Disusun Oleh:
Amelia Prajna (03)
Amelia Reva Ramadani (05)
Annisa Rahmatul Ummah (07)
Ariel Pambayu Julianto (08)
Defita Puspita Sari (13)
Dhesy Anisyah Salsabilah (14)
Lidya Rosiana (20)
Muhammad Alfan Hidayat (24)
Nanda Rizqi Firmansyah (28)
Siska Febrimanika (34)
Zakki Rijal Ramadhani (35)
Zavia Azzahra (36)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kepada Allah SWT atas anugrah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah tentang Menghindari Perkelahian Antar Pelajar. Adapun
maksud dan tujuan dan penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru PAI, juga untuk sumber pengetahuan dan pembelajaran kami yang harus
kami pelajari karena kami sendiri masih menjadi pelajar dan bagaimana kita menghindari
perkelahian dikalangan pelajar.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis
pun menyadari bahwa kami memiliki keterbatasan sebagai manusia biasa. Oleh karena itu
jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi,
maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari guru pengajar bahkan semua pembaca
sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam
pengetahuan kita bersama.
Sidoarjo, 23 Oktober 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I.
PENDAHULUAN............................................................................................................... 1
Latar Belakang.................................................................................................................... 1
Tujuan.................................................................................................................................. 1
Rumusan masalah................................................................................................................ 2
BAB II.
PEMBAHASAN.................................................................................................................
Pengertian Menghindari Perkelahian............................................................................... 3
Faktor Adanya Perkelahian Pelajar................................................................................. 3
Mencegah Perilaku Menyimpang...................................................................................... 4
Penanganan Pelajar yang Menyimpang...................................................................................4
BAB III
PENUTUP............................................................................................................................ 6
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 6
3.2. Saran.............................................................................................................................. 6
3.3 Lampiran........................................................................................................................ 6
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang:
Tawuran pelajar merupakan suatu peristiwa perkelahian atau kekerasan yang dilakukan oleh
sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Kata tawuran sepertinya tidak asing lagi ditelinga
masyarakat. Pada umumnya tawuran diamati sebagai suatu tindakan yang tidak dibenarkan.
Tawuran pelajar merupakan perilaku yin yang agresi yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok, agresi itu sendiri sendiri secara singkat didefinisikan sebagai tindakan yang
dimaksudkan untuk melukai orang lain atau merusak fasilitas umum. Di indonesia sebagai
bangsa indonesia dengan semboyan bhinneka tunggal ikanya di kenal dengan beragam
budaya dari sabang sampai merauke. Keberagaman budaya tersebut tidak tidak hanya
dimiliki oleh suku, namun juga dimiliki oleh pelajar di kota semarang sebagai generasi
penerus bangsa, ternyata pelajar yang aktif di lingkungan memiliki identitas "BUDAYA" baru
yaitu, ini dinamakan sebagai "TAWURAN" Akolah ju budaya, karena ini sudah menjadi
kebiasaan di kalangan pelajar, bahkan sudah menjadi tradisi yang turun temurun di kalangan
pelajar, yang dilakukan sepulang sekolah dengan masih memakai seragam. Kondisi ini juga
diiringi dengan pandangan yang keliru, seperti "kalau nggak tawuran banci", atau masih
banyak lagi anggapan-anggapan keliru di kalangan pelajar. Apapun alasannya, mengambil
jalan kekerasan, tidak dibenarkan dalam Islam. Tindakan kekerasan itu, bukan perwujudan
dari Islam. Jika ingin membela kebenaran, harus menggunakan cara-cara yang benar juga.
Tidak asal bela saja, sementara kebenaran disampingkan. Sebab, sebagai pelajar muslim, kita
semua diingatkan dengan visi dan misi Islam sebagai agama yang damai, santun, dan menjadi
rahmat untuk semesta alam (Islam yang rahmatan lil ‘ālamin), sebagaimana firman Allah
Swt:
)107 :21/ ۤء: Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam. (Q.S. al-Anbiyā’/21: 107)
Rumusan masalah:
1. Apa faktor yang menyebabkan adanya perkelahian antar pelajar?
2. Bagaimana pencegahan terhadap perilaku perkelahian antar pelajar?
3. Apa penanganan untuk pelajar yang melakukan kegiatan menyimpang?
Tujuan:
1. Untuk mengetahui penyebab adanya perkelahian antar pelajar
2. Untuk mengetahui bagaimana pencegahan terhadap perilaku perkelahian antar
pelajar.
3. Untuk mengetahui penanganan yang dilakukan bagi pelajar yang melakukan
kegiatan menyimpang
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Ada beberapa istilah yang sering dipakai untuk mengidentifikasi perilaku
menyimpang yang biasanya dilakukan oleh pelajar, yaitu perkelahian dan tawuran.
Keduanya bagian dari problema dunia pendidikan, utamanya terjadi di kota-kota
besar, dan harus dicari solusi yang tepat, agar perilaku ini tidak dijadikan kebiasaan
yang lumrah sebagai bagian dari kenakalan
pelajar atau remaja. Perkelahian antarpelajar atau remaja adalah suatu bentuk tindakan
kekerasan atau agresi yang dilakukan oleh suatu kelompok pelajar dengan kelompok pelajar
lain yang berusaha untuk menyingkirkan pihak lawan dengan menghancurkan atau membuat
pihak mereka tidak berdaya. Sementara makna dari tawuran pelajar adalah perkelahian yang
melibatkan banyak pelajar, atau perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang
mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang berstatus sebagai pelajar. Secara
psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu
bentuk kenakalan remaja (juvenile delinquency).
Kenakalan pelajar atau remaja, menurut Sarlito W. Sarwono adalah tindakan oleh seseorang
yang belum dewasa yang sengaja melanggar hukum dan yang diketahui oleh anak itu sendiri
bahwa jika perbuatannya itu sempat diketahui oleh petugas hukum ia bisa dikenai hukuman.
Kenakalan remaja, termasuk perkelahian pelajar, dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Delikuensi Situasional, yakni perkelahian terjadi karena adanya situasi yang mengharuskan
mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya dipicu adanya kebutuhan untuk memecahkan
masalah secara tepat.
2. Delikuensi Sistematik, yakni: para pelajar yang terlibat dalam perkelahian itu berada di
dalam suatu organisasi tertentu atau geng yang memiliki aturan dan kebiasaan tertentu yang
harus diikuti oleh anggotanya, termasuk berkelahi, melukai, mencuri dan tindak
pidana yang lain.
2.2 Saran:
* Dengan adanya faktor penyebab tawuran yang terjadi hanya disebabkan dengan adanya
MIRAS dan permasalahan sepele untuk itu kepada masyarakat untuk tidak lagi
mengkonsumsinya dan menghindari hal-hal yang akan mendatangkan kekacauan;
* Diupayakan kepada pihak Pemerintah daerah setempat khususnya penegak (Kepolisian)
yang lebih berwenang agar bertindak lebih tegas lagi terhadap pelaku-pelaku tawuran
khususnya razia diupayakan agar tidak melakukan aksi bentrok yang merugikan banyak
orang, dan pelaku pelaku tersebut dapat diberikan hukuman berdasarkan aturan hukum yang
berlaku. Selain itu, pihak penegak hukum dalam hal ini pikah Kepolisian agar memberikan
sosialisasi kepada masyarakat mengenai materi-materi hukum terlebih yang terkait dengan
masalah tawuran/perkelahian massa.