OLEH:
MUSTHOFA ANWARI, S.SI., APT
MENTOR COACH
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan
rahmat-Nya Aksi Perubahan sebagai bagian dari pembelajaran pada Pelatihan Kepemimpinan
Administrator Angkatan III Tahun 2023 di PUSLATBANG KMP LAN Makassar telah selesai
disusun.
Aksi perubahan merupakan langkah awal dari implementasi Pelatihan Kepemimpinan
Administrator, dimana kemampuan dari peserta pelatihan untuk menerapkan apa yang didapat dan
dipelajari selama masa pelatihan dapat terlihat pada pelaksanaan tugas di tempat kerja. Dalam aksi
perubahan dilakukan analisa terhadap tugas pokok dan fungsi administrator, analisa permasalahan
dalam pelaksanaan tugas, serta analisa untuk menghasilkan gagasan kreatif berupa alternatif solusi
permasalahan dan pembuatan inovasi/ terobosan dalam upaya peningkatan mutu kinerja
khususnya Kinerja Organisasi.
Kami berharap ini dapat menggambarkan apa yang akan dilakukan oleh peserta dalam
melaksanakan aksi perubahan di tempat kerja yaitu berupa inovasi terkait peningkatan kinerja
Organisasi dalam rangka sertifikasi produk pangan olahan berupa Pendampingan Tematik
Sertifikasi UMKM Pangan Olahan Unggulan Negeri secara digital (PETIK SUKUN DIGITAL).
Kepada semua pihak, khususnya Bapak Dr. Andi Taufik, M.Si Kepala PUSLATBANG KMP LAN
Makassar, Bapak Dr. Antonius Tarigan, M.Si selaku mentor, Bapak Ahmad Sukarno, S.IP,
M.Adm.SDA selaku coach, Bapak/Ibu Narasumber, Widyaiswara dan Panitia PKA di
PUSLATBANG KMP LAN Makassar, Bapak/Ibu Peserta PKA Angkatan III Tahun 2023 yang
telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan, dan motivasi sehingga pembuatan ini dapat
diselesaikan dengan baik, kami menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Semoga apa
yang kita lakukan menjadi ladang ibadah bagi kita, serta membawa kebaikan dan memberikan
kemanfaatan bagi Bangsa Indonesia.
Makassar, Juni 2023
Peserta Pelatihan
2
KETERKAITAN DENGAN MATA PELATIHAN PILIHAN ................................................... 79
BAB VI ......................................................................................................................................... 81
DISEMINASI DAN PUBLIKASI AKSI PERUBAHAN ............................................................ 81
BAB VII ........................................................................................................................................ 84
KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN ................................................................................. 84
BAB VIII ...................................................................................................................................... 88
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN POTENSI DIRI ............................................................ 88
BAB IX ......................................................................................................................................... 94
PENUTUP..................................................................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 95
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................. 97
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Kepala Daerah di Papua Barat angkat potensi pangan lokal .................................................. 10
Gambar 1. 2 Papua Barat dorong pengembangan pangan lokal ................................................................. 10
Gambar 1. 3 Contoh sertifikat CPPOB ....................................................................................................... 12
Gambar 1. 4 Contoh Sertifikat NIE ............................................................................................................ 12
Gambar 2 1 Struktur Organisasi Balai POM di Manokwari ....................................................................... 19
Gambar 2 2 Jejaring Kerja Aksi Perubahan ................................................................................................ 36
Gambar 3 1 Penandatangan Nota Kesepakatan Bersama antara Balai POM di Manokwari dengan
Pemerintah Kabupaten Manokwari............................................................................................................. 46
Gambar 4 1 Foto Pembentukan Tim Efektif ............................................................................................... 57
Gambar 4 2 Pengesahan SK Tim ................................................................................................................ 58
Gambar 4 3 Notulen Pembentukan Tim Efektif ......................................................................................... 59
Gambar 4 4 Daftar hadir Pembentukan Tim Efektif ................................................................................... 60
Gambar 4 5 Foto Pembentukan Tim Perizinan Mobile............................................................................... 61
Gambar 4 6 Pengesahan SK Tim Perizinan Mobile .................................................................................... 61
Gambar 4 7 Notulen Pembentukan Tim Perizinan Mobile ......................................................................... 62
Gambar 4 8 Daftar hadir Pembentukan Tim Perizinan Mobile...................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4 9 Pelaksanaan BIMTEK UMKM ............................................................................................... 66
Gambar 4 10 Absensi Rapat persiapan BIMTEK Zoom Meeting ................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4 11 Undangan Narasumber dan Peserta....................................................................................... 67
Gambar 4 12 Kegiatan Soft Launching Inovasi “Petik Sukun Digital” ...................................................... 68
Gambar 4 13 Absen Offline Kegiatan Soft Launching Inovasi “Petik Sukun Digital” Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4 14 Absen Online Kegiatan Soft Launching Inovasi “Petik Sukun Digital” . Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4 15 Notulen Kegiatan Soft Launching Inovasi “Petik Sukun Digital” ........................................ 69
Gambar 4 16 Pendampingan Akun E-sertifikasi......................................................................................... 70
Gambar 4 17 Proses Pengisian Data Profil dan Upload Dokumen ................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 4 18 Pengajuan dan Terbit Sertifikat CPPOB .................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4 19 Pendampingan Akun E-registrasi .......................................................................................... 71
Gambar 4 20 Proses Pengisian Data Profil dan Upload Dokumen ................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 4 21 Pengajuan dan Terbit Nomor Ijin Edar ................................................................................. 72
Gambar 4 22 Memo dan Laporan Rapat Monev Zoom Meeting ................................................................ 74
Gambar 4 23 Foto Kehadiran Rapat Monev Zoom Meeting ......................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4 24 Notulen Rapat Monev Zoom Meeting ..................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4 25 Absensi Kehadiran Rapat Monev Zoom Meeting .................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 6. 1 Pemanfaatan Media Sosial dalam rangka mendapatkan dukungan aksi perubahan............... 81
Gambar 6. 2 Diseminasi dan publikasi melalui soft launching aplikasi “Petik Sukun Digital” ................. 82
5
Gambar 6. 3 testimoni dari pelaku UMKM ................................................................................................ 82
Gambar 6. 4 Testimoni dari Lintas Sektor ..................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 7. 1 Sasaran Kinerja Pegawai bagi Pejabat Pimpinan Tinggi ...................................................... 85
Gambar 7. 2 Sasaran Kinerja Pegawai yang diturunkan sampai tingkat anggota tim .............................. 86
6
BAB I
RINGKASAN EKSEKUTIF
UMKM Pangan Olahan berperan strategis dalam menggerakkan perekonomian rakyat serta
memenuhi kebutuhan masyarakat dengan pemanfaatan sumber daya lokal. UMKM pangan olahan
masih menghadapi beragam tantangan antara lain belum memiliki izin edar (NIE), keterbatasan
pengetahuan mengenai Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), Kesulitan untuk
mendapatkan legalitas sarana (OSS RBA (Pengurusan NIB, PB UMKU), Pajak Online
(pengurusan NPWP) serta kesulitan mengakses aplikasi e-sertifikasi dan e-registrasi pangan
olahan menyebabkan lamanya waktu yang dibutuhkan Pelaku UMKM untuk memperoleh Nomor
Izin Edar (NIE). Selain itu, harapan dari pemerintah daerah yang tinggi terkait dengan peningkatan
daya saing produk pangan olahan dan tuntutan dari masyarakat untuk mendapatkan produk pangan
olahan yang bermutu dan berkualitas jika tidak diikuti oleh kesiapan yang optimal dari Balai POM
di Manokwari dapat menyebabkan adanya produk pangan olahan yang belum mendapatkan Nomor
Izin Edar, sehingga tidak ada jaminan keamanan pada produk pangan tersebut. Dari sisi internal
Balai POM di Manokwari, Laporan Kinerja tahun 2022 diperoleh data hasil pengukuran penilaian
kinerja pada indikator kinerja “Persentase keputusan penilaian sertifikasi yang diselesaikan tepat
waktu” mencapai realisasi sebesar 96.69%, nilai tersebut masih dibawah target yaitu sebesar 99%,
sehingga pada indikator kinerja tersebut belum memenuhi ekspektasi/tidak tercapai.
Terkait dengan latar belakang tersebut, maka diperlukan terobosan untuk mengoptimalkan
pelaksanaan kegiatan sertifikasi dengan pemanfaatan teknologi informasi, peningkatan jejaring
dengan lintas sektor (Hexaheliks) dan pembentukan tim perizinan mobile.
Pendampingan Tematik Sertifikasi UMKM Pangan Olahan Unggulan Negeri secara Digital “Petik
Sukun Digital” merupakan inovasi Balai POM di Manokwari guna mempercepat pemenuhan
perizinan UMKM untuk mendapatkan izin edar produk.
Aksi perubahan Inovasi Pendampingan Tematik Sertifikasi Pangan Olahan Unggulan Negeri
secara Digital ( PETIK SUKUN DIGITAL) memberikan dampak yang signifikan terkait dengan
kecepatan pelayanan dalam mendapatkan izin edar, dari penerapan Inovasi “PETIK SUKUN
7
DIGITAL” ini telah terbit 2 Nomor Izin Edar untuk Produk UMKM Pangan Olahan lokal di
Kabupaten Manokwari, dimana waktu yang diperlukan dari mulai awal mendaftarkan produk
sampai dengan terbitnya Nomor Izin Edar ( NIE) kurang dari 14 hari kerja sehingga sesuai dengan
tujuan dibuatnya Inovasi ini yaitu terlaksananya sertifikasi Cara Produksi Pangan Olahan yang
Baik (CPPOB) dan terbitnya Nomor Izin Edar produk pangan Olahan di Kabupaten Manokwari
dalam waktu 14 hari kerja setelah pengajuan permohonan pendaftaran ( sebelum adanya inovasi
“Petik Sukun Digital” waktu dibutuhkan untuk mendapatkan Izin Edar adalah 100 – 200 hari)
8
BAB II
A. Latar Belakang
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) sesuai dengan Peraturan Presiden No
80 Tahun 2017 adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pengawasan Obat dan Makanan, pengawasan Obat dan
Makanan berfungsi strategis nasional dalam upaya perlindungan dan peningkatan kualitas
hidup masyarakat Indonesia dan untuk mendukung daya saing nasional, salah Misi Badan
POM yaitu “Memfasilitasi percepatan pengembangan dunia usaha Obat dan Makanan
dengan keberpihakan terhadap UMKM dalam rangka membangun struktur ekonomi yang
produktif dan berdaya saing untuk kemandirian bangsa”
Salah satu upaya dalam mewujudkan Misi Badan POM, Balai POM di Manokwari sebagai
Unit Pelaksana Teknis Badan POM di Daerah melakukan pendampingan dalam rangka
sertifikasi Produk Pangan Olahan sesuai dengan arah kebijakan pengawasan Pangan Olahan
tahun 2023 yaitu “Peningkatan regulatory assistance dan pendampingan terhadap pelaku
usaha termasuk UMKM dalam upaya peningkatan keamanan dan mutu pangan olahan serta
fasilitasi industri dalam rangka peningkatan daya saing Pangan Olahan.
Pangan, sesuai dengan UU No. 18 tahun 2012 adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber
hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan
baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau
pembuatan makanan atau minuman. Keamanan pangan merupakan syarat penting yang
harus melekat pada pangan yang harus dikonsumsi oleh masyarakat.
UMKM Pangan Olahan berperan strategis dalam menggerakkan perekonomian rakyat serta
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dengan pemanfaatan sumber daya lokal dan
harga produk yang terjangkau. UMKM juga didorong untuk turut berkontribusi pada
pemulihan ekonomi nasional antara lain dengan mengembangkan dan melestarikan produk
unggulan khas daerah; sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Kondisi Ideal yang diharapkan dari pelayanan publik Balai POM di Manokwari terkait
9
dengan pendampingan UMKM dalam mendapatkan Nomor Izin Edar Produk Pangan
Olahan adalah pelayanan yang cepat dan tepat, sehingga manfaat dari pelayanan publik
Balai POM di Manokwari dapat cepat diperoleh oleh Pelaku Usaha dengan terbitnya
Nomor Izin Edar Produk sehingga dapat meningkatkan daya saing produk dan
masyarakat/Konsumen mendapatkan produk yang bermutu bermutu dan kualitas.
Kondisi Saat ini UMKM pangan olahan masih menghadapi beragam tantangan dalam
menyediakan produk berkualitas dan berdaya saing. Tantangan tersebut antara lain Masih
banyak produk lokal yang belum memiliki izin edar (NIE), keterbatasan pengetahuan pelaku
UMKM dalam pemenuhan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), Kesulitan
UMKM untuk mendapatkan legalitas sarana (OSS RBA (Pengurusan NIB, PB UMKU),
Pajak Online (pengurusan NPWP). Kesulitan mengakses aplikasi e-sertifikasi dan e-
registrasi pangan olahan, hal tersebut menyebabkan lamanya waktu untuk mendapatkan
NIE.
Disamping itu, jika mengutip dari berita atau media yaitu adanya harapan dari pemerintah
daerah yang tinggi terkait dengan peningkatan daya saing produk pangan olahan dan
tuntutan dari masyarakat untuk mendapatkan produk pangan olahan yang bermutu dan
berkualitas jika tidak diikuti oleh kesiapan yang optimal dari Balai POM di Manokwari
dapat menyebabkan adanya produk pangan olahan yang belum mendapatkan Nomor Izin
Edar, sehingga tidak ada jaminan keamanan pada produk pangan tersebut.
10
Sebagai contoh pelayanan publik Balai POM di Manokwari yang belum optimal terkait
dengan Pendampingan UMKM dalam memperoleh izin edar adalah sebagai berikut: (a).
Sarana Industri Pangan “IMURI” dengan alamat di Jln Samudera No. 1 Kampung Tofoi
Distrik Sumuri Kab, Teluk Bintuni, provinsi Papua Barat, dimana industri tersebut
mengajukan izin produk Saos Tomat merek cendrawasih dengan pengajuan tanggal 09
November 2021, dan keluar sertifikat Cara Produksi Pangan Olahan Baik tanggal 9 April
2022 dengan nomor PW-5.04.09.31A.31A2.04.22-0648.PU dan keluar Nomor Izin Edarnya
tanggal 30 Agustus 2022 dengan NIE MD 256534001049, waktu yang dibutuhkan dari
mulai pengajuan Pendaftaran sampai dengan keluarnya Sertifikat CPPOB ( 09 November
2021 – 9 April 2022) adalah kurang lebih 5 bulan, waktu yang dibutuhkan dari keluarnya
CPPOB sampai dengan penerbitan Nomor Izin Edar (9 April 2022 – 30 Agustus 2022)
adalah 5 bulan, jadi total waktu yang dibutuhkan dari mulai pengajuan sampai dengan
terbitnya Nomor Izin Edar adalah kurang lebih 10 Bulan, (b) Sarana Industri Pangan “ICE
AQUA” dengan alamat di Jln Litbang kab Manokwari provinsi Papua Barat, dimana
industri tersebut mengajukan izin produk “Ice Batu Kristal” dengan pengajuan tanggal 25
Januari 2022, dan keluar sertifikat Cara Produksi Pangan Olahan Baik tanggal 18 Mei 2022
dengan nomor PW-5.04.09.31A.31A2.05.22-0891 PU dan keluar Nomor Izin Edarnya
tanggal 30 Agustus 2022 dengan NIE MD 2565340010499, waktu yang dibutuhkan dari
mulai pengajuan Pendaftaran sampai dengan keluarnya Sertifikat CPPOB ( 25 Januari2022
– 18 Mei 2022) adalah kurang lebih 3,5 bulan, waktu yang dibutuhkan dari keluarnya
CPPOB sampai dengan penerbitan Nomor Izin Edar ( 18 Mei 2022 – 30 Agustus 2022)
adalah 4 bulan, jadi total waktu yang dibutuhkan dari mulai pengajuan sampai dengan
terbitnya Nomor Izin Edar adalah kurang lebih 7,5 Bulan. Dari data tersebut terlihat bahwa
pelayanan publik Balai POM di Manokwari terkait dengan pelayanan publik dalam
pendampingan UMKM untuk memperoleh Izin Edar tidak memuaskan dan dibawah
ekspektasi yang bisa lihat dari waktu yang sangat lama (7,5 – 10 bulan) untuk memperoleh
Nomor Izin Edar produk, padahal dengan adanya regulasi dan penerapan digitalisasi dalam
perizinan seharusnya dapat lebih cepat dan tepat dengan waktu yang pendek (kurang dari 1
bulan), sebagai contoh dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
11
Gambar 1. 3 Contoh sertifikat CPPOB
12
Tabel 2. 1 Data Pendampingan UMKM Pangan Tahun 2022
Dari Laporan Kinerja tahun 2022 Balai POM di Manokwari diperoleh data hasil pengukuran
penilaian kinerja pada indikator kinerja “Persentase keputusan penilaian sertifikasi yang
diselesaikan tepat waktu” mencapai realisasi sebesar 96.69%, nilai tersebut masih dibawah
target yaitu sebesar 99 %, sehingga pada indikator kinerja tersebut belum memenuhi
ekspektasi/ tidak tercapai
13
B. Tujuan
1. Tujuan Jangka Pendek
- Terlaksananya sertifikasi Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dan
terbitnya Nomor Izin Edar Produk Pangan Olahan di Wilayah Kabupaten
Manokwari dalam waktu 14 hari kerja setelah pengajuan permohonan pendaftaran
14
C.2. Manfaat Jangka Menengah:
- Menjamin keamanan Pangan olahan di wilayah Provinsi Papua Barat , sehingga
konsumen dapat merasa yakin bahwa produk yang mereka beli aman untuk
dikonsumsi
- Meningkatkan daya saing Produk Pangan Lokal di Provinsi Papua Barat
- Meningkatkan perekonomian di Wilayah Provinsi Papua Barat
- Mendorong Inovasi produk Lokal di Provinsi Papua Barat
- Sebagai wujud implementasi Misi Badan POM yaitu Memfasilitasi percepatan
pengembangan dunia usaha Obat dan Makanan dengan keberpihakan terhadap
UMKM dalam rangka membangun struktur ekonomi yang produktif dan berdaya
saing untuk kemandirian bangsa
Waktu yang dibutuhkan dalam pengurusan NIE menjadi lebih cepat dari rentang 100
- 200 hari menjadi 14 hari kerja
15
D. Ruang Lingkup Aksi Perubahan
Ruang Lingkup dari aksi perubahan terkait Pelayanan publik Balai POM di Manokwari
dalam melakukan pendampingan registrasi Pangan Olahan, dimana dalam pelayanan
tersebut masih sangat lambat yang bisa dilihat dari lamanya proses untuk mendapatkan
Nomor Izin Edar Produk Pangan Olahan, sehingga perlu adanya terobosan yang kongkrit,
efektif dan dapat diukur baik dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka Panjang,
dengan memperhatikan faktor faktor internal dan eksternal, yaitu dengan mengoptimalkan
koordinasi dan Kerjasama dengan lintas sektor terkait, pembentukan tim perizinan Mobile,
dan pemanfaatan teknologi informasi untuk pendampingan UMKM yang dirangkum dalam
Rencana Akhir Perubahan “Pendampingan tematik Sertifikasi UMKM Pangan olahan
Unggulan Negeri secara digital” (Petik Sukun Digital)
16
E. Analisis Masalah
1. Profil Kinerja Organisasi
Unit Pelaksana Teknis Badan POM (UPT Badan POM) merupakan satuan kerja bersifat
mandiri yang melaksanakan tugas teknis operasional tertentu dan/atau tugas teknis penunjang
tertentu di bidang pengawasan Obat dan Makanan. Regulasi mengenai UPT Badan POM yang
telah mengalami beberapa kali perubahan, yang bermula dari Keputusan Kepala Badan POM
nomor 05018 / KBPOM / 2001 tahun 2001, Peraturan Kepala Badan POM nomor 14 tahun
2014, Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 12 tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas
Obat dan Makanan, berikutnya Peraturan Badan POM No. 23 Tahun 2021 yang mengubah
Peraturan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan yang terakhir Peraturan Badan Pengawas
Obat dan Makanan Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Unit Pelaksana Teknis Badan POM berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Badan, yang secara teknis dibina oleh Deputi sesuai bidang tugasnya dan secara administratif
dibina oleh Sekretaris Utama. Dalam Peraturan ini ditetapkan bahwa klasifikasi Unit Pelaksana
Teknis (UPT) BPOM terdiri atas: Balai Besar POM, Balai POM, dan Loka POM. Badan POM
memiliki 1 (satu) Unit Pelaksana Teknis Pengawas Obat dan Makanan di Provinsi Papua Barat
yaitu Balai Pengawas Obat dan Makanan di Manokwari.
17
“Obat dan Makanan sebagaimana dimaksud terdiri atas obat, bahan obat, narkotika,
psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, dan
pangan olahan”.
Dalam melaksanakan tugasnya di Provinsi Papua Barat, Badan POM memiliki 1 UPT yaitu
Balai Pengawas Obat dan Makanan di Manokwari. Menurut peraturan Badan POM Nomor 23
Tahun 2021, Unit Pelaksana Teknis Melaksanakan tugas teknis operasional di bidang
pengawasan Obat dan Makanan pada wilayah kerja masing-masing sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Fungsi Unit Pelaksana Teknis dijelaskan sebagai berikut :
• Penyusunan rencana, program, dan anggaran di bidang pengawasan Obat dan Makanan
• Pelaksanaan pemeriksaan fasilitas produksi Obat dan Makanan;
• Pelaksanaan pemeriksaan fasilitas distribusi Obat dan Makanan dan fasilitas pelayanan
kefarmasian
• Pelaksanaan sertifikasi produk dan fasilitas produksi dan distribusi Obat dan Makanan
• Pelaksanaan sampling Obat dan Makanan
• Pelaksanaan pemantauan label dan iklan Obat dan Makanan
• Pelaksanaan pengujian rutin Obat dan Makanan;
• Pelaksanaan pengujian Obat dan Makanan dalam rangka investigasi dan penyidikan;
• Pelaksanaan cegah tangkal, intelijen dan penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
• pelaksanaan pemantauan peredaran Obat dan Makanan melalui siber;
• Pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pengaduan masyarakat di bidang
pengawasan Obat dan Makanan;
• Pelaksanaan kerja sama di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
• Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengawasan Obat dan
Makanan;
• Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga
• Pelaksaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan
18
2. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 22 Tahun 2020 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat Dan
Makanan. Terjadi penataan struktur organisasi (restrukturisasi) Balai POM di Manokwari
agar tugas pengawasan obat dan makanan secara optimal dan efektif di seluruh wilayah
Provinsi Papua Barat. Pelaksanaan tugas sebagaimana tersebut di atas dilakukan oleh
Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan Struktur Organisasi di bawah ini.
Sesuai dengan struktur organisasi, kegiatan Balai POM di Manokwari dapat dikelompokkan
menjadi 2 yaitu Subbagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional yang melaksanakan
tugas sebagai berikut :
1. Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program dan
anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, teknologi informasi komunikasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan, urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, tata
persuratan, kerumahtanggaan dan administrasi penjaminan mutu.
19
2. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas memberikan pelayanan fungsional dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan Administrator dan
Jabatan Pengawas sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan. Dalam pelaksanaan
tugas Pengawasan Obat dan Makanan ditetapkan Koordinator Pelaksana Fungsi Pelayanan,
Fungsional sesuai dengan ruang lingkup bidang tugas dan fungsi Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama, Jabatan Administrator, dan Jabatan Pengawas masing-masing yang mempunyai
tugas mengoordinasikan dan mengelola kegiatan pelayanan fungsional sesuai dengan
bidang tugas masing-masing.
Kelompok Jabatan Fungsional Balai POM di Manokwari terdiri dari 4 kelompok substansi
yaitu:
a. Kelompok Substansi Pengujian, memiliki fungsi:
1) Penyusunan rencana, program, dan anggaran di kelompok substansi Pengujian
2) Pelaksanaan pengujian rutin Obat dan Makanan
3) Pelaksanaan pengujian Obat dan Makanan dalam rangka investigasi dan penyidikan
4) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di kelompok substansi Pengujian
5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
b. Kelompok Substansi Pemeriksaan, memiliki fungsi:
1) Penyusunan rencana, program, dan anggaran di kelompok substansi Pemeriksaan
2) Pelaksanaan pemeriksaan fasilitas produksi Obat dan Makanan
3) Pelaksanaan pemeriksaan fasilitas distribusi Obat dan Makanan dan fasilitas
pelayanan kefarmasian
4) Pelaksanaan sertifikasi produk dan fasilitas produksi dan distribusi Obat dan
Makanan;
5) Pelaksanaan sampling Obat dan Makanan;
6) Pelaksanaan pemantauan label dan iklan Obat dan Makanan
7) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di kelompok substansi
Pemeriksaan
8) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan
c. Kelompok Substansi Penindakan, Memiliki fungsi:
1) Penyusunan rencana, program, dan anggaran di kelompok substansi Penindakan
20
2) Pelaksanaan cegah tangkal, intelijen dan penyidikan terhadap pelanggaran
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan
Makanan
3) Pelaksanaan pemantauan peredaran Obat dan Makanan melalui siber
4) Pelaksanaan investigasi dan penyidikan di bidang obat dan makanan.
5) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di kelompok substansi
Penindakan
6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
d. Kelompok Substansi Informasi dan Komunikasi, Memiliki Fungsi:
1) Penyusunan rencana, program, dan anggaran di kelompok substansi Informasi dan
Komunikasi
2) Pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pengaduan masyarakat di bidang
pengawasan Obat dan Makanan;
3) Pelaksanaan kerja sama di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
4) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di kelompok substansi Informasi
dan Komunikasi
3. Visi dan Misi
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Balai Pengawas Obat dan Makanan di Manokwari
berpedoman pada visi dan misi Badan POM, sesuai dengan RPJMN 2020-2024 tentang Visi
dan Misi Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Visi :
Obat dan Makanan aman, bermutu, dan berdaya saing untuk mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong
Misi :
1. Membangun SDM unggul terkait Obat dan Makanan dengan mengembangkan kemitraan
bersama seluruh komponen bangsa dalam rangka peningkatan kualitas manusia Indonesia;
3. Meningkatkan efektivitas pengawasan Obat dan Makanan serta penindakan kejahatan Obat
dan Makanan melalui sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam kerangka Negara
21
Kesatuan guna perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh
warga;
Tabel 2. 2 APKL
22
Tabel 2. 3 Pohon Masalah
23
F. Strategi Penyelesaian Masalah
a. Terobosan/Inovasi
Inovasi “Petik Sukun Digital” merupakan program pendampingan komprehensif untuk
pemenuhan perizinan UMKM sejak didirikan hingga mendapatkan izin edar. Pendampingan ini
akan dilakukan pada beberapa ruang lingkup kegiatan antara lain:
1. Pelaksanaan kegiatan FGD melibatkan pentaheliks guna menjaring pelaku usaha UMKM
Pangan Olahan
Focus Group Discussion merupakan wadah untuk mensosialisasikan sekaligus
memperkenalkan / me-launching Inovasi “Petik Sukun Digital” (Pendampingan Tematik
Sertifikasi UMKM Pangan Olahan Unggulan Negeri secara digital) kepada pentaheliks yang
meliputi unsur lintas sektor teknis terkait perizinan, masyarakat selaku konsumen, akademisi,
pelaku UMKM selaku produsen pangan olahan serta media sebagai sarana promosi sekaligus
informasi secara luas kepada masyarakat.
2. Meningkatkan kolaborasi dengan lintas sektor terkait terutama yang terkait dengan teknis
perizinan secara konstinyu.
Balai POM di Manokwari secara konsisten dan berkesinambungan melakukan tata hubungan
kerja dengan lintas sektor teknis terkait perizinan untuk membantu pelaku usaha dalam rangka
mempercepat dalam mendapatkan izin edar.
4. Fasilitasi UMKM berkonsultasi dengan lintas sektor teknis yang menangani perizinan untuk
memberikan ruang kepada UMKM memaparkan kendala dan permasalahan terkait perizinan
sekaligus mendapatkan solusi dari lintas sektor teknis terkait dalam bentuk link zoom.
Dalam rangka percepatan izin edar pelaku UMKM pangan olahan di Papua Barat, Balai POM
di Manokwari menciptakan inovasi untuk menfasilitasi pelaku UMKM sampai sejauh mana
proses perizinan dan dokumen terkait pemenuhan persyaratan yang belum dipenuhi. Lintas
24
sektor terkait perizinan yang tergabung dalam zoom meeting memberikan solusi terkait
permasalahan yang dialami pelaku UMKM sehingga dapat ditindaklanjuti oleh pelaku UMKM
sampai dengan mendapatkan izin edar.
5. Membuat tim perizinan mobile, dimana tim ini yang akan langsung mendatangi UMKM untuk
membantu memenuhi persyaratan dalam proses perizinan.
Tim perizinan mobile bertugas untuk melakukan pendampingan secara langsung/melakukan
jemput bola kepada pelaku UMKM dalam rangka percepatan untuk mendapatkan izin edar. Tim
akan dilengkapi dengan ciri khas menggunakan seragam/rompi dengan mengenakan pin tim
mobile yang akan melakukan pendampingan door to door dan akan diliput oleh media sehingga
masyarakat luas dapat mengenal adanya inovasi terkait perizinan jemput bola kepada pelaku
UMKM ini dan berimplikasi kepada peningkatan daya saing pelaku UMKM secara masif.
6. Integrasi data sumber Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) terkait perizinan obat dan
makanan dalam satu QR Code
Dalam industri pangan, terdapat beberapa peraturan dan regulasi yang harus dipenuhi sebelum
pangan olahan diedarkan ke konsumen. Salah satu peraturan dan regulasi yang harus dipenuhi
oleh industri pangan olahan adalah ‘MD’. Proses memperoleh izin edar MD dan diperlukan
tahapan agar produk pangan yang akan dijual dapat diedarkan secara resmi. Izin edar MD
diberikan kepada industri yang telah memiliki sertifikasi CPPOB. Agar UMKM Pangan Olahan
dapat menerapkan CPPOB tersebut mendapatkan NIE diperlukan pendampingan yang aktif dan
berkelanjutan dari pemerintah pusat dan daerah yang dilaksanakan secara sinergi sesuai dengan
tugas dan fungsi masing-masing, sehingga membutuhkan suatu sistem all in one terkait
informasi yang mengakomodasi persyaratan perizinan dalam satu platform. Oleh karena itu
Balai POM di Manokwari mengintegrasikan data sumber Komunikasi, Informasi dan Edukasi
(KIE) terkait perizinan obat dan makanan dalam satu QR Code
25
2. Milestone dan Kegiatan
a. Milestone Aksi Perubahan Jangka Pendek
26
Rapat Pembahasan Notulen, foto/video,
pembentukan team Daftar hadir
Perizinan Mobile
27
Membuat SK Panitia 19 Mei SK Panitia yang
2023 sudah ditandatangani
28
Pendampingan 24- 25 Mei Setifikat NIE
UMKM untuk 2023
pengurusan NIE
dengan pemanfaatan
Aplikasi "petik Sukun
Digital" oleh tim
perizinan mobile
29
perluasan target dari Rapat • Daftar Hadir
inovasi aksi penyusunan • Notulen, Foto/Dok
perubahan waktu dan target
kab./kota yang
akan di
intervensi
Pengesahan Jadwal kegiatan
jadwal kegiatan yang sudah
ditandatangani
termasuk undangan
dan KAK
30
3 Pelaksanaan Pendataan Bulan ke-10 sd dokumen matrik
kegiatan UMKM yang bulan ke-11 data UNKM
pendampingan akan dilakukan tahun 2023 Pangan yang akan
dalam penerapan Pendampingan di dampingi
inovasi "Petik oleh tim
Sukun Digital" perizinan mobile
31
4 Evaluasi Membuat Bulan ke-12 Undangan
Pelaksanaan Inovasi undangan rapat tahun 2023
"Petik Sukun dengan "tiva
Digital" team"
32
perluasan target dari Rapat penyusunan Triwulan ke- • Daftar Hadir
inovasi aksi waktu dan target 1 Tahun • Notulen, Foto/Dok
perubahan kab./kota yang akan 2024
di intervensi
Pengesahan jadwal Jadwal kegiatan yang
kegiatan sudah ditandatangani
termasuk undangan
dan KAK
2 Koordinasi dengan Pembuatan surat Triwulan ke- Surat permohonan
UPT Badan POM Koordinasi 2 tahun 2024 Koordinasi
untuk melakukan Melakukan Notulen Koordinasi,
replikasi /adopsi Koordinasi dengan Foto kegiatan
inovasi aksi Kedeputian bidang
perubahan yang Pengawasan Pangan
dibuat Olahan Badan POM
dan Pusat Analisis
Kebijakan Obat dan
Makanan Badan
POM
UPT Badan POM Notulen Koordinasi,
Melakukan Foto kegiatan
Koordinasi dengan
linsek di daerah
3 Pelaksanaan kegiatan Pendataan UMKM Semester II dokumen matrik data
pendampingan dalam yang akan dilakukan tahun 2024 UNKM Pangan yang
penerapan inovasi Pendampingan oleh sd Triwulan akan di dampingi
"Petik Sukun Digital" tim perizinan mobile ke-3 tahun
Bimtek 2025 Daftar hadir, foto
pendampingan kegiatan dan notulen
UMKM
33
Pendampingan Setifikat Penerapan
UMKM untuk CPPOB
pengurusan CPPOB
dengan pemanfaatan
Aplikasi "petik Sukun
Digital" oleh tim
perizinan mobile
Pendampingan Setifikat NIE
UMKM untuk
pengurusan NIE
dengan pemanfaatan
Aplikasi "petik Sukun
Digital" oleh tim
perizinan mobile
4 Evaluasi Pelaksanaan Koordinasi dengan Triwulan ke Undangan
Inovasi "Petik Sukun UPT Badan POM 4 tahun 2025
Digital" terkait pelaksanaan
Adopsi Aksi
Perubahan
Rapat pembahasan Notulen, daftar hadir,
Monitoring dan foto kegiatan
evaluasi (Monev)
terkait aksi perubahan
yang sudah dilakukan
Pembuatan laporan Laporan hasil
hasil kegiatan yang Kegiatan Jangka
sudah dilaksanakan Panjang
dalam jangka Panjang
34
3. Sumberdaya (Peta dan Pemanfaatan)
1. Identifikasi Stakeholders
Adapun stakeholder dalam aksi perubahan ini, melibatkan pihak-pihak lain baik internal
maupun eksternal. Agar aksi perubahan dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan, maka
perlu adanya identifikasi pihak-pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung
sebagai pemangku kepentingan ( Stakeholder) untuk mengetahui pengaruh (influence),
dukungan/ kepentingan (interest), kemungkinan adanya hambatan/penolakan (resistance)
seberapa besar pengaruhnya terhadap aksi perubahan ini, baik hubungan formal maupun
informal. Pada aksi perubahan ini terdapat stakeholder internal dan stakeholder eksternal.
Stakeholder internal adalah koordinator kelompok substansi pada Balai POM di Manokwari
dan staf, sedangkan stakeholder eksternal terdiri atas Deputi Bidang Pengawasan Pangan
Olahan, Kepala Pusat Analisis Kebijakan Obat dan Makanan, Direktur Registasi Pangan
Olahan, Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan, Bupati
Kabupaten Manokwari, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Manokwari, Kepala Dinas
Perdaganagan Kab. Manokwari, Kepala Dinas PTSP Kab. Manokwari, Pelaku UMKM dan
Media, dengan rincian sebagai berikut:
A. Stakeholder Internal
35
2. Kepala Dinas PTSP Koordinasi dalam penerbitan NIB
3. Kepala Dinas Kesehatan Pendukung Aksi Perubahan
4. Kepala Dinas Perindustrian dan Pendukung Aksi Perubahan
Perdagangan
5. Kepala Dinas Koperasi dan UMK Provinsi Pendukung Aksi Perubahan
6. Pelaku UMKM Target Pendampingan
7. Pers/Media Penyebarluasan berita
8. Kepala Dinas Kesehatan Pendukung Aksi Perubahan
9. Kepala Dinas Perindustrian dan Pendukung Aksi Perubahan
Perdagangan
10. Kepala Dinas Koperasi dan UMK Provinsi Pendukung Aksi Perubahan
36
➢ Anggaran dalam Aksi Perubahan Kinerja Organisasi
4. Manajemen Risiko
1 Terbentuknya tim Sikap Pegawai di Kantor Balai POM Melalukan pendekatan secara
Efektif dan Inovatif di Manokwari yang Apatis persuasif untuk memberikan
(TiVa Team) pemahaman yang baik terkait
rencana aksi perubahan dan
memberikan penjelasan
manfaatnya aksi perubahan yang
akan dibuat baik bagi internal
maupun eksternal
37
2 Terbentuknya Kesalahan dalam desain yang Melakukan analisis kebutuhan
desain fitur aplikasi mengakibatkan aplikasi tidak dapat dengan cermat dan memastikan
"Petik Sukun berfungsi dengan baik atau tidak bahwa desain aplikasinya sudah
Digital" dan QR sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui proses verifikasi dan
Code serta Uji validasi
Coba fiturnya
3 terbentuknya team Adanya keterlambatan dalam Perencanaan yang matang
perizinan Mobile pembentukan tim perizinan mobile sebelum pembentukan tim
termasuk menentukan tujuan,
sasaran dan kompetensi yang
dibutuhkan
4 Koordinasi dengan Kurangnya/tidak adanya dukungan Membangun komunikasi yang
Badan POM dan terkait dengan aksi perubahan yang kuat dan meyakinkan terkait arti
Linsek di daerah akan dibuat penting dan manfaat dari aksi
perubahan ini bagi Lintas sektor
terkait
5 Terlaksananya Tidak terlaksananya/ tertundanya Menjalin komunikasi yang baik
MoU dengan pelaksanaan kegiatan dan komitmen antara kedua bela
Pemerintah penandatanganan MoU dan pihak sehingga kegiatan tersebut
Daerah, Launching Launching Aplikasi dapat terlaksana dengan baik
Inovasi "Petik sesuai waktu yang disepakati
Sukun Digital" dan
adanya dukungan
dari pentaheliks
6 Terlaksananya Pemilihan UMKM Pangan Olahan Pendataan dan seleksi UMKM
kegiatan yang tidak sesuai Pangan Olahan secara tepat dan
pendampingan sesuai dengan kriteria
dalam penerapan
inovasi "Petik
Sukun Digital"
38
7 Terlaksananya adanya bias dalam melakukan Proses evaluasi harus dilakukan
Evaluasi evaluasi yang dapat mengarah pada secara transparan dan melibatkan
Pelaksanaan hasil evaluasi yang tidak objektif semua pihak dan tidak ada yang
Inovasi "Petik dan tidak akurat disembunyikan
Sukun Digital"
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa sikap perilaku peserta pada komponen Kerjasama mendapat
nilai yang terendah sehingga perlu adanya intervensi dan peningkatan dalam membangun potensi
diri untuk mendukung tercapainya Rencana aksi perubahan, adapun kertas kerja pembangunan
potensi dapat dilihat sebagai berikut:
39
KERTAS KERJA PEMBANGUNAN POTENSI DIRI
NAMA : MUSTHOFA ANWARI, S.SI., APT
NDH : 32
INSTANSI : BADAN POM
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Tahapan
Kegiatan /
Pengembangan Diri Pengembangan Diri
Panduan Tahapan
No. Komponen / Sub Komponen Untuk Mendukung
Intervensi Proyek
Pelaksanaan Proyek
Perubahan Rencana Realisasi
Perubahan
1 2 3 4 5 6 7
1 Kerjasama/menguraikan informasi Mempelajari Penugasan dalam agenda - Memimpin - Minggu
yang sifatnya kompleks sehingga teknik-teknik kerja tim Rapat ke III
rekan tim atau anak buah komunikasi yang (kontekstual/insidental) pembentukan April 2023
dilingkup unitnya mampu dengan efektif dalam dengan pemantauan tim kerja Aksi
mudah memahami serta mengikuti rangka penuh Perubahan
arahan yang terkandung menyampaikan pada aspek kerjasama - Memimpin - Minggu
didalamnya informasi tim Rapat ke II Juni
koordinatif yang Monitoring 2023
tepat, baik secara dan Evaluasi
lisan maupun terkait dengan
tertulis dengan rencana aksi
pihak-pihak perubahan
internal
organisasi
40
H. Strategi pengembangan Kompetensi dalam aksi perubahan
Pengembangan kompetensi sangat diperlukan dalam mendukung terlaksananya aksi perubahan,
karena dengan adanya aksi perubahan tim perizinan mobile sebagai pihak yang terdampak dituntut
untuk mengembangkan komptensi yang dibutuhkan.
Adapun pihak terdampak, perubahan kompetensi yang dibutuhkan dan cara pengembangan
kompetensi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.6 Pengembangan Kompetensi dalam Aksi Perubahan
CARA
PENGEMBANGAN
PERUBAHAN KOMPETENSI
PIHAK TERDAMPAK KOMPETENSI
YANG DIBUTUHKAN
(KALASSIK / NON
KLASIK)
Kemampuan untuk melakukan
pendampingan secara cara pengembangan
menyeluruh mulai dari cara kompetensi dengan
1. Tim Perizinan Mobile
mengajukan/membuat NIB, cara klasikal dan
sertifikat CPPOB serta Non klasikal
sertifikat NIE
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pihak terdampak yaitu tim perizinan mobile, dimana tim
ini terdiri dari gabungan beberapa kelompok substansi yang ada di Balai POM di Manokwari yaitu
Kelompok substansi Informasi dan Komunikasi, Kelompok Substansi Pemeriksaan & Sertifikasi,
dan Kelompok substansi Pengujian. Masing masing kelompok substansi terdiri dari beberapa
jabatan fungsional pengawas Obat dan Makanan yang memiliki tugas pokok antara lain:
a. Melaksanakan pendampingan perizinan dengan memfasilitasi UMKM dalam berkonsultasi dan
memperoleh informasi terkait perizinan yang dibutuhkan secara mobile.
b. Melaksanakan perizinan secara mobile, dengan langsung mendatangi UMKM untuk membantu
memenuhi persyaratan dalam proses perizinan.
Dalam rangka mengimplementasikan tugas pokok tersebut, tim perizinan mobile membutuhkan
kompetensi yang menunjang upaya pendampingan UMKM, sehingga perlu dilakukan adanya
workshop/pelatihan teknis terkait dengan pengajuan/pembuatan NIB, sertifikat CPPOB dan NIE
41
BAB III
42
(Hoch et al., 2018). Grant (2008) telah menjelaskan dalam studinya bahwa
kepemimpinan transformasional, yang mencakup perilaku lebih berorientasi pada
hubungan antarmanusia daripada berorientasi pada tugas. Hal ini muncul secara alami
pada pemimpin yang memiliki paradigma tersebut dan merupakan variabel yang
menjelaskan seberapa besar seseorang didorong oleh keinginan untuk lebih
memberikan kemanfaatan bagi orang lain.
Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang pelayan terbaik bagi para anggotanya.
Melalui pelayanan terbaik tersebutlah, seorang pemimpin memberikan contoh,
menginspirasi dan menggerakkan sumber daya manusia untuk melakukan yang terbaik
salah satunya dengan menerapkan prinsip menempatkan “right man on the right place”
untuk tercapainya tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan semacam ini akan
membantu menciptakan iklim kerja yang kondusif serta menghasilkan pemberdayaan
anggota/staf yang produktif serta berkinerja lebih baik (Arifin et al., 2021). Hal
tersebut tentunya dapat membangun integritas dan akuntabilitas dalam meningkatkan
kinerja organisasi.
Terdapat beberapa hal dan jenis kegiatan dalam melaksanakan aksi perubahan dengan
menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan dalam rangka membangun integritas dan
akuntabilitas antara lain :
1. Aksi perubahan dilakukan untuk perbaikan kenerja
Dalam aksi perubahan yang dijadikan terobosan Balai POM di Manokwari
mengangkat permasalahan terkait waktu pengurusan izin edar yang membutuhkan
waktu yang lama, dan capaian kinerja organisasi terkait Persentase keputusan
penilaian sertifikasi yang diselesaikan tepat waktu masih belum mencapai target
yang telah ditentukan, sehingga diperlukan perbaikan kinerja yang
dimanifestasikan dalam simplifikasai dan penggunaan teknologi informasi dengan
mensinergikan beberapa aplikasi menjadi satu platform, sehingga diharapkan dapat
mempersingkat waktu pengurusan izin edar sehingga dapat memberikan
kemanfaatan yang lebih besar pada UMKM.
2. Pelibatan tim kerja sesuai peranannya.
Dalam rangka mendukung keberhasilan aksi perubahan ini dibentuklah tim kerja
dengan nama tim efektif dan inovatif sesuai dengan peran masing-masing. Dengan
43
menjalankan peran masing-masing secara disiplin disertai kepemimpinan dalam
menggerakkan tim maka keberhasilan dalam menjalankan aksi perubahan dapat
dicapai dengan baik.
3. Komunikasi dengan mentor dan coach.
Mentor yang merupakan pengarah dan sekaligus pendukung serta penentu
kebijakan dalam menjalankan aksi perubahan menjadi tempat untuk berkonsultasi,
sedangkan coach selaku pembimbing merupakan pusat konsultasi teknis dalam
menjalankan aksi perubahan mulai dari rancangan aksi perubahan hingga pelaporan
aksi perubahan.
4. Koordinasi dan Kolaborasi dengan Lintas Sektor
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam satu siklus pengurusan izin edar melibatkan
beberapa lintas sektor teknis terkait. Tentunya hal ini memerlukan koordinasi
intensif dalam rangka membantu dan mendampingi UMKM dalam rangka
mendapatkan izin edar tersebut
44
Sebagai implementasi budaya kerja/core values berorietasi pelayanan, Balai POM di
Manokwari melakukan pendampingan dan pemberdayaan terhadap pelaku UMKM
terutama di wilayah Provinsi Papua Barat. Upaya pendampingan terhadap pelaku
UMKM meliputi beberapa program baik yang secara langsung datang ke kantor
maupun yang tidak dapat menjangkau pelayanan di kantor yakni di lokasi UMKM via
perizinan mobile antara lain: pendampingan dalam pengurusan izin usaha dan izin edar
produk yang telah diintegrasikan dalam satu platform yaitu inovasi “Petik Sukun
Digital” yang meliputi : pembuatan email, NIB melalui aplikasi oss-rba, NPWP
melalui aplikasi e-registrasi NPWP, pembuatan SOP, desain label dan sebagainya
dalam rangka memenuh prasyarat sertifikasi CPPOB melalui aplikasi e-sertifikasi,
pendampingan melalui pendaftaran produk pangan olahan melalui ereg-rba, selain
kegiatan berbasis digital juga dilaksanakan pemberdayaan masyarakat dan pelaku
usaha bersama dengan lintas sektor. Pemanfaatan teknologi informasi juga
dilaksanakan melalui pendampingan dan konsultasi registrasi produk Pangan Olahan
melalui aplikasi zoom, Soft Launching Inovasi dan Bimtek CPPOB (hybrid), rapat
bersama tim efektif, dan sebagainya. Dengan dilaksanakan inovasi ini, diharapkan
dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pengurusan sertifikasi CPPOB sampai
dengan memperoleh Nomor Izin Edar (NIE) dari Badan POM, sehingga dapat
meningkatkan daya saing masyarakat terutama pelaku UMKM di Provinsi Papua
Barat.
45
dibentuk dengan melibatkan berbagai fungsi dari Balai POM di Manokwari. Tim ini
dibentuk dengan tujuan untuk mempermudah UMKM mendapat akses informasi dan
untuk meningkatkan daya saing produk.
Dalam rangka memfasilitasi dan memberikan kemudahan berusaha dan daya saing
produk kepada UMKM dalam pengurusan izin usaha dan izin edar produk Balai POM
di Manokwari melakukan upaya jemput bola dengan membentuk Tim Perizinan
Mobile, sesuai dengan SK Kepala Balai POM di Manokwari Nomor:
HK.02.31A.31A5.05.23.42 Tanggal 05 Mei 2023.
46
Gambar 3 2 Penandatangan Perjanjian Kerja Sama antara Balai POM di Manokwari
dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesi (IWAPI) Provinsi Papua Barat.
47
Gambar 3 3 Bimbingan Teknis Registrasi NPWP Online dari Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Manokwari .
48
Gambar 3 4 Bimbingan Teknis Registrasi Pangan Olahan secara Online oleh Direktorat
Pangan Olahan Badan POM
Gambar 3.5 Sertifikat dalam rangka Peningkatan Kompetensi personil Tiva Team dalam
kagiatan Bimbingan Teknis Pangan Olahan secara Omline
49
BAB IV
50
No Milestone Kegiatan Selesai Bukti Kesesuaian
dilaksanakan dengan RAP
Ada dan Tidak
terlampir ada
Digital" dan desain fitur Terlaksana rapat
QR Code serta Aplikasi dengan tim IT
Uji Coba Desain Fitur oleh dan desain grafis
fiturnya team
Pembuatan QR
Code
Uji Coba Soft Launching √ Senin (22 Mei
Aplikasi dengan inovasi “Petik 2023)
51
No Milestone Kegiatan Selesai Bukti Kesesuaian
dilaksanakan dengan RAP
Ada dan Tidak
terlampir ada
POM dan Melakukan Terlaksananya √ Sesuai (Senin, 08
Linsek di Koordinasi koordinasi Mei 2023)
daerah dengan dengan
Kedeputian Kedeputian
bidang Badan POM
Pengawasan
Pangan Olahan
Badan POM dan
Pusat Analisis
Kebijakan Obat
dan Makanan
Badan POM
Melakukan Terlaksananya √ 28 April
Koordinasi koordinasi (ditresnarkoba
dengan linsek di dengan lintas Polda PB), 02
daerah sektor Mei (PemKab
Manokwari), 04
Mei (DMPTSP),
08 Mei (KPP
Pratama
Manokwari),
sesuai
5 Terlaksananya Membuat Undangan rapat √ Sesuai (18 Mei
MoU dengan Undangan Rapat MoU telah dibuat 2023)
Pemerintah "tiva Team"
Daerah, Rapat dengan terkait persiapan √ Sesuai (19 Mei
2023)
Launching "tiva team" agenda Mou
52
No Milestone Kegiatan Selesai Bukti Kesesuaian
dilaksanakan dengan RAP
Ada dan Tidak
terlampir ada
Inovasi "Petik terkait persiapan dengan
Sukun agenda Mou pemerintah
Digital" dan dengan daerah serta
adanya pemerintah teknis kegiatan
dukungan dari daerah serta dan anggarannya
pentaheliks teknis kegiatan
dan anggarannya
Membuat SK SK Panitia telah √ Sesuai (19 Mei
2023)
Panitia dibuat
53
No Milestone Kegiatan Selesai Bukti Kesesuaian
dilaksanakan dengan RAP
Ada dan Tidak
terlampir ada
6 Terlaksananya Pendataan √ Sesuai (08 Mei
kegiatan UMKM yang 2023)
pendampingan akan dilakukan
dalam Pendampingan
penerapan oleh tim
inovasi "Petik perizinan mobile
Sukun Bimtek √ Sesuai (11-12
Mei 2023)
Digital" pendampingan
UMKM
Pendampingan √ Sesuai (11-12
Mei 2023)
UMKM untuk
pengurusan
CPPOB dengan
pemanfaatan
Aplikasi "petik
Sukun Digital"
oleh tim
perizinan mobile
Pendampingan √ Sesuai (24-25
Mei 2023)
UMKM untuk
pengurusan NIE
dengan
pemanfaatan
Aplikasi "petik
Sukun Digital"
oleh tim
perizinan mobile
54
No Milestone Kegiatan Selesai Bukti Kesesuaian
dilaksanakan dengan RAP
Ada dan Tidak
terlampir ada
7 Evaluasi Membuat √ 11 Juni 2023
Pelaksanaan undangan rapat
Inovasi "Petik dengan "tiva
Sukun team"
Digital" Rapat √ 12 Juni 2023
pembahasan
Monitoring dan
evaluasi (Monev)
terkait aksi
perubahan yang
sudah dilakukan
Pembuatan √ 13 Jun 2023
laporan hasil
kegiatan yang
sudah
dilaksanakan
dalam jangka
pendek
55
Capaian (output) atau evidence dari tiap tahapan kegiatan/milestone jangka pendek, adalah
sebagai berikut :
1) Konsultasi dengan Mentor
Gambar 4.1 Konsultasi dengan Mentor dan Direktur Registrasi Pangan Olahan Badan
POM
56
pelaku UMKM dalam rangka percepatan untuk mendapatkan izin edar. Tim akan
dilengkapi dengan ciri khas menggunakan seragam dengan mengenakan pin tim perizinan
mobile yang akan melakukan pendampingan secara langsung ke tempat usaha/rumah
pelaku UMKM dan dipublikasikan oleh media sehingga masyarakat luas dapat mengenal
adanya inovasi terkait perizinan jemput bola kepada pelaku UMKM ini dan berimplikasi
kepada peningkatan daya saing pelaku UMKM secara masif. Dokumentasi pembentukan
Tiva Team dan Tim Perizinan Mobile dapat dilihat pada dokumen berikut:
57
Gambar 4 3 Pengesahan SK Tim
58
Gambar 4 4 Notulen Pembentukan Tim Efektif
59
Gambar 4 5 Daftar hadir Pembentukan Tim Efektif
60
Gambar 4 6 Foto Pembentukan Tim Perizinan Mobile
61
Gambar 4 8 Notulen Pembentukan Tim Perizinan Mobile
62
3) Pengumpulan Data UMKM
1. Koordinasi dengan Stakeholders
Dalam rangka mendampingi pelaku UMKM di Provinsi Papua Barat dalam rangka
meningktakan daya saing produk dan pemberdayaan UMKM, Balai POM di
Manokwari melaksanakan koordinasi dan audiensi dengan lintas sektor terkait.
Adapun lintas sektor yang mendukung kegiatan ini digambarkan pada dokumentasi di
bawah ini.
63
Gambar 4 10 Koordinasi dengan Bupati Manokwari
64
2. Koordinasi dengan Pelaku UMKM
Dalam rangka pendampingan UMKM yang akan mengurus izin edar produknya, Balai
POM di Manokwari melaksanakan koordinasi dengan Pelaku UMKM di Provinsi
Papua Barat.
65
Gambar 4 12 Pelaksanaan BIMTEK UMKM
66
5) Kegiatan Soft Launching Inovasi “Petik Sukun Digital”
Gambar 4.12 Undangan Panandatanganan MoU antara BPOM di Manokwari dengan PemKab
Manokwari serta softlaunching inovasi Petik Sukun Digital
67
Gambar 4.13 Kegiatan Soft Launching Inovasi “Petik Sukun Digital”
68
Gambar 4.14 Notulen Kegiatan Soft Launching Inovasi “Petik Sukun Digital”
69
6) Pendampingan proses sertifikasi sarana produksi
70
7) Pendampingan proses registrasi produk
Gambar 4.17 Pendampingan Akun E-registrasi, Pengisian Data Profil dan Upload
Dokumen
71
Gambar 4 18 Penerbitan PBUMKU dan NIE Dapur Umi Lala
72
i. Monitoring Dan Evaluasi
Terobosan untuk mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan sertifikasi dan registrasi pangan
olahan unggulan lokal secara digital yang digagas dengan nama inovasi Pendampingan
Tematik Sertifikasi UMKM Pangan Olahan Unggulan Negeri secara Digital “Petik Sukun
Digital” telah berhasil menerbitkan 3 NIE dari UMKM di Provinsi Papua Barat. Adapun
rekapitulasi jumlah waktu pelayanan yang diberikan kepada UMKM dari proses sertifikasi
pemenuhan CPPOB hingga terbit izin edar tergambar dalam tabel dan gambar di bawah
ini.
1 DAPUR'E Desa Baru, Kampung Udopi, Keripik 0308220031084 16 Mei 2023 16 Mei 7 Juni 2023 7 Juni 1 8 9
UMI LALA Manokwari Barat, Kab. Pisang 2023 2023
Manokwari Tanduk
Original
2 DAPUR'E Desa Baru, Kampung Udopi, Keripik 0308220031084 16 Mei 2023 16 Mei 8 Juni 2023 8 Juni 1 9 10
UMI LALA Manokwari Barat, Kab. Pisang 2023 2023
Manokwari Tanduk
Keju
Susu
3 BAKSO Jl. Sam Ratulangi, Kel. Bakso 2107220015579 19 Mei 2023 19 Mei
SENDANG Wagom, Kec. Pariwari, Kab. Ikan 2023
REJEKI Fakfak
NB: Aplikasi e-reg RBA Badan POM sesuai dengan Pengumuman No. TI.02.04.52.523.05.23.23.153 tentang maintenance
aplikasi e-reg RBA direktorat Pangan Olahan sejak tanggal 22 Mei 2023 sampai dengan 1 Juni 2023, sehingga SLA pada
rentang waktu tersebut tidak dilakukan penghitungan
73
0
10
20
40
50
60
70
80
90
30
100
0
12/05/2023
0
13/05/2023
0
14/05/2023
6
15/05/2023
16/05/2023
48
8
17/05/2023
18/05/2023
16
1
19/05/2023
20/05/2023
32
2
21/05/2023
22/05/2023
100
2
23/05/2023
8
24/05/2023
25/05/2023
12
1
26/05/2023
74
1
27/05/2023
0
28/05/2023
4
29/05/2023
0
30/05/2023
0
31/05/2023 1
01/06/2023
Tanggal 10 Mei 2023 sd 10 Juni 2023
02/06/2023
0
03/06/2023
0
04/06/2023
1
05/06/2023
Statistik Jumlah Pengunjung Aplikasi Petik Sukun Digital
06/06/2023
0
07/06/2023
5
08/06/2023
1
09/06/2023
3
10/06/2023
Tabel 4.2 Hasil Survei Aplikasi Petik Sukun Digital
No Waktu Survey Nilai Indeks (pendapat Masukan terhadap Aplikasi Petik
tentang Aplikasi Petik Sukun Digital
Sukun Digital)
75
B. MANFAAT AKSI PERUBAHAN
Manfaat dari aksi perubahan terhadap UMKM pangan olahan lokal dimenifestasikan dengan
terbitnya sertifikat CPPOB dan NIE bagi pelaku UMKM yang telah diintervensi dalam rangka
pendampingan dan pemberdayaan UMKM untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian
bagi UMKM.
76
peluang dengan pihak lain Provinsi Papua dapat dilakukan
kolaborasi (misal sebagai barat Daya duplikasi di wilayah
dengan pihak penyambung mata kerja Loka POM di
pihak internal rantai koordinasi kerja) Sorong
organisasi dalam B. Melakukan B. Koordinasi ini dapat
rangka Koordinasi dinilai efektivitasnya
memberikan nilai dengan dari kecepatan
- nilai lebih bagi Kedeputian 3 pelayanan untuk
kualitas kinerja bidang pangan evaluasi hingga terbit
maupun layanan Olahan Badan NIE dari UMKM yang
yang POM melakukan
diselenggarakan pendaftaran
organisasi
77
mengkonsumsi pangan
yang beredar.
78
BAB V
79
RojIp0). Mata pelatihan pilihan Pengawasan Berbasis Risiko memberikan pemahaman terkait
prinsip dan mekanisme pengawasan berbasis risiko sebagaimana yang telah diamanatkan oleh
Undang-Undang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
80
BAB VI
Koordinasi dan kolaborasi secara intensif dilakukan dalam rangka mendapatkan dukungan
yang melibatkan lintas sektor teknis internal (Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan
Pelaku Usahan Pengan Olahan serta Direktorat Registrasi Pangan Olahan) dan eksternal
(Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Manokwari) untuk memudahkan pelaku UMKM dalam memperoleh izin usaha
dan izin edar produk. Media Sosial juga merupakan platform penting sebagai sarana
publikasi dan penyebaran informasi kepada masyarakat terkait dengan adanya inovasi
“Petik Sukun Digital”, sehingga masyarakat sebagai konsumen mendapatkan informasi
terkait produk pangan olahan lokal yang sudah mendapatkan Nomor Izin Edar, sehingga
merasa aman karena adanya jaminan keamanan pada produk pangan tersebut. Berikut hasil
publikasi dan diseminasi aksi perubahan:
Gambar 6. 1 Pemanfaatan Media Sosial dalam rangka mendapatkan dukungan aksi perubahan
81
Gambar 6. 2 Diseminasi dan publikasi melalui soft launching aplikasi “Petik Sukun
Digital”
b. Keberhasilan mendapat dukungan adopsi/replikasi Aksi Perubahan
Berikut beberapa testimoni dan dukungan terhadap aksi perubahan dari pelaku
UMKM dan lintas sektor terkait.
82
Gambar 6.4 Penandatangan Komitmen Dukungan Stakeholder terhadap Inovasi “Petik
Sukun Digital”
83
BAB VII
Sesuai dengan strategi/kegiatan yang disusun serta direncanakan pada milestone aksi
perubahan inovasi “Petik Sukun Digital”, telah dilaksanakan publikasi dan diseminasi pada
kegiatan Soft Launching inovasi “Petik Sukun Digital”, dan penandatanganan Nota
Kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Manokwari tentang Kemitraan dalam
Pengawasan Obat dan Makanan. Dalam kegiatan tersebut, Undangan baik dari pelaku
UMKM dan lintas sektor diperkenalkan dengan inovasi dengan novelty mengintegrasikan
beberapa sistem/aplikasi yang digunakan dalam pemberdayaan dan pendampingan pelaku
UMKM untuk pengurusan izin usaha sampai dengan izin edar produk.
Sampai dengan saat ini masih dilakukan evaluasi terkait performa dari inovasi dan upaya-
upaya demi menjamin keberlanjutan aksi perubahan. Upaya tersebut antara lain: Secara
konsisten melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait (DMPTSP dan Deputi Bidang
Pengawasan Pangan Olahan) terkait tindak lanjut dalam pengurusan memperoleh NIB dan
NIE; Melakukan pendampingan terhadap pelaku usaha pangan olahan dalam sengkup lebih
luas (sampai dengan di luar Kabupaten Manokwari) serta secara aktif melakukan
koordinasi dengan tim efektif serta tim perizinan mobile. Rencana tindak lanjut aksi
perubahan telah mendapatkan dukungan dari mentor, antara lain komponen kerjasama
interpersonal dalam unit kerja, kerjasama dalam meningkatkan kolaborasi dengan pihak
internal dalam satu organisasi dan terutama menjalin kerjasama dengan memanfaatkan
jejaring antar lintas sektor guna mendukung terlaksananya aksi perubahan yang digagas.
Berikut Sasaran Kinerja Pejabat Pimpinan Tinggi yang diturunkan kepada anggota di Unit
Kerja yang memproyeksikan adanya rencana aksi yang telah tertuang dalam target kinerja
organisasi (gambar 7.1 dan 7.2)
84
Gambar 7. 1 Sasaran Kinerja Pegawai bagi Pejabat Administrator
85
Gambar 7. 2 Sasaran Kinerja Pegawai yang diturunkan sampai tingkat anggota tim
Pada tahapan jangka menengah, pemberdayaan dan pendampingan UMKM telah mencapai
target yang telah direncakanan dalam Aksi Perubahan. Target jangka menengah aksi
perubahan ini yakni sertifikasi Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dan
86
terbitnya Nomor Izin Edar Produk Pangan Olahan diseluruh wilayah kerja Balai POM di
Manokwari dalam waktu 14 hari kerja setelah pengajuan permohonan pendaftaran.
UMKM bakso daging dari Kabupaten Fakfak merupakan capaian yang diperoleh dari
target jangka menegah dan telah mendapatkan sertifikat CPPOB dan Nomor Izin edar dari
Badan POM. Capaian ini merupakan target jangka menegah namun dapat diselesaikan dan
dilaksanakan dalam lingkup jangka pendek. Implementasi tujuan jangka menengah ini
akan terus dilaksanakan dalam pemberdayaan dan pendampingan UMKM di Papua Barat
secara kontinyu. Dalam rangka mencapai tujuan jangka panjang yang memuat pelaksanaan
Inovasi Pendampingan Tematik Sertifikasi Unggulan Negeri secara Digital (Petik Sukun
Digital) di Replikasi di UPT Badan POM, akan diaktualisasikan pada Balai POM di Batam,
dengan harapan akan membantu mendampingi UMKM di wilayah kerja Balai POM di
Batam dan memberikan manfaat terhadap UMKM di Provinsi Kepulauan Riau agar dapat
memiliki daya saing dan produktivitas yang meningkta. Hal ini tentunya akan dicapai
dengan kegiatan-kegatan yang telah dilaksanakan pada unit kerja sebelumnya, diantaranya,
membentuk tim efetif, konsultasi dan komunikasi dengan mentor dan coach, serta
koordinasi dengan lintas sektor.
87
BAB VIII
88
Gambar 8.1 Rapat pembentukan tim efektif dan ivovatif
- Memimpin Rapat Monitoring dan Evaluasi terkait dengan rencana aksi perubahan
Perencanaan kegiatan : Minggu ke-II Juni 2023
Pelaksanaan kegiatan : 13 Juni 2023
Gambar 8.2 Rapat Monitoring dan Evaluasi terkait dengan rencana aksi
perubahan
89
b. Kerjasama yang dimanifestasikan dengan secara aktif mencari peluang kolaborasi
dengan pihak pihak internal organisasi dalam rangka memberikan nilai - nilai lebih
bagi kualitas kinerja maupun layanan yang diselenggarakan organisasi. Dalam
komponen kerjasama ini lebih dititikberatkan pada intervensi untuk mempelajari
prosedur serta tahapan koordinasi sebagai bagian dari etika berorganisasi dalam
rangka membangun pola kerjasama yang efektif di lingkungan organisasi. Sedangkan
menunjang komponen kerjasama ini adalah dengan melaksakan kegiatan berupa
pemberian porsi atau peran tugas di lingkup kinerja unit/organisasi yang dituntut untuk
selalu berkomunikasi atau berkomunikasi dengan pihak lain (misal sebagai
penyambung mata rantai koordinasi kerja dan dapat berupa pihak eksternal). Aksi
konkrit dari kegiatan tersebut, antara lain:
- Melakukan Koordinasi dengan Loka POM di Sorong Provinsi Papua barat Daya
Perencanaan kegiatan : Minggu ke-I Mei 2023
Pelaksanaan kegiatan : 11 Mei 2023
Gambar 8.3 Koordinasi antara Balai POM di Manokwari dengan Loka POM
Sorong
90
- Melakukan Koordinasi dengan Kedeputian 3 Bidang Pangan Olahan Badan POM
Perencanaan kegiatan : Minggu ke-I Mei 2023
Pelaksanaan kegiatan : 10 Mei 2023
91
- Penandatanganan MoU dengan dengan Pemerintah Daerah / stakeholder terkait
Perencanaan kegiatan : Minggu ke-II Mei 2023
Pelaksanaan kegiatan : 22 Mei 2023
92
- Menjadi Narasumber pada kegiatan yang diikuti oleh Lintas sektor
Perencanaan kegiatan : Minggu ke-II Mei 2023
Pelaksanaan kegiatan : 04 Mei 2023
Gambar 8.6 Menjadi Narasumber pada kegiatan yang diikuti oleh Lintas sektor
dalam kegiatan On Boarding UMKM Papua Barat
93
BAB IX
PENUTUP
Aksi perubahan ini disusun berdasarkan latar belakang Laporan Kinerja tahun 2022 Balai
POM di Manokwari diperoleh data hasil pengukuran penilaian kinerja pada indikator
kinerja “Persentase keputusan penilaian sertifikasi yang diselesaikan tepat waktu”
mencapai realisasi sebesar 96.69%, nilai tersebut masih dibawah target yaitu sebesar 99 %,
sehingga pada indikator kinerja tersebut belum memenuhi ekspektasi/tidak tercapai, serta
Kesulitan pelaku UMKM mengakses aplikasi e-sertifikasi dan e- registrasi pangan olahan,
yang menyebabkan lamanya waktu untuk mendapatkan Nomor Izin Edar (NIE). Sehingga
dibutuhkan terobosan inovatif yang mengintegrasikan kegiatan registrasi dalam rangkan
memperoleh (NIE) dengan pemanfaatan teknologi informasi dan dirangkum dalam
program inovasi Pendampingan Tematik Sertifikasi UMKM Pangan Olahan Unggulan
Negeri melalui Digitalisasi ( Petik Sukun Digital). Adanya inovasi ini dapat memberikan
manfaat : (1) memberdayakan masyarakat melalui pendampingan UMKM, (2) dapat
dilakukan duplikasi atau adopsi oleh pemerintah daerah atau stakeholder lainnya dalam
rangka pendampingan UMKM, dan (3) memberikan dampak positif terhadap pelaku usaha
dan masyarakat yaitu terjaminnya mutu, keamanan dan gizi produk pangan olahan yang
dikonsumsi oleh masyarakat.
94
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Antoni L., Antaiwan B. P, Nina K. Dewi, Taufan Maulamin, and Dingot H. Ismail. 2021.
“Kepemimpinan Cendekia.”. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Indonesia
Bakker, A. B., Hetland, J., Olsen, O.K., Espvek, R. (2022). Daily transformational leadership: A
source of inspiration for follower performance?. European Management Journal
Bass, Bearnard M & Ronald E Riggio. (2006). Transformational Leadership Second Edition. New
Jersey : Lawrence Erlbaum Associates, Publishers
Grant, A. M. (2008). Does Intrinsic Motivation Fuel the Prosocial Fire? Motivational Synergy in
Predicting Persistence, Performance, and Productivity. Journal of Applied Psychology, 93, 48-58
Hoch, J. E., Bommer, W. H., Dulebohn, J. H., & Wu, D. (2018). Do Ethical, Authentic, and Servant
Leadership Explain Variance above and beyond Transformational Leadership? A Meta-Analysis.
Journal of Management, 44, 501-529.
Jain, A., Kondayya, A. (2023). Leader development: How ‘Leaders in the making’ manage
uncertainties. IIMB Management Review
Luedi, M.M. (2022). Leadership in 2022: A perspective. Best Practice & Research Clinical
Anaesthesiology 36. 229-235
Morf, M., Bakker, A. B. (2022). Ups and downs in transformational leadership: A weekly diary
study. European Management Journal
Badan POM RI 2014. Peraturan Kepala Badan POM No. 11 Tahun 2014 Tentang Tata Cara
Sertifikasi Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik.
Badan POM RI 2017. Peraturan Kepala Badan POM N0. 27 Tahun 2017 Tentang Pendaftaran
Pangan Olahan.
Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2017 tentang Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat dan
Makanan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 41 Tahun 2018 tentang Peningkatan Koordinasi Pembinaan
dan Pengawasan Obat dan Makanan di Daerah
Peraturan Presiden No. 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan
95
Rusmana A. 2022. Penerapan CPPOB untuk memperoleh Izin Edar MD. Artikel Pangan dan
Gizi.IPB Training.com. 21 Februari 2022.
96
DAFTAR LAMPIRAN
97
LOGO & TAGLINE
PETIK SUKUN DIGITAL
Pendampingan Tematik UMKM Pangan Olahan Unggulan Negeri Secara Digital
LOGO
PETIK SUKUN DIGITAL adalah
singkatan dari Pendampingan
Tematik UMKM Pangan Olahan
Unggulan Negeri Secara Digital
FILOSOFI LOGO
Terdapat tiga lapisan, yang
melambangkan 3 lapisan
pengawasan.
SUKUN merupakan sumber
daya alam pangan yang Lapisan Pertama yang
melimpah di Papua Barat. melambangkan INDUSTRI
Rasanya yang enak dan cara
pengolahan yang mudah, Lapisan Kedua yang
membuat Sukun menjadi salah melambangkan PEMERINTAH
satu bahan pangan potensial
yang sering diolah menjadi
produk UMKM Pangan lokal Lapisan Ketiga yang
seperti keripik. melambangkan KONSUMEN
FILOSOFI LOGO
Simbol PETIR
melambangkan
Didalam simbol Petir
kecepatan, dan terdapat 5 bagian yang
kekuatan yang besar melambangkan Kelima Sila
untuk memberikan dalam Pancasila, yang
pelayanan terbaik. diharapkan menjadi
landasan dan pegangan
dalam melaksanakan aksi
perubahan ini.
FILOSOFI LOGO Terdapat 3 warna utama yang
digunakan, yaitu warna BIRU
dan HIJAU merupakan 2 warna
Simbol Digital/Konektifitas, yang dipilih berdasarkan warna
melambangkan sebuah jaringan utama dalam Logo Badan POM,
yang saling terhubung dalam dan warna KUNING
menjalin kerja sama, koordinasi,
komunikasi, dan jejaring yang Warna BIRU PEKAT (dark blue)
kuat diantara lintas sektor, menggambarkan perlindungan.
maupun pihak lainnya yang
Warna HIJAU (green)
terlibat dalam memberikan
menggambarkan scientific base
kontribusi terbaik dalam
(berbasis ilmiah).
pelayanan.
Warna KUNING melambangkan
kekuatan, semangat, dan optimis.
FILOSOFI TAGLINE
Arti Tagline
“CEPAT & BERDAMPAK”
adalah penggambaran dari
kualitas pelayanan terbaik
yang diberikan dengan hasil
lebih cepat, mudah, dan solutif.