Anda di halaman 1dari 2

Hidup seekor burung

Pada suatu hari yang indah sebuah burung bernama Nath. Nath punya 2 sahabat baik yaitu
Len dan Den mereka sudah bersahabatan selama 3 tahun.
Pada hari tersebut guru Nath yaitu Miss.Emy berkata “anak anak ayok kita belajar bagaimana cara
burung terbang!”. Diriku gugup karena aku tak bisa terbang.
“Kita akan mulai di luar ya” kata Den. Kelasku pun keluar degan berurut-urutan. “Len kamu mulai
ya” kata “Iya bu!” kata Len. Aku terkejut.
Karena ia tidak takut dan saat dia terbang itu lebih takjub rasanya amat seru tapi aku tak bisa terbang.
“Nath??” kata Miss.Emy “jangan halu Nath” kata Miss.Emy.
“Oh iya maaf bu!” kata Nath. “ini sekarang giliran mu untuk coba terbang gapapa kalau tidak bisa ini
masih pembelajaran kok” kata Miss.Emy dengan lembut.
“Giliran ku?!” aku jawab dengan terheran “Iya giliran mu Nath.” Jawab Miss.Emy. Aku takut dan aku
buka sayap ku untuk terbang aku lompat..
Dan aku jatuh. Pada saat itu aku merasa sangat malu dengan diriku. “Nath? Apakah kau terluka?”
tanya Miss.Emy dengan takut jika aku terluka.
“Iya Miss.Emy” jawab ku dengan sedih. Miss.Emy terbang kebawah untuk mengecek dan melihat
bahwa sayap ku terluka parah. “Nath?! Tahan ya ibu akan mengambil obat”
Aku disitu sedih dengan posisi duduk walau aku terluka aku sangat amat malu karena aku tadi jatuh
aku tahu bahwa teman sekelas ku akan mengejek ku.
Miss.Emy datang dan membawa obat obat untuk sayap ku yang terluka walau itu sakit aku tahan.
“Nath tak usah sedih ya jika kau tak bisa terbang.” Kata Miss.Emy
Walau ibu Miss.Emy bilang itu aku tetap merasa malu. Saat aku dan Miss.Emy kembali ke kelas
Miss.Emy memberi tahu siapa yang bisa terbang dan tidak.
“Yang bisa terbang tadi yang ibu lihat yaitu Len, Den, Lyv, Jev dan yang tidak bisa yaitu Nath.” kata
Miss.Emy dengan sedih karena ia tahu bahwa aku juga sedih.
Saat waktu istirahat semua teman teman ku pergi terbang tinggi dan ada lomba siapa yang bisa
terbang lebih tinggi dan pastinya kau tak bisa ikut
Karena aku tak bisa terbang saat aku mau berbicara sama sahabatku, Len dan Den mereka pergi
sebelum aku berkata apapun. Aku coba mendekati mereka
Mereka langsung pergi ku rasakan bahwa mereka tak mau bermain, berbicara dan berteman sama aku
karena aku tak bisa terbang.
Aku merasa bahwa aku tak bisa ikut dengan teman teman ku aku merasa sedih walau aku tahu bahwa
aku tak bisa terbang aku merasa terkejut
Karena mereka meninggalkan aku. Aku merasa di pengkhianat kan oleh mereka kedua sahabat terbaik
yang ku pernah punya meninggalkan aku
Itu semua karena aku tak bisa terbang. Aku lari kembali kerumah dengan sedih dan ke kamar ku
untuk menangis karena sahabat sahabatku
Ibu ku datang dan melihat ku menangis dan berkata “sayang?, kenapa kamu menangis?” aku tetap
menangis dengan perasaan yang sedih
Ibuku tahu bahwa ada masalah disekolah dan pergi menelepon Miss.Emy untuk bertanya apa yang
terjadi terhadap ku dan saat dia tahu kenapa
Ibuku datang kekamar ku untuk menemani ku supaya aku tidak merasa sendirian “Sayang kalau kamu
jawaban mu kau harus ke pohon yang bijak
Yaitu Kim” kata ibu kepada ku “baiklah bu” aku jawab dengan senyum. Saatku melihat Kim aku
bertanya “Kim, teman temanku sudah meninggalkan
Aku karena aku tak bisa terbang, siapakah burung lain yang bisa menjadi teman ku dan tak melihat
fisik maupun kemampuan dan kekuranganku?”
“Kamu tanya?? Kamu bertanya tanya?? Ini ya aku jawabin ya jika kamu mau teman yang baik dan
setia kamu harus memilih Lyv dan Jev.”
Pada keesokan hari aku , Lyv dan Jev berbicara dan mereka mau membantu ku supaya aku juga bisa
terbang. Dan beberapa percobaan aku akhirnya bisa
Mereka memuji ku karena aku bisa. Mereka adalah teman yang baik membantu ku walau aku punya
masalah dan tak meninggalkan ku.

Anda mungkin juga menyukai