Anda di halaman 1dari 19

GIS

PENGANTAR
ANALISIS SPASIAL

Bahri, S.ST, M.Kes


Poltekkes Kemenkes Semarang
Salah satu kelebihan dari GIS
adalah mampu melakukan analisa
spasial.
Terdapat dua modul penting yang
dapat digunakan dalam
melakukan analisa spasial yaitu
Analysist Tools (vector) dan
Spatial Analyst Tool (raster)
Data raster adalah data yang
digambarkan dengan struktur grid (cell)
atau piksel, dimana setiap piksel
menunjukkan satu nilai.
Data raster paling sering ditemukan pada
data penginderaan jauh, relief berbayang
dan data topografi, citra satelit, dan citra
udara.
Data vektor mewakili data geografis
yang disimbolkan sebagai titik, garis,
atau poligon

Data vektor mewakili data


geografis yang disimbolkan
sebagai titik, garis, atau poligon
Analisis Overlay Peta
(Tumpang Susun)
pada ArcGIS
• Overlay Peta dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara salah satunya
dengan menggukan software GIS.
• Toolset overlay pada terdiri dari
beberapa tool yang dapat digunakan
untuk melakukan operasi tumpang
susun.
• Tool erase digunakan untuk
menghapus bagian fitur yang
overlap dengan fitur erase
(polygon).
• Fitur yang tidak overlap dengan
fitur erase akan disimpan
sebagai fitur baru seperti
diilustrasikan pada Gambar
dibawah.
• Dapat terlihat bahwa fitur
polygon 1 adalah fitur input
yang akan di-erase oleh fitur
polygon 2.
Gambar Ilustrasi penggunaan tool erase
• Tool identity digunakan untuk
menentukan overlap antara fitur
input dan fitur identity.
• Keseluruhan bagian dari fitur input
dan bagian overlap antara fitur
input dengan fitur identity akan
menjadi file baru.
• Tool identity memiliki sedikit
kesamaan dengan tool intersect.
• Perbedaannya adalah jika tool
identity tetap menjaga keseluruha
bagian dari fitur input, sedangkan
tool intersect hanya. menjaga
bagian fitur yang overlap saja.
• Tool intersect
digunakan untuk
menentukan overlap
antar fitur-fitur input.
• Bagian yang overlap
antar fitur input akan
dijadikan file fitur
baru.
• Tool spatial join
digunakan untuk.
menggabungkan dua
tabel dengan
menggunakan korelasi
spasial di antara fitur dari
masing-masing tabel.
• Spatial join dapat
dilakukan meskipun tidak
terdapat field kunci pada
masing-masing tabel
karena yang digunakan
adalah korelasi spasial.
• Tool symmetrical
difference digunakan
untuk membuat fitur
kelas baru dari dua
fitur polygon yang
saling overlap.
• Hanya fitur yang tidak
overlap yang akan
dijadikan fitur baru.
• Tool union digunakan
untuk menggabungkan
dua atau lebih fitur
polygon.
• Seluruh fitur dan data
atributnya digunakan
pada fitur baru, baik itu
pada bagian yang
overlap maupun yang
tidak.
• Tool update digunakan
untuk menghitung bagian
yang overlap antara fitur
input dan fitur update.
• Data atribut dan geometri
fitur input-diganti oleh
atribut dan geometri fitur
update.
BUFFER adalah salah satu tool di
ArcGIS yang digunakan untuk
membuat polygon dengan jarak
sesuai dengan rentang nilai yang
digunakan.
Buffer merupakan bentuk lain
dari teknik analisis yang
mengidentifikasi hubungan
antara suatu titik dengan area
di sekitarnya atau disebut
sebagai Proximity Analysis
(analisis faktor kedekatan).
Selain Union dan Clip, Merge merupakan fasilitas Geoprocessing yang fungsinya
menggabungkan dua shape file menjadi satu. Misalnya kita memiliki dua data
land-use, pemukiman padat dan tidak padat seperti gambar di atas. Kedua tipe
land-use tersebut akan digabungkan menjadi satu.
• Autokorelasi spasial
merupakan teknik dalam analisis
spasial untuk mengukur
kemiripan nilai atribut dalam
suatu ruang (jarak, waktu dan
area). Jika terdapat pola
sistematik dalam nilai atribut
tersebut,maka terdapat
autokorelasi spasial.
• Data spasial adalah data yang
memuat adanya informasi lokasi
atau geografis dari suatu
wilayah.
Pengukuran autokorelasi
spasial untuk data spasial
dapat dihitung
menggunakan
metode Moran’s Index
(Indeks Moran), Geary’s C,
dan Tango’s excess.
Karakteristik umum pola
spasial: bergerombol
(clustered), acak (random),
dan menyebar (dispersed).
• Nilai 1 berarti hubungan positif dengan
pola clustered. Artinya, atribut yang
karakteristiknya serupa cenderung
berdekatan satu sama lain
• Nilai -1 berarti hubungan negatif dengan
pola dispersed
• Nilai Indeks Moran yg berada pada
rentang 0 < I ≤ 1 menunjukkan adanya
autokorelasi spasial positif namun jika
mendekati nol korelasinya dapat dikatakan
lemah
• Jika yang didapatkan nilai indeks moran’s
0, maka tidak ada autokorelasi spasial
yang terindikasi
• Hipotesis alternatif terbukti apabila nilai Z-
score lebih besar dari nilai Zα/2 (1,96)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai