Kelompok 8 - Retail Dan Supply Chain Management - Adarasa Yuneni
Kelompok 8 - Retail Dan Supply Chain Management - Adarasa Yuneni
Disusun Oleh :
Kelompok 8
Parikesit Aryo Winarno 14030121130109
Riska Deswani Damanik 14030121120032
Mutiara Zahra Lupita 14030121120020
Umy May Astini 14030121130117
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas “Pengukuran Kinerja Supply Chain
Berdasarkan Proses inti pada Supply Chain Operations Reference (SCOR) Studi
Kasus pada UMKM Adarasa Yuneni” dengan baik. Tugas ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Retail dan Supply Chain Management.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan saran atas penyusunan laporan ini:
1. Bapak Widayanto, S.Sos., M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Retail dan
Supply Chain Management.
2. Ibu Sumiyarti selaku narasumber dari UMKM Adarasa Yuneni yang membantu
dalam pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan ini
3. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan
demi kelancaran penyusunan laporan ini.
Semoga laporan penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak. Kami sudah
berusaha sebaik mungkin dalam menyusun tugas ini namun kami juga menyadari
bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kami
membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar kami dapat berbenah dan dapat
menyusun laporan ini lebih baik di kemudian hari.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................viii
BAB I................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................5
iii
2.9 Objective Matrix (OMAX)....................................................................20
BAB III...........................................................................................................24
BAB IV............................................................................................................32
iv
4.7.2 Scoring System...............................................................................62
BAB V.............................................................................................................81
5.1 Kesimpulan............................................................................................81
5.2 Saran......................................................................................................83
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................84
LAMPIRAN...................................................................................................86
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
mempertahankan usaha tersebut dan saat ini berhasil menggapai retail retail
besar, perlu melakukan usaha dan pelaksanaan yang baik.
Elemen rantai pasokan memiliki peran yang signifikan untuk
mencapai kepuasan pelanggan akhir. Struktur rantai pasokan yang
membutuhkan perbaikan sangat kompleks dan melibatkan banyak pihak
seperti, para pemasok yang mengirimkan bahan baku hingga sampai ke
pabrik, mengubah komponen bahan baku menjadi produk akhir, serta jaringan
distribusi yang menghantarkan produk hingga sampai ke tangan pelanggan.
Dalam perbaikan manajemen rantai pasokan merupakan cara
manajemen perusahaan menjalankan sistemnya. Rantai pasokan yang dikelola
dengan baik akan menghasilkan produk yang murah, berkualitas tinggi, dan
tepat waktu, yang pada gilirannya akan memenuhi kebutuhan pasar,
menguntungkan perusahaan, dan menciptakan kepuasan bagi konsumen akhir.
Oleh karena itu dibutuhkan pengukuran kinerja Supply Chain untuk mengukur
seberapa baik kinerja rantai pasokannya. Hal ini penting dilakukan agar
perusahaan dalam melakukan manajemen seperti penekanan biaya pemenuhan
kepuasan pelanggan, serta peningkatan keuntungan perusahaan. Untuk
mengetahui performansi Supply Chain perusahaan, perlu adanya pendekatan
pengukuran melalui metode Supply Chain Operations Reference (SCOR).
SCOR merupakan suatu model yang berlandaskan pada proses,
membagi rantai pasokan menjadi lima proses inti yaitu perencanaan (plan),
pengadaan (source), pembuatan (make), penyampaian (deliver), dan
pengembalian (return). Dengan menerapkan metode SCOR pada SCM akan
dapat melakukan pengamatan dan pengukuran proses pada rantai pasokan
secara menyeluruh. SCOR juga menyajikan kerangka proses bisnis, indikator
kinerja, praktik-praktik terbaik (best practices) untuk mendukung dan
meningkatkan efektivitas manajemen rantai pasok dan efektivitas
penyempurnaan rantai pasok. Akan lebih baik jika perusahaan mampu
menerapkan praktik perbaikan yang terbukti, dengan memberikan
rekomendasi untuk meningkatkan angka kunci yang tidak sesuai bagi
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang berhubungan
dengan konsep penelitian yang menggunakan berbagai studi literatur yang dapat
membantu peneliti dalam menganalisis permasalahan yang dihadapi.
konsumen paling akhir, dan semua diluruskan oleh strategi operasional, aliran
material, kerja dan informasi. Berikut ini adalah kelima elemen proses SCOR
yang dapat dilihat pada Gambar 2.
3) Matriks Level 3
Level 3 disebut dengan process element level (proses
penguraian), yaitu mendefinisikan proses bisnis yang terdiri dari 30
matrik atau indikator kinerja pada perspektif plan, 27 matrik pada
perspektif source, 31 matrik pada perspektif make, 61 matrik pada
perspektif deliver, dan 36 matrik pada perspektif return yang
digunakan untuk transaksi penjualan order, pembelian order,
pemrosesan order, hak pengembalian, penambahan atau penggantian
persediaan dan peramalan.
17
Di mana:
λmax : Nilai rata-rata consistency vector
Consistency Index(CI )
Consistency Ratio= (2-2)
Random Index (RI )
CIH
CRH = (2-3)
RIH
Di mana:
YH −YL
∆XL−H =
XH −XL
dengan:
XH = level high
XL = level low
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan menjelaskan bagaimana kajian dalam penelitian ini
dilakukan. Metode penelitian ini terdiri dari tahapan proses penelitian atau urutan
langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, data-data yang digunakan, serta
diagram alir penelitian.
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan
yang dilakukan dalam penelitian untuk mengungkap atau
menjaring informasi kondisi lokasi penelitian sesuai
dengan lingkup penelitian dan seluruh elemen populasi
yang dapat mendukung kegiatan penelitian. Data ini akan
menjadi input pada tahap pengolahan data. Metode
pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi pada
proses produksi, wawancara mengenai sistem Supply
Chain perusahaan, dokumentasi perusahaan, serta
kuesioner untuk validasi dan pembobotan KPI.
2. Pengolahan Data
Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, kemudian
dilakukan pengolahan data dengan metode yang relevan
dengan permasalahan yang dihadapi. Berikut ini
merupakan tahapan pengolahan data yang dilakukan.
a. Identifikasi Supply Chain perusahaan
Identifikasi Supply Chain perusahaan dilakukan
dengan cara mengamati Supply Chain perusahaan dan
menyusun kerangka Supply Chain perusahaan dengan
pendekatan metode SCOR.
b. Dekomposisi proses SCOR
SCOR meliputi tiga level proses, dimana ketiga level
tersebut menunjukkan bahwa SCOR melakukan
penguraian atau dekomposisi proses dari yang umum
ke yang detail sehingga mendapatkan KPI perusahaan
yang akan diukur kinerjanya. KPI yang dirancang
dengan pendekatan SCOR adalah berdasarkan
perspektif utama Supply Chain yakni plan, source,
make, delivery, dan return. KPI inilah yang akan
29
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
● Jamur
Bahan baku utama untuk produksi bakso jamur goreng adalah
jamur tiram putih, bahan baku jamur ini diperoleh dari third
party jamur petani yang berada di Bandungan.
● Tepung
Tepung tapioka dan tepung terigu yang digunakan untuk
proses produksi adalah Guna Agung, di mana UMKM
Adarasa Yuneni telah bekerja sama dengan supplier tepung
yang berasal dari Semarang.
b. Bahan Baku Penunjang
Bahan-bahan baku penunjang yang dibutuhkan adalah rempah-
rempah, minyak goreng, garam, dan gula.
3) Pencampuran
Setelah dihaluskan, proses berikutnya adalah pencampuran
semua bahan baku ditambahkan dengan tepung dan bumbu penyedap.
4) Pengukusan
Setelah dicampur adonan dibentuk lalu dilakukan proses
pengukusan.
6) Penggorengan
Proses terakhir adalah melakukan penggorengan,
penggorengan dilakukan dengan menggunakan suhu rendah untuk
membuat produk dapat mengembang.
7) Proses Pengemasan
Gambar 18 Kemasan
pengendalian produksi
dalam kurun waktu
tertentu
Waktu yang dibutuhkan
Responsivenes Plan Penjadwalan untuk membuat perubahan
PRS3.1
s make produks atau perencanaan ulang
jadwal produksi
Source Source Persentase jumlah bahan
Penerimaan
Make to SRL2.1 baku yang dapat dipenuhi
bahan baku
Order oleh supplier
Product Persentase jumlah bahan
Verify baku yang tidak sesuai
SRL2.2
material dengan spesifikasi yang
ditentukan
Persentase jumlah bahan
Pengembalian
Reliability SRL2.3 baku yang dikembalikan
bahan baku
pada supplier
Waktu yang dibutuhkan
Lead time
untuk pembuatan surat
Purchase SRL2.6
pembelian (Purchase
Order
Order)
Lead time
Waktu tunggu pengiriman
penerimaan SRL2.7
bahan baku dari supplier
bahan baku
Responsivenes Waktu tunggu pengiriman
Lead time
s bahan baku tambahan dari
penerimaan
SRS2.1 supplier karena perubahan
bahan baku
jumlah kebutuhan bahan
tambahan
baku
Pemilihan SRS2.2 Waktu yang dibutuhkan
43
1) Perspektif Plan
a. KPI PRL3.1
a. KPI PRL2.1
b. KPI PRL1.1
c. PRS3.1
2) Perspektif Source
a. KPI SRL2.1
b. KPI SRL2.6
c. KPI SRL2.7
d. KPI SRS2.1
3) Perspektif Make
a. KPI MRL2.1
b. KPI MRL2.2
c. KPI MRL2.3
d. KPI MRL2.4
e. KPI MRL2.5
f. KPI MRL2.6
g. KPI MRS2.1
h. KPI MRS2.2
4) Perspektif Deliver
a. KPI DRL2.3
b. KPI DRL2.4
c. KPI DRL2.1
d. KPI DRL2.2
5) Perspektif Return
a. KPI RRL1.1
b. KPI RRL1.2
c. KPI RRL1.3
d. KPI RRL1.4
e. KPI RRS1.1
53
Perspektif Bobot
Plan 0,300
Source 0,158
Make 0,242
Deliver 0,236
Return 0,064
Jumlah 1
Inconsistency
0,08
Ratio
Kesimpulan Konsisten
Jumla Inconsistency
Perspektif Dimensi Bobot Kesimpulan
h Ratio
Reliability 0,25
Plan Responsivenes 1 0 Konsisten
0,75
s
Reliability 0,75
Source Responsivenes 1 0 Konsisten
0,25
s
Reliability 0,25
Make Responsivenes 1 0 Konsisten
0,75
s
Reliability 0,8
Deliver Responsivenes 1 0 Konsisten
0,2
s
Reliability 0,8
Return Responsivenes 1 0 Konsisten
0,2
s
56
Bobo Inconsistency
Perspektif Dimensi KPI
t Ratio
PRL3.1 0,352
Responsivenes PRS3.1 1 0
s
SRL2.7 0,084
MRL2.1 0,080
MRL2.2 0,313
MRL2.5 0,107
0,07
Make Reliability MRL2.6 0,120
MRL2.7 0,380
Responsivenes MRS2.1 1 0
s
DRL2.3 0,250
Reliability
DRL2.4 0,750 0
Deliver
Responsivenes DRS2.2 1 0
s
RRL1.2 0,232
RRL1.3 0,128
0,07
RRL1.4 0,522
Responsivenes RRS1.1 1 0
s
Setelah semua KPI yang valid dan dihitung seperti contoh di atas,
maka didapatkan hasil nilai bobot KPI untuk pengukuran performansi Supply
Chain perusahaan yang dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini.
Bobot
Bobot Bobot Bobot
Perspektif Dimensi KPI Dimens
Perspektif KPI Total
i
PRL3.1 0.35 0.026
Reliability PRL2.1 0.25 0.09 0.007
Plan 0.300
PRL1.1 0.56 0.042
Responsiveness PRS3.1 0.75 1.00 0.225
SRL2.1 0.21 0.025
Reliability SRL2.6 0.75 0.71 0.084
Source 0.158
SRL2.7 0.08 0.010
Responsiveness SRS2.1 0.25 1.00 0.040
Make Reliability MRL2.1 0.242 0.25 0.08 0.005
60
Dari hasil perhitungan bobot total di atas, didapat bahwa bobot dari
KPI PRL3.1 adalah sebesar 0,026, Bobot KPI PRL2.1 sebesar 0,007 dan
begitu seterusnya. Jika semua bobot dari masing-masing KPI pada tabel di
atas dijumlahkan, maka total seluruh bobot pada masing-masing KPI tersebut
adalah sama dengan 1. Perhitungan bobot total tersebut digunakan untuk
menentukan pencapaian performansi Supply Chain perusahaan secara
keseluruhan.
Smaller is
PRL3.1 8 5 4 9 % Tercapai
better
Larger is Tidak
PRL2.1 92 95 98 85 %
better Tercapai
Smaller is
PRL1.1 6 4 4 8 Hari Tercapai
better
Smaller is
PRS3.1 2 7 1 3 Hari Tercapai
better
Larger is Tidak
SRL2.1 88 90 95 80 %
better Tercapai
Smaller is
SRL2.6 1 1 1 2 Hari Tercapai
better
Smaller is Tidak
SRL2.7 4 3 2 5 Hari
better Tercapai
Smaller is Tidak
SRS2.1 3 2 1 4 Hari
better Tercapai
Larger is Tidak
MRL2.1 95 96 98 90 %
better Tercapai
Larger is Tidak
MRL2.2 98 99 100 95 %
better Tercapai
Larger is Tidak
MRL2.5 80 90 92 75 %
better Tercapai
Larger is Tidak
MRL2.6 78 80 85 70 %
better Tercapai
62
Smaller is Tidak
MRL2.7 90 91 93 85 %
better Tercapai
Larger is Tidak
MRS2.1 92 93 95 88 %
better Tercapai
Larger is Tidak
DRL2.3 88 90 93 85 %
better Tercapai
Larger is Tidak
DRL2.4 82 85 90 80 %
better Tercapai
Smaller is
DRS2.2 3 2 1 4 Hari Tercapai
better
Smaller is Tidak
RRL1.1 95 96 98 90 %
better Tercapai
Larger is Tidak
RRL1.2 97 98 99 95 %
better Tercapai
Smaller is
RRL1.3 1 2 1 2 Hari Tercapai
better
Smaller is Tidak
RRL1.4 93 94 96 90 %
better Tercapai
Smaller is
RRS1.1 4 3 2 5 Hari Tercapai
better
Level 10 = 97.00
Perfromance 2022 = 95
Level 9 = 96.17
1425.83 = 190x
1425.83
x=
190 x
x = 7.504
66
Level 5.51 10 0 10
68
Level 1.52 0 7
Weight 0.25 0.75 1
Value 0.38 0.00 7.00
Level 6.00 10 4 7 7
Weight 0.119 0.23 0.128 0.522 1
Value 0.71 2.32 0.51 3.65 7.00
PRL1.1
(0,750)
SRL2.1
Responsiveness
SRS2.1
(0,250) 10.00 2.50
MRL2.1
MRL2.2
MRL2.7
Responsiveness
MRS2.1
(0,750) 5.5 4.13
DRL2.3
Reliability (0,800) 0.38 0.30
DRL2.4
Deliver (0,236) 0.40
Responsiveness
DRS2.2
(0,200) 7.00 1.40
RRL1.2
Reliability (0,800) 7.20 5.76
RRL1.3
RRL1.4
(0,200)
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini akan dijabarkan mengenai kesimpulan dan saran dari penelitian
yang dilakukan. Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan penelitian yang telah
dirumuskan. Sedangkan saran adalah untuk memberikan masukan berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan, baik untuk pat penelitian ataupun untuk penelitian
selanjutnya.
V.1 Kesimpulan
Berikut ini kesimpulan dari penelitian yang dilakukan di UMKM
Adarasa Yuneni tentang pengukuran kinerja Supply Chain menggunakan
metode Supply Chain Operation Reference COR):
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Supply Chain dengan
menggunakan metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) terdapat
22 KPI yaitu 4 KPI untuk perspektif plan, 4 KPI untuk perspektif source,6
KPI untuk perspektif make, 3 KPI untuk perspektif deliver, dan 5 KPI untuk
perspektif return. Sedangkan untuk hasil skoring dengan menggunakan
metode OMAX (Objective Matrix) diperoleh nilai indeks total sebesar 6,70.
Berdasarkan Traffic Light System, nilai index total pada Adarasa Yuneni
berada pada kategori kuning yang menunjukkan bahwa performansi Supply
Chain usaha secara keseluruhan kinerja berada pada tingkat yang memadai.
Namun, Usaha ini masih memerlukan perhatian dan peningkatan untuk
mempertahankan kinerja Supply Chain dan meningkatkannya menjadi lebih
baik agar bisa mencapai target dengan sempurna atau melebihi target pada
periode selanjutnya. Dari hasil pengukuran kinerja masing-masing KPI
dengan perhitungan OMAX (Objective Matrix) dan Traffic Light System,
dapat diketahui bahwa KPI yang termasuk dalam kategori hijau sebanyak 8
KPI, kategori kuning sebanyak 10 KPI, dan kategori merah sebanyak 4 KPI.
83
V.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini dan dapat
digunakan untuk perbaikan dalam penelitian selanjutnya adalah sebagai
berikut:
1. Pihak Usaha atau manajemen Adarasa Yuneni sangat memerlukan
inovasi baru untuk perbaikan dan pengukuran kinerja Supply Chain.
Perbaikan dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisir kerugian dan
hal lain yang tidak dapat terduga pada usaha ini. Perbaikan juga dapat
dilakukan secara berkala tahap demi tahap agar kedepannya bisa lebih
baik dari tahun sebelumnya.
2. Diharapkan melakukan penelitian lanjutan tentang pengukuran kinerja
Supply Chain management dengan menggunakan metode lainnya agar
memperoleh perspektif baru yang berbeda dan lebih obyektif.
85
DAFTAR PUSTAKA
Bayer. Compaq. dkk. 2010. Supply Chain Operation Reference (SCOR) Model
Version 10.0. Supply Chain Council.
LAMPIRAN
Tujuan: kuesioner ini bertujuan untuk melakukan identifikasi apakah dari tiap Key
Performance Indicator cukup efektif dan tepat sasaran untuk dijadikan indikator
dalam pengukuran kinerja Supply Chain.
Jawaban
Perspektif Dimensi Kode KPI
Ya Tidak
Persentase kesesuaian
√
PRL2.1 perencanaan dengan jumlah
bahan baku yang diterima
mengikuti pelatihan
Persentase kesesuaian
jumlah tenaga kerja pada
√
MRL2.5 bagian produksi dengan
jumlah produk yang dapat
dihasilkan
Persentase keterlambatan
produksi sehingga √
MRS2.2
menghambat aktivitas
pengiriman produk
Persentase penggantian
√
RRL1.2 produk cacat dengan jumlah
dan jenis yang tepat
oleh konsumen
● Plan
1. Bagaimana cara perusahaan menyesuaikan tingkat permintaan aktual
dengan jumlah perencanaan produksi yang ada pada perusahaan?
2. Bagaimana perusahaan melakukan penyesuaian antara perencanaan
produksi dengan jumlah bahan baku yang akan diterima?
3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menyusun
jadwal produksi dalam perusahaan?
4. Seberapa besar persentase karyawan bidang perencanaan dan
pengendalian produksi yang mengikuti pelatihan terkait bidang
terkait?
5. Berapa banyak pelatihan yang diberikan kepada karyawan yang berada
di bagian perencanaan dan pengendalian dalam kurun waktu 1 tahun?
6. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat perubahan atau
perencanaan ulang terkait jadwal produksi?
● Source
1. Berapa kira-kira persentase jumlah bahan baku yang dapat dipenuhi
oleh supplier dan apa kriteria dari perusahaan untuk memilih supplier?
2. Berapa persen jumlah bahan baku tidak sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan saat dikirim oleh supplier? Dan jika bahan baku tersebut
tidak sesuai maka kira-kira apakah bahan baku tersebut dikembalikan
semua
3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan surat
pembelian?
4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menunggu kiriman bahan
baku dari supplier?
95
b) Perspektif Source
98
c) Perspektif Make
d) Perspektif Deliver
e) Perspektif Return
a) Plan – Reliability
b) Source – Reliability
c) Make – Reliability
d) Deliver – Reliability
100
e) Return – Reliability
Lampiran 4 Dokumentasi
101