Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN DI PUSKESMAS SUNGAI

ANDAI BANJARMASIN PERIODE MARET – APRIL 2023

Disusun oleh :
DINDA MAULIDA R.P.
NISN : 0066038682
MUHAMMAD ADITYA ALFAREL
NISN : 0058574925
NASYWAA KHOIRUNNISA ALFARIZKY
NISN : 0068710326

SMK MUHAMMADIYAH 5 FARMASI


AL FURQAN BANJARMASIN
JURUSAN FARMASI KLINIS

Jl. Cemara Ujung, Sungai Miai, Kec. Banjarmasin Utara,


Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123
KOTA BANJARMASIN
2023
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi maha penyayang. Mengawali segala sesuatu dengan menyebut nama
Allah semoga segala hal yang diperbuat mendapatkan ridho-Nya Aamiin.

Alhamdulillaahirobbil'alamin, Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas


berkat Rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan hasil
kegiatan praktik kerja lapangan ini, Penyusunan laporan ini merupakan suatu
bentuk pertanggung jawaban terhadap pelaksanaan Praktik Belajar Lapangan pada
siswa dan siswi SMK Farmasi Al Furgan Banjarmasin, yang dilaksanakan pada
tanggal 6 Maret 2023 sampai dengan 4 April 2023 di Puskesmas Sungai Andai
Banjarmasin.
Penyelesaian Laporan Pengantar Praktik Kerja Lapangan ini tidak lepas
dari bantuan doa dari keluarga, rekan, relasi dan teman-teman yang telah
mendukung dan meluangkan waktu untuk ikut berpartisipasi.
Pada kesempatan ini kami tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat yang luar biasa.
2. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan
bantuan baik secara moral maupun material.
3. Bapak Ghazali Rahman, S.Pd Ii,M.Pd selaku kepala sekolah SMK
Farmasi Al Furqan Banjarmasin.
4. Bapak Akhmad Hambali, S.ThI selaku wakil kepala sekolah SMK
Farmasi Al Furqan Banjarmasin dan Pembimbing Lapangan di
Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin.
5. Ibu Apt. Norijatil Hasanah, S.Farm ,selaku Apoteker Pembimbing
Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin, Bapak Romadian Baihaqi
A.Md., Farm dan Bapak Rezeni Ramadhani A.md., Farm selaku TTK
Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin.
6. Seluruh Staf Apotek Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin.
7. Bapak/Ibu guru staf tata usaha SMK Farmasi Al Furgan Banjarmasin
yang telah turut membimbing kami selama menuntut ilmu di SMK
Farmasi Al Furqan Banjarmasin.
8. Serta semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang
telah membantu dalam hal material maupun spiritual dalam
pelaksanaan PBL dan dalam penyelesaian tugas laporan ini.

Semoga bimbingan dan petunjuk yang diberikan mendapatkan imbalan dari


Allah SWT dan dapat berguna bagi kami di masa kini dan masa akan datang,
kami menyadari adanya keterbatasan kemampuan yang dimiliki sehingga dalam
menyusun laporan ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk
perbaikan selanjutnya.
Harapan kami, semoga laporan Pengantar Praktik Belajar Lapangan ini dapat
bermanfaat dalam menambah pengetahuan dan wawasan bagi kami.
Atas dukungan, bantuan, tanggapan, kritik dan saran kerja sama dari pembaca
saya ucapkan terimakasih.

Banjarmasin, 13 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1. Latar Belakang. .......................................................................................1
1.2. Tujuan Praktek Belajar Lapangan (PBL)................................................2
1.3. Manfaat Praktek Belajar Lapangan (PBL)..............................................2
BAB II TINJAUAN UMUM...............................................................................3
2.1. PUSKESMAS.........................................................................................3
2.1.1. DEFINISI PUSKESMAS............................................................3
2.1.2. TUGAS PUSKESMAS...............................................................3
2.1.3 FUNGSI PUSKESMAS..............................................................4
2.1.4 TUJUAN PUSKESMAS............................................................4
2.1.5 PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN
PERBEKALAN KESEHATAN..................................................5
A. PERENCANAAN.................................................................5
B. PERMINTAAN.....................................................................5
C. PENERIMAAN.....................................................................5
D. PENYIMPANAN...................................................................5
E. PENDISTRIBUSIAN.............................................................5
F. PEMUSNAHAN DAN PENARIKAN...................................5
G. PENGENDALIAN.................................................................5
H. ADMINISTRASI....................................................................5
I. PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENGELOLAAN.........5

BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................10


1.1. PUSKESMAS.........................................................................................10
1.1.1. PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN
PERBEKALAN KESEHATAN .................................................10
A. PERENCANAAN....................................................................5
B. PERMINTAAN........................................................................5
C. PENERIMAAN........................................................................5
D. PENYIMPANAN.....................................................................5
E. PENDISTRIBUSIAN................................................................5
F. PEMUSNAHAN DAN PENARIKAN......................................5
G.PENGENDALIAN....................................................................5
H.ADMINISTRASI ......................................................................5
I. PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENGELOLAAN.........5
BAB IV PENUTUP .............................................................................................14
1.1. KESIMPULAN....................................................................14
1.2. SARAN ................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................16
LAMPIRAN PUSKESMAS................................................................................16
Lampiran 1: Denah lokasi Institusi Pasangan. ......................................................16
Lampiran 2: Denah Bangunan (Lay Out) Institusi Pasangan................................17
Lampiran 3: Contoh Etiket yang digunakan di Institusi Pasangan .......................18
Lampiran 4: Contoh Surat Pesanan Obat..............................................................19
Lampiran 5: Contoh Surat Pesanan Prekursor ......................................................20
Lampiran 6: Contoh Surat Pesanan Obat-obat Tertentu........................................21
Lampiran 7: Contoh Apograph.............................................................................22
Lampiran 8: Contoh Kwitansi. .............................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sekolah Menengah Farmasi memiliki tujuan mendidik tenaga-tenaga
farmasi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa, berjiwa
Pancasila dan UUD 1945, memiliki integritas dan kepribadian, terbuka dan
tanggap terhadap masalah yang dihadapi masyarakat khususnya yang
berhubungan dengan bidang kefarmasian.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Berdasarkan tujuan
diatas, maka lulusan SMK Farmasi Al-Furqan Banjarmasin mampu;
1. Melakukan profesinya dalam pelayanan kesehatan pada
umumnya, khususnya pelayanan kefarmasian.
2. Berperan aktif dalam mengelola pelayanan kefarmasian dengan
menerapkan prinsip administrasi, supervisi dan evaluasi.
3. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif,
bersifat, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan iptek yang
berorientasi ke masa depan serta mampu memberikan
penyuluhan kefarmasian kepada masyarakat dengan menjunjung
tinggi martabat kemanusiaan.
4. Membantu dalam kegiatan penelitian di bidang Farmasi atau
dibidang kesehatan lainnya yang terkait.

SMK Farmasi Al-Furqan Banjarmasin sebagai bagian tak


terpisahkan dari sistem pendidikan nasional juga wajib menerjemahkan
tujuan pendidikan ke jurusan kepada nasional menjadi tujuan pendidikan
pada tingkat kelembagaan dan/atau sekolah dalam pelaksanaan pendidikan,
proses pembelajaran yang terjadi tidak terbatas di dalam kelas saja.
Pengajaran yang berlangsung pada pendidikan inilebih ditekankan
lada pengajaran yang menerobos diluar kelas, bahkan di luar institusi
pendidikan seperti lingkungan kerja atau kehidupan masyarakat.
Dalam hal ini taktik belajar lapangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem program pengajaran serta merupakan wadah yang
tepat untuk mengaplikasikan pengetahuan, serta dan keterampilan yang
diperoleh pada proses belajar belajar mengajar (PBM)
Menurut undang-undang RI No 36 tahun 2009 tentang kesehatan dan
peraturan pemerintah No 51 tahun 2009 tentang praktik kefarmasian maka
pekerjaan apoteker dan atau teknis kefarmasian atau tenaga teknis
kefarmasian meliputi, industri farmasi,(industri obat, obat tradisional,makan
dan minuman, kosmetika,dan alat kesehatan), pedagang besar farmasi,
Apotek, Toko obat, Rumah sakit, Puskesmas,dan instalasi Farmasi
kabupaten.
Praktik Belajar Lapangan bagian dari mata pelajaran yang diberikan
pada semester 2 (dua) kelas XI, untuk memperoleh pengalaman Praktik
lapangan tentang pekerjaan kefarmasian dirumah sakit PBF dan Apotik

1.2 Tujuan Praktek Belajar Lapangan

Tujuan dari Praktek Belajar Lapangan bagi siswa & siswi SMK
Muhammadiyah 5 Farmasi Al-Furqan Banjarmasin adalah:
1. Meningkatkan pemahaman siswa dan siswi dalam peran, fungsi,
posisi dan tanggung jawab tenaga teknis kefarmasian dalam praktik
kefarmasian di puskesmas.
2. Meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di
puskesmas.
3. Meningkatkan kemampuan menyelesaikan permasalahan tentang
pekerjaan kefarmasian di puskesmas.
4. Mempersiapkan siswa dan siswi dalam memasuki dunia kerja
sebagai tenaga teknis kefarmasian yang profesional di puskesmas.
1.3 Manfaat Praktik Belajar Lapangan
Kerjasama antara program studi dengan instansi tempat PBL
dilaksanakan dalam prinsip saling membantu saling mengisi dan saling
melengkapi untuk keuntungan bersama. Berdasarkan prinsip ini,
pelaksanaan Praktik Belajar Lapangan (PBL) akan memberi nilai tambah
atau manfaat bagi pihak pihak yg bekerjasama, sebagai berikut:

1. Manfaat Bagi Puskesmas


Penyelenggaraan PBL memberi keuntungan nyata bagi apotek
antara lain:
1. Puskesmas dapat mengenal kualitas peserta PBL yang belajar
dan bekerja di tempat PBL.
2. Umumnya peserta PPL telah ikut dalam proses pelayanan secara
aktif sehingga pada pengertian tertentu peserta PBL adalah
tenaga kerja yang memberi keuntungan.
3. Puskesmas dapat memberi tugas kepada peserta PPL untuk
kepentingan pelayanan sesuai kompetensi dan kemampuan yang
dimiliki.
4. Selama proses pendidikan melalui kerja lapangan peserta PBL
lebih mudah diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan
terhadap peraturan puskesmas. Karena itu, sikap peserta PBL
dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas kerja di puskesmas.
5. Memberi kepuasan bagi Puskesmas karena diakui ikut serta
menentukan masa depan anak melalui praktik Belajar Lapangan
(PBL).
2. Manfaat Bagi Program Studi
Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian profesional bagi
siswa lebih terjadi pencapaiannya. Dapat menjadi tolak ukur
pencapaian kinerja program studi khususnya untuk
mengevaluasi hasil pembelajaran oleh instansi tempat PBL.
Memberi Kepuasan bagi penyelenggaraan karena lulusannya
lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat, bagi untuk
kepentingan yang lulus, kepentingannya dunia kerja dan
kepentingan bangsa.

3. Manfaat Bagi Praktikum/Peserta PBL


Menentunya masa depan anak melalui praktik Belajar
Lapangan (PBL). Hasil belajar peserta PPL akan lebih
bermakna, karena setelah lulus akan betul-betul memiliki
keahlian profesional sebagai bekal untuk meningkatkan taraf
hidupnya dan sebagai bekal untuk pengembangan dirinya secara
berkelanjutan Keahlian profesional yang diperoleh dapat
mengangkat harga diri dan rasa percaya diri, yang selanjutnya
akan mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian
profesional pada tingkat yang lebih tinggi. Peserta PBL akan
dapat menambah wawasan yang diperoleh dari dunia kerja di
Puskesmas.
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1. PUSKESMAS
2.1.1. DEFINISI PUSKESMAS
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016,
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja, yang kemudian adanya Peraturan Menteri
Kesehatan republik Indonesia Nomor 26 tahun 2020 tentang
perubahan atas Peraturan menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas bahwa
pemenuhan tenaga Apoteker sebagai penanggung jawab ruang farmasi
dalam penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di Puskesmas yang
telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, perlu
disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan hukum.
2.1.2. TUGAS PUSKESMAS
Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas menyebutkan bahwa
Puskesmas adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes). Fasilitas
Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
2.1.3. FUNGSI PUSKESMAS
Fungsi Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas adalah
sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
tingkatpertama di wilayah kerjanya.
2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
2.1.4. TUJUAN PUSKESMAS
Tujuan puskesmas mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersangkutan, yang tercantum
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan
Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota (Kementerian
Kesehatan RI, 2016).
Tujuan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas
tertera dalam peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor
75 tahun 2014 Pasal 2, yang mana tujuan puskesmas adalah;
 Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang
meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat;
 Untuk mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan
kesehatan bermutu;
 Untuk mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat;
 Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang
optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
(Kementerian Kesehatan RI, 2014).

2.1.5. PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKALAN


KESEHATAN
A. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi Sediaan Farmasi
dan Bahan Medis Habis Pakai untuk menentukan jenis dan jumlah
Sediaan Farmasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas.
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan:
1. Perkiraan jenis dan jumlah Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai yang mendekati kebutuhan.
2. Meningkatkan penggunaan Obat secara rasional.
3. Meningkatkan efisiensi penggunaan Obat.
Perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai di Puskesmas setiap periode dilaksanakan oleh Ruang Farmasi
di Puskesmas.
Proses seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
dilakukan dengan mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi
Sediaan Farmasi periode sebelumnya, data mutasi Sediaan Farmasi,
dan rencana pengembangan. Proses seleksi Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai juga harus mengacu pada Daftar Obat
Esensial Nasional (DOEN) dan Formularium Nasional. Proses seleksi
ini harus melibatkan tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas seperti
dokter, dokter gigi, bidan, dan perawat, serta pengelola program yang
berkaitan dengan pengobatan.
Proses perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi per tahun
dilakukan secara berjenjang (bottom-up). Puskesmas diminta
menyediakan data pemakaian Obat dengan menggunakan Laporan
Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO).
Selanjutnya Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota akan melakukan
kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan Sediaan Farmasi Puskesmas
di wilayah kerjanya, menyesuaikan pada anggaran yang tersedia dan
memperhitungkan waktu kekosongan Obat, buffer stock, serta
menghindari stok berlebih.
B. Permintaan
Tujuan permintaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
adalah memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai di Puskesmas, sesuai dengan perencanaan kebutuhan yang telah
dibuat. Permintaan diajukan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan kebijakan pemerintah daerah setempat.
C. Penerimaan
Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah
suatu kegiatan dalam menerima Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai dari Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota atau hasil
pengadaan Puskesmas secara mandiri sesuai dengan permintaan yang
telah diajukan. Tujuannya adalah agar Sediaan Farmasi yang diterima
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan oleh
Puskesmas, dan memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu.
Tenaga Kefarmasian dalam kegiatan pengelolaan bertanggung
jawab atas ketertiban penyimpanan, pemindahan, pemeliharaan dan
penggunaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai berikut kelengkapan
catatan yang menyertainya.
Tenaga Kefarmasian wajib melakukan pengecekan terhadap
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang diserahkan,
mencakup jumlah kemasan/peti, jenis dan jumlah Sediaan Farmasi,
bentuk Sediaan Farmasi sesuai dengan isi dokumen LPLPO,
ditandatangani oleh Tenaga Kefarmasian, dan diketahui oleh Kepala
Puskesmas. Bila tidak memenuhi syarat, maka Tenaga Kefarmasian
dapat mengajukan keberatan.
Masa kedaluwarsa minimal dari Sediaan Farmasi yang diterima
disesuaikan dengan periode pengelolaan di Puskesmas ditambah satu
bulan.
D. Penyimpanan
Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap Sediaan Farmasi yang
diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik
maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan.
Tujuannya adalah agar mutu Sediaan Farmasi yang tersedia di
puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan.
Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Bentuk dan jenis sediaan.
2. Kondisi yang dipersyaratkan dalam penandaan di kemasan Sediaan
Farmasi, seperti suhu penyimpanan, cahaya, dan kelembaban.
3. Mudah atau tidaknya meledak/terbakar.
4. Narkotika dan psikotropika disimpan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
5. Tempat penyimpanan Sediaan Farmasi tidak dipergunakan untuk
penyimpanan barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi.
E. Pendistribusian
Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan Sediaan Farmasi
dan Bahan Medis Habis Pakai secara merata dan teratur untuk
memenuhi kebutuhan sub unit/satelit farmasi Puskesmas dan
jaringannya.
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi
sub unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dengan jenis, mutu, jumlah dan waktu yang tepat.
Sub-sub unit di Puskesmas dan jaringannya antara lain:
1. Sub unit pelayanan kesehatan di dalam lingkungan Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Puskesmas Keliling
4. Posyandu
5. Polindes.

