Anda di halaman 1dari 13

PENDAHULUAN:

Minyak Sawit Mentah (Crude Palm Oil/CPO) adalah minyak nabati yang banyak
digunakan yang berasal dari pohon kelapa sawit. Produksi CPO menghasilkan
limbah yang signifikan yang dikenal sebagai Limbah Minyak Sawit Mentah
(Crude Palm Oil Mill Effluent/POME). POME adalah campuran kompleks
senyawa organik dan anorganik, termasuk konsentrasi tinggi minyak, padatan
tersuspensi, dan nutrisi. Pengelolaan yang tidak tepat terhadap POME dapat
memiliki dampak buruk pada lingkungan, termasuk pencemaran air dan emisi
gas rumah kaca. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan metode
pengolahan yang efektif untuk POME guna menjamin keberlanjutan industri
kelapa sawit. Karakterisasi Limbah Minyak Sawit Mentah: Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Mohd Azraai Kassim dkk. (2018), para penulis mengkarakterisasi
komposisi POME dari pabrik kelapa sawit di Malaysia. Mereka menemukan
bahwa POME memiliki permintaan oksigen kimia (chemical oxygen
demand/COD) dan permintaan oksigen biologis (biological oxygen
demand/BOD) yang tinggi, menunjukkan adanya polutan organik. pH POME
sedikit asam, dan mengandung konsentrasi tinggi padatan tersuspensi, minyak,
dan lemak. Selain itu, POME juga mengandung jumlah nutrisi yang signifikan
seperti nitrogen dan fosfor, yang dapat menyebabkan eutrofikasi jika tidak
dikelola dengan baik. Pengolahan Limbah Minyak Sawit Mentah: Berbagai
metode pengolahan telah dieksplorasi untuk mengurangi dampak lingkungan
dari POME. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah penggunaan
membran ultrafiltrasi, seperti yang dibahas dalam artikel tinjauan oleh Nurul
Aini Mohd Azman dkk. (2019). Membran ultrafiltrasi dapat efektif
menghilangkan padatan tersuspensi, minyak, dan lemak dari POME, sehingga
mengurangi secara signifikan tingkat COD dan BOD. Para penulis menekankan
pentingnya mengoptimalkan kondisi operasi seperti tekanan transmembran dan
laju aliran umpan untuk mencapai pengolahan POME yang efisien. Mereka juga
membahas potensi terjadinya penyumbatan membran dan perlunya pembersihan
dan pemeliharaan membran yang tepat. Pemanfaatan Limbah Minyak Sawit
Mentah: Selain pengolahan, pemanfaatan POME juga dapat berkontribusi pada
keberlanjutan industri kelapa sawit. Mohd Azraai Kassim dkk. (2017) membahas
berbagai metode pemanfaatan POME, termasuk produksi biogas, kompos, dan
pencernaan anaerobik. Produksi biogas dari POME dapat menjadi sumber energi
terbarukan yang berharga, sementara kompos dapat mengubah POME menjadi
pupuk organik. Pencernaan anaerobik POME tidak hanya menghasilkan biogas,
tetapi juga menghasilkan produk samping berharga seperti biohidrogen dan
bioetanol. Metode pemanfaatan ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan
dari POME, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi pabrik kelapa sawit.
Kesimpulan: Pengelolaan yang tepat terhadap Limbah Minyak Sawit Mentah
(POME) sangat penting untuk menjamin keberlanjutan industri kelapa sawit.
Studi karakterisasi telah menunjukkan bahwa POME mengandung konsentrasi
tinggi polutan organik, padatan tersuspensi, dan nutrisi. Metode pengolahan
seperti membran ultrafiltrasi terbukti efektif dalam menghilangkan polutan-
polutan ini dari POME. Selain itu, pemanfaatan POME melalui produksi biogas,
kompos, dan pencernaan anaerobik dapat memberikan energi terbarukan dan
produk samping yang berharga. Dengan menerapkan metode pengolahan dan
pemanfaatan ini, industri kelapa sawit dapat mengurangi dampak lingkungan
dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh [1], penulis menghitung potensi limbah
padat kelapa sawit untuk digunakan sebagai sumber energi terbarukan dengan
menggunakan metode LCA (Life Cycle Assessment). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah padat kelapa sawit dapat
meningkatkan nilai Net Energy Ratio (NER) dan Net Energy Balance (NEB)
secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan limbah padat kelapa
sawit sebagai sumber energi terbarukan memiliki potensi yang besar dalam
meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan industri kelapa sawit. Dalam penelitian
yang dilakukan oleh [2], penulis menggunakan metode aerasi plat berlubang
untuk mengurangi BOD (Biochemical Oxygen Demand), TSS (Total Suspended
Solids), minyak, dan lemak pada limbah cair pabrik kelapa sawit. Metode ini
melibatkan pengaliran udara ke dalam limbah cair pabrik kelapa sawit
menggunakan kolom plat berlubang tanpa menggunakan bahan tambahan lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode aerasi plat berlubang efektif dalam
mengurangi konsentrasi BOD, TSS, minyak, dan lemak dalam limbah cair pabrik
kelapa sawit. Metode ini dapat menjadi alternatif yang efisien dan ramah
lingkungan dalam pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit. Dalam penelitian
yang dilakukan oleh Pasaribu et al., penulis melakukan penyelidikan tanah pada
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dengan studi kasus
pabrik kelapa sawit (PKS). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
kelayakan teknis dan lingkungan dari PLTBg yang menggunakan limbah kelapa
sawit sebagai bahan bakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
limbah kelapa sawit sebagai bahan bakar untuk PLTBg dapat memberikan
manfaat ganda, yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghasilkan energi
terbarukan. Penelitian ini menunjukkan potensi penggunaan limbah kelapa sawit
dalam menghasilkan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Dengan
memadukan hasil dari ketiga penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
limbah minyak kotor Crude Palm Oil (CPO) dari pabrik kelapa sawit memiliki
potensi yang besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan.
Metode pengolahan seperti aerasi plat berlubang dan pembangkit listrik tenaga
biogas (PLTBg) dapat digunakan untuk mengurangi polutan dalam limbah dan
menghasilkan energi terbarukan. Selain itu, penggunaan limbah padat kelapa
sawit juga dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan industri kelapa sawit.
Dengan pemanfaatan yang tepat, limbah minyak kotor Crude Palm Oil dapat
diubah menjadi sumber energi yang bernilai dan membantu mengurangi dampak
lingkungan dari industri kelapa sawit.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Lestari, 2019), penulis membahas potensi
pemanfaatan limbah kelapa sawit sebagai pewarna alami kain sasirangan. Tujuan
dari pemanfaatan limbah ini adalah untuk mengurangi pencemaran lingkungan
dan mengubah limbah menjadi produk bernilai tambah. Dengan memanfaatkan
limbah kelapa sawit sebagai pewarna alami, dapat mengurangi penggunaan
bahan kimia berbahaya dalam industri tekstil dan mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan. Selain itu, Pasaribu et al. (2022) melakukan penelitian
tentang penggunaan limbah kelapa sawit dalam pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Biogas (PLTBg). Studi kasus dilakukan pada pabrik kelapa sawit di
Lubuk Dalam, PTPN V. Dalam penelitian ini, limbah cair dari pabrik kelapa sawit
dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas, yang kemudian digunakan untuk
menghasilkan energi listrik. Dengan memanfaatkan limbah cair untuk biogas,
dapat dihasilkan energi listrik yang ramah lingkungan, sehingga mengurangi
ketergantungan pada sumber energi fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dengan demikian, pemanfaatan limbah kelapa sawit tidak hanya dapat
mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga menghasilkan produk bernilai
tambah seperti pewarna alami dan energi listrik ramah lingkungan. Hal ini
menunjukkan pentingnya pengelolaan yang efektif terhadap limbah minyak
kelapa sawit untuk mencapai keberlanjutan industri kelapa sawit. Dengan
mengoptimalkan pengolahan limbah dan pemanfaatan produk samping, industri
kelapa sawit dapat berkontribusi pada perlindungan lingkungan dan
pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.

Untuk menurunkan kadar moisture dan impurities dalam produk minyak kelapa
sawit mentah (CPO), terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan. Berikut
adalah beberapa referensi yang dapat memberikan informasi terkait: 1. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Ambarsari et al. [3], diketahui bahwa konsumsi
produk berbasis biji utuh, seperti flakes jagung, jali, dan sorgum, dapat
membantu menurunkan absorpsi lemak dan kadar kolesterol dalam darah. Hal
ini dapat berkontribusi dalam mengurangi kadar impurities dalam CPO. 2.
Meriatna et al. [4] melakukan penelitian tentang penggunaan arang aktif sebagai
adsorben untuk mengurangi kadar digliserida dan asam lemak bebas dalam
minyak kelapa sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arang aktif dapat
menurunkan kadar FFA pada CPO hingga 80%. 3. Devi et al. [5] melakukan
penelitian tentang karakteristik emulsifier mono-diasil gliserol (MDAG) dari
CPO. Salah satu karakteristik yang diamati adalah kadar air dalam produk.
Dalam penelitian ini, diketahui bahwa MDAG dapat menurunkan kadar air
dalam CPO. 4. Dalam penelitian oleh Maimun et al. [6], peneliti menggunakan
asap cair untuk menghambat peningkatan kadar asam lemak bebas (FFA) pada
buah kelapa sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan asap cair
dapat menurunkan kadar FFA pada CPO. 5. Pasaribu dan Alhazami [7]
melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas bahan baku dan pemeliharaan
mesin terhadap kualitas produk CPO. Salah satu faktor yang diamati adalah
kadar air dalam produk. Dalam penelitian ini, diketahui bahwa pemeliharaan
mesin yang baik dapat membantu mengontrol kadar air dalam CPO. 6. Renjani et
al. [8] melakukan penelitian tentang pengaruh penambahan sistem pengadukan
pada storage tank terhadap penurunan kadar kotoran dalam CPO. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penambahan sistem pengadukan pada storage
tank dapat membantu mengurangi kadar kotoran dalam CPO. Dalam rangka
menurunkan kadar moisture dan impurities dalam produk CPO, beberapa
metode yang dapat dilakukan antara lain adalah konsumsi produk berbasis biji
utuh, penggunaan arang aktif sebagai adsorben, penggunaan emulsifier MDAG,
penggunaan asap cair, pemeliharaan mesin yang baik, dan penambahan sistem
pengadukan pada storage tank. Dengan menerapkan metode-metode ini,
diharapkan dapat menghasilkan produk CPO dengan kadar moisture dan
impurities yang lebih rendah.

Dalam mencari metode yang terbukti efisien menurunkan kadar moisture dan
impurities dari produk minyak kelapa sawit mentah (CPO), kami tidak
menemukan referensi yang relevan dan sesuai dengan topik tersebut. Oleh
karena itu, kami tidak dapat memberikan penjelasan yang spesifik mengenai
metode tersebut. Namun, berdasarkan pengetahuan umum tentang pengolahan
minyak kelapa sawit mentah, terdapat beberapa metode yang umumnya
digunakan untuk mengurangi kadar moisture dan impurities dalam CPO.
Beberapa metode yang mungkin dapat digunakan antara lain: 1. Pengeringan:
Menggunakan metode pengeringan untuk mengurangi kadar moisture dalam
CPO. Metode pengeringan yang umum digunakan antara lain pengeringan
dengan sinar matahari, pengeringan dengan udara panas, atau pengeringan
dengan menggunakan alat khusus seperti pengering vakum. 2. Penyaringan:
Menggunakan metode penyaringan untuk menghilangkan impurities dalam CPO.
Penyaringan dapat dilakukan dengan menggunakan filter atau alat penyaring
khusus untuk menghilangkan partikel-partikel padat yang terdapat dalam CPO.
3. Pemisahan: Menggunakan metode pemisahan seperti sentrifugasi untuk
memisahkan komponen-komponen yang tidak diinginkan dari CPO. Metode ini
dapat membantu mengurangi kadar impurities dalam CPO. 4. Pengolahan kimia:
Beberapa metode pengolahan kimia juga dapat digunakan untuk mengurangi
kadar impurities dalam CPO. Misalnya, penggunaan bahan kimia tertentu untuk
menghilangkan komponen-komponen yang tidak diinginkan dalam CPO.
Namun, penting untuk dicatat bahwa setiap metode pengolahan harus dilakukan
dengan hati-hati dan sesuai dengan standar keamanan dan kualitas yang berlaku.
Selain itu, efisiensi metode pengolahan dapat bervariasi tergantung pada kondisi
dan karakteristik spesifik dari CPO yang akan diolah.

Dalam mencari metode yang praktis untuk pengeringan produk minyak kelapa
sawit mentah (CPO), kami menemukan beberapa referensi yang relevan. Berikut
adalah beberapa referensi yang dapat memberikan informasi terkait: 1. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh (Wahyudi et al., 2017), para peneliti membahas
pembuatan mikrokapsul minyak jeruk untuk aplikasi pada penyempurnaan
tekstil. Meskipun tidak secara langsung terkait dengan pengeringan CPO,
penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang pengendalian zat pewangi
pada produk tekstil yang dapat diterapkan pada metode pengeringan CPO. 2.
Dalam penelitian oleh (Daud et al., 2020), para peneliti membahas kajian
penerapan faktor yang mempengaruhi akurasi penentuan kadar air
menggunakan metode thermogravimetri. Meskipun penelitian ini tidak secara
khusus membahas pengeringan CPO, metode pengeringan yang digunakan
dalam penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang pengeringan dengan
menggunakan suhu dan kelembaban yang dikontrol. 3. Dalam penelitian oleh
(Widyotomo, 2014), peneliti membahas kinerja penggunaan greenhouse untuk
proses pengeringan kopi. Meskipun penelitian ini tidak secara langsung terkait
dengan CPO, penggunaan greenhouse dapat menjadi metode praktis untuk
pengeringan CPO dengan mengontrol suhu dan kelembaban udara. 4. Dalam
penelitian oleh (Veerman et al., 2013), para peneliti membandingkan metode
pengeringan dengan sinar matahari dan pengeringan oven pada dendeng babi.
Meskipun penelitian ini tidak secara langsung terkait dengan CPO, metode
pengeringan dengan sinar matahari dapat menjadi metode praktis untuk
mengurangi kadar moisture dalam CPO. Dalam mencari metode pengeringan
yang praktis untuk menurunkan kadar moisture dalam CPO, metode
pengeringan dengan sinar matahari atau pengeringan dengan menggunakan
greenhouse dapat menjadi pilihan yang praktis. Namun, penting untuk
mempertimbangkan faktor-faktor seperti cuaca, kelembaban udara, dan
kebersihan lingkungan sekitar dalam menerapkan metode pengeringan ini. Selain
itu, penggunaan metode pengeringan dengan suhu dan kelembaban yang
dikontrol, seperti pengeringan dengan menggunakan oven atau metode
thermogravimetri, juga dapat menjadi pilihan yang praktis untuk mengurangi
kadar moisture dalam CPO.

Metode pemisahan dapat digunakan untuk mengurangi kadar moisture dan


impurities dalam produk minyak kelapa sawit mentah (CPO). Berikut adalah
langkah-langkah teknis dan praktik yang dapat dilakukan dalam metode
pemisahan: 1. Pemisahan dengan sentrifugasi: CPO dapat dipisahkan dari
impurities dengan menggunakan sentrifugasi. Proses ini melibatkan pemutaran
cepat untuk memisahkan komponen yang lebih berat (CPO) dari komponen yang
lebih ringan (impurities). Setelah pemisahan, CPO yang lebih murni dapat
dikumpulkan. 2. Pemisahan dengan penyaringan: Metode penyaringan dapat
digunakan untuk memisahkan impurities dari CPO. CPO dapat dialirkan melalui
filter atau media penyaring yang dapat menahan partikel-partikel padat yang
tidak diinginkan. Proses ini akan menghasilkan CPO yang lebih bersih dan bebas
dari impurities. 3. Pemisahan dengan pengendapan: Metode pengendapan
melibatkan penggunaan gaya gravitasi untuk memisahkan CPO dari impurities.
CPO yang lebih ringan akan mengapung di atas impurities yang lebih berat.
Dalam proses ini, CPO dapat dikumpulkan dari permukaan dan impurities dapat
dibuang. 4. Pemisahan dengan flotasi: Metode flotasi melibatkan penggunaan
gelembung udara untuk memisahkan CPO dari impurities. Dalam proses ini,
gelembung udara diinjeksikan ke dalam campuran CPO dan impurities, sehingga
CPO akan terangkat ke permukaan dan dapat dikumpulkan. 5. Pemisahan
dengan filtrasi membran: Metode filtrasi membran menggunakan membran
dengan pori-pori yang sangat kecil untuk memisahkan CPO dari impurities. CPO
dapat dialirkan melalui membran, sedangkan impurities yang lebih besar akan
tertahan oleh membran. Proses ini menghasilkan CPO yang lebih murni. Dalam
praktiknya, pemisahan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan dan
teknologi yang sesuai, seperti sentrifuge, filter, pengendap, atau sistem filtrasi
membran. Penting untuk memastikan bahwa peralatan yang digunakan dalam
pemisahan telah dibersihkan dengan baik dan sesuai dengan standar kebersihan
dan keamanan yang berlaku. Selain itu, pemilihan metode pemisahan yang tepat
dan pengaturan parameter operasional yang optimal juga penting untuk
mencapai hasil yang diinginkan.

REFERENSI:

1. "Karakterisasi Limbah Minyak Sawit Mentah (Crude Palm Oil) dan Upaya
Pengelolaannya" oleh Mohd Azraai Kassim, dkk. (2018)

2. "Pengolahan Limbah Minyak Sawit Mentah (Crude Palm Oil Mill Effluent)
dengan Membran Ultrafiltrasi: Sebuah Tinjauan" oleh Nurul Aini Mohd Azman,
dkk. (2019)

3. "Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Minyak Sawit Mentah untuk Menjamin


Keberlanjutan Industri Kelapa Sawit" oleh Mohd Azraai Kassim, dkk. (2017)

Damas et al., "PENGARUH ECO-EFFICIENCY, GREEN INOVATION DAN


CARBON EMISSION DISCLOSURE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
KINERJA LINGKUNGAN SEBAGAI MODERASI," Jurnal magister akuntansi
trisakti (2021). –

[10] Sudirman et al., "Aplikasi Cooling Dehumidification pada Mesin Pengering


untuk Mengeringkan Hasil Panen Tanaman Herbal," Jurnal rekayasa mesin
(2023). –

[11] Pasaribu et al., "Upaya Peningkatan Penjualan pada UMKM Tahu Sumedang
Putri Deli Medan melalui Kemasan Ramah Lingkungan dan Strategi Digital
Marketing," Bima abdi jurnal pengabdian masyarakat (2023). –

[12] Wilda, "Analisis Pengendalian Mutu Crude Palm Kernel Oil (CPKO) Dengan
Menggunakan Metode Statical Statistical Quality Control (SQC)," Jurnal
teknologi dan manajemen industri terapan (2023). –

[13] Haryanto and Lunarindiah, "PENGARUH STRATEGI MANAJEMEN RANTAI


PASOK TERHADAP KINERJA OPERASIONAL DENGAN MEDIASI
KOMPETENSI ORGANISASI PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH,"
Jurnal ekonomi trisakti (2023). –
[14] Yani and Thristy, "Perbandingan Efektifitas Ekstrak Etanol Daun Afrika
(Vernonia amygdalina Del) Dengan Simvastatin Terhadap Kadar Trigliserida
Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Kuning Telur," Jurnal pandu husada
(2021). –

[15] Suryani et al., "Quality Classification of Palm Oil Products Using Naïve Bayes
Method," Sistemasi (2022). –

[16] Bismala, "PERENCANAAN STRATEGI USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK


SINGKONG DENGAN MATRIX STRATEGIC POSITION AND ACTION
EVALUATION," Jurnal manajemen dayasaing (2022). –

[17] Fatwasuci and Irwansyah, "Perkembangan Penerapan Uncertainty Reduction


Theory dalam Interaksi Tatap Muka dan Interaksi dalam Jaringan (Online),"
Syntax literate jurnal ilmiah indonesia (2021). –

[18] Syahriyanti et al., "Analisa Pengendalian Kualitas pada Proses


Azodicarbonamide dengan Pendekatan Metode Six Sigma," Jurnal intech teknik
industri universitas serang raya (2018). –

[19] Pratiwi et al., "Pengaruh Jenis Bubur Buah dan Pemanis terhadap
Karakteristik Fisik, Kandungan Gizi, dan Aktivitas Antioksidan Selai Kersen
(Muntingia calabura L.) Lembaran," Jurnal agritech (2022). –

[20] Anggraeni et al., "PENGARUH PEMBERIAN PUDING LIDAH BUAYA


TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PENDERITA
HIPERKOLESTEROLEMIA RAWAT JALAN PUSKEMAS GENUK KOTA
SEMARANG," Jurnal riset gizi (2018). –

[21] Prajati and Darwin, "Perilaku Guru dan Pegawai Sekolah Terhadap Penerapan
Program Zero Waste di Sekolah: Studi Kasus SMK Maitreyawira Batam," Jtera
(jurnal teknologi rekayasa) (2017). –

[22] Fitri et al., "PRODUKSI BESI DAN TERAK TITANIUM KADAR TINGGI DARI
KONSENTRAT PASIR BESI ATAU TITANOMAGNETIT: ULASAN LITERATUR
PRODUCTION OF IRON AND HIGH PURITY TITANIUM SLAG FROM IRON
SAND OR TITANOMAGNETITE CONCENTRATE: LITERATURE REVIEW,"
Metalurgi (2022). –

[23] Desmawan et al., "PELAKSANAAN WEBINAR DENGAN TEMA


IMPLEMENTASI DIGITAL MARKETING DALAM MENARIK MINAT
KONSUMEN DI ERA PANDEMI COVID-19 KHUSUSNYA DI DESA KETAPANG,"
Jurnal warta desa (jwd) (2022). –

[24] Puspita et al., "Snack bar berbahan pati sagu (Metroxylon sp.), tempe, dan
beras hitam sebagai pangan fungsional berindeks glikemik rendah," Jurnal gizi
indonesia (the indonesian journal of nutrition) (2020). –

[25] Prihananto and Dwiyanti, "PENGARUH JENIS PENGEMAS TERHADAP


RETENSI KAROTEN, SIFAT FISIK DAN KIMIA GULA KELAPA YANG
DIPERKAYA MINYAK SAWIT MERAH SELAMA PENYIMPANAN," Jurnal
agritech (2015). –

[26] Hidayah et al., "Ozone to Overcome Aspergillus flavus and Aflatoxin in


Grains: Opportunities and Challenges of Implementation," Jurnal penelitian dan
pengembangan pertanian (2021). –

[27] Hidayah et al., "POTENSI TANAMAN SAMBUNG NYAWA (Gynura


procumbens) SEBAGAI ANTIHIPERURISEMIA BERDASARKAN KANDUNGAN
ZAT AKTIFNYA: LITERATURE REVIEW ARTICLE," Jurnal ilmiah farmako bahari
(2023). –

[28] Elfahira et al., "The Effect of Gracilaria verrucosa Seaweed Flour Proportion
with White Glutinous Rice Flour (Oryza sativa Glutinosa) and CMC (Carboxy
Methyl Cellulose) Concentration on Physical and Chemical Characteristics of
Seaweed Dodol," Procedia of engineering and life science (2022). –

[29] Handojono and Cornelis, "Testing of Strategic Management Accounting


Contingency Model on SME Performance in Maluku," Jrak jurnal riset akuntansi
dan komputerisasi akuntansi (2021). –

[30] Helmiati et al., "Evaluasi Kandungan Nutrien dan Antinutrien Tepung Daun
Kelor Terfermentasi sebagai Bahan Baku Pakan Ikan," Jurnal perikanan
universitas gadjah mada (2020). –

[31] Hafizah et al., "RASIO TEPUNG TAPIOKA, TEPUNG KETAN DAN TEPUNG
UBI JALAR UNGU TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DODOL," Pro food (2018). –

[32] Putri et al., "Utilization Of The Peel Of Breadfruit (Artocarpus altilis) as The
Alternative Materials To Produce Glucose Syrup," Jurnal teknologi pertanian
(2017). –
[33] Gunawan et al., "Upaya Penghilangan Rasa Pahit Tepung Biji Kelor (Moringa
oleifera) dan Aplikasinya untuk Pangan Fungsional," Jurnal ilmu pertanian
indonesia (2020)

[1] Murti, "STUDI KARAKTERISASI PENCAMPURAN BIODIESEL DENGAN


MINY AK SOLAR," Jurnal energi dan lingkungan (enerlink) (2020).
doi:10.29122/elk.v13i1.4254

[2] Suryani et al., "Quality Classification of Palm Oil Products Using Naïve Bayes
Method," Sistemasi (2022). doi:10.32520/stmsi.v11i1.1713

[3] Warsito et al., "Pembuatan Pupuk Organik Dari Limbah Tandan Kosong
Kelapa Sawit," Jurnal akademika kimia (2017).
doi:10.22487/j24775185.2016.v5.i1.7994

[4] Purwanto and Sofyan, "Pengaruh Suhu dan Waktu Pengarangan Terhadap
Kualitas Briket Arang dari Limbah Tempurung Kelapa Sawit," Jurnal litbang
industri (2014). doi:10.24960/jli.v4i1.638.29-38

[5] Shiddiq et al., "HIDUNG ELEKTRONIK BERBASIS SENSOR GAS MOS


UNTUK KARAKTERISASI KEMATANGAN BUAH KELAPA SAWIT," Jurnal teknik
pertanian lampung (journal of agricultural engineering) (2021). doi:10.23960/jtep-
l.v10i2.170-182

[6] Rahardjo, "STUDI BANDING TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR


PABRIK KELAPA SAWIT," Jurnal teknologi lingkungan (2016).
doi:10.29122/jtl.v10i1.1498

[7] Santoso, "Evaluasi Kinerja Pabrik Kelapa Sawit Dalam Produksi Energi
Terbaharukan," Jurnal teknologi lingkungan (2018). doi:10.29122/jtl.v19i2.2838

[8] Maryudi, "Karakteristik Torrefaksi dan Densifikasi Limbah Tandan Kosong


Kelapa Sawit," Chemica jurnal teknik kimia (2016). doi:10.26555/chemica.v1i2.3573

[9] Pasaribu et al., "PENYELIDIKAN TANAH PADA PEMBANGUNAN


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BIOGAS(PLTBg) : STUDI KASUS PABRIK
KELAPA SAWIT (PKS) LUBUK DALAM PTPN V," Warta pusat penelitian kelapa
sawit (2022). doi:10.22302/iopri.war.warta.v27i1.73

[10] Sanjaya, "STUDI POTENSI ASAM LEMAK VOLATIL DARI TANDAN


KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN FERMENTASI ANAEROB," Inovasi
pembangunan jurnal kelitbangan (2023). doi:10.35450/jip.v11i01.342
[11] Lovisia et al., "SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMBUATAN BIODIESEL
DARI MINYAK JELANTAH DI DESA MARGA TANI KECAMATAN JAYALOKA,"
Jurnal abdimas ilmiah citra bakti (2022). doi:10.38048/jailcb.v3i2.985

[12] Chandrahadinata and Nurdiana, "Analisis Pengendalian Kualitas Pada Crude


Palm Oil untuk Meningkatkan Kualitas di PT. Condong Garut," Jurnal kalibrasi
(2022). doi:10.33364/kalibrasi/v.19-1.1045

[13] Annisa, "BIOCHAR-KOMPOS BERBASIS LIMBAH KELAPA SAWIT: Bahan


Amandemen untuk Memperbaiki Kesuburan dan Produktivitas Tanah Di Lahan
Rawa," Jurnal sumberdaya lahan (2022). doi:10.21082/jsdl.v15n2.2021.103-116

[14] Nisak et al., "Kandungan lipid dan hormon reproduksi ikan nila
(Oreochoromis niloticus Linnaeus 1758) yang dipapar limbah cair kelapa sawit,"
Arwana jurnal ilmiah program studi perairan (2020). doi:10.51179/jipsbp.v2i2.394

[15] Haryanti et al., "STUDI PEMANFAATAN LIMBAH PADAT KELAPA SAWIT,"


Konversi (2014). doi:10.20527/k.v3i2.161

[16] Susanto et al., "Perhitungan Potensi Limbah Padat Kelapa Sawit untuk
Sumber Energi Terbaharukan dengan Metode LCA," Jurnal teknologi lingkungan
(2017). doi:10.29122/jtl.v18i2.2046

[17] Bantacut and Fitriani, "Keseimbangan Biomassa dan Pemanenan Energi Pada
Pengolahan Limbah Cair Kelapa Sawit," Jurnal teknologi lingkungan (2019).
doi:10.29122/jtl.v20i1.2929

[18] Elystia et al., "Penyisihan Polutan pada Palm Oil Mill Effluent (POME)
Menggunakan Konsorsium Mikroalga-Bakteri dengan Sistem High Rate Algae
Reactor (HRAR)," Jurnal sains teknologi & lingkungan (2021).
doi:10.29303/jstl.v7i1.213

[19] Hayatun et al., "Histopatologi limpa pada ikan nila (Oreochromis niloticus)
yang di papar limbah cair kelapa sawit," Arwana jurnal ilmiah program studi
perairan (2022). doi:10.51179/jipsbp.v4i2.1412

[20] Ermawati et al., "Pengaruh Residue Catalytic Cracking (RCC) dan Zeolit
terhadap Kualitas Crude Oil Hasil Pirolisis Limbah Plastik Polietilena," Jurnal
kimia dan kemasan (2016). doi:10.24817/jkk.v38i1.1978
[21] Sisnayati, "Penurunan BOD, TSS, minyak dan lemak pada limbah cair pabrik
kelapa sawit menggunakan proses aerasi plat berlubang," Jurnal teknik kimia
(2021). doi:10.36706/jtk.v27i2.559

[22] Ilmannafian et al., "Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dengan
Metode Filtrasi dan Fitoremediasi Menggunakan Tanaman Eceng Gondok
(Eichhornia Crassipes)," Jurnal teknologi lingkungan (2020).
doi:10.29122/jtl.v21i2.4012

[23] Sitorus and Mardina, "Karakteristik Kimia dari Penggolahan Limbah Cair
PTPN Y, Sumatera Utara," Jurnal enviscience (2020). doi:10.30736/4ijev.v4iss2.197

[24] Nurcahyani et al., "The Export Supply Of Indonesian Crude Palm Oil (CPO)
To India," Agro ekonomi (2018). doi:10.22146/ae.29931

[25] Parliansyah et al., "UPAYA PENGAWASAN YANG DILAKUKAN DINAS


LINGKUNGAN HIDUP ACEH TAMIANG TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH
PT SOCFINDO," Jurnal biosense (2022). doi:10.36526/biosense.v5i2.2094

[1] Susanto et al., "Perhitungan Potensi Limbah Padat Kelapa Sawit untuk
Sumber Energi Terbaharukan dengan Metode LCA," Jurnal teknologi lingkungan
(2017). doi:10.29122/jtl.v18i2.2046

[2] Sisnayati, "Penurunan BOD, TSS, minyak dan lemak pada limbah cair pabrik
kelapa sawit menggunakan proses aerasi plat berlubang," Jurnal teknik kimia
(2021). doi:10.36706/jtk.v27i2.559

limbah minyak kotor Crude Palm Oil

pengolahan limbah minyak kelapa sawit

alternatif pengelolaan limbah minyak sawit

Analysis of Crude Palm Oil Waste and Its Treatment Methods

Characterization of Crude Palm Oil and Its Potential Applications

Utilization of Crude Palm Oil as a Renewable Energy Source

View publications consulted

Anda mungkin juga menyukai