Anda di halaman 1dari 74

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan data dan hasil penelitian tentang
permasalahan yang telah dirumuskan pada bab I, yaitu bagaimana potensi alam
daerah Kepulauan Karimunjawa Jepara sebagai medan pengembangan olahraga
rekreasi, bagaimana potensi kepariwisataan daerah Kepulauan Karimunjawa
Jepara sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi, dan bagaimana realitas
perkembangan olahraga rekreasi yang terjadi di daerah Kepulauan Karimunjawa
Jepara sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi.

Pada tahap analisis, yang dilakukan penelitian adalah membuat daftar


pertanyaan untuk wawancara, pengumpulan data, dan analisis data yang
dilakukam sendiri oleh peneliti. Untuk dapat mengetahui sejauh mana informasi
yang diberikan oleh informan penelitian, peneliti menggunakan beberapa tahap
yaitu; 1) Menyusun draf pertanyaan wawancara berdasarkan dari unsur kredibilitas
untuk para narasumber atau informan, 2) Melakukan wawancara dengan dua
Kepala Bagian Dinas Kepemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang terkait, dua
Kepala Bagian Dinas Kepemerintahan Kabupaten Jepara yang terkait, dua Kepala
Bagian Dinas Kepemerintahan Kepulauan Karimunjawa yang terkait, sepuluh
orang tour leader dan masyarakat, satu orang ahli bidang olahraga rekreasi, satu
orang ahli bidang kepariwisataan, sepuluh wisatawan 3) Melakukan dokumentasi
secara langsung di lapangan untuk melengkapi data yang berhubungan dengan
penelitian, 4) Memindahkan data berupa daftar pertanyaan yang telah didapatkan
dari para narasumber atau informan, 5) Menganalisis data yang telah didapatkan.

Agar pembahasan lebih sistematis dan terarah maka peneliti membagi ke


dalam 3 bagian, yaitu; 1) Deskripsi Kepulauan Karimunjawa, 2) Hasil penelitian,
dan 3) Pembahasan.

86
87

A. Deskripsi Kepulauan Karimunjawa


1. Sejarah Kepulauan Karimunjawa
Kepulauan Karimunjawa adalah kepulauan di Laut Jawa yang
termasuk dalam Kabupaten Jepara, yang merupakan salah satu kabupaten di
Provinsi Jawa Tengah, dengan Ibu kotanya yaitu Jepara. Kabupaten ini
berbatasan dengan Laut Jawa di barat dan utara, Kabupaten Pati dan
Kabupaten Kudus di timur, serta Kabupaten Demak di selatan. Wilayah
Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yang berada di
Laut Jawa. Dengan luas daratan ±1.500 hektare dan perairan ±110.000
hektare. Karimunjawa kini dikembangkan menjadi pesona wisata Taman
Laut yang mulai banyak digemari wisatawan lokal maupun mancanegara
(Andy Umardiono, 2011:1).

Gambar 4.1. Kepulauan Karimunjawa


Sumber: www.wikipedia.org (5 Agustus 2015)

Kepulauan Karimunjawa memiliki beberapa julukan, diantaranya


Pulau Liburan, karena Karimunjawa sangat cocok di jadikan liburan, setelah
berbulan-bulan disibukan oleh pekerjaan, sehingga Karimunjawa bisa
menyegarkan pikiran. Di Karimunjawa seakan liburan sepanjang waktu,
dikarenakan alamnya yang indah nan eksotis. The Paradise of Java, karena
Karimunjawa terdapat alam yang masih hijau, alami dan asri. Keasrianya itu
88

menjadikan wisatawan betah di Karimunjawa karena suasana yang ramah


masyarakatnya, udara masih bersih, bagaikan surganya Pulau Jawa karena
masih masuk dalam administrasi Pulau Jawa. Dan Caribbean van Java,
karena keindahan Kepulauan Karimunjawa keindahanya seperti di Karibia.
Karimunjawa mempunyai kesamaan lain dengan Karibia yaitu terdiri dari
beberapa pulau kecil, oleh karena itu Belanda memberi julukan tersebut.
Berdasarkan legenda yang beredar di kepulauan, Pulau Karimunjawa
ditemukan oleh Sunan Muria. Legenda itu berkisah tentang Sunan Muria
yang prihatin atas kenakalan putranya, Amir Hasan. Dengan maksud
mendidik, Sunan Muria kemudian memerintahkan putranya untuk pergi ke
sebuah pulau yang nampak "kremun-kremun" (kabur) dari puncak Gunung
Muria agar si anak dapat memperdalam dan mengembangkan ilmu
agamanya. Karena tampak "kremun-kremun" maka dinamakanlah pulau
tersebut Pulau Karimun. Sejak tanggal 15 Maret 2001, Karimunjawa
ditetapkan oleh pemerintah Jepara sebagai Taman Nasional. Karimunjawa
adalah rumah bagi terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai, serta hampir
400 spesies fauna laut, di antaranya 242 jenis ikan hias. Beberapa fauna
langka yang berhabitat disini adalah Elang Laut Dada Putih, penyu sisik,
dan penyu hijau. Tumbuhan yang menjadi ciri khas Taman Nasional
Karimunjawa yaitu dewadaru (Crystocalyx macrophyla) yang terdapat pada
hutan hujan dataran rendah. Ombak di Karimunjawa tergolong rendah dan
jinak, dibatasi oleh pantai yang kebanyakan adalah pantai pasir putih halus.
Dengan jumlah penduduk lebih dari 10.100.000 jiwa di lima pulau yang
berpenghuni. Tiga suku utama yang menghuni Karimunjawa adalah suku
Jawa yang bertani dan memproduksi alat kebutuhan rumah tangga, suku
Bugis yang adalah pelaut andal sehingga berprofesi sebagai nelayan, dan
suku Madura yang juga berprofesi sebagai nelayan tetapi memiliki
kelebihan membuat ikan kering. Pendidikan di Karimunjawa sudah
menjangkau sampai tingkat SMU. Selain memiliki sekitar 10 SD (lima di
Karimun, tiga di Kemujan dan masing-masing satu di Parang dan Genting),
Karimunjawa juga memiliki satu SMP, Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan
89

SMK Negeri jurusan Budidaya Rumput Laut serta Teknologi Pengolahan


Hasil Perikanan yang merupakan sekolah gratis, serta satu Madrasah Aliyah
di Penghujan (Andy Umardiono, 2011:2).

2. Taman Nasional Karimunjawa


Karimunjawa merupakan satu dari enam belas kecamatan di Jepara,
yang terdiri dari empat desa (Karimun, Kemujan, Parang, dan Nyamuk).
Taman Nasional Karimunjawa merupakan gugusan kepulauan berjumlah 27
pulau yang terletak di Laut Jawa, mempunyai luas 111.625 Ha. Taman
Nasional Karimunjawa ditetapkan sebagai Cagar Alam Laut melalui SK
Menhut No.123/Kpts-II/1986 kemudian pada tahun 1999 melalui keputusan
Menhutbun No.78/Kpts-II/1999 Cagar Alam Karimunjawa dan perairan
sekitarnya seluas 111.625 Ha di ubah menjadi Taman Nasional dengan
nama Taman Nasional Karimunjawa. Tahun 2001 sebagian luas kawasan
Taman Nasional Karimunjawa seluas 110.117,30 Ha ditetapkan sebagai
kawasan Pelestarian Alam Perairan dengan Keputusan Menhut No.74/Kpts-
II/2001. Obyek wisata bahari terpadu Taman Nasional Laut Karimunjawa
ini merupakan salah satu kawasan wisata unggulan di tingkat regional
bahkan Internasional, Karimunjawa memiliki keindahan alam bawah laut
yang alami bahkan menakjubkan. Dengan aneka jenis terumbu karang yang
paling lengkap didunia, biota laut, dan ikan karang beraneka warnaserta
hamparan pasir putihnya yang menjadikan Karimunjawa laksana surga bagi
para pengunjung baik mancanegara maupun domestik.

Kebijakan pengembangan pariwisata di Taman Nasional


Karimunjawa diarahkan pada wisata berwawasan lingkungan, minat khusus
atau sering disebut Ekowisata/Ecotourism/wisata minat khusus yang
dilakukan secara sukarelaserta bersifat sementara untuk menikmati segala
keunikan dan keindahan alam di Taman Nasional, sedangkan ekosistem
utama kawasan adalah hutan hujan tropis dataran rendah, hutan mangrove,
terumbu karang, hutan pantai, padang lamun, dan rumput laut.
90

3. Pulau di Karimunjawa
Tabel.4.1 Rincian Pulau Kepulauan Karimunjawa
NAMA PULAU LUAS DARATAN (Ha) STATUS PULAU
Karimun 4.302,5 Berpenghuni Tetap
Kemujan 1.501,5 Berpenghuni Tetap
Parang 629 Berpenghuni Tetap
Genting 137 Berpenghuni Tetap
Nyamuk 126 Berpenghuni Tetap
Menjangan 56 Berpenghuni Tetap
Menjangan 46 Berpenghuni Tetap
Menyawakan 24 Berpenghuni Tetap
Sambangan 8 Berpenghuni Tetap
Geleang 24 Berpenghuni Tidak Tetap
Seruni 20 Berpenghuni Tidak Tetap
Kembar 15 Berpenghuni Tidak Tetap
Kumbang 12,5 Berpenghuni Tidak Tetap
Tengah 4 Berpenghuni Tidak Tetap
Kecil 2 Berpenghuni Tidak Tetap
Bengkoang 79 Tidak Berpenghuni
Merica 1 Tidak Berpenghuni
Katang 7,5 Tidak Berpenghuni
Krakal Besar 10 Tidak Berpenghuni
Krakal Kecil 10 Tidak Berpenghuni
Batu 0,5 Tidak Berpenghuni
Cemara Besar 3,5 Tidak Berpenghuni
Cemara Kecil 1,5 Tidak Berpenghuni
Burung 1 Tidak Berpenghuni
Sintok 21 Tidak Berpenghuni
Gundul 4,5 Tidak Berpenghuni
Cendikian 13 Tidak Berpenghuni
Sumber: www.ticjepara.com (15 Februari 2016)
91

Kepulauan Karimunjawa terdiri dari 27 pulau yang tesebar di


seluruh Balai Taman Nasional Karimunjawa yang menjadikan daerah
tersebut menjadi kawasan konservasi. Dari data yang ada terdapat 9 pulau
yang berpenghuni tetap, 6 pulau yang tidak berpenghuni tetap, dan masih
terdapat 12 pulau yang tidak berpenghuni. Hal ini membuktikan bahwa
masih banyaknya peluang untuk menggali potensi alam yang ada dari
masing – masing pulau yang ada, serta potensi pariwisata yang dapa
dikemas dalam kegiatan fisik berupa olahraga rekreasi.

Beberapa potensi alam dan budaya yang telah terekspos keindahannya dapat
ditemukan di berbagai pulau sebagai berikut:
1. Pulau Menjangan Kecil
Keindahan terumbu karang yang beraneka ragam corak dan
warnawarni akar bahar menghiasi tebing dengan penutupan yang rapat
mulai dari kedalaman 3 meter pada waktu surut hingga kedalaman 30
meter. Hamparan terumbu karang yang panjang diakhiri dengan tebing
yang cukup tinggi. Gundukan karang yang membentuk sebuah tugu
batas di antara dua hamparan terumbu. Gua-gua kecil dan celah-celah
pada daerah tebing membentuk rataan daerah drop yang menambah
fantastik untuk penyelam. Potensi pulau yang dikelilingi pasir putih yang
bersih dan keanekaragaman flora dan fauna. Keindahan menikmati
tenggelamnya matahari.

2. Pulau Tengah
Pulau Tengah merupakan surga bagi para penyelam untuk
menikmati keindahan terumbu karang dan ikan-ikan hias. Pada daerah
dangkal dapat dilihat jenis-jenis karang dari famili Acropridae yang
mendominasi daerah tersebut. Bentuk koloni terumbu karang di daerah
dangkal adalah karang bercabang dan karang meja seperti Acropora
hyacinthus dan Acropora humilis. Daerah ini cocok untuk kegiatan
snorkeling. Potensi pulau yang indah dengan hamparan pasir putih yang
92

masih alami ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan. Terdapat satu dermaga


dan resort wisata yang indah untuk dikunjungi.

3. Pulau Menjangan Besar


Keindahan dan keanekaragaman karang dan ikan yang tinggi
sangat menakjubkan bagi penyelam. Hamparan terumbu karang dapat
terlihat dari permukaan dengan jarak 3 meter pada waktu pasang.
Pelepasan penyu salah satu daya tarik wisatawan, dan penangkaran hiu
oleh masyarakat Obyek ini merupakan pulau yang paling dekat dengan
pulau utama yaitu Karimunjawa sehingga aksesibiltas paling mudah
dengan waktu tempuh 5-10 menit.

4. Pulau Bengkoang

Pulau ini terletak pada koordinat 5o43’57”- 5o44’50 LS” dan


110o24’08”- 110o24’43” BT seluas 79 Ha. keliling pulau 4000 meter.
Hamparan pasir putih tidak mengelilingi pulau. Pulau yang terletak di
bagian utara Pulau Kemujan ini mempunyai keunikan ekosistem
terumbu karang yang memukau, sehingga merupakan tempat yang
nyaman bagi penyelam yang ingin menikmati pemandangan bawah laut
baik dengan menyelam maupun snorkeling. Di sebelah utara pulau
terdapat tebing dan celah terumbu karang yang berliku pada kedalaman
20 meter yang akan menantang para penyelam handal untuk
menelusurinya.

4. Ekosistem Utama Kawasan


a. Hutan Hujan Tropis Dataran rendah
Ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah menempati
ketinggian 0-506 m dpl di Pulau Karimunjawa dengan luas 1285,5 Ha.
Ditemukan 124 species dan 5 genus flora di kawasan hutan hujan tropis
dataran rendah Karimunjawa. Jenis pohon yang sering dijumpai adalah
Sentul (Sandoricum koetjape), Ande-ande (Antidesma montanum),
Berasan (Gomphia serrata), Gondorio (Bouea macrophylla). Termasuk
93

didalamnya keberadaan flora khas Karimunjawa yaitu Dewadaru


(Fragrarea eleptica), Sawo Kecik (Manilkara kauki) dan Kalimosodo
(Cordia subcordata) yang populasinya mulai menurun karena banyak
digunakan sebagai bahan baku industri kerajinan oleh masyarakat. Jenis
fauna darat yang umum dijumpai adalah Rusa (Cervus timorensis), Kera
ekor Panjang (Macaca fascicularis karimondjawae), selain itu terdapat 16
reptilia dan 2 jenis amphibia di Taman Nasional Karimunjawa jenis Ular
Edor (Calloselasma rhodostoma). Ditemukan juga 23 jenis kupu dari 8
famili yaitu Euploea crameri karimondjawaensis, Euploea sylvester
karimondjawaensis dan Idea leuconoee karimondjawae, ditemukan
sebanyak 8 jenis capung, 6 jenis belalang, famili Gryllidae ditemukan 3
jenis, Tetrigidae sebanyak 1 jenis. Ditemukan 54 species burung yang
tergabung dalam 27 famili, 16 jenis merupakan species yang dilindungi
Undang-undang. Berbagai jenis burung khas yang dapat dijumpai di
Karimunjawa adalah Pergam Ketanjar (Ducula rosaceae), Trocokan
(Picnonotus govier varKarimunjawa) dan Betet Karimunjawa (Psitacula
alexandri varKarimunjawa).

b. Ekosistem Hutan Mangrove


Ekosistem mangrove adalah sumberdaya alam yang memiliki
tempat tumbuh yang spesifik. Ekosistem mangrove tumbuh di zona
pantai (berlumpur) yang selalu atau secara teratur tergenang air laut dan
terpengaruh oleh pasang surut air laut dan tidak terpengaruh oleh iklim.
Mangrove tentunya mempunyau fungsi tersendiri yang dapat
dikategorikan kedalam tiga macam fungsi, Yaitu:
1) Fungsi Fisik
Menjaga garis pantai dan tebing sungai dari erosi/abrasi agar tetap
stabil, mempercepat perluasan lahan, mengendalikan intrusi air laut,
melindungi daerah dibelakang mangrove dari hempasan gelombang
dan angin kencang dan mengolah limbah organik.
2) Fungsi Biologis / Ekologis
94

Tempat mencari makan (Feeding ground), tempat memijah (Spawing


ground), dan tempat berkembang biak (Nursery ground) berbagai
jenis ikan, udang, kerang dan biota laut lainnya, Tempat bersarang
berbagai jenis satwa liar terutama burung, sumber plasma nutfah.
3) Fungsi Ekonomis
Hasil hutan berupa kayu, Seperti Madu, Obat-obatan, minuman, dan
makanan, tannin, lahan untuk kegiatan produksi pangan dan tujuan
lainnya.

Hutan Mangrove tersebar hampir di seluruh pulau di Kepulauan


Karimunjawa, dengan luasan yang berbeda. Pulau-pulau yang memiliki
ekosistem mangrove adalah Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau
Cemara Besar, Pulau Cemara Kecil, Pulau Krakal Besar, Pulau Krakal
Kecil, Pulau Mrican, Pulau Menyawakan, Pulau Sintok. Hutan Mangrove
terluas terdapat di Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan seluas
396,9Ha (Balai Taman Nasional Karimunjawa, 2004). Jenis Mangrove
yang ada di Karimunjawa sebagian besar termasuk kelas mangrove sejati
sebanyak 25 species dari 13 famili, 9 species dari 7 famili mangrove
ikutan di dalam kawasan dan 5 species dari 5 famili mangrove ikutan di
luar kawasan (Balai Taman Nasional, 2004)

c. Ekosistem Terumbu Karang

Gambar. 4.2. Terumbu Karang di Kepulauan Karimunjawa


Sumber: Dokumentasi Penelitian (25 Desember 2015)
95

Jenis terumbu karang di Taman Nasional Karimunjawa


merupakan terumbu karang pantai/tepi (fringing reef), terumbu karang
penghalang (barrier reef) dan beberapa taka (patch reef). Kekayaan
jenisnya mencapai 51 genus, lebih dari 90 jenis karang keras dan 242
jenis ikan hias. Kondisi terumbu karang secara umum mempunyai rata-
rata penutupan 40 %. Rendahnya persen penutupan karang tersebut
disebabkan oleh degradasi akibat bencana alam, terdapat disisi barat
Pulau Burung, Pulau Krakal Besar dan Pulau Krakal Kecil, Pulau Karang
Kapal, Pulau Bengkoang dan Pulau Menyawakan. Pada Umumnya rataan
karang di bagian barat cenderung tinggi tingkat kerusakannya akibat
gelombang musim barat yang keras dan eksploitasi yang tinggi oleh
masyarakat sehingga hanya jenis karang tertentu saja yang dapat
bertahan. Pada ekosistem terumbu karang di kepulauan Karimunjawa
ditemukan tiga kelompok Invertebrata yang dominan yaitu Kima,
Bintang Laut, Bulu Babi. Selain itu juga ditemukan Ikan Karang yang
secara keseluruhan berjumlah 342 species yaitu di sebelah timur Pulau
Sintok.

Biota laut lainya yang dilindungi seperti akar bahar/karang


hitam (Antiphates spp.) dan karang merah (Tubipora musica), kepala
kambing (Cassis cornuta), triton terompet (Charonia tritonis), nautilus
berongga (Nautilus pompillus), batu laga (Turbo marmoratus), dan6 jenis
kimia. Di sekitar Pulau Kemujan terdapat bangkai kapal Panama
INDONO yang tenggelam pada tahun 1955, dimana pada saat ini
menjadi habitat ikan karang dan cocok untuk lokasi penyelaman (wreck
diving). Dari gugusan pulau-pulau yang berjumlah 27 buah, lima buah
pulau diantaranya telah berpenghuni yaitu Pulau Karimunjawa, Pulau
Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk, dan Pulau Genting. Pulau
Karimunjawa menjadi ousat kecamatan yang berjarak + 83 km dari Kota
Jepara (pusat pengrajin ukiran kayu yang terkenal di Indonesia).
96

d. Ekosistem Hutan Pantai


Vegetasi Hutan Pantai dicirikan oleh adanya Ketapang
(Terminalia cattapa), Cemara Laut (Casuarina eguisetifolia), Kelapa
(Cocos nucifera), Jati Pasir (Scaerota frustescens), Setigi (Pemphis
acidula), dan Waru Laut (Hibiscus tiliaceus).

e. Ekosistem Padang Lamun


Padang lamun tersebar di seluruh perairan Taman Nasional
Karimunjawa sampai kedalaman 25 m yang memiliki pola penyebaran
berdasarkan kesamaan jenis. Ditemukan 8 species lamun di tiga lokasi
yaitu Pancuran, Legon Lele dan Ujung Gelam. Species tersebut adalah
Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, Halodule uninervis, Halophila
ovalis, Halophila minor, Syringodium isoetilium, Thalassia hemprichi,
Thalassodensron ciliatum (Balai Taman Nasional Karimunjawa, 2004).

5. Obyek Wisata Karimunjawa


Karimunjawa memang cocok sebagai tempat untuk melepas stress,
apalagi bagi anda petualang sejati, karena ditempat ini banyak sekali wisata
laut yang sangat menarik untuk dicoba. Wisata alam di Karimunjawa dapat
dibedakan menjadi tiga atraksi, yaitu atraksi alam daratan, atraksi alam
perairan, dan atraksi wisata budaya.
a. Atraksi alam daratan
1) Kegiatan hiking/tracking dan camping yang dapat dilakukan
dibeberapa pulau di Taman Nasional Karimunjawa, Camping
Ground di Legon Lele, Hiking di Jalur Trail Bukit Bendera, Bukit
Tengkorak, Bukit Maming, dan Jalur darat mangrove di Terusan.

2) Cainong merupakan kegiatan yang dapat dilakukan pada musim-


musim tertentu dengan menggunakan Kano untuk menyebrang ke
pulau-pulau serta menyusuri wilayah hutan mangrove.
97

3) Sunbathing merupakan aktivitas ini terdapat di Pulau


Menyawakan, di sebelah barat Pulau Menjangan Besar dan di
Pulau Menjangan Kecil, serta disebelah barat Pulau Cemara Kecil

4) Caving merupakan penelusuran goa yang dapat dilakukan di Goa


Sarang di Pulau Parang.

5) Atraksi penyu bertelur di Pulau Sintok pada musim bertelur.

6) Bird Watching yang kegiatan ini dilakukan di zona perlindungan


wilayah daratan. Berdasarkan hasil identifikasi ditemukan 52
spesies burung darat yang sangat mendukung untuk pengembangan
bird watching.

b. Atraksi alam perairan


Banyak kegiatan yang bisa anda lakukan untuk mengisi liburan
di Karimunjawa.
1) Berlayar, Selancar air, dan ski air
Pulau yang terdapat di Karimunjawa sangat beragam,
pemilihan salah satu pulau untuk berbagai wisata air dapat dilakukan.
Kegiatan seperti berlayar, selancar air, dan ski air layak untuk dicoba.
`Kepuasan yang anda dapatkan tidak kalah menyenangkan dari tempat
wisata laut lainnya.

2) Berjemur di pasir putih


Hampir seluruh pantai di Kepulauan Karimunjawa berpasir
putih dengan garis pantai yang cukup panjang. Kondisi ini
menyebabkan kawasan pantai menjadi kawasan yang cocok untuk
melakukan kegiatan berjemur (mandi matahari), bermain pasir, dan
menyaksikan keindahan pemandangan matahari terbenam atau terbit.
98

3) Berenang

Gambar. 4.4. Berenang bersama hiu


Sumber: Dokumentasi Penelitian (26 Desember 2015)

Kegiatan ini sangat disukai dan tentunya sering dilakukan


oleh wisatawan mancanegara maupun domestic. Daerah yang
mendukung untuk dijadikan aktivitas ini meliputi sebelah utara Pulau
Karimunjawa, Menjangan Besar, dan Pulau Menjangan kecil, serta
sekitar Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Kembar, dan Pulau
Kumbang.

4) Snorkeling

Gambar.4.5. Snorkeling dengan Ikan Zebra Di Pulau Menjangan Besar


Sumber: Dokumentasi Penelitian (26 Desember 2015)

Bagi penikmat alam dibawah laut, maka agenda wajib


selanjutnya adalah snorkeling di kawasan Pulau Menjangan Besar dan
Pulau Menjangan Kecil yang terkenal akan terumbu karang berwarna
warni dan ikan-ikan cantik yang menghuninya. Selain kawasan
99

tersebut Spot Snorkeling yang sering dikunjungi adalah Pulau Cemara,


Pulau Sintok, Pulau Tengah, Pulau Seruni, sebelah barat Pulau
Kembar, sebelah utara dan timur Pulau Krakal Kecil.

5) Diving

Gambar.4.6. Diving
Sumber: Dokumentasi Penelitian (27 Desember 2015)

Merupakan aktivitas yang dilakukan untuk melihat keindahan


terumbu karang yang menyebar pada beberapa pulau di Karimunjawa.
Kegiatan ini diarahkan pada interpretasi jenis karang dan ikan karang
serta biota laut lainnya. Hampir seluruh gugusan pulau dikelilingi
terumbu karang hingga kedalaman 20 meter. Daerah yang mendukung
untuk dijadikan aktivitas ini meliputi sebelah Utara Pulau Menjangan
Kecil, daerah sekitar Pulau Kemujan, sekitar Pulau Parang dan Pulau
Kembar dan Pulau Kembang.

6) Wreck Dive

Gambar.4.7. Wreck Dive


Sumber: Dokumentasi Penelitian (27 Desember 2015)
100

Bagi penggemar diving dan mempunyai jiwa avonturir,


disarankan untuk mencoba wisata selam yang satu ini. Berbagai
ketegangan akan anda temukan dalam sekejap. Ketika anda mulai
menyelam anda bahkan akan disambut oleh bangkai kapal yang telah
lama keram dibawah permukaan laut. Suasananya terasa sangat sunyi
dan misterius, pilar-pilar besi kapal terlihat berkarat sering
berjalannya waktu, lalu banyak juga terumbu karang (soft coral)
berwarna-warni yang sangat indah berjuang untuk hidup dan tumbuh
pada puing-puing kapal.

7) Penangkaran Hiu
Petualangan dengan berlayar ke pulau Menjangan yang
menyunguhkan ketegangan lain akan menjadi pengalaman yang tak
kalah serunya. Ingin tahu rasanya berhadapan langsung dengan ikan
hiu, hewan laut yang satu ini memang menyeramkan tapi kesempatan
langka ini pantang dilewatkan.

Pulau Menjangan besar mempunyai sebuah penangkaran ikan


hiu. Rasanya sangat menarik melihat ikan hiu yang terkenal sangat
ganas tersebut berada didepan mata kita. Bahkan tidak hanya melihat,
bagi anda yang punya keberanian, cobalah memacu andrenalin dengan
berenang bersama ikan bergigi tajam dengan didampingi oleh
pemandu. Untuk beberapa saat bisa menjadi sahabat ikan hiu, sangat
menarik bercengkrama dengan ikan- ikan predator tersebut.

8) Fishing
Merupakan kegiatan memancing yang dapat dilakukan di
seluruh perairan Kepulauan Karimunjawa. Kegiatan tersebut sangat
mengasikkan sebagai medan wisata minat khusus. Dengan aktivitas
memancing juga dapat melihat pasir putih dan bukit – bukit yang hijau
di sepanjang perairan Karimunjawa. Diperairan Karimunjawa terdapat
ikan yang sangat banyak dan tentunya bervariasi. Oleh karena itu di
Karimunjawa dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan lomba
101

memancing, dan telah diagendakan menjadi event tahunan yang


diikuti oleh beberapa daerah. Dan sering dilaksanakan Sail Indonesia
setiap 2 tahun sekali yang peserta dari seluruh dunia.

Sail Indonesia merupakan reli yatch atau kapal tahunan yang


berangkat dari Darwin Australia dengan tujuan wisata destinasi yatch
seluruh Indonesia. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan kekayaan
alam dan budaya Indonesia. Semisal rute Pelayaran Sail Indonesia
tahun 2015: Berangkat dari Darwin Australia menuju Kupang, Alor,
Labuan Bajo, Bali, Karimunjawa, Kumai, Bangka Belitung, dan
Singapura. Sail Indonesia akan diikuti 61 yacht dengan 135 Peserta
dari 18 negara diantaranya: Selandia baru, Australia, Amerika Serikat,
dan Inggris. Persiapan Penyambutan Even Sail di Karimunjawa yang
dilakukan antara lain pendirian Posko Sail dan pemasangan umbul-
umbul mulai di Pelabuhan Syah Bandar dan Pelabuhan Inti. Event sail
berupa ; 1) Bakti Sosial: Pengobatan Gratis, Pijat Refleksi, Potong
Rambut, Pasar Murah, Pembagian buku gratis kepada sekolah-
sekolah, 2) Pesta Rakyat: Jalan Santai dan Panggung Hiburan, 3)
Penyuluhan Pariwisata, 4) Festival Kuliner dan Lomba Masak yang
bahan baku ikan nya didapat dari lomba memancing sebelumnya.

c. Atraksi Wisata Budaya


1) Kesenian Rakyat
Kesenian rakyat meliputi reog barong, pencak silat yang
diiringi gamelan, acara tradisional (perkawinan suku bugis, upacara
peluncuran perahu, menambak ikan, mengunjungi Makam Sunan
Nyamplungan, Makam Sayid Kambang, Makam Sayid Abdullah dan
sumur Wali). Sunan Nyamplungan diceritakan sebagai orang pertama
yang mendiami Kepulauan Karimunjawa, yang juga murid Sunan
Kudus. Rumah adat yaitu hasil budaya manusia yang dinilai cukup
menarik untuk dijadikan obyek wisata. Keanekaragaman suku yang
ada mampu menarik pengunjung untuk berkunjung ke Karimunjawa.
102

Reog barongan yang terdapat di Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan


dan Pulau Parang. Untuk masa mendatang, kesenian rakyat ini
dipertunjukkan pada momentum tertentu saja, seperti misalnya acara
khitanan dan Perayaan HUT Proklamasi RI. Di Pulau Parang kesenian
ini sudah ada sejak 25 tahun yang lalu, namun saat ini sudah punah
karena regenerasi pemain dan kondisi peralatan yang memprihatinkan.
Adat perkawinan adat suku Bugis yang dimulai dengan acara Mapuce-
mapuce, Massuro, Maddupa, Mappaenre dan pesta Anggaukeng.

2) Kuliner
Pulau Karimunjawa juga menyediakan makanan - makanan
yang pastinya menggoda selera makan. Salah satunya adalah makanan
broyo, broyo adalah makanan terbuat dari bahan dasar kacang-
kacangan. Makanan ini hanya di Karimunjawa dan rasanya pun
berbeda dari pada yang lain.

3) Kerajian / cindera mata


Berbagai macam kerajinan yang sebagian besar terbuat dari
kayu - kayu langka. Seperti kayu Setigi, kayu Dewadaru, dan kayu
Kalimasada merupakan keunikan tersendiri dari Kepulauan
Karimunjawa. Hasil - hasil kerajinan yang lain berupa tongkat, keris,
dan tasbih. Selain hasil kerajinan, di kepulauan ini juga terdapat
barang - barang cindera mata lainnya berupa hasil industri rumah
tangga, seperti kaos, topi, ikan teri, ikan asin, jenang, makanan olahan
dari rumput laut, dan minyak kelapa. Barang-barang kerajinan ini
dapat dengan mudah diperoleh di toko-toko penjual barang - barang
cindera mata yang berada di pusat kota Karimunjawa.
Untuk kerajinan kayu, ada beberapa lokasi sebagai pusat
kerajinan kayu sebagai tempat pemesanan, yaitu Pusat kerajinan Al-
Badri, desa Legon Cikmas, Labiki, jalan Kapuran, pulau
Karimunjawa.
103

6. Fasilitas Pendukung
Sedangkan beberapa fasilitas pendukung kepariwisataan yang
terdapat di Kepulauan Karimunjawa ini berupa:
a. Akomodasi
Fasilitas penginapan yang berkualitas tinggi secara umum belum
terdapat di Karimunjawa, kecuali di Pulau Menyawakan yang dikelola
secara investasi oleh pihak swasta yaitu Kura Kura Resort, Nirwana,
Ocean View, dan lain sebagainya. Fasilitas penginapan berjumlah 105
tempat yang tersedia saat ini adalah milik masyarakat, wisma milik
Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tengah, hotel, dan resort milik swasta
yang tedaftar dalam Pemerintah Kabupaten Jepara.

b. Aksesibilitas
a. Medan Transportasi Laut
Medan transportasi laut yang siap melayani wisatawan ke
Karimunjawa ada 2 jenis:
1) Kapal Ferry KM Muria (Siginjay)

Gambar.4.8. Kapal Very Siginjay


Sumber: www.ticjepara,com (5 April 2016)

Berkapasitas 250 penumpang dengan 2 tingkat dek. Waktu


tempuh Jepara-Karimun 5-6 jam perjalanan. (Dalam perjalanan dari
dan ke Karimunjawa pada bulan tertentu perjalanan di dikawal oleh
sekawanan lumba–lumba yang menari nari disamping kapal).
104

Pemberangkatan Jepara – Karimunjawa: (Senin, Rabu, Jum’at,


Sabtu), dsn pemberangkatan Karimunjawa- Jepara: (Minggu,
Selasa, Kamis, Jum’at). Harga Tiket VIP: Rp 96.000, dan
Ekonomi: Rp 59.000. Pemesanan dapat dilakukan melalui ASDP
Jepara: (0291) 591048, atau melalui telp 08122895510.

Tabel.4.2. Tarif Barang / Muatan:

NO URAIAN SATUAN TARIF KETERANGAN


I KENDARAAN Tarif Tersebut
Sudah Termasuk
Golongan I Unit Rp 21.000 Asuransi
Golongan II Unit Rp 50.000
Golongan III Unit Rp 170.000
Golongan IV Unit Rp 500.000
Golongan V Unit Rp 675.000
Golongan VI Unit Rp 1.150.000
Golongan VII Unit Rp 1.500.000
Golongan VIII Unit Rp 1.900.000

II BARANG
Diatas Tons / Rp 70.000
Kendaraan M3
Curah / Car Tons / Rp 125.000
Deck M3
Kelapa Butir Rp 75
Campuran Becak Rp 10.000
Blong Ikan Blong Rp 25.000

III HEWAN
Sapi Ekor Rp 110.000
Kambing Ekor Rp 35.000
105

Table 4.3 Jadwal Keberangkatan Kapal Siginjai


Hari Perjalanan Pukul
Senin 07.00 WIB
Rabu 07.00 WIB
Jepara – Karimunjawa
Jumat 07.00 WIB
Sabtu 07.00 WIB
Selasa 07.00 WIB
Kamis 07.00 WIB
Karimunjawa – Jepara
Jumat 13.00 WIB
Minggu 07.00 WIB

2) Kapal Cepat Kartini I

Gambar.4.9. Kapal Kartini I


Sumber: www.ticjepara,com (5 April 2016)

Yang diluncurkan pada tanggal 13 april 2004 ,kapal


khusus penumpang berkapasitas 168 penumpang dengan fasilitas
AC. Dengan waktu tempuh 2,5 jam perjalanan dari dermaga
Kartini Jepara ke Karimunjawa, sedangkan dari pelabuhan Tanjung
Emas Semarang adalah 3,5 jam perjalanan. Harga Tiket: Bisnis
(Semarang – Karimunjawa) Rp 133.000, Eksekutif (Semarang –
Karimunjawa) Rp 153.000, Bisnis (Jepara – Karimunjawa) Rp
106

64.000, Eksekutif (Jepara – Karimunjawa) Rp 84.000. Untuk


pemesanan: Dishubkominfo Semarang (024) 7605700/ (024) 704
0001/ (024) 8661630 (www.dishubkominfosemarang.com)

Table 4.4 Jadwal Keberangkatan Kapal Kartini I


Hari Perjalanan Pukul
Kamis Jepara – Karimunjawa 11.00 WIB
Jumat Karimunjawa – Jepara 09.00 WIB

3) Kapal Bahari 2C Express

Gambar.4.10. Kapal Bahari 2C Express


Sumber: www.ticjepara,com (5 April 2016)

Kapal khusus penumpang dengan fasilitas AC. Dengan


waktu tempuh 1,5 - 2 jam perjalanan dari dermaga Kartini Jepara
ke Karimunjawa, sedangkan dari pelabuhan Tanjung Emas
Semarang adalah 2,5 - 3 jam perjalanan. Harga Tiket: Bisnis Rp
150.000, Eksekutif Rp 150.000, VIP Rp 175.000. untuk
pemesanan: Kantor EX. Bahari Jepara (0291) 592999, kantor EX.
Bahari Karimunjawa (0291) 7312333
107

Table 4.4 Jadwal Keberangkatan Kapal Bahari 2C Ekspress


Hari Perjalanan Pukul
Senin 09.00 WIB
Selasa 09.00 WIB
Jepara - Karimunjawa
Jumat 09.00 WIB
Sabtu 10.00 WIB
Senin 12.00 WIB
Rabu 11.00 WIB
Karimunjawa - Jepara
Sabtu 07.00 WIB
Minggu 11.00 WIB

4) Perahu Wisata
Untuk melayani wisatawan yang akan melakukan aktivitas
diving, snorkeling, maupun mengunjungi pulau-pulau disediakan
perahu wisata berupa kapal kayu kapasitas 15 orang dengan tarif
Rp. 300.000,00 per 6 jam maksimal. Sementara untuk wisatawan
yang ingin menikmati keindahan bawah air dari atas perahu
disediakan perahu kaca (glass bottom boat) kapasitas maksimal 16
orang dengan tarif Rp. 450.000,00 per jam.

b. Medan transportasi udara

Gambar 4.11. Pesawat CASSA 212


Sumber: www.wikipedia.com (5 April 2016)
108

Perjalanan udarasd, dapat ditempuh dari Bandara Ahmad


Yani Semarang dengan pesawat Charter jenis CASSA 212 dengan
waktu tempuh ± 30 menit sampai Bandara Dewadaru Karimunjawa.
Saat ini penerbangan perintis, dilayani dengan sistem penerbangan
charter (kura-kura Aviation) yang berkapasitas 2-8 orang. Dengan tiap
orang dikenai tarif Rp.350.000,00. Pemesanan tiket dapat melaluai
AVIASI Semarang dengan nomor telephone (0291) 7612282.

Table 4.4 Jadwal Keberangkatan Pesawat Terbang Carter CASSA 212


Hari Perjalanan STD STA
Kamis Semarang - Karimunjawa 06.30 WIB 07.10 WIB
Kamis Karimunjawa - Semarang 15.15 WIB 16.00 WIB
Jumat Semarang - Karimunjawa 06.30 WIB 07.10 WIB
Karimunjawa –
Jumat 13.25 WIB 14.00 WIB
Semarang

c. Medan Transportasi Darat


Transportasi darat, tersedia angkutan pedesaan yang melayani
jalur dari dermaga perintis di Karimunjawa menuju desa Kemujan
sepanjang 30 km dengan jalan beraspal. Jalan ini dapat dilalui
menggunakan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat.

7. Jumlah pengunjung
Jumlah kedatangan wisatawan ke Kepulauan Karimunjawa dapat
dilihat dalam tabel berikut ini:
109

Tabel 4.2 Statistik Jumlah Kedatangan Wisatawan ke


Kepulauan Karimunjawa Selama Tujuh Tahun Terakhir
PENGUNJUNG
TAHUN JUMLAH
WISNUS WISMAN
2009 12.812 879 13.691
2010 15.070 1.567 16.637
2011 37.208 2.016 39.224
2012 53.633 5.005 58.638
2013 65.568 5.372 70.940
2014 71.081 8.669 79.750
2015 84.536 7.579 92.115

Dalam tabel diatas dapat dilihat terjadinya kedatangan wisatawan


yang berkunjung ke Kepulauan Karimunjawa pada setiap tahunnya. Untuk
wisatawan domestik pada tahun 2011 terjadi kenaikan yang signifikan
sebanyak 60%, berbanding terbalik untuk wisatawan mancanegara yang
mengalami penurunan kedatangan pada tahun 2015 sebanyak 15%. Untuk
kenaikan wisatawan mancanegara terlihat jelas pada tahun 2009 dan 2014
sebanyak 40%. Tetapi tidak berpengaruh bila dilihat dari jumlah keseluruhan
wisatawan yang datang dari tahun ke tahun tetap mengalami peningkatan.

8. Pengiapan
Penginapan sangat diperlukan demi pelayanan jasa yang diberikan
yang biasanya telah dimasukkan dalam paket wisata, karena wisatawan yang
berkunjung merupakan wisatawan minat khusus yang mereka melakukan
perjalanan wisata bukan hanya sehari saja. Kualitas serta pemberian
pelayanan yang baik tentunya memberi kesan nyaman. Di Kepulauan
Karimunjawa ini telah banyak sekali terdapat homestay, hotel maupun resort
yang dapat dipilih sesuai keinginan dan harga yang ditawarkan. Mayoritas
homestay yang ditawarkan merupakan rumah pribadi warga maupun milik
Dinas Pemerintah Daerah, atau satu rumah yang memang diperuntukkan
sebagai penginapan wisatawan, hotel maupu resort yang ada merupakan
milik investor. Dengan adanya komusikasi yang baik antara tour leader,
110

guide, penyedia penginapan maupun penyedia konsumsi memberi efek


hubungan yang saling menguntungkan dalam aspek peningkatan taraf hidup.
Untuk daftar homestay, hotel, maupun resort penulis telah lampirkan.

9. Pengolahan limbah

Gambar 4.12 Limbah Plastik


Sumber: Dokumen Penelitian (28 Desember 2015)

Dengan berjalannya sebuah perencaan pembangunan suatu daerah


yang sudah terlihat dengan adanya potensi alam yang ada serta potensi
kepariwisataan yang semakin lama mengalami peningkatan pengunjung,
pengolahan limbah organik maupun non organik harus segera dilaksanaan
agar tidak mencemari lingkungan, serta tampilan sebuah lokasi wisata
menjadi nyaman. Hal ini dapat berjalan dengan baik apabila terjalin
kerjasama yang baik antara Pemerintah, masyarakat penyedia jasa, maupun
wisatawan itu sendiri yang diawali dengan kesadaran menjaga lingkungan.

10. Perbaikan serta Perawatan Fasilitas Umum

Gambar 4.13 Pom Bensin Kepulauan Karimunjawa


111

Sumber: Dokumentasi Penelitian

Kurang terawat dan sudah tidak terpakai lagi SPBU ini sangat
disayangkan. Karena semua kegiatan pariwisata yang berlangsung mayoritas
menggunakan bensin maupun solar. Sehingga saat ini bahan bakar
kendaraan bermotor di Karimunjawa yang menyediakan berupa warung/kios
atau lebih sering disebut penjual eceran. Yang harganya tentu saja lebih
mahal dari harga normal.

B. Hasil Penelitian
Analisis deskriptif hasil penelitian adalah analisis pada data yang
diperoleh dari hasil wawancara dengan para informan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, maka peneliti dapat


menganalisis tentang bagaimana potensi alam daerah Kepulauan Karimunjawa
Jepara sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi, bagaimana potensi
kepariwisataan daerah Kepulauan Karimunjawa Jepara sebagai medan
pengembangan olahraga rekreasi, bagaimana realitas perkembangan olahraga
rekreasi yang terjadi di daerah Kepulauan Karimunjawa Jepara sebagai medan
pengembangan olahraga rekreasi. Semua ini akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Potensi alam daerah Kepulauan Karimunjawa Jepara sebagai medan dibuka


untuk umum yaitu ada beberapa track datar sampai menanjak. Yang untuk
saat ini mendapat respon baik dari para pengunjung. Seperti yang telah
diutarakan para informan ini:
Dari wawancara yang telah dilakukan dengan Pak Slamet Riyanto
selaku Kepala Bidang Karimunjawa DISPARBUD Kabupaten Jepara oleh
penulis, beliau menjabarkan sebagai berikut:
“Potensi alam ada dua yaitu berupa potensi alam bahari dan potensi
alam didarat kalo potensi alam yang dilaut ini memang menjadi
ikon karena yg dijual yaitu berupa terumbu karang yang lebih dari
10.000 jenis, termasuk spesies ikan berbagai jenis hal tersebut
kalau di Karimun dan bahkan di Indonesia hanya beberapa saja
yang dapat dijumpai hal ini tentunya Karimunjawa memang yang
paling lengkap spesies karang beserta hewan lautnya. Bahkan
112

banyak dinyatakan oleh para wisatawan memang terbaik, lebih


lengkap dan cenderung belum terjadi kerusakan masih alami. Misal
Wakatobi atau di Pulau Seribu, kebanyakan rusak tentunya sangat
memprihatinkan hal ini terlihat karena wisatawan yang tidak dapat
menjaga alam.. Kalau untuk potensi alam daratnya berupa religi di
Nyamplungan, perbukitan, beserta hutan mangrove dan beberapa
tanaman laut untuk penelitian di Ujunggelam, di lereng gunung
terdapat Bukit Love, Bukit Karimunjawa, Bukit Joko Tuo, Bukit
Legon Lele dan masih banyak lagi. Dan ini dapat ditempuh
menggunakan kendaraan bermotor roda dua, maupun roda empat.
Nanti lebih jelasnya bisa dilihat di leflet.” (WSR1.23Des15)

“Peran kami dalam upaya mengembangkan potensi alam yang ada


di Karimunjawa khususnya berupa promosi - promosi yang
dilakukan ini sebagai pengenalan tempat didalam negeri maupun
luar negeri berupa leflet, dan CD profile dan untuk
mengembangkan potensi wilayah yang terkait dengan bahari yaitu
snorkeling, diving, swimming, fishing kita telah melakukan
beberapa pelatihan untuk pemandu wisata, yang materinya berupa
komunikasi bahasa inggris, tehnik pemanduan snorkeling, tehnik
menjadi guide yang baik hal ini beberapa kegiatan yang
dilaksanakan guna upaya pengembangan Karimunjawa didaerah
bahari. Untuk daerah daratan memang belum ada baru dalam
bentuk seni budaya untuk mengisi kegiata kesenian dan mendorong
para seniman di Karimun hal ini dimaksutkan menggali potensei
budaya, dan memanfaatkan potensi alam yang sudah ada.
Kemungkinan untuk kegiatan didarat yang dapat dilakukan para
wisatawan ya berupa jalan susur pantai, tracking di hutan
mangrove, hiking di daerah perbukitan ya bukit love, bukit
Karimunjawa, bukit legon lele, bukit joko tuo.” (WSR1.23Des15)

“Kalau pengembangan, kan sebenarnya sampai saat ini masuk


Balai Taman Nasional. Untuk daerah – daerahnya tentu dibawah
naungan Balai Taman Nasional. Tetapi para investor maupun
swasta semakin jeli melihat peluang yang ada. Kan sudah banyak
juga wahana air seperti snorkeling, diving, fishing, bananaboat,
kano, dan lain sebagainya. Dari tahun ke tahun semakin bertambah
wahana airnya dan semakin disukai pula oleh wisatawan.”
(WSR1.23Des15)

“Seperti yang telah saya sampaikan tadi Peraturan Daerah memang


tidak ada, semua diawasi oleh Balai Taman Nasional malah
dilindungi peraturan Pemerintah itu lebih tinggi yang mengatur
karena masuk dalam kawasan konservasi. Jadi yang lebih
dominan, dan lebih berhak melakukan pengawasan ya Balai Taman
Nasional.” (WSR1.23Des15)
113

Bahwa ada dua potensi alam yang ada di Karimunjawa, yaitu


berupa potensi bahari dan potensi darat. Yang keduanya memiliki
spesifikasi yang baik dan dapat dijual dengan cara promosi yang telah
dilakukan dengan berbagai strategi. Sedangkan untuk pengelolaan dan
peraturan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam di
Karimunjawa dikendalikan atau diatur oleh Balai Taman Nasional
Karimunjawa. Termasuk untuk investor atau pihak ketiga dan semua aspek
yang mendukung didalamnya pengadaannya dilakukan secara mandiri.

Pak Puji Joharnoto selaku Kepala Bidang Karimunjawa


DINBUDPAR Jawa Tengah juga menyatakan bahwa:
“Ya Karimun itu kan lengkap dari lautnya, daratan, sampai
pegunungan, wong pulaunya ada 27 dan tiap pulau itu memiliki
karakteristik yang berbeda – beda pula dan yang paling terkenal
kan potensi dilautnya, keindahan terumbu karangnya, berbagai
jenis ikan hias dan hewan laut yang tentunya masih terhitung
alami.” (WPJ5.30Des15)

“Kami membuat promo – promo berupa sponsor, pamflet, poster,


CD drive, dan lain sebagainya di wilayah seluruh Indonesia
maupun mancanegara. Dan seperti besok tahun baru ini Pak
Gubernur juga akan berkunjung kesana bersama keluarga, kami
yang tentunya bertanggung jawab atas fasilitasnya. Pemberian life
jacket sudah pernah kami lakukan ya memang hanya beberapa saja
yang sifatnya pendukung, misal semua dikasih tiap kapal 20 pcs
jacket yah abis berapa, maka yang membutuhkan saja yang kami
usahakan. Semoga setelah Pak Gubernur datang ini kan lebih
diperhatikan lagi, toh beliau kesana tidak hanya berlibur, beliau
juga pasti meninjau wong Karimun kan sudah menjadi wisata
andalannya Jawa Tengah.” (WPJ5.30Des15)

“Potensi alam yang ada kan dapat di bedakan menjadi wisata Mest
tourism itu biasanya hanya memanfaatka potensi yang ada dan
banyak dikunjungi banyak orang seperti pantai kuta, sanur, gunung
bromo dan lain sebagainya. Ada juga minat khusus yaitu yang
terjadi di Karimunjawa, karena disana sulit sekali menjadi mest
tourism yang sifatnya sebentar. Minat khusus juga bisa didatangi
ribuan orang. Dan dapat dibagi menjadi dua di daratan dan
dilautan. Didaratan kan ada beberapa spot yang memang baru
diketaui sebenarnya masih banyak sekali, dan dilautan pasti tidak
diragukan lagi. Dan wisata sekarang kan sudah ada konfensional
dan buatan/rekayasa, di Karimunjawa ini kan keduanya ada. Baik
114

konfensional yaitu didaerah laut, dan buatan itu seperti yang tulisan
dibukit-bukit seperti itu.” (WPJ5.30Des15)

“Sudah ada semua dipegang oleh Balai Taman Nasional tentunya.”


(WPJ5.30Des15)

Dari ungkapan beliau menunjukkan pula bahwa potensi alam yang


terbesar terdapat di laut atau kekayaan baharinya. Untuk pengadaan medan
paramedan untuk sementara memang ditujukan untuk di area laut, karena
promosi – promosi yang dilakukan memang cenderung lebih mengandalkan
kekayaan bahari. Wisatawan yang datang Kerimunjawa tersebut masuk
kedalam ranah wisata minat khusus, yang artinya mereka berkunjung ke
Karimunjawa tidak hanya sebentar tapi dalam waktu beberapa hari. Dan
semua kegiatan yang dilakukan di Kepulauan Karimunjawa ini sudah
menjadi tanggung jawab Balai Taman Nasional.

Penulis juga menemui Penanggung Jawab Karimunjawa yang


memang saat itu terjadi kekosongan untuk jabatan petinggi (Lurah), berikut
hasil perbincangan penulis dengan Bapak Muslikin:
“Kalau untuk Karimunjawa ini saja tidak tau pecahan dari Jawa
ataupun Kalimantan dari struktur tanah dan fauna nya berbeda. Dan
memang untuk wilayah bahari tidak diragukan lagi dari spesies
terumbu karang, ikan hias, dan biota laut.” (WM3.23Des15)

“Ya pastinya kami memberikan pelatihan – pelatihan khusus untuk


para guide demi lancarnya proses suatu kegiatan yang sesuai
kemasan.” (WM3.23Des15)

“Pada umumnya mungkin saat ini orang – orang kurang


mengetahui apa itu olahraga, padahal yang mereka lakukan disini
ya mempunyai unsur olahraga tersebut. Kan kebanyakan wisatawan
disini datang untuk menikmati suasana saja. Padahal bersepeda pun
sudah termasuk olahraga dan disini sangat berpotensi sekali dengan
jalanan yang naik turun dan menikung. Untuk yang dilaut
sementara orang belum melihat itu olahraga hanya rekreasi soalnya
kemasannya kurang baik dan belum jelas serta pihak-pihak terkait.
Sebetulnya dari pemerintah memberikan kepada masyarakat
menglompokkan menjadi beberapa kemasan missal olahraga
sendiri, wisata sendiri, kesenian sendiri. Untuk potensinya banyak
sekali kan ini berupa Kepulauan, dan diKarimun memiliki
115

pegunungan, hutan, pantai, mangrove dan laut tentunya dan ini


lebih lengkap dari tempat lain” (WM3.23Des15)

“Ya sudah ada tapi namanya manusia kalau ada yang mengawasi
tidak akan melanggar, tapi kalau tidak ada yang mengawasi mereka
akan melakukan yang sekiranya baik untuk mereka missal foto nya
akan lebih bagus padahal yang dilakukan itu tidak baik untuk
terumbu karang, alam, fasilitas dan lain sebainya. Seperti didarat
kalau ada polisi mereka tidak berani melanggar tapi jika tidaka ada
polisi dengan leluasa mereka seenaknya sendiri. Kan bukan takut
sama peraturannya, berarti kan takut sama pengawasnya to. Tapi
yang biasa dijamah itu perseratusnya karang – karang kan ndak
ada, padahal Karimun inikan hamparan karang. Dan memang ada
beberapa kaang yang lama bahkan sulit berkembang, tetapi banyak
pula karang yang cepat sekali perkembangannya. Mengenai undang
– undang tentunya ada pengaturan zona inti, zona pemukiman,
zona pemanfaatan dan lain sebagainya dan masyarakat sudah
paham dengan hal tersebut dan sudah dilaksanakan. Renovasi hutan
yang dilakukan itu hanya pemborosan anggaran, karena missal
mangrove kan ada beberapa jenis bila memang dia tidak bisa
ditanam tidak akan bisa tumbuh, lah saya sejak lahir disini memang
tumbuh subur kalau ada yang bilang itu hasil renovasi sudah hanya
omong kosong saja. Yang penting perlindungannya zona
pemukiman itu boleh ditempati, zona pemanfaatan boleh
dimanfaatkan tidak boleh dirusak, zona inti itu perlindungan tidak
boleh disentuh sama skali missal di tracking mangrove itu sekitar
1.700 meter manyusuri hutan dan tentunya aman – aman saja tidak
ada yang berani merusak.” (WM3.23Des15)

Dari hasil wawancara penulis dengan Bapak Muslikin bisa


disimpukan bahwa Karimunjawa itu mempunyai dua kemungkinan
berkaitan dengan letak geografis, antara pulau kalimantan dengan pulau
jawa, tetapi terbantahkan dengan adanya perbedaan struktur tanah dan fauna
dan tidak diragukan pula potensi baharinya. Dukungan dari pihak
pemerintah khususnya pemerintah desa sudah semaksimal mungkin, dengan
upaya pelatihan yang diberikan kepada para guide lokal untuk membekali
mereka supaya siap dalam memandu wisatawan asing maupun lokal.
Sebenarnya para wisatawan maupun masyarakat lokal telah melakukan
kegiatan yang tanpa mereka sadari sudah merupakan olahraga, seperti
berjalan, bersepada, dan lain sebagainya. Adapun untuk menangulangi
116

pemanfaatan lahan yang salah, Balai Taman Nasional membuat zona-zona


tertentu sesuai dengan peruntukannya, missal zona pemukiman digunakan
untuk pembangunan, zona pemanfaatan gunanya untuk dimanfaatkan tanpa
merusak, zona inti adalah zona dimana semua kegiatan dilarang untuk
dilakukan karena daerah tersebut masuk kawasan konserfasi.

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Bapak Tahsin selaku


Camat Karimunjawa dalam wawancaranya dengan penulis sebagai berikut:
“Potensinya memang sangat banyak sekali terutama dilaut berupa
spot – spot bawah air yang begitu beragam dan indah, tetapi bukan
hanya dilaut saja tetapi di darat juga memiliki spot – spot yang
tidak kalah. Sehingga bila dilaut sedang ada cuaca buruk maka
semua kegiatan akan dipindahkan ke darat tanpa terkecuali pada
saat cuaca baik pun banyak kegiatan didarat dapat dilakukan.
Memang kami masih memperbaiki sedikit demi sedikit.”
(WMT4.28Des15)
“Memang untuk saat ini kami masih mengandalkan potensi yang
ada dilaut yang mempunyai banyak spot – spot untuk melihat
keindahan bawah air di KarimunjawaDan di Karimunjawa ini kan
dikenal dengan dua musim yaitu musim baratan dan musim
timuran. Jika musim baratan para pengunjung di arahkan ke bagian
timur, dan bila musim timuran pengunjung akan diarahkan ke
bagian barat agar tidak terkena ombak yang terlalu besar. . Dan
memang sudah banyak spot di darat, hasil dari pengembangan
investor atau swasta, dan untuk PEMDA sendiri telah dilakukan
sebagai awal pondasi yaitu tracking mangrove” (WMT4.28Des15)
“Tentunya apabila akan mengadakan sebuah kegiatan memang
harus mendapat perizinan dari Balai Taman Nasional. Serta sering
diadakannya sertifikasi selam di Karimunjawa oleh para mahasiswa
UNDIP dengan peserta seluruh warga Karimun yang diarahkan
bahkan bersedia ikut serta. Agar nantinya tidak sembarangan orang
bisa memandu selam ini. Kan memang warga sekitar sudah
kebiasaan dilaut, tapi untuk teknis dan teori paling aman kedalaman
berapa, pada kemiringan berapa boleh atau tidaknya langsung naik
kan semua dar Universitas yang tau kalau masyarakat sekitar kan
hanya bakat – bakat alami. Kalau dasar seperti snorkeling kan tidak
masalah telah disediakan life jacket, fin, dan snorkel. Hal ini kan
dimaksutkan agar tercapainya kenyamanan bersama.”
(WMT4.28Des15)
“Tentu ada dalam hal tersebut yang berkewajiban dan mempunyai
kewenangan yaitu Balai Taman Nasional.”(WMT4.28Des15)
117

Untuk potensi alam yang da di Karimunjawa memang tidak


diragukan lagi dari spot laut yang banyak sekali dan tidak kalah baiknya
dengan spot darat. Tetapi memang untuk saat ini perkembangannya lebih
banyak dispot laut, untuk spot darat sudah mulai dikembangkan dan
tanggapannya sudah cukup baik. Untuk perijinan kegiatan memang
dilakukan olah Balai Taman Nasional seperti kegiatan pelatihan selam yang
sering dilakukan, dan untuk peraturan yang berlaku di Karimunjawa juga
merupakan tanggung jawab dari Balai Taman Nasional.

Selanjutnya Prof. Sutomo selaku ahli dalam bidang kepariwisataan


serta dosen Pariwisata di STIEPARI Semarang, dan UKSW Salatiga
mengutarakan sebagai berikut:
“Dulu kan ada proyek transmigrasi lokal dan saya tahun 1962
pertama kali ke Karimun bersama komandan korem dan
keadaannya masih alami seperti di pulau sikijang itu kijangnya
masih banyak dan sekarang sudah tidak ada. Dan penduduk banyak
suku bajau mereka membuat ikan kering dibeli tidak mau ternyata
sudah ada supplier nya sendiri. Saya kembali lagi kesana tahun
1975 mengadakan acara bersama teman – teman disana dengan
menyewa kapal mandalika. Tahun 1980an saya membawa kesenian
kesana loka karya karena saya melihat banyak pulau yang sudah
milik pribadi dulu, apalagi sekarang. Memang untuk baharinya
menakjubkan tetapi kan tidak hanya itu masih banyak lagi
didaratan dan digunung itu. Nah perlu digali lagi itu, saya juga
beberapa kali mengadakan seminar pulau – pulau yang ada disana
tentunya dengan para mahasiswa STIEPARI.” (WDS8.20Jan16)

“Sangat besar sekali toh masyarakat kan ya yang ada dan mendiami
Karimunjawa, mereka tau sekali kondisinya tinggal pemerintah
memberi masukan, pelatihan bagi masyarakat sekitar.”
(WDS8.20Jan16)

Dari pernyataan diatas beliau menceritakan pengalaman kunjungan


beliau di tahun1965 yang sebelumnya potensi alam yang dimiliki Kepulauan
Karimunjawa sangat banyak sekali, di daerah laut sampai daratannya. Dan
sampai sekarang potensinya masih sangat baik biarpun ada beberapa flora
dan fauna tergeser oleh pertambahan penduduk. Dengan melihat potensi
118

alam yang ada dengan mengembangakan olahraga rekreasi sangat besar


manfaatnya terutama masyarakat lokal maupun pemerintah.

Untuk lebih menguatkan perihal olahraga rekreasi, kami juga


mewawancarai Bapak Amin selaku Kepala Bidang Olahraga di
DISDIKPORA Kabupaten Jepara. Berikut hasil wawancara dengan beliau:
“Yang pertama secara umum Karimunjawa merupakan daerah
kepulauan yang mempunyai sektor dari perairan, daratan,
perbukitan, sampai gunung. Potensi pariwisata dari potensi lautnya
memang betul jernih belum terkontaminasi dari kedalaman 5 meter
sampai 10 meter masih bisa terlihat terumbu karangnya. Begitu pila
daerah daratan, perbukitan, sampai dengan pegunungan
mempunyai track yang panjang dan terjal dengan pemandangan
yang indah.” (WAA2.23Des15)

“Sangat berperan sekali, dengan ditunjukkan adanya agen-agen


travel yang dikelola secara mandiri dengan pemberian paket wisata
tiket kapal, homestay, konsumsi, dan paket ke spot-spot wisaa yang
ada dengan memberi informasi bahwa selalu menjaga lingkungan
agar tetap lestari dan tentunya bersih, seperti snorkling, tracking di
Hutan Mangrove, Bukit Joko Tuo (Milik Saya Sendiri), Bukit
Cinta, Bukit Karimunjawa, serta di pegunungan. Tetapi untuk di
daerah pegunungan memang masih minim sekali yang datang
kesana karena terdapat ular yang sangat berbisa.”
(WAA2.23Des15)

“Sudah diambil alih menjadi Taman Nasional yang dilindungi oleh


negara, sehingga untuk pengelolaannya harus ada ijin dari pihak
pemerintah pusat atau Badan Lingkungan Hidup. Dengan adanya
potensi alam ini dimanfaatkan untuk snorkling, dayung, sampai
diving. Yang tentunmya menarik para wisatawan untuk datang
berkunjung. Yang tanpa mereka sadari mereka yang berwisata ke
Karimunjawa untuk berwisata tersebut melakukan kegiatan
olahraga yang membuat mereka senang itulah tujuan dari olahraga
rekreasi.” (WAA2.23Des15)

“Untuk peraturan daerah mengenai pelestarian alam nya diatur oleh


Pemerintah Pusat karena sudah diambil alih oleh Badan
Lingkungan Hidup. Tetapi para guide atau pemandu selalu
mengingatkan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan
tidak merusak tanaman serta terumbu karang yang ada agar
olahraga rekreasi bisa tetap dilakukan.”(WAA2.23Des15)
119

Dari hasil wawancara dengan Pak Amin diketahui bahwa potensi


alam yang ada di Karimunjawa sangat lengkap, dari dasar laut, pantai,
daratan, perbukitan sampai pegunungan dengan trek yang datar sampai trek
yang menantang tentunya akan sangat memacu adrenalin untuk pecinta
kegiatan atau olahraga eksteam. Dengan adanya agen travel akan
memudahkan calon wisatawan utnuk mendapatkan akses informasi berikut
paket apa saya yang ditawarkan, tentu saja dengan harga yang bervariasi
tergantung dengan apa yang mereka dapatkan nanti. Sehingga akan sangat
berguna bagi para treveler yang akan mengeksplor keindahan alam dari
dasar laut sampai puncak gunung di Pulau Karimunjawa. Dan memang
untuk Karimunjawa ini sudah di kelola oleh Balai Taman Nasional yang
dilindungi oleh Undang-undang yang berlaku di Indonesia, tentunya ada
sangksi bagi siapa saja yang merusak keindahan ekosistem yang ada di alam
Karimunjawa. Sehingga semua kegiatan yang dilakukan di wilayah Taman
Nasional Karimujawa harus seijin Balai Taman Nasional.

Dari sisi keolahragaan dengan memanfaatkan potensi alam yang


ada, Pak Eko selaku Kepala Bidang IPTEK DINPORA Jawa Tengah yang
berperan dalam olahraga rekreasi di Jawa Tengah mengemukakan sebagai
berikut:
“Olahraga rekreasi saat ini kan sudah menjadi life style ya gaya
hidup bukan hanya untuk senang – senang saja. Bahkan bisa untuk
mencari nafkah, membuka peluang kerja bagi masyarakat dan ini
sangat baik tentunya.”(WE6.3Feb2016)

“Sebenarnya di Jawa Tengah sudah banyak olahraga yang


berkembang, dari olahraga ekstream yang dilakukan anak muda
seperti skateboard, parkour, bmx, dan sudah dilaksanakan event –
event nasional, kalo untuk olahraga rekreasi di air seperti di Pati
diadakan lomba perahu untuk memperingati hari keagamaan, di
Jepara yang di pantai Bandengan itu kan ada bananaboat, jetsky,
kano, renang dan lain sebagainya, masih banyak lagi. Untuk di
Karimunjawa memang tidak masuk ke ranah kami dan bukan
wewenang kami tapi banyak sekali potensi yang saya sendiri lihat
seperti snorkeling kan sudah ada, diving, fishing, kano juga, dan itu
kan ada banyak pulau daratannya juga luas, bukit dan gunung juga
berpotensi sekali untuk hiking, camping, dan lain sebagainya. Tapi
120

potensi yang paling baik memang di lautnya ya. Mungkin untuk


daerah darat bisa dikembangkan dan saya percaya Karimun itu
akan lebih digemari terutama para pecinta alam.” (WE6.3Feb2016)

Yang dikemukakan oleh Pak Eko sewaktu wawancara


menunjukkan bahwa memang sekarang olahraga rekreasi bukan hanya
untuk senang – senang semata, melainkan sudah menjadi gaya hidup,
bahkan menjadi peluang kerja masyarakat lokal. Dan untuk olahraga
rekreasi dilihat dari potensi alam yang ada banyak sekali seperti snorkeling,
diving, fishing, kano, tracking, hiking, bahkan camping.

Para penyedia jasa dan juga masyaratat sekitar Kepulauan


Karimunjawa juga mengutarakan tentang potensi alam yang dimiliki
Karimunjawa dan dapat dimanfaatkan sebagai medan olahraga rekreasi
seperti berikut ini:
“Yang pertama secara umum Karimunjawa merupakan daerah
kepulauan yang mempunyai sektor dari perairan, daratan,
perbukitan, sampai gunung. Potensi pariwisata dari potensi lautnya
memang betul jernih belum terkontaminasi dari kedalaman 5 meter
sampai 10 meter masih bisa terlihat terumbu karangnya. Begitu
pula daerah daratan, perbukitan, sampai dengan pegunungan
mempunyai track yang panjang dan terjal dengan pemandangan
yang indah.” (WAA7.23Des15)

“Sangat berperan sekali, dengan ditunjukkan adanya agen-agen


travel yang dikelola secara mandiri dengan pemberian paket wisata
tiket kapal, homestay, konsumsi, dan paket ke spot-spot wisaa yang
ada dengan memberi informasi bahwa selalu menjaga lingkungan
agar tetap lestari dan tentunya bersih, seperti snorkling, tracking
dihutan mangrove, bukit joko tuo (milik saya sendiri), bukit cinta,
bukit Karimunjawa, serta di pegunungan. Tetapi untuk di daerah
pegunungan memang masih minim sekali yang datang kesana
karena terdapat ular yang sangat berbisa.”(WAA7.23Des15)

“Sudah diambil alih menjadi Taman Nasional yang dilindungi oleh


negara., sehingga untuk pengelolaannya harus ada ijin dari pihak
pemerintah pusat atau Badan Lingkungan Hidup. Dengan adanya
potensi alam ini dimanfaatkan untuk snorkling, dayung, sampai
diving. Yang tentunmya menarik para wisatawan untuk datang
berkunjung. Yang tanpa mereka sadari mereka yang berwisata ke
Karimunjawa untuk berwisata tersebut melakukan kegiatan
121

olahraga yang membuat mereka senang itulah tujuan dari olahraga


rekreasi.”(WAA7.23Des15)

“Untuk peraturan daerah mengenai pelestarian alam nya diatur oleh


Pemerintah Pusat karena sudah diambil alih oleh Badan
Lingkungan Hidup. Tetapi para guide atau pemandu selalu
mengingatkan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan
tidak merusak tanaman serta terumbu karang yang ada agar
olahraga rekreasi bisa tetap dilakukan.”(WAA7.23Des15)

Pak Amin selaku pemilik resort Bukit Joko Tuo mengatakan bahwa
potensi alam yang dimiliki oleh Kepulauan Karimunjawa sangatlah lengkap
dari potensi laut, darat, bukit, sampai pegunungan mempunyai spesifikasi
masing – masing dan tidak diragukan lagi keindahannya. Peran serta
masyarakat juga sangat berpengaruh terhadap terjaganya potesi alam yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Tetapi semua kegiatan yang dilakukan
di wilayah Taman Nasional Karimunjawa harus mendapatkan perijinan
terlebih dahulu dari Balai Taman Nasional Karimunjawa, karena masuk
dalam wilayah konservasi.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Pak Bidin dengan gaya
bicara yang khas:
“Yo kan ning kene terumbu karange apik sih mbak, spot e kan yo
okeh jare wisatawan yo okeh sing ngomong bedo karo liyane jare
luwih lengkap karange karo iwak e yo okeh maceme. Tapi ket aku
cilik yo pancen apik lan luweh resik wong durung pati okeh wong
teko. Aku kan yo nelayan neg ora ono wisatawan, utawa bengi kan
gawene nyelem dadi yo reti mbak. Tapi saiki emang yo lumayan
okeh seg mati terumbu karange. Tapi kan iso peremajaan
meneh.”(WB9.25Des15)

“Yo saiki kan okeh facebook, website dadi promo lewat kono to
mbak, yo berusaha ngek’I pelayanan sing apik, soko penginapan,
makan, transportasi, yo snorkeling kuwi, iso ugo ngeterke tekan
bukit kan enek beberapa sing wes dibuka saiki. Yo okeh peminate.
Saiki kan jamane foto – foto kuwi loh mba diupload kan dadi
konco – koncone podo pengen.” (WB9.25Des15)
122

“Saiki kan ora mung ning laut, wes enek Tracking Mangrove, Trus
Bukit Love, Bukin Karimunjawa, Joko Tuo, Legon Lele, yo iso
nambahi kegiatan pengunjung.”(WB9.25Des15)

“Yo enek soko Balai Taman Nasional mba.”(WB9.25Des15)

Pak Bidin sebagai warga asli Karimunjawa menuturkan keindahan


yang dimiliki di Kepulauan Karimunjawa memang sangat baik, karena
baliau selain mempunyai penyewaan alat, profesi yang juga beliau lakuakan
yaitu sebagai nelayan dengan cara menyelam. Dengan kemajuan teknologi
yang ada, mempermudah para penyedia jasa dan terutama masyarakat untuk
mempromosikan Karimunjawa sebagai destinasi wisata yang sangat perlu
dikunjungi dengan memberi pelayan sebaik mungkin. Dengan adanya
pembukaan lahan baru untuk tujuan wisata semakin menambah point yang
harus dikunjungi oleh pengunjung terunama dengan adanya olahraga
rekreasi yang semua itu sesuai perijinan dari Balai Taman Nasional
Karimunjawa.

Dan Pak Dibyo sebagai salah satu pemilik perahu digunakan


sebagai moda transportasi laut untuk kegiatan snorkeling wisatawan
memaparkan:
“Nggeh ten mriki kan lautnya baik sih mbak, terumbu karange
katah tur warna warni macem – macem jenisnya, ikannya ya juga
banyak mbak, di daerah gunung sana ya masih banyak ular rider
berbisa, kijang ya masih beberapa, burung. Taseh alami dereng
katah pengguhinya.”(WD10.25Des15)
“Nggeh koyok kulo ngene iki mbak sedia perahu digawe tour
snorkeling utawa diving kan biayane ora sitik soale kan yo emang
kulo niki nelayan asline tapi pas rame kan kulo sediani digawe
wisata. Nelayan bugis yo neg wancine liburan podo moro ning
Karimun gawe ngeterke pengunjung niku mbak.”(WD10.25Des15)
“Nggeh kan niki masuk ten Balai Taman Nasional niku sing
ngelola, mpun wonten zona tertentu koyok zona -zonane niku
nggeh sampun diblock supoyo mboten rusak sekabehe mbak. Dadi
podo reti pundi batasane.”(WD10.25Des15)
“Nggeh soko Balai Taman Nasional kuwi to karo Pemerintah. Yo
sesekali ono penyuuhan. Tapi ora sering mbak.”(WD10.25Des15)
123

Dengan pengalaman yang dimiliki oleh Pak Dibyo selaku


masyarakat asli Karimunjawa dan berprofesi sebagai nelayan serta
penyewaan perahu tentunya beliau lebih hafal dengan area bahari yang
membantu perkembangan olahraga rekreasi yaitu snorkeling, diving, fishing,
dan smimming. Yang tentunya semua dibawah pengawasan Balai Taman
Nasional.

Dan berikut hasil wawancara penulis dengan para wisatawan


tentang potensi alam sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi:
“Sangat baik, airnya jernih, terumbu karangnya juga bisa terlihat
dari atas kapal, tapi masih perlu penambahan kapal penyebrangan
dari pelabuhan Jepara ke Karimun, supaya banyak wisatawan yang
datang.” (WD13.26Des15)

“Sudah ada kerjasama yang cukup baik antar instansi tapi masih
perlu ditingkatkan. Semoga bisa tergarap kayak Bali mungkin
nantinya.” (WD13.26Des15)

“Untuk pengelolaannya masih kurang ya, seperti hutan mangrove


itu salah satu wisata alam yang ada diKarimun tapi tidak pernah di
ikut sertakan dalam paket wisata. Trus juga ada Bukit Love sam
Bukit Karimunjawa juga, sebenernya cakep sih tapi harus ditata
lagi akses jalannya” (WD13.26Des15)

Dengan pengalaman Saudari Devi selaku seorang traveler dari


Jakarta yang baru pertama kali datang ke Karimunjawa sangat kagum
dengan potensi alam yang dimiliki, tetapi memang harus sangat banyak
perbaikan dari segi pengenalan area sampai dengan akses yang lebih mudah
bagi orang – orang yang mau berkunjung ke depannya.

Saudari Sanjung selaku wisatawan dari Jakarta mengutarakan


bahwa:
“Sudah baik, tetapi perlu adanya promosi yang berkaitan dengan
pariwisata disana. Sebenernya masih alami loh daripada di pulau
seribu, jadi juga harus dijaga nih biar g rusak juga.”
(WS14.26Des15)
124

“Perlunya promosi yang dilakukan masyarakat atau travel berkaitan


dengan adanya olahraga di air dan non air agar banyak pilihan
untuk wisatawan.” (WS14.26Des15)

“Lagian masih banyak yang belum terekspos ya. Kayak Bukit Joko
Tuo itu kan trek menanjak yang baik untuk kegiatan olahraga, tapi
juga belum tergarap maksimal.” (WS14.26Des15)

Potensi alam yang dimiliki oleh Kepulauan Karimunjawa masih


sangat alami dibandingkan Kepulauan lain yang ada di Indonesia. Dengan
promosi yang dikemas dengan baik dan semenarik mungkin dapat
menambah minat para wisatawan untuk berkunjung, terutama yang
berkaitan dengan olahraga di air dan didarat. Dengan memaksimalkan
potensi yang ada dan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Saudari Irma selaku wisatawan dari Jakarta juga memaparkan


sebagai berikut:
“Masih sering dijumpai sampah dipantai jadi tour leader perlu
mengingatkan wisatawan harus tetap menjaga kebersihan dong.”
(WI17.26Des15)

“Pemerintah harus lebih jeli melihat peran serta masyarakatnya


mengenai potensi olahraga air disana, masih banyak yang belum
tergarap maksimal. Lagian guide nya masih kurang luwes ya,
masih harus dikasih tambahan pelatihan kayaknya.”
(WI17.26Des15)

“Cukup baik pengelolaannya, tapi masih harus diimbangi dengan


perawatannya, pemilihan spot wisata seharusnya lebih yang
menarik dong, yang sekiranya sepi pengunjung biar enggak keruh
gini airnya.” (WI17.26Des15)

Sebagai seseorang yang bekerja di majalah British Jakarta, dan


pengalamannya sebagai wisatawan tentu Irma lebih mengerti melihat point
– point apa saja yang bernilai plus atau minus. Hal ini Irma utarakan dengan
kejeliannya dan kepeduliannya terhadap lingkungan. Dengan wisatawan
yang mulai bertambah, hasusnya lebih memikirkan kebersihan lingkungan,
pemilihan spot wisata yang baik agar wisatawan betah dan ingin kembali
125

lagi ke Karimunjawa dilain kesempatan. Pelatihan untuk para guide haus


dilakukan secara rutin, karena wisatawan saat ini lebih jeli terhadap keadaan
sekitar dan tentunya dengan pengelolaan yang tidak mengabaikan perawatan
keadaan lingkungan yang dimanfaatkan sebagai medan pengembangan
olahraga rekreasi.

2. Potensi kepariwisataan daerah Kepulauan Karimunjawa Jepara sebagai


medan pengembangan olahraga rekreasi
Setelah melakukan wawancara dengan para informan tentang
potensi alam yang ada, maka penulis juga ingin mengetahui akankah potensi
kepariwisataan di Kepulauan Karimunjawa dapat dijadikan medan pe
gembangan olahraga rekreasi. Berikut hasil wawancara dengan para aparat
pemerintah:

Dengan adanya potensi kepariwisataan di Kepulauan Karimunjawa,


Bapak Slamet Sebagai Kepala Bidang Karimunjawa DISPARBUD
Kabupaten Jepara menuturkan:
“Pengembangan dalam arti pariwisata dan olahraga rekreasi saat ini
kami sedang menggali potensi – potensi wisatanya yang tentunya
kebanyakan memang masuk dalam ranah olahraga rekreasi. Kan
sekarang ada dua pintu masuk Karimunjawa laut yang bersandar di
dermaga Karimunjawa dan udara di Bandara Dewandaru di
kemujan. Dan tentunya antara pintu masuk ini memang kami
kerahkan yang terdekat, jadi pengembangannya yang dialami di
daerah. Karena disana lahan – lahan memang dikuasai oleh Balai
Taman Nasional, masyarakat maupun swasta yaitu investor.
Begitulah prosedur pemanfaatan yang kami lakukan.”
(WSR1.23Des15)

“Telah banyak pengembangan potensi oleh swasta, karena ya itu


penguasaan lahannya dikuasai swasta, milik masyarakat, dan Balai
Taman Nasional. Dan dari Pemerintah Kabupaten ini untuk
pengembangannya ada berupa rumah adat kemujan, pabrik area di
jati kerep, dan ya pasar souvernir ada di Karimun. Untuk para
swasta ataupun investor kan permainan – permainan di paket
wisata yang telah dipromosikan.” (WSR1.23Des15)
126

“Untuk kondisi dan kualitas hotel disana kebanyakan masih


berbentuk homestay namun sudah ada hotel bintang 3, dan ada pula
yang berupa resort yang tentunya milik investor.”
(WSR1.23Des15)

“Jadi mekanismenya pengadaannya dengan adanya pelatihan, kita


bekali medan prasana seperti life jacket, fin, snorkel. Tetapi hanya
beberapa orang yang kami bekali dengan system kelompok, tentu
lebih banyak swasta mereka lebih mandiri dengan pengadaan
perlengkapannya. Dan kelompok – kelompok tersebut dibawah
pengawasan dan pembinaan HPI (Himpunan Pariwisata
Indonesia).” (WSR1.23Des15)

Dengan adanya potensi kepariwisataan di Kepulauan Karimunjawa


memang cenderung masuk ke ranah olahraga rekreasi yang
pengembangannya dilakukan oleh Pemerintah, swasta, maupun investor.
Dengan adanya dua jenis transportasi yang ada saat ini yaitu pesawat dan
kapal tentunya akan lebih mempermudah akses masuk ke Karimunjawa.
Tersedianya banyak homestay, hotel maupun resort memberikan
kenyamanan tersendiri. Untuk para guide ada pelatihan, dan dibekali medan
pramedan yang cukup memadai. Tetapi apabila swasta pengadaan pramedan
disediakan secara mandiri.

Sebagai Kepala Bagian Karimunjawa DINBUDPAR Jawa Tengah


Bapak Johar berpendapat sebagai berikut:
“Mengenai prosedur kami secara bertahap melakukan perbaikan
menuju hal yang lebih baik, seperti pemberian pelatihan terhadap
guide yang guna nya kan bisa melayani pengunjung lebih baik.
Terutama untuk diving dan snorkeling. Mungkin nanti ada dari
pecinta alam membantu kami dalam tracking maupun hiking.
Trabas juga sebenarnya bisa kita lakukan tapi masih kita
rencanakan.” (WPJ6.30Des15)

“Untuk pembangunan kami rasa sudah cukup baik disana pun


sudah lengkap ada gedung olahraga, lapangan bulutangkis,
lapangan futsal, lapangan tenis, dan yang pastinya lapangan voli.
Dan sebentar lagi dibukit itu kan bisa dimanfaatkan untuk outbond
dan lain sebagainya. Agar tidak hanya dilaut saja kegiatan yang
pengunjung lakukan agar semua wilayah diKarimun ini bisa
dirasakan dan didatangi.” (WPJ6.30Des15)
127

“Menurut kami sudah baik, jauh dari yang dulu. Sudah banyak
perbaikan disana sini tapi memang harus bertahap tidak bisa
bersamaan kan.” (WPJ6.30Des15)

“Tentu mekanismenya kami mengajukan ke pusat dulu yang


sebelumnya kami survey apa saja yang memang dibutuhkan.
Seperti life jacket itu, asalnya mereka tidak memakai kami
mengajukan, megadakan, dan memberikannya memang hanya pada
beberapa nelayan saja awalnya, tapi kan setelah ada snorkeling dan
lainnya pengelola jasa secara pribadi menyediakan.”
(WPJ6.30Des15)

Dengan potensi kepariwisataan sebagai medan olahraga rekreasi


tentunya membutuhkan beberapa prosedur yang harus dilakukan dan
tentunya dengan bertahap. Adanya medan pendukung berupa medan
olahraga memberikan modal utama bagi sebuah desa untuk memajukan
olahraga. Paket wisata dan promo tour yang berisi tentang kegiatan fisik
berperan penting bagi pengembangan olahraga rekreasi itu sendiri.

Bapak Muslikin selaku Penanggung Jawab Karimunjawa juga


berpendapat bahwa:
“Pemanfaatannya ya tentunya diadakan pelatihan dan guide mau
mendaftarkan diri agar menjadi legal, mempunyai KTA, memiliki
sertifikat HPI dan sangat disayangkan masih banyak yang masih
illegal. Padahal persyaratan yang diajukan ke kami itu termasuk
sangat mudah.” (WM4.23Des15)

“Untuk pembangunannya seperti di Jawa dimana banyak


pencahayaannya maka dia yang cepat, di Karimun ujung sini hanya
pemijahan dan tidak mempunyai ruang disini mereka tetap keluar
dengan itu menjadikan masalah banyak yang merantau keluar
berbeda dengan di Karimun kebanyakan sebagai nelayan, cepat
tentunya pembangunannya karena kebanyakan dari mereka menjadi
warga tetap.” (WM4.23Des15)

"Sudah baik, pemberian life jacket, fin, snorkel, dayung dan lain
sebagai nya. Untuk fasilitas juga saya rasa sudah cukup.”
(WM4.23Des15)

“Untuk pengadaan baik medan maupun pramedan dalam hal itu


kan yang berwenang BAPPEDA dan Balai Taman Nasional, tetapi
missal ada banyak pengadaan yang terealisasi tapi untuk
128

perawatannya masih minim ya sama saja. Semoga lebih difikirkan


lagi masalah perawatannya juga.” (WM4.23Des15)

Dalam pemanfaatan kepariwisataan sebagai medan pengembangan


olahraga rekreasi dengan cara memberikan pelatihan – pelatihan, pengadaan
medan dan pramedan yang memadai, serta melegalkan para penyedia jasa
agar dapat memberikan kenyamanan bagi para pengunjung. Tapi sangat
disayangkan masih banyak penyedia jasa dan guide tentunya masih illegal
tanpa besertifikat HPI. Penyediaan peralatan yang sementara ini untuk
olahraga rekreasinya hanya snorkeling dirasa sudah cukup baik walaupun
hanya bersifat pendukung. Dan semua pengadaan yang diajukan merupakan
kewenangan BAPPEDA Kabupaten Jepara. Serta penyebaran pembangunan
yang belum merata tentunya akan mengakibatkan kesenjangan social antara
Kemujan dan Karimunjawa.

Bapak Tahsin selaku Lurah Karimunjawa juga mengutarakan


tentang potensi kepariwisataan yang ada di Kepulauan Karimunjawa sebagai
berikut:
“Masyarakat tumbuh atas ya pengalaman, memiliki relasi, sehingga
mempunyai efek domino yang tidak dapat berdiri sendiri. Yang
didarat prosedurnya sangat ketat untuk tiket, perijinan – perijinan
yang lain karena masuk dalam Kawasan Konserfasi.”
(WMT5.28Des15)

“Untuk pembangunannya selama ini untuk tahun 2015 kan desa


sudah mulai berdaya guna yang semua pembiayaannya diserahkan
di desa berdasarkan skala prioritas sesuai musyawarah desa, dan
rencana kerja desa yang tentunya adanya rencana pembangunan
infrastruktur yang berdampak langsung pada masyarakat bahkan
desa misal ada lahan kan dapat dimanfaatkan juga. Seperti di ujung
gelam tu bisa tetapi kan ya bertahap karena dana kita juga
terbatas.” (WMT5.28Des15)

“Untuk kondisi dan standart kualitas kalau yang pusat saya tidak
berani ngomong, kalo yang desa itu kan warga desa pasti
mempunyai website dan disitu pasti ada testimony yang diberikan
oleh pengunjung layak atau tidaknya. Misal HPI, Pengelola
homestay, catering, perahu, TL, dan guide kan saling berhubungan
129

yang dapat saring mendukung satu sama lain. Yang saya rasa untuk
saat ini sudah baik daripada sebelumnya.” (WMT5.28Des15)

“Mekanismenya kan masing – masing pengelola mempunyai


penyewaan perlengkapan ya tentunya lebih banyak swasta sebagai
penyedia sendiri, kalau dari pemerintah bentuknya berupa stimulant
demi kenyamanan para warga profesi nelayan yang memang
membutuhkan saja kami usahakan seperti life jacket, GPS, dan lain
sebagainya.” (WMT5.28Des15)

Dengan kemandirian setiap masyarakat yang saling membantu


memberikan informasi maka akan terjadi efek domino, dengan prosedur
yang sangat ketat karena masuk dalam Kawasan Konserfasi. Pembangunan
desa berlangsung dengan berdaya guna, mempunyai arti bahwa perencanaan
dan pelaksanaan tergantung hasil musyawarah dengan masyarakat dilihat
dari skala prioritas. Karena di Karimunjawa penyedia jasa lebih dominan
investor atau swasta maka pramedan disediakan secara mandiri, sedangkan
untuk medan sendiri tentunya disediakan oleh Pemerintah dengan kondisi
dan kualitas lebih baik dari sebelumnya.

Secara ilmu pariwisata Prof. Sutomo bahwa suatu pariwisata yang


berbasis olahraga dengan metode pengembangannya yang pertama harus
melihat potensi olahraga apa saja yang dapat dilakukan disana dan dapat
masuk dalam ranah pariwisata dengan meneliti atau mensurvey, yang kedua
akses menuju destinasi wisata mudah, kenyamanan dan keamanan menjadi
prioritas utama, publikasi serta promo harus rutin dilakukan karena berperan
aktif untuk menarik minat wisatawan. Seperti yang beliau jabarkan berikut
ini:
“Untuk kepariwisataannya saya rasa sekarang sudah sangat maju
sekali, dulu pelabuhannya saja masih kecil dan biasa tapi sekarang
sudah baik sekali, dulu harus memakai kapal kecil, kapal nelayan
itu. Dan tidak ada namanya musim barat musim timur yang
sekarang digegerkan orang – orang. Karena orang dulu ya
modalnya berani sama nekat. Bila pariwisata mau tetap berjalan
maka potensi – potensi yang dimiliki harus digali, dipublikasikan,
dan dijadikan promo wisata. Tapi dengan catatan, akses untuk
menuju ke Karimunjawa harus diperbaiki, medan dan pramedan ya
130

harus memadai, kualitasnya pun harus sesuai apalagi mengenai


olahraga rekreasi kan harus safety.” (WDS8.20Jan16)

Pak Amin selaku Ketua Bidang Olahraga DISDIKPORA


Kabupaten Jepara, berbicara tentang pemanfaatan, penyebaran
pembangunan, standard dan kualitas yang diberikan, dan pengadaan yang
dilakukan. Berikut hasil wawancaranya:
“Pemanfaatan yang dilakukan yaitu pemerintah dan ahli-ahli
olahraga memberikan pelatihan kepada warga setempat untuk saat
ini mengenai olahraga air seperti diving dan snorkling. Untuk ke
track perbukitan sudah terdapat jalan setapak yang nyaman untuk
dilewati dengan intruksi dari pemandu atau tour guide.”
(WAA2.23Des15)

“Pembangunannya sudah semakin baik dengan adanya pelabuhan


serta telah adanya HPI, KOK, serta komunitas-komunitas yang
mempermudah terlaksananya olahraga rekreasi disana.”
(WAA2.23Des15)

“Karena banyak dari agen travel yang ada disana merupakan


mandiri maupun swasta jadi kami mengharapkan standar yang baik
tentunya, sesuai standar SNI agar terlaksananya olahraga rekreasi
tersebut dan memberikan standar – standar kualitas demi
keselamatan para wisatawan.” (WAA2.23Des15)

“Pengadaan yang diberikan seperti Pemerintah telah memberikan


wadah yang cukup baik serta beberapa live jacket sebagai
pendukung. Serta pelabuhan dan beberapa kantor dinas sebagai
tempat pemberian informasi seperti KOK yang mengurus tentang
olahraga di Karimun.” (WAA2.23Des15)

Dengan pemanfaatan yang telah dilakukan oleh pemerintah dan ahli


olahraga tentunya akan lebih menguntungkan tentunya melihat potensi yang
ada harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan bantuan para guide,
tour leader, masyarakat setempat, bahkan investor. Dengan adanya medan
dan pramedan yang baik serta pengadaan yang tepat sasaran tentunya akan
memberikan keuntungan yang besar bagi pengembangan olahraga rekreasi.

Belum adanya event olahraga yang pernah dilaksanakan di


Kepulauan Karimunjawa menjadikan masyarakat semakin minim
131

pengetahuannya tentang olahraga itu sendiri, bahkan yang sering mereka


lakukan termasuk dalam kegiatan fisik yaitu olahraga. Diharapkan
diselenggarakannya event – event olahraga memberikan pengetahuan bagi
masyarakat, pengunjung, dan tentunya Pemerintah tentang arti olahraga dan
yang paling utama adalah olahraga rekreasi, serta memberi peluang untuk
mengenalkan Kepulauan Karimunjawa secara keseluruhan yang berdampak
langsung pada pertambahan jumlah pengunjung atau wisatawan itu sendiri.
Dalam ranah olahraga yang memanfaatkan potensi kepariwisataan di
Kepulauan Karimunjawa Bapak Eko selaku Kepala Bidang IPTEK
DINPORA Jawa Tengah yang berperan dalam olahraga rekreasi berbincang
dengan penulis seperti berikut:
“Untuk di Karimun kan memang sudah banyak para wisatawan,
tentunya potensi kepariwisataanya sudah jelas terlihat. Tapi
memang kalau di Karimun belum ada event – event yang kami
lakukan, tetapi kalau di Jawa Tengah sudah banyak sekali. Bukan
hanya pemerintah yang mengadakan, tetapi para IO pun banyak
yang menyelenggarakan. Tetapi saya juga pernah dengar kalau
perna ada event memancing disana. Untuk teman – teman dari
mahasiswa olahraga bisa saja membantu bila mau mengadakan
event tertentu. Dan saya rasa mengadakan event yang
memanfaatkan potensi alam yang tersedia sangat baik, dan bisa
menambah jumlah wisatawan yang datang, dan tidak hanya
penyelenggara dan peserta saja yang senang tetapi para warga
sekitar kan jadi ada pemasukan tambahan.” (WE7.3Feb2016)

Adapun hasil wawacara penulis dengan para penyedia jasa


mengenai potensi kepariwisataan yang ada di Kepulauan Karimunjawa
sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi seperti dibawah ini:

Bapak Amin selaku pemilik resort Bukit Joko Tuo memaparkan


sebagai berikut:
“Pemanfaatan yang dilakukan yaitu tentunya memberikan pelatihan
kepada warga setempat untuk saat ini mengenai olahraga air seperti
tracking maupun hiking karena wahana yang saya miliki ini kan
didaerah perbukitan. Untuk ke track perbukitan sudah terdapat
jalan setapak yang nyaman untuk dilewati dengan intruksui dari
pemandu atau tour guide.” (WAA3.23Des15)
132

“Sudah semakin baik atas penyebaran pembangunan yang


telaksana dengan adanya pelabuhan serta telah adanya HPI, KOK,
serta komunitas-komunitas yang mempermudah terlaksananya
olahraga rekreasi disana. Seperti di bukit joko tuo milik saya, sudah
saya serahkan pada setiap guide maupun tour leader yang ada
sehingga saling menguntungkan. Dan tentunya dana yang kita
dapat kan untuk memperbaiki kekurangan – kekurangan yang
belum lengkap to.” (WAA3.23Des15)

“Karena saya ini penyedia jasa secara swasta ya tentunya saya


kelola sendiri dengan dana pribadi. Dan insyaallah saya
memberikan fasilitas yang terbaik yang semampu saya.”
(WAA3.23Des15)

“Ya saya sebelumnya bertanya tentang mekanisme pengadaan


medan dan pramedan apa saja yang diperlukan dalam wahana
wisata ke beberapa sahabat, karena saya telah memiliki lahan yang
tentunya mempunyai potensi tertentu.” (WAA3.23Des15)

Dengan memberikan pelatihan bagi para warga tentang bagaimana


menjadi guide yang baik tentunya memberi manfaat tersendiri bagi
keberlangsungan sebuah obyek wisata. Terutama dengan adanya lembanga
yang menaungi jelas sehingga dapat dipertanggung jawabkan
keorisionalitasnya. Adanya kerjasama antara pemilik resort dengan para
guide dan warga sekitar serta tor leader akan saling menguntungkan kedua
belah pihak. Tanpa mengesampingkan fasilitas yang diperlukan.

Bapak Bidin selaku penyewaan peralatan dan pemilik tour travel


mengatakan seperti dibawah ini:
“Yo pemanfaatane kan guide kuwi mau wes dikasih pelatihan sih
mba soko Balai Taman Nasional karo Dinas dadi kan paling ora
uwes enek pelajaran sing iso diterapke pas dampingi. Kan yo
masalah spot –spote kan wes podo reti guide an yo okeh soko
warga kene dewe mbak.” (WB9.25Des15)

“Yo pembangunane wes maju, tapi dalan sing arah Kemujan kuwi
iseh rodo elek kudu perbaikan supoyo podo ramene tekan kono,
lagian kan kuwi arah bandara.” (WB9.25Des15)

“Yo kualitase wes cukup standart, kan saiki pelabuhane wes apik
sih mba.” (WB9.25Des15)
133

“Tapi yo kan aku gerak dewe ora soko pemerintah. Dadi opo – opo
aku sedia dewe sing nyediani ora ono mekanisme opo -opo. Paling
kan sing dibutuhke opo wae sih, tru yo golek barange kuwi mau
paling okeh yo tukune soko Semarang mba.” (WB9.25Des15)

Pemberian pelatihan kepada guide memang sangat diperlukan agar


diterapkan saat mendampingi dengan kemajuan pembangunan yang terus
bertahap menjadikan lebih banyak investor yang bergerak secara mandiri.

Hal yang sama dikemukakan oleh Bapak Dibyo selaku pemilik


perahu untuk kegiatan snorkeling beliau menuturkan adanya pelatihan untuk
para guide yang bekerja sama dengan tour leader dan penyedia jasa lain
dengan prosedur yang telah ditetapkan. Pembangunan yang semakin
lengkap dan hamper merata memberi peluang bagi masyarakat asli
Kepulauan Karimunjawa. Pembukaan lahan baru sebagai obyek wisata
menambah potensi yang dapat dipublikasikan menjadi penarik minat
wisatawan untuk datang. Sebagai beriku pemaparannyat:
“Pemanfaatane sing ta reteni yo enek pelatihan guide, kan
kerjasama kalih TL (tour leader). TL entuk wisatawan, didampingi
guide, guide ngko kan golek penginepan, prahu, kalih konsumsine
pas paketan wisata kuwi to mbak. Sakderenge wisata laut kan kudu
laporan kalih kantor ingkang sak prahu kuwi enek mangkat wong
piro.” (WD10.25Des15)

“Bangunane saiki mpun padet sedanten mba, wes lumayan lengkap


ono atm, pos polisi, puskesmas, kantor po yo enek. Wes rame neg
ten Karimun. Tapi kan ning pulau – pulau liane taseh wonten sing
kosong.” (WD10.25Des15)

“Kondisine we lumayan apik mbak timbang mbiyen – mbiyen,


saiki wes akeh pembangunan, dermagane kan y owes apik, opo
meneh saiki wes enek ning bukit – bukit kuwi koyok bangunan
tulisan. Yo soyo rame.” (WD10.25Des15)

“Biasane peralatan sedia dewe mbak soale kan akeh sing swasta.
Masalah tempat kan Pemerintah ssaking pajek sing dibayarke, sak
ngertine kulo nggeh ngoten.” (WD10.25Des15)

Adapun hasil wawancara penulis dengan para wisatawan mengenai


134

potensi kepariwisataan sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi


sebagai berikut:

Dengan adanya promosi yang dilakukan melalui social media


tentunya harus memikirkan pembangunan yang belum sepenuhnya merata,
cenderung memberi kesan nyaman karena mereka berwisata memang untuk
sejenak meninggalkan keramaian yang terdapat dikota. Fasilitas yang dirasa
cukup, harus tetap ditingkatkan untuk kenyamanan para wisatawan agak
lebih banyak lagi yang berkunjung ke Kepulauan Karimunjawa dengan
promosi melalui olahraga rekreasi. Seperti ujar saudari Devi berikut:
“Untuk informasinya saya taunya dari social media kayak IG
(instagram), sayapun ini ikut tour”(WD13.26Des15)

“Pembangunannya cukup baik, tetapi masih terpusat di ibu kota


kecamatan saja ya. Agak dalem sana tuh masih sepi. Tapi itu sih
asiknya.” (WD13.26Des15)

“Fasilitasnya masih kurang, soalnya dermaga kecil kayaknya perlu


perluasan deh, trus kapal enggak bisa berlayar setiap hari.”
(WD13.26Des15)

“Tanggapannya sudah baik, kedepannya ditingkatkan supaya


banyak wisatawan yang berkunjung.” (WD13.26Des15)

“Untuk kondisi dan standart sarpras yang tersedia udah lumayan


sih, tapi masih harus diperbaiki.” (WD13.26Des15)

Saudari Sanjung selaku wisatawan dari Jakarta juga mengatakan seperti


berikut:
“Untuk informasinya saya saya searching di IG (instagram),
facebook, dan google" (WS14.26Des15)

“Lebih dipikirin lagi ya masalah pembangunan. Banyak jalan yang


rusak dan belum juga diperbaiki, sehingga aksesnya jadi sedikit
terganggu dan kurang nyaman.” (WS14.26Des15)
“Untuk fasilitasnya masih kurang salah satunya tidak adanya
pembukaan jalur penyeberangan baru, sehingga hanya
mengandalkan satu jalur pelayaran, kalau terganggu dengan cuaca ya
tidak ada penyeberangan.” (WS14.26Des15)
135

“Tentunya menjadi daya tarik wisata tersendiri untuk wisatawan


yang awam berolahraga rekreasi disana.” (WS14.26Des15)
“Pemerintah mungkin belum maksimal melakukan pembinaan
pelaku usaha, penyediaan alat-alat olahgara sehingga kondisi dan
standart medan pramedan masih minim.” (WS14.26Des15)

Masih ada pekerjaan rumah dan harus semaksimal mungkin selain


promosi yang besar –besaran dilakukan melalui media social, dalam
penanganan bagi Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi atas
pembangunan masih harus diperbaiki, serta fasilitas yang disediakan
menjadi tolak ukur wisatawan untuk berkunjung kembali ke Kepulauan
Karimunjawa, yang notabene olahraga rekreasi sangat diminati oleh
masyarakat awam.

Saudari Irma selaku wisatawan dari Jakarta juga berkata bahwa:


“Infonya saya biasa dapat broadcast bbm (blackberry massenger),
trus saya jg searching di google, IG (instagram), facebook, dan
lihat iklan – iklan di line ataupun televisi” (WI17.26Des15)

“Sudah baik untuk homestay maupun hotelnya, tapi masih harus


ditata lagi, dan berkenaan dengan kapal-kapal yang digunakan oleh
wisatawan untuk menuju spot snorkeling di tengah perairan
Karimunjawa sudah sesuai standart lah.” (WI17.26Des15)

“Untuk fasilitas masih kurang lengkap tentang pemahaman


berbahasa asing, sehingga menyulitkan wisatawan asing untuk
berinteraksi dan juga untuk kapal penyebrangan very nya jalan
menuju tempat duduk berupa tangga tidak ada akses untuk orang
difabel dan orang tua. Dan menurut saya armadanya masih kurang
karena banyak juga yang tidak mendapat tempat duduk.”
(WI17.26Des15)

“Tanggapan saya ya semoga kedepannya Karimunjawa bisa sebaik


pulau-pulau lain yang menjual wisata bawah lautnya, khususnya
olahraga rekreasinnya.” (WI17.26Des15)

“Untuk medan pramedan seharusnya tidak hanya pemerintah yang


berkewajiban dalam pengembangan wisata disana, tetapi semua
pihak harus bahu mebahu memajukan wisata di Karimunjawa
khususnya dan wisata di Jepara pada umumnya.” (WI17.26Des15)
136

Untuk penyebaran pembangunan sudah baik tetapi perbaikan dan


peremajaan harus tetap dilakukan, agar berjalan secara sinergis yang
berkaitan dengan potensi kepariwisataan. Penambahan armada transportasi
laut pun harus dipikirkan kembali untuk kenyamanan penumpang serta
dengan jumlah armada yang harus diperbanyak melihat kunjungan
wisatawan yang semakin ramai dengan adanya olahraga rekreasi yang telah
dipromosikan melalui media masa yang semakin lengkap dan
mempermudah para penyedia jasa untuk memberikan informasi maupun
wisatawan untuk mendapatkan informasi.

3. Realitas perkembangan olahraga rekreasi yang terjadi di daerah Kepulauan


Karimunjawa Jepara sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi
Berkenaan dengan perkembangan olahraga rekreasi di Kepulauan
Karimunjawa, berikut hasil wawancara yang penulis lakukan dengan
informan:

Segala perencanaan mengenai strategi pemasaran maupun


pembangunan adalah tanggung jawab BAPPEDA Kabupaten Jepara dengan
perijinan dari Balai Taman Nasional Karimunjawa bila memasuki wilayah
Kawasan Konserfasi tentunya. Dan kendala saat ini terjadi yaitu berupa
kelanjutan pembinaan para guide yang sebagian besar freelines. Karena
merekalah yang secara langsung mengawasi serta bertanggung jawab atas
semua kegiatan para wisatawan. Tidak hanya mengandalkan potensi alam
yang ada, namun kualitas para guide harus sesuai standart kualitas agar
dapat memberikan pelayanan maksimal yang secara langsung memberikan
dampak positif untuk potensi kepariwisataan. Dengan mengandalkan potensi
alam yang ada, serta potensi kepariwisataan yang semakin terlihat tentunya
memberikan efek positif bagi pengembangan olahraga rekreasi di Kepulauan
Karimunjawa. Seperti ungkapan dari Bapak Slamet selaku Kepala Bidang
Karimunjawa DISPARBUD Kabupaten Jepara berikut:
“Kalau perencanaan untuk strategi perencanaan serta pembangunan
137

yaitu BAPPEDA. Dalam buku perencanaan strategis


pengembangan di Jepara.” (WSR1.23Des15)

“Kalau kendala sementara ini belum ada dalam pemberian prasana


yang dibutuhkan. Untuk saat ini kendalanya malah berupa
kelanjutan pembinaan agak sulit karena mereka cenderung freelines
jadi kita susah untuk mengumpulkan.” (WSR1.23Des15)

“Peran dari pemkab dalam hal ini menjaga kelestarian lingkungan


terutama bawah laut pertama pembinaan para guide jadi perannya
di guide itu sendiri, kan mereka yang megingatkan larangan
menyentuh terumbu karang yang dapat merusak bahkan terumbu
karang tersebut dapat mati ya tergantung dari para guide dan tour
leader. Dan tidak dipungkiri masih banyak larangan yang dilakukan
oleh wisatawan bahkan guide atau tour leader mendampingi
dokumentasi dengan cara nakal. Hal ini seharusnya kesadaran
bersama dan yang paling berkuasa yaitu balai taman nasional
dengan adanya peraturan – peraturan yang lebih tinggi.”
(WSR1.23Des15)

“Untuk pengembangannya kita di spot –spot snorkeling baru yang


lebih menarik dan yang kedua arah pengembangannya kearah
kualitas para guide jadi untuk menjaga dan wisatawan dapat
menikmati serta dapat mendapatkan pelayanann terbaik dari guide.
Sehingga pulang dari Karimun dapat disebarkan ke teman, kerabat,
sanak family untuk datang ke Karimun. Rencana lain yang sedang
kita pikirkan yaitu trabas yang sedang digemari, membuka area
camping, outbond, jadi istilahnya apa yang diinginkan para
wisatawan dapat tersalurkan di Karimunjawa dalam potensi bahari
maupun potensi daratnya.” (WSR1.23Des15)

Perencanaan pembangunan itu yang menetapkan ya Balai Taman


Nasional, BAPPEDA, HPI, guide, tour leader, wisatawan itu
sendiri, serta semua masyarakat yang terkait tentunya.”
(WSR1.23Des15)

“Ya tentunya disana banyak potensi yang tersedia terutama potensi


bawah laut yang tentunya menarik bagi para wisatawan, yang
tentunya yang menyukai kegiatan di air. Yang tentunya ada pula
ada didaerah darat yang dapat dinikmati pula yang sekarang banyak
sekali kegiatannya diupload lewat social media. Dan tentunya
dilihat dari setiap bulan laporan statistic dari tahun ke tahun pasti
ada peningkatan yang signifikan.” (WSR1.23Des15)

Bapak Puji Joharnoto selaku Kepala Bidang Karimunjawa


DINBUDPAR Jawa Tengah mengemukakan bahwa:
138

“Untuk alur perencanaan kan setelah ada banyak pengunjung, para


guide kan memang perlu mendapatkan pelatihan yaitu dari HPI,
lalu untuk bidang olahraga mungkin bisa dibantu oleh dinas
olahraga dan para ahli olahraga seperti mbak ini. Cobalah bikin
event olahraga disana nanti pasti kami bantu untuk perijinan dan
pastinya kami dukung penuh.” (WPJ6.30Des15)

“Kalo kendala saya rasa sudah minim sekali, memang cuaca itu
tidak bisa diprediksi tetapi bila ombak sedang besar kan masih bisa
lewat udara. Toh sekarang sudah ada peasawat dari Bandara A.
Yani Semarang langrung ke Bandara Dewandaru Karimun.”
(WPJ6.30Des15)

“Solusi yang kami lakukan seperti mau lebih mendata para TL,
guide, pemilik homestay, hotel, resort, maupun penyedia jasa agar
lebih tertata dan bekerjasama secara berkesinambungan. Dan
pemikiran tambahan spot apa lagi yang dapat dibuat agar tidak
hanya dilaut saja seperti sekarang kan sudah ada tracking hutan
mangrove.” (WPJ6.30Des15)

“Harapannya ya semoga semakin banyak kegiatan olahraga yang


dapat dilakukan disana, agar wisatawan tidak bosan hanya
kunjungan dilaut saja, mungkin ada spot didarat yang lebih menarik
dan menantang jadi mereka yang dulu datang untuk wisata dilaut
bisa datang kembali ke spot – spot baru dan membawa banyak
teman untuk kembali dan semakin berkembang tentunya. “
(WPJ6.30Des15)

“Tentunya kami perencanaan kami dari dinas pemerintah bekerja


sama dengan para masyarakat yaitu para penyedia jasa.”
(WPJ6.30Des15)

“Hasilnya sangat sesuai dengan tujuan karena Karimunjawa ini


dulu kan Pulau buangan bagi para pegawai nakal, karena memang
susah sekali bertahan hidup disana. Transportasi susah, kapal hanya
datang tujuh bulan sekali, dan banyak yang sulit untuk bertahan
hidup karena kebutuhan kan memang dikirim dari Jepara. Ada
kapal pun itu kapal nelanyan. Dibayangkan saja kapal very sebesar
itu 5-6 jam dilaut tetapi kan tidak sebegitu kerasa ombaknya. Kalau
kapal kecil itu wah ampun – ampun pokoknya. Dan saat ini malah
menjadi ikon yaitu wisata andalan Jawa Tengah, setiap haripun
banyak kapal wira wiri pelabuhan sudah sangat baik. Apalagi ada
kapal kartini yang hanya 3 jam, dan bahari malah cuma 2 jam dan
ada pula pesawat yang tentunya tersedia bandara.”
(WPJ6.30Des15)
139

Dengan telah berjalannya alur yang telah ada tentunya harus


adanya kualitas pelayanan yang baik, medan dan transportasi yang semakin
lengkap akan membantu lancarnya sebuah proses keberhasilan suatu
perencanaan yang telah dibuat. Bertambahnya area wisata berbasis kegiatan
fisik menambah minat wisatawan untuk datang dan melakukan kegiatan
yang masuk dalam ranah olahraga rekreasi, dan secara langsung memberi
efek positif berkesinambungan.

Sebagai Penanggung Jawab Kepulauan Karimunjawa Bapak


Muslikin mengutarakan bahwa peran serta pemerintah dan masyarakat
sekitar pastilah sangat berpengaruh atas terwujudnya tujuan yang ingin
dicapai. Dengan kegiatan yang dikemas dengan baik, serta transportasi yang
mendukung. Pengalihan kegiatan dikala musim yang kurang baik dapat
menjadi solusi. Melihat potensi alam yang tersedia, serta ketertarikan minat
wisatawan untuk berkunjung ke Kepulauan Karimunjawa menjadikan
munculnya ide – ide kreatif para penyedia jasa untuk menyediakan kegiatan
– kegiatan fisik yang tentunya dalam ranah olahraga rekreasi. Seperti dari
hasil wawancara dengan penulis berikut ini:
“Ya tentunya alurnya dalam hal bidang olahraga para ahli dan
tentunya pemerintah serta masyarakat saling membantu agar
terwujudnya tujuan yang ingin dicapai.” (WM4.23Des15)

“Kendalanya hanya saja transportasi dan kemasan yang ditawarkan


oleh travel – travel yang ada. Kalau kendala alam kan bisa
dimaklumi kalau kendala yang bisa diperbaiki tetap bisa di handle.”
(WM4.23Des15)

“Solusinya, misal sewaktu musim barat tidak bisa melakukan


kegiatan air tetapi kan masih bisa dibuat untuk kegiatan didarat
missal tracking, hiking, layang – layang dan kreasi budaya
tentunya, nah kalau musim timur memang ramai – ramainya
kegiatan di bahari ada snorkeling, diving, swimming, fishing karena
sangat mendukung. Top leader mampu membuat promosi dan
membuat event yang menjadi moment awal sebagai kenangan oleh
para pengunjung. Dan sendirinya akan mengajak para kawannya
kembali lagi.” (WM4.23Des15)
140

“Untuk kedepannya harapan saya bagaimana investasi bisa tetap


masuk dengan menjaga konservasi yang berjalan bersama. Jika
hanya satu saja yang berjalan, yang lainnya akan tergadaikan atau
kalah. Jika bisa terealisasi bersama itu kan pasti sangat baik. Dan
ya untuk olahraga rekreasi yang ada pada saat ini pada awalnya kan
snorkeling ini dibawa oleh para wisatawan to, mereka membawa
perlengkapan sendiri akhirnya masyarakat dan pemilik travel
memanfaatkannya dan dimasukkan ke dalam paket tour. Semoga
kedepan akan lebih banyak event maupun olahraga rekreasi lain
yang dikemas dalam suatu paket wisata.” (WM4.23Des15)

“Untuk saat ini hasilnya sudah lumayan mengalami peningkatan


dari tahun ke tahun sangat dirasakan. Pertambahan macam olahraga
rekreasi yang ada pun semakin lama semakin bertambah jenisnya.”
(WM4.23Des15)

Bapak Tahsin selaku Camat Karimunjawa memaparkan seperti


berikut:
“Mengenai alur perencanaan, kita kan sesuai aturan PERDA 2011
yang masih digodok kalu memang sudah dipalukan kami tinggal
pengawasan saja. Bahwa keuangan ini untuk industry,
pembangunan dan lain sebagainya. Apabila tidak sesuai kan pasti
kena semprit bukan begitu.” (WMT5.28Des15)

“Selama ini memang kendala transportasi kalau cuaca cerah ya oke


– oke saja tidak masalah untuk kapal tradisional sampai kapal very,
tetapi kalau cuaca buruk ya agak repot karena hampir semua
logistik itu kami mendatangkan dari Jepara jadi kebutuhan rumah
tangga sampai kebutuhan sarpras. Untuk pesawat hanya pesawat
penumpang saja.” (WMT5.28Des15)

“Ya jadi saya sendiri memang eman2 banget kalau tidak


dimanfaatkan secara Nasional potensi sudah ada apalagi ranah
kepariwisataannya tidak diragukan lagi karena Bali itu mistic,
Lombok magic, Karimunjawa Klasik. Kita bisa maju seperti Bali
tetapi tidak harus seperti Bali, kita bisa maju seperti Lombok tetapi
tidak harus seperti Lombok. Jadi kita harus melestarikan dan
mempertahankan budaya yang kita punya agar masyarakat kita
tidak terkena dampak degradasi. Karena ini merupakan tanggung
jawab kami, seluruh dunia telah mengakui Karimunjawa tidak
hanya domestik saja. Hal ini tantangan bagi kami memperkokoh
pondasi – pondasi tersebut.” (WMT5.28Des15)

“Harapannya memang ada kegiatan dari berbagai cabang olahraga


yang hampir tiap tahun dilaksanakan, missal PORKAB,
PORPROV, PON, bahkan SEA GAMES yang sesuai dengan
141

potensi alam yang tersedia atau cocok dilakukan di Karimunjawa,


semoga dapat dilaksanakan agar tujuan olahraga prestasi maupun
olahraga rekreasi dapat tercapai dengan baik. Hal ini dilaksanakan
secara rutin melalui olahraga rekreasi sebagai promosi agar tetap
tertata dan berjalan bersama.” (WMT5.28Des15)

“Pihak yang terlibat tentunya DISPARBUD, DISDIKPORA,


KONI, dan ahli olahraga yang seharusnya menetapkan agar
promosi dan olahraga rekreasi dapat tercapai bersama.”
(WMT5.28Des15)

“Hasil pengembangannya cukup lumayan dilihat dari peningkatan


pengunjung dari tahun ke tahun.” (WMT5.28Des15)

Dengan adanya perencanaan pembangunan kea rah yang lebih baik


akan mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Mengandalkan potensi alam
yang ada, serta potensi kepariwisataan yang telah dipromosikan dalam
bentuk kegiatan fisik yaitu olahraga rekreasi memberikan nilai tambah
tersendiri terlihat dari jumlah wisatawan yang semakin bertambah tiap
tahunnya.

Dilihat dari ranah pariwisata, Prof. Sutomo mengemukakan seperti


berikut:
“Dengan adanya olahraga rekreasi disana sangat baik untuk
memajukan Karimun sendiri, dan pastinya taraf hidup
masyarakatnya juga pasti akan meningkat.” (WDS8.20Jan16)

“Kalo dulu ada atraksi melihat karang yang disebut dengan


snorkeling, atraksi menyelam melihat ikan – ikan, dan ada
beberapa atraksi yang dapat dilakukan didarat sampai pegunungan
to seperti hiking, tracking, dan lain sebagainya harus dimanfaatkan.
Toh daerahnya masih luas, tiap pulau juga beberapa belum
berpenghuni.” (WDS8.20Jan16)

Hal ini membuktikan bahwa dengan adanya olahraga rekreasi


memberikan dampak positif secara global dan hal tersebut telah lama terjadi
dengan memanfaatkan potensi alam yang telah tersedia dan mengemasnya
dalam sebuah kegiatan wisata.
142

Dalam ranah olahraga Bapak Amin selaku Kepala Bidang Olahraga


DISDIKPORA Kabupaten Jepara berpendapat bahwa:
“Ya tentunya dalam hal alur perencanaan kami melibatkan pihak –
pihak terkait seperti camat, kepala desa, dinas pariwisata serta
pihak di Pemerintah Kabupaten.” (WAA2.23Des15)

“Kendalanya yang pertama yaitu transportasi yang tergantung pada


cuaca yang tidak menentu, serta untuk para tour leader masih ada
yang ilegal belum ada bersertifikat jadi pemberian informasi masih
sangat kurang. Dan pemberian paket wisata disini masih didaerah
bahari saja padahal untuk daerah darat, bukit, sampai pegunungan
masih banyak sekali kemungkinan seseorang melakukan aktivitas
fisik.” (WAA2.23Des15)

“Solusinya ya dengan adanya badan khusus yang menangani


tentang olahraga rekreasi yang ada itu baru kami fikirkan agar
potensi-potensi olahraga yang lain dapat tergali dengan baik,
seperti halnya area daratan, perbukitan sampai pegunungan perlu
dimasukkan ke dalam kegiatan tour.” (WAA2.23Des15)

“Kedepan, dengan adanya pengembangan olahraga yang ada


sekarang seperti diving, snorkeling dan lain sebagainya masih
mencangkup bahari saja. Semoga untuk saerah daratan, perbukitan
dan sampai dengan pegunungan dapat dimanfaatkan secara
maksimal. Untuk olahraga tracking, bahkan hiking.”
(WAA2.23Des15)

Dengan alur perencanaan yang benar, serta standart kualitas para


pemandu wisata yang baik akan secara langsung memberikan dampak
positif tentang pemberian informasi area wisata. Serta terbentuknya badan
khusus yang menangani olahraga rekreasi akan lebih tereksplor kegiatan
olahraga rekreasi apa yang dapat dilakukan di Kepulauan Karimunjawa
biarpun kegiatan yang selama ini dilakukan oleh wisatawan merupakan
olahraga rekreasi.

Dikuatkan dengan pernyataan dari Bapak Eko selaku Kepala


Bidang IPTEK DINPORA Jawa Tengah yang berperan dalam olahraga
rekreasi, bahwa adanya kendala karena faktor akses menuju Kepulauan
Karimunjawa, serta kesadaran akan arti olahraga rekreasi sebenarnya yang
143

belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat pada umumnya. Seperti pada


pernyataan beliau berikut ini:
“Tentu ada kendala dalam pengembangan olahraga rekreasi di
Karimun karena tidak semua orang mampu kesana, akses yang
agak rumit kalau kita mau mengadakan event disana karena orang
kesana hanya ingin wisata, padahal yang mereka lakukan kan ya
termasuk olahraga rekreasi tapi berlum ada yang menyadari itu. Ya
seperti snorkeling, trus berjalan ke atas bukit, semua itu kan
aktivitas fisik. Banyak akses ya banyak dan berkembang, kenapa
harus di Karimunjawa harus butuh kstra tenaga tentunya baik
sekali, semoga dengan penelitian yang mbak mutia lakukan ini
dapat mengembangkan olahraga rekreasi yang ada disana.”
(WE7.3Feb2016)

Penulis juga ingin lebih tahu sisi penyedia jasa mengenai realita
pengembangan olahraga rekreasi yang terjadi di Kepulauan Karimunjawa.
Berikut hasil wawancaranya:

Menurut Bapak Amin selaku pemilik resort, menanggapi tentang


pengembangan olahraga rekreasi yang terjadi di Kepulauan Karimunjawa
sebagai berikut:
“Ya alurnya perencanaan kan karena ini milik pribadi saya hanya
dengan beberapa sanak family dan sahabat – sahabat saling
memberi informasi.” (WAA3.23Des2015)

“Ya kendalanya tentunya fasilitas yang menurut saya masih


kurang, masih harus adanya beberapa tambahan fasilitas
pendukung tentunya.” (WAA3.23Des2015)

“Saya mempunyai solusi ingin membuka sebuah atraksi baru yang


belum ada, saya juga masih memikirkan nya. Kemungkinan besar
outbond ya mungkin mbak mutia ada teman yang kebetulan
berkecimpung didunia tersebut bisa kasih info ke saya, atau bahkan
bisa bekerja sama dalam meramaikan Karimunjawa pada
umumnya. Dan saya sedang memperbaiki.” (WAA3.23Des2015)

“Ya harapan saya semoga dengan adanya potensi alam yang


tersedia dari bahari sampai daratan bisa mengembangkan olahraga
rekreasi di Karimunjawa dapat lebih meramaikan. Lebih banyak
variasi permainan yang bisa merefreskan acara liburan para
wisatawan.” (WAA3.23Des2015)
144

Dengan demikian masih banyak kendala yang kita hadapi, mungkin


dengan adanya masukan dari hasil penelitian ini, banyak pihak yang akan
membantu atau memberikan gagasan yang berkaitan dengan variasi wisata.
Menurut Bapak Bidin selaku pemilik persewaan peralatan
snorkeling dan pemilik tour travel sebagai berikut:
“Kendalane yo cuaca kuwi mba, tapi saiki untunge wes enek
pesawat nanging yo cilik tapi paling ora rodo bantu sih.”
(WB9.25Des2015)
“Solusine missal enek spot karang rusak diremajakan lagi, ora
dipake wae karo guide supoyo ora mati karang karo iwak – iwak
e.” (WB9.25Des2015)

“Harapane yo ono lahan produktif yo di buka ge tambahan


permainan ben minate soyo okeh.” (WB9.25Des2015)

Adanya kendala yang sudah teratasi perihal akses masuk ke pulau


Karimunjawa, sehingga memudahkan wisatawan yang akan berkunjung.
Dengan peremajaan terumbu karang diharapkan dapat dijadikan solusi untuk
tetap menjaga kelestarian bawah laut tanpa merusaknya, dan pemanfaatan
lahan produktif bias dimaksimalkan sebagai area kegiatan fisik berbasis olah
raga rekreasi.

Menurut Bapak Dibyo selaku pemilik persewaan kapal tour


snorkeling sebagai berikut:
“Alure kan barang – barange kuwi disediani dewe karo penyewaan
alat tour kuwi mau, kyok gawe snorkeling, bananaboat, kano, tapi
sakdurungen kan kudu perijinan ning kantor dinas.”
(WD10.25Des2015)

“Kendalane namung transportasi mbak, kan cuaca ora iso


diprediksi, soale bahan pangan kan yo soko Jeporo, enek pesawat
kuwi yo pesawat penumpang.” (WD10.25Des2015)

“Solusi lahan – lahan kosong dibuka gawe permainan baru.”


(WD10.25Des2015)

“Kedepane ya biar tambah rame kalo tambah wahana kan yak an


tambah rame.” (WD10.25Des2015)
145

Untuk pengadaan medan diberikan oleh pemerintah sedangkan


pramedan disediakan oleh pihak penyedia jasa secara pribadi. Dengan faktor
cuaca yang tidak dapat diprediksi, mempengaruhi berjalannya
perekonomian masyarakat. Dengan membuka lahan-lahan berpotensi yang
digunakan untuk membuat wahana baru dapat menarik minat wisatawan.

Dalam konteks ini, penulis juga mencoba mewawancarai para


wisatawan seperti berikut:

Menurut Saudari Devi selaku wisatawan dari Jakarta sebagai


berikut:
“Tanggapannya sudah baik, kedepannya ditingkatkan supaya
banyak wisatawan yang berkunjung.” (WD13.26Des15)

“Untuk kondisi dan standart sarpras yang tersedia udah lumayan


sih, tapi masih harus diperbaiki.” (WD13.26Des15)

“Yang dapat dikembangkan lagi tu mungkin renang jarak jauh


(antar pulau).” (WD13.26Des15)

“Pasti pengen balik lagi, olahraga didarat belum saya coba.”


(WD13.26Des15)

Dengan adanya olahraga rekreasi, tentunya mempunyai dampak


positif tersendiri. Tentunya dengan peningkatan standart kualitas medan dan
pramedan yang ada. Adanya potensi olahraga rekreasi yang dapat
dikembangkan dapat menarik para wisatawan untuk menikmati waktu
liburan mereka.

Menurut Saudari Sanjung selaku Wisatawan dari Jakarta sebagai


berikut:
“Daya Tarik yang dimiliki Kepulauan Karimunjawa tentunya akan
mendatangkan para wisatawan untuk mencoba wahana yang telah
disediakan, dengan pengadaan standart kualitas semaksimal
mungkin dan pemberian informasi tentang olahraga rekreasi
kepada para wisatawan, sehingga para wisatawan memahami arti
olahraga rekreasi yang sebenarnya tersebut.” (WS14.26Des15)
146

“Tentunya Karimunjawa ini menjadi daya tarik wisata tersendiri


untuk wisatawan yang awam berolahraga rekreasi disana.”
(WS14.26Des15)
“Pemerintah mungkin belum maksimal melakukan pembinaan
pelaku usaha, penyediaan alat-alat olahgara sehingga kondisi dan
standart medan pramedan masih minim.” (WS14.26Des15)
“Untuk olahraga yang dapat dikembangan disini kayaknya dayung
jarak jauh.” (WS14.26Des15)
“Tentu, besok saya akan mengajak kerabat melihat indahnya pulau
Karimunjawa.” (WS14.26Des15)

Menurut Saudari Irma selaku wisatawan dari Jakarta sebagai


berikut:
“Tanggapan saya ya semoga kedepannya Karimunjawa bisa sebaik
pulau-pulau lain yang menjual wisata bawah lautnya, khususnya
olahraga rekreasinnya.” (WI17.26Des15)

“Untuk medan pramedan seharusnya tidak hanya pemerintah yang


berkewajiban dalam pengembangan wisata disana, tetapi semua
pihak harus bahu mebahu memajukan wisata di Karimunjawa
khususnya dan wisata di Jepara pada umumnya.” (WI17.26Des15)

“Olahraganya bisa ditambah sepada keliling pulau Karimun, hiking


saya juga ingin mencoba bila memang sudah terdapat porter yang
bisa dipercaya dan bertanggung jawab.” (WI17.26Des15)

“Insya Alloh kalau ada rejeki pasti ke Karimun lagi.”


(WI17.26Des15)

Adanya area kegiatan wisatawan yang baru, diharapkan dapat lebih


meramaikan wisata yang menafaatkan potensi alam yang ada dengan
berbasis oalahraga rekreasi. Pengadaan saran dan prasaran harus lebih
ditingkatkan demi kenyamanan wisatawan dan tentunya dapat memberikan
kesan positif bagi mereka untuk dapat kembali mengeksplor wahana -
wahana baru.

C. Pembahasan
1. Identifikasi potensi alam daerah Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara
sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi.
147

Keberadaan Taman Nasional di Indonesia tersebar mulai dari


kawasan barat hingga kawasan timur Indonesia. Salah satu potensi terbesar
yang dapat dikembangkan adalah Taman Nasional Karimunjawa di
Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Agar memanfaatkan potensi-potensi alam
yang tersedia serta potensi–potensi kepariwisataan yang ada, maka perlu
diidentifikasi seluruh potensi yang nampak (existing) di daratan wilayah
Kepulauan Karimunjawa maupun keanekaragaman hayati di bawah lautnya
yang dapat dijadikan sebagai medan olahraga rekreasi.

Untuk ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah menempati


ketinggian 0-506 m dpl di Pulau Karimunjawa dengan luas 1285,5 Ha.
Ditemukan 124 species dan 5 genus flora di kawasan hutan hujan tropis
dataran rendah Karimunjawa. Jenis fauna darat yang umum dijumpai adalah
Rusa, Kera ekor Panjang selain itu terdapat 16 reptilia dan 2 jenis amphibia
missal jenis Ular Edor. Ditemukan juga 23 jenis kupu dari 8 famili,
sebanyak 8 jenis capung, 6 jenis belalang. Dan juga ditemukan 54 species
burung yang tergabung dalam 27 famili, 16 jenis merupakan species yang
dilindungi Undang-undang. Pada kawasan hutan mangrove terdapat jenis
mangrove yang sebagian besar termasuk kelas mangrove sejati sebanyak 25
species dari 13 famili, 9 species dari 7 famili mangrove ikutan di dalam
kawasan dan 5 species dari 5 famili mangrove ikutan di luar kawasan.
Dengan kekayaan bawah lautnya berupa jenis mencapai 51 genus, lebih dari
90 jenis karang keras dan 242 jenis ikan hias, selain itu juga ditemukan Ikan
Karang yang secara keseluruhan berjumlah 342 species, Biota laut lainya
yang dilindungi dan 6 jenis kima. Pada vegetasi hutan pantai, padang lamun
tersebar di seluruh perairan Taman Nasional Karimunjawa sampai
kedalaman 25 m yang memiliki pola penyebaran berdasarkan kesamaan
jenis, serta ditemukan 8 species lamun.

Kepulauan Karimunjawa merupakan sebagai kawasan konservasi


dengan daerahnya berupa pulau-pulau kecil. Dengan banyaknya potensi
148

alam yang ada dari laut, pantai, dataran rendah, dataran tinggi, sampai
pegunungan yang masih terjaga, tentunya memberi kesan alami. Dengan
kekayaan bahari berupa berbagai spesies terumbu karang, banyaknya jenis
ikan, dan biota laut, menjadikan area bahari lebih berdominan dan menjadi
tujuan para wisatawan yang berkunjung untuk melakukan diving,
snorkeling, berenang, serta memancing. Untuk daerah pantai dapat dijadikan
tempat alternatif wisata yang cukup banyak digemari wisatawan banyak
berpengaruh bagi kehidupan masyarakat setempat. Pantai - pantai di wilayah
ini banyak digemari baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Air
pantai di Kepulauan Karimunjawa yang tenang dan jernih sangat cocok
untuk kegiataan berenang, ataupun memancing bahkan sering di manfaatkan
para wisatawan mancanegara untuk berjemur sinar matahari. Tidak jarang
ikan berkeliaran di air pantai yang bisa dilihat dengan mata telanjang.
Didaerah daratan dapat dijumpai hutan mangrove dan contoh rumah
tradisional adat suku bugis yang dimanfaatkan sebagai area tracking.
Didaerah perbukitan pula telah dibangun bangunan berupa tulisan – tulisan
yang menarik para wisatawan untuk datang, yang tanpa disadari mereka
telah melakukan kegiatan fisik berupa hiking.

Olahraga rekreasi yang sudah dan kemungkinan dapat dikembangkan


di Kepulauan Karimunjawa dilihat dari potensi alam sebagai berikut:

Table 4.7 Daftar Olahraga Rekreasi di Kepulauan Karimunjawa


Olahraga
Pengertian Lokasi
Rekreasi
Pulau Menjangan
Besar
Kegiatan berenang atau menyelam Pulau Menjangan
dengan mengenakan peralatan Kecil
berupa masker selam dansnorkel.
Pulau Tengah
Snorkeling Selain itu, penyelam sering
mengenakan alat bantu gerak Pulau Bengkoang
berupa kaki katak (fin) untuk Pulau Seruni
menambah daya dorong pada kaki. Pulau Sintok
Pulau Seruni Pulau
149

Kembar
Pulau Krakal Kecil

Pulau Menjangan
Besar
Pulau Menjangan
Terjun atau menyelam ke dalam Kecil
dasar laut dengan menggunakan Pulau Tengah
peralatan selam untuk menjelajahi
Diving Pulau Bengkoang
kehidupan bawah laut/air dengan
kedalam 10 meter sampai 30 meter Pulau Kemujan
bahkan lebih. Pulau Parang
Pulau Kembar
Pulau Kembang

Perahu kecil dan sempit yabf pada


umumnya berisi satu sampai dua
orang tergantung ukuran kano,
Diseluruh
yang biasanya digerakkan dengan
Kepulauan
tenaga manusia, tapi juga lazim
Karimunjawa
Kano diberi layar. Kano biasanya lancip
Selain Kawasan
pada kedua ujungnya dan terbuka
Konservasi Zona
di bagian atasnya. namun bagian
Inti
ini dapat diberi tutup. Kano yang
menggunakan tenaga manusia
digerakkan dengan kayuh.

Penangkaran Hiu
Di Pulau
Menjangan Besar
Jenis permainan air menggunakan Diseluruh
Bananaboat perahu karet tunggal yang ditarik Kepulauan
oleh speed boat berkeliling pantai Karimunjawa
Selain Kawasan
Konservasi Zona
Inti

Salah satu cabang olahraga yang Pulau


mampu meningkatkan kesehatan Karimunjawa
seseorang yang merupakan Pulau Menjangan
Renang
olahraga tanpa gaya gravitasi bumi, Besar
olahraga yang dilakukan didalam Pulau Menjangan
kolam air, sungai, atau laut Kecil
150

Pulau Parang
Pulau Kembar
Pulau Kembang
Pulau Kemujan

Diseluruh
Olahraga yang menggunakan alat
Kepulauan
yang biasa disebut dengan motor
Karimunjawa
Jetsky jet. Motor jet merupakan alat
Selain Kawasan
transportasi untuk dikendarai diatas
Konservasi Zona
air atau diatas ombak.
Inti

Variasi dari bola voli, yang


dimainkan di atas pasir. Dua tim
Diseluruh Pantai
yang dipisahkan oleh jaring
Voli Pantai Kepulauan
memukul bola
Karimunjawa
voli menggunakanlengan atau tang
an.

Olahraga air beregu, yang dapat


dianggap sebagai kombinasi
renang, sepak bola dan bola basket. Diseluruh
Tujuan permainan menyerupai Kepulauan
sepak bola, yaitu untuk mencetak Karimunjawa
Polo Air
gol sebanyak-banyaknya, satu gol Selain Kawasan
dihitung satu poin. Dalam konteks Konservasi Zona
ini dilakukan dengan tujuan Inti
mendapat kesenangan bukan
memperebutkan kemenangan.

Hutan Mangrove
Di Pulau Kemujan
Salah satu kegiatan outdoor dimana Diseluruh
pelakunya melakukan aktivitas Kawasan
Tracking
berjalan kaki sebagai kegiatan Kepulauan
rekreatif dan olahraga. Karimunjawa
Makam Sunan
Nyamplungan

Perjalanan panjang dilakukan Bukit Love


dengan berjalan kaki di daerah Bukit
Hiking
yang biasanya tidak ada medan Karimunjawa
transportasi tersedia disana, pada Bukit Joko Tuo
151

jalur yang belum dipetakan, serta di


lingkungan yang menantang,
Bukit Legon Lele
mungkin berbukit atau
pegunungan.

2. Identifikasi potensi kepariwisataan daerah Kepulauan Karimunjawa Jepara


sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi.
Dengan potensi alam yang dimiliki Kepulauan Karimunjawa,
memberi efek positif bagi berlangsugnya perekonomian masyarakat dalam
sektor kepariwisataan. Berikut ini yang berperan aktif dalam potensi
kepariwisataan yang dimanfaatkan sebagai medan pengembangan olahraga
rekreasi:
a. Potensi Budaya Masyarakat Karimunjawa
Potensi Budaya Masyarakat Karimunjawa terdiri dari kesenian
rakyat, acara tradisional, dan obyek wisata lainnya. (1) Kesenian rakyat.
Reog Barongan yang terdapat di Pulau Parang. Kesenian ini sudah
hampir punah karena tidak ada yang meneruskan. Pencak silat yang
diiringi gamelan. Kesenian ini juga hampir punah karena tidak ada yang
meneruskan. (2) Acara tradisional. Perkawinan suku Bugis yang terdiri
atas acara Mapuce-puce, Masuro, Maduppa, Mappaenre dan
Anggaukeung. Upacara peluncuran perahu yang dilakukan setelah
perahu sudah selesai dibuat. (3) Objek lain. Objek wisata budaya lain
yang dapat dikembangkan adalah: (a) Rumah adat suku Bugis yang
sangat khas serta masih dipertahankan keasliannya di Dukuh Batu
Lawang, Legon Gede dan Tlogo di Pulau Kemujan; (b) makam Sunan
Nyamplungan di Dukuh Nyamplungan Pulau Karimunjawa yang
merupakan nenek moyang penduduk Karimunjawa serta penyebar
agama Islam di Karimunjawa; dan (c) sumur Wali di Pulau Parang, yang
airnya dipercaya akan membawa keberuntungan bagi orang yang
mengambil airnya. Mengacu pada potensi - potensi wisata, baik alam
maupun budaya, yang terdapat di kawasan ini maka arah pengembangan
152

yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Jepara adalah dengan


melakukan pengembangan kawasan wisata alam terpadu berbasis pada
keanekaragaman hayati dan budaya masyarakat setempat.
Pengembangan kawasan wisata ini tidak dapat dilakukan hanya dengan
pengembangan secara fisik saja, dalam arti hanya menambah dan
meningkatkan jumlah fasilitas - fasilitas pendukung kepariwisataan,
namun perlu pula dilakukan pengembangan sumber daya manusia pelaku
industri kepariwisataan itu sendiri. Meskipun demikian diharapkan
dalam upaya pengembangannya tidak terjadi perusakan dan
pengeksploitasian lingkungan secara berlebihan, sehingga kondisi alam
yang asli masih bisa dinikmati sebagaimana adanya.

b. Fasilitas Pendukung
Sedangkan beberapa fasilitas pendukung kepariwisataan yang
terdapat di kawasan ini adalah akomodasi dan aksesibilitas. (1)
Akomodasi. Fasilitas penginapan yang berkualitas tinggi secara umum
belum terdapat di Karimunjawa, kecuali di Pulau Menyawakan yang
dikelola secara investasi oleh pihak swasta yaitu Kura Kura Resort.
Fasilitas penginapan (homestay), hotel, dan resort yang terdaftar pada
saat ini total berjumlah 105. (2) Aksesibilitas. Transportasi laut dapat
menggunakan kapal KM.Muria (Siginjai), KM. Kartini I dan KM.
Bahari Express. Untuk KM. Muria berlayar 4 kali seminggu dari
Pelabuhan Kartini Jepara ke Karimunjawa dengan waktu tempuh selama
6 jam, sedangkan KM. Kartini I berlayar 2 kali seminggu dari Pelabuhan
Tanjung Mas di Semarang dan Pelabuhan Kartini di Jepara ke
Karimunjawa dengan rata-rata waktu tempuh selama 3 jam. Dan untuk
KM. Bahari Express dapat dikatakan setiap hari berlayar, apabila hari
senin dan sabtu, atau dalam keadaan ramai dalam 1 hari dapat berlayar
selama 2 kali dari Pelabuhan Tanjung Mas di Semarang dan Pelabuhan
Kartini di Jepara ke Karimunjawa dengan rata – rata waktu tempuh
selama 2 jam.
153

Transportasi darat, tersedia angkutan pedesaan yang melayani


jalur dari dermaga perintis di Karimunjawa menuju desa Kemujan
sepanjang 30 km dengan jalan beraspal. Sedangkan untuk melayani jalur
antar pulau khususnya pulau yang berpenghuni yaitu pulau Parang,
Pulau Nyamuk dan pulau lainnya dapat digunakan transportasi kapal
milik nelayan. Guna melayani transportasi wisata menuju obyek pulau -
pulau kecil tersedia kapal wisata milik masyarakat. Transportasi udara
juga sudah ada lapangan terbang perintis yang dibangun oleh Dinas
Perhubungan, namun frekuensi penerbangan masih sangat terbatas dan
biaya angkut yang dirasa mahal untuk dijadikan moda transportasi utama
dalam kegiatan kepariwisataan.

Nampak bahwa kondisi fasilitas pendukung yang ada khususnya


fasilitas akomodasi dan restoran masih sangat minim, sehingga perlu
diperhatikan pengembangan baik secara kuantitas maupun kualitasnya.
Sedangkan untuk fasilitas transportasi, pihak Dinas Pariwisata
Kabupaten Jepara menyatakan bahwa keadaan saat ini adalah yang
terbaik yang bisa dilakukan di kawasan Taman Nasional Laut
Karimunjawa khususnya di Pulau Kemujan sebagai pulau terbesar di
kepulauan ini.

c. Pengemasan Potensi Wisata dan Segmentasi Pasar


Berdasarkan semua potensi wisata yang dapat ditemui di
kawasan Taman Nasional Laut Karimunjawa, maka untuk
pemanfaatannya tidak dapat dilakukan dengan cara sekedarnya
mengingat potensi wisata terbesar adalah keindahan alam yang
merupakan anugerah dari Tuhan, artinya bahwa potensi - potensi wisata
tersebut masih membutuhkan suatu kemasan supaya dapat dinikmati
oleh wisatawan yang datang berkunjung baik wisatawan manca negara
maupun wisatawan domestik.
154

d. Pengemasan Potensi Wisata


Guna menciptakan suatu kondisi obyek wisata alam yang dapat
dinikmati oleh wisatawan maka perlu dibuat kemasan - kemasan wisata
yang di dalamnya tidak hanya menyediakan atraksi - atraksi wisata
namun juga menyediakan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Kawasan
taman nasional ini bisa dibuat suatu paket wisata terpadu di mana obyek-
obyek wisata yang dikunjungi tidak hanya yang ada di daratan seperti
voli pantai, tracking di hutan mangrove, serta hiking di perbukitan
sampai pegunungan, tetapi juga termasuk beberapa obyek wisata/spot-
spot wisata laut beserta seluruh aktivitas yang mungkin dilakukan seperti
snorkeling, diving, swimming, polo air, jetsky, kano, bananaboat, dan
fishing. Hal ini disebut dengan sport tourism.

Selain paket wisata yang sifatnya kunjungan untuk bersenang -


senang (refreshment) perlu pula disediakan kegiatan wisata yang bersifat
pendidikan (education) baik berupa paket studi lingkungan alam bawah
air, wisata keliling hutan lindung, maupun aktivitas - aktivitas wisata
alam dengan memanfaatkan lingkungan yang lebih bersifat eksplorasi
dan pelestarian alam (ekowisata). Seperti bentuk kemasan paket wisata
lain yang sudah dibuat adalah paket wisata budaya, dengan
menyuguhkan atraksi - atraksi wisata budaya berupa upacara bersih desa,
pembangunan rumah adat, serta segala aktivitas masyarakat seperti
pengolahan ikan, pengolahan kelapa / kopra, dan penampilan kelompok -
kelompok kesenian setempat.

Dan semua kegiatan yang dilakukan harus dalam ijin dan


pengawasan dari Balai Taman Nasional yang masuk dalam kawasan
konservasi memiliki undang – undang tentang pengaturan kawasan
tersebut yang dinauangi oleh Negara.
155

e. Segmentasi Pasar
Tentunya kemasan-kemasan paket wisata yang telah dibuat tadi
perlu untuk dicarikan pangsa pasar penikmatnya. Berdasarkan hasil
temuan lapangan diketahui bahwa sebagian besar wisatawan manca
negara lebih menginginkan wisata yang bersifat refreshment dengan
menikmati kondisi alam yang asri dan tenang serta keindahan panorama
alam yang ditawarkan di pantai – pantai pribadi (private beaches).
Mereka lebih banyak memperoleh informasi dan didatangkan oleh biro-
biro perjalanan dari luar negeri seperti Swedia, Belgia, Australia dan
beberapa negara di Eropa lainnya. Hal tersebut terkait dengan adanya
warga-warga asing yang memperoleh Hak Guna Pakai terhadap
beberapa pulau yang ada di kawasan Kepulauan Karimunjawa seperti
pulau Kura-kura yang kemudian dikelola dan dikembangkan menjadi
Kura-Kura Resort Beach (Swedia) dan pantai Batu Lawang (Australia).

Wisatawan domestik yang melakukan kunjungan ke Taman


Nasional Laut Karimunjawa, berdasarkan data temuan, dapat
dideskripsikan sebagai berikut: dari data yang didapatkan oleh penulis,
memperlihatkan dalam jangka waktu tujuh tahun terakhir yaitu pada
tahun 2009 sampai 2015 telah terjadi peningkatan kunjungan wisata di
Kepulauan Karimunjawa. Untuk wisatawan domestik pada tahun 2015
telah terjadi kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan tahun–tahun
sebelumnya, berbanding terbalik untuk wisatawan mancanegara yang
mengalami penurunan kedatangan. Untuk kenaikan wisatawan
mancanegara terlihat jelas pada tahun 2009 dan tahun 2014 yang
mengalami kenaikan sebesar 40% dari tahun sebelumnya. Tetapi hal ini
tidak berpengaruh bila dilihat dari jumlah keseluruhan wisatawan yang
datang dari tahun ke tahun yang tetap mengalami peningkatan.

Terkait dengan hal itu pula dapat diketahui sebenarnya kawasan


ini menarik minat cukup besar dari para pengunjung di mana terjadi
156

peningkatan jumlah kunjungan baik wisatawan manca Negara maupun


domestik tiap tahunnya.

f. Pemberdayaan Masyarakat
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa upaya
pengembangan kawasan wisata tidak hanya sekedar mengembangkan
kondisi fisik, dengan menambah fasilitas pendukung dan
penganekaragaman atraksi wisata yang ada, namun yang tidak kalah
penting adalah dengan mengembangkan sumber daya manusia yang ada
agar dapat mengelola dan memberdayakan segala potensi wilayahnya
sesuai dengan kepentingan dan kebutuhannya. Upaya pemberdayaan
masyarakat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan melibatkan
masyarakat ke dalam kelompok - kelompok sadar wisata (Pokdarwis)
dan memberikan porsi lebih pada peranan aktif masyarakat sebagai salah
satu stakeholder kepariwisataan di wilayahnya. Dan juga harus secara
rutin diadakan pelatihan terhadap para guide yang gunanya memberikan
pelayanan maksimal pada para wisatawan tentang informasi dan
wawasan tentang lingkungan.

g. Pelibatan Masyarakat
Sosialisasi kawasan wisata laut di daerah ini telah dimulai pada
periode awal hingga pertengahan 1990-an, dengan membentuk
kelompok-kelompok sadar wisata, di mana masyarakat setempat
diberikan pengetahuan mengenai bagaimana seharusnya memanfaatkan
dan mengelola potensi-potensi wisata yang ada di daerahnya, serta
bagaimana seharusnya bertindak sebagai tuan rumah sebuah obyek
wisata yang mengutamakan keramah - tamahan dan pengembangan jasa
wisata sebagai bagian dari pengembangan industry kepariwisataan di
Kabupaten Jepara pada umumnya.

Masyarakat Karimunjawa yang dulunya mayoritas bermata


pencaharian sebagai petani, petambak, nelayan dan perambah hutan,
157

mulai dikenalkan nilai-nilai baru yaitu nilai-nilai jasa keramah - tamahan


di bidang kepariwisataan. Hal pertama yang dilakukan adalah
mengadakan pelatihan guide local kepada masyarakat untuk dapat
memberikan informasi yang sejelasjelasnya kepada wisatawan yang
datang berkunjung mengenai kondisi potensi wisata yang ada. Setelah
itu, dalam Pokdarwis - Pokdarwis tersebut diberikan pula materi - materi
yang terkait dengan pengelolaan asset keluarga sebagai fasilitas
pendukung kepariwisataan. Hal ini tampak dari bergesernya mata
pencaharian penduduk dari bidang agronomi menjadi pengusaha –
pengusaha jasa penyewaan akomodasi dan restoran yang mulai
berkembang hingga saat ini, meskipun tidak sepenuhnya meninggalkan
profesi lamanya. Tidak hanya itu, masyarakat juga banyak yang beralih
profesi sebagai penyedia jasa transportasi baik angkutan darat (angkutan
pedesaan, pick-up, dan truk) maupun angkutan laut (perahu / kapal antar
pulau) untuk pemenuhan kebutuhan wisatawan.

Keberadaan Pokdarwis - Pokdarwis tersebut pada saat ini


semakin berkembang dan berubah menjadi kelompok-kelompok usaha
kecil dan menengah (UKM) yang lebih banyak jumlahnya dan beraneka
ragam bentuk usahanya, termasuk di dalamnya penyedia souvenir berupa
ukiran akar tumbuhan laut, manik-manik, pengasapan ikan, dan
sebagainya.

h. Peningkatan Peranan Masyarakat


Semakin tumbuh dan berkembangnya kesadaran masyarakat akan
arti penting potensi wisata yang ada di daerahnya, diharapkan akan
semakin besar pula porsi peranan masyarakat sebagai stakeholder dalam
setiap upaya pengembangan obyek wisata kawasan taman nasional laut
ini. Tidak hanya sebagai obyek pelaku namun juga bisa berperanan
dalam setiap pengambilan keputusan terhadap perencanaan dan
pengembangan hingga pemanfaatan potensi kewilayahannya.
158

Saat ini, meskipun masyarakat baik yang menjadi anggota UKM,


kelompok kesenian dan budaya, telah banyak dilibatkan dalam upaya
pengembangan kepariwisataan namun tidak sepenuhnya mengambil
peranan pada tingkat pengambilan keputusan mengenai apa dan
bagaimana bentuk pengembangan kawasannya. Lebih banyak mereka
masih mengandalkan pemerintah sebagai pihak yang berwenang untuk
mengatur dan mengendalikan aset-aset daerah termasuk di dalamnya
potensi-potensi wisata yang ada.

3. Identifikasi realitas perkembangan olahraga rekreasi yang terjadi di daerah


Kepulauan Karimunjawa Jepara sebagai medan pengembangan olahraga
rekreasi
Dengan adanya keunikan yang dimiliki, dalam suatu perencanaan
dan pengembangan olahraga rekreasi di Kepulauan Karimunjawa perlu
diadakannya suatu penambahan fasilitas serta medan dan pramedan yang
dapat menambah daya jual wisata yang memanfaatkan potensi alam tersebut.
Selain itu, perlu juga ditambahkan fasilitas keselamatan mengingat beberapa
resiko yang bisa terjadi di sekitar kawasan atau area wisata. Perbaikan jalan
serta moda transportasi yang digunakan untuk menuju lokasi yang
dimaksud.

Potensi wisata di kepulauan Karimunjawa ini sangat menjanjikan


karena kepulauan ini seperti yang telah diuraikan di atas memiliki semua
unsur kawasan atau daerah yang dapat dijadikan suatu obyek wisata, tidak
hanya wisata bahari semata namun dapat dikembangkan pula menjadi obyek
wisata ziarah, budaya, dan obyek wisata berbasis olahraga rekreasi.

Adanya perencanaan dalam upaya mengembangkan olahraga


rekreasi tersebut diupayakan melibatkan masyarakat setempat untuk turut
andil dalam pengembangan olahraga rekreasi yang memanfaatkan potensi
alam dan potensi kepariwisataan di Kepulauan Karimunjawa. Masyarakat
159

setempat juga pasti ikut merasakan dampak positif yaitu perbaikan ekonomi,
di samping dampak negatif lain yang juga harus dipikirkan.

Dengan semakin berkembangnya sektor olahraga rekreasi yang


dikemas dengan mengandalkan potensi alam yang ada dan kemajuan akan
potensi kepariwisataan yang semakin meningkat, ditandai dengan
pertambahan jumlah wisatawan setiap tahunnya baik wisatawan
mancanegara maupun domestic yang saat ini masih lebih mendominasi.
Memberikan peluang akan adanya olahraga rekreasi yang baru dan beragam
tentunya dapat dikembangkan lebih banyak lagi yang masuk sebagai paket
wisata. Seperti yang sudah ada pada saat ini yaitu di di daratan seperti
tracking di hutan mangrove, serta hiking di perbukitan (Bukit Joko Tuo,
Bukit Love, Bukit Karimunjawa, dan Bukit Legon Lele), di area bahari telah
berkembang olahraga rekreasi seperti snorkeling, diving, swimming, jetsky,
kano, bananaboat, dan fishing. Dilihat dari potensi yang ada sebenarnnya
dapat dikembangkan pula di area pantai berupa voli pantai, di area bahari
berupa polo air, didataran rendah dapat berupa kegiatan trabas, dan
bersepeda keliling pulau, di derah perbukitan dapat dibangun area outbond,
dipegunungan diadakan pembukaan jalur untuk hiking dan camping. Yang
hal ini tentunya akan menambah tujuan wisatawan untuk berkunjung lebih
lengkap.

Anda mungkin juga menyukai