Keterkaitan antara Design thinking, social-emosional learning, serta Pemahaman murid dan
pembelajarannya
Design thinking, social emosional learning serta pemahaman murid dan
pembelajarannya merupakan tiga hal yang saling berkaitan. Pada dasarnya design thinking merupakan suatu pola pikir untuk memahami atau berempati terhadap masalah yang dihadapi peserta didik, serta menciptakan solusinya. Ketika guru dapat menerapkan design thinking dalam proses pembelajaran, guru akan dapat mengembangkan social emosional learning, yaitu dapat mengembangkan kesadaran diri, pengendalian diri, dan keterampilan interpersonal pada peserta didik. Peserta didik dengan keterampilan sosial emosional yang kuat biasanya lebih mampu mengatasi tantangan sehari-hari dan memiliki kemampuan akademik yang cenderung tinggi, sehingga pemahaman peserta didik dan proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Begitupun jika terdapat permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik pada saat pembelajaran, guru dapat menerapkan design thinking untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Penerapan design thinking melaluilima tahapan yaitu Empathize yaitu berempati terhadap masalah yang dihadapi peserta didik, lalu tahap defain menentukan tujuan dari masalah yang dihadapi peserta didik, tahap ketiga Ideate yaitu mengumpulkan berbagai macam ide, ketika sudah menemukan berbagai macam ide selanjutnya dilakukan prototype atau mengembangkan ide dari berbagai macam ide yang ada. Tahap terakhir yaitu tes atau eksperimen menguji coba ide yang sudah dikembangkan tersebut. Ketika masalah sudah terselesaikan, selanjutnya menerapkan social-emosional learning pada peserta didik dengan cara mulai hari dengan mambangun kedekatan emosional dengan peserta didik, menggunakan metode mengajar story telling atau bercerita, biasakan memberikan siswa tugas yang harus dikerjakan secara berkelompok, berikan kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan pendapatnya dan terakhir bantu siswa mengetahui perkembangan dirinya sendiri. Oleh karena itu tiga komponen tersebut saling berkaitan. Pada akhirnya ketiga komponen ini akan mewujudkan 6 elemen dari profil pelajar Pancasila.