Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MSDM INTERNASIONAL

Dosen Pengampu : Ida Ayu Komang Tiara Pratistha Sari, SE.,MM

“ Perbedaan - Perbedaan Budaya, Karakteristik dan Elemen Budaya dan Tenaga Kerja
Internasional “

Disusun Oleh :

Kelompok 5 SDM G Malam

27. Ida Bagus Made Edy Indrawan (2102612010786)

30. I Komang Anggara Dana (2102612010795)

33. Alfina Zalsabila (2102612010803)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan karunia – Nya
kami kelompok 5 dapat menyelesaikan makalah “ Manajemen MSDM Internasional “ ini dengan baik dan
tepat waktu.

Kami harap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ida Ayu
Komang Tiara Pratistha Sari, SE.,MM selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen MSDM
Internasional Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Kami selaku penyusun juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, sehingga kami
berharap pembaca dapat memberikan kritik untuk membangun makalah ini menjadi makalah
yang lebih baik lagi.

Denpasar, 07 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................................i

Daftar Isi...........................................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan............................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................................................2

Bab II Pembahasan...........................................................................................................................3

2.1 Membangun Tim Organisasional................................................................................................3

2.2 Cara Mengelola Perbedaan – Perbedaan dalam Keragaman Tenaga Kerja Internasional............4

2.3 Mengklasifikasikan Karakteristik dan Elemen Budaya...............................................................7

2.4 Perbedaan Individu Menurut Budaya..........................................................................................10

2.5 Contoh Perusahaan.....................................................................................................................10

Bab III Penutup.................................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................11

Daftar Pustaka ..................................................................................................................................12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu Ekonomi Internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari segala sesuatu
mengenai segala sesuatu mengenai hubungan ekonomi antar negara. Hubungan ekonomi tersebut
mencakup tiga bentuk hubungan, pertama berupa pertukaran hasil atau output negara satu dengan negara
lain, kedua berupa pertukaran atau aliran sarana produksi atau faktor produksi, dan ketiga berupa
hubungan utang piutang antar negara atau hubungan kredit. Bentuk hubungan tersebut merupakan
permasalahan bisnis internasional, yang secara garis besar menyangkut aspek : pola atau bentuk
perdagangan, harga ekspor dan impor barang dagangan atau barang modal, manfaat perdagangan,
pengaruh pendapatan nasional, mekanisme neraca pembayaran, politik perdagangan luar negeri,
persekutuan perdagangan, modal luar negeri (investasi) dan transfer teknologi.

Tantangan utama dalam melakukan bisnis internasional adalah untuk menyesuaikan secara efektif
pada perbedaan budaya, sepert penyesuaian membutuhkan pemahaman dari keragaman budaya, persepsi,
klise dan nilai. Dalam beberapa tahun belakangan ini, penelitian menghubungkan antara dimensi
kebudayaan dan perilaku-perilaku dan penelitian telah terbukti berguna dalam penyediaan profil
integrative dari budaya internasional. Oleh karena itu aspek budaya menjadi aspek yang harus
diperhatikan bagi perusahaan yang akan melakukan kegiatan bisnisnya secara global, sehingga aspek
budaya dapat dijadikan landasan perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasarannya.

Kebudayaan sendiri memiliki artian menurut E.B. Taylor (1974) bahwa arti kebudayaan adalah
suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat
istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Sedangkan bisnis internasional memiliki artian menurut Ball, MeCulloch, Frantz, Geringer,
Minor (2006), Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatannya melampaui batas negara. Dalam
kenyataannya budaya sangat berpengaruh terhadap kelancaran dalam dunia bisnis baik dalam
perkembangan dalam bisnis skala nasional maupun skala internasional. Perusahaan-perusahaan yang
mengandalkan budaya negara asalnya yang sudah tidak asing lagi untuk bersaing dalam pasar yang baru
dapat membahayakan kesuksesan internasionalnya. Tentu saja, hampir semua segi bisnis suatu
perusahaan internasional termasuk negosiasi kontrak, operasi produksi, keputusan pemasaran, dan
kebijakan manajemen sumber daya manusia mungkin akan dipengaruhi variasi-variasi budaya. Budaya
bahkan dapat memberikan keunggulan atau kelemahan bersaing bagi perusahaan-perusahaan. Sesuai
dengan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk memberikan informasi mengenai "Perbedaan
dalam Budaya".

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara membangun tim organisasional ?


2. Bagaimana cara untuk mengelola perbedaan – perbedaan dalam keragaman tenaga kerja
internasional ?
3. Bagaimana mengklasifikasikan karakteristik dan elemen budaya ?
4. Bagaimana mengklasifikasikan perbedaan individu menurut budaya ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk dapat mengetahui cara membangun tim organisasional.


2. Untuk dapat mengetahui cara untuk mengelola perbedaan – perbedaan dalam keragaman tenaga
kerja internasional.
3. Dapat mengetahui karakteristik dan elemen budaya.
4. Dapat mengetahui perbedaan individu menurut budaya.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang “ Perbedaan - Perbedaan Budaya,


Karakteristik dan Elemen Budaya dan Tenaga Kerja Internasional “
2. Memberikan ilmu yang bermanfaat kepada pembaca.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Membangun Tim Organisasional

Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, membangun tim kerja yang baik merupakan hal penting yang
harus dilakukan. Memang tidak mudah untuk membangun kerja sama tim yang baik, namun ada beberapa
cara yang bisa dilakukan oleh para pemimpin perusahaan.

1. Ciptakan Komunikasi yang Baik

Komunikasi merupakan kunci dari sebuah hubungan. Hal ini juga berlaku bagi hubungan tim
didalam sebuah organisasi. Diperlukan 2 arah untuk membangun kerja sama tim. Dengan begitu,
para anggota dalam tim tersebut dapat secara bebas menyatakan pendapatnya, mau saling
mendengarkan opini, serta mencari solusi bersama atas masalah.

2. Tentukan Tujuan Bersama

Apabila sudah memiliki komunikasi yang baik, para anggota tim dapat bersatu dan menentukan
tujuan bersama. Hal ini bertujuan agar setiap karyawan memiliki visi misi yang sama, sehingga
kerjasama tim yang dilakukan bisa lebih efektif dalam mencapai tujuan bersama.

3. Pahami Peran dan Tanggung Jawab Masing – Masing

Meskipun mempunyai tujuan bersama serta visi dan misi yang sama, tentunya setiap anggota
didalam tim tidak selalu mempunyai peran dan tanggung jawab yang sama. Hal ini perlu
dipahami sebagai cara membangun tim kerja yang baik. Disini pembagian kerja harus dilakukan
agar setiap individu dapat fokus ke peran dan tanggung jawabnya sendiri.

4. Menghargai Tiap Anggota Tim

Karena perbedaan peran dan tanggung jawab didalam tim, penting bagi setiap anggota untuk
memiliki sikap menghormati dan menghargai antar sesamanya. Tidak boleh ada yang merasa
peran mereka paling besar dan meremehkan bagian lainnya.

5. Bangun Rasa Saling Percaya

Selain menghormati dan menghargai antar setiap anggota yang menjadi bagian penting yang tidak
boleh dilupakan. Karena tanpa rasa percaya ini, maka semua anggota pada akhirnya akan bekerja
secara individual. Alhasil tujuan bersama yang mereka diharapkan dan telah ditetapkan
sebelumnya tidak akan pernah tercapai.

6. Melibatkan Tim dalam Setiap Keputusan

Jika seorang pemimpin mengambil keputusan seorang diri, besar kemungkinan ia akan
kehilangan kepercayaan diri timnya. Oleh karena itu, selalu libatkan tim anggota tim untuk dalam
proses pengambilan keputusan. Jangan ragu untuk meminta masukkan dan saran dari setiap
orang agar mereka merasa dilibatkan.

