Anda di halaman 1dari 14

Pancasila

dan HAM
Kelompok 6
Anggota Kelompok 6

FACHRURRAZI BOBBY SUGARA M. HABIBI NUZULIA RAMADHAN


NIM : 230504121 NIM : 230504133 NIM : 230504125 NIM : 230504111
Pembahasan
Pengertian Hak HAM di
Asasi Manusia 01 03 Indonesia

Sejarah
Wawancara
Perkembangan 02 04 Lapangan
HAM
Pengertian
Pancasila dan HAM
Pancasila adalah dasar filosofis negara Indonesia. Ini
adalah konsep yang sangat mendasar yang membentuk
landasan ideologis dan moral bagi negara kita. Saya
akan membahas nilai-nilai dan prinsip-prinsip utama
yang terkandung dalam Pancasila serta pentingnya
memahami dan menghayati nilai-nilai ini dalam
kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, kita akan berbicara tentang Hak Asasi


Manusia (HAM). HAM adalah hak-hak yang melekat pada
setiap individu tanpa diskriminasi, dan ini adalah
prinsip-prinsip yang penting dalam memastikan
keadilan, kesejahteraan, dan perlindungan hak-hak
individu. Saya akan menjelaskan lebih lanjut tentang
konsep HAM, pentingnya memahami, menghormati,
dan melindungi HAM, serta bagaimana Pancasila dan
HAM dapat bersinergi untuk menciptakan masyarakat
yang lebih adil dan berkeadilan.
Para pakar Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM dimulai
dengan lahirnya Magna Charta pada tahun 1215 di Inggris
.Magna Charta mencanangkan bahwa raja yang semula
memiliki kekuasaan absolut ( raja 5 Dikutip dari Lembar Fakta
01 Perangkat Hak Asasi Manusia dalam Terjemahan FactSheet
Series on Human Rights , ( UN Center for Human Rightsand
KOMNASHAM ). Declaration of Human Rights (UDHR), 10
Desember 1948 sebagai standar universal HAM yang berlaku di
seluruh dunia.

Pengaturan HAM dalam ketatanegaraan RI terdapat dalam


perundang-undangan yang dijadikan acuan normatif dalam
pemajuan dan perundangan HAM. Dalam perundangan RI
terdapat empat bentuk hukum tertulis yang memuat aturan
HAM. Pertama, dalam konstitusi (undang-undang
dasarnegara). Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP MPR). Ketiga,
dalam undang-undang. Keempat, dalam peraturan
pelaksanaan perundang-undangang. Kelima, dalam peraturan
pelaksanaan perundang-undangan, seperti peraturan
pemerintah, keputusan presiden dan peraturan pelaksanaan
lainnya.
Sejarah Perkembangan
Hak Asasi Manusia
Sejarah perkembangan hak asasi manusia sama tuanya
dengan sejarah umat manusia. Hingga sudah sejak lama
orang memperjuangkan pengakuan akan adanya hak-
hak asasi manusia. Pengakuan terhadap hak asasi itu
mula pertama dianjurkan oleh agama Islam, sebab
dalam kitab suci Al-Qur’an diakui adanya hak asasi,
antara lain:
1. Persamaan derajat manusia
2. Jaminanan atas hak milik
3. Jaminan atas hak hidup

Sejalan dengan apa yang terkandung dalam agama


Islam, maka perjungan penegakan hak asasi manusia
merupakan reaksi terhadap tindakan sewenang-
wenang para penguasa yang menginjak-injak harkat
dan martabat rakyat kecil.
Pada zaman sebelum masehi, perjuangan penegakan hak
asasi manusia dapat dilihat sebagai berikut:
1. Pada zaman Mesir Kuno, Nabi Musa a.s berjuang untuk
membebaskan bangsa yahudi dari perbudakan di Mesir,
2. Tahun 2000 SM, hukum Hammurabi di Babylonia
menetapkan adanya peraturan yang menjamin keadilan
bagi semua warga negara,
3. Tahun 600 SM, Solon di Athena mengadakan pembaruan
dengan menyusun undang-undang yang memberikan
perlindungan keadilan bagi orang-orang yang diperbudak
karena tidak dapat melunasi utangnya,
4. Tahun 527-565 SM, Kaisar Justinianus I dari Romawi Timur
dengan gagasannya menciptakan peraturan hukum yang
memuat jaminan atas keadilan dan hak-hak kemanusiaan,
5. Para filsuf Yunani, seperti Socrates ( 470-399 SM ), Plato (
427-347 SM ), Aristoteles ( 384-322 SM ) mengemukakan
pemikiran bagi perlindungan dan jaminan diakuinya hak-
hak manusia.
6. Tahun 30 SM, kitab suci Injil yang dibawa Nabi Isa Al Masih
sebagai peletak dasar tingkah laku manusia agar
senantiasa hidup dalam cinta kasih terhadap Tuhan atau
sesama manusia
Perkembangan Sebelum
Deklarasi Universal HAM
1948

1215 1689 1941 1948


Lahirnya Magna Diresmikan nya Wacana The Deklarasi The
Charta di Eropa UU HAM di Inggris Four Freedoms Universal
(Bill of Rights) di Amerika Declaration of
Human Rights
(UDHR) oleh PBB
Fun Fact Dalam
Perkembangan HAM
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal
Declaration of Human Rights) yang diadopsi oleh PBB
pada tahun 1948 adalah dokumen hak asasi manusia
yang paling banyak diterjemahkan dan diterima di
dunia. Itu telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 500
bahasa.
HAM Di
Indonesia
Di Indonesia hak-hak asasi manusia tercantum dalam
Pancasila dan UUD 1945. Dalam Pancasila HAM dijelaskan
secara filosofis dan kejiwaan yang mengandung makna
yang sangat dalam. Misalnya, pada butir pertama sila 1
percaya dan taqwa kepada Tuhan YME dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab. Selanjutnya, butir 1
sila II mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
persamaan kewajiban antara sesama manusia.
Pengakuan HAM yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945. Negara Indonesia adalah Negara hokum yang
memandang seirus terhadapa kepentingan HAM agar menjadi
hal yang patut dipertimbangkan warga negara Indonesia dan
tidak diacuhkan bahkan dianggap sepele, maka di bawah ini
UUD yang memuat permasalahan HAM, antara lain:
1. Pembukaan UUD 1945 alinea pertama,
2. Pembukaan UUD 1945 alinea keempat,
3. Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998,
4. UU No. 39 Tahun 1999,

Pengadilan HAM adalah upaya memberikan jaminan HAM di


Indonesia, maka dibentuklah:
1. Komnas HAM
2. Pengadilan HAM1
HAM di Indonesia didasarkan pada konstitusi NKRI.
Oleh karena itu, penegakan hukum dan HAM harus
dilaksanakan secara tegas, tidak diskriminatif, dan
konsisten. Adapun kegiatan-kegiatan yang dapat
dilakukan dalam program penegakan HAM, yakni:
1. Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi
melaluipelaksanaan Rencana Aksi Nasional
Pemeberantasan Korupsi tahun 2004-2009
2. Pelaksanaaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi
Manusia tahun 2004- 2009 sebagai gerakan nasional
3. Peningkatan penegakan hukum terhadap
pemberantasan tindak pidana terorisme dan
penyalahgunaan narkotika serta obat berbahaya
lainnya
4. Pembaharuan materi hukum yang terkait dengan
pemberantasan korupsi

Penyelamatan barang bukti akuntabilitas kinerja yang


berupa dokumen/ arsip lembaga Negara dan badan
pemerintah untuk mendukung penegakan hukum dan
HAM.
Dokumentasi Wawancara
Lapangan

Pemilik Usaha Fotocopy


Thank
you

Anda mungkin juga menyukai