Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
TAHUN AJARAN
2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Paper virologi
dengan mengangkat topik “ Struktur Virus dan Fungsi Virus (Komposisi Kimia Virus,
Sifat Kimia Virus, Sifat Genetik Virus)” ini dengan baik dan tepat waktu.
Tujuan kami membuat paper virologi ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata
kuliah tahun ajaran 2023/2024. Paper ini telah disusun berdasarkan materi yang diberikan
dan data-data yang telah dikumpulkan dari berbagai referensi.
Kami menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah ikut
mendukung proses penyusunan Laporan Praktikum ini hingga selesai, yaitu kepada:
3. Orang tua sebagai pendukung utama penulis dalam menyusun laporan praktikum
ini.
Kami menyadari bahwa paper ini masih memiliki banyak kekurangan. Atas dasar tersebut,
kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk menyempurnakan laporan
praktikum ini. Kami berharap, laporan praktikum yang telah kami susun dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
2.1 Pengertian Virus...........................................................................................................3
2.2.Struktur Pada Virus......................................................................................................3
2.3 Fungsi Pada Virus.........................................................................................................4
2.4 Komposisi Kimia Virus................................................................................................6
2.5 Sifat Kimia Virus………………………………………………………………………….......……8
2.6 Sifat Genetik VIrus…………………………………………………………………………………9
BAB III.................................................................................................................................11
KESIMPULAN....................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Struktur virus umumnya terdiri dari material genetik yang dikelilingi oleh kapsid
protein. Kapsid ini bisa memiliki berbagai bentuk, seperti heliks atau ikosahedral, dan
bertindak sebagai pelindung bagi materi genetik virus. Pada beberapa virus, terdapat
lapisan lipid yang disebut membran lipid atau selubung yang berasal dari sel inang dan
mengandung protein-virus. Struktur ini membantu virus melekat pada sel inang dan
masuk ke dalamnya.
Fungsi utama virus adalah mereplikasi dan menginfeksi sel inang. Virus
menginfeksi sel dengan melekat pada permukaan sel inang dan menginjeksikan materi
genetiknya ke dalam sel. Materi genetik virus kemudian dimanfaatkan oleh sel inang
untuk menghasilkan lebih banyak partikel virus. Proses ini seringkali merusak atau
menghancurkan sel inang, menyebabkan gejala penyakit. Meskipun kebanyakan virus
1
menimbulkan dampak negatif, beberapa juga digunakan dalam bidang bioteknologi
untuk tujuan seperti penyelidikan dan terapi gen.
2. Apa saja pengertian dari struktur virus, komposisi kimia sifat kimia, sifat genetik
virus?
4. Bagaimana komponen dari komposisi kimia virus, sifat kimia virus, sifat genetik
virus?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan virus.
2. Mengetahui apa saja pengertian dari struktur virus, komposisi kimia sifat kimia,
sifat genetik virus.
4. Mengetahui komponen dari komposisi kimia virus, sifat kimia virus, sifat genetik
virus.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Virus memiliki sifat hidup dan mati. Sifat hidup (seluler) yaitu memiliki asam
nukleat namun tidak keduanya (hanya DNA atau RNA), dapat bereproduksi dengan
replikasi dan hanya dapat dilakukan didalam sel inang (parasit obligat intraseluler).
Sifat mati (aseluler) yaitu dapat di kristalkan dan dicairkan.
Struktur berbeda dengan sel dan tidak melakukan metabolisme sel. Partikel virus
secara keseluruhan ketika berada di luar inang yang terdiri dari asam nukleat yang
dikelilingi oleh protein dikenal dengan nama virion. Virion tidak melakukan aktivitas
biosinteis dan reproduksi. Pada saat virion memasuki sel inang, baru kemudian akan
terjadi proses reproduksi. Virus ketika memasuki sel inang akan mengambil alih
aktivitas inang untuk menghasilkan komponen-komponen pembentuk virus.
3
Struktur tubuh virus terdiri atas 4 bagian utama, yaitu kepala, isi tubuh, ekor, dan
kapsid.
1.Kepala
Struktur Virus Kepala Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi
bahan genetik kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung
protein yang tersusun oleh protein. Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis
virusnya. Kapsid bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih
kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
2. Isi Tubuh
Isi Tubuh virus atau biasa disebut virion adalah bahan genetik yang berupa salah satu
tipe asam nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki akan
mempengaruhi bentuk tubuh virus. Isi tubuh biasanya berupa RNA yang berbentuk
menyerupai kubus, bulat, atau polihedral, contohnya pada virus-virus penyebab
penyakit polyomyelitis, influenza, dan radang mulut dan kuku.
3. Ekor
Ekor adalah bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk
menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini umumnya terdiri
atas beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus.
4. Kapsid
Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang berfungsi
sebagai pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai pembentuk
tubuh dan pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan luar.
4
virus menginfeksi sel inang, mereka mengambil alih mekanisme sel tersebut untuk
membuat salinan virus baru. Materi genetik virus digunakan sebagai template untuk
menghasilkan asam nukleat baru, yang kemudian dibungkus dalam kapsid virus.
Setelah partikel-partikel virus baru terbentuk, sel inang pecah atau melepaskan virus
melalui jalur lain, memungkinkan virus untuk menyebar dan menginfeksi sel inang
baru.
5
dapat menyebar di dalam tumbuh larva dan lama kelaman merusak jaringan tubuh
larva tersebut.
2. Pengendalian hama kelinci.
Kelinci eropa hadir di Australia pada tahun 1835 merupakan salah satu hama
pertanian karena membuat beberapa kerusakan pada lahan. Untuk membasminya,
penggunaan agen seperti kucing, justru menambah kerusakan yang ada. Maka,
ditemukanlah myxoma virus yang penyebarannya melalui nyamuk.
1.Protein Virus
Protein virus adalah komponen dan produk virus. Protein virus dikelompokkan sesuai
fungsinya, dan kelompok protein virus termasuk protein struktural, protein
nonstruktural, pengatur, dan protein aksesori. Virus tidak hidup dan mereka tidak
memiliki sarana untuk bereproduksi sendiri. Mereka bergantung pada metabolisme sel
inang mereka untuk mendapat energi, enzim, dan prekursor, untuk bereproduksi.
Dengan demikian, virus tidak dapat membuat protein virus mereka sendiri, dan
sebagai gantinya menggunakan sel inang untuk menghasilkan protein virus yang
mereka butuhkan untuk replikasi.
Protein struktural virus memiliki beberapa fungsi penting yaitu : melindungi genom
virus, tempat reseptor-reseptor yang perlu bagi virus telanjang untuk mulai
menginfeksi, perangsang pembentukan antibodi dan tempat determinan antigen yang
penting untuk beberapa uji serologis. Manfaat utama protein tersebut adalah untuk
memfasilitasi transfer asam nukleat virus dari satu sel pejamu ke sel pejamu yang lain.
Protein tersebut berfungsi untuk melindungi genom virus dari inaktifasi oleh nuklease,
berpartisipasi dalam perlekatan partikel virus ke sel yang rentan, dan memberikan
simetri struktural bagi partikel virus.
6
2.Asam Nukleat
Virus Virus mengandung satu jenis asam nukleat, DNA atau RNA yang mengatur
informasi genetik yang diperlukan untuk replikasi virus. Genom RNA atau DNA dapat
beruntai tunggal (single stranded) atau beruntai ganda (double stranded) dan
bersegmen atau tidak bersegmen.
RNA virus terdapat dalam beberapa bentuk. RNA dapat berupa molekul linear tunggal
(misal, picornavirus). Untuk virus-virus lain (misal, orthomyxovirus), genom terdiri
atas beberapa segmen RNA yang dapat berikatan secara longgar di dalam virion. RNA
saja dari genom sense positif (picornavirus dan togavirus) bersifat infeksius dan
molekulnya berfungsi sebagai mRNA didalam sel yang terinfeksi. RNA dari virus
RNA sense-negatif (rhapdovirus dan orthomyxovirus) bersifat tidak infeksius.
3. Lipid Virus
Virus memiliki kadungan lipid yang berbeda sebagai bagian dari strukturnya.
Penelitian mikroskopik elektron dari virus Sindbis (virus yang memiliki pembungkus)
telah memperlihatkan suatu struktur usulan dari virion. Virus yang mengandung lipid
demikian bersifat peka terhadap eterdan pelarut organik lainnya ,gangguan atau
kehilangan lipid akan berakibat kehilangan infektivitasnya. Umumnya virus yang tidak
mengandung lipid bersifat resisten terhadap daya kerja eter.
Pada beberapa virus murni, komposisi asam lemak dan fosfolipid berlainan dari
komposisi selaput plasma sel-sel tuan rumah. Namun pada virus-virus yang lain dapat
memiliki komposisi yang sama. Untukkomposisi fosofolipid khusus dari pembungkus
virion ditentukan dengan cara penonjolan virus dalam masa pematangan. Pada virus
herpes, virus menonjol melalui selaput inti sel tuan rumah dan komposisi fosfolipid
virion murni merupakan lipid selaput inti bagian dalam.
4. Karbohidrat Virus
Pembungkus virus mengandung sejumlah karbohidrat yang berarti, biasanya dalam
glikoprotein. Gula-gula yang ditambahkan pada glikoprotein virus sering menyerupai
sel tuan rumah di mana virus tersebut tumbuh. Dengan demikian proses ini mungkin
ditentukan oleh sel tuan rumah.
7
Glikoprotein merupakan antigen virus yang penting. Karena posisinya terdapat pada
permukaan luar dari virion maka glikoprotein sering merupakan protein yang terlibat
dalam interaksi virus dengan antibodi yang menetralkannya.
Berlawanan dengan lipid dalam membran virus yang berasal dari sel pejamu,
glikoprotein virus disandi oleh virus itu sendiri. Namun gula yang ditambahkan pada
glikoprotein sering kali mencerminkan sel pejamu tempat pertumbuhan virus.
Glikoperotein permukaan virus yang berselubung yang melekatkan partikel virus ke
sel target melalui interaksi dengan reseptor sel. Mereka juga sering kali terlibat dalam
langkah fusi membran pada infeksi
1. Materi Genetik: Virus dapat memiliki DNA atau RNA sebagai materi genetik
mereka. Materi genetik virus dapat berupa untai ganda atau untai tunggal, tergantung
pada jenis virusnya. Materi genetik virus ini berisi instruksi untuk mereplikasi virus
saat menginfeksi sel inang.
2. Kapsid Protein: Kapsid virus terdiri dari protein-protein yang disebut kapsomer.
Kapsomer-kapsomer ini bergabung bersama membentuk kapsid yang melindungi
materi genetik virus. Sifat kimia protein ini, seperti jenis asam amino yang
membentuknya, memengaruhi struktur dan fungsinya dalam melindungi materi
genetik.
4. Interaksi dengan Sel Inang: Sifat kimia virus yang penting adalah kemampuan
mereka untuk berinteraksi dengan reseptor pada permukaan sel inang. Ini
memungkinkan virus melekat pada sel inang dan memfasilitasi proses infeksi.
8
5. Reaksi Kimia Selama Reproduksi: Saat virus menginfeksi sel inang, materi genetik
virus digunakan sebagai cetakan untuk menghasilkan asam nukleat baru. Proses ini
melibatkan reaksi kimia dan enzim yang memungkinkan pembentukan salinan DNA
atau RNA virus.
6. Reaksi Imun Tubuh: Virus memicu respons kekebalan tubuh inang, yang
melibatkan berbagai reaksi kimia untuk melawan infeksi. Ini termasuk produksi
antibodi dan aktivasi sel kekebalan.
Dalam keseluruhan, sifat kimia virus memainkan peran penting dalam siklus hidup
virus dan interaksinya dengan sel inang serta sistem kekebalan inang.
1. Jenis Materi Genetik: Virus dapat memiliki DNA atau RNA sebagai materi genetik
mereka. Jenis asam nukleat ini mempengaruhi cara virus mereplikasi diri dan
berinteraksi dengan sel inang. Ada virus dengan DNA ganda atau tunggal, serta RNA
positif, negatif, atau segmen.
2. Ukuran Genom: Genom virus bisa sangat kecil, hanya beberapa ribu basa, atau
cukup besar dengan puluhan ribu basa. Ukuran genom mempengaruhi kompleksitas
virus dan seberapa banyak informasi genetik yang mereka bawa.
3. Sekuensi Genetik: Urutan basa dalam genom virus mengandung informasi genetik
yang diperlukan untuk mereplikasi diri dan menghasilkan komponen virus baru.
Perubahan atau mutasi dalam urutan ini dapat memengaruhi sifat-sifat virus, termasuk
virulensi dan kemampuan menghindari respons kekebalan inang.
4. Gen dan Fungsi: Gen-gen dalam genom virus mengkodekan protein-protein yang
dibutuhkan untuk proses infeksi dan replikasi. Ini termasuk protein kapsid, enzim
replikasi, dan protein lain yang memungkinkan virus untuk mengeksploitasi sel inang.
5. Kemampuan Mutasi dan Evolusi: Virus cenderung memiliki tingkat mutasi yang
tinggi karena kekurangan mekanisme perbaikan DNA yang akurat. Ini memungkinkan
9
virus untuk berevolusi dengan cepat, menghasilkan variasi genetik baru yang dapat
memiliki dampak pada sifat-sifat virus.
Sifat-sifat genetik ini berperan dalam cara virus berinteraksi dengan sel inang,
mereplikasi diri, dan beradaptasi terhadap perubahan. Memahami sifat genetik virus
penting untuk mengembangkan strategi pencegahan dan pengobatan infeksi virus.
10
BAB III
KESIMPULAN
Struktur virus terdiri dari kepala, isi tubuh, ekor, dan kapsid. Kepala mengandung
materi genetik yang dikelilingi oleh kapsid protein, sementara ekor berfungsi untuk
menempel pada sel inang. Kapsid adalah lapisan protein yang membentuk struktur dan
melindungi materi genetik virus. Fungsi virus utamanya adalah mereplikasi diri dan
menyebarkan materi genetiknya dengan mengambil alih mekanisme sel inang. Virus juga
memiliki peran penting dalam bidang kesehatan dan pertanian, seperti pengembangan
vaksin dan pengendalian hama.
Sifat kimia virus mencakup karakteristik materi genetik, protein, lipid, dan
karbohidrat mereka. Materi genetik berupa DNA atau RNA yang dapat beruntai ganda atau
tunggal, tergantung pada jenis virusnya. Kapsid terdiri dari kapsomer yang membentuk
struktur pelindung virus. Glikoprotein pada permukaan virus berperan dalam interaksi
dengan sel inang. Sifat genetik virus mencakup jenis materi genetik, ukuran genom,
sekuensi genetik, gen dan fungsi, serta kemampuan mutasi dan evolusi. Sifat-sifat ini
mempengaruhi cara virus mereplikasi diri, berinteraksi dengan inang, dan beradaptasi
terhadap lingkungan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Jenderal Soedirman. Susunan Kimia Virus Virologi. Terdapat pada jurnal
file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/susunan-kimia-virus.pdf diaskes pada Rabu, 27 Juli
2023.
Redaksi, Manfaat. 2023. Manfaat Atau Fungsi Virus. Terdapat pada link
https://manfaat.co.id/manfaat-virus-dalam-kehidupan diaskes pada Kamis, 27
12