Infeksi Saluran Kemih Atas
Pielonefritis Akut
Pielonefritis Kronis
2. Infeksi Saluran Kemih Bawah
WANITA : sistitis, sindroma uretra akut ( sistitis bakterialis ), urethritis
PRIA : mungkin sistitis, prostatitis, epidermidis, uretritis
KLASIFIKASI
Menurut GEJALA
1. Bakteri Simptomatis
Disertai gejala
2. Bakteri Asimptomatis
Tanpa disertai gejala
PATOGENESIS
Ada 2 jalur utama terjadinya ISK :
ASCENDING HEMATOGEN

Masuknya Naiknya bakteri dari Pasien yang system Adanya bendungan Bendungan intra renal
mikroorganisme kandung kemih ke imunnya rendah total urine  distensi akibat jaringan parut
ginjal kandung kemih

faktor anatomi uretra kontaminasi fekal Pemasangan alat ke Adanya dekubitus


>> dalam traktus yang terinfeksi
urinarius
Pada usia lanjut, ISK ini terjadi sering disebabkan oleh :
 Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung kemih yang tidak
lengkap atau kurang efektif.
 Mobilitas menurun
 Nutrisi yang sering kurang baik
 Sistem imunitas yang menurun
 Adanya hambatan pada saluran urin
 Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat.

Sisa urine dalam Penurunan resistensi terhadap invasi bakteri


Distensi yang
kandung kemih yang dan residu kemih menjadi media pertumbuhan
berlebihan  nyeri
meningkat bakteri

Keadaan ini secara hematogen Gangguan fungsi


menyebar ke seluruh traktus ginjal sendiri,
urinarius. kemudian
Obstruksi aliran kemih Penimbunan cairan bertekanan dalam pelvis
Hidronefrosis
proksimal ginjal dan ureter

Penyebab umum obstruksi :


 Jaringan parut ginjal
 Batu
 Neoplasma dan hipertrofi prostat
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis ISK BAWAH
1. Cystitis & Uretritis
2. Prostatitis
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis ISK BAWAH
1. Cystitis & Uretritis
 Disuria
 Poliuria / sering berkemih
 Mendesak bila mau berkemih
 Ketidaknyamanan pada supra pubik
 Air kemih keruh, banyak eritrosit
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis ISK BAWAH
2. Prostatitis
 Demam
 Menggigil
 Sakit pinggang bawah
 Rasa nyeri pada perineum
 Mendesak bila mau berkemih
 Disuria
 Prostat nyeri
 Keluar lendir dari urethra
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis ISK ATAS
Pielonefritis
 Mendadak demam
 Menggigil
 Sakit di daerah costovertebral
 Leukositosis
 Banyak eritrosit dalam urine
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis pada ANAK
1. Cystitis & Uretritis
Demam, muntah, gelisah
2. Prostatitis
Demam, nyeri perut, muntah, hilang nafsu makan,
sering kencing, nyeri pada saat kencing
Penilaian klinis berdasarkan gangguan berkemih

Peningkatan frekuensi Jumlah berkurang/sedikit


NYERI

YA TIDAK

Awal miksi Pemeriksaan urine

YA TIDAK Urin midstream Urin midstream


(>100.000), kateter (<100.000), kateter
Setelah miksi (>10.000) (<10.000)
Uretritis

Bakteria Rangsangan mekanik akibat


YA TIDAK
asimptomatik pembesaran uretra

Sistitis CVA

Pielonefritis
RASA TAK NYAMAN PADA SUPRA SIMPISIS

Frekuensi berkemih ↑ ↑
YA TIDAK

Warna kemerahan/keruh Statis urine


TIDAK YA

Bakteriuria Nyeri
YA TIDAK Zat warna terdeposit zat makanan

Saat awal miksi


YA TIDAK

Nyeri tekan simpisis


Uretritis YA TIDAK

Sistitis CVA

Pielonefritis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Darah perifer lengkap
 Urinalisis
 Ureum dan Kreatinin
 Kadar gula darah

PEMERIKSAAN PENUNJANG SEKUNDER


 Urine mikroskopik berupa pe↑ >1000 bakteri/lapangan pandang
 Kultur urine (hanya diindikasikan untuk pasien yang memiliki riwayat infeksi saluran kemih atau
infeksi dengan komplikasi)
ANTIMIKROBA PADA ISK BAWAH
ANTIMIKROBA DOSIS LAMA TERAPI
Trimetoprim – Sulfametoksazol 2x160/800 mg 3 hari
Trimetoprim 2x100 mg 3 hari

Siprofloksasin 2x100-250 mg 3 hari

Levofloksasin 2x 250 mg 3 hari


Sefiksim 1x400 mg 3 hari
Sefpodoksim proksetil 2x100 mg 3 hari

Nitrofurantoin makrosilat 4x50 mg 7 hari

Nitrofurantoin monohidrat makrokristal 2x100 mg 7 hari

Amiksisilin/Klavulanat 2x500 mg 7 hari


ANTIMIKROBA PADA ISK ATAS
ANTIMIKROBA DOSIS LAMA TERAPI
Trimetoprim – Sulfametoksazol 2x160/800 mg 3 hari
Trimetoprim 2x100 mg 3 hari

Siprofloksasin 2x100-250 mg 3 hari

Levofloksasin 2x 250 mg 3 hari


Sefiksim 1x400 mg 3 hari
Sefpodoksim proksetil 2x100 mg 3 hari

Nitrofurantoin makrosilat 4x50 mg 7 hari

Nitrofurantoin monohidrat makrokristal 2x100 mg 7 hari

Amiksisilin/Klavulanat 2x500 mg 7 hari


Antimikroba yang digunakan untuk pengobatan pielonefritis pada kehamilan :
1. Ampisilin IV 2gr (tiap 6jam) + Gentamycin 3-4mg/kgBB/hari IV (tiap 8jam)
2. Cefazolin IV 1gr (tiap 8jam)
3. Ceftriaxone IV/IM 1-2gr (tiap 24jam)
4. Mezlocillin IV 1-3gr (tiap 6jam)
5. Piperacillin IV 4gr (tiap 8jam)
PENCEGAHAN
 Banyak minum air putih bila fungsi ginjal baik
 Higiene genitalia eksterna
 Bagi wanita, setelah buang air kencing membasuh dari depan ke belakang untuk mencegah
masuknya bakteri dari anus ke dalam uretra.
 Segera buang air kecil apabila bila kandung kemih sudah terasa penuh.
 Pilih toilet umum dengan toilet jongkok. Sebab toilet jongkok tidak menyentuh langsung
permukaan toilet dan lebih higienis.
 Gunakan pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap keringat agar tidak lembab.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai