Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN”

Makalah ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah tentang sejarah peradaban islam
Dosen Pengampu:

Dr. H. IMAM MUSLIMIN, M.Ag

Disusun Oleh:

Grevi Lusiana Febrianita (230101110182)


Farkhatul fitriyah Salsabila R. (230101110032)
M. Ari Anggara (230101110020)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan


kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah
Bahasa Indonesia ini dengan
baik meskipun
banyak kekurangan
didalamnya.
Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah
wawasan serta
pengetahuan kita mengenai
Teks Akademik Dan Non
Akademik. Kami juga
menyadari
ii
sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana
ini dapat dipahami bagi siapa
pun yang membacanya.
Sekiranya

iii
makalah yang telah disusun
ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang
berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di
masa depan.

Medan, 8 September 2021

Kelompok

iv
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah
Bahasa Indonesia ini dengan
baik meskipun
banyak kekurangan
didalamnya.
Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah
wawasan serta
pengetahuan kita mengenai
Teks Akademik Dan Non
Akademik. Kami juga
menyadari

v
sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana
ini dapat dipahami bagi siapa
pun yang membacanya.
Sekiranya

vi
makalah yang telah disusun
ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang
berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di
masa depan.

Medan, 8 September 2021

Kelompok

vii
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah
Bahasa Indonesia ini dengan
baik meskipun
banyak kekurangan
didalamnya.
Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah
wawasan serta
pengetahuan kita mengenai
Teks Akademik Dan Non
Akademik. Kami juga
menyadari

viii
sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana
ini dapat dipahami bagi siapa
pun yang membacanya.
Sekiranya

ix
makalah yang telah disusun
ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang
berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di
masa depan.

Medan, 8 September 2021

Kelompok
Alhamdulillah puji syukur kehadirat allah SWT semoga rahmat dan keselamatan
dilimpahkan kepada nabi Muhammad SAW. Pertama tama mari kita panjatkan puji syukur
kita atas rahmat dan ridho allah swt karena tanpa Rahmat dan ridhonya kita tidak dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu

x
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak Dr. H. IMAM MUSLIMIN, M.Ag,
selaku dosen mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yang membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman teman
kami yang serta membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah
ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang sejarah peradaban islam pada masa
khulafaur rasyidin.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan.

Malang,07 maret 2024

Kelompok 4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1

xi
1.1. Latar belakang.....................................................................................................................1
1.2. Rumusan masalah................................................................................................................1
1.3. Tujuan penelitian.................................................................................................................1
1.4. Manfaat penelitian...............................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Kondisi masyarakat pasca wafatnya nabi Muhammad SAW................................................3
2.2 System Pemilihan Khalifah Dan Kebijakan- Kebijakan Pemerintah...................................3
2.3 Sejarah Perkembangan Islam Pada Masa Khulafaur Rasyidin.............................................3
BAB III.................................................................................................................................................4
PENUTUP............................................................................................................................................4
A. Kesimpulan..............................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................5

xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Periode Khulafaur Rasyidin merupakan salah satu masa penting dalam sejarah
Islam yang memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan dan
pembentukan peradaban Islam. Khulafaur Rasyidin adalah empat khalifah pertama
yang memimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Mereka adalah
Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Selama
periode Khulafaur Rasyidin, umat Islam mengalami perkembangan yang pesat dalam
berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pemimpin-
pemimpin tersebut mengimplementasikan prinsip-prinsip Islam dalam pemerintahan
dan menjalankan tugas-tugas mereka dengan adil dan bijaksana, yang menghasilkan
stabilitas dan kemajuan bagi umat Islam.

Di bidang politik, Khulafaur Rasyidin berhasil memperluas wilayah kekuasaan


Islam melalui penaklukan wilayah baru dan pembentukan kebijakan pemerintahan
yang efisien. Mereka juga menghadapi tantangan internal dan eksternal dengan
bijaksana, seperti perang Riddah (perang melawan pemberontakan) dan ekspansi ke
wilayah Byzantium dan Persia. Di bidang ekonomi, Khulafaur Rasyidin menerapkan
kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi umat Islam, termasuk redistribusi
kekayaan, pembangunan infrastruktur, dan pengembangan perdagangan. Di bidang
sosial dan budaya, Khulafaur Rasyidin memberikan perhatian besar terhadap
pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan Islam. Mereka mendirikan sekolah-
sekolah dan perpustakaan, memfasilitasi perkembangan ilmu pengetahuan, dan
mendorong pertukaran budaya antara umat Islam dan peradaban lainnya.

Oleh karena itu, mempelajari periode Khulafaur Rasyidin sangat penting untuk
memahami sejarah dan perkembangan peradaban Islam. Makalah ini akan membahas
lebih lanjut tentang peran, kebijakan, dan kontribusi Khulafaur Rasyidin terhadap
pembentukan peradaban Islam serta dampaknya terhadap masa depan umat Islam.

1.2. Rumusan masalah


1. Bagaimana Kondisi masyarakat pasca wafatnya nabi Muhammad SAW?
2. Bagaimana system pemilihan khalifah dan kebijakan- kebijakan pemerintah ?
3. Bagaimana perkembangan islam pada masa khulafaur rasyidin ?

1
1.3. Tujuan penelitian
1. Untuk mendeskripsikan mengenai bagaimana sih sejarah peradaban islam
pada masa khulafaur rasyidin
2. Untuk mengetahui system pemilihan khalifah dan kebijakan pemerintah pada
masa khulafaur rasyidin

1.4. Manfaat penelitian


1. Memberikan informasi mengenai sejarah peradaban islam pada masa
khulafaur rasyidin
2. Mengasah kemampuan diri dalam melakukan piker sistematis

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kondisi masyarakat pasca wafatnya nabi Muhammad SAW


Setelah wafatnya Nabi Muhammad, kondisi masyarakat di Arabia mengalami
perubahan yang signifikan. Periode ini dikenal sebagai masa khulafa'ur-Rasyidin, di mana
empat khalifah pertama memimpin umat Islam. Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman
bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib adalah khalifah pertama yang menghadapi tugas
menegakkan ajaran Islam dan mengatur komunitas Muslim setelah wafatnya Nabi
Muhammad. Selama masa khulafa'ur-Rasyidin, terjadi penyebaran Islam yang pesat ke
wilayah-wilayah baru di luar Arab, seperti Persia, Mesir, dan Suriah. Pemerintahan
didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan, ketegasan, dan keadilan sosial, yang diilhami
oleh ajaran Islam. Khalifah-khalifah pertama berusaha mempertahankan kestabilan dalam
masyarakat, menegakkan hukum Islam, dan membangun fondasi bagi pengembangan
ilmu pengetahuan, budaya, dan ekonomi.

Namun, terdapat juga tantangan dan konflik di antara umat Islam, termasuk
perpecahan politik dan sosial yang menyebabkan terjadinya perang saudara. Salah satu
peristiwa yang paling mencolok adalah pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan dan
pertempuran di antara pendukung Ali bin Abi Thalib dan kelompok yang menentangnya.
Secara keseluruhan, periode pasca-wafatnya Nabi Muhammad ditandai oleh dinamika
politik, sosial, dan ekonomi yang kompleks, di mana umat Islam berusaha mengatur
kembali kehidupan mereka berdasarkan ajaran dan prinsip-prinsip Islam yang diajarkan
oleh Nabi. Berikut ini adalah beberapa informasi lengkap tentang kondisi masyarakat
pasca wafatnya Nabi Muhammad:

1. Krisis kepemimpinan: Salah satu tantangan utama yang dihadapi umat Islam
adalah krisis kepemimpinan setelah wafatnya Nabi Muhammad. Meskipun
Nabi meninggalkan instruksi tentang siapa yang harus menjadi pemimpin
setelahnya, namun masih terjadi perselisihan dan konflik mengenai siapa yang
berhak memimpin umat Islam.
2. Pembentukan kekhalifahan: Meskipun terjadi ketegangan awal, akhirnya Abu
Bakar dipilih sebagai khalifah pertama umat Islam. Ini menjadi awal dari
pembentukan kekhalifahan Islam yang kemudian berkembang menjadi
Kekhalifahan Rashidun.
3. Perubahan politik dan sosial: Kondisi politik dan sosial masyarakat Muslim
mengalami perubahan besar setelah wafatnya Nabi. Para sahabat Nabi,
terutama Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, menghadapi berbagai tantangan

