Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ISK

(INFEKSI SALURAN KEMIH) DI RUANG GARUDA RSUD S.K.LERIK KOTA


KUPANG

OLEH:
JANUARIO FREITAS

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

KUPANG

2023
A. KONSEP DASAR INFEKSI SALURAN KEMIH
1. Definisi
Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme
dedalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri,
virus, mikroorganisme lain. Infeksi Saluran Kemih adalah keadaan adanya infeksi yang
ditandai dengan pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri dalam saluran kemih, meliputi
infeksi parenkim ginjal sampai kandung kemih dengan jumlah bakteriuria yang bermakna
(Widagdo, 2020).
2. Epidemiologi
epidemiologi ISK terjadi paling sering disebabkan oleh bakteri Eschericia
colidan usia yang sering terinfeksi ISK adalah usia 50 tahun keatas. Pada laki-laki,
infeksi saluran kemih disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pembesaran
kelenjar prostat, batu ginjal, diabetes, penggunaan kateter atau selang kencing,
dan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Faktor lainnyaadalah kebersihan diri, baik
kebersihan pada organ vital maupun kebersihan diri akan mempermudah terjadinya
infeksi saluran kemih. Dikarenakan bakteri patogen saluran kemih berasal dari rektum
dan vagina sehingga ketika kebersihan diri terjaga dengan baikakan
menyebabkan bakteri patogen tidak dapat menetap dan berkolonisasi pada saluran
kemih.Faktor lainnya adalahindividu yang memiliki kebiasaan menahan buang air
kecil akan mengganggu fungsi pertahanan tubuh pada saluran kemih dalam
melawan infeksi yaitu akan terganggunya fungsi pengeluaran urin yang
merupakan mekanisme untuk mengeluarkan mikroorganisme secara alami.
Kebiasaan menahan buang air kecil juga akan menyebabkan stasis urin dan
menyebabkan infeksi saluran kemih(Sari & Muhartono, 2018).
3. Etiologi
Infeksi saluran kemih sebagian besar disebabkan oleh bakteri,virus dan jamur tetapi
bakteri yang sering menjadi penyebabnya. Penyebab ISK terbanyak adalah bakteri gram-
negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni usus dan akan naik ke sistem saluran kemih
antara lain adalah Escherichia coli, Proteus sp, Klebsiella, Enterobacter. Pasca operasi juga
sering terjadi infeksi oleh Pseudomonas, sedangkan Chlamydia dan Mycoplasma bisa terjadi
tetapi jarang dijumpai pada pasien ISK. Selain mikroorganisme, ada faktor lain yang dapat
memicu ISK yaitu faktor predisposisi. E.coli adalah penyebab tersering. Penyebab lain ialah
klebsiela, enterobakteri, pseudomonas, streptokok, dan stafilokok (SudoyoAru, dkk 2019).
1. Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain :
a. Escherichia Coli : 90% penyebab ISK uncomplicated ( simple )
b. Psedomonas, proteus, Klebsiella : penyebab ISK complicated
c. Enterobacter, staphylococcus epidemidis, enterococci, dan lain-lain
2. Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut, antara lain :
a. Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung
kemih yang kurang efektif.
b. Mobilitas menurun
c. Nutrisi yang sering kurang baik
d. Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral
e. Adanya hambatan pada aliran darah
f. Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat Berbagai jenis orgnisme dapat
menyebabkan ISK.
Escherichia coli (80% kasus) dan organism enterik garam-negatif lainny merupakan
organisme yang paling sering menyebabkan ISK : kuman-kuman ini biasanya ditemukan di
daerah anus dan perineum. Organisme lain yag menyebabkan ISK antara lain Proteus,
Pseudomonas, Klebsiella, Staphylococcus aureus, Haemophilus, dan Staphylococcus
koagulsenegatif. Beberapa faktor menyebabkan munculnya ISK di masa kanak-kanak (Wong,
2018)..
4. Patofisiologi
Sumber Menurut Purnomo, (2019). Sejauh ini diketahui bahwa saluran kemih atau
urine bebas dari mikroorganisme atau steril. Infeksi saluran kemih terjadi pada saat
mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih dan berbiak di dalam media urine.
Mikroorganisme memasuki saluran kemih melalui cara : 1) ascending, 2) hematogen seperti
pada penularan M. tubercolisatau S aureus, 3) limfogen, dan 4) langsung dari organ
sekitarnya yang sebelumnya telah terinfeksi. Sebagianbesar mikro-organisme memasuki
saluran kemih melalui cara asending. Kuman penyebab ISK pada umumnya adalah kuman
yang berasal dari floral normal usus dan hidup secara komensal di dalam introitus vagina,
prepisum kemih melalui uretraprostrat-vas deferens-testis (pada pria)-buli-buli-ureter, dan
sampai ke ginjal. Terjadi infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antara
mikroorganisme penyebab infeksi (uroptogen) sebagai agentdan epitel saluran kemih sebagai
host. Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahankan tubuh dari host yang
menurun atau karena virulensi agent meningkat.Infeksi saluran kemih disebabkan oleh adanya
mikroorganisme patogenik dalam traktus urinarius.Mikroorganisme ini masuk melalui kontak
langsung dari tempat infeksi terdekat, hematogen, limfogen. Ada dua jalur utama terjadi isk,
yaitu ansending dan hematogen.
1. Secara asending a. masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih,
antara lain faktor anatomi dimana wanita memiliki uretra yang lebih
pendek dari pada laki-laki sehingga insiden terjadinya isk lebih tinggi,
faktor tekanan urin saat miksi, kontaminasi fekal, pemasangan alat ke
dalam traktus urinarius (pemeriksaan sitoskopik, pemakaian kateter),
adanya dekubitus yang terinfeksi. b. Naiknya bakteri dari kandung
kemih keginjal Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjalKuman
penyebab ISK pada umumnya adalah kuman yang berasal dari flora
normal usus. Dan hidup secara komensal di dalam introitus vagina,
prepusium penis, kulit perineum, dan di sekitar anus.
2. Secara hematogen Sering terjadi pada pasien yang system imunnya
rendah sehingga mempermudah penyebaran infeksi secara hematogen.
Ada beberapa hal yang memengaruhi struktur dan fungsi ginjal
sehingga mempermudah penyebaran hematogen, yaitu adanya
bendungan total urin yang mengakibatkan distensi kandung kemih,
bendungan intrarenal akibat jaringan parut, dll.
3. Limfogen Pielonefritis (infeksi traktus urinarius atas) merupakan
infeksi bakteri piala ginjal, tobulus dan jaringan intertisial dari salah
satu atau kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung kmih melalui uretra
dan naik ke ginjal meskipun ginjal 20 % sampai 25 % curah jantung;
bakteri jarang mencapai ginjal melalui aliran darah ; kasus penyebaran
secara hematogen kurang dari 3 %. Pielonefritis akut biasanya terjadi
akibat infeksi kandung kemih asendens. Pielonefritis akut juga dapat
terjadi melalui infeksi hematogen.
5. Pathway

Invasi mikroorganisme

Ke saluran kemih

Inflamsi/kerusakan TU infeksi

Pertahanan tubuh
menurun Hipertermi

Ginjal Ureter Vesika ureterine uretra

Iritasi Iritasi Iritasi


Penurunan sel darah

Ureum, kreatinin Nyeri pinggang Daya tampung


meningkat vesika urinaria
Penurunan HB
turun

Nause Krisis situasional

Suplai O2 kurang
Anoreksia
Kurang pengetahuan disuria

Lemah Lekosit
fisik meningkat
Ketidakseimbangan Ansietas nyeri
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Perubahan pola
Intoleransi Resti eliminasi
aktifitas infeksi
6. Komplikasi
Menurut M. Clevo Rendy, Margareth TH (2019) komplikasi yang dapat terjadi
pada infeksi saluran kemih antara lain:
a. Batu saluran kemih
b. Obstruksi saluran kemih
c. Sepsis
d. Infeksi kuman yang multisystem
e. Gangguan fungsi ginjal
f. Komplikasi lain yang mungkin terjadi setelah terjadi ISK yang terjadi jangka
panjang adalah terjadinya renal scar yang berhubungan erat dengan terjadinya
hipertensi dan gagal ginjal kronik.
7. Tanda dan Gejala
Menurut M. Clevo Rendy, Margareth TH (2020), umumnya 10 % penderita
infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri yang mungkin dapat tidak
menimbulkan gejala sehingga penderita tidak menyadari adanya infeksi. Pada
keadaan yang menimbulkan tanda dan gejala biasanya :
1. Dysuria (rasa terbakar pada saat berkemih).
2. Frekuensi pengeluaran urine yang sedikit-sedikit dan sering.
3. Ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih/pengosongan kandung kemih
yang tidak tuntas.
4. Nyeri suprapubik dan menyebar menjadi nyeri pinggang dan dapat terjadi low
back pain.
5. Spasme kandung kemih.
6. Warna urine yang keruh.
7. Hematuri pada keadaan lanjut.
8. Gangguan saluran intestinal : mual, muntah dan anoreksia

8. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Rinawati, W., & Aulia, D. (2022) Pemeriksaan diagnostik yang dapat
dilakukan baik untuk penegakkan diagnosa atau pengobatan antara lain adalah :
a. Laboratorium
- Analisa urine : terdapat leukosit, eritrosit, crystal, pus, bakteri dan pH
meningkat.
- Urine kultur :Untuk menentukan jenis kuman atau penyebab infeksi saluran
kemih misalnya : streptococcus, E. Coli, dll
- Untuk menentukan jenis antibiotik yang akan diberikan
- Darah : terdapat peningkatan leukosit, ureum dan kreatinin.
b. Blass Nier Ophage – Intra Venous Pyelogram ( BNO – IVP )
- Menunjukkan konfirmasi yang cepat tentang penyebab nyeri abdominal,
panggul.
- Menunjukkan abnormalitas anatomi saluran perkemihan.
- Cystoscopy : Mengetahui kerusakan dari serabut-serabut otot pada kandung
kemih.

9. Penatalaksanaan
A. Pencegahan ISK
a. Minum air putih yang banyak 2 – 2,5 liter per hari.
b. Hindari minum minuman beralkohol, kopi karena dapat mengiritasi
kandung kemih.
c. Menganjurkan menjaga personal hygiene yang benar :jangan
menggunakan jeans atau celana yang terlalu ketat
d. Hindari hubungan sex yang terlalu sering dan berlebihan dan setelah itu
biasakan mengosongkan kandung kemih
B. Keperawatan
a. Mengobservasi TTV pasien tiap 6 jam.
b. Menganjurkan untuk sering minum dan BAK sesuai kebutuhan untuk
membilas microorganisme yang mungkin naik ke uretra.
c. Mengkaji skala nyeri pasien dengan metode PQRST.
d. Mengajarkan teknik manajemen nyeri distraksi (menonton TV,
mengobrol) dan relaksasi (nafas dalam).
e. Mengukur dan catat pengeluaran urine setiap kali berkemih.
C. Medis
Penanganan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang ideal adalah agens
antibacterial yang secara efektif menghilangkan bakteri dari traktus urinarius
dengan efek minimal terhadap flora fekal dan vagina. Infeksi Saluran Kemih
( ISK ) pada usia lanjut dapat dibedakan atas:
a. Terapi antibodika dosis tunggal
b. Terapi antibiotika konvensional : 5-14 hari
c. Terapi antibiotika jangka lama : 4-6 minggu
d. Terapi dosis rendah untuk supresi

Pemakaian antimicrobial jangka panjang menurunkan resiko kekambuhan


infeksi.penggunaan medikasi yang umum mencakup: sulfisoxazole (gastrisin),
trimethoprim/sulfamethoxazole (tpm,smz, bactrim, septra), kadang ampicillin atau
amoksisilin digunakan,tetapi E.Coli telah resisten terhadap bakteri ini. pyridium,
suatu analgesic urinarius juga dapat digunakan untuk mengurangi ketidak nyamanan
akibat infeksi. Dan dianjurkan untuk sering minum dan BAK sesuai kebutuhan untuk
membilas mikroorganisme yang mungkin naik ke uretra,untuk wanita harus membilas
dari depan kebelakang untuk menghindari kontaminasi lubang uretra oleh bakteri
feces.
A. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama, Umur, Jenis Kelamin, Agama, Suku, Bangsa, Pekerjaan.
b. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama:

Merupakan riwayat kesehatan klien saat ini yang meliputi keluhan pasien,
biasanya jika klien mengalami ISK bagian bawah keluhan klien biasanya berupa rasa
sakit atau rasa panas di uretra sewaktu kencing dengan air kemih sedikit- sedikit serta
rasa sakit tidak enak di suprapubik. Dan biasanya jika klien mengalami ISK bagian
atas keluhan klien biasanya sakit kepala, malaise, mual, muntah, demam, menggigil,
rasa tidak enak atau nyeri pinggang.

2. Riwayat kesehatan sekarang

Merupakan riwayat kesehatan klien saat ini yang meliputi keluhan pasien,
biasanya jika klien mengalami ISK bagian bawah keluhan klien biasanya berupa rasa
sakit atau rasa panas di uretra sewaktu kencing dengan air kemih sedikit- sedikit serta
rasa sakit tidak enak di suprapubik. Dan biasanya jika klien mengalami ISK bagian
atas keluhan klien biasanya sakit kepala, malaise, mual, muntah, demam, menggigil,
rasa tidak enak atau nyeri pinggang.

3. Riwayat penyakit dahulu

Pada pengkajian biasanya ditemukan kemungkinan penyebab infeksi saluran


kemih dan memberi petunjuk berapa lama infeksi sudah di alami klien. Biasanya klien
dengan ISK pada waktu dulu pernah mengalami penyankit infeksi saluran kemih
sebelumnya atau penyakit ginjal polikistik atau batu saluran kemih, atau memiliki
riwayat penyakit DM dan pemakaian obat analgetik atau estrogen, atau pernah di
rawat di rumah sakit dengan dipasangkan kateter.

4. Riwayat kesehatan keluarga


Merupakan riwayat kesehatan keluarga yang biasanya dapat meperburuk
keadaan klien akibat adanya gen yang membawa penyakit turunan seperti DM,
hipertensi dll. ISK bukanlah penyakit turunan karena penyakit ini lebih disebabkan
dari anatomi reproduksi, higiene seseorang dan gaya hidup seseorang, namun jika ada
penyakit turunan di curigai dapat memperburuk atau memperparah keadan klien.

B. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan eliminasi urine ( D.0149)


2. Nyeri akut b. d Agen pencedera fisiologis ( mis : inflamasi, iskemia, neoplasma).
( D.0077 )
C. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi( SIKI)


keperawatan ( SLKI)
( SDKI)
1. Gangguan Tujuan : Setelah Manajemen Eliminasi Urine
eliminasi urine dilakukan tindakan ( I.04152)
( D.0149) keperawatan selama 2 x Observasi
24 jam pengosongan 1 Identifikasi tanda dan gejala
kandung kemih lengkap retensi atau inkontinensia
dengan kriteria hasil : urine
1 Distensi kandung
2 Identifikasi faktor yang
kemih menurun
menyebabkan retensi urine
2 Dysuria menurun
3 Monitor eliminasi urine
karakteristik dan
frekuensi BAK Terapeutik
membaik
1 Catat waktu daan haluaran
urine
2 Ambil sampel urine atau
kultur

Indikasi
1 Ajarkan tanda dan gejala
infeksi saluran kemih untuk
pasien
2 Ajarkan pasien mengukur
asupan cairan dan haluaran
urine

Kolaborasi

1 Kolaborasi pemasangan
dower kateter jika perlu

2. Nyeri akut b. d Tujuan : setelah Manajemen nyeri (I.08238)


Agen dilakukan tindakan Observasi
pencedera keperawatan diharapkan 1. Identifikasi lokasi,
fisiologis ( mis tingkat nyeri menurun karakteristik nyeri, durasi,
: inflamasi, Kriteria hasil : Tingkat frekuensi, intensitas nyeri
iskemia, nyeri ( L.08066) 2. Identifikasi skala nyeri
neoplasma). 1. Pasien mengatakan 3. Identifikasi faktor yang
( D.0077 ) nyeri berkurang memperberat dan
2. Pasien menunjukan memperingan nyeri
ekspresi wajah tenang Tt Terapeutik
Pasien dapat beristirahat 1. Berikan terapi non
dengan nyaman farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis: akupuntur,terapi
musik hopnosis,
biofeedback, teknik
imajinasi
terbimbing,kompres
hangat/dingin)
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis: suhu ruangan,
pencahayaan,kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
1. Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
2. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

D. Implementasi keperawatan
Implementasi merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam rencana
keperawatan. Tindakan mencakup tindakan mandiri dan tindakan kolaborasi.
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus
kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Proses
pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain
yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan
kegiatan komunikasi (Dinarti & Muryanti, 2020).
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses
keperawatan guna tujuan dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai
atau perlu pendekatan lain. Evaluasi keperawatan mengukur keberhasilan dari rencana
dan pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan
pasien (Dinarti &Muryanti, 2020).

F. Pendidikan pasien
Dalam mencegah terjadinya infeksi saluran kemih, maka kita dapat melakukan :
a. Minum air putih yang banyak 2 – 2,5 liter per hari.
b. Hindari minum minuman beralkohol, kopi karena dapat mengiritasi kandung kemih.
c. Hindari hubungan sex yang terlalu sering dan berlebihan dan setelah itu biasakan
mengosongkan kandung kemih
d. disarankan untuk langsung berkemih
e. Jangan menahan buang air kecil
f. Membersihkan anus setelah BAB dengan cara dari depan ke belakang
DAFTAR PUSTAKA

Cempaka, 2018. Asuhan Keperawatan Pada Klien An.S Dengan Infeksi Saluran Kemih
Di Ruangan Anak Rsud Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi.
http://repo.stikesperintis.ac.id/123/1/03%20CEMPAKA%20INFEKSI
%20SALURAN%20KEMIH.pdf (akses 08 januari 2021).
Prasetyoningsih, Dian Ayu, 2018. Studi Penggunaan Antibiotik Ciprofloxacin Pada
Pasien Infeksi Saluran Kemih. http://eprints.umm.ac.id/40038/ (akses 08
januari 2021).
Indrawati, 2018. Asuhan Keperawatan Pada Tn. I Dengan Batu Saluran Kemih Di Lantai
5 Bedah Rspad Gatot Soebroto. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351517-
PR-Nova%20Indrawati.pdf, (akses 08 januari 2021).
Mawaddah, 2018. Asuhan Keperawatan Pada Klien Infeksi Saluran Kemih (Isk) Dengan
Masalah Gangguan Eliminasi Urine.
http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/1755/2/KTI%20HASIL%20selesai.pdf.
(akses 08 januari 2021).
Gloria, dkk. 2019. Nursing Interventions Classification (NIC). Ed. 6. Penerjemah:
Intansari dan Roxana.Singapura: Elsever Inc
Herdman, T. Heather. 2019. Diagnosa Keperawatan: Defenisi dan Klasifikasi 2017-
2020. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai