Anda di halaman 1dari 15

STRUKTUR VIRUS DAN FUNGSI VIRUS

(KOMPOSISI KIMIA VIRUS, SIFAT KIMIA VIRUS, SIFAT GENETIK VIRUS)

Dosen Pengampu:

I Nyoman Jirna, SKM., M.Si.,

Bapak Burhannuddin, S.Si., M.Biomed.

Bapak Nyoman Mastra, SKM., S.Pd., M.Si.,

Disusun Oleh:

KELOMPOK 5

Ida Bagus Pramana Putra Manuaba (P07134221011)

I Kadek Adi Sedana (P07134221012)

I Made Yogi wijaya (P07134221044)

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR

TAHUN AJARAN

2023/2024
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Paper virologi
dengan mengangkat topik “ Struktur Virus dan Fungsi Virus (Komposisi Kimia Virus,
Sifat Kimia Virus, Sifat Genetik Virus)” ini dengan baik dan tepat waktu.

Tujuan kami membuat paper virologi ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata
kuliah tahun ajaran 2023/2024. Paper ini telah disusun berdasarkan materi yang diberikan
dan data-data yang telah dikumpulkan dari berbagai referensi.

Kami menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah ikut
mendukung proses penyusunan Laporan Praktikum ini hingga selesai, yaitu kepada:

1. Narasumber sekaligus dosen pengajar mata kuliah virologi, Bapak I Nyoman


Jirna, SKM., M.Si., Bapak Nyoman Mastra, SKM., S.Pd., M.Si., dan Bapak
Burhannuddin, S.Si., M.Biomed.

2. Seluruh anggota kelompok yang membantu kelengkapan isi laporan praktikum


ini.

3. Orang tua sebagai pendukung utama penulis dalam menyusun laporan praktikum
ini.

Kami menyadari bahwa paper ini masih memiliki banyak kekurangan. Atas dasar tersebut,
kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk menyempurnakan laporan
praktikum ini. Kami berharap, laporan praktikum yang telah kami susun dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.

Denpasar, 27 Juli 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
2.1 Pengertian Virus...........................................................................................................3
2.2.Struktur Pada Virus......................................................................................................3
2.3 Fungsi Pada Virus.........................................................................................................4
2.4 Komposisi Kimia Virus................................................................................................6
2.5 Sifat Kimia Virus………………………………………………………………………….......……8
2.6 Sifat Genetik VIrus…………………………………………………………………………………9
BAB III.................................................................................................................................11
KESIMPULAN....................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Virus merupakan mikroorganisme berskala mikroskopis yang terdiri dari materi
genetik, seperti DNA atau RNA, yang dikelilingi oleh lapisan pelindung protein. Virus
tidak dapat hidup secara mandiri dan membutuhkan sel inang untuk mereplikasi dan
berkembang biak. Mereka memiliki peran penting dalam ekologi mikrob, tetapi juga
dapat menyebabkan penyakit pada organisme inang, termasuk manusia, hewan, dan
tumbuhan.

Virus merupakan suatu partikel yang masih diperdebatkan statusnya apakah ia


termasuk makhluk hidup atau benda mati. Virus dianggap benda mati karena ia dapat
dikristalkan, sedangkan virus dikatakan benda hidup, karena virus dapat memperbanyak
diri (replikasi) dalam tubuh inang. Para ahli biologi terus mengungkap hakikat virus ini
sehingga akhirnya partikel tersebut dikelompokkan sebagai makhluk hidup dalam dunia
tersendiri yaitu virus.Virus merupakan organisme non-seluler, karena ia tidak memilki
kelengkapan seperti sitoplasma, organel sel, dan tidak bisa membelah diri sendiri.
Penyelidikan tentang objek-objek berukuran sangat kecil di mulai sejak ditemukannya
mikroskop oleh Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723) perkembangan mikroskop ini
mendorong berbagai penemuan dibidang biologi salah satunya partikel mikroskopik
yaitu virus.

Struktur virus umumnya terdiri dari material genetik yang dikelilingi oleh kapsid
protein. Kapsid ini bisa memiliki berbagai bentuk, seperti heliks atau ikosahedral, dan
bertindak sebagai pelindung bagi materi genetik virus. Pada beberapa virus, terdapat
lapisan lipid yang disebut membran lipid atau selubung yang berasal dari sel inang dan
mengandung protein-virus. Struktur ini membantu virus melekat pada sel inang dan
masuk ke dalamnya.

Fungsi utama virus adalah mereplikasi dan menginfeksi sel inang. Virus
menginfeksi sel dengan melekat pada permukaan sel inang dan menginjeksikan materi
genetiknya ke dalam sel. Materi genetik virus kemudian dimanfaatkan oleh sel inang
untuk menghasilkan lebih banyak partikel virus. Proses ini seringkali merusak atau
menghancurkan sel inang, menyebabkan gejala penyakit. Meskipun kebanyakan virus
1
menimbulkan dampak negatif, beberapa juga digunakan dalam bidang bioteknologi
untuk tujuan seperti penyelidikan dan terapi gen.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan virus ?

2. Apa saja pengertian dari struktur virus, komposisi kimia sifat kimia, sifat genetik
virus?

3. Bagaimana bagian dari struktur virus dan fungsi virus?

4. Bagaimana komponen dari komposisi kimia virus, sifat kimia virus, sifat genetik
virus?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan virus.

2. Mengetahui apa saja pengertian dari struktur virus, komposisi kimia sifat kimia,
sifat genetik virus.

3. Memahami beberapa bagian dari struktur virus dan fungsi virus.

4. Mengetahui komponen dari komposisi kimia virus, sifat kimia virus, sifat genetik
virus.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Virus


Virus berasal dari bahasa yunani “Venom” yang berarti racun. Virus adalah parasit
mikroskopik yang menginfeksiselorganisme biologis. Secara umum virus merupakan
partikel tersusun atas elemen genetik (genom) yang mengandung salah satu asam
nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang dapat
ekstrseluler diluar tubuh inang.

Virus memiliki sifat hidup dan mati. Sifat hidup (seluler) yaitu memiliki asam
nukleat namun tidak keduanya (hanya DNA atau RNA), dapat bereproduksi dengan
replikasi dan hanya dapat dilakukan didalam sel inang (parasit obligat intraseluler).
Sifat mati (aseluler) yaitu dapat di kristalkan dan dicairkan.

Struktur berbeda dengan sel dan tidak melakukan metabolisme sel. Partikel virus
secara keseluruhan ketika berada di luar inang yang terdiri dari asam nukleat yang
dikelilingi oleh protein dikenal dengan nama virion. Virion tidak melakukan aktivitas
biosinteis dan reproduksi. Pada saat virion memasuki sel inang, baru kemudian akan
terjadi proses reproduksi. Virus ketika memasuki sel inang akan mengambil alih
aktivitas inang untuk menghasilkan komponen-komponen pembentuk virus.

2.2. Struktur Pada Virus.


Virus memiliki struktur yang sangat sederhana namun efektif dalam
menjalankan siklus infeksinya. Secara umum, virus terdiri dari dua komponen utama:
materi genetik dan kapsid protein. Materi genetik virus bisa berupa DNA atau RNA,
tergantung pada jenis virusnya. DNA atau RNA ini berisi instruksi untuk mereplikasi
virus saat masuk ke dalam sel inang. Kapsid, yang merupakan lapisan protein yang
melindungi materi genetik, memberikan bentuk dan stabilitas pada virus. Pada
beberapa virus, terdapat lapisan selubung lipida di luar kapsid yang diperoleh dari sel
inang sebelumnya.

3
Struktur tubuh virus terdiri atas 4 bagian utama, yaitu kepala, isi tubuh, ekor, dan
kapsid.

1.Kepala
Struktur Virus Kepala Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi
bahan genetik kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung
protein yang tersusun oleh protein. Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis
virusnya. Kapsid bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih
kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.

2. Isi Tubuh
Isi Tubuh virus atau biasa disebut virion adalah bahan genetik yang berupa salah satu
tipe asam nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki akan
mempengaruhi bentuk tubuh virus. Isi tubuh biasanya berupa RNA yang berbentuk
menyerupai kubus, bulat, atau polihedral, contohnya pada virus-virus penyebab
penyakit polyomyelitis, influenza, dan radang mulut dan kuku.

3. Ekor
Ekor adalah bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk
menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini umumnya terdiri
atas beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus.

4. Kapsid
Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang berfungsi
sebagai pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai pembentuk
tubuh dan pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan luar.

2.3 Fungsi Pada Virus


Fungsi utama virus adalah mereplikasi diri dan menyebarkan materi genetiknya.
Mereka tidak memiliki kemampuan untuk hidup mandiri seperti organisme lainnya.
Virus bergantung pada sel inang untuk melakukan proses reproduksi mereka. Ketika

4
virus menginfeksi sel inang, mereka mengambil alih mekanisme sel tersebut untuk
membuat salinan virus baru. Materi genetik virus digunakan sebagai template untuk
menghasilkan asam nukleat baru, yang kemudian dibungkus dalam kapsid virus.
Setelah partikel-partikel virus baru terbentuk, sel inang pecah atau melepaskan virus
melalui jalur lain, memungkinkan virus untuk menyebar dan menginfeksi sel inang
baru.

Beberapa peran virus pada bidang kesehatan sebagai berikut :

1. Melalui pembuatan vaksin.


Seperti vaksin polio, campak, cacar, kanker, dan lain-lain. Kandungan yang terdapat
di dalam manfaat vaksin adalah virus yang sudah mati ataupun dilemahkan yang
akan mengakibatkan demam bagi orang yang disuntik vaksin. Kemudian, sistem
imun akan merekamnya dan membentuk anti bodi dalam tubuh. Sehingga, apabila
penyakit-penyakit tersebut datang menyerang maka sistem imun tubuh mencegah
penyakit tersebut masuk.
2. Viroterapi.
Beberapa virus telah dihasilkan untuk melakukan pengendalian terhadap beberapa sel
kanker yang akan dibunuh dengan menggunakan cell-killing effects virus secara
langsung, dibandingkan menggunakan pada sistem imun.
3. Virus-directed enzyme prodrug therapy (VDEPT)
Merupakan sebuah terapi virus juga, dimana sel yang menjadi target dimasukkan
enzim yang dapat mengaktifkan dan menonaktifkan prekusor maupun cytoxic yang
tersusun secara sistematis.

Manfaat pada bidang pertanian sebagai berikut:

1. Pengendalian hama serangga.


Baculoviruses, yaitu sekelompok virus yang cukup besar yang menginfeksi serangga
dan artropoda lainnya. Baculoviruse ditanamkan pada gen tanaman pertanian.
Kemudian larva serangga memakan tumbuhan tersebut. Mereka kemudian
menginfeksi sel dan tumbuh di dalam tubuh larva tersebut. Dari sel tersebut virus

5
dapat menyebar di dalam tumbuh larva dan lama kelaman merusak jaringan tubuh
larva tersebut.
2. Pengendalian hama kelinci.
Kelinci eropa hadir di Australia pada tahun 1835 merupakan salah satu hama
pertanian karena membuat beberapa kerusakan pada lahan. Untuk membasminya,
penggunaan agen seperti kucing, justru menambah kerusakan yang ada. Maka,
ditemukanlah myxoma virus yang penyebarannya melalui nyamuk.

2.4 Komposisi Kimia Virus.


Kapsid virus terdiri dari unit struktural yang disebut kapsomer, merupakan
kumpulan polipeptida khas virus.Mempunyai simetri yang disebut heliks, ikosahedron
(bentuk bersudut banyak dengan 20 sisi) atau gabungan. Dipergunakan sebagai salah
satu kriteria klasifikasi virus.

1.Protein Virus
Protein virus adalah komponen dan produk virus. Protein virus dikelompokkan sesuai
fungsinya, dan kelompok protein virus termasuk protein struktural, protein
nonstruktural, pengatur, dan protein aksesori. Virus tidak hidup dan mereka tidak
memiliki sarana untuk bereproduksi sendiri. Mereka bergantung pada metabolisme sel
inang mereka untuk mendapat energi, enzim, dan prekursor, untuk bereproduksi.
Dengan demikian, virus tidak dapat membuat protein virus mereka sendiri, dan
sebagai gantinya menggunakan sel inang untuk menghasilkan protein virus yang
mereka butuhkan untuk replikasi.

Protein struktural virus memiliki beberapa fungsi penting yaitu : melindungi genom
virus, tempat reseptor-reseptor yang perlu bagi virus telanjang untuk mulai
menginfeksi, perangsang pembentukan antibodi dan tempat determinan antigen yang
penting untuk beberapa uji serologis. Manfaat utama protein tersebut adalah untuk
memfasilitasi transfer asam nukleat virus dari satu sel pejamu ke sel pejamu yang lain.
Protein tersebut berfungsi untuk melindungi genom virus dari inaktifasi oleh nuklease,
berpartisipasi dalam perlekatan partikel virus ke sel yang rentan, dan memberikan
simetri struktural bagi partikel virus.

6
2.Asam Nukleat
Virus Virus mengandung satu jenis asam nukleat, DNA atau RNA yang mengatur
informasi genetik yang diperlukan untuk replikasi virus. Genom RNA atau DNA dapat
beruntai tunggal (single stranded) atau beruntai ganda (double stranded) dan
bersegmen atau tidak bersegmen.

RNA virus terdapat dalam beberapa bentuk. RNA dapat berupa molekul linear tunggal
(misal, picornavirus). Untuk virus-virus lain (misal, orthomyxovirus), genom terdiri
atas beberapa segmen RNA yang dapat berikatan secara longgar di dalam virion. RNA
saja dari genom sense positif (picornavirus dan togavirus) bersifat infeksius dan
molekulnya berfungsi sebagai mRNA didalam sel yang terinfeksi. RNA dari virus
RNA sense-negatif (rhapdovirus dan orthomyxovirus) bersifat tidak infeksius.

3. Lipid Virus
Virus memiliki kadungan lipid yang berbeda sebagai bagian dari strukturnya.
Penelitian mikroskopik elektron dari virus Sindbis (virus yang memiliki pembungkus)
telah memperlihatkan suatu struktur usulan dari virion. Virus yang mengandung lipid
demikian bersifat peka terhadap eterdan pelarut organik lainnya ,gangguan atau
kehilangan lipid akan berakibat kehilangan infektivitasnya. Umumnya virus yang tidak
mengandung lipid bersifat resisten terhadap daya kerja eter.

Pada beberapa virus murni, komposisi asam lemak dan fosfolipid berlainan dari
komposisi selaput plasma sel-sel tuan rumah. Namun pada virus-virus yang lain dapat
memiliki komposisi yang sama. Untukkomposisi fosofolipid khusus dari pembungkus
virion ditentukan dengan cara penonjolan virus dalam masa pematangan. Pada virus
herpes, virus menonjol melalui selaput inti sel tuan rumah dan komposisi fosfolipid
virion murni merupakan lipid selaput inti bagian dalam.

4. Karbohidrat Virus
Pembungkus virus mengandung sejumlah karbohidrat yang berarti, biasanya dalam
glikoprotein. Gula-gula yang ditambahkan pada glikoprotein virus sering menyerupai
sel tuan rumah di mana virus tersebut tumbuh. Dengan demikian proses ini mungkin
ditentukan oleh sel tuan rumah.

7
Glikoprotein merupakan antigen virus yang penting. Karena posisinya terdapat pada
permukaan luar dari virion maka glikoprotein sering merupakan protein yang terlibat
dalam interaksi virus dengan antibodi yang menetralkannya.

Berlawanan dengan lipid dalam membran virus yang berasal dari sel pejamu,
glikoprotein virus disandi oleh virus itu sendiri. Namun gula yang ditambahkan pada
glikoprotein sering kali mencerminkan sel pejamu tempat pertumbuhan virus.
Glikoperotein permukaan virus yang berselubung yang melekatkan partikel virus ke
sel target melalui interaksi dengan reseptor sel. Mereka juga sering kali terlibat dalam
langkah fusi membran pada infeksi

2.5 Sifat Kimia Virus


Sifat kimia virus mencakup karakteristik dasar yang terkait dengan komposisi
materi genetik dan struktur protein mereka. Virus terdiri dari materi genetik berupa
DNA atau RNA yang terbungkus oleh kapsid protein. Sifat kimia virus yang menonjol
adalah sebagai berikut:

1. Materi Genetik: Virus dapat memiliki DNA atau RNA sebagai materi genetik
mereka. Materi genetik virus dapat berupa untai ganda atau untai tunggal, tergantung
pada jenis virusnya. Materi genetik virus ini berisi instruksi untuk mereplikasi virus
saat menginfeksi sel inang.

2. Kapsid Protein: Kapsid virus terdiri dari protein-protein yang disebut kapsomer.
Kapsomer-kapsomer ini bergabung bersama membentuk kapsid yang melindungi
materi genetik virus. Sifat kimia protein ini, seperti jenis asam amino yang
membentuknya, memengaruhi struktur dan fungsinya dalam melindungi materi
genetik.

3. Karakteristik Selubung Lipida: Beberapa virus memiliki selubung lipida di luar


kapsid mereka. Selubung ini berasal dari membran sel inang sebelumnya saat virus
melepaskan diri. Sifat kimia dari lapisan lipid ini memainkan peran dalam penempelan
virus pada sel inang dan dalam lingkungan yang lebih luas.

4. Interaksi dengan Sel Inang: Sifat kimia virus yang penting adalah kemampuan
mereka untuk berinteraksi dengan reseptor pada permukaan sel inang. Ini
memungkinkan virus melekat pada sel inang dan memfasilitasi proses infeksi.
8
5. Reaksi Kimia Selama Reproduksi: Saat virus menginfeksi sel inang, materi genetik
virus digunakan sebagai cetakan untuk menghasilkan asam nukleat baru. Proses ini
melibatkan reaksi kimia dan enzim yang memungkinkan pembentukan salinan DNA
atau RNA virus.

6. Reaksi Imun Tubuh: Virus memicu respons kekebalan tubuh inang, yang
melibatkan berbagai reaksi kimia untuk melawan infeksi. Ini termasuk produksi
antibodi dan aktivasi sel kekebalan.

Dalam keseluruhan, sifat kimia virus memainkan peran penting dalam siklus hidup
virus dan interaksinya dengan sel inang serta sistem kekebalan inang.

2.6 Sifat Genetik Virus


Sifat genetik virus mencakup beberapa aspek penting yang mempengaruhi cara
virus bereplikasi, berinteraksi dengan sel inang, dan berevolusi. Berikut adalah
beberapa sifat genetik virus:

1. Jenis Materi Genetik: Virus dapat memiliki DNA atau RNA sebagai materi genetik
mereka. Jenis asam nukleat ini mempengaruhi cara virus mereplikasi diri dan
berinteraksi dengan sel inang. Ada virus dengan DNA ganda atau tunggal, serta RNA
positif, negatif, atau segmen.

2. Ukuran Genom: Genom virus bisa sangat kecil, hanya beberapa ribu basa, atau
cukup besar dengan puluhan ribu basa. Ukuran genom mempengaruhi kompleksitas
virus dan seberapa banyak informasi genetik yang mereka bawa.

3. Sekuensi Genetik: Urutan basa dalam genom virus mengandung informasi genetik
yang diperlukan untuk mereplikasi diri dan menghasilkan komponen virus baru.
Perubahan atau mutasi dalam urutan ini dapat memengaruhi sifat-sifat virus, termasuk
virulensi dan kemampuan menghindari respons kekebalan inang.

4. Gen dan Fungsi: Gen-gen dalam genom virus mengkodekan protein-protein yang
dibutuhkan untuk proses infeksi dan replikasi. Ini termasuk protein kapsid, enzim
replikasi, dan protein lain yang memungkinkan virus untuk mengeksploitasi sel inang.

5. Kemampuan Mutasi dan Evolusi: Virus cenderung memiliki tingkat mutasi yang
tinggi karena kekurangan mekanisme perbaikan DNA yang akurat. Ini memungkinkan
9
virus untuk berevolusi dengan cepat, menghasilkan variasi genetik baru yang dapat
memiliki dampak pada sifat-sifat virus.

6. Perubahan Jenis Virus (Rekombinasi): Dalam beberapa kasus, virus dapat


mengalami rekombinasi genetik ketika dua virus yang berbeda menginfeksi sel yang
sama. Ini dapat menghasilkan virus baru dengan kombinasi sifat-sifat genetik dari
kedua virus asal.

7. Respons terhadap Perubahan Lingkungan: Sifat genetik virus memengaruhi


seberapa baik mereka dapat bertahan dan bereplikasi dalam lingkungan yang berubah.
Virus yang memiliki variasi genetik yang lebih tinggi cenderung lebih adaptif terhadap
perubahan lingkungan.

Sifat-sifat genetik ini berperan dalam cara virus berinteraksi dengan sel inang,
mereplikasi diri, dan beradaptasi terhadap perubahan. Memahami sifat genetik virus
penting untuk mengembangkan strategi pencegahan dan pengobatan infeksi virus.

10
BAB III

KESIMPULAN

Virus merupakan parasit mikroskopis yang menginfeksi berbagai jenis organisme


biologis. Meskipun memiliki sifat-sifat yang menyerupai makhluk hidup dan mati, virus
bergantung pada sel inang untuk mereplikasi diri. Komposisi kimia virus mencakup materi
genetik (DNA atau RNA), kapsid protein yang melindungi materi genetik, lapisan
selubung lipid (pada beberapa virus), serta protein-protein struktural dan fungsional yang
penting untuk interaksi dengan sel inang.

Struktur virus terdiri dari kepala, isi tubuh, ekor, dan kapsid. Kepala mengandung
materi genetik yang dikelilingi oleh kapsid protein, sementara ekor berfungsi untuk
menempel pada sel inang. Kapsid adalah lapisan protein yang membentuk struktur dan
melindungi materi genetik virus. Fungsi virus utamanya adalah mereplikasi diri dan
menyebarkan materi genetiknya dengan mengambil alih mekanisme sel inang. Virus juga
memiliki peran penting dalam bidang kesehatan dan pertanian, seperti pengembangan
vaksin dan pengendalian hama.

Sifat kimia virus mencakup karakteristik materi genetik, protein, lipid, dan
karbohidrat mereka. Materi genetik berupa DNA atau RNA yang dapat beruntai ganda atau
tunggal, tergantung pada jenis virusnya. Kapsid terdiri dari kapsomer yang membentuk
struktur pelindung virus. Glikoprotein pada permukaan virus berperan dalam interaksi
dengan sel inang. Sifat genetik virus mencakup jenis materi genetik, ukuran genom,
sekuensi genetik, gen dan fungsi, serta kemampuan mutasi dan evolusi. Sifat-sifat ini
mempengaruhi cara virus mereplikasi diri, berinteraksi dengan inang, dan beradaptasi
terhadap lingkungan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Universitas Jenderal Soedirman. Susunan Kimia Virus Virologi. Terdapat pada jurnal
file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/susunan-kimia-virus.pdf diaskes pada Rabu, 27 Juli
2023.

Pengertian Virus. Terdapat pada jurnal


https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/BAB_IV_virus.pdf diaskes pada Rabu, 27 juli 2023.

Redaksi, Manfaat. 2023. Manfaat Atau Fungsi Virus. Terdapat pada link
https://manfaat.co.id/manfaat-virus-dalam-kehidupan diaskes pada Kamis, 27

12

Anda mungkin juga menyukai