MAKALAH
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Fiqh Muamalah”
Dosen Pengampu:
Dr. Qomarul Huda, M.Ag
MARET 2024
JUAL BELI SALAM
A. PENDAHULUAN
beberapa aspek yakni; Pengertian Jual Beli Salam, Dasar Hukum Salam,
Rukun, Syarat, dan Sifat Akad Salam, Perbedaan Salam dan Jual Beli
mendapatkan manfaat dan adanya hikmah bagi penjual dan pembeli yang
B. PEMBAHASAN
diantara pembeli jual beli salam adalah akad jual beli barang
Jadi jual beli salam merupakan “jual beli pesanan” yakni pembeli
Jual beli salam merupakan akad jual beli yang diperbolehkan, hal
antaranya:
ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذ ا َتَداَيْنُتْم ِبَد ْيٍن ِآٰلى َاَجٍل ُّمَس ًّمى َفاْكُتُبْو ُۗه
َع ْن َأِبْي َسِع ْيٍد اْلُخْد ِر ْي رضي هللا عنه َأَّن َر ُسْو َل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو آِلِه َو َس َّلَم
)رواه البيهقي وابن ماجه وصححه ابن حبان، ِإِّنَم ا اْلَبْيُع َع ْن َتَر اٍض: َقاَل
c. Ijma’
barang pesanan;
Salam.
salam akan menjadi tidak sah jika ketujuh syarat di atas tidak
3
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hal. 92-93
sepenuhnya dipatuhi, sebab mereka bersandar pada Hadits yang
menyatakan:
pesanan dengan cara salam maka hal ini disebut salam paralel.
(ta'alluq).
yang merugikan.
kelalaiannya4.
Semua syarat-syarat dasar suatu akad jual beli biasa masih tetap
ada pada jual beli salam. Namun ada beberapa perbedaaan antara
keduanya. Misalnya5:
penjual dapat dijual; yang dalam jual beli biasa tidak dapat
dijual.
Hadits.
barang berlangsung.
4
Mujiatun, Jual beli dalam perspektif islam: Salam dan istisna’ , Jurnal Riset Akuntansi Dan
Bisnis, 2014, hal. 210
5
Mardani, Fiqh Ekonomi Syari’ah (Jakarta: Kencana, 2013), hal. 116.
5. Aplikasi Salam di Lembaga Keungan Syari’ah (LKS)
6
Sutan Remi Sjahdeini, Perbankan Syariah: Produk-Produk dan Aspek Hukumnya, (Jakarta:
Kencana, 2014). hal. 252.
7
Imam Mustofa, Fiqh Muamalah Kontemporer, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), hal.
91.
8
Veithzal Rifai dan Adaria Permata Veithzal, Islamic Financial Management: Teori, Konsep, dan
Aplikasi Panduan Praktis, Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi dan Mahasiswa, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 174.
b. Wa’ad nasabah untuk membeli barang dengan harga dan
ditetapkan.
ditentukan9.
b) Harga.
produsen.
10
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2013), hal.156-157.
3. Bank wajib menjelaskan kepada nasabah mengenai
akad11.
ini:
dengan pesanan.
11
Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Prees, 2009), hal.117.
4. Penjual dapat menyerahkan barang lebih cepat dari waktu
pengembalian dana.
sejenisnya.
oleh penjual. Hal ini untuk menjauhi riba dalam praktik salam.
12
Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Syariah: Tinjauan Teoritis dan Praktis
(Jakarta: Kencana 2013), hal.51.
13
Muhammad, Sistem dan Prosedur Oprasional Bank Syariah, (Yogyakarta: Ull Prees Yogyakarta,
2008), hal.118.
14
Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Syariah: Tinjauan Teoritis dan Praktis
(Jakarta: Kencana 2013), hal.51
Ilustrasi pembiayaan salam dalam keuangan syariah.
setuju dan membeli 10 ton dengan harga 6000/kg, yang mana padi
September 2010.
b. Bagi pengusaha.
penguasa lain.
C. KESIMPULAN
Jual beli salam adalah akad jual beli barang pesanan diantara
pembeli jual beli salam adalah akad jual beli barang pesanan diantara
secara penuh.
ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذ ا َتَداَيْنُتْم ِبَد ْيٍن ِآٰلى َاَجٍل ُّمَس ًّمى َفاْكُتُبْو ُۗه
ِإِّنَم ا اْلَبْيُع َع ْن: َع ْن َأِبْي َسِع ْيٍد اْلُخْد ِر ْي رضي هللا عنه َأَّن َر ُسْو َل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو آِلِه َو َس َّلَم َقاَل
"Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka." (HR. al-
Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban).
15
Rizal Yaya, Aji Erlangga, Alam Abdurahim, Akuntansi Perbankan Syariah, (Jakarta Selatan:
Salemba Empat, 2014), hal. 204-205
a) Pelaku akad, yaitu muslam (pembeli) adalah pihak yang membutuhkan
dan memesan barang, dan muslam ilaih (penjual) adalah pihak yang
b) Objek akad, yaitu barang atau hasil produksi (muslam fiih) dengan
c) Shighah, yaitu ljab dan Qabul syarat, dan Sifat Akad Salam.
1) Pembeli harus membayar penuh barang yang dipesan pada saat akad
salam ditandatangani.
2) Salam hanya boleh digunakan untuk jual beli komoditas yang kualitas
dhawat al amthal).
3) Salam tidak dapat dilakukan untuk jual beli komoditas tertentu atau
4) Kualitas dari komoditas yang akan dijual dengan akad salam perlu
menimbulkan perselisihan
dalam kontrak.
diserahkan langsung.
entitas (sebagai pembeli) dan Produsen (penjual) terpisah dari akad antara
entitas (sebagai penjual) dan pembeli akhir. Kedua, akad tidak saling
bergantung (ta'alluq).
2) Dalam jual beli salam, komoditas yang tidak dimiliki oleh penjual
dapat dijual; yang dalam jual beli biasa tidak dapat dijual.
3) Dalam jual beli salam, hanya komoditas yang secara tepat dapat
ditentukan kualitas dan kuantitasnya dapat dijual, yang dalam jual beli
biasa, segala komoditas yang dapat dimiliki bisa dijual, kecuali yang
kontrak; yang dalam jual beli biasa, pembayaran dapat ditunda atau dapat
oleh pedagang. Ada bentuk khusus dari ba’i salam yang digunakan oleh
salam. Pararel salam adalah back to back sales contact . Salam pararel
D. DAFTAR PUSTAKA
Saprida. 2018. Akad Salam Dalam Transaksi Jual Beli. Mizan: Journal of
Grafindo Persada.
Grafindo Persada.
Salemba Empat.