Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830

Vol. 5 No.1 Edisi Mei – Oktober 2022


https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 30 September 2022 :: Accepted: 28 Oktober 2022 :: Published: 31 Oktober 2022

PENGARUH TINDAKAN MOBILISASI DINI TERHADAP DENYUT


JANTUNG DAN FREKUENSI PERNAFASAN PADA PASIEN
CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RUMAH SAKIT
GRANDMED LUBUK PAKAM
The Effect Of Early Mobilization Measures On Heart Rate And Breathing
Frequency In Patients Congestive Heart Failure (chf) At Lubuk Pakam
Grandmed Hospital

Sari Desi Esta Ulina Sitepu1 , Selamat Tuahta Sipayung2

INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM


1,2

Jl. Sudirman No.38 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang,


Sumatera Utara-Indonesia
Email : sitepudesisari@gmail.com

DOI: 10.35451/jkf.v5i1.1368

Abstrak
Mobilisasi adalah kegiatan mendasar dalam bidang keperawatan yang
memerlukan keterampilan serta pengetahuan dalam menerapkan secara
efisien dalam mencegah tirah baring. Mobilisasi dini dilaksanakan perawat
dengan cara mandiri atau dikerjakan dengan bekerjasama antar pemberi
asuhan perawat, fisioterapi dan okupasional terapi. Tindakan mobilisasi dini
dilakukan untuk mencegah terjadinya permasalahan akibat proses perawatan
yang dikerjakan, memperbaiki mobilitas pasien dan menambah kewaspadaan.
Tujuan kegiatan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh tindakan
mobilisasi dini terhadap denyut jantung dan frekuensi pernafasan pada pasien
congestive heart failure (CHF) di RS Grandmed Lubuk Pakam. Adapun jenis
penelitian ini adalah quasi experiment dengan pendekatan one group pretest-
posttest design , dengan teknik sampling total sampling. Pemberian tindakan
mobilisasi dini diberikan kepada 23 orang pasien dengan penyakit jantung di
RS Grandmed Lubuk Pakam. Pengumpulan data dikerjakan memakai lembar
observasi dan memberikan intervensi mobilisasi dini pada pasien jantung.
Observasi terhadap pernapasan dan denyut jantung dilakukan sebanyak dua
kali, yaitu sebelum dilakukan mobilisasi dini dan setelah dilakukan mobilisasi
dini kemudian hasil yang diperoleh dicatat pada lembar observasi. Hasil uji
statistik dengan menggunakan uji paired test menunjukkan nilai rata-rata
frekuensi pernapasan sebelum dan setelah dilakukan mobilisasi dini
menunjukkan nilai p=0,000, nilai rata-rata denyut jantung sebelum dan
setelah dilakukan mobilisasi dini menunjukkan nilai p=0,001. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa mobilisasi dini berpengaruh terhadap frekuensi
pernapasan dan frekuensi denyut jantung. Diharapkan agar perawat dapat
lebih mengetahui manfaat dari melakukan tindakan mobilisasi dini terhadap
denyut jantung dan frekuensi pernapasan pada pasien CHF.

Kata Kunci : mobilisasi dini, denyut jantung, status hemodinamik

131
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 5 No.1 Edisi Mei – Oktober 2022
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 30 September 2022 :: Accepted: 28 Oktober 2022 :: Published: 31 Oktober 2022

Abstract
Mobilization is a fundamental activity in the nursing field that requires skills
and knowledge to apply efficiently in preventing bed rest. Early mobilization is
carried out by nurses independenly or in collaboration between nursing care
providers, physioterapy and occupational therapy. Early mobilization actions
are carried out to prevent problems due to treatment process carried out,
improve patient mobility and increase alertness. The purpose of this research
activity is to determine the effect of eraly mobilization on heart rate and
respiratory rate in congestive heart failure (CHF) patients at Grandmed Lubuk
Pakam Hospital. The type of this research is a quasi experiment with one
group pretest-posttest design approach, with a total sampling technique of
sampling. Early mobilization was given to 23 patients with heart disease at
Grandmed lubuk Pakam Hospital. Data collection was carried out using
observation sheets and providing early mobilization interventions for cardiac
patients. Observation of breathing ang heart rate were carried out twice,
namely before early mobilization and after early mobilization and then the
results obtained were recorded on the observation sheets. The result of
statistical tests using the paired test showed the average rspiratory rate
before and after early mobilization showed p=0,000, the average heart rate
before and after mobilization showed p=0,001. The results obtained indicate
that early mobilization affect the respiratory rate and heart rate. It is hoped
that nurses will know more about the benefits of taking early mobilization
actions on heart rate and respiratory rate in CHF patients.

Keywords : early mobilization, heart rate, hemodinamic status

1. PENDAHULUAN bertambahnya kasus rawat inap pada


Congestive heart failure (CHF) atau pasien CHF yaitu dengan upaya
yang dikenal sebagai gagal jantung memaksimalkan tingkat kesehatan
kongestif merupakan situasi melalui perbaikan gaya hidup serta
patofisiologis yang terjadi akibat menjalankan rehabilitasi (latihan fisik)
adanya kelainan fungsi jantung, hal ini jantung mobilisasi. Umumnya penderita
menyebabkan jantung tidak bisa CHF melakukan aktifitas fisik yang pada
memompa darah ke seluruh bagian ahirnya memperberat keadaan. Latihan
tubuh manusia dalam memenuhi fisik mobilisasi ringan dapat
semua keperluan pada proses dilaksanakan sejak 48 jam setelah
metabolisme jaringan atau mengalami CHF selama pasien tersebut
kemampuannya hanya dapat tidak mengalami kontraindikasi.
digunakan apabila diikuti oleh Aktifitas yang dapat dilakukan misalnya
peningkatan volume diastolik yang gerakan tangan dan kaki berupa terapi
tidak normal (Kusuma, dkk. 2016). fisik ambulatory yang diawasi
Angka kejadian penyakit jantung (Nugraha, dkk. 2018).
bertambah setiap harinya dan Jumlah penderita CHF yang banyak
menyebabkan tingginya kasus rawat ditemui terjadi dimasyarakat yang
inap yang terjadi secara berulang berusia dibawah 60 tahun atau pada
akibat menderita CHF. Tindakan medis orang dewasa dengan persentase
yang dapat dilakukan untuk mencapai 55,55%. Berdasarkan data
mengurangi prevalensi dan dari catatan hasil laboratorium,
132
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 5 No.1 Edisi Mei – Oktober 2022
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 30 September 2022 :: Accepted: 28 Oktober 2022 :: Published: 31 Oktober 2022

penderita CHF menunjukkan sebagian Pada saat perawat meragukan


besar mengalami peningkatan kadar kekuatan pasiennya, lakukan
kolesterol yang membuat kerusakan pengkajian terhadap mobilisasi pasien
dan terjadinya penyumbatan pada dengan tingkatan mobilisasi tertinggi
pembuluh darah sehingga beban yang sesuai dengan kemampuan
jantung yang telah mengalami pasien. Biasanya pengkajian dilakukan
kegagalan akan memperburuk kondisi pada saat pasien tidur berbaring,
kerja jantung (Kristinawati, et.al 2019). melihat postur badan saat duduk di
Salah satu bentuk penatalaksanaan atas tempat tidur, bergerak ke kursi
nonfarmakologi yang digunakan untuk dan pada waktu jalan (Verceles et,al.
meningkatkan denyut jantung dan 2018).
frekuensi pernapasan adalah Mobilisasi adalah tindakan
memberikan mobilisasi dini berubah kesehatan yang dilakukan oleh semua
tirah baring. Mobilisasi bermanfaat petuugas kesehatan dalam mengatasi
dalam mengurangi perasaan cemas dan permasalahan trauma, penyakit yang
depresi serta menurunkan angka telah menahun atau yang baru.
kejadian kematian yang disebabkan Walaupun imobilisasi sangat berguna
gagal jantung kogestif yang bagi tubuh pasien akan tetapi apabila
mempengaruhi turunnya cara kerja dibuat dalam waktu yang
jantung, mempercepat curah jantung, berkepanjangan dapat membahayakan
kontarktifitas miokard dan mengurangi kondisi kesehatan. masalah yang
kadar garam dan air (Hartuti, et.al. timbul akibat imobilisasi dapat
2018). mempengaruhi komplikasi atas trauma
Tirah baring ialah sebuat cara cara yang dirasakan oleh pasien dan
dalam mengurangi kegiatan jantung, menjadi penyebab masalah yang lebih
jumlah volume intravaskuler dengan seirus terhadap penyakit yang diderita
cara induksi diuresis berbaring. Pasien oleh pasien sebelumnya (Mahani,
gagal jantung dengan tanda dan gejala 2017).
yang berat akan merasa tenang dan Melalui analisis permasalahan
nyaman jika telah beristirahat. tersebut, maka diperlukan sebuah
Melakukan kegiatan tubuh dengan kegiatan yang mempu memberikan
minimal kadang-kadang dapat edukasi bagi perawat dan pasien
menyebabkan dispea. Dengan mengenai pengaruh tindakan mobilisasi
melakukan pengurangan kegiatan dini terhadap denyut jantung dan
kegiatan pada pasien gagal jantung frekuensi pernapasan pada pasien CHF.
berat bisa membantu dalam Tujuan dari kegiatan edukasi atau
mempercepat rekopensasi, oleh karena penyuluhan ini yaitu untuk
itu disarankan untuk berhati-hati dalam mengedukasi pasien dan perawat
meningkatkan kegiatan secara teratur. tentang cara dalam mengurangi denyut
Waktu yang tepat dalam menjalankan jantung dan frekuensi pernapasan pada
mobilisasi dini biasanya dimulai 8 jam pasien CHF.
hingga 24 jam setelah mengalami 2. METODE
serangan tanpa adanya tanda-tanda Metode penelitian dalam penelitian
artemia, hipotensi, syok ataupun nyeri ini adalah metode quasi experiment,
dada (Nirmalasari, 2017). dengan menggunakan desain penelitian
one group pretest-postest design.
Mobilisasi adalah sebuah
Desain ini digunakan untuk mengetahui
rehabilitasi tahap awal dari suatu
penyakit termasuk di dalamnya CHF.
133
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 5 No.1 Edisi Mei – Oktober 2022
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 30 September 2022 :: Accepted: 28 Oktober 2022 :: Published: 31 Oktober 2022