7. Memberikan Aturan yang Jelas

Cara membangun tim kerja yang baik berikutnya yaitu memberikan aturan secara jelas, sehingga
setiap anggota paham apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

8. Tunjukkan Contoh yang Baik

Sebagai pemimpin dalam sebuah tim, Anda perlu memberikan contoh yang baik untuk
menciptakan sinergi yang baik. Karena kualitas pemimpin memang dapat mempengaruhi kualitas
dari tim tersebut. Jadi, ketika anda memberikan contoh yang baik, anggota tim yang lain juga
akan bergerak mengikuti contoh yang diberikan.

9. Berikan Apresiasi

Diperlukannya memberikan apresiasi atas pencapaian yang diperoleh oleh tim. Berdasarkan
survei yang dilakukan, pemberian apresiasi ini dapat meningkatkan kepuasan karyawan dan
mempengaruhi motivasi kerja karyawan.

10. Lakukan Evaluasi

Terakhir, lakukan evaluasi dengan meminta saran dari para anggota sebagai upaya untuk
meningkatkan kerjasama tim agar menjadi lebih baik.

2.2 Cara Mengelola Perbedaan – Perbedaan dalam Keragaman Tenaga Kerja Internasional

Keragaman adalah suatau kondisi pada kehidupan masyarakat. perbedaan seperti itu ada pada
suku bangsa, ras, agama, budaya, dan gender. keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan
keindahan bangsa. Keragaman dalam organisasi (Diversity in Organization) merupakan suatu hal yang
sangat penting saat ini, Diversity in Organization adalah keragaman atau perbedaan didalam suatu
organisasi. Dengan keragaman, organisasi dapat memperoleh berbagai pandangan, kemampuan, dan
berbagai hal untuk mengatasi permasalahan organisasi atau perusahaan, dan dapat juga meningkatkan
efektifitas perusahaan.

Manajemen keragaman yang efektif mampu meningkatkan keberhasilan organisasiuntuk


menggali keahlian, kemapuan dan ide terluas yang mungkin dimilki para pekerjanya. Manager juga perlu
mengakui bahwa perbedaan diantara orang orang dapat berujung pada kurangnya komunikasi,
karakteristik,individu seperti umur,jenis kelamin,ras,etis, dan kemampuan dapat mempengaruhi kenikerja
pekerja.

 Ada dua level tingkat keragaman


1. Keragaman level permukaan (surface-level diversity)

Perbedaan perbedaan dalam karakteristik yang mudah dinilai seperti jenis kelamin,ras,etis,umur,
atau kecacatan,yang tidak selalu merefleksikan cara oraang berfikir atau merasa tetapi dapat
memunculkan sterotip tertentu.

2. Keragaman level dalam (deep level disvensity)

Perbedaan perbedaan dalam nilai nila,kepribadian,dan preferensi kerja yang menjadi lebih
penting secara progresif dalam menentukan kesamaan,seiring semkian mengenal orang lain
dengan baik.

 Karakteristik biogafis seperti umur,jenis,kelamin,ras,dan lama bekerja yang bersifat objektif dan
mudah diperoleh dari cacatan personil. Karakteristi karakteristik ini merupakan perwakilan dari
keragaman level permukaan. Cara untuk mengelola Perbedaan – Perbedaan dalam keberagaman
Tenaga Kerja Internasional yaitu :
1. Identifikasi Keragaman Karyawan yang ada

Mulai dari ras, etnis, tingkat pendidikan, agama, latar belakang, senioritas, dan lainnya.

2. Membangun Komunikasi

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan. Masalah komunikasi dan
hambatan persepsi bahasa dan budaya perlu diatasi agar tercipta komunikasi yang baik.

3. Pelajari Karakteristik Karyawan


Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi keragaman dalam perusahaan adalah mempelajari
karakteristik individu masing-masing. Bila pengelolaan keragaman karyawan dilakukan dengan
baik, maka akan dapat menguntungkan perusahaan.Pasalnya, berbagai alternatif pemecahan dan
solusi akan muncul bila sewaktu - waktu terjadi permasalahan.Pelajari karakter karyawan sesuai
dengan bidang kerja.Dengan begitu Anda tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi konflik tanpa
harus menimbulkan masalah lain yang bertentangan dengan karakteristik karyawan.

4. Bersikap Terbuka Terhadap Keragaman Karyawan

Perlu strategi khusus agar budaya keragaman dapat efektif menembus setiap departemen, tiap
divisi, dan fungsi organisasi perusahaan.Kembangkan sikap keterbukaan di lingkungan kerja dan
dorong karyawan untuk dapat mengungkapkan pendapat dan ide mereka. Berikan nilai yang sama
dan hargai setiap pendapat karyawan yang ada.

5. Perlakukan yang Adil

Masalah yang kerap muncul dalam keragaman a dalah adanya perbedaan perlakuan. Diskriminasi
biasanya timbul bila terdapat standar yang berbeda terhadap individu. Pastikan setiap karyawan
mendapatkan kesempatan yang sama dalam lingkungan kerja dengan seadil mungkin. Buat
kebijakan alternatif agar terjadi kesetaraan dalam perusahaan. Perusahaan yang mempekerjakan
karyawan yang beragam bila diatur dengan baik dapat menyediakan berbagai macam solusi untuk
masalah-masalah yang ada.

6. Rutin Lakukan Evaluasi

Untuk menangkal resistensi perubahan, sebisa mungkin libatkan setiap karyawan untuk
merumuskan evaluasi keragaman. Gunakan hasil evaluasi tersebut untuk membangun kesuksesan
perusahaan dengan keragaman. Di era global seperti saat ini tentunya semakin beragam pula
tenaga kerja yang ada. Bila dikelola dengan baik, hal ini dapat menjadi kekuatan di lingkungan
kerja dan memberikan manfaat yang besar untuk kemajuan perusahaan.

7. Sistem Rekrutmen Terbuka

Sistem rekrutmen terbuka atau yang bisa disebut EEO (Equal Employment Opportunity) akan
menciptakan kesetaraan. Sehingga tidak adanya perbedaan golongan dalam menentukan
keputusan perekrutan tenaga kerja. EEO akan membantu perusahaan dalam melakukan penilaian
berdasarkan kualifikasi kandidat, wawancara, kompetensi, standar kelulusan, dan penilaian kerja
lainnya. Ini akan menciptakan budaya kondusif, komprehensif, dan terukur.
2.3 Mengklasifikasikan Karakteristik dan Elemen Budaya

1. Karakteristik Budaya

Berikut beberapa karakteristik kebudayaan yang perlu diperhatikan karena mempunyai relevasi
dengan bisnis internasional :

a. Kebudayaan mencerminkan perilaku yang dipelajari (leamed behaviour) yang ditularkan dari satu
anggota masyarakat lainnya.
b. Unsur-unsur kebudayaan saling terkait (interrelated).
c. Kebudayaan sanggup menyesuaikan diri , artinya ke (adaptive) budayaan berubah sesuai dengan
kekuatan-kekuatan eksternal yang mempengaruhi masyarakat tersebut.
d. Kebudayaan dimiliki bersama (shared) oleh anggota-anggota masyarakat tersebut dan tentu saja
menentukan keanggotaan masyarakat itu. Orang yang sama - sama memiliki suatu kebudayaan
adalah anggota suatu masyarakat, orang-orang yang tidak memilikinya berada diluar batasbatas
masyarakat, berikut beberapa pendapat lain tentang karakteristik budaya, adalah sebagai berikut :
 Dipelajari: Budaya tidak diwariskan atau bersifat biologi, budaya diperolch dari pembelajaran
dari pengalaman.
 Dibagi: Masyarakat adalah anggota dari kelompok organisasi atau pembagian budaya
masyarakat, budaya tidak spesifik pada perorangan dan individu.
 Perubahan generasi : Budaya bersifat kumulatif, melewati dari generasi yang satu ke generasi
yang lainnya.
 Symbolic: Budaya berdaarkan pada kapasitas manusia untuk memberi tanda atau menggunakan
sesuatu untuk menggambarkan yang lain.
 Diteladani: Budaya mempunyai struktur dan terintegrasi, perubahan dari 1 bagian akan membawa
perubahan pada bagian lain
 Penyesuaian: Budaya berdasarkan pada kapasitas manusia untuk berubah dan menyesuaikan diri.

Karena perbedaan budaya terdapat di seluruh negara, sebuah pemahaman dari pengaruh budaya
dalam perdagangan internasional merupakan hal penting untuk diketahui manajemen internasional. Jika
manajer internasional tidak mengetahui sesuatu tentang budaya dan negara lain yang mereka tuju untuk
berbisnis, maka hal tersebut akan menimbulkan bencana bagi perusahaan.

2. Elemen Budaya
Para ahli sangat bervariasi mengenai apa yang mereka anggap sebagai komponen budaya, tetapi
daftar berikut ini mewakili pemikiran mereka :

1. Estetika

Estetika berkaitan dengan rasa keindahan, budaya dan selera yang baik serta diungkapkan dalam
seni, drama, musik, cerita rakyat dan lain-lain Para pelaku bisnis internasional tertarik pada
aspek-aspek formal dari seni, warna dan bentuk karena arti simbolis yang dimilikinya Cerita
rakyat berguna untuk memelihara rasa persatuan kelompok dan mengindikasikan bahwa
seseorang merupakan bagian dari kelompok tersebut.

2. Sikap dan Kepercayaan

Setiap budaya memiliki seperangkat sikap dan kepercayaan yang mempengaruhi hampir seluruh
aspek perilaku manusia dan membantu membawa ketertiban kepada masyarakat dan individu-
individunya.

3. Agama

Agama merupakan suatu elemen kebudayaan yang sangat penting, bertanggung jawab atas
banyak sikap dan kepercayaan yang mempengaruhi perilaku manusia. Prinsip-prinsip dasar dari
beberapa agama besar akan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai mengapa sikap
orang begitu bervariasi dari satu negara ke negara lain.

4. Budaya Material

Kebudayaan material merujuk kepada semua objek buatan manusia dan berkaitan dengan
bagaimana orang membuat benda-benda (teknologi), siapa (Who) membuat apa (What) mengapa-
bagaimana dibuat (Why) dan untuk siapa (For Whom) Perbedaan dalam tingkat teknologi sebagai
budaya material antar negara menjadi dasar untuk menilai apakah negara tersebut dikategorikan
maju atau negara berkembang. Era teknologi informasi merubah dengan cepat kemudahan dalam
bisnis internasional
5. Pendidikan

Dalam arti luas pendidikan dapat dianggap sebagai bagian dari proses belajar yang melengkapi
seseorang untuk mengambil peranannya di dalam masyarakat. Bagi pengusaha yang ingin
berinvestasi di suatu negara penting sekali untuk mengetahui tingkat dan ukuran pendidikan pada
negara tuan rumah, karena hal itu sangat berpengaruh dalam penentuan tenaga kerja yang
dibutuhkan. Ketika negara berkembang menjadi negara industri, terdapat persaingan yang lebih
tinggi di pasar dan peluang tenaga kerja berpendidikan tinggi meningkat.

6. Bahasa

Perbedaan bahasa menjadi faktor penting dalam berkomunikasi baik dalam pergaulan sehari-hari
maupun dalam melakukan negoisasi dengan masyarakat setempat. Bahasa adalah kunci dari
kebudayaan dan tanpa bahasa orang akan terisolasi dari lingkungan dan semua hal. Bahasa
menggambarkan budaya. Apabila ada dua bahasa dalam suatu negara, maka ada dua kebudayaan
di Negara tersebut. Contoh Negara yang kaya dengan bahasa adalah Indonesia dimana beragam
suku, adat dan bahasa menggambarkan kekayaan budaya Indonesia

2.4 Perbedaan Individu Menurut Budaya

Budaya merupakan pikiran, akal budi, hasil karya manusia, atau dapat juga didefinisikan sebagai
adat istiadat. Adanya nilai-nilai dalam masyarkat memberitahu pada anggotanya tentang apa yang baik
dan atau penting dalam masyarakatnya. Nilai-nilai tersebut terjabarkan dalam suatu norma-norma. Norma
masing-masing masyarakat berbeda, maka perilaku yang muncul dari anggota masing-masing masyarakat
berbeda satu dengan lainnya. Robbins (2002:246) menyatakan bahwa setiap organisasi mempunyai suatu
budaya dan tergantung pada kekuatannya, budaya dapat mempengaruhi yang bermakna pada sikap dan
perilaku anggota-anggota organisasi.
2.5 Contoh Perusahaan

