Oleh
Leri Kennedi Manalu
NIM : 501201727
Universitas Terbuka
2024
1. LATAR BELAKANG
Indeks Inovasi Global digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengamati
Global (GII) adalah laporan tahunan di mana negara-negara yang inovatif dianalisis dan
kecenderungan inovatif mengenai negara dan perspektif mereka melalui tujuh indikator
inovasi, di mana lima adalah indikator input inovasi dan dua lainnya adalah indikator output
inovasi. Dengan 5 indikator input inovasi (institusi, SDM dan riset (penelitian), infrastuktur,
kecanggihan pasar, kecanggihan bisnis) dan 2 indikator keluaran investasi (Pengetahuan dan
teknologi dan Output kreatif). WIPO adalah lembaga swadana PBB dengan 189 negara
anggota. Didirikan pada tahun 1967 sebagai lembaga di Stockholm untuk mempromosikan
Dasar pelaksanaan penelitian ini adalah hasil laporan tahun dari GII (Global Innovation
Index) yang berasal dari analisis inovatif dan pemberian peringkat pada negaranegara yang
tergabung didalamnya. Dimana kecenderungan inovatif tersebut hal ini diadopsi oleh WIPO
perspektif negara-negara tersebut, yang memiliki tujuh indikator inovasi (5 indikator input
inovasi dan 2 indikator output inovasi).Disatu sisi, penerapan GII berdasarkan pada hasil
2. TUJUAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini memiliki tujuan mengamati bagaimana cara berinvestasi di
(Multicriteria Decision Aid) yang dirancang untuk mendukung pengambilan keputusan yang
subjektif.
3. RUMUSAN PENULISAN
Dalam penelitian ini yang menjadi Rumusan penelitian adalah negara-negara anggota
GII yang berpenghasilan menengah keatas berjumlah 189 anggota dengan data tingkat
a. AHP
b. WIPO
c. MCDA
d. Pearson
e. PROMTHÉE
Korelasi Pearson adalah tahapan untuk memahami inovasi indikator pada profil
negara berpenghasilan menengah ke atas. Dalam langkah pertama MCDA, proses hirarki
analitis (AHP) diterapkan untuk mendapatkan bobot kriteria. Pada langkah ini, penilaian atau
evaluasi yang diinput dalam AHP dikumpulkan dari sampel yang disusun oleh lima ahli di GII.
Setelah mendapatkan bobot kriteria yang disusun untuk GII, metode Borda dan Preference
mendapatkan GII berbasis MCDA. Masukan untuk langkah ini adalah bobot berasal dari
keluaran AHP; dan kinerja negara berasal dari data GII. Pendekatan/metode disusun dalam
korelasi Pearson yang digunakan oleh WIPO dibandingkan dengan skala standar AHP.
prosedur ini memberikan peluang untuk menerapkan AHP-Borda sebagai bobot pada
PROMÉTHÉE.
memasukkan bobot dari AHP dan evaluasi negara di bawah kriteria GII.
langkah ini adalah bobot dari AHP dan kinerja negara menurut GII. Bobot yang
dihasilkan melalui AHP digunakan sebagai input untuk digunakan dalam metode
MCDA.
3. Membandingkan hasil dari analisis awal korelasi Pearson untuk memahami pentingnya
Secara umum aspek yang dikaji pada jurnal ini mencakup konseptual dari metode MCDA,
sector ekonomi, terkait dan pendukung sehingga rantai produksi global dapat
2. Kebijakan inovasi harus mendukung semua jenis dan tahapan inovasi karena salah
satu kesalahan kebijakan inovasi nasional adalah menetapkan strategi inovasi pada tingkat
ekonomi mikro, hanya berfokus pada produksi produk teknologi, sedangkan inovasi harus
informasi, komunikasi dan teknologi – karena tanpa modal baru yang masuk untuk
berinvestasi dalam teknologi, kekuatan untuk berinvestasi dalam inovasi dan produktivitas
5. Mendukung terciptanya alih teknologi yang terkait dengan industri pendukung, dimana
perusahaan tidak hanya membutuhkan akses inovasi tetapi juga akses transfer teknologi
1. Definisi masalah
2. Penataan kriteria dalam suatu pohon atau hierarki yang terdiri dari kriteria dan
subkriteria;
3. Penilaian berpasangan;
5. 5. Analisis konsistensi
7.
8. .