3
dalam mempertahankan dan mengembangkan wilayah Islam serta memastikan
stabilitas sosial.
4. Ekspansi wilayah: Salah satu ciri utama dari masa pasca wafatnya Nabi adalah
ekspansi wilayah Islam. Di bawah kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, wilayah
Islam berkembang pesat melalui penaklukan wilayah-wilayah baru di Timur
Tengah, Afrika Utara, Persia, dan sebagian Asia Tengah.
5. Penyebaran agama Islam: Selain ekspansi wilayah, penyebaran ajaran Islam
juga menjadi fokus utama dalam periode pasca wafatnya Nabi. Para sahabat
Nabi memainkan peran penting dalam menyebarkan Islam baik melalui
penaklukan militer maupun dakwah secara damai.
6. Pergolakan internal: Meskipun terdapat kesatuan dalam menghadapi musuh
dari luar, namun umat Islam juga menghadapi pergolakan internal, terutama
dalam bentuk perpecahan politik dan perselisihan teologis antara kelompok-
kelompok yang berbeda.
7. Perkembangan budaya dan ilmiah: Meskipun kondisi politik dan sosial
seringkali tidak stabil, namun masa pasca wafatnya Nabi juga menyaksikan
perkembangan budaya dan ilmiah yang signifikan di dunia Islam, terutama di
bidang ilmu pengetahuan, sastra, arsitektur, dan seni.
8. Pembentukan institusi : Di bawah kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, berbagai
institusi penting dalam Islam mulai dibentuk, termasuk sistem peradilan,
pemerintahan, dan administrasi yang menjadi dasar bagi pembentukan negara-
negara Islam selanjutnya.

Ini adalah gambaran umum tentang kondisi masyarakat pasca wafatnya Nabi
Muhammad. Periode ini merupakan titik awal dari sejarah Islam yang panjang dan
kompleks yang terus berlanjut hingga saat ini.

2.2 System Pemilihan Khalifah Dan Kebijakan- Kebijakan Pemerintah

1. System pemilihan khalifah


Ketika ahlul ‘aqdi wal hal telah bersepakat untuk mengangkat seorang imam
(khalifah), hendaknya memilih terlebih dahulu dan mempelajari profil orang yang
memenuhi syarat untuk diangkat sebagai imam (khalifah). Dan setelah itu mereka
menyeleksi di antara mereka yang paling banyak mememiliki kelebihan,paling sempurna
syarat-syaratnya, dan paling mudah ditaati oleh rakyat sehingga mereka tidak menolak
untuk mengangkatnya sebagai (khalifah). Jika diantara mereka ada yang ahli dalam
berijtihad dan layak untuk dipilih ahlul ‘aqdi walhal harus terlebih dahulu menawarkan
jabatan sebagai (khalifah) kepadanya dan jika bersedia hedaknya segera
mengangkatnya . secara otomatis ia sah menjadi seorang (khalifah). Dan selanjutnya

4
seluruh rakyat harus ikutr membaiat dan bersedia untuk menaatinya. Adapun tetapi, jika
orang trsebut menolak untuk menjadi (kkhalifah) dan menyatakan tidak sanggup , ia
tidak boleh dipaksa untuk mendududki sebagai (khalifah) sebab pengangkatan seorang
pemimpin dilandasi akad yang yang berdasarkan keelaan dan pilihan sendiri tanpa ada
unsur paksaan dan intimidasi . karena itu jabatan seorang khalifah diserahkan kepda
orang lain yang layak mendudukinya.
Apabila ada dua orang yang memenuhi syarat untuk diangkat sebagai khalifah,
hendaknya yang lebih diperioritaskan adalah yang memiliki usia lebih tua. Ia berhak
untuk diangkat meskipun tuanya usia tidak menjadi syarat dalam pemilihan (khalifah).
Akan tetapi, jika yang diangksat sebagai imam atau (khalifah) yang lebih muda, hal itu
tetap sah. Jika salah satu dari keduanya lebih pandai sementra yang satunya lebih berani,
yang kayak untuk dipilih adalah sosok yang lebih dibutuhkan untuk periode saat itu. Jika
kondisi saat itu lebih membutuhkan sifat keberanian upaya pemisahan wilayah dan
menjamurnya pemberontakan, sosok khalifah yang lebih layak dipilih adalah yang lebih
memiliki keberanian. Akan tetapi jika kondisi saat itu lebih membutuhkan keilmuan
lantran meratanya sikap hidup jumud dan menyebarnya para ahli bid’ah , sosok khalifah
yang lebih layak dipilih adalah yang lebih memiliki ilmu (cendekiawan).

2. Kebijakan – kebijakan pemerintah


Karena Khilafah atau negara Islam ini merupakan institusi politik, yang tidak
akan dapat diasingkan daripada aktivitas politik. Sedangkan aktivitas politik Islam
didasarkan kepada empat asas. Untuk itu terlebih dahulu penulis uraikan mengenai
empat asas aktivitas politik dalam Islam, yakni yang terdiri dari ;
a) Asas Pertama; kedaulatan ditangan syara’ (As-Siyadah li As-Syar’i), kata
“kedaulatan” sebenarnya bukan berasal daripada konsep Islam. Kata tersebut
diterjemahkan kedalam bahasa Arab dengan perkataan as-siyadah. Dalam
bahasa Inggrisnya disebut sovereignty. Makna yang dikehendaki oleh lafadz
tersebut sebenarnya adalah “sesuatu yang mengendalikan dan melaksanakan
aspirasi”. (Hafidz Abdurrahman, 1998). Apabila seseorang mengendalikan dan
melaksanakan aspirasinya sendiri, maka dia menjadi hamba (abdun) sekaligus
sebagai tuan (sayyid). Apabila orang lain yang mengendalikan, maka dia
menjadi hamba orang lain. Demikian pula, apabila umat mengendalikan
aspirasinya sendiri, maka umat itu menjadi hamba sekaligus tuan bagi dirinya
sendiri. Dengan kata lain, manusia diperhambakan oleh manusia yang lain.
Dengan begitu hukumnya adalah haram, sebab, yang boleh memperhambakan
manusia hanyalah Allah SWT.
b) Asas Kedua dari aktivitas politik di dalam Islam adalah Kekuasaan ditangan
ummat (assulthan li al-ummat). Kekuasaan ditangan ummat ini tercermin
daripada pengambilan kekuasaan yang diambil dalam Al-Hadist maupun Ijma’

5
sahabat, yang semuanya dilakukan melalui bai’at, sedangkan bai’at adalah
akad yang diberikan oleh ummat kepada Khalifah.
c) Asas ketiga mengenai aktivitas politik di dalam Islam adalah pengangkatan
satu khalifah untuk seluruh kaum muslimin hukumnya wajib (wujud nashbi al-
khalifah al-wahid li al-muslimin).
d) Asas Keempat dari aktivitas politik di dalam Islam adalah Khalifah-lah satu-
satunya yang mempunyai hak untuk mengambil dan menetapkan hukum
syara’ untuk menjadi undang-undang (li al-khalifah wahdah haq at-tabbani).
Seperti yang dijelaskan di atas mengenai aktivitas politik di dalam Islam jelas
sekali terdapat perbedaan yang sangat mendasar antara Sistem Pemerintahan Islam yang
berlandaskan hukum Syara’ dengan bentuk negara modern yang ada saat ini melalui
aktivitas politik yang dijalankannya. Dengan demikian, Islam adalah sistem yang
paripurna dan komprehenship bagi seluruh kehidupan manusia, yang tidak hanya
mengatur kehidupan yang bersifat ritual saja akan tetapi juga turut mengatur sistem
kehidupan ummatnya. Oleh karena itu, kaum muslimin diwajibkan untuk
memberlakukannya secara total dalam sebuah negara yang memiliki bentuk tertentu dan
khas, yang terlukis di dalam sebuah sistem Khilafah.

2.3 Sejarah Perkembangan Islam Pada Masa Khulafaur Rasyidin


Periode Khulafaur Rasyidin, yang berlangsung antara tahun 632 hingga 661 M,
merupakan masa kepemimpinan empat khalifah setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Periode ini memainkan peran penting dalam sejarah perkembangan Islam, baik dari segi
politik, sosial, ekonomi, maupun agama. Berikut adalah beberapa aspek perkembangan
Islam pada masa Khulafaur Rasyidin:

1. Penyebaran Islam:

- Khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib
memainkan peran penting dalam memperluas wilayah Islam. Pada masa ini, banyak
daerah di Timur Tengah, Mesir, Persia, dan sebagian besar wilayah Arab ditaklukkan
oleh pasukan Muslim, sehingga agama Islam menjadi semakin tersebar luas.

2. Pembentukan Hukum Islam:

- Khalifah Umar bin Khattab memainkan peran signifikan dalam pembentukan hukum
Islam. Beliau menetapkan berbagai peraturan hukum yang dikenal sebagai "Qanun
Umar" yang mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, perpajakan, dan
perlindungan hak-hak warga negara.

6
3. Kompilasi Al-Qur'an:

- Khalifah Utsman bin Affan memerintahkan kompilasi Al-Qur'an dalam bentuk satu
mushaf standar untuk menghindari potensi perbedaan bacaan di berbagai wilayah. Ini
membantu menjaga kesatuan umat Islam dalam memahami dan mengikuti ajaran Al-
Qur'an.

4. Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan:

- Pada masa Khulafaur Rasyidin, pendidikan dan ilmu pengetahuan menjadi fokus
penting. Khalifah Umar bin Khattab mendirikan madrasah dan lembaga pendidikan
untuk mempromosikan pembelajaran dan pendidikan di seluruh wilayah Islam.

5. Pemberdayaan Ekonomi:

- Khalifah Umar bin Khattab mengimplementasikan kebijakan ekonomi yang cermat


untuk memastikan distribusi kekayaan yang adil di kalangan umat Islam. Beliau juga
membangun infrastruktur ekonomi, seperti pasar dan sistem perpajakan yang efisien.

6. Keadilan Sosial:

- Prinsip keadilan sosial sangat ditekankan pada masa Khulafaur Rasyidin. Khalifah
Umar bin Khattab dikenal dengan kebijakan keadilan dan kesetaraan dalam penanganan
masalah sosial dan ekonomi.

7. Pelestarian Tradisi Islam:

- Selama masa Khulafaur Rasyidin, berbagai tradisi dan ajaran Islam yang diajarkan
oleh Nabi Muhammad SAW dilestarikan dan diteruskan. Para khalifah berusaha
mempertahankan ajaran Islam murni dan melibatkan ulama dalam upaya pelestarian ini.

Periode Khulafaur Rasyidin membentuk dasar-dasar kehidupan Islam dan memberikan


contoh kepemimpinan yang adil dan berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Pada masa ini,
banyak nilai dan prinsip dasar Islam diterapkan dan melekat dalam masyarakat Muslim,
memberikan landasan kuat untuk pengembangan selanjutnya dalam sejarah Islam.

Masa Khulafaur Rashidin (Khalifah yang Dipimpin dengan Benar), setelah wafatnya Nabi
Muhammad SAW, merupakan masa yang krusial bagi perkembangan Islam. Berikut rincian
beberapa aspek utama:

7
Konsolidasi dan Ekspansi:

Khalifah pertama, Abu Bakar, menghadapi pemberontakan yang menantang negara Islam
yang baru lahir. Dia berhasil menekan mereka, memperkuat kendali Muslim atas Arab.
Kampanye militer pada masa pemerintahan Umar, Utsman, dan Ali menyebabkan perluasan
kerajaan Islam. Wilayah seperti Persia, Suriah, Mesir, dan sebagian Afrika Utara berada di
bawah kekuasaan Muslim.

Pendirian Lembaga:

Masjid menjadi pusat kehidupan keagamaan dan sosial. Mereka berfungsi sebagai tempat
ibadah, pendidikan, dan pertemuan komunitas. Sistem pajak dasar (Zakat) diterapkan untuk
mendukung komunitas Muslim dan kesejahteraan sosial. Fondasi pemerintahan Islam telah
diletakkan, dengan departemen-departemen yang menangani berbagai aspek pemerintahan.

Pelestarian dan Penyebaran Pengetahuan:

Kompilasi dan standardisasi Al-Qur'an, kitab suci Islam, merupakan suatu pencapaian yang
signifikan. Pendidikan berfokus pada Al-Qur'an, Hadits (sabda Nabi), dan prinsip-prinsip
Islam. Masjid dan Kuttab (sekolah agama) berfungsi sebagai pusat pembelajaran.

Tantangan dan Perdebatan:

Keputusan mengenai suksesi kepemimpinan setelah wafatnya Nabi menyebabkan perpecahan


besar pertama dalam Islam, yaitu perpecahan Sunni-Syiah. Integrasi populasi dan budaya
yang beragam menghadirkan tantangan dalam tata kelola dan praktik keagamaan.

Dampak Keseluruhan:

Era Khulafaur Rashidin meletakkan dasar bagi peradaban Islam yang kuat dan akan
berkembang di abad-abad mendatang. Prinsip-prinsip Islam tentang pemerintahan, hukum,
dan ketertiban sosial ditetapkan pada periode ini.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

9
DAFTAR PUSTAKA

Maryam Siti dkk. Sejarah Peradaban Islam dari masa klasik hingga modern,
Yogyakarta. Fak. Adab,2002.
Sou’yb joesoef , Sejarah Daulat KhulafaurRasyidin, Bulan Bintang, Jakarta,
1979.
Yatim Badri Dr M.A, Sejarah Peradaban Islam, PT. Raja Findo Persada,
Jakarta, 2007.

10
11
12
13

Anda mungkin juga menyukai