Anda di halaman 1dari 2

Topik 1.

Koneksi Antar Meteri Design Thinking


Indah Rofiatussaadah
23218690452014

Keterkaitan antara Design Thinking, Social-Emotional Learning (SEL) serta Pemahaman


Murid dan Pembelajarannya.

Design thinking adalah metode pendekatan proses desain yang menawarkan solusi untuk suatu
masalah. Pendekatan ini sangat mempengaruhi cara pengambilan keputusan yang akan
menghasilkan ide-ide baru dan inovatif di bidang Pendidikan. Pendekatan Design thinking
dalam Pendidikan ini memfokuskan secara lebih mendalam design thinking dalam Pendidikan
melalui pedagogis. Design thinking dalam proses pembelajaran merupakan pola pikir dan
pendekatan untuk pembelajaran, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Dalam praktiknya,
proses desain adalah kerangka kerja terstruktur untuk mengidentifikasi tantangan tantangan,
mengumpulkan informasi, menghasilkan solusi potensial, menyempurnakan ide, dan menguji
solusi. Oleh karena itu design thinking dapat diterapkan kepada peserta didik dan semua mata
Pelajaran melalui pembuatan sebuah proyek pembelajaran yang dapat di desain oleh guru
sehingga memunculkan proses pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan. Pada saat ini
pendidik memiliki tantangan unik untuk mengajar dan membimbing generasi pengganti dimasa
yang akan datang, dimana pada masa ini peserta didik akan menjalani profesi-profesi baru yang
saat ini belum ada, namun proses design thinking akan membantu pendidik dalam
mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan di masa mereka. Adapun tahapan
dari desing thinking yaitu empathize, define, ideate, prototype, and test. Social Emotional
Learning atau SEL adalah pembelajaran yang di dalamnya terdapat proses pembentukan diri
yang berkaitan dengan diri sendiri, mengontrol diri, dan kemampuan menjalin hubungan
dengan yang lain. Pembelajaran SEL sangat penting, karena proses dalam pembelajaran ini
akan membantu anak memiliki kehidupan yang baik, Ketika di sekolah, lingkungan kerja atau
Masyarakat. Seseorang yang memiliki sosial emosional akan memiliki kelebihan yaitu; mudah
menerima tantangan, mudah belajar, memiliki sikap profesional, dan mudah bersosialilasi.
Pembelajaran SEL tidak hanya fokus pada kemampuan anak dalam jangka waktu pendek,
namun juga untuk jangka panjang. Penerapan SEL dalam pembelajaran harus sesuai dengan
fase yakni Sequeced yaitu pembelajaran saling berkaitan dan terkoordinasi guna mendorong
keterampilan anak, Active yaitu pembelajaran harus aktif agar anak mampu menguasai
keterampilan yang baru, Foccused yaitu pembelajaran yang menenkankan pada kemampuan
anak secara individu maupun sosial, terakhir Explit yaitu hendaknya pembelajaran memiliki
target dalam pembentukan keterampilan sosila dan emosional. Kaitan antara design
Thinking, Social-Emotional Learning (SEL) serta Pemahaman murid dan pembelajarannya yaitu dalam
pembelajaran di awali dengan proses empati dengan menggali informasi terkait kebutuhan belajar
siswa, yang pada akhirnya tujuan dari keduanya itu sama yaitu untuk membentuk karakter peserta didik.
Proses desain thingking tidak akan berjalan dengan baik pabila prose SEL nya bermasalah, jadi apabila
peserta didik kurang dalam hal bersosialisasi dengan lingkungan dan orang lain maka proses pemecahan
masalah tidak akan selesai, oleh karena itu dibutuhkanlah sosial untuk dapat memnuhi proses design
thinking.

Anda mungkin juga menyukai