Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rahma wati Putri Utami

Kelas :
Matkul :

A. Pengertian Landasan Filosofis Pendidikan


Landasan pendidikan tergolong ke dalam jenis landasan yang bersifat
konseptual. Landasan yang bersifat konseptual pada dasarnya identik dengan
asumsi, yaitu suatu gagasan, kepercayaan, prinsip, pendapat atau
pernyataan yang sudah dianggap benar, yang dijadikan titik tolak dalam
rangka berpikir (melakukan suatu studi) dan/atau dalam rangka bertindak
(melakukan suatu praktik).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa landasan filosofis
pendidikan adalah asumsi filosofis yang dijadikan titik tolak dalam rangka
studi dan praktek pendidikan. Sebagaimana telah kita pahami, dalam
pendidikan mesti terdapat momen studi pendidikan dan momen praktek
pendidikan.
Peranan Landasan Filosofis Pendidikan
Peranan landasan filosofis pendidikan adalah memberikan rambu-rambu apa
dan bagaimana seharusnya pendidikan dilaksanakan. Mustadi mengatakan
bahwa Kebutuhan akan guru sebagai tenaga pendidik yang berkualitas dan
profesional sangat penting. Hal ini terkait dengan tugas dan tanggung jawab
mereka setelah selesai menempuh studi yaitu sebagai guru yang profesional.
Rambu-rambu tersebut bertolak pada kaidah metafisika, epistemology dan
aksiologi pendidikan sebagaimana studi dalam filsafat pendidikan. Landasan
filosofis pendidikan tidaklah satu melainkan ragam sebagaimana ragamnya
aliran filsafat. Sebab itu, dikenal adanya landasan filosofis pendidikan
Idealisme, landasan filsofis pendidikan Pragmatisme, dsb. Contoh: Penganut
Realisme antara lain berpendapat bahwa “pengetahuan yang benar diperoleh
manusia melalui pengalaman dria”. Implikasinya, penganut Realisme
mengutamakan metode mengajar yang memberikan kesempatan kepada
para siswa untuk memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung
(misal: melalui observasi, praktikum, dsb.) atau pengalaman tidak langsung
(misal: melalui membaca laporan-laporan hasil penelitian, dsb).

B. Pendidikan Sejarah

Pendidikan sejarah merupakan pendidikan yang sangat penting untuk


mengajarkan kepada peserta didik akan pentingnya sejarah sebagai
pembentuk kepribadian siswa. Sartono Kartodirdjo dalam (Susanto, 2014:35)
berpendapat bahwa dalam rangka pembangunan bangsa, pengajaran sejarah
tidak semata mata berfungsi untuk memberikan pengetahuan sejarah sebagai
kumpulan informasi fakta sejarah tetapi juga bertujuan menyadarkan anak
didik atau membangkitkan kemampuan berpikir kesejarahannya.
Pendidikan sejarah merupakan Pendidikan yang sanggat penting Untuk
membentuk peserta didik memiliki pemikiran tentang sejarah yang tinggi,
maka dalam pendidikan sejarah harus mengarah pada empat tujuan
pendidikan sejarah itu sendiri

C. Kontribusi Ideologi dalam Pendidikan

ideologi umumnya telah melegitimasi praktik-praktik pendidikan. Di mana


ketika masyarakat tradisional mulai mengalami perubahan menjadi modern,
legitimasi ritualistik pendidikan membuka peluang untuk tipe baru legitimasi
ideologis pendidikan.
Dalam hal ini terdapat dua atribut penting :
1. yaitu melibatkan munculnya pengakuan atas hak mereka untuk memilih
jenis pendidikan yang sesuai dengan selera mereka, nilai-nilai mereka,
tujuan mereka, pemahaman mereka, dan lain-lain. Dalam realisasi
pandangan baru ini, mereka tidak lagi merasa wajib untuk mengenyam
pendidikan pada lembaga pendidikan negeri yang umumnya membawa
legitimasi ideologis tertentu.
2. yaitu membutuhkan keberadaan yang simultan dari beberapa konsepsi
pendidikan, yang mana peserta didik dapat dengan bebas memilih jenis
pendidikan yang cocok untuk pandangan dunia atau weltanschauung
peserta didik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai