Disusun oleh :
1. Sadira Rafa Alliyah (037123057)
2. Siti Amalia Azzahra (037123065)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah banyak
memberikan karunia- Nya berupa kekuatan, kesatuan, serta kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan penulisan makalah dalam bentuk sederhana ini,
sehingga penulis dapat memenuhi syarat untuk menyelesaikan tugas
perkuliahan dalam mata kuliah Pendidikan Karakter. Shalawat dan salam juga
penulis sanjungkan kehadiraan Nabi besar Muhammad SWT yang telah
membawa umat manusia dari alam kebodohan kepada alam yang penuh ilmu
pengetahuan. Adapun Judul dari makalah ini adalah " Pentingnya Penerapan
Nilai Karakter di Keluarga”. Dalam makalah ini penulis akan memaparkan
beberapa pengertian.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen mata kuliah Pendidikan Karakter, Kepada pihak yang sudah menolong
turut dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, Kami
sampaikan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1) Karakter Religius
Karakter Religius merupakan fikiran, perkataa, dan tindakan
seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada ketuhanan atau
ajaran agamanya Sahidjaya (2010: 7). Nilai religius ini ditanamkan
oleh keluarga, dimana anak-anak diajarkan untuk rajin beribadah
kepada Allah SWT dengan menunaikan shalat. Nilai-nilai
pendidikan karakter religius ditanamkan oleh keluarga dengan
alasan bahwa agama dianggap sebagai pondasi hidup, agar anak-
anak dapat bertahan di situasi apapun. Karena dengan
ditanamkannya nilai-nilai agama, maka memperoleh keselamatan
dunia akhirat.
2) Karakter Mandiri
Mandiri diartikan sebagai sikap yang tidak bergantung atau
bersandar kepada pihak-pihak lain (Suparman, 2003: 31). Karakter
mandiri yang diaplikasikan kepada anak menjadikan anak untuk
mandiri melakukan segala sesuatu sendiri selama masih mampu
tanpa selalu bergantung pada orang lain. Nilai mandiri juga
membuat anak-anak terbiasa mandiri dalam mengerjakan
kewajibannya. Dari pernyataan diatas, karakter mandiri
ditanamkan agar anak-anak menjadi pribadi yang mandiri, tidak
mudah tergantung kepada orang lain selama masih mampu
melaksanakannya sendiri.
4) Karakter jujur
Jujur diartikan lurus hati, tidak berbohong, tidak curang.
Jujur tidak hanya diucapkan, tetapi juga harus tercermin dalam
perilaku 58 sehari-hari (Naim, 2012: 132). Nilai karakter jujur yang
ditanamkan keluarga kepada anak mengajarkan anak agar selalu
terbuka terhadap masalah atau kesalahan yang diperbuat, nilai jujur
ditanamkan agar anak terbuka terhadap masalah yang dihadapinya.
Karakter jujur juga diterapkan agar anak-anak memiliki sikap
terbuka dan dapat dipercaya baik ucapan maupun perbuatannya.
6) Karakter disiplin
Karakter disiplin artinya perilaku yang dilakukan seseorang
dalam rangka mematuhi aturan yang ada (Samani, 2012: 121).
Nilai karakter disiplin yang ditanamkan oleh keluarga kepada anak
meliputi pengajaran tentang tanggung jawab, konsistensi dalam
memberikan aturan dan konsekuensi, serta memberikan contoh
perilaku yang terorganisir dan bertanggung jawab. Ini membantu
anak memahami pentingnya kedisiplinan dalam mencapai tujuan
dan menjalani kehidupan yang sukses.
7) Karakter Peduli sesama
Karakter peduli sesama dapat diartikan sebagai tindakan
yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat
yang membutuhkan (Samani, 2012: 51). Nilai karakter peduli
sesama yang ditanamkan oleh keluarga kepada anak meliputi
pengajaran tentang empati, kebaikan, dan memahami pentingnya
membantu orang lain. Ini bisa dilakukan dengan memberikan
contoh dalam tindakan sehari-hari, mendorong anak untuk berbagi
dan menghargai perbedaan, serta mendidik tentang pentingnya
mendukung mereka yang membutuhkan.
9) Gemar membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. Nilai karakter
gemar membaca yang ditanamkan oleh keluarga kepada anak
meliputi memberikan akses ke buku-buku yang menarik dan
relevan dengan minat mereka, mendukung waktu luang untuk
membaca, memberikan contoh dengan membaca secara aktif di
hadapan anak, dan mendorong diskusi tentang bacaan-bacaan
tersebut. Dengan cara ini, anak akan belajar menghargai dan
menikmati kegiatan membaca sebagai bagian penting dari
pengembangan diri mereka.
Berdasarkan paparan di atas, nilai-nilai karakter yang
ditanamkan dalam keluarga kepada anak-anak meliputi: Religius,
mandiri, tanggung jawab, peduli lingkungan, jujur, disiplin, peduli
sesama, patuh atau hormat dan gemar membaca. Dari beberapa
nilai karakter yang ditanamkan, tentunya setiap keluarga memiliki
beberapa persamaan dan perbedaan terkait dengan nilai-nilai
karakter yang ditanamkan pada diri seorang anak.
1) Metode keteladanan
Keteladanan merupakan metode yang lebih efektif dan
efisien. Karena anak cenderung meniru sosok orang tua atau
pendidiknya. Hal ini memang disebabkan secara psikologis, pada
fase-fase dimana siswa memang senang meniru, tidak saja yang
baik bahkan terkadang yang jelek pun mereka tiru. Metode
keteladanan yang diterapkan dalam keluarga kepada anak dengan
memberikan contoh yang baik, komunikasi terbuka, penggunaan
cerita inspiratif, keterlibatan aktif, refleksi dan evaluasi, serta
konsistensi, orang tua dapat memainkan peran yang berharga
dalam membantu anak-anak menjadi individu yang bertanggung
jawab, peduli, dan berintegritas.
2) Metode pembiasaan
Metode pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan
secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan.
Pembiasaan (habitation) sebenarnya berintikan pada pengalaman
yang dilakukan secara berulang-ulang. Bagi anak usia dini,
pembiasaan ini sangat penting. Karena dengan pembiasaan itulah
akhirnya suatu aktivitas akan menjadi milik anak dikemudian hari.
Pembiasaan yang baik akan membentuk sosok manusia yang
berkepribadian baik pula, sebaliknya pembiasaan yang buruk akan
membentuk sosok manusia yang berkepribadian yang buruk pula.
Begitulah biasanya yang terlihat dan terjadi pada diri seseorang.
Metode pembiasaan cukup efektif sebagai metode penanaman
nilai-nilai karakter dalam lingkungan keluarga.
3) Metode nasihat
Pada dasarnya, pemberian nasihat, anak-anak akan
mengetahui alasan tentang sesuatu entah itu sesuatu yang baik atau
pun tidak untuk mereka lakukan. Sebaiknya dengan pemberian
motivasi anak-anak akan lebih tertarik dan terdorong untuk
melakukan sesuatu. Dengan menerapkan metode nasehat yang
membangun dan mendukung ini, Orangtua dapat memainkan peran
yang penting dalam membimbing dan membantu anak-anak
mereka untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang
tangguh, bertanggung jawab, dan sukses dalam kehidupan.
5) Metode motivasi
Pemberian motivasi oleh orang tua dapat berupa
penghargaan terhadap sikap prilaku atau usaha belajar anak yang
baik. Pemberian motivasi atau hadiah merupakan metode yang
paling disenangi anak-anak. Metode ini diterapkan dalam
penanaman nilai-nilai karakter dalam lingkungan keluarga, karena
motivasi dianggap dapat membuat anak-anak semakin semangat.
A. SIMPULAN
Kunci utama keberhasilan dalam membangun karakter positif pada
anak adalah keteladanan dimana orang tua harus menjadi orang yang
memiliki karakter positif. Perbuatan dan amal baik ini bukan hanya
menjadi contoh nyata bagi anak tentang bagaimana karakter positif
terwujudkan dalam segala sikap, perkataan dan perbuatan kita, tetapi juga
menjadi penyemangat sekaligus untuk memudahkan anak kita dalam
proses tumbuh kembangnya. Pembentukan karakter adalah sebuah
perjalanan panjang dalam mendidik anak, hasilnya mungkin baru dapat
kita lihat setelah proses berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Tidak pernah ada satu „resep‟ mujarab yang dapat menjawab semua
permasalahan dalam menanamkan karakter positif pada anak. Kesediaan
untuk selalu belajar dan memperbaiki diri yang didasari kesadaran untuk
menjadi teladan dan contoh yang baik bagi anak-anak kita kunci
keberhasilannya. Semoga kita selalu diberi kesabaran dan kemudahan
untuk terus berjuang mendidik generasi mendatang untuk menjadi
manusia yang berkualitas dan berkarakter mulia.
DAFTAR PUSTAKA
Rena Berliana Octavia. (2023, October 23). Peran Orang Tua dalam
Meningkatkan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini - Kompasiana.com.
KOMPASIANA; Kompasiana.com.