Anda di halaman 1dari 11

ISBN 978-602-72245-0-6

Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan


Makassar, 29 Januari 2015

Urban Heat Island dan Upaya Penanganannya


ROSMINI MARU
Jurusan Geografi, FMIPA, Universitas Negeri Makassar
Jln. Daeng Tata Raya Makassar 90224
email: rosminimaru@yahoo.com

ABSTRAK
Fenomena urban heat island (UHI) merupakan suatu fenomena yang banyak dikaji oleh para
pengkaji iklim di dunia, termasuk di Indonesia. Fenomena ini ditandai dengan semakin meningkatnya
suhu kawasan pusat kota dibandingkan dengan kawasan di sekitarnya. Berdasarkan beberapa
penelitian diketahui bahwa fenomena ini merupakan salah satu sumber utama yang menyebabkan
terjadinya peningkatan suhu bumi atau pemanasan global (Tursilowati, 2012). Fenomena ini terus
meningkat seiring dengan terjadinya urbanisasi dan pertumbuhan kota. Oleh karena itu, perlu
dilakukan upaya seperti pengadaan green open space (GOS), dinding putih atau atap putih bagi rumah
dan kantor, roof gorden, dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan untuk menekan laju peningkatan
fenomena tersebut.

Kata Kunci: penanganan pemanasan global, urban heat island

PENDAHULUAN UHI ditandai dengan terjadinya peningkatan


Proses urbanisasi yang berlangsung secara suhu di kota, dimana pusat kota mempunyai
terus menerus menyebabkan terjadinya suhu lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
peningkatan jumlah penduduk, seperti yang disekitarnya. Hal tersebut digambarkan Voogt
terjadi pada beberapa kota besar di Indonesia (2002) dalam Gambar 2. Kajian mengenai
seperti Jakarta, Makassar, dan lain-lain urban heat island telah dijalankan di banyak
(Gambar 1). Hal tersebut memberi dampak kota-kota besar di dunia seperti di New York,
kepada meningkatnya keperluannya dasar Tokyo, Tailand, Singapura, Kuala Lumpur,
penduduk seperti perumahan, jalanan, New York, Nanjing, Jakarta dan lain-lain oleh
kesehatan, dan lain-lain, maka semakin pengkaji-pengkaji terdahulu. Secara
bangunana di perkotaan semakin padat. keseluruhannya, hasil kajian menunjukkan
Selanjutnya, menyebabkan terbentuknya telah berlakunya fenomena urban heat island
fenomena UHI di kawasan tersebut. Fenomena kota di kawasan-kawasan tersebut.

Gambar 1. Trend penduduk Kota Jakarta tahun 1870-2011 (Anon, 2013)


.

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~84~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015

Gambar 2. Fenomena UHI secara reruang dalam bentuk isoterma tertinggi di tengah gambar seperti sebuah pulau haba
(Voogt, 2002)

Masalah ini telahpun menjadi isu dan Peningkatan suhu yang berlaku di Kotaraya
masalah tempatan dan antarabangsa, sehingga Jakarta berlaku juga di kota-kota lain di
ia memerlukan usaha menanganinya dengan Indonesia. Berdasarkan data Badan
berkesan. Bahagian ini cuba menguraikan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
langkah-langkah menangani fenomena urban (BMKG) di ketahui berlaku peningkatan suhu
heat island yang telah di kesan di Kotaraya di kebanyakan kota di Indonesia dalam masa
Jakarta. Dalam konteks ini langkah-langkah 10 tahun terakhir ini seperti Pulau Bawean,
menangani yang akan dihuraikan adalah Jawa Timur sebesar 1.15◦C, Waingapu, Nusa
berasaskan kepada kajian-kajian sebelumnya. Tenggara Timur (NTT) sebesar 1.11◦C,
Kupang NTT sebesar 1.35◦C, Jayapura sebesar
METODE 1.22◦C, Wamena sebesar 1.38◦C, dan Merauke
Masalah Urban heat island Kota ini sebesar 1.15◦C (Ranren, 2010). Oleh kerana
bukanlah merupakan suatu fenomena itu, dengan peningkatan suhu satu darjah
mikroiklim kota yang mudah ditangani celcius ini dalam masa 10 tahun adalah
sekalipun melibatkan badan pemerintah dan dianggap sangat tinggi.
badan bukan pemerintah (Shaharuddin at al. Masyarakat kota pada umumnya telah
2006; Shaharuddin 2012). Peningkatan suhu terbiasa dan melakukan penyesuaian terhadap
terus berlaku di berbagai kota-kota besar di suhu yang tinggi yang berlaku pada kawasan
dunia pada umumnya dan khasnya di Jakarta. tersebut. Salah satu penyebabnya adalah
Gejala peningkatan suhu udara sama ada kebiasaan masyarakat menerima panas di
waktu siang ataupun waktu malam telah Kotaraya Jakarta kerana berada di kawasan
dirasakan di Jakarta. Berdasarkan hasil kajian iklim tropika. Ia mengalami panas pada saat
ini suhu maksimum di Kotaraya Jakarta boleh musim kemarau dan sejuk pada masa musim
mencapai sehingga 42.90◦C terutamanya pada hujan. Ini berlaku secara semula jadi selama
hari kerja pada bulan Oktober 2012. Suhu enam bulan sekali dalam setahun. Hal ini juga
minimum pula dicerap pada waktu malam iaitu berlaku pada berbagai negara-negara iklim
24.24◦C di Play Over Pondok Kopi.

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~85~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015

teropika lainnya termasuklah di Kuala Lumpur lain-lain, seperti kajian yang telah dilakukan di
(Shaharuddin, 2012). Kuala Lumpur (Shaharuddin, 2012).
Berdasarkan hasil kerja lapangan tahun Meningkatnya penggunaan listrik memberi
2012 sebanyak 50 responden telah kesan kepada meningkatnya biaya pembiayaan
diwawancarai yang diambil secara acak dan yang dibebankan kepada pihak kota raya
hasilnya adalah lebih daripada 70 persen tidak (Shen-Chieh 2000). Berbagai kajian tentang
mengetahui bahawa suhu Jakarta yang tinggi UHI di berbagai kota di Indonesia seperti
disebabkan oleh peningkatan suhu yang Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta
berlaku dari masa ke masa. Walaupun tidak dengan data satelit menunjukkan adanya
faham bahawa penyebab panas adalah peningkatan suhu yang merupakan salah satu
peningkatan suhu yang berlaku dari masa ke petunjuk adanya perubahan iklim. Apabila
semasa, namun masyarakat Jakarta merasa fenomena ini terus berlanjutan maka ia
tidak nyaman dengan suhu yang panas. Hasil memberi kesan kepada peningkatan suhu
kajian selanjutnya menunjukkan 95 persen global (Sin dan Chang 2004).
yang merasa tidak nyaman dan selebihnya 5 Selain itu, Keadaan ini mempunyai
persen responden merasa tidak nyaman hubungan dengan perubahan guna tanah yang
kadang-kadang nyaman. Ketidaknyamanan berlaku akibat proses pemkotaan dan
juga ditunjukkan dengan ramainya warga kota peningkatan aktiviti antropogenik (Tursilowati
menggunakan penutup muka sama ada pada 2012). Bahkan, panas yang tersimpan pada
saat naik bus ataupun menaiki motorsikal kawasan kota akan menghasilkan pendinginan
(Gambar 3). Keadaan ini berlaku untuk pada waktu malam adalah lebih lambat. Hal ini
melindungi diri daripada panas dan akan mengakibatkan rata-rata suhu purata
pencemaran udara yang sangat tinggi di lebih panas di kawasan kota berbanding
Kotaraya Jakarta. dengan kawasan luar kota terutamanya pada
Peningkatan suhu yang terus berlanjutan waktu malam. Kesan ini disebabkan oleh
di kawasan kota ternyata memberi impak kurangnya tumbuh-tumbuhan di kawasan kota,
kepada meningkatnya penggunaan listrik di sungai dan badan air, serta semakin banyaknya
kawasan kota. Ini disebabkan meningkatnya binaan gedung-gedung yang tinggi di kawasan
penggunaan pendinginan hawa, peti sejuk dan kota.

(a)

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~86~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015

(b)

Gambar 3. Foto orang menggunakan penutup muka: (a) di atas motosikal; dan (b) di dalam bas Trans Jakarta

PEMBAHASAN cuba untuk membuat model morfometri kota


Berdasarkan hasil kajian ini fenomena yang dapat digunakan dalam menangani
UHI sudah menjadi suatu fenomena yang fenomena UHI dengan menentukan indeks
serius. Oleh itu, diperlukan suatu langkah yang kawasan hadapan (FAI). Sekiranya laluan
tepat dalam usaha menangani serta angin seimbang dengan bahang panas yang
mengurangkan peningkatan suhu sehingga masuk ke dalam kota maka ia akan
tidak memberi impak kepada kerugian yang mengurangkan pembentukan UHI.
lebih besar dan serius. Kedua, menggunakan bahan binaan
Berdasarkan Shaharuddin (2012) telah berwarna putih atau cerah apabila membina
membuat satu rumusan kepada enam kategori rumah, kantor, tempat letak kereta sehingga
yaitu, (i) pengubahsuaian geometri kota; mengurangkan penyerapan bahang panas di
(ii) meningkatkan albedo atau pantulan panas permukaan kota (Ahmad & Lockwood 1979).
oleh permukaan kota melalui penggunaan Hal ini selari dengan kajian yang telah
permukaan yang berwarna cerah; (iii) dijalankan oleh Rosenfeld et al. (1995) dan
menghemat penggunaan listrik; (iv) Bretz et al. (1997) di Sacramento dan Florida.
merencanakan system pengangkutan yang Kedua-dua kajian tersebut mendapati albedo
baik; (v) menggunakan permukaan yang telap sebuah kota dapat meningkat secara beransur-
air; dan (vi) menggunakan permukaan ansur sekiranya permukaan albedo tinggi
bertanaman dipilih untuk menggantikan bahan-bahan gelap
Pertama, pada prinsipnya terdapat semasa penyelenggaraan bumbung dan jalan
berbagai huraian tentang langkah yang boleh raya secara berlanjutan. Oleh itu, keadaan ini
digunakan untuk mengurangkan suhu adalah sesuai dengan program permukaan
sehingga tidak terbentuknya fenomena UHI. sejuk (A 'Cool Surfaces' Labeling
Pertama, pengubahsuaian geometri kota dapat Program) (Rosenfeld at al.1995). Program
dilakukan pada perancangan bangunan, seperti tersebut memberikan label kepada berbagai
kajian yang telah dijalankan oleh Okeil (2010) produk bahan binaan yang memenuhi
di Abu Dhabi United Arab Emirates dan Wong piawaian albedo yang tinggi. Selain itu,
et. al (2010) di Nanjing. Wong et al. (2010) dilakukan penggantian terhadap binaan atau

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~87~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015

bumbung yang mempunyai albedo rendah daripada berbagai pihak, antaranya berbagai
kepada albedo tinggi. Dengan cara ini, maka pengeluar cat menyatakan minat mereka untuk
diharapkan meningkatnya pantulan di menyertai program pelabelan dengan suatu
permukaan kota sehingga ia dapat label 'permukaan sejuk'. Hal tersebut suda
mengurangkan pembentukan fenomena UHI. diterapkan di California (Gambar 4) dan di
Ternyata program ini mendapat perhatian Yunani (Gambar 5)

Gambar 4. High Desert Government Center di California

Gambar 5. Bangunan rumah dengan bumbung berwarna putih di Yunani

Ketiga, menghemat penggunaan listrik mengurangkan penggunaan pendingin hawa


dapat dilakukan oleh setiap orang seperti tidak atau air conditioner (AC), dan seterusnya
menyalakan lampu yang tidak digunakan. dapat mengurangkan perlepasan CFC ke
Perancangan bangunan, membuat jendela pada atmosfera. Kaedah ini pun telah dijalankan di
binaan rumah, kantor sehingga ia dapat Spain’s north shore (gambar 6).

Gambar 6. Bangunan rumah tidak menggunakan penyejuk ruangan di Spain’s north shore

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~88~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015

Selain itu, tindakan mematikan lampu ataupun pihak masyarakat. Kaedah ini mudah
pada masa rehat, ketika kantor di tutup, dan dijalankan dengan biaya yang rendah. Selain
pada waktu tidur di rumah boleh itu, bangunan hemat listrik yang pertama di
mengurangkan penggunaan elektrik dan dunia akan diperkenalkan di San Fransisco.
pembebusan gas rumah hijau. Tindakan yang Sistem bangunan ini disebut 'FROG Zero'. Ia
sama perlu dilakukan iaitu mengurangkan adalah satu pendekatan rekabentuk yang
penggunaan mesin cuci, rice cooker, dan iron fleksibel yang tidak memberikan pelepasan
pada waktu malam atau masa penggunaan karbon. Bangunan ini menggunakan listrik
maksimum. Langkah ini merupakan kaedah solar aktif, sehingga secara otomatis dapat
menangani fenomena UHI dengan biaya yang meningkatkan kenyamanan terma di kawasan
rendah dan sangat mudah dijalankan oleh tersebut (Archives 2008) (Gambar 7).
berbagai pihak termasuklah pihak pemerintah

Gambar 7. Projek 'FROG Zero' di San Fransisco

Keempat, sistem pengangkutan yang baik lancar dan dapat dilalui oleh bus-bus yang
boleh dilakukan dengan menggunakan bus berukuran besar. Justeru, dapat mengurangkan
umum yang dapat membawa banyak orang kesesakan jalan raya dan peningkatan suhu
sehingga dapat menghemat minyak dan kota. Hal ini pun telah dijalankan di Kotaraya
mengurangkan perlepasan CO dan CO2. Selain Jakarta dengan Bus Way, namun hasilnya
itu penggunaan sistem pengangkutan umum belum maksimal kerana terdapat berbagai jenis
dapat mengurangkan kesesakan di jalan raya. kenderaan yang digunakan seperti 'mikrolet'
Langkah ini telah dijalankan di Kotaraya dan motosikal. Justeru, ianya memberi impak
Jakarta seperti pengangkutan umum kepada kesesakan jalan raya di kawasan
menggunakan komuter, busway, dan bus tersebut.
umum lainnya. Namun, hal ini masih perlu Kelima, memperbanyakan pemukaan
ditingkatkan sehingga ia dapat mengurangkan yang telap air seperti membuat pancuran air di
kesesakan jalan raya dan mengurangkan halaman rumah dan kantor. Selain itu dapat
pembentukan fenomena UHI. Pengangkutan membuat kolam yang dapat digunakan sebagai
yang baik dapat dilakukan apabila jalan raya tempat memancing ikan dan riadah.
dapat dilalui oleh kereta-kereta yang Memperbanyakan permukaan telap air dapat
berukuran besar seperti bus. Oleh itu, program meningkatkan kelembapan udara di atmosfera
ini sepatutnya diikuti oleh program bangunan bahagian bawah sehingga mengurangkan
baik (RSB) seperti yang telah di kaji oleh Okeil fenomena UHI. Hal ini sesuai dengan kajian
(2010) di Abu Dhabi, United Arab Emirates. yang telah dijalankan oleh Shaharuddin (1992)
Salah satu ciri daripada RSB adalah lorong di sekitar Kuala Lumpur. Kajian menunjukkan
jalan yang lebar. Oleh kerana itu, laluan angin peningkatan suhu kota yang membawa kepada

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~89~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015

pembentukan UHI boleh dikurangkan dengan peningkatan kelembapan bandingan diikuti


meningkatkan badan air, meningkatkan oleh pengurangan suhu.
kawasan hijau atau ‘zon penampang’ di Keenam, menggunakan permukaan
kawasan kota. Misalnya setiap rumah bertanaman atau Green Open Space (GOS)
membuat kolam atau pancuran air di sekitaran merupakan suatu kaedah menangani fenomena
rumah, kantor, dan lain-lain. Hal ini dapat UHI yang efektif (Widodo at al. 2009). Kaedah
meningkatkan kelembapan bandingan udara ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan
sehingga dapat mengurangkan fenomena UHI. setiap kawasan terutamanya halaman rumah
Hasil kajian ini juga menunjukkan hubungan dan jabatan menjadi taman. Rekabentuk
yang songsang antara kelembapan bandingan pengelolaan halaman rumah ditunjukkan
persekitaran dengan suhu ambien, di mana dalam Gambar 8.

sebelum sesudah

Gambar 8. Rekabentuk pada bahagian halaman rumah (Widodo at al. 2009)

Peraturan pemerintah Republik Indonesia merupakan langkah yang sangat baik dan
No.26, 2007 bahawa ruang terbuka hijau efektif dalam mengurangkan peningkatan
(RTH) atau urban green space kota minimum pembentukan fenomena UHI yang cepat.
iaitu 30 persen dengan 20 persen ruang terbuka Mereka mengandaikan satu kaitan yang cukup
hijau umum dan 10 persen adalah ruang kuat antara haba dengan luas kawasan hijau di
terbuka hijau pribadi (Effendi 2007). Effendi kota. Dengan itu, kawasan hijau yang luas
turut menunjukkan bahawa penentuan bentuk boleh dijadikan sebagai salah satu usaha
hubungan RTH dan suhu udara menghasilkan menangani fenomena UHI.
persamaan terpilih bukan linear untuk Walaupun langkah mewujudkan RTH
Kotaraya Jakarta, Kabupaten Bogor, merupakan langkah yang sangat baik untuk
Tanggerang, Bekasi dan Kota Lampung di mengurangkan peningkatan pembentukan
mana setiap pengurangan RTH sebanyak 50 fenomena UHI, namun pelaksanaannya di
persen menyebabkan peningkatan suhu Kotaraya Jakarta adalah kurang tepat dan
sebanyak 0.4ºC hingga 1.8ºC. Sebaliknya, kurang berkesan. Ini kerana Kotaraya Jakarta
setiap peningkatan RTH sebanyak 50 persen masa kini tidak memiliki tanah lapang yang
menyebabkan penurunan suhu sebanyak 0.2ºC luas. Oleh itu kaedah yang baik dilaksanakan
hingga 0.5ºC. Menurut Zain (2002) kegunaan adalah menggalakkan teknologi hijau seperti
RTH dapat mengurangkan fenomena UHI dan roof garden dan teknologi bumbung hijau, dan
juga dapat memberi kesan langsung dan kesan green parking.
tidak langsung terhadap keamanan, Roof garden iaitu atap rumah atau atap
kenyamanan, kesejahteraan dan keindahan kantor yang rata dapat di rancang sebagai
kawasan perkotaan (Nurisjah et al. 2005). Oleh taman yang dapat ditanami tumbuhan hijau
itu, hasil kajian Wong dan Yu (2004) di sehingga dapat mengurangkan fenomena UHI.
Singapura, menyimpulkan bahawa Hal ini juga memberi kesan kenyamanan, dan
pemeliharaan dan kewujudan kawasan hijau keindahan kawasan perkotaan. Pembinaan

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~90~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015

roof garden di Jakarta telahpun dikaji oleh diinginkan tersebut adalah sebuah taman
Apsari (2007) dan hasilnya menunjukkan bumbung yang sederhana. Selain itu, kajian
pandangan masyarakat tentang roof garden mendapati juga sebahagian rumah dan kantor
dan UHI adalah sangat baik. Pandangan telah memiliki roof garden. Namun ianya
masyarakat ini benar terutamanya dari segi masih terbatas bagi tujuan estetika dan
aspek makna, bentuk, impak, dan kesannya kenyamanan (Gambar 9). Oleh itu, roof garden
terhadap iklim kota. Kajian ini juga perlu dikembangkan sehingga menjadi budaya
menunjukkan bahawa pada umumnya kepada masyarakat ramai di Jakarta, malah di
masyarakat berkeinginan untuk membina roof seluruh kota-kota utama di Indonesia.
garden. Adapun bentuk roof garden yang

Gambar 9. Roof garden di Kotaraya Jakarta (Bari 2011)

Selain itu, teknologi bumbung hijau University of Singapore, Llers (Spanyol), dan
merupakan salah satu teknologi hijau yang di Mill Valley (California) (Gambar 10).
banyak dikembangkan oleh para perancang Sementara itu, teknologi dinding hijau juga
bangunan masa kini. Kaedah ini telah telah dikembangkan di Beijing (Cina) dan
dikembangkan di berbagai kawasan di dunia Seoul (Korea Selatan) (Gambar 11).
seperti di The Nanyang Technological

Gambar 10. Teknologi bumbung hijau di The Nanyang Technological University of Singapore (Bari 2011)

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~91~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015

Gambar 11. Teknologi dinding hijau di Seoul (Korea Selatan) (Bari 2011)

Green parking atau tempat letak kerata pertama rumput hijau jenis 'Rumput Drivable'
hijau merupakan salah satu bentuk daripada di Atlanta (Gambar 12) (PRWeb 2013).
teknologi hijau yang dapat digunakan untuk Dengan pavers Rumput Drivable, rumput
mengurangkan peningkatan fenomena UHI di semakin kuat dan kini boleh memegang
kawasan kota. Hal ini dikembangkan untuk sehingga di bawah kaki dan lalu lintas tayar di
menggambarkan ciri-ciri alam sekitar yang jalan masuk, laluan pejalan kaki, tempat letak
lebih baik. Kaedah ini telah diterapkan di kereta dan lain-lain. Dengan inovasi ini,
berbagai kota di dunia seperti Georgia, South permukaan konkrit panas dan membosankan
Carolina, North Carolina, and Jacksonville. menjadi sejuk dan hijau.
Negara-negara tersebut merupakan pengedar

Gambar 12. Green parking dengan menggunakan 'Rumput Drivable' di Atlanta

KESIMPULAN dilakukan untuk mengurangkan fenomena


Fenomena UHI telahpun menjadi isu UHI di Kotaraya Jakarta seperti: a)
nasional dan antarabangsa sehingga perlu melakukan kajian iklim pada setiap kegiatan
dilaksanakan beberapa kaedah menanganinya pembangunan, diantaranya pembinaan jalan
secara serius. Berbagai hal yang dapat raya, jabatan, perumahan, pusat niaga, dan

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~92~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015

industri, b) menggunakan bahan binaan yang Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.


cerah, c) memperbanyakkan kawasan telap air, (Bahan tidak terbit).
d) menghemat listrik, e) meningkatkan ruang Nursijah, S., Setiahadi, A.M. Zain & Qadarin.
terbuka hijau dan pengaturan yang baik 2005. Ruang terbuka hijau wilayah
memberi impak kepada laluan angin yang baik perkotaan. Makalah diskusi
sehingga berlaku penggantian udara atmosfera Pengembangan Sistem RTH di
kawasan kota yang boleh membawa panas, Pekanbaru. Bappeda Bogor. 8pp.
serta bahangan pencemar keluar daripada Rosenfeld, A.H., Akbari, H., Bretz, S., Beth L.
kawasan kota sehingga dapat mengurangkan Fishman, B.L., Kurn, D.M., David Sailor,
peningkatan UHI khasnya di Kotaraya Jakarta, D. & Taha, H. 1995. Mitigation of urban
dan f) pengembangan teknologi hijau seperti heat islands: materials, utility programs,
roof garden, bumbung hijau dan dinding hijau updates. Journal of Energy and Buildings
yang masih kurang mendapat perhatian pihak 22: hlm. 255-265.
pemerintah dan juga masyarakat umum. Shaharuddin Ahmad. 1992. Some effects of
urban parks on air temperatur variation in
DAFTAR PUSTAKA Kuala Lumpur, Malaysia. Kertas kerja
Ahmad, S. & Lockwood, J.G. 1979. Albedo. yang dibentangkan di 2th. Tohwa
Progress in physical geography 3(4) : University International Symposium on
500-543. Urban Thermal Environment. Fukuoka:
Apsari, J. 2007. Kajian pengembangan ‘roof Tohwa University, Japan. 7-10 September
garden’ di metropolitan dalam upaya 1992.
mengatasi fenomena urban heat island Shaharuddin & Noorazuan, 2006a. Changes in
(Studi kasus: DKI Jakarta). Skripsi. urban surface temperature in urbanized
Bogor. Program Studi Arsitektur districts in Selangor, Malaysia. Paper
Landkap, Fakultas Pertanian, Intitut presented at the 3rd. Bangi World
Pertanian Bogor. (Bahan tidak terbit ). Conference on Environmental
Anon. 2013. Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Management. Equatorial Hotel, Bangi. 5-
Dimuat turun pada tanggal 7 September 6 September 2006.
2013. Shaharuddin Ahmad. 2012. Mikroiklim
http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khus bandar (perkembangan dan impak pulau
us_Ibukota_Jakarta. haba bandar di Malaysia). Bangi.
Archives. 2008. FROG Zero classroom to be Universiti Kebangsaan Malaysia.
Greenbuild School of the future, today. Shen, Chieh Chang. 2000. Energi use.
Dimuat turun pada tanggal 3 September enviromental energies tecnology division.
2013 http://www.jetsongreen.com/ http://eetd.lbl.gov./HeatIsland/Energy
2008/11/ project-frog-ze.html Use.
Bari greenfeld. 2011. Dinginkan atap sejukkan Sin, Hui Teng dan Chan, Ngai Weng. 2004.
bumi. http://www.hijauku.com The urban heat island phenomenon in
/2011/08/04/dinginkan-atap-sejukkan- Penang Island: Some observations during
bumi. Dimuat turun 23 Juli 2013. the wet and dry seasons. Dalam
Bretz, S., Akbari, H. & Rosenfeld, A. 1997. Jamaluddin Jahi, Kadir Ariffin, Salmijah
Practical issues for using solar- Surif & Shaharuddin Idrus (pnytg). 2004.
reflectivematerials to mitigate urban heat Proceedings 2nd. Bangi World
islands. Journal of Atmospheric Conference on Environmental
Environment Vol. 30 (3), hlm. Management: Facing Changing
Effendi, S. 2007. Keterkaitan ruang terbuka Conditions. 13-14 September 2004.
hijau dengan urban heat island wilayah Bangi, Malaysia. 504-516.
Jabotabek. Disertasi. Sekolah

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~93~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015

Okeil, A. 2010. A holistic approach to energy Wong, M.S., Nichol, J.E., To, P.H. & Wang, J.
efficient building form. Energy and 2010. A simple method for designation of
Building 42: hlm. 1437-1444. urban ventilation corridors and its
Trsilowati, L. 2012. Urban Heat Island Dan aplication to urban heat island analysis.
Kontribusinya Pada Perubahan Iklim Dan Journal of Building and Environment 45,
Hubungannya Dengan Perubahan Lahan. hlm. 1880-1889.
Prosiding Seminar Nasional Pemanasan Wong, N. H., & Yu, C. 2004. Study of green
Global dan Perubahan Global Fakta, areas and urban heat island in a tropical
Mitigasi, dan Adaptasi. ISBN: 978-979- city. Habitat International, 29: hlm. 547-
17490-0-8 558.
Voogt, J. A. 2002. Urban heat island: Causes Zain, A.F.M. 2002. Distribution, structure and
and consecuences of global environmental function of urban green space in southeast
change. John Wiley and Sons, Ltd. Asian mega-cities with special reference
Chichester.660-666pp. to Jakarta metropolitan region
Widodo, B, Ribut, L, Donan, W, Joe, H. 2009. (JABOTABEK). Tesis Doktor Falsafah.
Urban heat islands mitigation by green Departement of Agricultural and
open space (GOS) canopy improvement: Environment Biologi. The University of
A case of Yogyakarta Urban Area (YUA), Tokyo. (Bahan tidak terbit).
Indonesia.

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~94~

Anda mungkin juga menyukai