Pada bab ini penulis akan menguraikan data dan hasil penelitian tentang
permasalahan yang telah dirumuskan pada bab I, yaitu bagaimana potensi alam
daerah Kepulauan Karimunjawa Jepara sebagai medan pengembangan olahraga
rekreasi, bagaimana potensi kepariwisataan daerah Kepulauan Karimunjawa
Jepara sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi, dan bagaimana realitas
perkembangan olahraga rekreasi yang terjadi di daerah Kepulauan Karimunjawa
Jepara sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi.
86
87
3. Pulau di Karimunjawa
Tabel.4.1 Rincian Pulau Kepulauan Karimunjawa
NAMA PULAU LUAS DARATAN (Ha) STATUS PULAU
Karimun 4.302,5 Berpenghuni Tetap
Kemujan 1.501,5 Berpenghuni Tetap
Parang 629 Berpenghuni Tetap
Genting 137 Berpenghuni Tetap
Nyamuk 126 Berpenghuni Tetap
Menjangan 56 Berpenghuni Tetap
Menjangan 46 Berpenghuni Tetap
Menyawakan 24 Berpenghuni Tetap
Sambangan 8 Berpenghuni Tetap
Geleang 24 Berpenghuni Tidak Tetap
Seruni 20 Berpenghuni Tidak Tetap
Kembar 15 Berpenghuni Tidak Tetap
Kumbang 12,5 Berpenghuni Tidak Tetap
Tengah 4 Berpenghuni Tidak Tetap
Kecil 2 Berpenghuni Tidak Tetap
Bengkoang 79 Tidak Berpenghuni
Merica 1 Tidak Berpenghuni
Katang 7,5 Tidak Berpenghuni
Krakal Besar 10 Tidak Berpenghuni
Krakal Kecil 10 Tidak Berpenghuni
Batu 0,5 Tidak Berpenghuni
Cemara Besar 3,5 Tidak Berpenghuni
Cemara Kecil 1,5 Tidak Berpenghuni
Burung 1 Tidak Berpenghuni
Sintok 21 Tidak Berpenghuni
Gundul 4,5 Tidak Berpenghuni
Cendikian 13 Tidak Berpenghuni
Sumber: www.ticjepara.com (15 Februari 2016)
91
Beberapa potensi alam dan budaya yang telah terekspos keindahannya dapat
ditemukan di berbagai pulau sebagai berikut:
1. Pulau Menjangan Kecil
Keindahan terumbu karang yang beraneka ragam corak dan
warnawarni akar bahar menghiasi tebing dengan penutupan yang rapat
mulai dari kedalaman 3 meter pada waktu surut hingga kedalaman 30
meter. Hamparan terumbu karang yang panjang diakhiri dengan tebing
yang cukup tinggi. Gundukan karang yang membentuk sebuah tugu
batas di antara dua hamparan terumbu. Gua-gua kecil dan celah-celah
pada daerah tebing membentuk rataan daerah drop yang menambah
fantastik untuk penyelam. Potensi pulau yang dikelilingi pasir putih yang
bersih dan keanekaragaman flora dan fauna. Keindahan menikmati
tenggelamnya matahari.
2. Pulau Tengah
Pulau Tengah merupakan surga bagi para penyelam untuk
menikmati keindahan terumbu karang dan ikan-ikan hias. Pada daerah
dangkal dapat dilihat jenis-jenis karang dari famili Acropridae yang
mendominasi daerah tersebut. Bentuk koloni terumbu karang di daerah
dangkal adalah karang bercabang dan karang meja seperti Acropora
hyacinthus dan Acropora humilis. Daerah ini cocok untuk kegiatan
snorkeling. Potensi pulau yang indah dengan hamparan pasir putih yang
92
4. Pulau Bengkoang
3) Berenang
4) Snorkeling
5) Diving
Gambar.4.6. Diving
Sumber: Dokumentasi Penelitian (27 Desember 2015)
6) Wreck Dive
7) Penangkaran Hiu
Petualangan dengan berlayar ke pulau Menjangan yang
menyunguhkan ketegangan lain akan menjadi pengalaman yang tak
kalah serunya. Ingin tahu rasanya berhadapan langsung dengan ikan
hiu, hewan laut yang satu ini memang menyeramkan tapi kesempatan
langka ini pantang dilewatkan.
8) Fishing
Merupakan kegiatan memancing yang dapat dilakukan di
seluruh perairan Kepulauan Karimunjawa. Kegiatan tersebut sangat
mengasikkan sebagai medan wisata minat khusus. Dengan aktivitas
memancing juga dapat melihat pasir putih dan bukit – bukit yang hijau
di sepanjang perairan Karimunjawa. Diperairan Karimunjawa terdapat
ikan yang sangat banyak dan tentunya bervariasi. Oleh karena itu di
Karimunjawa dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan lomba
101
2) Kuliner
Pulau Karimunjawa juga menyediakan makanan - makanan
yang pastinya menggoda selera makan. Salah satunya adalah makanan
broyo, broyo adalah makanan terbuat dari bahan dasar kacang-
kacangan. Makanan ini hanya di Karimunjawa dan rasanya pun
berbeda dari pada yang lain.
6. Fasilitas Pendukung
Sedangkan beberapa fasilitas pendukung kepariwisataan yang
terdapat di Kepulauan Karimunjawa ini berupa:
a. Akomodasi
Fasilitas penginapan yang berkualitas tinggi secara umum belum
terdapat di Karimunjawa, kecuali di Pulau Menyawakan yang dikelola
secara investasi oleh pihak swasta yaitu Kura Kura Resort, Nirwana,
Ocean View, dan lain sebagainya. Fasilitas penginapan berjumlah 105
tempat yang tersedia saat ini adalah milik masyarakat, wisma milik
Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tengah, hotel, dan resort milik swasta
yang tedaftar dalam Pemerintah Kabupaten Jepara.
b. Aksesibilitas
a. Medan Transportasi Laut
Medan transportasi laut yang siap melayani wisatawan ke
Karimunjawa ada 2 jenis:
1) Kapal Ferry KM Muria (Siginjay)
II BARANG
Diatas Tons / Rp 70.000
Kendaraan M3
Curah / Car Tons / Rp 125.000
Deck M3
Kelapa Butir Rp 75
Campuran Becak Rp 10.000
Blong Ikan Blong Rp 25.000
III HEWAN
Sapi Ekor Rp 110.000
Kambing Ekor Rp 35.000
105
4) Perahu Wisata
Untuk melayani wisatawan yang akan melakukan aktivitas
diving, snorkeling, maupun mengunjungi pulau-pulau disediakan
perahu wisata berupa kapal kayu kapasitas 15 orang dengan tarif
Rp. 300.000,00 per 6 jam maksimal. Sementara untuk wisatawan
yang ingin menikmati keindahan bawah air dari atas perahu
disediakan perahu kaca (glass bottom boat) kapasitas maksimal 16
orang dengan tarif Rp. 450.000,00 per jam.
7. Jumlah pengunjung
Jumlah kedatangan wisatawan ke Kepulauan Karimunjawa dapat
dilihat dalam tabel berikut ini:
109
8. Pengiapan
Penginapan sangat diperlukan demi pelayanan jasa yang diberikan
yang biasanya telah dimasukkan dalam paket wisata, karena wisatawan yang
berkunjung merupakan wisatawan minat khusus yang mereka melakukan
perjalanan wisata bukan hanya sehari saja. Kualitas serta pemberian
pelayanan yang baik tentunya memberi kesan nyaman. Di Kepulauan
Karimunjawa ini telah banyak sekali terdapat homestay, hotel maupun resort
yang dapat dipilih sesuai keinginan dan harga yang ditawarkan. Mayoritas
homestay yang ditawarkan merupakan rumah pribadi warga maupun milik
Dinas Pemerintah Daerah, atau satu rumah yang memang diperuntukkan
sebagai penginapan wisatawan, hotel maupu resort yang ada merupakan
milik investor. Dengan adanya komusikasi yang baik antara tour leader,
110
9. Pengolahan limbah
Kurang terawat dan sudah tidak terpakai lagi SPBU ini sangat
disayangkan. Karena semua kegiatan pariwisata yang berlangsung mayoritas
menggunakan bensin maupun solar. Sehingga saat ini bahan bakar
kendaraan bermotor di Karimunjawa yang menyediakan berupa warung/kios
atau lebih sering disebut penjual eceran. Yang harganya tentu saja lebih
mahal dari harga normal.
B. Hasil Penelitian
Analisis deskriptif hasil penelitian adalah analisis pada data yang
diperoleh dari hasil wawancara dengan para informan.
“Potensi alam yang ada kan dapat di bedakan menjadi wisata Mest
tourism itu biasanya hanya memanfaatka potensi yang ada dan
banyak dikunjungi banyak orang seperti pantai kuta, sanur, gunung
bromo dan lain sebagainya. Ada juga minat khusus yaitu yang
terjadi di Karimunjawa, karena disana sulit sekali menjadi mest
tourism yang sifatnya sebentar. Minat khusus juga bisa didatangi
ribuan orang. Dan dapat dibagi menjadi dua di daratan dan
dilautan. Didaratan kan ada beberapa spot yang memang baru
diketaui sebenarnya masih banyak sekali, dan dilautan pasti tidak
diragukan lagi. Dan wisata sekarang kan sudah ada konfensional
dan buatan/rekayasa, di Karimunjawa ini kan keduanya ada. Baik
114
konfensional yaitu didaerah laut, dan buatan itu seperti yang tulisan
dibukit-bukit seperti itu.” (WPJ5.30Des15)
“Ya sudah ada tapi namanya manusia kalau ada yang mengawasi
tidak akan melanggar, tapi kalau tidak ada yang mengawasi mereka
akan melakukan yang sekiranya baik untuk mereka missal foto nya
akan lebih bagus padahal yang dilakukan itu tidak baik untuk
terumbu karang, alam, fasilitas dan lain sebainya. Seperti didarat
kalau ada polisi mereka tidak berani melanggar tapi jika tidaka ada
polisi dengan leluasa mereka seenaknya sendiri. Kan bukan takut
sama peraturannya, berarti kan takut sama pengawasnya to. Tapi
yang biasa dijamah itu perseratusnya karang – karang kan ndak
ada, padahal Karimun inikan hamparan karang. Dan memang ada
beberapa kaang yang lama bahkan sulit berkembang, tetapi banyak
pula karang yang cepat sekali perkembangannya. Mengenai undang
– undang tentunya ada pengaturan zona inti, zona pemukiman,
zona pemanfaatan dan lain sebagainya dan masyarakat sudah
paham dengan hal tersebut dan sudah dilaksanakan. Renovasi hutan
yang dilakukan itu hanya pemborosan anggaran, karena missal
mangrove kan ada beberapa jenis bila memang dia tidak bisa
ditanam tidak akan bisa tumbuh, lah saya sejak lahir disini memang
tumbuh subur kalau ada yang bilang itu hasil renovasi sudah hanya
omong kosong saja. Yang penting perlindungannya zona
pemukiman itu boleh ditempati, zona pemanfaatan boleh
dimanfaatkan tidak boleh dirusak, zona inti itu perlindungan tidak
boleh disentuh sama skali missal di tracking mangrove itu sekitar
1.700 meter manyusuri hutan dan tentunya aman – aman saja tidak
ada yang berani merusak.” (WM3.23Des15)
“Sangat besar sekali toh masyarakat kan ya yang ada dan mendiami
Karimunjawa, mereka tau sekali kondisinya tinggal pemerintah
memberi masukan, pelatihan bagi masyarakat sekitar.”
(WDS8.20Jan16)
Pak Amin selaku pemilik resort Bukit Joko Tuo mengatakan bahwa
potensi alam yang dimiliki oleh Kepulauan Karimunjawa sangatlah lengkap
dari potensi laut, darat, bukit, sampai pegunungan mempunyai spesifikasi
masing – masing dan tidak diragukan lagi keindahannya. Peran serta
masyarakat juga sangat berpengaruh terhadap terjaganya potesi alam yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Tetapi semua kegiatan yang dilakukan
di wilayah Taman Nasional Karimunjawa harus mendapatkan perijinan
terlebih dahulu dari Balai Taman Nasional Karimunjawa, karena masuk
dalam wilayah konservasi.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Pak Bidin dengan gaya
bicara yang khas:
“Yo kan ning kene terumbu karange apik sih mbak, spot e kan yo
okeh jare wisatawan yo okeh sing ngomong bedo karo liyane jare
luwih lengkap karange karo iwak e yo okeh maceme. Tapi ket aku
cilik yo pancen apik lan luweh resik wong durung pati okeh wong
teko. Aku kan yo nelayan neg ora ono wisatawan, utawa bengi kan
gawene nyelem dadi yo reti mbak. Tapi saiki emang yo lumayan
okeh seg mati terumbu karange. Tapi kan iso peremajaan
meneh.”(WB9.25Des15)
“Yo saiki kan okeh facebook, website dadi promo lewat kono to
mbak, yo berusaha ngek’I pelayanan sing apik, soko penginapan,
makan, transportasi, yo snorkeling kuwi, iso ugo ngeterke tekan
bukit kan enek beberapa sing wes dibuka saiki. Yo okeh peminate.
Saiki kan jamane foto – foto kuwi loh mba diupload kan dadi
konco – koncone podo pengen.” (WB9.25Des15)
122
“Saiki kan ora mung ning laut, wes enek Tracking Mangrove, Trus
Bukit Love, Bukin Karimunjawa, Joko Tuo, Legon Lele, yo iso
nambahi kegiatan pengunjung.”(WB9.25Des15)
“Sudah ada kerjasama yang cukup baik antar instansi tapi masih
perlu ditingkatkan. Semoga bisa tergarap kayak Bali mungkin
nantinya.” (WD13.26Des15)
“Lagian masih banyak yang belum terekspos ya. Kayak Bukit Joko
Tuo itu kan trek menanjak yang baik untuk kegiatan olahraga, tapi
juga belum tergarap maksimal.” (WS14.26Des15)
“Menurut kami sudah baik, jauh dari yang dulu. Sudah banyak
perbaikan disana sini tapi memang harus bertahap tidak bisa
bersamaan kan.” (WPJ6.30Des15)
"Sudah baik, pemberian life jacket, fin, snorkel, dayung dan lain
sebagai nya. Untuk fasilitas juga saya rasa sudah cukup.”
(WM4.23Des15)
“Untuk kondisi dan standart kualitas kalau yang pusat saya tidak
berani ngomong, kalo yang desa itu kan warga desa pasti
mempunyai website dan disitu pasti ada testimony yang diberikan
oleh pengunjung layak atau tidaknya. Misal HPI, Pengelola
homestay, catering, perahu, TL, dan guide kan saling berhubungan
129
yang dapat saring mendukung satu sama lain. Yang saya rasa untuk
saat ini sudah baik daripada sebelumnya.” (WMT5.28Des15)
“Yo pembangunane wes maju, tapi dalan sing arah Kemujan kuwi
iseh rodo elek kudu perbaikan supoyo podo ramene tekan kono,
lagian kan kuwi arah bandara.” (WB9.25Des15)
“Yo kualitase wes cukup standart, kan saiki pelabuhane wes apik
sih mba.” (WB9.25Des15)
133
“Tapi yo kan aku gerak dewe ora soko pemerintah. Dadi opo – opo
aku sedia dewe sing nyediani ora ono mekanisme opo -opo. Paling
kan sing dibutuhke opo wae sih, tru yo golek barange kuwi mau
paling okeh yo tukune soko Semarang mba.” (WB9.25Des15)
“Biasane peralatan sedia dewe mbak soale kan akeh sing swasta.
Masalah tempat kan Pemerintah ssaking pajek sing dibayarke, sak
ngertine kulo nggeh ngoten.” (WD10.25Des15)
“Kalo kendala saya rasa sudah minim sekali, memang cuaca itu
tidak bisa diprediksi tetapi bila ombak sedang besar kan masih bisa
lewat udara. Toh sekarang sudah ada peasawat dari Bandara A.
Yani Semarang langrung ke Bandara Dewandaru Karimun.”
(WPJ6.30Des15)
“Solusi yang kami lakukan seperti mau lebih mendata para TL,
guide, pemilik homestay, hotel, resort, maupun penyedia jasa agar
lebih tertata dan bekerjasama secara berkesinambungan. Dan
pemikiran tambahan spot apa lagi yang dapat dibuat agar tidak
hanya dilaut saja seperti sekarang kan sudah ada tracking hutan
mangrove.” (WPJ6.30Des15)
Penulis juga ingin lebih tahu sisi penyedia jasa mengenai realita
pengembangan olahraga rekreasi yang terjadi di Kepulauan Karimunjawa.
Berikut hasil wawancaranya:
C. Pembahasan
1. Identifikasi potensi alam daerah Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara
sebagai medan pengembangan olahraga rekreasi.
147
alam yang ada dari laut, pantai, dataran rendah, dataran tinggi, sampai
pegunungan yang masih terjaga, tentunya memberi kesan alami. Dengan
kekayaan bahari berupa berbagai spesies terumbu karang, banyaknya jenis
ikan, dan biota laut, menjadikan area bahari lebih berdominan dan menjadi
tujuan para wisatawan yang berkunjung untuk melakukan diving,
snorkeling, berenang, serta memancing. Untuk daerah pantai dapat dijadikan
tempat alternatif wisata yang cukup banyak digemari wisatawan banyak
berpengaruh bagi kehidupan masyarakat setempat. Pantai - pantai di wilayah
ini banyak digemari baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Air
pantai di Kepulauan Karimunjawa yang tenang dan jernih sangat cocok
untuk kegiataan berenang, ataupun memancing bahkan sering di manfaatkan
para wisatawan mancanegara untuk berjemur sinar matahari. Tidak jarang
ikan berkeliaran di air pantai yang bisa dilihat dengan mata telanjang.
Didaerah daratan dapat dijumpai hutan mangrove dan contoh rumah
tradisional adat suku bugis yang dimanfaatkan sebagai area tracking.
Didaerah perbukitan pula telah dibangun bangunan berupa tulisan – tulisan
yang menarik para wisatawan untuk datang, yang tanpa disadari mereka
telah melakukan kegiatan fisik berupa hiking.
Kembar
Pulau Krakal Kecil
Pulau Menjangan
Besar
Pulau Menjangan
Terjun atau menyelam ke dalam Kecil
dasar laut dengan menggunakan Pulau Tengah
peralatan selam untuk menjelajahi
Diving Pulau Bengkoang
kehidupan bawah laut/air dengan
kedalam 10 meter sampai 30 meter Pulau Kemujan
bahkan lebih. Pulau Parang
Pulau Kembar
Pulau Kembang
Penangkaran Hiu
Di Pulau
Menjangan Besar
Jenis permainan air menggunakan Diseluruh
Bananaboat perahu karet tunggal yang ditarik Kepulauan
oleh speed boat berkeliling pantai Karimunjawa
Selain Kawasan
Konservasi Zona
Inti
Pulau Parang
Pulau Kembar
Pulau Kembang
Pulau Kemujan
Diseluruh
Olahraga yang menggunakan alat
Kepulauan
yang biasa disebut dengan motor
Karimunjawa
Jetsky jet. Motor jet merupakan alat
Selain Kawasan
transportasi untuk dikendarai diatas
Konservasi Zona
air atau diatas ombak.
Inti
Hutan Mangrove
Di Pulau Kemujan
Salah satu kegiatan outdoor dimana Diseluruh
pelakunya melakukan aktivitas Kawasan
Tracking
berjalan kaki sebagai kegiatan Kepulauan
rekreatif dan olahraga. Karimunjawa
Makam Sunan
Nyamplungan
b. Fasilitas Pendukung
Sedangkan beberapa fasilitas pendukung kepariwisataan yang
terdapat di kawasan ini adalah akomodasi dan aksesibilitas. (1)
Akomodasi. Fasilitas penginapan yang berkualitas tinggi secara umum
belum terdapat di Karimunjawa, kecuali di Pulau Menyawakan yang
dikelola secara investasi oleh pihak swasta yaitu Kura Kura Resort.
Fasilitas penginapan (homestay), hotel, dan resort yang terdaftar pada
saat ini total berjumlah 105. (2) Aksesibilitas. Transportasi laut dapat
menggunakan kapal KM.Muria (Siginjai), KM. Kartini I dan KM.
Bahari Express. Untuk KM. Muria berlayar 4 kali seminggu dari
Pelabuhan Kartini Jepara ke Karimunjawa dengan waktu tempuh selama
6 jam, sedangkan KM. Kartini I berlayar 2 kali seminggu dari Pelabuhan
Tanjung Mas di Semarang dan Pelabuhan Kartini di Jepara ke
Karimunjawa dengan rata-rata waktu tempuh selama 3 jam. Dan untuk
KM. Bahari Express dapat dikatakan setiap hari berlayar, apabila hari
senin dan sabtu, atau dalam keadaan ramai dalam 1 hari dapat berlayar
selama 2 kali dari Pelabuhan Tanjung Mas di Semarang dan Pelabuhan
Kartini di Jepara ke Karimunjawa dengan rata – rata waktu tempuh
selama 2 jam.
153
e. Segmentasi Pasar
Tentunya kemasan-kemasan paket wisata yang telah dibuat tadi
perlu untuk dicarikan pangsa pasar penikmatnya. Berdasarkan hasil
temuan lapangan diketahui bahwa sebagian besar wisatawan manca
negara lebih menginginkan wisata yang bersifat refreshment dengan
menikmati kondisi alam yang asri dan tenang serta keindahan panorama
alam yang ditawarkan di pantai – pantai pribadi (private beaches).
Mereka lebih banyak memperoleh informasi dan didatangkan oleh biro-
biro perjalanan dari luar negeri seperti Swedia, Belgia, Australia dan
beberapa negara di Eropa lainnya. Hal tersebut terkait dengan adanya
warga-warga asing yang memperoleh Hak Guna Pakai terhadap
beberapa pulau yang ada di kawasan Kepulauan Karimunjawa seperti
pulau Kura-kura yang kemudian dikelola dan dikembangkan menjadi
Kura-Kura Resort Beach (Swedia) dan pantai Batu Lawang (Australia).
f. Pemberdayaan Masyarakat
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa upaya
pengembangan kawasan wisata tidak hanya sekedar mengembangkan
kondisi fisik, dengan menambah fasilitas pendukung dan
penganekaragaman atraksi wisata yang ada, namun yang tidak kalah
penting adalah dengan mengembangkan sumber daya manusia yang ada
agar dapat mengelola dan memberdayakan segala potensi wilayahnya
sesuai dengan kepentingan dan kebutuhannya. Upaya pemberdayaan
masyarakat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan melibatkan
masyarakat ke dalam kelompok - kelompok sadar wisata (Pokdarwis)
dan memberikan porsi lebih pada peranan aktif masyarakat sebagai salah
satu stakeholder kepariwisataan di wilayahnya. Dan juga harus secara
rutin diadakan pelatihan terhadap para guide yang gunanya memberikan
pelayanan maksimal pada para wisatawan tentang informasi dan
wawasan tentang lingkungan.
g. Pelibatan Masyarakat
Sosialisasi kawasan wisata laut di daerah ini telah dimulai pada
periode awal hingga pertengahan 1990-an, dengan membentuk
kelompok-kelompok sadar wisata, di mana masyarakat setempat
diberikan pengetahuan mengenai bagaimana seharusnya memanfaatkan
dan mengelola potensi-potensi wisata yang ada di daerahnya, serta
bagaimana seharusnya bertindak sebagai tuan rumah sebuah obyek
wisata yang mengutamakan keramah - tamahan dan pengembangan jasa
wisata sebagai bagian dari pengembangan industry kepariwisataan di
Kabupaten Jepara pada umumnya.
setempat juga pasti ikut merasakan dampak positif yaitu perbaikan ekonomi,
di samping dampak negatif lain yang juga harus dipikirkan.