Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENTINGNYA PENERAPAN NILAI KARAKTER DI KELUARGA


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Karakter
Dosen pengampu : Tatang Muhajang, M.Ag.

Disusun oleh :
1. Sadira Rafa Alliyah (037123057)
2. Siti Amalia Azzahra (037123065)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah banyak
memberikan karunia- Nya berupa kekuatan, kesatuan, serta kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan penulisan makalah dalam bentuk sederhana ini,
sehingga penulis dapat memenuhi syarat untuk menyelesaikan tugas
perkuliahan dalam mata kuliah Pendidikan Karakter. Shalawat dan salam juga
penulis sanjungkan kehadiraan Nabi besar Muhammad SWT yang telah
membawa umat manusia dari alam kebodohan kepada alam yang penuh ilmu
pengetahuan. Adapun Judul dari makalah ini adalah " Pentingnya Penerapan
Nilai Karakter di Keluarga”. Dalam makalah ini penulis akan memaparkan
beberapa pengertian.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen mata kuliah Pendidikan Karakter, Kepada pihak yang sudah menolong
turut dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, Kami
sampaikan terima kasih.

Bogor, 16 Maret 2024

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membentuk karakter tidak bisa dilakukan secara instan, namun


dibutuhkan proses yang berkesinambungan, sistematis, menyeluruh, dan
terus menerus tidak boleh berhenti Salim (2013: 289). Oleh karena itu,
membentuk karakter anak harus dimulai sedini mungkin. Berbagai
pendidikan dan pengalaman yang dilalui anak semenjak perkembangan
pertamanya memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan
karakter diri secara utuh ( Arismantoro, 2008: 124).

Pendidikan karakter memerlukan peneladanan dan pembiasaan.


Pembiasaan untuk berbuat baik, pembiasaan untuk berperilaku jujur,
tolong menolong, toleransi, malu berbuat curang, malu bersikap malas,
malu membiarkan lingkungan kotor.

Ada 18 nilai dalam pendidikan karakter menurut Departemen


Pendidikan Nasional adalah: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.

Pendidikan pertama dan utama adalah orang tua. Mereka


bertanggung jawab penuh atas kemajuan perkembangan anak
kandungnya, karena sukses tidaknya anak sangat tergantung kepaa
pengasuhan, perhatian, dan pendidikannya (Abdillah, 2013 : 2).

Keluarga adalah sekolah pertama kebajikan. Dalam keluarga kita


belajar tentang cinta, komitmen, pengorbanan, dan meyakini sesuatu yang
lebih besar daripada diri kita sendiri, keluarag adalah peletak dasar
pendidikan moral (Fita dan Zamroni, 2014 : 58). Keluarga memegang
peranan yang sangat penting dalam berlangsungnya proses pendidikan
dan pembentukan perilaku anak yang sesuai dengan nilai karakter yang
ada di dalam masyarakat (Setiardi, 2017 : 136).
Mengingat betapa pentingnya keluarga dan peran orang tua, maka
kesibukan kerja bukanlah suaru alas an orang tua meninggalkan tugas
pokok mereka sebagai pendidik anak – anak Ketika mereka berada di
rumah karena orang tua adalah bagian dari Pendidikan anak. Hal itu
terjadi karena Pendidikan Karakter dari lingkungan keluarga dianggap
penting dan perlu bagi perkembangan seorang anak. Kesadaran orang tua
tentang pentingya Pendidikan Karakter bahwa bukan hanya sekolahlah
yang bertanggung jawab terhadap Pendidikan anak – anaknya, akan tetapi
setidaknya orang tua dan lembaga Pendidikan harus mampu bekerja sama
dalam menumbuhkan karakter – karakter positif bagi perkembangan
seorang anak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja nilai-nilai karakter yang ditanamkan keluarga pada anak?


2. Bagaimana metode penanaman nilai – nilai karakter keluarga pada
anak?
3. Bagaimana peran orang tua dalam menanamkan dan memperkuat nilai
– nilai Pendidikan karakter kepada anak- anak?

C. Tujuan

1. Mengetahui nilai – nilai karakter yang ditanamkan pada keluarga pada


anak
2. Mengetahui bagaimana metode penanaman nilai – nilai karakter
keluarga pada anak
3. Mengetahui peran orang tua dalam menanamkan dan memperkuat
nilai – nilai Pendidikan karakter kepada anak- anak
BAB II
PEMBAHASAN

A. Nilai- Nilai Karakter yang ditanamkan keluarga pada Anak

1) Karakter Religius
Karakter Religius merupakan fikiran, perkataa, dan tindakan
seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada ketuhanan atau
ajaran agamanya Sahidjaya (2010: 7). Nilai religius ini ditanamkan
oleh keluarga, dimana anak-anak diajarkan untuk rajin beribadah
kepada Allah SWT dengan menunaikan shalat. Nilai-nilai
pendidikan karakter religius ditanamkan oleh keluarga dengan
alasan bahwa agama dianggap sebagai pondasi hidup, agar anak-
anak dapat bertahan di situasi apapun. Karena dengan
ditanamkannya nilai-nilai agama, maka memperoleh keselamatan
dunia akhirat.

2) Karakter Mandiri
Mandiri diartikan sebagai sikap yang tidak bergantung atau
bersandar kepada pihak-pihak lain (Suparman, 2003: 31). Karakter
mandiri yang diaplikasikan kepada anak menjadikan anak untuk
mandiri melakukan segala sesuatu sendiri selama masih mampu
tanpa selalu bergantung pada orang lain. Nilai mandiri juga
membuat anak-anak terbiasa mandiri dalam mengerjakan
kewajibannya. Dari pernyataan diatas, karakter mandiri
ditanamkan agar anak-anak menjadi pribadi yang mandiri, tidak
mudah tergantung kepada orang lain selama masih mampu
melaksanakannya sendiri.

3) Karakter tanggung jawab


Tanggung jawab adalah sikap dari perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan, negara dan Tuhan (Mustari, 2014: 19). Bahwa dengan
ditanamkannya nilai tanggung jawab anak-anak akan terbiasa
mengetahui kewajiban yang harus mereka kerjakan. Seperti
tanggung jawab mereka untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh guru di sekolah dan juga dalam peduli akan kebersihan dan
kerapian setelah bermain di rumah. Orang tua harus sigap dalam
menanamkan rasa tanggung jawab. Nilai- nilai tanggung jawab
dianggap penting karena dengan ditanamkannya nilai tanggung
jawab anak-anak menjadi lebih memahami tugas-tugas mereka dan
konsekuensi atas apa yang mereka lakukan. Berdasarkan paparan
data di atas, nilai tanggung jawab ditanamkan oleh keluarga karena
dengan ditanamkannya nilai tanggung jawab anak menjadi
memahami apa tugas dan kewajiban mereka serta mampu
menanggung konsekuensi dari apa yang mereka lakukan.

4) Karakter jujur
Jujur diartikan lurus hati, tidak berbohong, tidak curang.
Jujur tidak hanya diucapkan, tetapi juga harus tercermin dalam
perilaku 58 sehari-hari (Naim, 2012: 132). Nilai karakter jujur yang
ditanamkan keluarga kepada anak mengajarkan anak agar selalu
terbuka terhadap masalah atau kesalahan yang diperbuat, nilai jujur
ditanamkan agar anak terbuka terhadap masalah yang dihadapinya.
Karakter jujur juga diterapkan agar anak-anak memiliki sikap
terbuka dan dapat dipercaya baik ucapan maupun perbuatannya.

5) Karakter peduli lingkungan


Peduli lingkungan artinya peduli terhadap lingkungan yang
kotor atau tidak sejuk dipandang (Samani, 2012: 51). Nilai karakter
peduli lingkungan yang ditanamkan oleh keluarga kepada anak
sangat penting dalam membentuk kesadaran lingkungan mereka.
Ini bisa dilakukan dengan memberikan contoh, mendidik tentang
pentingnya menjaga lingkungan, dan mendorong partisipasi dalam
kegiatan yang mendukung keberlanjutan lingkungan.

6) Karakter disiplin
Karakter disiplin artinya perilaku yang dilakukan seseorang
dalam rangka mematuhi aturan yang ada (Samani, 2012: 121).
Nilai karakter disiplin yang ditanamkan oleh keluarga kepada anak
meliputi pengajaran tentang tanggung jawab, konsistensi dalam
memberikan aturan dan konsekuensi, serta memberikan contoh
perilaku yang terorganisir dan bertanggung jawab. Ini membantu
anak memahami pentingnya kedisiplinan dalam mencapai tujuan
dan menjalani kehidupan yang sukses.
7) Karakter Peduli sesama
Karakter peduli sesama dapat diartikan sebagai tindakan
yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat
yang membutuhkan (Samani, 2012: 51). Nilai karakter peduli
sesama yang ditanamkan oleh keluarga kepada anak meliputi
pengajaran tentang empati, kebaikan, dan memahami pentingnya
membantu orang lain. Ini bisa dilakukan dengan memberikan
contoh dalam tindakan sehari-hari, mendorong anak untuk berbagi
dan menghargai perbedaan, serta mendidik tentang pentingnya
mendukung mereka yang membutuhkan.

8) Karakter patuh atau hormat


Karakter patuh atau hormat adalah sikap menghargai diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan, memperlakukan orang lain
seperti keinginan untuk dihargai, beradab dan sopan, tidak
melecehkan dan menghina orang lain, tidak menilai orang lain
sebelum mengenalinya dengan baik ( Samani, 2012 : 53) . Nilai
karakter patuh atau hormat yang ditanamkan oleh keluarga kepada
anak meliputi pengajaran tentang menghormati otoritas,
menghargai perbedaan pendapat, dan berperilaku dengan sopan
santun terhadap orang lain. Ini dapat dicapai dengan memberikan
contoh sikap hormat kepada anggota keluarga dan orang lain di
sekitar mereka, serta memberikan pengertian tentang pentingnya
mematuhi aturan dan norma sosial yang berlaku.

9) Gemar membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. Nilai karakter
gemar membaca yang ditanamkan oleh keluarga kepada anak
meliputi memberikan akses ke buku-buku yang menarik dan
relevan dengan minat mereka, mendukung waktu luang untuk
membaca, memberikan contoh dengan membaca secara aktif di
hadapan anak, dan mendorong diskusi tentang bacaan-bacaan
tersebut. Dengan cara ini, anak akan belajar menghargai dan
menikmati kegiatan membaca sebagai bagian penting dari
pengembangan diri mereka.
Berdasarkan paparan di atas, nilai-nilai karakter yang
ditanamkan dalam keluarga kepada anak-anak meliputi: Religius,
mandiri, tanggung jawab, peduli lingkungan, jujur, disiplin, peduli
sesama, patuh atau hormat dan gemar membaca. Dari beberapa
nilai karakter yang ditanamkan, tentunya setiap keluarga memiliki
beberapa persamaan dan perbedaan terkait dengan nilai-nilai
karakter yang ditanamkan pada diri seorang anak.

B. Metode penanaman nilai – nilai karakter keluarga pada Anak

Pendidikan Karakter sangat penting diterapkan dalam lingkungan


keluarga, karena pada dasarnya, anak tumbuh dan berkembang
pertama kali dalam lingkungan keluarga. Dalam lingkungan keluarga,
anak-anak belajar 61 hal-hal dasar sebelum mereka terjun ke dalam
lingkungan yang lebih luas seperti sekolah dan Masyarakat.

1) Metode keteladanan
Keteladanan merupakan metode yang lebih efektif dan
efisien. Karena anak cenderung meniru sosok orang tua atau
pendidiknya. Hal ini memang disebabkan secara psikologis, pada
fase-fase dimana siswa memang senang meniru, tidak saja yang
baik bahkan terkadang yang jelek pun mereka tiru. Metode
keteladanan yang diterapkan dalam keluarga kepada anak dengan
memberikan contoh yang baik, komunikasi terbuka, penggunaan
cerita inspiratif, keterlibatan aktif, refleksi dan evaluasi, serta
konsistensi, orang tua dapat memainkan peran yang berharga
dalam membantu anak-anak menjadi individu yang bertanggung
jawab, peduli, dan berintegritas.

2) Metode pembiasaan
Metode pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan
secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan.
Pembiasaan (habitation) sebenarnya berintikan pada pengalaman
yang dilakukan secara berulang-ulang. Bagi anak usia dini,
pembiasaan ini sangat penting. Karena dengan pembiasaan itulah
akhirnya suatu aktivitas akan menjadi milik anak dikemudian hari.
Pembiasaan yang baik akan membentuk sosok manusia yang
berkepribadian baik pula, sebaliknya pembiasaan yang buruk akan
membentuk sosok manusia yang berkepribadian yang buruk pula.
Begitulah biasanya yang terlihat dan terjadi pada diri seseorang.
Metode pembiasaan cukup efektif sebagai metode penanaman
nilai-nilai karakter dalam lingkungan keluarga.

3) Metode nasihat
Pada dasarnya, pemberian nasihat, anak-anak akan
mengetahui alasan tentang sesuatu entah itu sesuatu yang baik atau
pun tidak untuk mereka lakukan. Sebaiknya dengan pemberian
motivasi anak-anak akan lebih tertarik dan terdorong untuk
melakukan sesuatu. Dengan menerapkan metode nasehat yang
membangun dan mendukung ini, Orangtua dapat memainkan peran
yang penting dalam membimbing dan membantu anak-anak
mereka untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang
tangguh, bertanggung jawab, dan sukses dalam kehidupan.

4) Metode hukuman atau punishment


Pemberian hukuman merupakan metode penerapan
pendidikan karakter yang diterapkan dalam 66 penanaman nilai-
nilai karakter dalam lingkungan keluarga, karena hukuman
dianggap dapat membuat anak jera dan bahkan menjadi jaminan
anak-anak untuk menjadi lebih baik.

5) Metode motivasi
Pemberian motivasi oleh orang tua dapat berupa
penghargaan terhadap sikap prilaku atau usaha belajar anak yang
baik. Pemberian motivasi atau hadiah merupakan metode yang
paling disenangi anak-anak. Metode ini diterapkan dalam
penanaman nilai-nilai karakter dalam lingkungan keluarga, karena
motivasi dianggap dapat membuat anak-anak semakin semangat.

C. Peran orang tua dalam menanamkan dan memperkuat nilai –


nilai Pendidikan karakter kepada anak- anak

Peran orang tua sangat penting dalam menanamkan dan


memperkuat nilai-nilai pendidikan karakter kepada anak-anak. Berikut
adalah beberapa cara bagaimana orang tua dapat melakukan hal ini:
1. Memberikan Teladan yang Baik: Orang tua harus menjadi
contoh yang baik bagi anak-anak mereka. Mereka harus
menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai karakter
yang ingin mereka tanamkan, seperti kejujuran, tanggung
jawab, dan empati.

2. Komunikasi yang Terbuka: Orang tua perlu membuka saluran


komunikasi dengan anak-anak mereka. Mereka harus
mendengarkan perasaan dan pendapat anak-anak mereka, serta
memberikan pandangan mereka tentang pentingnya nilai-nilai
karakter dalam kehidupan sehari-hari.

3. Memberikan Pendidikan Moral: Orang tua harus secara aktif


mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak-anak mereka, seperti
menghormati orang lain, menghargai perbedaan, dan memiliki
empati terhadap orang lain.

4. Memberikan Penguatan Positif: Orang tua harus memberikan


penguatan positif ketika anak-anak mereka menunjukkan
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai karakter yang
diinginkan. Ini bisa berupa pujian, pengakuan, atau
penghargaan lainnya.

5. Konsistensi dan Kesabaran: Penting bagi orang tua untuk


konsisten dalam menanamkan nilai-nilai karakter dan bersabar
dalam membimbing anak-anak mereka. Perubahan perilaku dan
pembentukan karakter memerlukan waktu dan konsistensi.

Dengan mempraktikkan pendekatan ini secara konsisten, orang tua


dapat membantu membangun dasar yang kuat untuk pengembangan
karakter anak-anak mereka, membantu mereka menjadi individu yang
bertanggung jawab, empatik, dan bermoral.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Kunci utama keberhasilan dalam membangun karakter positif pada
anak adalah keteladanan dimana orang tua harus menjadi orang yang
memiliki karakter positif. Perbuatan dan amal baik ini bukan hanya
menjadi contoh nyata bagi anak tentang bagaimana karakter positif
terwujudkan dalam segala sikap, perkataan dan perbuatan kita, tetapi juga
menjadi penyemangat sekaligus untuk memudahkan anak kita dalam
proses tumbuh kembangnya. Pembentukan karakter adalah sebuah
perjalanan panjang dalam mendidik anak, hasilnya mungkin baru dapat
kita lihat setelah proses berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Tidak pernah ada satu „resep‟ mujarab yang dapat menjawab semua
permasalahan dalam menanamkan karakter positif pada anak. Kesediaan
untuk selalu belajar dan memperbaiki diri yang didasari kesadaran untuk
menjadi teladan dan contoh yang baik bagi anak-anak kita kunci
keberhasilannya. Semoga kita selalu diberi kesabaran dan kemudahan
untuk terus berjuang mendidik generasi mendatang untuk menjadi
manusia yang berkualitas dan berkarakter mulia.
DAFTAR PUSTAKA

Ni. (2019, July 22). PENTINGNYA PERAN ORANG TUA DALAM


PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA SEKOLAH DASAR.
ResearchGate; unknown.

Rena Berliana Octavia. (2023, October 23). Peran Orang Tua dalam
Meningkatkan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini - Kompasiana.com.
KOMPASIANA; Kompasiana.com.

Anda mungkin juga menyukai