Wali Kelas:
Ustad.T.Nawawi Aljawi
OLEH:
2023
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini
yang berjudul "Sejarah Dan Biografi Para Ahli Maqom Jawa".
Selawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad saw. yang
telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur'an dan sunah untuk keselamatan umat di
dunia.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
maka itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
2. Sunan Kalijaga.
1
Sunan Kalijaga merupakan Waliyullah yang tergabung dalam anggota dewan
Walisongo. Beliau dikenal sebagai wali yang berperan penting dalam penyebaran agama
Islam di Pulau Jawa. Selain menjadi Ulama' ia juga menjadi penasihat keraton, seniman, dan
arsitek yang ulung. Ia sangat toleran pada budaya lokal. Wikipedia
Anak: Sunan Muria, Nyi Ageng Ngerang III, Dewi Rakayuh, Dewi Sofiah
Cucu: Sunan Nyamplungan, Raden Ayu Nasiki, Ki Ageng Panjawi, Pangeran Santri
3. Sunan Kudus.
Sunan Kudus adalah ulama dan panglima perang Kesultanan Demak yang termasuk
dalam anggota dewan Wali Songo. Nama lahirnya adalah Ja'far Ash-Shadiq. Ia adalah putra
Sunan Ngudung dan Dewi Sari binti Ahmad Wilwatikta
Kebangsaan: Indonesia
Denominasi: Sunni
Anak: Trenggono, Pangeran Surowiyoto, Ratu Pembayun, Ratu Mas Nyawa, Dewi
Ratih, Raden Pamekas
Cucu: Sunan Prawoto, Arya Panangsang, Ratu Kalinyamat, Prabuwijaya dari Pajang,
Pangeran Timur, Mas Cempaka
Syekh Jumadil Qubro dilahirkan pada tahun 1349 M di sebuah daerah di Samarkand,
Uzbekistan, Asia Tengah. Di sana beliau di didik dan dibesarkan oleh ayahanda Sayyid Zainul
Khusen, Ia merupakan golongan penyebar agama Islam pertama di wilayah Nusantara.
Karena kemahirannya dalam berdakwah, ia diperintahkan oleh Sultan Turki Muhammad I
untuk menyebarkan agama islam di wilayah Kerajaan Majapahit.
Cicit: Sunan Bonang, Sunan Drajat, Siti Syari’ah, Nyi Ageng Ngerang III, Asyikah
Sumber kutipan Wikipedia
Cibulan diresmikan pada 27 Agustus 1939 oleh Bupati Kuningan, R.A.A. Mochamad
Ahmad. Berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, ikan dewa di kolam pemandian
awalnya merupakan prajurit-prajurit yang membangkang atau tidak setia raja Pajajaran, Prabu
Siliwangi.