Anda di halaman 1dari 37

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri

Praktek kerja industri adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta

didik khususnya SMK. Praktek kerja industri berguna untuk mencapai relevansi

pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.Pada pelaksanaan praktek kerja

industri siswa diharapkanmampu mengembangkan ilmu pengetahuan yang di dapat dari

sekolah serta menambahpengalaman kerja di dunia industri, memiliki etos kerja yang

tinggi.Sehingga nantinya parasiswa sudah siap menghadapi tantangan dunia usaha

dengan memiliki skil dan etos kerjayang dimilikinya.

Praktek kerja industri yang dilakukan di SMK St. NAHANSON PARAPAT untuk

tahun ajaran 2022/2023 dilaksanakan dalam jangka waktu 3 bulan untuk semua jurusan.

Halini di susun oleh pihak sekolah dan orang tua dan pihak sekolah untuk memberi

kemudahankepada siswa.Sehingga praktek kerja industri dapat dilakukan dengan baik

dan terarah.

Melalui prakerin ini siswa di tuntut untuk lebih serius dalam melakukan praktek

kerjaindustri masing-masing siswa dapat mencakup apa yang akan di pelajari di tempat

prakerindan mampu menambah skil dan kompetensi masing-masing siswa agar dapat

bersaing di eraglobalisasi ini.

1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri

Dengan diadakannya prakerin dimaksukan agar siswa mampu berlatih dalam

dunia usaha yang nantinya akan dihadapinya,dan berlatih terjun langsung ke

duniaindustri.

Prakerin merupakan suatu program wajib yang harus dilakukan oleh siswa

SMK,yang memilimki tujuan sebagai berikut:

1) Siswa dapat menguasai teknologi otomotif secara detail dan mendalam.

2) Siswa dapat mempelajari dan mempraktekkan alat alat yang terdapat di industri.

3) Siswa memiliki pengalaman bekerja di industri sehingga dapat dengan

cepatberadaptasi di lingkungan industri.

4) .Siswa dapat mengetahui prosedur kerja di industri.

1.3 Tujuan pembuatan laporan prakerin

Penulisan laporan juga mempunyai tujuan,diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Untuk melatih siswa agar dapat memahami cara penulisan di dalam

teknikpembuatan laporan.

2) Untuk sebagai sarana bagi siswa agar dapat menuangkan berbagai kegiatan

yangdilakukan dalam dunia industri.

3) Sebagai syarat bagi siswa agar dapat mengikuti ujian kompetensi

keahlian(UKK),ujian akhir sekolah (UAS),ujian nasional(UN).

4) Menambah pengetahuan sosial tentang Perawatan dan perbaikan sistem rem

2
1.4 Hasil yang diharapkan dari Praktek Kerja Industri

Tujuan dari dilaksanakannya praktik kerja industri adalah:

1) Memberi pengalaman dan pengetahuan kepada siswa dalam duniausaha/industri.

2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan segala sesuatu

yangdiajarkan di sekolah ke dunia kerja atau dunia industri.

3) Melatih kerja sama siswa dalam bekerja.

4) Melatih kejujuran,kedisiplinan,dan tanggung jawab.

5) Mempersiapkan siswa SMK untuk memasuki dunia kerja agar dapat menjadilulusan

yang terjun ke dunia usaha.

6) Meningkatkan efisiensi proses pendidikan,pelatihan tenaga kerja,yangberkualitas

dan profesional.

7) Sekolah memperoleh tambahan wacana untuk tambahan pengembangansilabus

dalam proses belajar mengajar agar sesuai dengan tuntutan duniaindustri serta

mendapat peluang yang lebih besar dalam pemasaran tamatan.

1.5 Sejarah Perusahaan

Perusahaan PT.GRAHA MAZINDO MEDAN yang beralamat di Jalan.H. Adammalik

Perusahaan ini berdiri pada tahun 2008.PT.Mazindo Medan berpusat di kota Medantepatnya di

Jalan H Adam malik No.161 Sei Agul,Medan Barat 2014. memiliki beberapacabang seperti di

SM.RAJA bahkan ke wilayah SUMBAR.

PT.GRAHA MAZINDO Medan bergerak dalam bidang perdangangan

kendaraanbermotor (Main Dealer).PT.GRAHA MAZINDO Medan beserta parts penunjangnya.

Sejakberdirinya PT. GRAHA MAZINDO telah memasarkan mobil terutama merek MAZDA

diwilayah SUMUT, dan selalu dipercayai sebagisupplier kendaraan merek MAZDA

keperusahaan-perusahaan besar yang ada diwilayah SUMUT. Maka oleh karena itu PT.GRAHA

3
MAZINDO sangat terkenal di Medan sebagai dealernya mobil merek MAZDA.

1.6 Struktur Organisasi

Kepala cabang
PINHONG

Kepala Bengkel
SUJADMOKO

SA FOREMAN
ESHAN RAHMAN LUBIS

MEKANIK MEKANIK MEKANIK MEKANIK MEKANIK


EDY YOGA MURTI IRFAN BAYU FRENGKY

2 Area Bengkel

a) Luas Tanah

Luas tanah area bengkel adalah 60x60㎡

4
b) Luas Bangunan

Luas bengkel adalah 40x50㎡\

c) Ruangan

 Ruangan kepala cabang

 Ruangan karyawan-karyawan

 Ruangan kepala bengkel

 Ruang tunggu

 Ruangan mekanik

 Stall kerja (6 Stall)

 Ruangan spare parts

 Ruangan suku cadang

 Ruangan overhoul

d) Tenaga Kerja

 Menajer : 1 orang

 Receptionis/SA : 1 orang

 Administrasi : 1 orang

 Spare Parts : 2 orang

 Kepala mekanik : 1 orang

 Quality Control : 2 orang

 Mekanik : 5 orang

 Salon mobil/accecories : 1 orang

 Washing : 1 orang

 Kerbersihan : 2 orang

Total : 17 orang

5
Costumer diberi salam oleh satpam dan di Tanya keperluan apa
COSTUMER
MEKANIK
BAYU

Kemudian konsumen akan di antar satpam kepada Servis Advisor


SATPAM
MEKANIK (SA).
BAYU

SA akan memberikan keterangan pada konsumen dan apa yang


SERVIS
ADVISOR
mau dilakukan untuk konsumen tersebut. Setelah itu WO akan

diberikan pada karu untuk mengerjakan apa isi dari wotersebut

dan kepada penjaga sperpart untuk menyediakan bahanyang ingin


KARU DAN
SPERPART di perlukan.

Karu akan membarikan WO kepada mekanik untuk di kerjakan

MEKANIK CAR WASH

Mekanik akan melakukan pekerjaan sesuai dengan WO.Selanjut nya setelah

selesai melakukan pekerjaan akan dilakukan TES DRIVE bersama dengan karu.

6
BAB II

URAIAN KEGIATAN

2.1 Engine Tune Up Sistem Injeksi Mobil Mazda CX-3 Tahun 2016

2.1.1 Teori Dasar

Sistem injeksi pada mobil adalah komponen utama dalam mesin yang

bertanggung jawab untuk mengatur penyemprotan bahan bakar ke dalam ruang bakar

mesin. Tujuan utama dari sistem injeksi adalah untuk memberikan jumlah bahan bakar

yang tepat dan pada waktu yang tepat untuk mencapai pembakaran yang efisien dan

emisi yang rendah. Ini menggantikan sistem karburator yang lebih tua yang mengatur

campuran udara-bahan bakar secara mekanis.

Sistem injeksi mobil biasanya menggunakan sensor-sensor dan unit kontrol

elektronik (ECU) untuk memantau berbagai parameter, seperti kecepatan mesin, beban

mesin, suhu udara, suhu air pendingin, dan banyak faktor lainnya. Berdasarkan

informasi dari sensor-sensor ini, ECU mengatur durasi penyemprotan bahan bakar oleh

injektor.

Engine Tune Up adalah serangkaian prosedur perawatan yang dilakukan pada

mesin kendaraan untuk memastikan kinerjanya tetap optimal. Tujuan dari Engine Tune

Up adalah untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar, performa mesin, dan umur mesin

kendaraan. Tune Up melibatkan pemeriksaan, penyesuaian, dan penggantian komponen

tertentu dalam sistem mesin.

Sistem injeksi pada mobil Mazda mengacu pada teknologi yang digunakan

untuk menyuntikkan bahan bakar ke dalam ruang bakar mesin secara presisi dan

terkontrol. Ini adalah komponen kunci dalam mesin modern yang memungkinkan mobil

beroperasi dengan efisiensi dan performa yang optimal. Mazda, seperti produsen mobil

7
lainnya, telah menggunakan berbagai jenis sistem injeksi bahan bakar seiring

berkembangnya teknologi otomotif.

2.1.1.1 Pengertian Sistem Injeksi Mobil Mazda CX-3 Tahun 2016

Mazda CX-3 Tahun 2016

Mazda CX-3 2016 adalah crossover SUV subkompak yang diproduksi

di Jepang oleh Mazda . Berdasarkan platform yang sama dengan Mazda , diungkapkan

kepada publik dengan galeri foto lengkap pada 19 November 2014, dan pertama kali

dipajang dua hari kemudian di Los Angeles Auto Show 2014, sebagai kendaraan

produksi untuk model tahun 2016.

8
a. Dimensi\Ukuran All AB News Mazda CX- 3 Pro 2016

PxLxT 4.275 mm x 1.765 mm x 1.535 mm

Jarak poros roda 2.570 mm

Berat 1.260 kg

b. Mesin AB New Mazda CX-3 Pro 2016

Jenis SKYACTIV-G 1.5L in line 4 cylinder


DOHC 16 valve
ISI Silinder 1.496 cc

Daya maksimum 108 hp @ 6.000 rpm

Torsi maksimum 144 Nm 4.000 rp

c. Rangka AB New Mazda CX-3 Pro 2016

Transmisi SKYACTIV.DRIVE 6- Speed

Suspensi depan Macpherson strut

Suspensi belakang Torsion Beam

Rem depan Ventilated Disc

Rem belakang Disc

Ukuran ban 215\50R18

SPESIFIKASI MOBIL MAZDA CX-3

Berikut adalah beberapa poin penting tentang Mazda CX-3: Mazda CX-3 adalah

sebuah crossover SUV yang pertama kali diperkenalkan oleh pabrikan mobil Jepang,

9
Mazda, pada tahun 2016. Berikut adalah beberapa poin penting tentang Mazda CX-3

tahun 2016:

1) Desain dan Dimensi:

Mazda CX-3 memiliki desain yang khas dengan gaya desain KODO, yang

mengutamakan tampilan dinamis dan atletis. Dimensinya cenderung kompak,

membuatnya sangat cocok untuk penggunaan perkotaan. Meskipun ukurannya kompak,

desain interior yang cerdas memberikan ruang yang nyaman untuk penumpang dan

kargo.

2) Mesin dan Performa:

Mazda CX-3 tahun 2016 ditawarkan dengan berbagai pilihan mesin bensin

SKYACTIV. Mesin yang paling umum adalah mesin empat silinder 2.0 liter yang

menghasilkan tenaga yang baik dan responsif. Mesin ini biasanya dihubungkan dengan

transmisi otomatis atau manual, memberikan pengemudi pilihan dalam hal gaya

berkendara.

3) Teknologi dan Fitur:

Meskipun ukurannya yang kecil, Mazda CX-3 dilengkapi dengan beragam fitur

teknologi. Ini termasuk sistem infotainment dengan layar sentuh, konektivitas

Bluetooth, USB, sistem navigasi opsional, dan lebih banyak lagi. Fitur keamanan juga

cukup lengkap, dengan pilihan seperti sistem pengereman darurat otomatis, monitor titik

buta, dan peringatan keluar jalur.

4) Kenyamanan dan Kualitas Interior:

Interior Mazda CX-3 menampilkan desain modern dan kualitas bahan yang baik.

Meskipun ukuran yang lebih kecil, kabin masih nyaman dan ergonomis. Kursi belakang

dapat dilipat untuk memberikan ruang kargo yang lebih besar.

10
5) Efisiensi Bahan Bakar:

Salah satu aspek yang ditekankan oleh Mazda dalam lini mobil SKYACTIV adalah

efisiensi bahan bakar. CX-3 juga memanfaatkan teknologi ini untuk memberikan

efisiensi yang baik dalam konsumsi bahan bakar.

6) Pengendalian dan Manuverabilitas:

Berkat dimensi yang lebih kecil dan suspensi yang dirancang dengan baik, Mazda CX-3

menawarkan pengendalian yang responsif dan manuverabilitas yang baik, terutama

dalam lingkungan perkotaan.

7) Varian dan Pilihan Penggerak:

Mazda CX-3 tahun 2016 ditawarkan dengan beberapa pilihan penggerak, termasuk

penggerak roda depan (FWD) dan penggerak semua roda (AWD). Ini memberikan

fleksibilitas bagi pengguna untuk memilih model yang sesuai dengan kebutuhan

mereka.

Sistem injeksi pada mobil adalah komponen utama dalam mesin yang

bertanggung jawab untuk mengatur penyemprotan bahan bakar ke dalam ruang bakar

mesin. Tujuan utama dari sistem injeksi adalah untuk memberikan jumlah bahan bakar

yang tepat dan pada waktu yang tepat untuk mencapai pembakaran yang efisien dan

emisi yang rendah. Ini menggantikan sistem karburator yang lebih tua yang mengatur

campuran udara-bahan bakar secara mekanis.

11
Sistem injeksi pada mobil Mazda CX-3 mengacu pada teknologi yang

digunakan untuk mengatur dan menyemprotkan bahan bakar ke dalam mesin secara

tepat dan efisien. Sistem injeksi modern menggantikan sistem karburator yang lebih tua

dengan metode yang lebih canggih dan terukur. Dalam konteks Mazda CX-3, yang

merupakan mobil crossover, sistem injeksi digunakan untuk mengoptimalkan kinerja

mesin, efisiensi bahan bakar, dan emisi gas buang.

2.1.1.2 Komponen Dan Fungsinya

Sistem injeksi pada mobil Mazda CX-3 adalah bagian penting dari sistem bahan

bakar yang bertugas mengatur penyemprotan bahan bakar ke dalam ruang bakar mesin

untuk pembakaran. Ini membantu memastikan efisiensi pembakaran yang optimal,

kinerja mesin yang baik, dan emisi gas buang yang lebih rendah.

Berikut adalah komponen dan fungsi dari sistem injeksi pada mobil Mazda

CX-3:

1. Fuel Tank (Tangki Bahan Bakar):

12
Tempat penyimpanan bahan bakar (bensin atau diesel) sebelum disuplai ke sistem

injeksi.

 Saparator

separator digunakan untuk mencegah terjadinya gunacangan pada bahan bakar

didalam tangki saat kendaraan berjalan ditempat yang tidak rata atau separator

juga digunakan untuk mencegah permukaan bahan bakar didalam tangki tidak

miring akibat kendaraan berjalan dijalan menanjak atau turun sehingga bahan

bakar akan selalu terhisap oleh pompa bensin bukan menghisap udara. Itulah

fungsi dari separator yang dipasangkan pada tangki bahan bakar.

 Baut Penguras

Baut penguras digunakan pada tangki bahan bakar untuk menguras bensin dan

juga untuk menguras air bila ada didalam tangki bahan bakar.

 Tutup tangki

Tutup tangki memiliki fungsi untuk mencegah agar bahan bakar tidak keluar dari

tangki saar terjadi guncangan.

2. Fuel Pump (Pompa Bahan Bakar):

13
Memompa bahan bakar dari tangki ke dalam sistem injeksi dengan tekanan yang

dibutuhkan untuk penyemprotan yang tepat.

3. Fuel Filter (Saringan Bahan Bakar):

Membersihkan bahan bakar dari kotoran dan partikel-partikel kecil sebelum

masuk ke sistem injeksi. Ini mencegah kerusakan pada komponen injeksi yang lebih

sensitif.

4. Fuel Rail (Pipa Bahan Bakar):

Fuel rail adalah salah satu komponen penting dalam sistem bahan bakar mobil.

Fungsi utamanya adalah mengirimkan bahan bakar dari pompa bahan bakar ke injektor.

Fuel rail juga berperan dalam menjaga tekanan yang konsisten

14
dalam

sistem bahan bakar, sehingga memastikan pembakaran yang efisien. Selain itu, fuel rail

juga berperan dalam mengatur aliran bahan bakar ke injektor dengan presisi yang tepat.

Penting bagi pemilik mobil untuk merawat fuel rail secara teratur dengan menjaga

kebersihan dan kekencangannya. Hal ini akan membantu mencegah terjadinya

penyumbatan atau kebocoran yang dapat mengganggu kinerja sistem bahan bakar..

5. Fuel Pressure Regulator (Regulator Tekanan Bahan Bakar):

15
Fuel Pressure Regulator (FPR), atau dalam bahasa Indonesia disebut Regulator

Tekanan Bahan Bakar, adalah komponen penting dalam sistem bahan bakar kendaraan

yang mengatur tekanan bahan bakar yang akan dikirimkan ke injektor atau sistem

pembakaran. Fungsinya adalah untuk menjaga tekanan bahan bakar tetap sesuai dengan

kebutuhan mesin dan kondisi operasional, sehingga memastikan pembakaran yang

efisien dan performa yang optimal.

Untuk mobil Mazda CX-3 atau kendaraan lainnya, fungsi Fuel Pressure Regulator

meliputi:

1. Mengatur Tekanan Bahan Bakar: FPR mengukur tekanan bahan bakar di dalam

sistem dan mengontrol jumlah bahan bakar yang akan diberikan ke mesin. Ini

penting untuk memastikan campuran udara-bahan bakar yang tepat sesuai dengan

kebutuhan mesin dalam berbagai kondisi, seperti saat akselerasi, beban mesin yang

berbeda, atau perubahan ketinggian.

2. Pemeliharaan Tekanan Konstan: FPR menjaga tekanan bahan bakar tetap konstan,

bahkan ketika permintaan bahan bakar berubah. Ini membantu menjaga konsistensi

pembakaran dan performa mesin yang stabil.

3. Efisiensi Pembakaran: Dengan mengatur tekanan bahan bakar yang tepat, FPR

membantu menciptakan campuran udara-bahan bakar yang optimal untuk

pembakaran yang lebih efisien dan mengurangi emisi berlebih.

4. Penghematan Bahan Bakar: Dengan mengontrol tekanan bahan bakar secara efisien,

FPR dapat membantu menghindari pemborosan bahan bakar dan mengoptimalkan

konsumsi bahan bakar kendaraan.

5. Perlindungan Terhadap Injektor: FPR juga berperan dalam melindungi injektor

bahan bakar dari tekanan bahan bakar yang berlebihan, yang dapat merusak atau

16
menyebabkan kerusakan pada komponen tersebut.

Dalam konteks Mazda CX-3, fungsi Fuel Pressure Regulator ini terintegrasi dalam

sistem bahan bakar untuk menjaga performa dan efisiensi mesin. Jika Fuel Pressure

Regulator mengalami masalah atau kegagalan, hal ini dapat mengakibatkan masalah

seperti pembakaran yang tidak efisien, peningkatan emisi gas buang, penurunan

performa mesin, atau kesulitan dalam menghidupkan mesin.

2.1.1.3 Jenis-Jenis Sistem Injeksi Mobil Mazda Cx 3 Tahun 2016

Pada saat ini sudah banyak kendaraan injeksi dibandingkan dengan kendaraan

yang menggunakan karburator. Kendaraan yang memakai sistem injeksi ini berbeda-

beda, sistem injeksi dibedakan salah satunya adalah pada letak dari injektornya dan

berdasarkan sistem kontrolnya.

17
1. Multi-Point Fuel Injection (MPFI):

Ini adalah sistem injeksi bahan bakar yang paling umum digunakan pada mobil

modern. Dalam MPFI, setiap silinder memiliki penyemprot bahan bakar yang

disebut "injektor" yang memberikan bahan bakar ke setiap intake port. Ini

memungkinkan pengontrolan yang lebih baik terhadap penyemprotan bahan bakar

dan membantu dalam pembakaran yang lebih efisien.

2. Direct Injection (DI):

18
Sistem injeksi langsung memungkinkan penyemprotan bahan bakar secara langsung

ke dalam ruang bakar silinder, melalui tekanan tinggi. Ini dapat menghasilkan

pembakaran yang lebih efisien dan performa yang lebih baik. Beberapa varian CX-3

mungkin menggunakan sistem injeksi langsung.

3. Homogeneous Charge Compression Ignition (HCCI):

HCCI adalah teknologi yang lebih canggih dan jarang digunakan. Ini menciptakan

pembakaran dengan tekanan dan suhu tinggi, mirip dengan diesel, tetapi dengan

bahan bakar bensin. HCCI berfokus pada efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi dan

emisi yang lebih rendah.

4. SkyActiv Technology:

Mazda telah memperkenalkan serangkaian teknologi yang dikenal sebagai

SkyActiv, yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan performa.

Bagian dari teknologi ini termasuk penggunaan sistem injeksi bahan bakar yang

lebih canggih untuk mencapai tujuan tersebut.

19
5. Turbocharging:

Beberapa model Mazda CX-3 mungkin dilengkapi dengan sistem injeksi bahan bakar

yang bekerja bersama dengan turbocharger untuk meningkatkan daya mesin.

Turbocharging adalah cara untuk meningkatkan performa mesin dengan memaksa

lebih banyak udara ke dalam silinder untuk pembakaran yang lebih efisien.

2.1.1.4 Cara Kerja Sistem Injeksi Mobil Mazda Cx 3

Sistem injeksi bahan bakar pada mobil Mazda CX-3 adalah bagian penting dari

mesin yang mengatur pengiriman bahan bakar ke ruang bakar secara tepat dan efisien.

Sistem ini membantu memastikan pembakaran yang optimal dalam mesin, yang pada

akhirnya mempengaruhi kinerja, efisiensi bahan bakar, dan emisi.

Mazda CX-3 kemungkinan besar menggunakan sistem injeksi bahan bakar yang

lebih modern, seperti injeksi langsung (direct fuel injection) untuk meningkatkan

efisiensi dan kinerja mesin. Berikut adalah cara kerja umum dari sistem injeksi bahan

bakar pada mobil Mazda CX-3:

1. Penyimpanan Bahan Bakar:

Bahan bakar disimpan dalam tangki bahan bakar mobil. Bahan bakar ini kemudian

dipompa dari tangki menuju sistem injeksi.

2. Pompa Bahan Bakar:

Pompa bahan bakar bertugas memompa bahan bakar dari tangki menuju mesin

dengan tekanan yang sesuai.

3. Tekanan Tinggi:

Pada sistem injeksi langsung, bahan bakar disemprotkan langsung ke dalam ruang

bakar pada tekanan yang tinggi. Tekanan tinggi ini memungkinkan bahan bakar

20
untuk terdispersi dengan baik dan tercampur dengan udara.

4. Sensor:

Sensor-sensor seperti sensor tekanan udara, sensor suhu mesin, sensor putaran

engkol, dan sensor oksigen (O2) berfungsi untuk mengukur berbagai parameter

penting yang diperlukan untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang akan

disemprotkan dan momen pembakaran yang tepat.

5. Unit Kontrol Mesin (ECU):

Unit Kontrol Mesin adalah otak sistem injeksi. ECU mengumpulkan data dari

sensor-sensor dan menghitung jumlah dan waktu penyemprotan bahan bakar yang

optimal berdasarkan data tersebut. ECU juga mempertimbangkan kondisi mesin dan

permintaan pengemudi.

6. Penyemprotan Bahan Bakar:

Berdasarkan informasi dari sensor dan ECU, injektor akan menyemprotkan bahan

bakar secara tepat waktu ke dalam ruang bakar. Proses ini harus terjadi dengan

presisi tinggi untuk mengoptimalkan pembakaran.

7. Pembakaran:

Bahan bakar yang disemprotkan di dalam ruang bakar dicampur dengan udara yang

masuk. Kemudian, busi menyebabkan bahan bakar terbakar dalam keadaan yang

terkendali, menghasilkan tenaga yang mendorong piston dan menggerakkan mesin.

8. Efisiensi dan Emisi:

Dengan mengatur dengan cermat jumlah dan waktu penyemprotan bahan bakar,

sistem injeksi membantu mencapai pembakaran yang efisien. Ini mengurangi

konsumsi bahan bakar berlebihan dan juga membantu mengurangi emisi berbahaya.

Sistem injeksi pada Mazda CX-3 dan mobil modern pada umumnya juga bisa

21
dilengkapi dengan teknologi tambahan seperti injeksi bahan bakar langsung ganda (dual

direct fuel injection), teknologi start-stop otomatis, dan sistem manajemen silinder yang

lebih canggih untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja.

2.1.2 Pembahasan

Tune Up adalah pekerjaan servis ringan mesin yang bertujuan untuk mendapatkan

performa mesin yang maximal, dan juga menjaga agar mesin tetap dalam kondisi yang

baik dan prima. Karena mesin dioperasikan secara terus menerus, maka akan

memungkinkan terjadinya penurunan peforma mesin. Pekerjaan tune up harus dilakukan

sesuai prosedur dari pabrik pembuatnya, baik urutan pengerjaannya, pemeriksaannya,

ukuran penyetelannya dan lain – lain. Ini dimaksudkan untuk efisiensi proses kerja dan

supaya hasilnya sesuai standart yang direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya.

Sebelum kegiatan tune up dilakukan, lebih baiknya kita memanaskan mesin

(menghidupkan mesin) terlebih dahulu untuk mengidentifikasi keadaan dari mesin itu

sendiri, identifikasi dilakukan misalnya putaran idle terlalu besar ataupun terlalu kecil,

mesin pincang, mbrebet, adanya suara yang tidak normal pada mesin dan lain

sebagainya.

Jadi Secara umum pengertian tune up adalah suatu pekerjaan servis ringan

engine/mesin mobil yang bertujuan agar performa mesin/engine/mobil tersbut lebih

maksimal, dan pekerjaannya dapat berupa pemeriksaan, pengukuran dan pencocokan

dengan standar pabrik, penyetelan, perbaikan, perawatan dan atau penggantian

komponen jika diperlukan.

Melakukan tune-up pada sistem injeksi mobil, seperti Mazda CX-3, adalah

langkah penting dalam menjaga kinerja dan efisiensi mesin. Tune-up sistem injeksi

22
membantu memastikan bahan bakar disemprotkan dengan benar ke dalam ruang bakar

dan mesin berjalan dengan optimal.

2.1.2.1 Pemeriksaan Awal Sistem Injeksi Mobil Mazda CX-3

Sebelum Anda memulai pembongkaran sistem injeksi mobil Mazda CX-3, ada

beberapa langkah penting yang perlu Anda lakukan untuk memastikan bahwa pekerjaan

ini dilakukan dengan benar dan aman. Ini adalah beberapa pemeriksaan awal yang

sebaiknya Anda lakukan:

1. Persiapan dan Keamanan

 Pastikan mobil berada di area yang aman dan datar.

 Matikan mesin dan cabut kunci kontak untuk menghindari adanya listrik yang

mengalir.

 Kenakan pakaian kerja yang sesuai, seperti pelindung mata, sarung tangan, dan

pakaian lengan panjang.

2. Alat dan Bahan

 Pastikan Anda memiliki semua alat dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan ini,

seperti kunci pas, obeng, tang, dan perlengkapan lainnya.

3. Dekatkan Buku Panduan dan Referensi Teknis

 Pastikan Anda memiliki akses ke buku panduan servis atau manual teknis untuk

Mazda CX-3. Ini akan membantu Anda memahami struktur sistem injeksi dan

langkah-langkah bongkar pasang dengan benar.

4. Pelepasan Tekanan Bahan Bakar

 Karena sistem injeksi bekerja dengan tekanan tinggi, pastikan untuk melepaskan

tekanan bahan bakar sebelum membongkar komponen apa pun. Anda dapat

23
melakukan ini dengan membuka tutup tangki bahan bakar dan melepaskan tekanan

perlahan melalui katup pelepasan tekanan di rel bahan bakar.

5. Pemutusan Sumber Listrik

 Pastikan semua sumber listrik terputus, termasuk baterai mobil, untuk menghindari

risiko kejutan listrik.

6. Tandai dan Dokumentasikan

 Sebelum membongkar, tandai setiap kabel, selang, atau komponen yang Anda lepas.

Ini akan membantu Anda saat saat memasangnya kembali nanti. Anda juga dapat

mengambil foto selama proses pembongkaran untuk referensi lebih lanjut.

7. Periksa Kondisi Komponen

 Periksa kondisi umum komponen sistem injeksi sebelum membongkarnya. Jika

Anda menemukan komponen yang rusak atau aus, persiapkan penggantinya terlebih

dahulu.

8. Bersihkan Area Kerja

 Pastikan area kerja bersih dari kotoran, debu, dan benda asing lainnya. Ini akan

membantu mencegah kontaminasi selama pembongkaran.

9. Periksa Waktu Terakhir Pemeliharaan

 Jika memungkinkan, periksa catatan pemeliharaan terakhir untuk sistem injeksi.

Informasi ini dapat membantu Anda memahami kondisi sistem secara keseluruhan.

10. Patuhi Prosedur dan Anjuran Keamanan

 Selalu patuhi panduan dan anjuran keamanan yang tercantum dalam buku panduan

servis atau manual teknis.

2.1.2.2 Pembongkaran Komponen Komponen Sistem Injeksi

24
Pembongkaran komponen-komponen sistem injeksi pada Mazda CX-3 adalah

proses melepas dan mengeluarkan berbagai bagian dari sistem injeksi bahan bakar pada

kendaraan. Sistem injeksi bahan bakar bertanggung jawab untuk menyemprotkan bahan

bakar ke dalam ruang bakar mesin dengan cara yang terkontrol untuk pembakaran yang

efisien. Jika Anda ingin membongkar komponen-komponen ini, Anda perlu memahami

langkah-langkah yang benar serta memiliki pengetahuan dasar tentang sistem injeksi

mobil.

Berikut adalah langkah untuk membongkar komponen-komponen sistem injeksi

mobil pada Mazda CX-3:

1. Injector (Pemancar Bahan Bakar):

Ini adalah komponen yang menyuntikkan bahan bakar ke dalam ruang bakar mesin.

Injector bekerja dengan presisi tinggi untuk memastikan bahwa bahan bakar

disemprotkan dalam jumlah yang benar dan pada saat yang tepat.

2. Fuel Rail (Rel Bahan Bakar):

Ini adalah pipa yang menghubungkan injector dengan pompa bahan bakar dan

tangki bahan bakar. Fuel rail membawa bahan bakar dari pompa menuju injector.

3. Fuel Pump (Pompa Bahan Bakar):

Pompa bahan bakar bertugas memompa bahan bakar dari tangki bahan bakar ke

dalam fuel rail. Ada beberapa jenis pompa bahan bakar, termasuk elektrik dan

mekanik.

4. Fuel Pressure Regulator (Regulator Tekanan Bahan Bakar):

Regulator tekanan bahan bakar mengatur tekanan bahan bakar yang akan masuk ke

injector. Ini penting untuk memastikan bahwa tekanan bahan bakar sesuai dengan

kebutuhan mesin.

25
5. Throttle Body (Katup Throttle):

Ini adalah katup yang mengatur aliran udara yang masuk ke dalam ruang bakar.

Pada mesin injeksi, throttle body juga dapat berpengaruh pada jumlah udara yang

masuk, sehingga berpengaruh pada campuran udara dan bahan bakar.

6. Engine Control Unit (ECU):

ECU adalah otak dari sistem injeksi. Ini adalah komputer yang mengumpulkan

informasi dari berbagai sensor dan mengontrol berbagai fungsi termasuk pengaturan

waktu penyemprotan bahan bakar, pengaturan udara, dan lain-lain.

7. Sensors (Sensor):

Berbagai sensor seperti sensor suhu, sensor posisi throttle, sensor oksigen, dan lain-

lain memberikan informasi kepada ECU untuk mengatur berbagai parameter sistem

injeksi.

8. Wiring and Connectors (Kabel dan Konektor):

Sistem injeksi melibatkan banyak kabel dan konektor yang menghubungkan

komponen-komponen ini dengan ECU dan sistem listrik mobil secara keseluruhan.

9. Intake Manifold (Saluran Masuk Udara):

Ini adalah saluran yang membawa udara ke dalam mesin. Pada beberapa desain,

injector dapat ditempatkan di dalam intake manifold.

Pembongkaran komponen-komponen ini memerlukan peralatan dan pengetahuan

khusus, serta perhatian terhadap detail dan keamanan.

2.1.2.3 Pemeriksaan Komponen Komponen Sistem Injeksi Yang Akan Diganti

Pada Mazda CX-5

Pemeriksaan komponen-komponen dalam sistem injeksi mobil Mazda CX-3

26
merupakan langkah penting dalam menjaga kinerja dan efisiensi mesin. Sistem injeksi

bertanggung jawab untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar mesin

dengan presisi, yang penting untuk pembakaran yang efisien. Di bawah ini adalah

beberapa komponen utama dalam sistem injeksi mobil Mazda CX-3 yang perlu

diperiksa dan mungkin perlu diganti jika ditemukan masalah:

1. Fuel Injector (Injektor Bahan Bakar):

Injektor bahan bakar bertugas menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar.

Pemeriksaan dapat mencakup memastikan bahwa semprotan bahan bakar merata,

tidak ada penyumbatan, dan tidak terjadi kebocoran.

2. Fuel Pressure Regulator (Regulator Tekanan Bahan Bakar):

Komponen ini mengatur tekanan bahan bakar yang masuk ke injektor. Jika tekanan

tidak sesuai, bisa berdampak pada pembakaran yang tidak efisien atau performa

mesin yang buruk.

3. Fuel Pump (Pompa Bahan Bakar):

Pompa bahan bakar bertugas mengalirkan bahan bakar dari tangki ke sistem injeksi.

Pemeriksaan melibatkan memastikan pompa berfungsi dengan baik dan

menghasilkan tekanan bahan bakar yang sesuai.

4. Throttle Body (Katup Gas):

Throttle body mengatur aliran udara yang masuk ke dalam mesin. Pemeriksaan

meliputi membersihkan throttle body dan memastikan tidak ada penyumbatan yang

dapat mempengaruhi aliran udara.

5. Mass Airflow Sensor (Sensor Aliran Udara Massa):

Sensor ini mengukur jumlah udara yang masuk ke dalam mesin dan membantu

mengatur campuran udara-bahan bakar. Pemeriksaan termasuk membersihkan

27
sensor dan memastikan pengukuran aliran udara akurat.

6. Engine Control Unit (ECU):

Unit kontrol mesin mengatur operasi keseluruhan sistem injeksi berdasarkan data

dari sensor-sensor. Jika terdapat masalah pada ECU, dapat mempengaruhi kinerja

keseluruhan sistem injeksi.

7. Idle Air Control Valve (Katup Kontrol Idle):

Katup ini mengatur putaran mesin saat dalam keadaan diam. Pemeriksaan

melibatkan memastikan katup berfungsi dengan baik untuk mencegah mesin mati

mendadak saat berhenti.

8. Fuel Filters (Filter Bahan Bakar):

Filter bahan bakar membersihkan partikel kotoran dari bahan bakar sebelum masuk

ke dalam sistem. Filter yang kotor dapat menyebabkan penurunan aliran bahan

bakar.

2.1.2.4 Penggantian Komponen Sistem Injeksi Pada Mazda CX-3

Penggantian komponen-komponen sistem injeksi pada mobil Mazda CX-3 yang

aus adalah tindakan perawatan penting untuk memastikan kinerja yang optimal dan

efisiensi bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar pada mobil modern seperti Mazda

CX-3 umumnya terdiri dari beberapa komponen, termasuk:

1. Fuel Injectors (Injektor Bahan Bakar):

Injektor bahan bakar adalah komponen yang menyemprotkan bahan bakar ke dalam

ruang bakar mesin. Jika injektor aus atau tersumbat, efisiensi pembakaran dan

kinerja mesin dapat terpengaruh.

28
2. Fuel Pressure Regulator (Regulator Tekanan Bahan Bakar):

Regulator ini mengontrol tekanan bahan bakar yang masuk ke injektor. Jika

regulator aus atau bermasalah, tekanan bahan bakar bisa tidak tepat, mempengaruhi

kinerja mesin.

3. Fuel Pump (Pompa Bahan Bakar):

Pompa bahan bakar bertugas memompa bahan bakar dari tangki ke injektor. Jika

pompa aus, bahan bakar mungkin tidak disuplai dengan baik, menyebabkan masalah

kinerja mesin.

4. Fuel Filter (Filter Bahan Bakar):

Filter ini membersihkan bahan bakar dari kotoran sebelum mencapai injektor. Jika

filter aus atau kotor, aliran bahan bakar bisa terhambat.

5. Throttle Body (Throttle Body):

Throttle body mengatur aliran udara yang masuk ke dalam mesin. Jika terdapat

masalah pada throttle body, kinerja mesin dan respons gas bisa terganggu.

6. Idle Air Control Valve (Valve Kontrol Udara Saat Leer):

Valve ini mengatur aliran udara saat mesin berjalan dalam kondisi diam (idle). Jika

aus atau bermasalah, bisa terjadi fluktuasi putaran mesin saat berhenti.

7. Mass Air Flow Sensor (Sensor Aliran Udara Masuk):

Sensor ini mengukur jumlah udara yang masuk ke dalam mesin untuk mengatur

campuran udara-bahan bakar. Kerusakan pada sensor ini bisa menyebabkan masalah

pengabutan bahan bakar.

8. Engine Control Unit (Unit Kontrol Mesin):

ECU adalah otak elektronik mobil yang mengontrol sebagian besar fungsi mesin,

termasuk sistem injeksi. Jika ada masalah dengan ECU, bisa terjadi gangguan dalam

29
seluruh sistem.

Sebelum melakukan penggantian, pastikan untuk melakukan diagnosis yang tepat

guna mengidentifikasi komponen yang benar-benar perlu diganti.

2.1.2.5 Pemasangan Komponen Rem

Pemasangan kembali setelah penggantian komponen-komponen injeksi pada

Mazda CX-3 melibatkan beberapa langkah yang perlu diikuti dengan hati-hati untuk

memastikan komponen-komponen baru terpasang dengan benar dan kendaraan

berfungsi dengan baik. Berikut adalah panduan umum tentang cara melakukan

pemasangan kembali setelah penggantian komponen-komponen injeksi:

1. Persiapan:

 Pastikan kendaraan dalam kondisi aman dan ditempatkan di area yang datar.

 Matikan mesin dan pastikan kunci kontak dalam posisi off.

 Pastikan Anda memiliki semua alat yang diperlukan dan komponen pengganti yang

sesuai.

2. Pemahaman Komponen:

 Pastikan Anda mengerti peran dan lokasi komponen injeksi yang akan diganti.

 Pastikan Anda telah mendapatkan komponen pengganti yang sesuai dengan model

dan tahun Mazda CX-3 Anda.

3. Prosedur Penggantian:

 Lepaskan terminal negatif dari baterai untuk menghindari risiko kelistrikan selama

penggantian.

 Identifikasi komponen injeksi yang akan diganti (misalnya, injektor bahan bakar,

sensor oksigen, dll.).

30
 Lepaskan kabel atau konektor yang terhubung ke komponen tersebut. Biasanya, ini

melibatkan mengeluarkan klip atau memutar mur pengencang.

 Lepaskan komponen injeksi yang lama dengan hati-hati. Ini mungkin memerlukan

penggunaan alat-alat khusus.

 Bersihkan area sekitar dengan hati-hati sebelum memasang komponen baru.

 Pasang komponen injeksi yang baru dengan hati-hati dan pastikan cocok dengan

posisi yang benar.

 Hubungkan kembali kabel atau konektor yang sebelumnya dilepaskan. Pastikan

koneksi aman dan terkunci dengan benar.

2.1.2.6 Pemeriksaan Akhir

Pemeriksaan lanjutan setelah mengganti komponen-komponen pada sistem injeksi

Mazda CX-3 sangat penting untuk memastikan bahwa perbaikan telah dilakukan dengan

benar dan mobil beroperasi dengan baik. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa

Anda lakukan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan:

1. Periksa Koneksi dan Pemasangan Komponen:

Pastikan semua komponen yang telah diganti, seperti injektor, sensor-sensor, dan

bagian lainnya, terpasang dengan benar dan terhubung dengan kabel dan konektor

yang sesuai. Periksa juga apakah tidak ada kabel yang terjepit atau tersangkut di

dalam ruang mesin.

2. Cek Kode Kesalahan (DTCs):

Gunakan alat pemindai OBD-II untuk membaca kode kesalahan (DTCs) dari sistem

kendaraan. Jika ada kode kesalahan yang muncul, ini dapat memberikan petunjuk

tentang masalah yang mungkin masih ada di sistem injeksi atau komponen terkait

31
lainnya.

3. Lakukan Uji Jalan:

Lakukan uji jalan untuk memastikan mobil berjalan dengan lancar dan tanpa gejala

yang mencurigakan, seperti jerking, kehilangan tenaga, atau lampu indikator mesin

menyala. Perhatikan apakah ada perbedaan dalam performa dan respons mesin

setelah penggantian komponen.

4. Monitor Data Hidup (Live Data Monitoring):

Jika memungkinkan, gunakan alat pemindai OBD-II untuk memonitor data hidup

dari sensor-sensor dan parameter lainnya selama mobil berjalan. Hal ini dapat

membantu Anda melihat bagaimana sistem injeksi berinteraksi dengan komponen

lainnya dan memastikan bahwa semuanya berjalan normal.

5. Periksa Tekanan Bahan Bakar:

Pastikan tekanan bahan bakar dalam sistem injeksi berada dalam rentang yang

ditentukan oleh produsen. Tekanan bahan bakar yang tidak sesuai dapat

menyebabkan masalah pada kinerja injeksi.

6. Periksa Tidak Ada Kebocoran:

Pastikan tidak ada kebocoran pada sistem bahan bakar atau sistem injeksi.

Kebocoran bahan bakar dapat mengakibatkan masalah keamanan dan performa.

7. Perhatikan Penggunaan Bahan Bakar dan Emisi:

Amati apakah ada perubahan dalam konsumsi bahan bakar atau emisi gas buang

setelah penggantian komponen. Perubahan yang signifikan dapat mengindikasikan

adanya masalah.

8. Bersihkan Kode Kesalahan:

Jika setelah penggantian komponen tidak ada masalah yang muncul, Anda dapat

32
membersihkan kode kesalahan yang mungkin tersimpan dalam sistem. Ini dapat

dilakukan menggunakan alat pemindai OBD-II.

9. Lakukan Pemeriksaan Visual:

Periksa secara visual apakah ada tanda-tanda keausan, kerusakan, atau masalah lain

pada komponen-komponen yang telah diganti. Ini termasuk memeriksa selang-

selang, kabel-kabel, dan bagian lainnya.

10. Konsultasi dengan Ahli:

Jika Anda masih memiliki keraguan atau masalah yang tidak dapat dipecahkan,

sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan mekanik yang berpengalaman atau

bengkel resmi Mazda. Mereka dapat memberikan panduan yang lebih mendalam

berdasarkan pengalaman mereka.

Penting untuk diingat bahwa sistem injeksi merupakan bagian yang kompleks dan

saling terhubung dengan banyak komponen lain dalam mobil. Pemeriksaan lanjutan

yang hati-hati dan teliti akan membantu memastikan bahwa kendaraan Anda berjalan

dengan lancar dan aman setelah penggantian komponen injeksi.

2.1.2.7 Alat Dan Bahan

Melakukan tune-up pada sistem injeksi mobil Mazda CX-3 adalah proses

penting untuk memastikan kinerja yang optimal, efisiensi bahan bakar, dan emisi yang

rendah. Berikut adalah alat dan bahan yang mungkin Anda perlukan untuk melakukan

tune-up pada sistem injeksi mobil Mazda CX-3:

A. Alat:

1) Peralatan Keamanan:

Pastikan Anda menggunakan peralatan keamanan seperti sarung tangan, kacamata

33
pelindung, dan pakaian yang sesuai.

2) Alat Bantu Penyemprotan:

Diperlukan untuk membersihkan komponen-komponen sistem injeksi.

3) Alat Pengukur Tekanan Bahan Bakar:

Diperlukan untuk mengukur tekanan bahan bakar yang benar.

4) Alat Pengukur Tekanan Udara:

Digunakan untuk memeriksa tekanan udara di dalam manifold.

5) Scanner OBD-II:

Berguna untuk membaca kode kesalahan dan informasi lainnya dari komputer

kendaraan.

6) Multimeter:

Digunakan untuk mengukur tegangan, arus, dan resistansi pada komponen listrik.

7) Alat Penghapus Karbon:

Diperlukan untuk membersihkan penumpukan karbon di area-area tertentu.

B. Bahan:

1. Bahan Bakar:

Pastikan Anda memiliki bahan bakar yang cukup dalam tangki.

2. Pembersih Sistem Injeksi:

Ini bisa berupa cairan pembersih yang ditambahkan ke tangki bahan bakar untuk

membersihkan injektor dan sistem bahan bakar.

3. Pelumas:

Pastikan Anda memiliki pelumas yang sesuai untuk komponen-komponen seperti

throttle body.

34
4. Pengganti Onderdil:

Jika Anda menemukan komponen yang perlu diganti, pastikan Anda memiliki

onderdil pengganti yang sesuai.

5. Pengganti Filter Udara dan Bahan Bakar:

Bila perlu, siapkan filter udara dan bahan bakar yang baru.

6. Tersedia Akses ke Panduan Pemilik:

Pastikan Anda memiliki panduan pemilik mobil Mazda CX-3 untuk mengikuti

petunjuk dan spesifikasi yang tepat.

35
BAB III

KESIMPULAN

1. KESIMPULAN

Pembelajaran di dunia kerja dan industri adalah suatu strategi yang memberi

peluang kepada peserta didik untuk dapat bekerja sekaligus belajar melalui bekerja

langsung pada perusahaan sesungguhnya dalam beberapa waktu. Dengan adanya

praktek kerja industri ini kita dapat merasakan bagaimana pelaksanaan praktek langsung

di lingkungan dunia kerja yang dibimbing langsung oleh pihak perusahaan.

Di setiap perusahaan tempat prakerin lebih mengutamakan dalam bidang

prakteknya, jadi saya yang telah mempelajari teoritasnya di sekolah di tempat prakerin

inilah saya dapat mempraktekkannya, bagaimana saya harus bekerja, bagaimana cara

saya berbicara langsung di tempat kerja,di sinilah saya mempelajarinya. Jadi, dengan

adanya kegiatan Praktet Kerja industri ini saya merasa berterimakasih kepada pihak

sekolah dan pihak perusahaan.

Selama saya melakukan Praktek Kerja Industri DI Pr. GRAHA MAZINDO

MANDIRI MEDAN ini ilmu yang saya peroleh bertambah. Sehingga saya akan

mengembangkan lagi agar lebih baik demi masa depan saya nantinya.

Semoga laporan yang telah saya perbuat ini dapat bermanfaat bagi saya dan juga

bagi pembaca yang telah membaca laporan ini mulai dari awal hingga akhir, dan diakhir

kata saya ucapkan terima kasih.

2. SARAN

Adapun saran-saran yang ingin saya sampaikan setelah selesai melaksanakan

prakerin yang memungkinkan berguna bagi para pembaca dan juga bagi sekolah, yaitu:

36
1. Sebelum brangkat prakerin siswa haru lebih mempersiapkan diri dan

kemampuan dirinya sebelum melaksanakan prakerin.

2. Setiap peserta didik harus menjalin komunikasi yang baik terhadap perusahaan,

baik dengan mekanik, kepala mekanik, dan juga kepala bengkel dan juga kepada

setiap pelanggan yang datang.

3. Selama melakukan prakerin supaya kita tetap menjaga sikap nama baik sekolah,

industry, diri senidri maupun orang lain.

Demikian saran-saran yang dapat saya sampaikan mengenai meteri yang

menjadi pokok pembahasan utama dalam melaksanakan prakerin. Dan tentunya masih

banyak kekurangan dan kelemahan kami sebagai siswa, semoga kedepannya dari

laporan ini bisa menjadi lebih baik, sekian dan terima kasih.

37

Anda mungkin juga menyukai