Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan penyusun dapat menyelesaikan makalah berjudul “Modulasi Sebagai
Suatu rahmatnya Metode“ ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan
sesuai seperti yang kami harapkan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
Bapak Ryan Fikri, S.Pd., M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah Teknik Radio
yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan
makalah ini.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Osilator merupakan komponen penting dalam berbagai sistem
elektronik, seperti komunikasi nirkabel, pemrosesan sinyal, kontrol industri,
dan banyak lagi. Pemahaman tentang osilator sangat penting dalam desain dan
pengembangan berbagai perangkat elektronik. Dengan mengetahui cara kerja
osilator, para insinyur dapat merancang sirkuit yang memenuhi kebutuhan
spesifik aplikasi mereka, seperti menghasilkan sinyal frekuensi tertentu dengan
tingkat kestabilan yang diinginkan.
Osilator umpan balik positif, osilator pergeseran fase, osilator LC yang
ditala, dan osilator kristal masing-masing memiliki karakteristik yang unik dan
kelebihan dalam aplikasi tertentu. Oleh karena itu, pemahaman mendalam
tentang setiap jenis osilator membantu para profesional dalam memilih dan
merancang sirkuit osilator yang sesuai dengan kebutuhan proyek mereka.
Dengan demikian, pengetahuan tentang empat jenis osilator ini
membantu dalam memahami dasar-dasar elektronika serta memungkinkan
pengembangan teknologi yang lebih canggih dan efisien dalam berbagai bidang
industri dan teknologi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu osilator umpan balik positif
2. Apa itu osilator pergeseran fase
3. Apa itu osilator LC ditala
4. Apa itu osilator kristal
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu osilator umpan balik
2. Mengetahui apa itu osilator pergeseran fase
3. Mengetahui apa itu osilator LC ditala
1
4. Mengetahui apa itu osilator kristal
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Gambar 2 Kriteria Barkhausen.
C C C −K
R R R
Vo Vi
4
Gambar 4 Output Pergeseran Fase Yang dihasilkan.
5
Gambar 5 Blok diagram pergeseran fase 360 derjat
menggunakan transistor.
6
Gambar 6 Sirkuit Tangki Osilator LC Dasar.
7
berubah ketika energi dilewatkan bolak-balik antara kapasitor dan induktor
menghasilkan tegangan sinusoidal tipe AC dan bentuk gelombang arus.
Proses ini kemudian membentuk dasar dari rangkaian tangki osilator LC
dan secara teoritis siklus bolak-balik ini akan berlanjut tanpa batas. Namun, hal-
hal tidak sempurna dan setiap kali energi ditransfer dari kapasitor (C) ke
induktor (L) dan kembali dari (L) ke (C) beberapa kehilangan energi terjadi
yang meluruh osilasi ke nol dari waktu ke waktu. Tindakan osilasi melewatkan
energi bolak-balik antara kapasitor (C) ke induktor (L) akan berlanjut tanpa
batas waktu jika bukan karena kehilangan energi di dalam rangkaian. Energi
listrik hilang di DC atau resistansi nyata dari kumparan induktor, dalam
dielektrik kapasitor, dan radiasi dari sirkuit sehingga osilasi terus menurun
sampai mereka mati sepenuhnya dan proses berhenti (electronics-tutorials,
2018).
Kemudian dalam rangkaian LC praktis, amplitudo tegangan osilasi
berkurang pada setiap setengah siklus osilasi dan pada akhirnya akan mati
menjadi nol. Osilasi kemudian dikatakan "diredam" dengan jumlah redaman
yang ditentukan oleh kualitas atau faktor-Q dari rangkaian.
8
reaktansi kapasitif sama dengan nilai XL, reaktansi induktif (X L = XC) dan
yang karenanya akan membatalkan satu sama lain hanya menyisakan resistansi
DC di sirkuit untuk menentang aliran arus. Jika kita sekarang menempatkan
kurva untuk reaktansi induktif induktor di atas kurva untuk reaktansi kapasitif
kapasitor sehingga kedua kurva berada pada sumbu frekuensi yang sama, titik
persimpangan akan memberi kita titik frekuensi resonansi, (ƒr atau ωr) seperti
yang ditunjukkan di bawah ini.
9
1
𝐹𝑟 =
2𝜋√𝐿𝐶
Dimana:
- L adalah Induktansi dalam Henries
- C adalah Kapasitansi dalam Farad
- ƒr adalah Frekuensi Output dalam Hertz
Persamaan ini menunjukkan bahwa jika L atau C menurun, frekuensinya
meningkat. Frekuensi output ini biasanya diberi singkatan dari ( ƒr ) untuk
mengidentifikasinya sebagai "frekuensi resonansi".
Untuk menjaga osilasi terjadi di sirkuit tangki LC, kita harus mengganti
semua energi yang hilang di setiap osilasi dan juga mempertahankan amplitudo
osilasi ini pada tingkat yang konstan. Oleh karena itu, jumlah energi yang
diganti harus sama dengan energi yang hilang selama setiap siklus. Jika energi
yang diganti terlalu besar, amplitudo akan meningkat sampai terjadi kliping rel
suplai. Atau, jika jumlah energi yang diganti terlalu kecil, amplitudo akhirnya
akan berkurang menjadi nol dari waktu ke waktu dan osilasi akan berhenti. Cara
paling sederhana untuk mengganti energi yang hilang ini adalah dengan
mengambil bagian dari output dari sirkuit tangki LC, memperkuatnya dan
kemudian memasukkannya kembali ke sirkuit LC lagi. Proses ini dapat dicapai
dengan menggunakan penguat tegangan menggunakan op-amp, FET atau
transistor bipolar sebagai perangkat aktifnya. Namun, jika penguatan loop
amplifier umpan balik terlalu kecil, osilasi yang diinginkan meluruh menjadi
nol dan jika terlalu besar, bentuk gelombang menjadi terdistorsi.
Untuk menghasilkan osilasi konstan, tingkat energi yang diumpankan
kembali ke jaringan LC harus dikontrol secara akurat. Maka harus ada beberapa
bentuk amplitudo otomatis atau kontrol gain ketika amplitudo mencoba
bervariasi dari tegangan referensi baik naik atau turun. Untuk mempertahankan
osilasi yang stabil, penguatan keseluruhan rangkaian harus sama dengan satu
atau kesatuan. Kurang dan osilasi tidak akan mulai atau mati ke nol, lebih
banyak osilasi akan terjadi tetapi amplitudo akan terpotong oleh rel suplai yang
menyebabkan distorsi. Pertimbangkan sirkuit di bawah ini.
10
Gambar 9 Rangkaian Osilator LC Transistor Dasar.
11
Oleh karena itu, LC Oscillator adalah "Sinusoidal Oscillator" atau
"Harmonic Oscillator" seperti yang lebih sering disebut. Osilator LC dapat
menghasilkan gelombang sinus frekuensi tinggi untuk digunakan dalam
aplikasi jenis frekuensi radio (RF) dengan penguat transistor dari Transistor
Bipolar atau FET.
Harmonic Oscillators datang dalam berbagai bentuk karena ada banyak
cara berbeda untuk membangun jaringan filter LC dan amplifier dengan yang
paling umum adalah Hartley LC Oscillator, Colpitts LC Oscillator, Armstrong
Oscillator dan Clapp Oscillator untuk beberapa nama.
D. Osilator Kristal
Cs Cp
12
diletakkan pada suatu wadah. Kedua pelat dihubungkan ke rangkaian melalui
soket.
Pada osilator ini, kristal berperilaku sebagai rangkaian resonansi seri.
Kristal seolah-olah memiliki induktansi (L), kapasitansi (C) dan resistansi (R).
Gambar 17.10-a memperlihatkan rangkaian setara dari bagian ini. Harga L
ditentukan oleh massa kristal, harga C ditentukan oleh kemampuannya berubah
secara mekanik dan R berhubungan dengan gesekan mekanik.
13
frekuensi tertentu saja. Osilator Hartley dan Colpitts (Waluyo, 2020) dapat
dimodifikasi dengan memasang kristal ini. Stabilitas osilator akan meningkat
dengan pemasangan kristal. Gambar memperlihatkan pemasangan kristal pada
osilator Hartley dan Colpitts.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Osilator merupakan komponen kunci dalam berbagai aplikasi
elektronika, seperti komunikasi nirkabel, pemrosesan sinyal, kontrol
industri, dan masih banyak lagi. Makalah ini telah membahas secara rinci
empat jenis osilator yang umum digunakan: osilator umpan balik positif,
osilator pergeseran fase, osilator LC yang ditala, dan osilator kristal.
B. Saran
1. Perlu memahami dasar-dasar elektronika, termasuk resistansi,
kapasitansi, induktansi, dan sirkuit RC, LC.
15
2. Sebagai generasi muda hendaknya kita memiliki pengetahuan yang luas
dengan banyak membaca referensi-referensi yang akurat dan dapat
dipercaya
3. Sebagai generasi penerus bangsa hendaknya kita mampu dan mau
menyalurkan ilmu yang dimiliki untuk dibagi kepada sesama sehingga
bermanfaat dalam kehidupan
16
DAFTAR PUSTAKA
17