Anda di halaman 1dari 7

br-----

IIUBUI{GAN ANTARA
BTIDA YA PERUSAHAAN
DENGAN
*ADA KAR'A*^T?IT$$Hf
SUKOIIARJO SXtffi NuGRor{o rA rr

Agustina Ilwisari Handa


.Endah Mujiasih
Achmad mujab Masykur

Fakultas psikologi
Universitas Diponegoro

,"*,,-ff X*Hiffi L:"T,1*ry#:i?!*Rads.sumberdaradidaramnya,


f #"ilj'ffi
i,*H; i#JT:*HflHfi,j"yo:* r"*ilpi,;"
ffir,il*,
tffi
mengatasi #ffiHtr'&,ffi
r,i-Ur* -v;; 31:*u;*,ffi;,H[-#:Hrrffi;
merupakan dorongan
A-i OA-.,n'HT*
;#ffit
B:TilIfr ##ffis,_Hff %"fi *rx:
*,;i*;;&*T:iT*;l,i::,:;f fGil,?#;*.:*ffi
p'po.tio',a ;g
fru*tf:erirakud*;"jffi;*
ffiiffif JH*
popft*i;;#'"jf*oil tudividu vaag terdapat
ffi"'H,ffiff
-rd#;ing-masing *:t
=-rffi kateeori
p".hit
"s*'*"ifltt
vang terdiri * ":.iffi::ffi*:ff, *Hfl*r:1"dl;ff"
ifillstasi dan ,ruu u#*** metode
;,;;
skiia
:li:_,""tr*i
motivasi berprestasi
vang gunrL*'aau* ,ifjj
di
*r"rril,' r".aH'i-lTffi
;,";,-f ;iH?:t,#;#f#m*d$;;J-,'il*,"*va,iddengani:
9:"9 {q- ,i"sk;*.r*ifikansi koretasi
S^y*"p : regresi t"agg, J*g;H:
membukrikan lJ*u
semakin
karyawan semakin dnggi, tout ur*_Tesar
0,000
0<0,05). rr*Il"rrtu*
rya perusah,aarL maka
motiv*iJ*p.T#i

#iffifrffitr#
dernikian

#;fiffi
sebesar t 5,7o/o, 'trXY motivasi berprestasi or;il;in#,1, ffi[ffi?
ffi#*h{Tl###ffi*##*$fr,ffi
'*;

fh?"Tiffi fJHiffiffi motir"asi berpresras!


karyawan produksi
cv.

PENDAEULUAN
IImu dan teknologi
""#;i.
berkembang a"rfrn""' semakin berhati-hati dalam
menghadapi
perkembangan yang
l1f."Toi,"*'trertvans . teq'adi dapat
menimbulkan
terus te{._e-;g*
mampu melakukan perubahan
a., cepat, menyesuaiki ,.Jru
"ii-g]"'ffi Hffi trHtrli*il
perusahaan dan beradaotas, dan mampu
Iiiri
manusra. perusahaan
dan karyawan dituntut
untuk lebih
kil;iiil; n,*,i'?*,.n#?iii
tetap bertahan. Fd;ril;'"ii*
92
93 turnal Psikologi Unclip, Vol. 5. No. 2, Desember 20A9.

