Anda di halaman 1dari 7

FINAL TEST

PSICOLOGY PENDIDIDKAN

DI SUSUN OLEH :
DELPHI BODDE (222112011)

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA


2023
PENDAHULUAN
ISI
1. Study Kasus
Contoh Masalah Dalam Bidang Sosial Peserta Didik: Kecemasan Berbicara pada
Seorang Remaja.
2. Identitas Subjek Study Kasus:
 Nama Inisial :Y
 Sekolah/Kampus : SMAN 2 Toraja Utara
 TTL : 10 April 2005
 Anak Ke : 1 dari 6 bersaudara
 Agama : Katolik
 Jenis Kekamin : Perempuan
 Hobby : Membaca Wattpad
 Cita cita : Polisi
 Alamat : Lempo Sesean
 Kelas : XII IPS 1
3. Identitas Orang Tua
 Ayah:
Nama inisial : Y
Alamat : Lempo Sesean
Pekerjaan : Kuli Bangunan
Agama : Katolik
 Ibu:
Nama inisial : N
Alamat : Lempo Sesean
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Katolik

4. Deskripsi Masalah
Subjek kasus Y merupakan siswa kelas XII SMA, Y berasal dari keluarga yang
sederhana, bapak Y merupakan pekerja kuli bangunan dan ibunya merupakan Ibu rumah
tangga. Y merupakan anak ke-1 dari 6 bersaudara, dia anak pertama sedangkan adeknya
masih SD, SMP dan balita. Bapak dan Ibu Y hanya lulusan SMA. Permasalahan yang
dialami Y adalah kecemasan saat dihadapkan pada situasi berbicara di depan umum
bahkan mengalami stres, perasaan kurang percaya diri, atau kekhawatiran berlebihan. Y
lebih suka diam daripada berbiacara.
5. Identifikasi Kasus
Berdasarkan masalah yang telah dijabarkan di atas bahwa Y cemas berbicara
di depan umum dapat di identifikasi bahwa ketika Y cemas berbicara di depan umum Y
akan selalu merasa tidak nyaman dan akan merasa terganggu, dan dapat diidentifikasikan
bahwa Y tidak ingin beradaptasi dengan seseorang karena tidak memiliki rasa percaya diri
yang kuat. Ini dapat mempengaruhi Pikiran Negatif.
6. Analisis Data:
Pada analisis data, mencari data dalam berbagai sumber informasi, Y adalah suatu
proccess yang penting untuk mengajarkan dan mengembangkan ilmu sosial. Faktor pemicu
yang menyebabkan Y cemas dalam berbicara di depan umum terutama saat presentasi di
kelas adalah malu, takut salah, dan tidak percaya diri. Data dan informasi yang dicari
berupa faktor pikiran negatif.
7. Sintesis
Dari beberapa identifikasi dan analisis data yang diperoleh, dapat dihubungkan
bahwa Y memiliki kekurangan, sehingga menyadari situasi dengan cemas, frustasi, daya
ingat menurun, kecewa, gelisah, sulit memecahkan masalah, dan lesu. Ini dapat
membuatnya memilih untuk mengurangi kecemasan dengan cara mempergunakan efekti
diri.
8. Diagnosa
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi maka dapat disimpulkan bahwa yang
menjadi penyebab Y cemas dalam berbicara di depan umum:
 Ketakutan akan Penilaian Orang Lain:
 Y takut dihakimi atau dievaluasi oleh orang lain.
 Khawatir tidak dapat memenuhi harapan audiens.
 Kurangnya Kepercayaan Diri:
 Rendahnya rasa percaya diri Y dalam kemampuan berbicara di depan umum.
 Y tidak yakin terhadap penampilan atau kemampuan berbicara.
 Ketakutan Terhadap Kegagalan:
 Y takut melakukan kesalahan yang dapat mencoreng citra diri.
 Y khawatir gagal menyampaikan pesan dengan baik.
 Gejala Fisik:
 Mungkin Y mengalami gejala fisik seperti gemetaran, keringat berlebihan, atau
suara gemetar.
 Ketidakpastian Terhadap Reaksi Audiens:
 Y merasa tidak yakin bagaimana audiens akan merespons atau bereaksi terhadap
presentasi.
 Kurangnya Pengalaman:
 Y kurang berpengalaman berbicara di depan umum, hal ini dapat meningkatkan
tingkat kecemasan pada Y.
9. Prognosis
Jika permasalahan yang dihadapi oleh Y tidak segera mendapat bantuan atau penanganan
yang diperlukan maka kemungkinan akan muncul dampak negatif. Seperti:
1. Rendahnya Percaya Diri
Ketidakmampuan untuk mengatasi kecemasan dapat menyebabkan rendahnya rasa
percaya diri secara umum.
2. Isolasi Sosial
Kecemasan yang berkelanjutan dapat menyebabkan Y menghindari situasi sosial atau
profesional yang melibatkan berbicara di depan umum, sehingga menyebabkan isolasi.
3. Gangguan Mental
Kecemasan yang tidak diatasi dapat berkembang menjadi gangguan kecemasan
yang lebih serius.
4. Peningkatan Stres
Kecemasan yang tidak ditangani dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres,
yang dapat memengaruhi kesejahteraan fisik dan mental secara keseluruhan.
5. Kerugian Hubungan Interpersonal
Kesulitan berbicara di depan umum bisa memengaruhi hubungan sosial dan
profesional Y, karena komunikasi yang baik penting dalam membangun hubungan.

10. Treatment/Tawaran Solusi


Untuk membantu mengatasi kecemasan Y, ada beberapa tawaran solusi yang mungkin
berguna untuk si Y berikut ini:
1. Pelatihan Public Speaking:
Mengikuti kursus atau pelatihan public speaking untuk si Y agar memperoleh
keterampilan dan teknik berbicara di depan umum. Pelatihan ini dapat membantu
meningkatkan kepercayaan diri dan kenyaman bagi si Y.
2. Praktik Reguler:
Si Y dapat berlatih berbicara di depan cermin atau merekam diri sendiri. Agar dapat
menjadi lebih akrab dengan materi presentasi dan mengurangi tingkat kecemasan.
3. Mentoring:
Si Y bisa mencari mentor atau teman yang memiliki pengalaman dalam berbicara di
depan umum, agar dapat memberikan dukungan, umpan balik konstruktif, dan perspektif
yang berharga.
4. Partisipasi dalam Kelompok Diskusi
Si Y bisa bergabung dalam kelompok diskusi atau klub yang memberikan kesempatan
untuk berbicara secara teratur. Hal ini dapat membantu meningkatkan kebiasaan Y
berbicara di depan umum.
5. Berbicara di Depan Teman:
Si Y bisa mempraktekkan berbicara di depan teman atau keluarga terlebih dahulu
sebelum tampil di depan umum. Mereka dapat memberikan dukungan dan umpan balik
yang positif.
11. Follow Up/ Tindak Lanjut
Usaha yang berisiskan kegiatan lanjutan dari usaha yang telah diberikan, agar dapat
12. Penutup/Kesimpulan
Pidato
Judul: Membangun Masa Depan Melalui Pendidikan
Saudara-saudara yang saya hormati, para guru, siswa, dan tamu undangan,
Sebelumnya, saya ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas kesempatan
yang diberikan untuk berbicara di hadapan kalian hari ini. Hari ini, saya ingin mengajak
kita semua untuk merenung bersama tentang betapa pentingnya pendidikan dalam
membentuk masa depan kita, masa depan bangsa ini.
Pendidikan, tanpa ragu, merupakan pilar utama pembangunan suatu negara. Sebuah
negara yang memiliki sistem pendidikan yang baik adalah negara yang memberdayakan
masyarakatnya, memberikan kesempatan yang setara, dan menciptakan fondasi untuk
kemajuan dan inovasi.
Pendidikan bukan sekadar proses mentransfer pengetahuan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Pendidikan adalah kunci pembuka pintu menuju kesadaran, pengetahuan, dan
pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar kita. Pendidikan memberikan kita
landasan untuk mengembangkan karakter, etika, dan nilai-nilai moral yang mendasar.
Saat ini, banyak tantangan kompleks yang dihadapi dunia. Terlepas dari kemajuan
teknologi, tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan semakin meluas. Pendidikan
memegang peranan vital dalam mempersiapkan generasi kita untuk menghadapi
tantangan ini. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan,
kita dapat menjadi agen perubahan yang membawa solusi inovatif.
Namun, untuk mencapai visi ini, diperlukan sistem pendidikan yang inklusif, adil, dan
berorientasi pada pengembangan potensi setiap individu. Sistem pendidikan harus
mampu mengidentifikasi dan mendukung bakat serta minat siswa agar mereka dapat
berkembang secara optimal.
Tidak hanya itu, peran para pendidik juga sangat menentukan. Guru bukan hanya sebagai
penyampai informasi, tetapi juga sebagai mento dan inspirator. Guru memainkan peranan
sentral dalam membentuk karakter siswa, membimbing mereka untuk menjadi warga
yang beretika, kritis, dan kreatif.
Saudara-saudara, marilah kita bersama-sama berkomitmen untuk mendukung
peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat perlu
bekerja bersama-sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran.
Selain itu, perlu ada perhatian khusus terhadap akses pendidikan bagi anak-anak dari
keluarga kurang mampu.
Dengan berinvestasi dalam pendidikan, kita bukan hanya mengembangkan potensi
individu tetapi juga menggerakkan roda kemajuan bangsa. Saya yakin, dengan fokus dan
dedikasi kita terhadap pendidikan, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik
dan lebih cerah.
Saudara-saudara, mari kita bersatu untuk menjadikan pendidikan sebagai tulang
punggung kemajuan bangsa ini. Saya yakin, bersama-sama kita dapat mencapai cita-cita
besar ini.
Terima kasih, semoga pendidikan kita menjadi sumber kebijaksanaan dan keberhasilan
bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai