Siti Maimunah
Siti Maimunah
1 dari 11 Balai Adat yang terdapat di desa Haruyan Dayak yang terletak di lereng Pergunungan Meratus
Kabupaten Hulu Sungai Tengah – Sayup suara terdengar mendengung dan mengudara
saling bersahutan meredam suara hewan-hewan yang menggema merdu di kaki-kaki
Pegunungan Meratus. Utasan suara yang selalu terdenger setiap pagi di Desa Haruyan Dayak,
Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.
Kamis – Senin, (08-12/06/2023) Penulis dan rekan-rekan melakukan kunjungan ke salah satu
desa yang berada di kaki Pergunungan Meratus. Kurang lebih 6 jam waktu yang diperlukan
untuk menempuh perjalanan dari Banjarmasin ke Desa Haruyan Dayak dengan melewati
beberapa kabupaten yang ada di Kalimantan Selatan. Tidak hanya itu sepanjang perjalanan
kita akan disuguhi pemandangan yang luar biasa cantik untuk memanjakan mata.
Sesampainya di desa penulis disambut dengan hangat oleh masyarakat Desa Haruyan Dayak,
warga desa sangat ramah bahkan ketika perjalanan menuju Balai Adat1 kami diiringi oleh
puluhan anak-anak yang antusias melihat kami yang dari kota ini datang ke desa mereka.
Selain warga yang ramah disana juga kita bisa melihat betapa indah dan asrinya alam
meratus, air pengunungan yang masih jernih, udara tanpa polusi dan nyamannya cuaca di
desa tersebut.
1
Balai Adat adalah tempat peribadatan masyarakat adat desa Haruyan Dayak. Selain itu balai adat digunakan sebagai tempat
tinggal dari kepala Balai sebagai pemimpin kegiatan serta hakim putusan apabila terdapat konflik di satu balai.
Bentangan Pegunungan Meratus dan pemandangan alam asri yang bisa di lihat secara langsung dari Desa Haruyan Dayak
2
Baaruh adalah perayaan besar yang dilakukan masyarakat Adat desa Haruyan Dayak, perayaan tersebut dilakukan sebagai
bentuk rasa syukur mereka kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas keberhasilan mereka dalam melakukan cocok tanam.