PENDAHULUAN
Konsentrasi berbagai kegiatan khususnya kegiatan pusat pemerintahan dan ekonomi di kota
besar menjadi daya tarik yang semakin lama semakin besar bagi keberlangsungan proses
migrasi penduduk dari berbagai daerah di Indonesia. Namun di lain pihak, keterbatasan
sumber daya pembangunan di daerah dan keinginan untuk lepas dari keterbatasan lingkungan
tradisional menjadi faktor pendorong bagi keberlangsungan proses migrasi penduduk dari
desa ke kota.
Fenomena tersebut mengakibatkan terjadi konsentrasi penduduk di kota besar yang sangat
besar dan mengkhawatirkan. Dilema yang dihadapi adalah urbanisasi dan industrialisasi tidak
menjadi fenomena yang berjalan secara paralel. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang nyata
(riil) di dalam kota besar tidak seimbang dibandingkan dengan skala dan kecepatan
pertumbuhan demografis. Pertambahan penduduk karena migrasi lebih cepat daripada
pertambahan lapangan kerja. Akibatnya, ada kesenjangan dalam pertumbuhan sosial –
ekonomi yang sangat mengkhawatirkan.
Perluasan dan pertumbuhan di kota besar harus dikendalikan sampai pada ambang yang
masih memungkinkan untuk dikelola. Gejala peningkatan akselerasi proses urbanisasi dalam
dasawarsa mendatang menimbulkan kekhawatiran akan kemampuan kapasitas daya dukung
lingkungan di kota-kota besar dalam menyerap pertambahan penduduk dalam skala yang
semakin besar. Saat ini pertambahan penduduk yang sudah sangat besar telah membebani
kota besar dengan berbagai permasalahan yang sangat akut, antara lain :
Kota-kota besar menjadi semakin meluas dan tidak efisien, terjadi pemborosan
prasarana dan sarana lingkungan serta utilitas umum; terjadi peningkatan biaya
transportasi sebagai akibat jarak pencapaian tujuan yang semakin jauh dan kemacetan
yang semakin parah.
PENDAHULUAN | 1
BANTUAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KOTA BARU
DI KAWASAN INDUSTRI TAYAN, KABUPATEN SANGGAU – PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Timbul pemukiman spontan dan kumuh yang menempati lahan kota secara tidak legal,
dengan kepadatan yang sangat tinggi, tidak tertata, sangat minim prasarana, sarana
lingkungan, utilitas umum, dan fasilitas sosial, serta dapat menjadi sumber penyakit
masyarakat.
Seiring dengan pertumbuhan kawasan Kabupaten Sanggau, yang ditandai dengan tingkat
urbanisasi yang cukup tinggi, pemusatan dan peningkatan aktivitas perekonomian,
meningkatnya kebutuhan infrastruktur, meningkatnya kepadatan penduduk, dll, maka dinilai
perlu untuk mengembangkan kota baru di wilayah Kabupaten Sanggau, yang diharapkan
dapat mengakomodasi kebutuhan pertumbuhan wilayah di kawasan ini. Upaya pengembangan
kota baru ini harus diawali dengan perencanaan kawasan.
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
Mendapatkan dasar kajian bagi penetapan strategi dan tema pengembangan kawasan
kota baru Kabupaten Sanggau sebagai kota baru dan mandiri, yang dapat mempercepat
pengembangan keseluruhan kawasan tersebut;
Sebagai dasar bagi pemerintah daerah untuk memberikan dukungan perencanaan dan
program pembangunan pengembangan Kota Baru Kabupaten Sanggau.
PENDAHULUAN | 2
BANTUAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KOTA BARU
DI KAWASAN INDUSTRI TAYAN, KABUPATEN SANGGAU – PROVINSI KALIMANTAN BARAT
1.2.3 Sasaran
PENDAHULUAN | 3
BANTUAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KOTA BARU
DI KAWASAN INDUSTRI TAYAN, KABUPATEN SANGGAU – PROVINSI KALIMANTAN BARAT
A. Kajian pada konstelasi regional yang menitikberatkan pada kajian kedudukan Kota Baru
Tayan pada konstelasi regional;
C. Penyusunan Rencana Rinci yang merupakan rencana tata ruang pada kawasan prioritas.
Bagan di bawah ini menunjukkan lingkup substansi, ditinjau pada skala kawasan yang dikaji,
skala perencanaan/kajian yang digunakan, serta produk yang akan dihasilkan.
Gambar 1.1
Lingkup Kajian Penyusunan Rencana Pengembangan Kota Baru Tayan
Secara lebih detail, substansi kajian yang akan dilakukan pada setiap lingkup perencanaan
adalah sebagai berikut::
PENDAHULUAN | 4
BANTUAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KOTA BARU
DI KAWASAN INDUSTRI TAYAN, KABUPATEN SANGGAU – PROVINSI KALIMANTAN BARAT
f. Menetapkan struktur dan pola ruang kawasan kota baru Kabupaten Sanggau,
antara lain meliputi fungsi dan hirarki pusat-pusat kegiatan perkotaan serta
keterkaitan antar pusat-pusat kegiatan, antar kawasan produksi dan antara pusat
permukiman dengan kawasan produksi, serta prasarana wilayah yang mendukung
perkembangan kawasan-kawasan maupun keterpaduan antar kawasan/daerah;
a. Menyiapkan rencana rinci (skala 1:1000) untuk kawasan prioritas yang ditetapkan
berupa rencana tapak/rencana blok;
PENDAHULUAN | 5
BANTUAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KOTA BARU
DI KAWASAN INDUSTRI TAYAN, KABUPATEN SANGGAU – PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Selain lingkup kegiatan yang bersifat teknis di atas, secara umum, tambahan kegiatan yang
harus dilakukan oleh Konsultan dalam melaksanakan kegiatan ini antara lain:
Wilayah perencanaan dalam kegiatan ini adalah Kota Baru Kabupaten Sanggau yang saat ini
telah berkembang sebagai salah satu kawasan siap bangun di Kabupaten Sanggau. Pada awal
pelaksanaan kegiatan/pekerjaan ini, perlu segera ditetapkan batas (delineasi) wilayah
perencanaan secara jelas dan disetujui oleh Kementerian Perumahan rakyat, serta disepakati
oleh semua stakeholders di tingkat pusat dan daerah.
Sesuai dengan bagan pada Gambar 1-1 di atas, secara umum lingkup wilayah kajian dan
perencanaan akan meliputi 3 (tiga) hirarki, yaitu:
a. Lingkup regional, untuk kajian konstelasi pada skala regional, akan meliputi wilayah kajian
Kabupaten Sanggau hingga Provinsi Kalimantan Barat. Lingkup regional ini untuk
memberikan gambaran terkait kedudukan dan fungsi Kota Baru Tayan pada skala
regional;
b. Lingkup kota baru Tayan, untuk penyusunan rencana pengembangan Kota Baru Tayan.
Lingkup kota baru Tayan akan ditetapkan secara lebih detail pada bagian delineasi
wilayah. Pada kajian ini akan ditetapkan lokasi wilayah perencanaan yang akan
ditetapkan sebagai wilayah Kota Baru Tayan.
c. Lingkup kawasan prioritas, yaitu kawasan yang diprioritaskan dalam wilayah Kota Baru
Tayan, berupa lingkungan hunian/kasiba (kawasan siap bangun) terpilih yang
diprioritaskan untuk dikembangkan.
PENDAHULUAN | 6
BANTUAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KOTA BARU
DI KAWASAN INDUSTRI TAYAN, KABUPATEN SANGGAU – PROVINSI KALIMANTAN BARAT
1.4.1 Keluaran
Secara umum keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah tersedianya
dokumen Rencana Pengembangan Kota Baru Kabupaten Sanggau, yang berisikan:
d. Peta-peta pendukung dengan tingkat kedetailan peta skala 1:5000 s/d 1:25000 yang
disesuaikan dengan kondisi kawasan
e. Rincian rencana pembiayaan dan sumber pendanaannya serta pola-pola kredit yang akan
dikembangkan dalam upaya mewujudkan perindustrian, pendidikan dan perumahan, yang
terjangkau masyarakat berpenghasilan rendah.
Secara khusus, masing-masing lingkup kajian akan menghasilkan keluaran yang berbeda-
beda, sebagai berikut:
a. Pada lingkup kota baru tayan, keluaran utama yang akan dihasilkan meliputi:
b. Pada lingkup rencana rinci pada kawasan prioritas, keluaran utama yang akan dihasilkan
meliputi:
PENDAHULUAN | 7
BANTUAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KOTA BARU
DI KAWASAN INDUSTRI TAYAN, KABUPATEN SANGGAU – PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Manfaat keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah tersedianya dokumen
yang dapat menjadi dasar bagi pelaksanaan pengembangan Kota Baru Kabupaten Sanggau
sebagai kota baru. Melalui dokumen ini diharapkan akan dapat ditetapkan tahapan-tahapan
pengembangan kawasan, khususnya pada wilayah-wilayah yang prioritas. Pengembangan
Kota Baru Kabupaten Sanggau pada gilirannya juga diharapkan akan memberikan stimulasi
bagi pengembangan kawasan yang lebih luas di sekitar kawasan ini.
Penerima manfaat dari kegiatan Bantuan Teknis Penyusunan Rencana Pengembangan Kota
Baru Kabupaten Sanggau ini adalah:
2. Pemerintah Provinsi dan Kabupaten terkait (Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan
Pemerintah Kota Kabupaten Sanggau);
4. BUMN & BUMD (PT PLN Persero, PDAM, PT. Perkebunan Nusantara VIII, dll);
5. Pemangku kepentingan lain sebagai badan pengelola aset di Kota Kabupaten Sanggau.
Bab 1 Pendahuluan
Pada bagian ini berisikan mengenai latar belakang, maksud, tujuan, sasaran,
ruang lingkup, penerima manfaat dan sistematika pelaporan.
PENDAHULUAN | 8
BANTUAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KOTA BARU
DI KAWASAN INDUSTRI TAYAN, KABUPATEN SANGGAU – PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Pada bagian ini berisikan mengenai definisi dan pengertian kota baru, jenis kota
baru, konsep perumahan, kawasan permukiman dan kota baru, kedudukan
rencana pengembangan Kota Baru Tayan dalam sistem penataan ruang serta
deliniasi wilayah perencanaan.
PENDAHULUAN | 9
BANTUAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KOTA BARU
DI KAWASAN INDUSTRI TAYAN, KABUPATEN SANGGAU – PROVINSI KALIMANTAN BARAT
PENDAHULUAN | 10