DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
(KELOMPOK 8)
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan dapat terselesaikan. Shalawat serta salam tak lupa saya panjatkan kepada
Habbibana Wanabiana Muhammad SAW.
Makalah ini selesai dengan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan
banyak terima kasih kepada teman-teman serta dosen mata kuliah yang telah memberikan
banyak masukan dan saran yang berguna bagi kami.
Dengan segala kerendahan hati, kami menerima saran dan kritikan dari semua pihak yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua. Aamiin.
(KELOMPOK ALPHA 1)
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organ-organ pada saluran pencernaan, saluran limfatik, saluran urogenital dan saluran
reproduksi merupakan organ tubuh yang berada di ruang abdomen. Semua organ tersebut dapat
ditemukan dengan menggunakan teknik operasi laparotomi.
Laparotomi berasal dari dua kata terpisah, yaitu laparo dan tomi. Laparo sendiri berati
perut atau abdomen sedangkan tomi berarti penyayatan. Sehingga laparotomi dapat
didefenisikan sebagai penyayatan pada dinding abdomen atau peritoneal. Istilah lain untuk
laparotomi adalah celiotomi. (Fossum, 2002).
Keuntungan penggunaan teknik laparotomi medianus adalah tempat penyayatan mudah
ditemukan karena adanya garis putih (linea alba) sebagai penanda, sedikit terjadi perdarahan
dan di daerah tersebut sedikit mengandung syaraf. Adapun kerugian yang dapat terjadi dalam
penggunaan metode ini adalah mudah terjadi hernia jika proses penjahitan atau penangan post
operasi kurang baik dan persembuhan yang relatif lama.
BAB II
PEMBAHASAN
A. LAPAROTOMY
Laparotomy adalah salah satu prosedur bedah yang umum dilakukan dalam dunia medis.
Tindakan ini melibatkan pembukaan dinding perut untuk mendapatkan akses ke organ organ
internal seperti lambung, usus, atau organ panggul lainnya. Laparatomi adalah prosedur
tindakan pembedahan dengan membuka cavum abdomen dengan tujuan eksplorasi.
Perawatan post laparatomi adalah bentuk pelayanan perawatan yang diberikan kepada pasien-
pasien yang telah menjalani operasi pembedahan perut.
Manfaat laparotomy adalah mendapatkan akses ke organ dan jaringan internal untuk
tujuan diagnostik. Tujuan untuk mencari tanda-tanda penyakit yang menyerang organ perut.
Berbagai penyakit tersebut terdapat pada berbagai organ. Contohnya:
• Organ usus buntu,
• Kandung kemih,
• Usus,
• Kandung empedu,
• Hati,
• Pankreas,
• Ginjal,
• Ureter,
• Limpa,
• Lambung,
• Rahim,
• Saluran tuba,
• Ovarium.
Beberapa contoh penyakitnya yaitu pendarahan pada saluran pencernaan, usus buntu, batu
empedu, radang pancreas atau pankreatitis, kanker diorgan dalam.
B. INDIKASI
Salah satu hal utama dari sebuah indikasi yaitu diagnostic, digunakan untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi masalah yang mungkin tidak dapat diatasi dengan
pemeriksaan non-invasif. Beberapa indikasi lainnya yaitu:
• Bedah Reparatif untuk memperbaiki kerusakan atau patalogi pada organ-organ
dalam perut, seperti pembedahan usus buntu.
• Explorasi untuk mengeksplorasi organ internal dan mengidentifikasi masalah
yang tidak terdeteksi melalui pemeriksaan lain.
• Pembedahan Ginekologi untuk mengakses organ reproduksi Wanita, seperti
Rahim atau ovarium, untuk tindakan bedah ginekologi.
• Perdarahan Abdominal, Perdarahan internal yang tidak dapat diatasi dengan
metode non-bedah. Cedera organ dalam yang menyebabkan perdarahan.
• Perforasi Usus, Perforasi lambung atau usus yang dapat menyebabkan peritonitis.
• Obstruksi Usus, Obstruksi usus yang tidak dapat diatasi dengan metode non-
bedah.
• Tumor Abdominal, Tumor ganas di dalam rongga perut yang memerlukan eksisi
atau pengangkatan.
• Infeksi dan Abses, Abses peritoneal atau infeksi yang memerlukan drenase atau
pembersihan.
• Trauma Abdominal Berat, Cedera berat pada organ-organ di dalam perut yang
memerlukan intervensi bedah.
• Kehamilan Ektopik, Kehamilan yang terjadi di luar rahim dan memerlukan
tindakan segera.
• Appendisitis, Radang pada usus buntu yang parah dan berpotensi pecah.
• Peritonitis, Radang pada peritoneum, seringkali akibat perforasi organ internal.
• Endometriosis, Endometriosis yang parah yang memerlukan eksisi jaringan yang
abnormal.
• Benda Asing, Kehadiran benda asing yang tidak dapat diatasi dengan cara non-
bedah.
• Penyakit Divertikula, Komplikasi dari penyakit divertikula yang memerlukan
tindakan bedah.
Setiap keputusan untuk melakukan laparotomi harus didasarkan pada evaluasi medis
menyeluruh dan pertimbangan risiko dan manfaat. Keputusan tersebut biasanya diambil oleh
tim medis yang terdiri dari ahli bedah, dokter anestesi, dan dokter lain yang terlibat dalam
perawatan pasien.
C. TEKNIK LAPAROTOMY
1. Laparotomy Midline
Pembukaan dilakukan di garis tengah perut.
• Midline Epigastric Insision (irisan median atas)
Insisi dilakukan persis pada garis tengah dimulai dari ujung Proc. Xiphoideus hingga 1 cm
diatas umbilikus. Kulit, fat subcutan, linea alba, fat extraperitoneal, dan peritoneum
dipisahkan satu persatu. Membuka peritoneum dari bawah.
• Midline Subumbilical Insision (irisan median bawah)
Irisan dari umbilikus sampai simfisis, membuka peritoneum dari sisi atas. Irisan median atas
dan bawah dapat disambung dengan melingkari umbilikus.
2. Laparotomy Paramedian
Pembukaan dilakukan di sepanjang sisi perut.
3. Laparotomy Subcostal
Pembukaan dilakukan di bawah tulang rusuk.
D. RISIKO DAN KOMPLIKASI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laparotomi adalah suatu prosedur bedah yang dilakukan dengan membuka rongga perut
untuk mendapatkan akses langsung ke organ-organ di dalamnya. Laparotomi juga merupakan
prosedur yang dilakukan untuk berbagai alasan. Makalah ini menggambarkan berbagai aspek
terkait laparotomi, mulai dari indikasi, prosedur, hingga pemulihan pasca operasi.
B. Saran
https://www.halodoc.com/kesehatan/laparotomi
https://www.alodokter.com/laparotomi-ini-yang-harus-anda-ketahui
https://www.academia.edu/7419455/Makalah_Laparatomi