Pendistribusian ke sub unit (ruang rawat inap, UGD, dan lain-


lain) dilakukan dengan cara pemberian Obat sesuai resep yang
diterima (floor stock), pemberian Obat per sekali minum
(dispensing dosis unit) atau kombinasi, sedangkan pendistribusian
ke jaringan Puskesmas dilakukan dengan cara penyerahan Obat
sesuai dengan kebutuhan (floor stock).

F. Pemusnahan dan Penarikan


Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, dan Bahan Medis
Habis Pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan
cara yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penarikan sediaan farmasi yang tidak memenuhi
standar/ketentuan peraturan perundang-undangan dilakukan oleh
pemilik izin edar berdasarkan perintah penarikan oleh BPOM
(mandatory recall) atau berdasarkan inisiasi sukarela oleh pemilik
izin edar (voluntary recall) dengan tetap memberikan laporan
kepada Kepala BPOM.
Penarikan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan terhadap produk
yang izin edarnya dicabut oleh Menteri.
Pemusnahan dilakukan untuk Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai bila:
1. Produk tidak memenuhi persyaratan mutu.
2. Telah kadaluwarsa.
3. Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan
kesehatan atau kepentingan ilmu pengetahuan.
4. Dicabut izin edarnya.
Tahapan pemusnahan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai terdiri dari:
1. Membuat daftar Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
yang akan dimusnahkan.
2. Menyiapkan Berita Acara Pemusnahan
3. Mengoordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan
kepada pihak terkait
4. Menyiapkan tempat pemusnahan
5. Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk
sediaan serta peraturan yang berlaku.
G. Pengendalian
Pengendalian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang
diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah
ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan Obat di unit pelayanan kesehatan dasar.
Tujuannya adalah agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan
Obat di unit pelayanan kesehatan dasar.
Pengendalian Sediaan Farmasi terdiri dari:
1. Pengendalian persediaan
2. Pengendalian penggunaan
3. Penanganan Sediaan Farmasi hilang, rusak, dan kadaluwarsa
H. Administrasi
Administrasi meliputi pencatatan dan pelaporan terhadap
seluruh rangkaian kegiatan dalam pengelolaan Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai, baik Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai yang diterima, disimpan, didistribusikan dan
digunakan di Puskesmas atau unit pelayanan lainnya.
Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah:
1. Bukti bahwa pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai telah dilakukan;
2. Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3. Sumber data untuk pembuatan laporan.
I. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan
Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai dilakukan secara periodik dengan tujuan
untuk :

1. Mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam


pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
sehingga dapat menjaga kualitas maupun pemerataan pelayanan
2. Memperbaiki secara terus-menerus pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Bahan Medis Habis Pakai
3. Memberikan penilaian terhadap capaian kinerja pengelolaan.
Setiap kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai, harus dilaksanakan sesuai standar prosedur
operasional. Standar Prosedur Operasional (SPO) ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas. SPO tersebut diletakkan di tempat yang mudah
dilihat.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Perencanaan
Perencanaan di Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin dilakukan
perbulan dari tanggal 1-5 setelah stock opname yang dilakukan pada
akhir bulan. Setelah stock opname, dari tanggal 1-5 dilakukan
pencatatan dan pelaporan. Pada saat pencatatan dan pelaporan itu juga
dilakukan perencanaan (apa saja yang perlu disediakan di Apotek).
B. Permintaan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO)
merupakan satu satunya laporan obat bulanan yang wajib di buat
oleh Puskesmas Sungai Andai untuk mencatat mutasi obat, sarana
untuk permintaan obat ke Instalasi Farmasi dan pengeluaran obat ke
sub unit.
C. Penerimaan
Penerimaan barang dilakukan melalui LPLPO yang dikumpulkan
maksimal tanggal 5 dalam setiap bulannya ke Dinas Kesehatan. Jika
tanggal 5 tersebut merupakan hari Minggu dimana Dinas Kesehatan
tutup pada hari itu maka LPLPO bisa dikumpulkan pada tanggal 6
atau tanggal 7. Setelah dilakukan pengumpulan biasanya 1 minggu
setelahnya akan ada pendistribusian barang dari pihak IFK (Instalasi
Farmasi Kota) dengan jangka waktu kurang lebih 7-10 hari. Jadi
waktu untuk pihak IFK menyiapkan barang itu setelah tanggal 5,
semakin lambat mengumpul LPLPO maka akan semakin lambat juga
pengantaran obat. Setelah didistribusikan dan barang datang, pihak
IFK akan memberi LPLPO yang sudah dicetak dua kali yaitu untuk
pihak IFK dan Puskesmas. Setelah itu dilakukan pemeriksaan barang
berupa Nomor Batch, Expired Date, jumlah fisik dan yang tertulis di
LPLPO. Jika jumlah fisik sudah sesuai maka akan diberi tanda
centang, bila tidak sesuai maka akan diberi tanda silang.
D. Penyimpanan
Penyimpanan di Puskesmas Sungai Andai berdasarkan abjad,
FEFO (First Expired Date First Out), dan bentuk sediaannya.
Beberapa Sediaan Farmasi perlu penyimpanan khusus yaitu di dalam
kulkas dan freezer dengan suhu 2-8 derajat celcius seperti injeksi dan
vaksin.
E. Pendistribusian
Sistem distribusi yang digunakan di Puskesmas Sungai Andai
adalah menggunakan sistem satu pusat. adalah sistem dimana semua
perbekalan farmasi yang digunakan dan dibutuhkan pasien hanya
tersedia dalam gudang farmasi saja. Unit yang membutuhkan obat dan
BMHP dari gudang farmasi melakukan pendataan kebutuhan dan
mencatat keperluan tersebut pada buku distribusi yang dimiliki oleh
masing-masing unit saat melakukan permintaan dengan menuliskan
lembar permintaan BMHP, setelah permintaan obat tersedia lengkap,
maka obat dan BMHP yang dibutuhkan akan didistribusikan ke unit-
unit tersebut (atau diambil oleh petuugas yang bersangkutan).
Distribusi obat kepasien rawat jalan menggunakan Individual
Prescribing yaitu dengan menebus obat diloket pelayanan obat.
F. Pemusnahan dan Penarikan
Pemusnahan dan penarikan barang kadaluwarsa dan barang rusak
di Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin hanya sampai pada
melaporkan dan membuat berita acara kemudian dikumpulkan. Yang
melakukan pemusnahan itu adalah pihak IFK (Instalasi Farmasi Kota),
jadi Puskesmas hanya memisahkan barang yang sudah rusak dan
kadaluwarsa lalu dikumpulkan dan ditulis berita acaranya, setelah itu
ditanda tangani oleh kepala Puskesmas lalu diserahkan kepada pihak
IFK.
G. Pengendalian
H. Administrasi
Administrasi meliputi pencatatan dan pelaporan. Pencatatan dan
pelaporan di Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin dilakukan melalui 6
macam laporan, yaitu:
1. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO)
2.

Anda mungkin juga menyukai