Prakonsolidasi
Prakonsolidasi
MEKANIKA TANAH II
“ PRAKONSOLIDASI ”
DIBUAT OLEH :
MUHAMMAD FARHAN
223110746
FAKULTAS TEKNIK
PEKANBARU
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini bisa saya selesaikan tepat waktu. Makalah yang berjudul
“Prakonsolidasi”. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
berkontribusi dengan memberikan bantuan baik materi maupun pikiran.
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Muhammad Farhan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
BAB I .......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
BAB II ......................................................................................................................... 3
ISI ............................................................................................................................... 3
PENUTUP........................................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
ISI
3
terhadap tekanan prakonsolidasi bisa menyebabkan kegagalan struktur dan
proyek konstruksi.
Variabilitas sifat-sifat tanah dapat memengaruhi nilai tekanan prakonsolidasi.
Oleh karena itu, penelitian tentang faktor-faktor yang memengaruhi variabilitas ini
menjadi penting dalam memahami perilaku tanah dan menentukan parameter
rekayasa yang tepat. Perubahan lingkungan seperti perubahan beban hidrostatik
atau penurunan permukaan tanah dapat mempengaruhi tekanan prakonsolidasi.
Kajian tentang dinamika lingkungan membantu dalam memahami dampak
perubahan tersebut terhadap sifat-sifat tanah.
Dalam teori Casagrande, tekanan prakonsolidasi (Preconsolidation Pressure)
dihitung menggunakan rumus empiris yang dikembangkan oleh Casagrande.
Rumus ini dikenal sebagai "rumus logaritmik" dan umumnya dinyatakan sebagai
berikut:
𝑐𝑁
𝜎′ =
𝑙𝑜𝑔10 (𝑡𝑣 + 𝑡𝑜 )
Di mana:
𝜎′𝑝𝑐 adalah tekanan prakonsolidasi (Preconsolidation Pressure) dalam
satuan tekanan, misalnya kilopascal (kPa).
c adalah intercept dari garis linear yang diplotkan pada grafik
𝜎′𝑣 (tekanan efektif vertikal) versus 𝑙𝑜𝑔10 (𝑡𝑣 ) (logaritma waktu
konsolidasi).
N adalah indeks kekakuan tanah.
𝑡𝑣 adalah waktu konsolidasi tanah, dalam satuan waktu tertentu
(biasanya dalam detik atau menit).
𝑡𝑜 adalah konstanta yang merupakan nilai kecil untuk menghindari
pembagian dengan nol.
Tekanan prakonsolidasi ditentukan (Cassagrande, 1936) pada grafik e-log p’.
a. Pilih dengan pandangan mata titik berjari-jari minimum (puncak kurva)
missal titik A.
b. Gambarkan garis lurus // absis dengan melalui titik A.
c. Gambarkan garis singgung pada kurva dengan melalui titik A.
d. Bagi sudut yang dibuat oleh kedua garis diatas.
4
e. Perpanjang bagian lurus kurva pemampatan asli sampai memotong garis
bagi sudut diatas.
Gangguan pada benda uji dapat mempengaruhi grafik e-log p' pada
kurva pemampatan tanah. Gangguan tersebut dapat terjadi saat tanah
dilapangan dipengaruhi oleh tegangan efektif vertikal atau saat tanah diuji
laboratorium. Pada kurva pemampatan tanah, gangguan pada benda uji dapat
5
menyebabkan pergeseran kurva ke kiri, sehingga nilai tekanan prakonsolidasi
yang diperoleh dari grafik e-log p' menjadi lebih rendah dari nilai sebenarnya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan koreksi terhadap nilai tekanan prakonsolidasi
yang diperoleh dari grafik e-log p' agar sesuai dengan kondisi lapangan.
Gangguan pada benda uji dapat menyebabkan distorsi pada data yang
dihasilkan. Misalnya, jika terjadi perubahan posisi atau deformasi benda uji
selama pengujian, hal ini dapat menghasilkan data yang tidak akurat dan
merusak. Gangguan pada benda uji dapat mengakibatkan keterbatasan
resolusi dalam pengukuran. Misalnya, jika terjadi pergeseran atau deformasi
pada benda uji, sensor yang digunakan untuk mengukur tekanan atau
regangan dapat mengalami perubahan posisi yang menyebabkan resolusi
pengukuran menjadi buruk.
6
Gambar A menunjukkan tanah lempung normally consolidated,
pemampatan asli lapangan dilihatkan garis lurus AB (p0’=pc’), jika beban
bertambah, terjadi perubahan angka pori (e) menurut garis putus-putus BE
(perpanjang garis AB). Jika tanah diambil pada kedalaman tertentu dan diuji
laboratorium, tekanan konsolidasi efektif berkurang, walaupun e tetap. Jika
sampel dibebani Kembali di laboratorium, kurva konsolidasi ditunjukan kurva
CD.
Koreksi indeks pemampatan (Cc) pada grafik e-log p' dapat dilakukan dengan
memperhitungkan pengaruh gangguan pada benda uji dan kondisi pembebanan yang
berbeda antara kondisi lapangan dan kondisi laboratorium. Gangguan pada benda uji
dapat menyebabkan pergeseran kurva pemampatan tanah ke kiri, sehingga nilai
tekanan prakonsolidasi yang diperoleh dari grafik e-log p' menjadi lebih rendah dari
nilai sebenarnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan koreksi terhadap nilai Cc yang
diperoleh dari grafik e-log p' agar sesuai dengan kondisi lapangan.
Salah satu metode koreksi yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan
metode kecocokan log-waktu Casagrande. Metode ini melibatkan pengukuran
7
penurunan tanah pada waktu yang berbeda dan penggunaan persamaan konsolidasi
untuk menghitung nilai Cc yang sesuai dengan kondisi lapangan. Gangguan pada
benda uji selama pengujian konsolidasi dapat menghasilkan data yang tidak akurat.
Hal ini dapat memengaruhi penentuan nilai Cc karena Cc bergantung pada perubahan
volume tanah pada tekanan tertentu.
Jika terjadi distorsi pada data yang dihasilkan, misalnya karena perubahan
posisi atau deformasi pada benda uji, maka nilai Cc yang dihitung dari data tersebut
mungkin tidak mencerminkan karakteristik sebenarnya dari tanah yang diuji.
Keterbatasan dalam pengukuran tekanan atau regangan dapat mempengaruhi
akurasi nilai Cc yang dihitung. Jika terjadi keterbatasan resolusi atau sensitivitas pada
alat pengukur, nilai Cc yang diestimasi dari grafik e-log p' dapat menjadi tidak akurat.
Untuk melakukan koreksi terhadap nilai Cc, diperlukan analisis lebih lanjut
terhadap data yang diperoleh selama pengujian konsolidasi. Ini mungkin melibatkan
identifikasi dan eliminasi data yang tidak valid atau terdistorsi, serta penggunaan
metode analisis yang lebih canggih untuk memperoleh nilai Cc yang lebih akurat.
Penting untuk memastikan bahwa proses koreksi dilakukan dengan hati-hati
dan memperhatikan semua faktor yang dapat memengaruhi hasil pengujian. Hal ini
akan memastikan bahwa nilai Cc yang diperoleh mencerminkan perilaku tanah yang
sebenarnya dan dapat digunakan dengan tepat dalam analisis rekayasa yang lebih
lanjut.
Akibat pengaruh pengujian laboratorium, benda uji sedikit terganggu,
kerusakan benda uji menghasilkan pengurangan kemiringan dari garis pemampatan
(Cc) asli lapangan, karenanya diharapkan kemiringan garis kompresi (Cc) lapangan
sedikit lebih besar dari hasil yang diperoleh di labor.
Penggambaran kurva asli lapangan secara pendekatan seperti yang diusulkan
Schmertmanm (1953), garis kemiringan Cc uji laboratorium dianggap memotong garis
asli lapangan menurut garis AB, titik A (Po’,eo) dan titik B Dimana e-nya = 0,42
8
Lempung over consolidated pada gambar, titik A (Po’, eo). Kurva pembebanan
Kembali digambarkan garis AC sejajar dengan garis pembebanan Kembali (Cr) hasil
laboratorium, sedangkan kurva pemampatan Cc dibuat dengan menarik garis BC,
Dimana titik B kurva laboratorium ditarik dari angka pori 0,42, dan C perpotongan
kurva pembebanan Kembali dilapangan dengan garis vertical ditarik lewat Pc’.
∆𝑃
𝐿𝐼𝑅 =
𝑃𝑎 ′
Jika LIR = 1, maka tambahan beban sama dengan beban sebelumnya, untuk lempung
sensitive LIR<1 untuk meminimalisir pengaruh gangguan tanah. Faktor lain adalah
lamanya waktu penambahan beban. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
penentuan tekanan prakonsolidasi, di antaranya adalah:
9
c. Metode pengujian: Metode pengujian yang digunakan untuk menentukan
tekanan prakonsolidasi dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Metode
yang kurang akurat atau tidak sesuai dengan kondisi tanah dapat
menghasilkan nilai tekanan prakonsolidasi yang tidak akurat.
d. Gangguan pada benda uji: Gangguan pada benda uji dapat mempengaruhi
grafik e-log p' pada kurva pemampatan tanah dan menyebabkan pergeseran
kurva ke kiri, sehingga nilai tekanan prakonsolidasi yang diperoleh dari grafik
e-log p' menjadi lebih rendah dari nilai sebenarnya.
e. Kondisi tanah: Kondisi tanah seperti jenis tanah, kepadatan, dan kelembaban
dapat mempengaruhi penentuan tekanan prakonsolidasi. Tanah yang
berbeda memiliki karakteristik konsolidasi yang berbeda pula, sehingga nilai
tekanan prakonsolidasi yang diperoleh dapat berbeda-beda.
Tanah lempung jenuh dengan tebal awal H, akibat beban lapisan tanah
menerima tambahan beban sebesar ∆𝑃 (tegangan lateral = 0), akhir konsolidasi
tambahan tegangan vertical ∆𝑃 akibat tambahan tegangan dari Po’ ke P1’. ( P1’ = Po’
+ ∆𝑃) dan terjadi pengurangan angka pori dari e0 ke e1. Hubungan perubahan volume
dengan angka pori adalah
∆𝐻 ∆𝑉 𝑒1 − 𝑒0 ∆𝑒
= = =
𝐻 𝑉 1 + 𝑒0 1 + 𝑒0
𝑒0 − 𝑒1 𝑒0 − 𝑒1 𝑝1 ′ − 𝑝0 ′
𝑑𝑆 = 𝑑ℎ = 𝑑ℎ = 𝑚𝑣 ∆𝑝𝑑ℎ
1 + 𝑒0 𝑝1 ′ + 𝑝0 ′ 1 + 𝑒0
𝑆𝑐 = 𝑚𝑣 ∆𝑝 𝐻
𝑆𝑐 = ∑𝑚𝑣𝑖 ∆𝑝𝑖 𝐻𝑖
10
Persamaan umum adalah;
𝑒0 − 𝑒1 ∆𝑒
𝑆𝑐 = 𝐻=
1 + 𝑒0 1 + 𝑒0
𝐻 𝑝1 ′
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔
1 + 𝑒0 𝑝0′
Contoh soal
Contoh tanah lempung diambil pada kedalaman 20 m Dimana tekanan
overburden efektif = 275 KN/m2, e0 = 0,91, hitung penurunan konsolidasi pada
lempung akibat beban fondasi dan tekanan overburden, Dimana tekanan
pertambah menjadi p1’ = 800 kN/m2 termasuk overburden, tebal lapisan
lempung H = 10 m.
o Penurunan konsolidasi;
Lempung merupakan normally consolidated Dimana p 0’ = pc’
𝐻 𝑝0′ + ∆𝑝
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔
1 + 𝑒0 𝑝0′
0,71−0,58
𝐶𝑐 = = 0,38
𝑙𝑜𝑔2000−𝑙𝑜𝑔900
0,38 800
𝑆𝑐 = (10)𝑙𝑜𝑔 = 0,92 𝑚
1+0,91 275
11
BAB III
PENUTUP
3.1KESIMPULAN
Gangguan pada benda uji dapat mempengaruhi grafik e-log p' pada kurva
pemampatan tanah dan menyebabkan pergeseran kurva ke kiri, sehingga nilai
tekanan prakonsolidasi yang diperoleh dari grafik e-log p' menjadi lebih rendah dari
nilai sebenarnya. Koreksi indeks pemampatan (Cc) pada grafik e-log p' dapat
dilakukan dengan memperhitungkan pengaruh gangguan pada benda uji dan kondisi
pembebanan yang berbeda antara kondisi lapangan dan kondisi laboratorium.
12
DAFTAR PUSTAKA
Terzaghi, K., Peck, R. B., Mesri, G. (1996). Soil Mechanics in Engineering Practice
(3rd ed.). New York, NY: John Wiley & Sons.
Yelvi. (2021). Konsep dan Aplikasi Mekanika Tanah Jilid 1. Depok: PNJ Pres.
13