Disney Land

Disney sebagai perusahaan yang mengembangkan konsep taman hiburan dalam bisnisnya telah
berhasil meraih keuntungan di Amerika Serikat dan Jepang. Langkah selanjutnya yang dilakukan Disney
adalah mencoba memasuki pasar Eropa, dalam hal ini Paris sebagai target utamanya. Mengapa Paris yang
dijadikan kota yang akan dibangun taman hiburan berikutnya? Mengapa tidak memilih kota yang lain?
Disney berargumen bahwa Paris dipilih karena beberapa alasan, pertama sekitar 17 juta orang eropa
tinggal kurang dari dua jam perjalanan menuju Paris, dan sekitar 3 10 juta dapat terbang ke Paris pada
waktu yang sama. Kedua, besarnya perhatian pemerintah kota paris yang menawarkan lebih dari satu
milyar dollar dalam berbagai insentif, dan ekspektasi bahwa proyek ini akan menciptakan 30000 lapangan
pekerjaan. Namun apa yang terjadi? Dalam pelaksanaanya Disney mengahadapi beberapa masalah antara
lain berupa boikot acara pembukaan oleh menteri kebudayaan Perancis, dan kegagalan Disney untuk
memperoleh target pengunjung yang datang dan pendapatan yang diharapakan. Mengapa bisa? Hal ini
disebabkan karena Disney kesalahan asumsi terhadap selera dan pilihan dari konsumen di Perancis. Ini
disebabkan karena perbedaan budaya, Disney menganggap pola budaya perusahaan yang telah berhasil
dijalankan di Amerika Serikat dan Jepang akan berhasil pula di Perancis, ternyata tidak.

Sebagai contoh, pertama, kebijakan disney untuk tidak menyediakan minuman alkobol di taman
hiburan, berakibat buruk karena di Paris sudah menjadi kebiasaan untuk makan siang dengan segelas
wine. Kedua asumsi bahwa hari jumat akan lebih ramai dari hari minggu, ternyata berkebalikan. Ketiga,
Disney tidak menyediakan sarapan pagi berupa bacon dan telur seperti yang dinginkan oleh konsumen,
tapi malah menyediakan kopi dan Croissant. Begitu juga dengan model kerja tim yang diterapkan, disney
mencoba menerapakan model kerja tim yang serupa dilakukan di USA dan Jepang, yang tidak dapat
diterima oleh karyawan Disney di Paris. Juga kesalahan perkiraan Disney bahwa orang Eropa akan
menghabiskan waktu lam di taman mereka, ternyata keliru. Kegagalan dan kesalahan pola budaya
perusahaan yang dilakukan Disney di Paris, disebabkan oleh adanya kesalahan penafsiran budaya. Disney
beranggapan bahwa apa yang diterapakan dan sukses di USA dan jepang akan sukses pula di Perancis.
Disney seharusnya mengadakan riset dahulu tentang bagaimana budaya orang Perancis agar pola budaya
perusahaan dapat disesuaikan dengan kultur setempat dan diterapkan di Perancis. Dan setelah Disney
merubah strateginya yaitu dengan merubah nama perusahaannya menjadi Disney land Paris, merubah
makanan dan pakaian yang ditawarkan sesuai pola budaya setempat, harga tiket dipotong sepertiganya,
terbukti jumlah pengunjung Disney di Paris mengalami kenaikan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penting bagi Perusahaan untuk memiliki kesadaran budaya agar mereka dapat
sukses beroperasi di luar negeri. Hal ini akan membantu mereka beradaptasi dengan
budaya Masyarakat yang ingin mereka ajak bekerja sama. Mereka akan mengetahui
keberadaan politik, agama, dan social budaya mereka dan dengan demikian beroperasi
tanpa konflik, dan juga mendapatkan keuuntungan. Ketika kita memahami budaya
seseorang, maka kita secara tidak langsung akan menghormati dan menerimanya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai