Anda di halaman 1dari 10

TUGAS AGAMA

(MENJAWAB PERTANYAAN MODUL 7)


Nama : Muhammad Ghazi Alghifari
NIM : 2210912005
Kelas : Kelas 21

1. Jelaskan pengertian syari‟ah berdasarkan analisis arti dalil ayat al-Qur‟an?


Jawaban:
Secara terminologis Syari‟ah Islamiyah ialah seluruh hukum yang datang langsung dari Allah SWT.
dalam al-Qur‟an dan dari Nabi Muhammad SAW dalam Hadis (Sunnah) berupa perintah dan larangan
yang telah jelas dan tegas dan tidak memerlukan interpretasi atau penafsiran terhadap ayat al-Qur‟an
dan Hadis (ijtihad), untuk mengatur segala aspek kehidupan manusia, yang wajib untuk ditaati dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh setiap umat Islam agar hidupnya selamat di dunia dan di
akhirat. Sebagaimana dijelaskan Allah SWT.dalam QS.5:48 dan QS. 45:18 Kata syir’atan dan
syari’ah yang terdapat dalam kedua ayat tersebut berarti atauran atau peraturan/hukum.
Maka syari‟ah Islamiyah ialah peraturan atau hukum yang datang dari Allah SWT secara langsung
yang perupa perintah dan larangan yang telah jelas dan tegas yang tidak memerlukan interpretasi atau
penafsiran, seperti perintah mendirikan shalat dan membayar zakat dan shalat berjama‟ah, sebagai
dalam firman Allah SWT, dalam QS. 2:43
2. Jelaskan satu contoh hukum dalam syari‟ah Islamiyah yang berbentuk perintah dan satu contoh
hukum yang berbentuk larangan dalam al-Qur‟an?
Jawaban:
perintah mendirikan shalat dan membayar zakat dan shalat berjama‟ah, sebagai dalam firman Allah
SWT, dalam QS. 2:43 dan larangan memakan beberapa jenis makanan dan diharamkan-Nya dan
beberapa perbuatan, sebagaiman dalam firman Allah SWT, QS.5:3
3. Jelaskan pengertian hukum Islam, beserta contoh penetapan hukumnya dalam al-Qur‟an?
Jawaban:
Hukum Islam ialah hasil interpretasi ahli hukum Islam terhadap ayat yang terdapat dalam al-Qur‟an
dan Hadits dalam menetapkan hokum, yang belum terdapat hukumnya secara jelas dan tegas dalam
ayat yang terdapat al-Qur‟an dan hadits. Seperti hukum menyentuh perempuan dalam QS. 5:6 yang
berarti bersintuhan dengan perenpuan.Hukum Islam ialah hasil interpretasi ahli hukum Islam terhadap
ayat yang terdapat dalam al-Qur‟an dan Hadits dalam menetapkan hokum, yang belum terdapat
hukumnya secara jelas dan tegas dalam ayat yang terdapat al-Qur‟an dan hadits. Seperti hukum
menyentuh perempuan dalam QS. 5:6:yang berarti bersintuhan dengan perenpuan.
4. Jelaskan fungsi syari‟ah Islamiyah dan hukum Islam dalam kehidupan?
Jawaban:
Fungsi syari‟ah Islamiyah dan hukum Islam adalah untuk mengatur semua aktivitas hidup muslim.
Melaksanakan syari‟ah Islamiyah dan hukum Islam dalam aktivitasnya bernilai „ibadah (berpahala)
kepada Allah SWT., Melanggarnya syari‟ah Islamiyah dan hukum Islam dalam aktivitasnya bernilai
maksiyat (berdosa) kepada A;lah SWT.. Aturan dalam Syari‟ah dan hukum Islam tersebut pada
tataran praktis dilaksnakan berdasarkan kepada standar hukum Islam, tujuan hukum Islam dan sumber
hukum Islam.
5. Jelaskan standarisasi hukum Islam, beserta pengertian dan contoh masing-masing?
Jawaban:
1) Wajib, ialah suatu perintah yang diwajibkan (dipaksakan) oleh Allah SWT. untuk mengerjakannya,
jika dikerjakan bernilai ibadah kepada Allah SWT. yang mendapat balasan (pahala) dari Allah SWT.
dengan masuk surga di akhirat kelak, dan jika tidak dikerjakan atau dilanggar diancam hukuman
(dosa) oleh Allah SWT. dengan masuk neraka di akhirat kelak, karena wajib itu menunjukkan kepada
sikap manusia yang tidak boleh tidak mesti dikerjakan oleh setiap manusia, karena merupakan
kebutuhan primer dalam kehidupan. Contoh, kewajiban mendirikan shalat, menunut imu pengetahuan
dan kewajiban berusaha mencari rezeki untuk memanuhi kebutuhan makan/minum, pakaian dan
tempat tinggal, karena ilmu pengetahuan dan rezeki merupakan kebutuhann primer dalam kehidupan
manusia.
2) Sunnat, ialah suatu perintah yang dianjurkan mengerjakannya, jika dikerjakan akan beruntung dan
bernilai ibadah kepada Allah SWT. mendapat balasan (pahala) dari Allah SWT., jika tidak dikerjakan
akan merugi dan tidak mendapat balasan (pahala) dari Allah SWT. karena yang sunat itu
menunjukkan kepada sikap manusia butuh kepadaya, sehingga sangat dianjurkan untuk dikerjakan
karena sebagai kebutuhan sekunder yang mengandung kebaikan. Contoh, mendirikan shaat sunat
dhuha, bersedekah, menolong orang yang membutuhkan, melaksanakan walimah (persta pernikahan)
bagi pasangan yang baru menikah, yang memiliki kemampuan.
3) Haram, ialah suatu larangan yang diharamkan Allah SWT. mengerjakannya, jika dikerjakan akan
bernilai kedurhakaan (ma‟shiyat) sebagai perlawanan kepada Allah SWT. yang mendapat ancaman
hukuman/dosa oleh Allah SWT. dengan masuk neraka di akhirat kelak, dan jika ditinggalkan diberi
keberuntungan pahala yang mendapat imbalan masuk surga di akherat kelak, karena haram itu
menunjukkan kepada sikap yang tidak boleh tidak mesti ditinggalkan, sebab perbuatan itu merusak
tatanan kehidupan manusia. Contoh Syrik, durhaka kepada kedua orang tua, berzina, mengkonsumsi
naroba dan sejenisnya, berjudi, karena syrik merusak akidah, durhaka kepada kedua orang tua
merusak hubungan dengan orang tua, berzina merusak kesucian diri merusak struktur keturunan dan
dapat menimbulkan penyakit AID dan HIV, dan narkoba merusak akal dan berjudi merusak ekonomi.
4) Makruh, ialah suatu larangan yang dianjurkan meninggalkannya, karena jika dikerjakan dapat
menimbulkan kerugian dan dosa di sisi Allah SWT. dengan ancaman masuk neraka diakherat kelak,
sehingga tidak disukai dan tidak disenangi, jika ditinggalkan akan beruntung dan berpahala di sisi
Allah SWT. dengan balasan masuk surga di akherat kelak, karena menunjukkan kepada suatu sikap
yang dianjurkan agar ditinggalkan. Contoh, merokok, memakan jengkol dan sebagainya.
5) Mubah, ialah suatu perbuatan yang tidak ada hukum yang empat di atas padanya, yaitu bernilai
boleh dikerjakan atau tidak dkerjakan. Dalam filsafat hukum Islam dijelaskan “boleh adalah hukum
asal dari segala sesuatu”. Contoh, semua perbuatan yang belum ada hukum wajibnya, haramnya,
sunatnya dan makruhnya, seperti mengambil ikan di laut, mengambil air di sungai atau mengambil
kayu bakar di hutan, dan sebagainya.
6. Jelaskan tiga tingkatan kemaslahatan pada tujuan hukum Islam, beserta pembagian dan pengertian
masing-masing dan contoh masing-masing?
Jawaban:
1. Kemashlahatan Dharuriyat
Kemashlahatan yang bersifat dharuriyat (sangat penting) ialah suatu perbuatan yang mengandung
kemashlahatan yang sangat penting, sehingga jika tidak dilaksanakan akan mengakibatkan kerusakan
dan kehancuran hidup manusia dunia dan akhirat, yang terdiri dari lima tujuan, yaitu:
1.1. Untuk memelihara ‘Aqidah. Setiap pribadi umat Islam berkewajiban memelihara „aqidah
(keimanannya), maka setiap pribadi umat Islam dilarang syirik. Contoh, ialah terbunuh dalam
memelihara dan mempertahan „aqidah nilai kematiannya sebagai mati syahid.
1.2. Untuk memelihara jiwa. Setiap pribadi umat Islam berkewajiban memelihara jiwanya (hidupnya),
maka dilarang membunuh tanpa hak (tanpa alasan huium Islam), membunuh tanpa hak adalah dosa
besar. Contoh, orang terbunuh dalam mempertahan jiwanya (hidupnya) nilai kematiannya sebagai
mati syahid, dan orang yang membunuh berdosa besar kepada Allah SWT.
1.3. Untuk memelihara akal. Setiap pribadi umat Islam berkewajiban memelihara kesehatan akalnya,
maka dilarang meminum minuman yang memabukan (khamar) atau narkoba dan sejenisnya, yang
dapat menghilangkan fungsi akal sehat.
1.4. Untuk memelihara keturunan. Setiap pribadi umat Islam berkewajiban memelihara kesucian
nasab (tali darah) keturunannya, maka dilarang berzina, karena berzina adalah dosa besar.
1.5. Untuk memelihara harta. Setiap pribadi umat Islam berkewajiban memelihara harta miliknya dan
harta milik orang lain, maka dilarang boros dan mencuri, karena boros mencuri adalah dosa besar.
2. Kemashlahatan Hajiyat
Kemaslahatan Hajiyat ialah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai kebutuhan pokok
dalam kehidupan manusia, sehingga hukumya menjadi wajib, misalnya manusia butuh makan, maka
berusaha dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan makan hukumnya adalah wajib.
3. Kemaslahatan Tahsiniyat
Kemaslahatan Tahsiniyat ialah sebagai suatu nilai keindahan dan kebaikan yang juga dibutuhkan oleh
setiap manusia yang normal sebagai asesoris kehidupan, sehingga hukumnya menjadi sunat, seperti
mencat rumah dengan warna yang sejuk dan indah, dan membuat pakaian yang indah, sebagaimana
contohnya pakaian sebagai perhiasan sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS.7:26
7. Jelaskan pengertian al-Qur‟an dan pengertin Hadis sebagai sumber hukum Islam?
Jawaban:
Al-Qur‟an sebagai Sumber Hukum Islam ialah ayat-ayat al-Qur‟an yang mengandung perintah dan
larangan yang belum jelas dan belum tegas serta yang mengandung anjuran yang masih bersifat
umum, yang memerlukan interpretasi dengan ayat-ayat al-Qur‟an yang lain, dengan hadis atau
dengan ijtihad para ahli jitihad
Hadis sebagai Sumber Hukum Islam ialah Hadis-Hadis yang mengandung perintah dan larangan yang
belum mengandung ketentuan hukum yang jelas dan tegas serta yang mengandung perintah dan
anjuran yang masih berifat umum, yang memerlukan interpretasi dengan hadis-hadis yang lain,
dengan hadis atau dengan ijtihad
8. Jelaskan fungsi al-Qur‟an dan fungsi Hadis dalam Syari‟ah Islamyah dan dalam hukum Islam?
Jawaban:
Secara umum al-Qur‟an sebagai sumber Syarilah Islamiyah memilki berbagai berfungsi berdasarkan
kepada petunjuk al-Qur‟an sendiri, sebagai berikut:
1) Al-Qur‟an sebagai sebagai petujuk hidup bagi manusia secara umum (Hudan linnas), sebagaimana
dijelaskan Allah SWT. dalam QS:2:185
2) Al-Qur‟an membeikan penjelasan dari petunjuk tentang hal-hal pokok (Baiyinat Minal-Huda),
sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS:2:185.
3) Al-Qur‟an sebagai pembeda antara yang benar dan yang salah (Furqan), sebagaimana dijelaskan
Allah SWT. dalam QS:2:185.
4) Al-Qur‟an sebagai petujuk hidup bagi orang bertaqwa secara khusus (Hudan lil-muttaqin),
sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS.2:2
5) Al-Qur‟an sebagai buku pelajaran kehidupan yang mesti dipelajari setiap hari (Mau’izhah),
sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS:10:57
6) Al-Qur‟an sebagai obat kegalauan hati dan kekacauan pikiran (Syifa’ lima fishshudur),
sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS:10:57.
7) Al-Qur‟an sebagai petunjuk hidup bagi orang mumin secara khusus (Hudan lil-mukminin),
sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS:10:57.
8) Al-Qur‟an sebagai rahmat bagi orang mumin (Rahmah lil-mukminin), sebagaimana dijelaskan
Allah SWT. dalam QS:10:57.
9) Mendengar bacaan al-Qur‟an mendapat rahmat, sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam
QS:7:204
10) Al-Qur‟an sebagai Bacaan ibadah, karena seluruh ayat al-Qur‟an berfunsi zikir baghi yang
membacanya sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS.15:9
11)Al-Qur‟an sebagai Sumber utama ajaran Islam sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam
QS:2:185
12) Al-Qur‟an sebagai sumber inspirasi ilmu pengetahuan (teori makro dan mikro ilmu pengetahuan),
sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS:17:36 dan QS.96:1-5
Fungsi al-Hadis sebagai sumber dalam Syarai‟ah Islamiyah menjelaskan dan menafsirkan al-Qur‟an
dalam menetapkan hokum
LAPORAN SEMINAR KELOMPOK 1 HARI KAMIS,27 OKTOBER 2022

PERTANYAAN SAYA TERHADAP MATERI MODUL 7 YANG BELUM DIPAHAMI


1. . Hukum islam sebagai pedoman seorang muslim dalam menilai dan menela'ah apakah
perbuatannya sesuai atau tidak dengan hukum islam, bagaimana cara seorang muslim bisa
mengetahui perbuatan yang ia lakukan tidak melenceng dari hukum islam?
2. Indonesia memiliki banyak suku dan tradisi adat, ada beberapa tradisi adat yang menyimpang dari
hukum islam, bagaimana kita sebagai seorang muslim menyikapi hal tersebut
3. Salah satu dari akibat jika memakan sesuatu yang telah diharamkan oleh Allah SWT adalah
Rusaknya keturunan, kenapa memakan hal yang diharamkan dapat merusak keturunan?
PERTANYAAN PESERTA SEMINAR KELOMPOK DAN JAWABANNYA

PERTANYAAN PESERTA SEMINAR JAWABAN PESERTA SEMINAR

Selain al-Qur’an dan hadist, sumber hukum Berdasarkan H.R Abu Daud dan Tirmidzi,
mana yang bisa kita jadikan pedoman jika kita dikatakan bahwa Rasulullah SAW. bertanya
tidak menemukan penyelesaian masalah kepada Mu’az dengan pedoman apa ia
sebelumnya di al-Qur’an maupun hadis? memutuskan suatu urusan. Mu’az kemudia
menjawab dengan kitabullah (al-Qur’an al-
Karim), sunnah Rasulullah, dan terakhir jika tidak
ada jawaban pada sebelumnya, dia akan
berijitihad. Ijtihad adalah usaha para ahli hukum
Islam (mujtahid) dalam menggerakan
kecerdasannya untuk menetapkan hukum yang
belum terdapat dalam al-Qur’an dan hadis secara
jelas dan tegas, dengan tetap berpedoman pada
petunjuk hukum tersebut.
Ada istilah hadis ahad dan hadis dha’if, tetapi Para mujtahid sepakat bahwa hadis yang dapat
hadis tersebut tidak dapat dijadikan dalil untuk diajdikan sumber hukum adalah hadis yang
menetapkan suatu hukum, mengapa demikian? mutawatir dan shahih. Sedangkan hadis ahad
adalah hadis yang belum mencapai tingkat
mutawatir dan hadis dha’if adalah hadis yang
belum melengkapi syarat-syaratnya.

Apa fungsi al-Hadis sebagai sumber dalam menjelaskan dan menafsirkan al Qur‟an dalam
Syarai‟ah Islamiyah? menetapkan hokum, Maka Hadis yang dijadikan
sebagai sumber syari‟ah Islamiyah
adalah Hadis Mutawatir dan Shaheh. Pada kasus
tertentu al-Hadis yang Mutawatir dan Shahih
dapat
berdiri sendiri menetapkan hukum tanpa al-
Qur‟an, meskipun tidak ada dijelaskan dalam al-
Qur‟an.

Jikalau seseorang berada di indonesia dimana Qiyas. secara etimologis berarti analogi atau
makanan pokoknya adalah beras, sedangkan membandingkan/mengukur sesuatu yang baru
untuk zakat pada alquran/ hadis menggunakan
gandum maka metode ijtihad yang dapat
digunakan agar adanya kesamaan antara hukum dengan sesuatu yang sudah ada berdasarkan
ini yaitu? persamaan atau persesuaian, fungsi, sifat dan
keadaan.

apa dampak pelaksanaan zakat? Pelaksanaan zakat berdampak langsung kepada


ekonomi umat dalam penanggulangan kemiskinan.

Apa perbedaan syari'ah islamiyah dengan Fiqih Syari‟ah Islamiyah ialah seluruh
islam?
hukum yang datang langsung dari Allah SWT.
dalam al-Qur‟an dan dari Nabi Muhammad SAW.
dalam Hadis (Sunnah) berupa perintah dan
larangan yang telah jelas dan tegas dan tidak
memerlukan interpretasi atau penafsiran terhadap
ayat al-Qur‟an dan Hadis (ijtihad), untuk mengatur
segala aspek kehidupan manusia, yang wajib untuk
ditaati dan dilaksanakan sebagaimana mestinya
oleh setiap umat .Islam agar hidupnya selamat di
dunia dan di akhirat. Sebagaimana dijelaskan Allah
SWT. Sedangkan Fiqih Islam ialah hasil
interpretasi ahli hukum Islam terhadap ayat yang
terdapat dalam alQur‟an dan Hadits dalam
menetapkan hokum, yang belum terdapat
hukumnya secara jelas dan tegas dalam ayat yang
terdapat al-Qur‟an dan hadits.

Apa maksud tujuan dari 'memelihara aqida' ? yaitu tujuannya adalah agar manusia agar tidak
terjadi syirik. Karena umat islam harus memiliki
keimanan yang cukup tinggi dan harus dijaga jika
tidak perbuatan syirik akan terjadi Allah sangat
membenci perbuatan syirik. Jadi sebagai umat
islam kita wajib memelihara aqidah diri kita
sendiri.

sebutkan dan jelaskan nilai-nilai perbuatan Nilai perbuatan manusia menurut syarai‟ah
manusia sesuai dengan syari'ah islamiyah dan Islamiyah dan hukum Islam dibagi kepada dua,
fiqih islam? yaitu perbuatan yang bernilai ibadah dan perbuatan
yang bernilai makshiyat.
-Bernilai ‘ibadah yang berarti ketaatan,
pengabdian, dan penyembahan, ialah seluruh
aktifitas hidup
manusia dalam bentuk ketaatannya melaksanakan
syari‟ah Islamiyah dan hukum Islam
(melaksanakan yang diwajibkan dan meninggalkan
yang diharamkan) yang dinilai oleh Allah
SWT.sebagai ‘ibadah kepada-Nya, karena
diniyatkan karena Allah SWT.-Bernilai ma’shiyah
yang berarti kedurhakaan, pembangkangan dan
pengingkaran, ialah seluruh aktifitas hidup manusia
dalam bentuk kedurhakaan melanggar syari‟ah
Islamiyah dan hukum Islam, yatu meningalkan
yang perintahkan segala Allah SWT. dan Rasul-
Nya baik yang berupa wajib dan sunnat, dan
melaksanakan yang dilarang Allah SWT. dan
Rasul-Nya, baik yang berupa haram dan makruh
yang dinilai oleh Allah SWT. sebagai ma’shiyah
kepada-Nya

Hukum islam sebagai pedoman seorang muslim Dengan selalu membaca dan mengamalkan Al-
dalam menilai dan menela'ah apakah Qur'an dan hadits, karena dengan sering sering
perbuatannya sesuai atau tidak dengan hukum membaca nya maka akan membuka wawasan
islam, bagaimana cara seorang muslim bisa seorang muslim terhadap setiap hukum hukum
mengetahui perbuatan yang ia lakukan tidak yang diatur, setelah menela'ah kandungan dari
melenceng dari hukum islam? setiap ayat dan hadits, maka hendaklah
diaplikasikan ke kehidupan sehari-hari.

Indonesia memiliki banyak suku dan tradisi Dalam kaidah usul fikih disebutkan bahwa adat
adat, ada beberapa tradisi adat yang istiadat atau budaya dapat menjadi sumber hukum
menyimpang dari hukum islam, bagaimana kita (al-‘adat muhakkamah). Ketua Majelis Tarjih dan
sebagai seorang muslim menyikapi hal tersebut Tajdid PCIM Arab Saudi Nur Fajri Romadhon
mengatakan bahwa kaidah ini memposisikan
budaya dan adat istiadat sebagai sumber hukum
yang diakui agama. Karenanya, aturan dan tradisi
yang sesuai dengan syariat bisa menjadi sebuah
hukum atas kasus tertentu.
“Namun perlu ditekankan di sini bahwa adat
istiadat yang bisa dijadikan sumber hukum itu
syarat utamanya ialah tidak bertentangan dengan
al-Quran dan as-Sunah,” tegas alumni King
Abdulaziz University, Arab Saudi

Salah satu dari akibat jika memakan sesuatu apabila kita mengkonsumsi makanan yang haram
yang telah diharamkan oleh Allah SWT adalah akan merusak keturunan kita. Secara tidak
Rusaknya keturunan, kenapa memakan hal langsung Seseorang yang memberi makanan haram
yang diharamkan dapat merusak keturunan? tersebut dapat merusak akhlak dan kebaikan yang
ada dalam diri anak keturunan nantinya.

apa saja Standar hukum Islam untuk mengatur wajib, sunnat, haram, makruh dan mubah.
dan menilai perbuatan manusia?

apa yang dimaksud dengan ibadah khusus dan 1. Ibadah khusus (Ibadah mahdhah) ialah
ibadah umum? perbuatan langsung antara manusia dengan Allah
SWT. secara vertikal (hablullinallah) dalam
memenuhi kebutuhan kehidupan fitrah beragama
yang telah dijelaskan Allah SWT. dalam al-Qur‟an
dan Sunnah Rasul-Nya secara rinci, jelas dan
tegas,sehingga tidak ada peluang bagi manusia
untuk menambah dan menguranginya, seperti
mendirikan shalat, berzakat, berpuasa, berhaji,
berzikir, membaca al-Qur,an dan berdo‟a. Prinsip
dasar dalam ibadah khusus secara syar‟i ialah:
Hukum asal dalam ibadah khusus adalah
melaksanakan dan mengikuti apa yang dicontohkan
oleh Rasulullah dalam ibadah itu.
2. Ibadah Umum (Ibadah mu’amalah)
Ibadah Mu’amalah (ibadah umum), dalam arti luas,
ialah seluruh amal perbuatan manusia dalam
hubungannya memenuhi kebutuhan SDM-nya,
dalam hubungan nya dengan diri sendiri, dengan
sesama manusia dan dengan alam sekitar dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. ud dengan
ibadah khusus dan ibadah umum?
LAPORAN SEMINAR KELAS 21 JUMAT,28 OKTOBER 2022
PERTANYAAN PESERTA SEMINAR KELOMPOK 1 YANG BELUM TERJAWAB :
1. Sebagai umat Islam tentunya memiliki hukum agama Islam yang harus dipenuhi oleh para
pemeluknya, namun kita sebagai warga negara juga memiliki hukum negara yang harus dipenuhi.
Lantas, bagaimana kita dalam menyikapi kedua hukum tersebut?
2. Di dalam modul dalam hukum makruh terdapat contohnya yaitu memakan jengkol. mengapa hal
tersebut dapat digolongkan ke hukum makruh ?
3. Jika Allah SWT menjadikan Al Quran sebagai kitab untuk pedoman hidup bagi seluruh umat
manusia,Mengapa sebelum turunnya Al Quran Allah SWT sudah menurunkan kitab Taurat, Zabur,
dan Injil?
4. Jelaskanlah Al-Qur‟an sebagai obat kegalauan hati dan kekacauan pikiran (Syifa’ lima
fishshudur), sesuai dalam QS:10:57?

PERTANYAAN PESERTA SEMINAR KELAS DAN JAWABANNYA

PERTANYAAN PESERTA SEMINAR JAWABAN PESERTA SEMINAR KELOMPOK


KELAS MEWAKILI KELOMPOK MEWAKILI KELOMPOK

Apakah seseorang yang tidak beragama Islam Nah, di titik ini keimanan menjadi syarat mutlak
jika melaksanakan syariah islamiah akan diterimanya sebuah amal kebaikan. Tanpanya,
bernilai ibadah dan mendapatkan pahala? perbuatan itu akan “sia-sia”. Al-Baidlawi dalam
tafsirnya mengatakan bahwa perbuatan baik yang
dilakukan oleh orang-orang non-muslim tidak
akan bisa mendatangkan pahala. Hanya saja,
diharapkan atau dimungkinkan, perbuatan baik itu
akan memperingan pendertitaan.
Sumber: Al-Qur'an, Tafsir, dan islami co

berdasarkan i]tihad sebagai sumber hukum dengan cara mnghindari larangan dari allah
islam yaitu Saduzzari'ah bagaimana cara kita seperti dilarang berpandang-pandangan dengan
menghindari perbuatan yang dapat membawa lawan jenis, atau berdua-duan dengan wanita
kepada perbuatan dosa? bukan muhrim di tempat sepi karena dapat
mendorong kepada perbuatan zina.dengan banyak
beribadah,membaca alquran dan artinya sehingga
kita bisa memahaminya
Sebagaimana dalam Al-Qur’an juga disebutkan,
bahwasannya Allah meminta hambanya selain
menjaga kemaluannya, yang paling pertama
dilakukan adalah menjaga pandangannya kepada
lawan jenis(An-Nur ayat 30-31 )
modul 7 hal 10-11
Seperti apa ijtihad yang dilakukan ulama di era Ijtihad yang sampai sekarang masi dipakai yaitu,
modern ini? ijma' Seperti penetapan fatwa MUI tentang
hukum haramnya memakai enzim babi untuk
membantu peroses pembuatan resep makanan.
Sumber: modul 7, halaman 10
Makruh, ialah suatu larangan yang dianjurkan Kerugian yang didapat dari merokok banyak
meninggalkannya, karena jika dikerjakan dapat sekali yaitu dapat merusak kesahatan organ yang
menimbulkan kerugian dan dosa di sisi Allah ada ditubuh kita terutama paru-paru dan saluran
SWT. Contohnya merokok. jelaskan kerugian pernafasan, jika paru-paru sudah menghitam itu
apa yg didapatkan jika merokok dan kaitkan dapat menyebabkan penyakit berbahaya
mengapa merokok bisa menimbulkan dosa contohnya kanker paru-paru. Mengapa merokok
disisi Allah! dikaitkan dapat menimbulkan dosa Karena
merokok dapat menjerumuskan dalam
kebinasaan, yaitu merusak seluruh sistem tubuh
(menimbulkan penyakit kanker, penyakit
pernafasan, penyakit jantung, penyakit
pencernaan, berefek buruk bagi janin, dan
merusak sistem reproduksi), dari alasan ini sangat
jelas bahwa rokok dapat menimbulkan dosa.
Modul 7/ hal 3

tidak batal wudhu‟ dengan muhrim (yang Dalam hukum Islam ada hukum terkait
haram menikah). bagaimana ciri-ciri dari menyentuh perempuan dalam QS. 5:6, bila
seseorang yang haram menikah? jelaskan bersentuhan dengan yang mahram (haram
menikah) maka tidak batal wudhunya. Mahram
sendiri adalah perempuan atau laki laki yang
masih termasuk saudara dekat sehungga tidak
boleh menikah diantara keduanya. berdasar QS.
an Nisa ayat 23-24, mahram sebab keturuan ada
ibumu, anak perempuanmu, saudara
perempuanmu, saudara ayahmu yg perempuan,
saudara ibumu yg perempuan, anak perempuan
dari saudara perempuanmu, anak akibat
perzinaan, lalu mahram karena satu ibu
persusuan, mertua, menantu, anak istrimu, ibu tiri,
wanita bersuami
Refrensi Modul 7, hal 2, paragraf 3 dan an Nisa
ayat 23-24

Anda mungkin juga menyukai