efek sebelum dan sesudah diberikan Berdasarkan Tabel.2 dapat


perlakuan (Sugiyono, 2017). Denyut Mean Std. Std. Lower Upper p-
Adapun yang menjadi populasi Jantung Deviati Error value
dalam penelitian ini adalah seluruh on Mean
pasien gagal jantung kongestif yang di Sebelum
rawat di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pemberian ,391 ,499 ,104 ,176 ,607 0.001
Pakam yang berjumlah 23 orang, dan Setelah
sampelnya sebanyak 23 orang (total Pemberian
sampling). diketahui bahwa frekuensi pernapasan
Penelitian ini dilakukan dengan pasien sebelum dilakukan mobilisasi
mengukur denyut jantung dan dini yaitu sebanyak 7 orang responden
frekuensi pernapasan pasien CHF (30,44%) dengan frekuensi pernapasan
sebelum diberikan mobilisasi dini. normal dan sebanyak 16 orang
Setelah diberikan mobilisasi dini responden (69,56%) dengan frekuensi
(perawat membantu pasien untuk pernapasan tidak normal.
menggeser tubuh dari tempat tidur,
membantu pasien untuk duduk di kursi Tabel 3. Distribusi Rata-rata Denyut
dan membantu pasein utk turun dari Jantung Sebelum dan Setelah
tempat tidur), pasien CHF kembali Mobilisasi Dini di RS Grandmed
melakukan pengukuran denyut jantung
Denyut Mean N Std. Std. Error
dan frekuensi pernapasan. Uji statistik
Jantung Deviation Mean
yang digunakan dalam penelitian ini
Sebelum 1,65 23 0,487 0,102
adalah uji paired test.
Pemberian
Setelah 1,30 23 0,470 0,098
3. HASIL
Pemberian
Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan
Berdasarkan Tabel.3 dapat
Persentase Berdasarkan Tindakan
diketahui bahwa dari 23 pasien
Mobilisasi Dini terhadap Denyut
diperoleh nilai rerata denyut jantung
Jantung di RS Grandmed
sebelum diberikan mobilisasi dini yaitu
Denyut Jumlah %
hasil mean sebesar 1,65 dengan
Jantung
standar deviasi sebesar 0,487,
Normal 8 34,8
Tidak 15 65,2 sedangkan nilai rerata setelah diberikan
Normal mobilisasi dini yaitu hasil mean sebesar
Jumlah 23 100 1,30 dengan standar deviasi sebesar
Berdasarkan Tabel.1 dapat 0,098.
diketahui bahwa denyut jantung pasien
sebelum dilakukan mobilisasi dini yaitu Tabel 4. Distribusi Rata-rata Frekuensi
sebanyak 8 orang responden (34,8%) Pernapasan Sebelum dan Setelah
dengan denyut jantung normal dan Mobilisasi Dini di RS Grandmed
sebanyak 15 orang responden (65,2%) Frekuensi Mean N Std. Std. Error
dengan denyut jantung tidak normal). Pernapasan Deviation Mean
Sebelum 1,70 23 0,470 0,098
Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan
Pemberian
Persentase Berdasarkan Tindakan
Setelah 1,00 23 0,000 0,000
Mobilisasi Dini terhadap Frekuensi
Pemberian
Pernapasan di RS Grandmed
Berdasarkan Tabel.4 dapat
Frekuensi Jumlah %
diketahui bahwa dari 23 pasien
Pernapasan
Normal 7 30,44 diperoleh nilai rerata denyut jantung
Tidak Normal 16 69,56 sebelum diberikan mobilisasi dini yaitu
Jumlah 23 100 hasil mean sebesar 1,70 dengan
standar deviasi sebesar 0,470,

134
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 5 No.1 Edisi Mei – Oktober 2022
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 30 September 2022 :: Accepted: 28 Oktober 2022 :: Published: 31 Oktober 2022

sedangkan nilai rerata setelah diberikan 0,40 dari siklus jantung (Guyton & Hall,
mobilisasi dini yaitu hasil mean sebesar 2018).
1,00 dengan standar deviasi sebesar Denyut nadi dapat digunakan
0,000. sebagai parameter keadaan dan fungsi
tubuh seseorang. Pada saat beristirahat
Tabel 5. Pengaruh Tindakan Mobilisasi denyut nadi berkisar antara 60-100
Dini Terhadap Denyut Jantung Pasien di kali/menit. Seseorang dengan frekuensi
RS Grandmed denyut jantung istirahat di bawah 60
kali/menit menggambarkan kondisi
Berdasarkan Tabel.5 diperoleh nilai jantung orang tersebut efektif dalam
rerata denyut jantung sebelum dan memompa darah. Sedangkan frekuensi
setelah dilakukan mobilisasi dini yaitu denyut jantung istirahat di atas 100
0,391 dengan standar deviasi 0,499. kali/menit menggambarkan
Dari hasil uji statistik, terdapat kemampuan jantung dapat memompa
pengaruh tindakan mobilisasi dini darah dalam keadaan lemah yang juga
terhadap denyut jantung pada pasien menggambarkan kondisi seseorang
CHF di RS Grandmed Lubuk Pakam. sedang terganggu (Saehu, 2017).
Tabel 6. Pengaruh Tindakan Mobilisasi Berdasarkan hasil yang diperoleh
Dini Terhadap Frekuensi Pernapasan pada Tabel.1, diketahui bahwa terdapat
Pasien di RS Grandmed sebanyak 15 orang responden (65,2%)
yang mengalami denyut jantung yang
Frekuensi Mean Std. Std. Lower Upper p-
tidak normal.
Pernapasan Deviati Error value
on Mean Hasil tersebut menggambarkan
Sebelum bahwa responden yang mengalami
Pemberian ,696 ,470 ,098 ,492 ,899 0.000 denyut jantung yang tidak normal
Setelah sedang mengalami kondisi kesehatan
Pemberian yang sedang terganggu.

Berdasarkan Tabel.6 diperoleh nilai 2. Frekuensi Pernapasan


rerata frekuensi pernapasan sebelum Frekuensi pernapasan merupakan
dan setelah dilakukan mobilisasi dini intensitas masuk atau keluarnya udara
yaitu ,696 dengan standar deviasi ,470. per menit. Setiap individu memiliki
Dari hasil uji statistik, terdapat kecepatan frekuensi pernapasan yang
pengaruh tindakan mobilisasi dini berbeda-beda (Pearce, 2018). Menurut
terhadap frekuensi pernapasan pada Bakhtiar (2018), perbedaan kecepatan
pasien CHF di RS Grandmed Lubuk frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh
Pakam. faktor usia, jenis kelamin, suhu tubuh,
posisi tubuh dan aktivitas fisik.
4. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil yang diperoleh
1. Denyut Jantung pada Tabel.2, diketahui bahwa terdapat
Denyut nadi merupakan gambaran sebanyak 16 orang responden
denyut jantung yang berada pada (69,56%) yang mengalami frekuensi
lokasi arteri di bawah kulit. Kontraksi pernapasan yang tidak normal.
pada otot jantung dalam proses Hasil tersebut menunjukkan bahwa
memompa darah menghasilkan denyut responden yang mengalami frekuensi
nadi. Pada keadaan normal, denyut pernapasan yang tidak normal
nadi memiliki periode kontraksi sebesar disebabkan oleh aktivitas fisik dan
posisi tubuh pasien CFH.
135
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 5 No.1 Edisi Mei – Oktober 2022
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 30 September 2022 :: Accepted: 28 Oktober 2022 :: Published: 31 Oktober 2022

pada saat menarik napas, guna


3. Distribusi Rata-rata Denyut meningkatkan ventilasi alveolar,
Jantung Sebelum dan Setelah mengurangi aktivitas pernapasan dan
Mobilisasi Dini menambah perkembangan diafragma.
Mobilisasi merupakan sebuah Dengan kata lain melakukan mobilisasi
proses yang dijalankan oleh seorang diharapkan dapat memperbaiki
pasien setelah selesai melakukan transpor oksigen keseluruh tubuh
operasi. Hal ini diawalai dari proses (Nirmalasari, 2017).
latihan yang sederhana yang dilakukan Intervensi mobilisasi dini dilakukan
di tempat tidur sendiri, jalan ke kamar dengan memposisikan miring kanan kiri
mandi sendiri dan berjalan keluar di tempat tidur, posisi pada saat di
ruangan atau kamar sendiri (Brunner & tempat tidur, terapi lateral, latihan
Suddarth, 2022). range of motion (ROM), berdiri dan
Adapun yang menjadi tujuan dari berjalan tindakan mobilisasi dini yang
mobilisasi yaitu untuk memenuhi dilakukan terhadap pasien dengan
kebutuhan dasar pasien, mencegah harapan dapat membangkitkan
agar tidak terjadi trauma pada pasien, rangsangan hemodinamika secara baik
menjaga kondisi kesehatan, menjaga pada waktu duduk dengan posisi tegak,
hubungan antar sesama dan aktivitas paru-paru akan bekerja dengan baik
setiap hari dan mencegah hilangnya dalam merespon penyaluran udara
kemampuan tubuh untuk bergerak. serta perpusi akan membaik setelah
(Kurniawan, 2017). mendapatkan mobilisasi. Peredaran
Berdasarkan hasil yang diperoleh darah juga dipengaruhi oleh tata letak
pada Tabel.3 dapat diketahui bahwa tubuh dan pergantian letak gravitasi
dari 23 pasien diperoleh nilai rerata tubuh. Hal ini menyebabkan perfusi,
denyut jantung sebelum diberikan difusi, penyaluran aliran darah dan
mobilisasi dini yaitu hasil mean sebesar oksigen dapat mengalir secara baik ke
1,65 dengan standar deviasi sebesar seluruh tubuh (Ayu, dkk. 2018).
0,487, sedangkan nilai rerata setelah Berdasarkan Tabel.4 dapat
diberikan mobilisasi dini yaitu hasil diketahui bahwa dari 23 pasien
mean sebesar 1,30 dengan standar diperoleh nilai rerata denyut jantung
deviasi sebesar 0,098. sebelum diberikan mobilisasi dini yaitu
Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil mean sebesar 1,70 dengan
responden yang diberikan latihan standar deviasi sebesar 0,470,
mobilisasi dini mengalami perubahan sedangkan nilai rerata setelah diberikan
pada denyut jantungnya. Denyut mobilisasi dini yaitu hasil mean sebesar
jantung responden yang mendapatkan 1,00 dengan standar deviasi sebesar
latihan mobilisasi dini menjadi lebih 0,000.
baik dibandingkan dengan denyut Berdasarkan hasil tersebut
jantung sebelum diberikan latihan diketahui bahwa responden yang
mobilisasi dini. diberikan latihan mobilisasi dini
mengalami perubahan frekuensi
4. Distribusi Rata-rata Frekuensi pernapasan. Frekuensi pernapasan
Pernapasan Sebelum dan Setelah responden yang mendapatkan latihan
Mobilisasi Dini mobilisasi dini menjadi lebih baik
Didalam sistem pernapasan, dibandingkan dengan frekuensi
mobilisasi bermanfaat untuk pernapasan pada saat sebelum
memperbaiki jumlah serta kedalaman diberikan latihan mobilisasi dini.
136
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 5 No.1 Edisi Mei – Oktober 2022
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 30 September 2022 :: Accepted: 28 Oktober 2022 :: Published: 31 Oktober 2022

pada saat menarik napas, guna


5. Pengaruh Tindakan Mobilisasi Dini meningkatkan ventilasi alveolar,
Terhadap Denyut Jantung mengurangi aktivitas pernapasan dan
Berdasarkan Tabel.5 diketahui menambah perkembangan diafragma.
bahwa nilai rerata denyut jantung Dengan kata lain melakukan mobilisasi
sebelum dan setelah dilakukan diharapkan dapat memperbaiki
mobilisasi dini yaitu ,391 dengan transpor oksigen keseluruh tubuh.
standar deviasi ,499 dan nilai p = Saturasi oksigen merupakan sebuah
0,001. Dari hasil uji statistik, terlihat tolak ukur dari jumlah oksigen yang
terdapat pengaruh tindakan mobilisasi diperoleh saat pasien sedang duduk,
dini terhadap denyut jantung pada gravitasi akan menarik diafragma ke
pasien CHF di RS Grandmed Lubuk arah bawah sehingga menjadikan
Pakam. pengeluaran oksigen dari paru menjadi
Melalui hasil tersebut diketahui lebih baik pada saat pasien dalam
bahwa pemberian tindakan mobilisasi keadaan tersebut. Kemudian saturasi
dini akan membawa perubahan pada lateral yang dilakukan bertujuan untuk
sistem cardiovaskular yaitu memperbesar jumlah ventilasi paru dan
peningkatan curah jantung dan perfusi ke jaringan dan untuk
retribusi darah dari organ yang kurang memaksimalkan pergantian gas pada
aktif ke organ yang aktif. Peningkatan pasien (Nirmalasari, 2017).
curah jantung ini dilakukan dengan Hasil penelitian ini sejalan dengan
meningkatkan isi sekuncup dan denyut penelitian yang telah dilakukan oleh
jantung. Pada saat melakukan Kusuma, dkk (2016), yang menyatakan
mobilisasi, otot jantung akan adanya peningkatan frekuensi
mengkonsumsi O2 yang ditentukan pernapasan pada pasien yang
oleh faktor tekanan dalam jantung melakukan tindakan mobilisasi nilai p =
selama kontraksi. 0,005.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh 5. KESIMPULAN
April (2015), yang menyatakan adanya Berdasarkan hasil penelitian yang
peningkatan denyut jantung dengan telah dilakukan oleh peneliti tentang
melakukan tindakan mobilisasi nilai p = pengaruh mobilisasi dini terhadap
0,000. denyut jantung dan frekuensi
pernapasan pada pasien CHF di RS
6. Pengaruh Tindakan Mobilisasi Dini Grandmed Lubuk Pakam diperoleh hasil
Terhadap Frekuensi Pernapasan bahwa terdapat pengaruh yang
Berdasarkan Tabel.6 diperoleh nilai signifikan antara pemberian tindakan
rerata frekuensi pernapasan sebelum mobilisasi dini terhadap perubahan
dan setelah dilakukan mobilisasi dini denyut jantung dan frekuensi
yaitu ,696 dengan standar deviasi ,470 pernapasan.
dan nilai p = 0,000. Dari hasil uji Dengan demikian diharapkan
statistik, terdapat pengaruh tindakan kepada pasien CHF yang mengalami
mobilisasi dini terhadap frekuensi gangguan denyut jantung dan frekuensi
pernapasan pada pasien CHF di RS pernapasan agar melakukan kegiatan
Grandmed Lubuk Pakam. mobilisasi dini. Hal ini bertujuan untuk
Didalam sistem pernapasan, memperbaiki denyut jantung dan
mobilisasi bermanfaat untuk frekuensi pernapasan agar menjadi
memperbaiki jumlah serta kedalaman lebih baik.
137
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 5 No.1 Edisi Mei – Oktober 2022
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 30 September 2022 :: Accepted: 28 Oktober 2022 :: Published: 31 Oktober 2022

Ciumbuleit Bandung. Volume V.


6. DAFTAR PUSTAKA No(2)
Ayu, I., Laksmi, A., Triana, K.Y., Wira, Tambuwun, C.F.D., panda, A.L &
P., & Putra, K. 2018. Patients Rampengan, S.h. 2016. Gambaran
Congestives Heart Failure The Pasien Gagal Jantung dengan
Correlation Between Hypertension Penyakit Hipertensi yang Menjalani
and Aritmia in Mortality of Rawat Inap di RSUP Prof. Dr. R.D.
Congestive Heart Failure Patients. Kandou Manado. Periode
2, 39-44 September-November 2016. E-
Brunner & Suddarth. 2022. Pengaruh Clinic, 4(2)
Pemberian Congestive Support Vercelses. 2018. Pengalaman Perawat
Terhadap Koping pada Pasien Melakukan Latihan Aktifitas Fisik
Congestive Heart Failure di RSU Dr. pada Pasien Congestive Heart
Soetomo Surabaya. Jurnal Ilmu Failure. Jurnal Riset Hesti Medan.
Kesehatan Vol. 3, No.1 Januari-Juni
Hartuti, Sri. 2018. Pengaruh Tripoid
Position Terhadap Frekuensi
Pernapasan Pada Pasien CHF
Mahani. 2017. Kualitas Hidup Penderita
Gagal Jantung Kongestif
Berdasarkan Derajat Kemampuan
Fisik dan Durasi Penyakit.
Faletehan Health Journal, 7(2)
Kristinawati, F. 2019. Peningkatan
Kualitas Hidup pada Pasien Gagal
Jantung. Jurnal Berita Ilmu
Keperawatan. V0l. 13(1)
Kurniawan. 2018. Pengaruh Pemberian
Posisi pada Parameter
Hemodinamik Pasien Congestive
Heart Failure (CHF). Jurnal
Program Studi Ilmu Keperawatan
Kusuma., Katimenta., & Carolina. 2016.
Resiko Kematian Gagal Jantung
Kongestif ; Studi Kohort Retrospek
Berbasis Rumah Sakit. Jurnal
Pendidikan Keperawatan
Nirmalasari, N. 2017. Deep Breathing
Exercise and Active Range of
Motion Effectly Reduce Dyspnea in
Congestive Heart Failure Patients.
Nurseline Journal, 2(2), 159
Nugraha, P & Platini. 2018. Fatigue
pada Pasien Gagal Jantung di
Ruangan Rawat Inap RSAU Dr. M.
Salam. Jurnal Kesehatan
Aeromedika. Poltekkes TNI AU

138

Anda mungkin juga menyukai