“MINYAK BUMI”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
2.RAHMIATI IRDA
5.HABIBRA ZAHAFI
6.FAREL KURNIAWAN
GURU PEMBIMBING:
RIKI TIORA.D, ST
Dalam makalah ini, kami akan menjelajahi berbagai isu terkait minyak
bumi dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang sumber daya ini dan dampaknya pada dunia kita. Kami akan merinci
informasi mengenai pengolahan miyak bumi, komposisi minyak bumi, proses
dan hasil pengolahan, mutu bahan bakar minyak, dampak pembakaran bahan
bakar minyak
Dengan membahas topik minyak bumi ini, kami berharap pembaca akan
mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang pentingnya minyak bumi
dalam kehidupan sehari-hari kita, serta peran yang dimainkannya dalam
perkembangan masa depan.
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.2 PerumusanMasalah……………………………………………………….….
1.3 Tujuan…………………………………………………………….…………..
2.3 Narkoba………………………………………………………………………...
3.1Kesimpulan……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkelahian Antar Pelajar
Jika kita sepakat bahwa perkelahian pelajar menjadi bagian dari kenakalan
remaja, termasuk kelainan perilaku remaja pada umumnya, maka banyak
3. Setiap anak itu unik, bahkan yang lahir kembar sekalipun. Karena
itu, jangan membiasakan menyamaratakan potensi anak, meski dengan
saudaranya sendiri, justru itu menjadi pemicu iri hati. Jika akan mengambil
keputusan, bentangkan segala alternatif yang ada, lalu suruh yang
bersangkutan memilih atas kesadaran sendiri. Itu jalan terbaik dan tepat
yang perlu dilakukan.
ََو َمٓا َأرْ َس ْل ٰنَكَ ِإاَّل َرحْ َمةً لِّ ْل ٰ َعلَ ِمين
Referensi : https://tafsirweb.com/5619-surat-al-anbiya-ayat-107.html
Artinya: dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Q.S. al-Anbiyā’/21: 107) Sekarang
ini, Islam dihadapkan pada problema besar, yakni membumikan sekaligus
mewujudkan Islam sebagai rahmat bagi alam semesta. Pertanyaan yang
segera muncul adalah apa kiat dan strateginya, sehingga Islam itu benar-
benar mampu menjawab realitas problematika kemanusian, damai untuk
semua, dan menebar keselamatan dan ketenteraman untuk sesama? Tentu,
bukan persoalan mudah untuk menjawab problematika tersebut, namun
yang terpenting adalah komitmen semua umat Islam, apapun profesinya
(termasuk pelajar muslim), memerankan visi dan misinya dengan benar--di
tengah problematika dunia yang semakin kompleks—sejalan dengan risalah
Islam seperti yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. melalui
Piagam Madinah. Melalui Piagam Madinah inilah, Islam mampu
menghadirkan kedamaian, ketenteraman dan harmoni yang tidak
menimbulkan luka, apalagi merusak. Sebuah manajemen hidup yang saling
berdampingan secara harmonis antar satu sama lain, tanpa perlu
mengorbankan nyawa, melukai fisik dan jiwa, merusak harta benda, dan
prinsip-prinsip keagamaan yang sudah disepakati bersama.
a. Pengertian
Khamr (( خمرadalah jenis minuman dan makanan yang dapat memabukkan
dan menghilangkan kesadaran seseorang. Makna lainnya adalah segala
apapun yang memabukkan atau merusak akal sehat. Berlandaskan
pengertian tersebut, segala jenis narkoba termasuk makna dari khamr.
Rasulullah Saw. bersabda: “Setiap yang memabukkan adalah khamr, dan
setiap khamr adalah diharamkan”. (HR. Ahmad dan Abu Daud) Miras
Menjadi induk segala kemaksiatan Termasuk jenis khamr adalah alkohol
yang merupakan zat kimia yang dipergunakan untuk beragam keperluan di
dunia medis, antara lain disinfektan, pembersih, pelarut, bahan bakar, dan
sebagai campuran zat kimia lainnya. Penggunaan alkohol dalam makna
terakhir, tidak masuk dalam kategore khamr, dan itu berarti diperbolehkan
(tidak haram) Sebaliknya, jenis-jenis obat psikotropika dan narkotika,
meski tidak mengandung alkohol, ia tetap haram digunakan. Sebab, dampak
negatifnya sangat buruk sekali, baik dilihat dari sisi akal pikiran, kesehatan,
harta benda maupun kepribadian bagi semua. Itulah sebabnya khamr
menurut istilah Al-Qur’an disebut رجس/rijs (perilaku yang sangat buruk,
jijik, kotor, bahkan najis). Perhatikan isi kandungan Q.S. al-Maidah/5: 90.
Begitu besarnya kerugian akibat khamr, antara lain: menjadi sumber
penyakit, merusak saraf dan mental, bersifat racun/meracuni, merusak liver,
merusak akhlak dan sumber segala kerusakan. Itulah sebabnya, Islam
mengelompokkan perilaku tersebut, sebagai bagian dari perbuatan setan,
dan Al-Qur’an secara tegas menyebutkan bahwa setan itu musuh utama
manusia (Q.S. al-Isrā’/17: 26-27). Itulah sebabnya, perilaku tersebut harus
dihindari dan dijauhi, jangan pernah untuk mencoba-coba, khususnya pada
khamr.
1. Bacaan
ُاجتَنِبُوه ْ َان فِ ط َ ش ْيَّ س ِمنْ َع َم ِل ال ٌ اب َواَأْل ْزاَل ُم ِر ْج ُ صَ يَاَأ ُّي َها الَّ ِذينَ َءا َمنُوا ِإنَّ َما ا ْل َخ ْم ُر َوا ْل َم ْي ِس ُر َواَأْل ْن
ِ ضا َء فِي ا ْل َخ ْم ِر َوا ْل َم ْي
س ِر َ ش ْيطَانُ َأنْ يُوقِ َع بَ ْينَ ُك ُم ا ْل َعدَا َوةَ َوا ْلبَ ْغ َّ )ِإنَّ َما يُ ِري ُد ال90( َلَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِ ُحون
)91( َصاَل ِة فَ َه ْل َأ ْنتُ ْم ُم ْنتَهُون َّ ص َّد ُك ْم عَنْ ِذ ْك ِر هَّللا ِ َوع َِن ال ُ ََوي
2. Terjemah Ayat
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perlu kita sadari bahwa manusia bukan saja dapat mengubah lingkungannya
tetapi juga merupakan bagian fungsional dari lingkungan itu, karena untuk
kebutuhan hidup seperti makanan, pengolahan air minum, dan lainnya bergantung
pada proses-proses biologi. Dalam ekosistem komponen biotik dan abiotik
masing-masing saling mempengaruhi sesamanya atau berinteraksi keduanya, jadi
ekosistem bukan hanya keanekaragaman makhluk hidup saja tetapi juga semua
faktor fisikokimia yang membentuk lingkungannya. Ekosistem tidak selalu dalam
keadaan stabil, adakalanya terjadi intervensi yang menyebabkan sistem bergeser
ke suatu arah, tetapi akhirnya akan bergeser kembali dengan arah yang
berlawanan. Pada umumnya suatu ekosistem tidak merupakan sistem yang
tertutup, sehingga perubahan atau gangguan dari luar ataupun dari dalam dapat
datang membawa selingan dalam keseimbangan. Contohnya dapat berupa migrasi
organisme atau spesies, kebakaran, banjir, tanah longsor, hujan abu, kekeringan
dan gangguan-ganggguan yang berasal dari manusia. Gangguan-gangguan
tersebut menimbulkan goncangan, tetapi kemudian sistem akan pulih kembali
asalkan goncangan tidak melampaui batas kemampuan alam dalam merespon nya.
Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain
dan dengan benda tak hidup di lingkungannya membentuk ekosistem
Ekologi secara umum didefinisikan sebagai ilmu yang mepelajari hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya
Komponen penyusun ekosistem adalah komponen abiotik (berupa komponen
fisik dan kimia) dan komponen biotik (seluruh makhluk hidup)
Setiap makhluk hidup di dalam suatu komunitas menempati satu tempat
yang spesifik, disebut habitat. Mereka juga memiliki fungsi dan peran
yang khas, disebut relung (niche)
Makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya. Bentuk interaksi
tersebut dapat berupa interaksi antar-individu membentuk populasi,
interaksi antar-populasi membentuk komunitas, interaksi antara komunitas
dengan komponen abiotik membentuk ekosistem, dan interaksi antarekositem
membentuk biosfer.
Interaksi antar makhluk hidup dapat dibedakan atas beberapa kategori,
yaitu predasi, kompetisi, dan simbiosis. Simbiosis tersebut dapat berupa
parasitisme, komensalisme, dan mutualisme
Pemanfaatan energi dalam ekosistem menimbulkan rantai makanan,
jaringjaring
makanan, dan aliran energi
Energi dapat mengalir melalui lintasan rantai makanan dan jaring-jaring
makanan
Cahaya matahari diubah oleh produsen menjadi energi kimia melalui jalur
rantai makanan. Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen. Energi
kimia tersebut sebagian digunakan dan sebagian lagi disimpan.
Penyimpanan energi dalam suatu ekosistem disebut produktivitas
ekosistem
Peristiwa makan dan dimakan antar-organisme dalam suatu ekosistem
membentuk struktur trofik
DAFTAR PUSTAKA
Sman78-jkt.sch.id Cdn-gbelajar.simpkb.id 0 www.smkn1sukasada.sch.id