Anda di halaman 1dari 4

KURANGNYA PENDIDIKAN AGAMA DIRUMAH DAN DISEKOLAH MENJADI

PENYEBAB MARAKNYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA.


Pro:
Ya, Kami setuju dengan mosi ini, karena seandainya ia mendapatkan pendidikan agama yang
memadai tidak mungkin dia akan menggunakan narkoba, Karena di agama manapun itu narkoba
pasti dilarang, hal itu disebabkan karena narkoba itu lebih banyak dampak negatifnya dibanding
dampak positif terutma kita agama islam, narkoba itu haram

sebagaimana Firman Allah Ta’ala,

“Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang
buruk” (QS. Al A’rof: 157). Setiap yang khobits terlarang dengan ayat ini. Di antara
makna khobits adalah yang memberikan efek negatif.
Yang Kedua: Allah Ta’ala berfirman,

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan” (QS. Al Baqarah: 195).

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”
(QS. An Nisa’: 29).

Dua ayat di atas menunjukkan akan haramnya merusak diri sendiri atau membinasakan diri sendiri.
Yang namanya narkoba sudah pasti merusak badan dan akal seseorang. Sehingga dari ayat inilah kita
dapat menyatakan bahwa narkoba itu haram.

Ketiga: Dari Ummu Salamah, ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari segala yang memabukkan dan mufattir (yang
membuat lemah)” (HR. Abu Daud no. 3686 dan Ahmad 6: 309. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini dho’if). Jika khomr itu haram, maka demikian pula dengan mufattir atau narkoba.

Nah dari situ perlu kita ketahui bahwa pendidikan agama itu penting baik di sekolah maupun di
rumah,

Kemudian seperti hadits nabi yang berbunyi: mantasabbahha biqaumin

Dan perlu kita ingat bahwa narkoba itu adalah dari orang ornag barat, jadi kita sebagai orang islam
tidak boleh mengikuti mereka,
Kontra:

Kami tidak setuju Kurangnya Pendidikan Agama Di Rumah Menjadi Penyebab Utama Penyalah
gunaan Narkoba karena ada 5 Faktor penyebab remaja jatuh ke narkoba:

1. Faktor Pribadi :
Ada beberapa faktor pribadi yang bisa menyebabkan remaja terlibat penyalahgunaan narkoba, dan
berikut faktor pribadi itu sendiri :
- Mental yang lemah, ini menyebabkan remaja mudah goyah dan mudah terpengaruh ajakan
keburukan. Mental yang lemah ini bisa berbentuk seperti selalu merasa sendiri dan terasingkan,
tidak memiliki tanggung jawab, kurang mampu bergaul dengan baik, dan lain-lain.

- Strees dan depresi, untuk kejenuhan hati, seseorang melakukan segala macam cara melalui jalan
pintas, bahkan terkadang cara itu tidak menjadi solusi tetapi malah memperparah keadaan.

- Ingin tahu dan coba-coba, ini juga salah satunya, remaja iseng-iseng untuk mencoba dan akhirnya
kecanduan

- Mencari sensasi dan tantangan, ada juga seseorang yang ingin mencari sensasi dan tantangan
dengan menjadi pengedar.

2. Faktor Keluarga :
Penyebab penyalagunaan narkoba juga bisa terjadi karena keluarga, mungkin point-point berikut
akan menjelaskan mengapa seseorang terlibat narkoba karena faktor keluarga :

- Broken home, orang tua sering bertengkar atau bahkan sampai terjadi perceraian dapa
menimbulkan anak mendapatkan tekanan batin, sehingga sering kali anak menghilangkan tekanan
tersebut dengan mencoba narkoba, baca selengkapnya : 9 Pengaruh dan Dampak Buruk Perceraian
Terhadap Anak.

- Kurangnya perhatian orang tua pada anak, ini juga salah satu penyebab dari faktor keluarga, orang
tua terlalu sibuk bekerja atau bahkan kurang peduli dengan pendidikan dan morla anak.

- Terlalu memanjakan anak, memanjakan anak juga bisa menjadi masalah, khususnya
penyalahgunaan narkoba, baca selengkapnya pada : 10 Dampak Buruk Akibat Terlalu Memanjakan
Anak

- Pendidikan keras terhadap anak, mendidik anak dengan otoritas penuh akan menyebabkan mental
anak terganggu, bisa jadi ia akan memberontak dan melakukan tindakan diluar perkiraan.

- Kurangnya komunikasi dan keterbukaan, orang tua harus mengerti segala sesuatu tentang anak,
jika komunikasi tidak berjalan baik, meka tidak akan ada keterbukaan antara orang tua dan anak,
bukan hanya anak tetapi ini juga bisa terjadi pada kepala keluarga.

3. Faktor Sosial :
Lingkungan dan pergaulan sosial juga sangat mempengaruhi kepribadian dan moral seseorang, baik
buruknya juga bisa terlihat bagaimana lingkurang dan pergaulan seseorang. Berikut ini beberapa
faktor sosial yang menyebabkan remaja terlibat penyalahgunaan narkoba :

- Salah bergaul, jika remaja memiliki teman yang buruk, maka ia akan terjerat dalam jaring-jaring
keburukan mereka, bahkan untuk masalah naroba.

