Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SERLI YANSTI ANWAR

NIM :105401100423
KELAS : SD 1A
SEMESTER : 1 (SATU)
PRODI : PGSD
FAKULTAS : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Ringkasan materi puisi

A. Pengertian Puisi
Puisi adalah sebuah bentuk seni sastra yang menggunakan bahasa dan kata-kata secara
kreatif untuk menyampaikan perasaan, gagasan, atau pengalaman melalui ritme, suara,
makna, dan citra. Ini adalah bentuk ekspresi sastra yang sering kali menggunakan
struktur dan gaya yang khas, termasuk penggunaan berbagai elemen seperti rima, ritme,
metafora, dan perbandingan untuk menciptakan keindahan dan kedalaman makna.

Puisi dapat berkisah tentang berbagai topik, termasuk cinta, alam, kehidupan,
kemanusiaan, dan banyak lainnya. Puisi juga dapat mengambil berbagai bentuk, seperti
puisi naratif yang bercerita, puisi lirik yang mengungkapkan perasaan dan refleksi
pribadi, atau puisi bebas yang tidak terikat oleh aturan struktural tertentu.

B. Ciri-Ciri Puisi

1. Keindahan Bahasa

Puisi menggunakan bahasa dengan gaya yang khas. Penggunaan kata-kata yang indah
dan kreatif membantu menciptakan gambaran yang kuat dan menarik bagi pembaca.

2. Ritme dan Irama

Puisi memiliki ritme dan irama yang khas. Pengulangan bunyi dan pola irama
memberikan keselarasan dan kekuatan pada puisi, menciptakan alur yang menggugah
perasaan.
3. Kekompakan dan Efisiensi

Puisi sering menggunakan kata-kata yang padat dan efisien untuk mengungkapkan
makna yang dalam. Puisi mampu memadatkan banyak makna dan emosi dalam
jumlah kata yang terbatas.

4. Penggunaan Perangkat Sastra

Puisi memanfaatkan perangkat sastra seperti metafora, simbol, aliterasi, asonansi,


rima, dan sebagainya. Penggunaan perangkat ini memberikan kekayaan pada puisi
dan membantu menciptakan gambaran yang kuat.

C. Jenis-Jenis Puisi
Dikutip dari modul Bahasa Indonesia terbitan Kemendikbud oleh Moh. Shodiuddin
Shofi, M.Pd., puisi dikategorikan dalam bentuk lama dan puisi baru (modern), seperti
yang dikenal sekarang.

1. Puisi Lama
Puisi lama adalah jenis puisi yang terikat oleh berbagai peraturan, seperti banyaknya
baris tiap bait, dan banyaknya suku kata tiap baris. Adapun puisi yang termasuk
kedalam puisi lama adalah mantra, pantun berikat, talibun, pantun kilat (karmina),
gurindam, dan syair.

2. Puisi Baru
Puisi baru justru tidak terikat lagi oleh beberapa aturan, sehingga bentuknya lebih
bebas dalam segi jumlah baris, suku kata, ataupun rima. Contoh jenis puisi baru
di antaranya satir, puisi kritik sosial, ode, elegi, serenada, dan masih banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai