Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ninis

NIM : 200111500004

Kelas : Reguler B

TUGAS BAB 6. INTERFERENSI GELOMBANG

1. Sebuah layar dimana terdapat dua celah yang berjarak 0,200 nm berada 2,40 m dari layar.
Cahaya dengan panjang gelombangnya λ = 600 nm jatuh pada celah-celah dari sumber yang
jauh. Hitunglah jarak garis-garis terang pada layar.
Jawab:
Diketahui :
λ = 600 nm = 6 x 10-7 m L
= 2,40 m d = 0,200 mm = 2
x 10-10 m m = 1
Ditanya : jarak dua pita terang berdekatan (p)?
Penyelesaian :
pd/L = m λ p(2 x 10-10)/2,40
= 1(6 x 10-7) p = 7,2 x 103 m
p = 7200 m

2. (a) apa yang terjadi pada pola interferensi yang diperlihatkan pada gambar no. 1 di atas,
jika cahaya datang panjang gelombang 400 nm diganti dengan cahaya dengan panjang
gelombang 800 nm? , (b) apa yang terjadi jila celah-celah tersebut dijauhkan?
Jawab:
a. Diketahui : λ = 800 nm = 8 x 10-7 m L = 2,40 m d =
0,200 mm = 2 x 10-10 m m = 1
Ditanya : jarak dua pita terang berdekatan (p)?
Penyelesaian : pd/L
= m λ p(2 x 10-
10
)/2,40 = 1(8 x 10-
7
) p = 9,6 x 103 m p
= 9600 m
b. Jika celah-celah pada gambar no. 1 dijauhkan, artinya
jarak antara celah-celah tersebut diperbesar, maka pola
interferensi yang terbentuk akan mengalami
perubahan. Pola interferensi pada celah ganda atau
celah sempit bergantung pada jarak relatif antara celah-
celah tersebut dan panjang gelombang cahaya yang
digunakan. Dalam interferensi, perubahan jarak antara
celah-celah akan mengubah perbedaan fase antara
gelombang cahaya yang melewati celah-celah tersebut,
yang pada gilirannya akan mempengaruhi pola
interferensi yang terbentuk. Jika celah-celah dijauhkan,
pola interferensi yang terbentuk akan mengalami
perubahan dalam bentuk dan ukurannya, mungkin
menjadi lebih rapat atau terpisah tergantung pada
ukuran celah dan panjang gelombang cahaya yang
digunakan.

3. Bentuklah kelompok kecil dan diskusikanlah tentang interferensi gelombang Jawab:


Interferensi gelombang adalah fenomena yang terjadi ketika dua atau lebih gelombang
yang saling berinteraksi menghasilkan suatu pola distribusi amplitudo atau intensitas yang
kompleks di suatu wilayah tertentu. Interferensi terjadi karena superposisi
gelombanggelombang tersebut, di mana amplitudo gelombang-gelombang tersebut dapat
saling menguatkan (interferensi konstruktif) atau saling meredam (interferensi destruktif),
tergantung pada fase relatif gelombang-gelombang tersebut.
Interferensi gelombang dapat ditemui dalam berbagai konteks, seperti dalam optik
(interferensi cahaya), akustik (interferensi suara), atau gelombang lainnya seperti
gelombang air. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah eksperimen celah ganda
Young, di mana cahaya yang melewati dua celah sempit yang berdampingan akan
menghasilkan pola interferensi pada layar di belakangnya.
Interferensi gelombang memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang, seperti dalam
interferometri, pengukuran panjang, spektroskopi, dan teknologi lainnya. Pemahaman
tentang interferensi gelombang sangat penting dalam mempelajari sifat gelombang, serta
dalam pengembangan teknologi dan aplikasi yang berkaitan dengan gelombang, termasuk
di dalam bidang fisika, optik, akustik, dan ilmu terkait lainnya.

4. Diskusikanlah dalam kelompok kecil dan contoh soal serta apikasi interferensi gelombang
Jawab:
Berikut adalah contoh soal dan aplikasi interferensi gelombang:
Contoh Soal:
1. Cahaya dengan panjang gelombang 600 nm mengenai celah ganda yang terdiri dari dua
celah dengan lebar 0,02 mm dan terpisah sejauh 0,2 mm. Jika jarak antara layar
penerima dan celah ganda tersebut adalah 2 m, hitunglah perbedaan fase antara dua
gelombang cahaya yang melewati celah ganda tersebut.
2. Sebuah eksperimen interferensi dilakukan dengan menggunakan sumber cahaya dengan
panjang gelombang 500 nm, dan celah ganda dengan lebar 0,1 mm. Jarak antara layar
penerima dan celah ganda adalah 1 m. Jika pola interferensi yang terbentuk pada layar
penerima memiliki jarak antara puncak-puncak cincin interferensi sebesar 2 mm,
hitunglah jarak antara celah-celah pada celah ganda tersebut.
Aplikasi Interferensi Gelombang:
1. Interferometri: Interferensi gelombang digunakan dalam interferometri untuk
mengukur panjang gelombang cahaya, mengukur perubahan panjang gelombang, atau
mengukur perubahan fase gelombang. Interferometri digunakan dalam banyak aplikasi,
seperti dalam astronomi untuk mengukur jarak bintang, dalam metrologi untuk
mengukur panjang, dalam pengujian material untuk mengukur ketebalan, dan dalam
teknologi informasi seperti dalam interferometri optik untuk pengolahan sinyal optik.
2. Spektroskopi: Interferensi gelombang digunakan dalam spektroskopi interferensi,
seperti spektrometer Michelson dan spektrometer Fabry-Perot, untuk mengukur
panjang gelombang cahaya, mengukur intensitas cahaya pada panjang gelombang
tertentu, atau mengukur perubahan panjang gelombang akibat interaksi dengan bahan
atau lingkungan tertentu.
3. Optik interferensial: Interferensi gelombang digunakan dalam pembuatan filter optik,
pemrosesan optik, dan aplikasi optik lainnya. Misalnya, filter interferensial digunakan
dalam kamera fotografi untuk memisahkan warna, dan cermin interferensial digunakan
dalam mikroskop dan teleskop untuk meningkatkan kontras dan resolusi gambar.
4. Pengukuran ketebalan dan kualitas bahan: Interferensi gelombang digunakan dalam
pengukuran ketebalan lapisan tipis, seperti dalam industri semikonduktor dan
manufaktur optik. Interferensi gelombang juga digunakan dalam pengujian
nondestruktif untuk mengukur kualitas atau integritas bahan, seperti dalam pengujian
keteguhan struktur atau pengujian kekerasan material.
5. Aplikasi dalam ilmu medis: Interferensi gelombang digunakan dalam beberapa aplikasi
dalam ilmu medis, seperti dalam interferensi kohort ganda untuk mengamati perubahan
dalam pengobatan atau dalam teknologi laser untuk pembedahan mata seperti LASIK
(Laser-Assisted In Situ Keratomileusis).

5. Ketika 2 gelombang saling interferensi baik secara konstruktif maupun destruktif, apakah
ada penambahan atau kehilangan energi?
Jawab:
Dalam interferensi gelombang, ketika dua gelombang saling interferensi baik secara
konstruktif maupun destruktif, energi total dari sistem tetap konstan. Tidak ada penambahan
atau kehilangan energi secara keseluruhan.
Dalam interferensi konstruktif, dua gelombang yang berada dalam fase yang sama
bertemu dan bergabung, menghasilkan puncak amplitudo yang lebih tinggi. Hal ini dapat
memberikan kesan penambahan energi pada daerah-daerah di mana puncak-puncak
gelombang bertemu secara konstruktif, namun sebenarnya energi yang terlihat lebih tinggi
hanya disebabkan oleh penambahan amplitudo gelombang, bukan penambahan energi
sebenarnya.
Sedangkan dalam interferensi destruktif, dua gelombang yang berada dalam fase
berlawanan bertemu dan saling membatalkan satu sama lain, menghasilkan amplitudo yang
lebih rendah atau bahkan nol di daerah-daerah di mana gelombang saling membatalkan.
Namun, energi yang hilang dalam daerah-daerah ini tidak menghilang atau ditiadakan sama
sekali, melainkan hanya terdistribusi ke daerah-daerah lain di mana interferensi konstruktif
terjadi.
Dalam kedua kasus interferensi konstruktif maupun destruktif, energi total sistem tetap
konstan, dan tidak ada penambahan atau kehilangan energi secara keseluruhan.
Energi hanya terdistribusi ulang dalam pola interferensi yang terjadi.
6. Jelaskan mengapa tidak ada energi yang ditansmisikan sepanjang tali pada sebuah
gelombang berdiri?
Gambar 1 Gelombang berdiri untuk soal nomor 2

Jawab:
Gelombang berdiri adalah jenis gelombang yang terbentuk oleh interferensi antara dua
gelombang berlawanan yang bergerak dalam arah yang berlawanan di sepanjang suatu
medium, seperti tali, dimana simpangan gelombang tetap pada tempat tertentu.
Dalam gelombang berdiri, simpangan gelombang berayun antara simpangan maksimum
(puncak) dan simpangan minimum (lembah) pada posisi tetap di sepanjang tali.
Ketika gelombang berdiri terbentuk pada tali, energi yang diberikan ke tali akan
bergerak bolak-balik antara simpangan maksimum dan minimum. Pada simpangan
maksimum, energi potensial menjadi maksimum, sedangkan pada simpangan minimum,
energi potensial menjadi minimum. Namun, energi kinetik pada simpangan maksimum
menjadi nol, sedangkan energi kinetik pada simpangan minimum menjadi maksimum.
Seiring berjalannya waktu, energi akan bergerak bolak-balik antara simpangan
maksimum dan minimum, tetapi tidak akan bergerak melewati simpangan maksimum atau
minimum tersebut. Oleh karena itu, energi tidak akan ditransmisikan sepanjang tali pada
gelombang berdiri, karena energi berayun antara simpangan maksimum dan minimum di
tempat yang tetap.
Namun, penting untuk diingat bahwa gelombang berdiri masih mengandung energi
potensial dan energi kinetik yang berayun di tempat yang tetap. Energinya hanya berayun
antara bentuk energi potensial dan kinetik pada simpangan maksimum dan minimum, tanpa
energi yang bergerak sepanjang tali secara keseluruhan. Energinya tetap di dalam sistem
gelombang berdiri, dan tidak ditransmisikan atau diteruskan ke titik lain dalam medium
tersebut.

7. Apakah fenomena interferensi gelombang hanya terjadi pada gelombang sinusoidal?


Jawab:
Tidak, fenomena interferensi gelombang tidak hanya terjadi pada gelombang
sinusoidal, tetapi juga dapat terjadi pada berbagai bentuk gelombang lainnya. Gelombang
sinusoidal sering digunakan sebagai contoh dalam penjelasan interferensi karena memiliki
bentuk gelombang yang sederhana dan mudah dipahami. Namun, interferensi juga dapat
terjadi pada gelombang dengan bentuk yang lebih kompleks, seperti gelombang segitiga,
gelombang kotak, atau bahkan gelombang dengan bentuk yang acak.

8. Ketika 2 gelombang berinterferensi, dapatkah amplitudo gelombang resultan menjadi lebih


besar daripada dua gelombang penyusunnya? Dalam kondisi apa fenomena ini terjadi?
Jawab:
Ya, dalam beberapa kondisi khusus, amplitudo gelombang resultan (gelombang hasil
interferensi) dapat menjadi lebih besar daripada amplitudo dua gelombang penyusunnya.
Fenomena ini dikenal sebagai interferensi konstruktif.
Interferensi konstruktif terjadi ketika dua gelombang yang berinterferensi berada dalam
fase yang sesuai, sehingga amplitudo gelombang resultan (hasil interferensi) pada suatu
titik dalam medium menjadi lebih besar daripada amplitudo masing-masing gelombang
penyusunnya. Hal ini terjadi karena simpangan gelombang-gelombang penyusunnya saling
bertambah saat berinterferensi secara konstruktif. Misalnya, jika dua gelombang sinusoidal
dengan amplitudo yang sama bertemu pada suatu titik dalam medium dalam fase yang
sesuai, artinya puncak satu gelombang bertemu dengan puncak gelombang lainnya, maka
amplitudo gelombang resultan pada titik tersebut akan menjadi dua kali lipat dari amplitudo
masing-masing gelombang penyusunnya. Ini terjadi karena simpangan gelombang-
gelombang penyusunnya saling bertambah saat berinterferensi secara konstruktif.

9. Apakah yang membatasi amplitudo gerakan dari sebuah sistem riil yang bergetar yang
dikendalikan pada salah satu dari frekuensi-frekuensi resonansinya?
Jawab:
Amplitudo gerakan dari sebuah sistem riil yang bergetar pada salah satu dari frekuensi
resonansinya dapat dibatasi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang dapat membatasi
amplitudo gerakan dari sistem riil yang bergetar pada frekuensi resonansi antara lain,
damping, kekakuan (stiffness) sistem, batasan fisik dan pengaruh luar.
10. Saat Anda membasahi jari-jari Anda dan secara perlahan menggesek-gesekkannya persis
di mulut sebuah gelas anggur, suatu bunyi berfrekuensi tinggi terdengar. Mengapa?
Jawab:
Bunyi berfrekuensi tinggi yang terdengar saat Anda menggesekkan jari-jari yang basah
di mulut sebuah gelas anggur adalah hasil dari fenomena getaran yang disebut "resonansi".
Resonansi terjadi ketika suatu objek atau sistem dipaksa bergetar pada frekuensi alami atau
frekuensi resonansi dari objek atau sistem tersebut.
Dalam kasus ini, ketika Anda menggesekkan jari-jari yang basah di mulut gelas anggur,
Anda memberikan getaran pada gelas dengan frekuensi tertentu. Frekuensi getaran tersebut
kemudian dapat cocok atau mendekati frekuensi resonansi gelas anggur. Ketika frekuensi
getaran yang Anda berikan cocok atau mendekati frekuensi resonansi gelas anggur, gelas
akan merespons dengan bergetar dengan amplitudo yang lebih besar.
Gelas anggur biasanya terbuat dari bahan yang dapat beresonansi, seperti kaca atau
kristal, yang memiliki frekuensi resonansi tertentu. Ketika gelas bergetar pada frekuensi
resonansinya, energi getaran tersebut akan diubah menjadi gelombang suara yang terdengar
sebagai bunyi berfrekuensi tinggi. Fenomena ini dikenal sebagai "efek gelas berdengung"
atau "efek gelas bernyanyi" dan sering digunakan dalam konteks demonstrasi atau
eksperimen untuk mengilustrasikan konsep resonansi dalam fisika.

11. Seorang pemanah melesatkan sebuah anak panah dari busurnya. Apakah tali busur
mengalami gelombang berdiri setelah anak panah melesat? Jika demikian, dan jika busur
itu simetris sempurna sehingga anak panah melesat dari pusat tali, harmonik apa sajakah
yang terjadi?
Jawab:
Tidak, setelah anak panah melesat dari busur, tali busur tidak akan mengalami
gelombang berdiri. Gelombang berdiri terjadi ketika gelombang yang datang dan
gelombang yang dipantulkan saling interferensi, menciptakan pola tetap dari simpangan
gelombang pada titik-titik tertentu dalam medium yang bergetar. Namun, setelah anak
panah melesat dari busur, tali busur tidak lagi bergetar secara teratur atau membentuk pola
gelombang berdiri.
Ketika anak panah melesat dari busur, tali busur akan mengalami getaran yang terjadi
secara transien (sementara) sebagai respons terhadap pelepasan energi dari busur dan
dorongan yang diberikan oleh anak panah. Namun, getaran ini tidak akan membentuk pola
gelombang berdiri karena anak panah tidak lagi terhubung dengan tali busur dan tidak
memberikan input energi yang berulang kepada tali busur setelah melesat.

Anda mungkin juga menyukai