- Ikut-ikutan, begitu juga jika memiliki teman pengedar atau mengguna narkoba, penyakit seperti ini
akan bisa menular.
KONTRA:
Keuntungan yang didapatkan jika para siswa dan siswi diperbolehkan membawa handphone salah
satunya adalah para siswa dan siswi bisa mencari informasi lebih dalam mengenai materi yang
disampaikan oleh guru dengan sumber yang jelas. Sehingga, siswa dapat mengerti atau dapat
mengulang materi. Para siswa dibebaskan menjelajah berbagai sumber informasi dari pembelajaran
mulai dari buku elektronik ataupun jurnal-jurnal. Keuntungan yang kedua adalah memudahkan kita
dalam berkomunikasi atau berkabar dengan orang tua saat kita berada di sekolah.

PRO:
Kerugian atau kekurangan penggunaan handphone di proses belajar yaitu salah satunya para
orangtua adalah menjadikan anak malas dalam belajar karena terfokus akan adanya HP yang dapat
mengganggu proses belajar mengajar, bisa jadi karena adanya notifikasi pesan ataupun dari aplikasi
game. Beberapa orang beranggapan menggunakan handphone saat jam pembelajaran membuat
siswa tidak konsentrasi. Ketika guru sedang menjelaskan materi pembelajaran dan siswa asyik
bermain handphone membuat siswa tidak mendengarkan materi yang disampaikan dan tidak
mengerti apa yang dijelaskan oleh gurunya. Dan ada banyak juga siswa yg tidak senonoh menonton
film dewasa dilingkungan sekolah yang membuat anak menjadi candu

Handphone adalah gadget yang sangat diperlukan dimasa seperti ini. Handphone merupakan alat
dalam komunikasi elektronik suara yang biasa atau bisa dibawa kemana-mana dan memiliki
kemampuan untuk mengirimkan pesan secara tepat baik berupa tulisan maupun dalam
kesehariannya. Para siswa tidak bisa meninggalkan handphone apalagi dengan semakin
berkembangnya teknologi sehingga memiliki berbagai fungsi, sekaligus bukan hanya sebagai alat
komunikasi saja namun telah berkembang menjadi alat dengan fungsi lainnya seperti; sebagai media
hiburan, media bisnis, dan sebagainya. Kini kita mengenal istilah smartphone atau ponsel pintar
sebutan untuk handphone.

Pro:

Ya,Kami setuju dengan mosi ini.Setiap hubungan pasti memiliki fase bahagia dan jenuhnya masing-
masing dan dalam setiap fase tersebut tidak luput dari konflik baik dari konflik yang kecil hingga
konflik besar. Konflik tersebut harus diselesaikan secepat mungkin agar tidak menimbulkan masalah
yang baru nantinya. Oleh karena itu, diperlukannya komunikasi yang sehat dimana kita dapat
menyampaikan perasaan kita secara jujur dibandingkan hanya diam dalam kesalahpahaman.

komunikasi yang efektif bukanlah hal yang gampang untuk dilakukan karena adanya perbedaan cara
pandang, pola pikir, dan sifat dari setiap diri kita. Oleh karena itu, jika kita ingin memiliki hubungan
dengan komunikasi yang sehat semua orang yang terlibat harus bekerjasama untuk menurunkan
ego, mendengarkan dan mengerti satu sama lain.

Pro:

Hasil penelitian berjudul Cheating in Academic Institutions, A Decade of Research yang dilakukan
oleh peneliti dari Pennsylvania State University seperti dikutip Tempo online edisi 2 Desember 2016
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah pelajar yang menyontek dari tahun ke
tahun. Namun akar permasalahan yang menyebabkan kegiatan mencontek ini selalu terjadi,
menurut Jessica Lahey – guru, penulis dan kolumnis di New York Times, adalah persaingan
mendapatkan nilai, tekanan tinggi saat mengikuti ujian dan kegagalan dalam mempersiapkan diri
atau memahami materi akademik.

Masalah-masalah tersebut mendorong anak untuk melakukan tindakan menyontek dalam ujian
maupun saat mengerjakan tugas dari sekolah.

KONTRA:

Apapun alasannya perbuatan menyontek ujian nasional bukan perilaku yang bisa dibenarkan. Siswa
yang menyontek bukan karena takut tidak lulus sebab siapapun yang ikut ujian sudah pasti memiliki
ketakutan tersebut. Alasan utama siswa menyontek adalah karena kurang persiapan belajar dan
tidak percaya pada kemampuan diri. Dengan demikian bisa dikatakan mereka tidak pandai
mengelola rasa takut tidak lulus dengan belajar giat dan tekun. Padahal jika mempersiapkan diri
berlatih soal jauh-jauh hari sudah tentu siswa dengan mudah menjawab soal-soal ujian nasional.

Anda mungkin juga menyukai