memenuhi target dan tuntutan yang ada (Gunarsa; Ninawati, 2002, tL 78).
perlu memiliki nilai-nilai yang dapat Karyawan yang memiliki motivasi
menjadi pedoman bagi karyawan dalam berprestasi tinggi adalah mereka yang
melakukan aktivitas kerjanya dan mempunyai tanggung jawab terhadap
' mengarahkan motivasi yang dimiliki dirinya, selalu berusaha lebih baik
secara Iebih baik. (berprestasi), menyukai hal-hal baru,
Motivasi yang dimiliki dan produktif.
karyawan, dalam hal ini motivasi Berdasarkan penelitian Mc.
berprestasi akan menentukan kinerja Clelland (Gibson, Ivancevich, &
karyawan dalam perusahaan. Mc. Donnely, 1993, h. 97), didapatkan
Clelland (Mangkunegar4 2000, h. 68), hubungan antara motivasi berprestasi
mengatakan bahwa karyawan akan dengan keinginan mencapai suatu
mampu mencapai kinerja maksimal jika tujuan. Apabila individu memiliki
memiliki motivasi berprestasi yang motivasi berprestasi yang tinggi, maka
tinggi. Motivasi berprestasi yang akan mendorong individu untuk
dimiliki karyawan harus ditumbuhkan menetapkan fujuan, serta menggunakan
dari dalam diri individu yang keterampilan dan kemampuan yang
bersangkutan dan
didukung oleh diperlukan dalam pencapaian tujuan.
lingkungan kerja. Hal tersebut Kehadiran individu lain akan memacu
dikarenakan motivasi berprestasi yang produktivitas dan motivasi berprestasi
ditumbuhkan dari dalam diri individu dari individu.
akan membentuk kekuatan diri bag Menurut Litwin and Feather
individu. Selain rtu, apabila situasi (As'ad, 2A03, hal. 54), individu yang
lingkungan kerja turut mendukung, mempunyai motivasi dan kebutuhan
maka pencapaian kinerja akan lebih untuk berprestasi tinggr akan cenderung
mudah tercapi. menetapkan tingkat aspirasi yang
Perusahaan dapat terus maju dan dimilikinya se@ra lebih realistik. Hal
berkembang karena adanya kerjasama tersebut didukung dengan penelitian
antara perusahaan dan para karyawan. yang dilakukan Mc. Clelland (As'ad,
Perusahaan berusaha memenuhi 2A03, hal. 54), bahwa keberhasilan
kebutuhan-kebutuhan yangdapat karyawan disebabkan karena
memotivasi karyawan untuk terus mempunyai motivasi untuk berprestasi
berprestasi dan yang tinggi dalam dirinya.
memperhatikan tuntutan dari Menurut Robbins (20A2, hal.
perusahaan. Perusahaan tidak hanya 64), pemberian reward (reitforcement)
menggunakan keterampilan dan merupakan salah satu faktor penting
pengetahuan yang dimiliki karyawan yang mendukung perilaku kerja
{alam memenuhi targetyarrg karyawan. Sejumlah penelitian
diharapkan, melainkan adanya motivasi menunjukkan bahwa karyawan akan
dari diri karyawan, terutama motivasi berupaya lebih keras untuk tugas-tugas
berprestasi. Motivasi adalah dorongan yang mendapatkan dorongan
dalam diri individu yang menyebabkan dibandingkan tugas-tugas yang tidak
melakukan sesuafu untuk mencapai mendapatkan dorongan. Karyawan akan
tujuan atau prestasi yang diharapkan. memiliki motivasi berprestasi yang
Motivasi berprestasi merupakan tinggi jika perusahaan memberikan
kecenderungan untuk mencapai sukses kesempatan untuk terwujudnya kondisi
atau memperoleh apa yang menjadi yang bersangkutan. Hal tersebut tidak
tujuan akhir yang dikehendaki jauh berbeda dengan yang terjadi di CV.
Handa, Muiiasih &Masyfur, IlubunganAntaraBudrya Perusahaan dengartMotivasi
E-
Berprestasi 94
TndaKaryawm pro<tuki CV. Catryo NugrohoJati ittkohuio

Cahyo Nugroho Jati (CNJ) Sukoharjo Budaya perusahaan dapat


untuk mendapatkan karyawan yang memberikan manfaat maksimal apabila
berkualitas dan mampu mencapai tujuan perus4haan berhasil menanamkan nilai-
perusahaan. Berdasarkan hasil nilai atau kebiasaan yang sama pada
warvancara didapatkan bahwa karyawan setiap karyawan sehingga tercipta
memiliki motivasi berprestasi yang lingkungan kerja yang nyaman dan
rendah sehingga berpengaruh terhadap sehat untuk mendukung motivasi dalam
kontribusi yang diberikan pada berprestasi. Lingkungan kerja yang
perusahaan. sehat dapat membantu kreativitas dan
Keahlian, kemampuffi, dan komitmen yang tinggl dari karyawan
motivasi berprestasi yang tinggi sehingga mampu mengakomodasi
merupakan unflr penting yang harus perubahan ke arah yang positif (I(otter
dimiliki karyawan agar perusahaan dan ltuskeq 1997, h. 10). Karyawan
mampu mencapai tujuan yang yang mempunyai kreativitas dan
ditetapkan, akan tetapi hal tersebut komitmen tinggt akan berusaha
belum bisa menjadi maksimal jika meningkatkan motivasi berprestasinya
karyawan belum memiliki budaya yang agar mampu meneapai tujuan
sama. Budaya yang berlaku perusahaan. Selain itu, karyawan yang
memberikan keuntungan dalam hal mempunyai kualitas bai( mampu
menentukan etika kerj4 memberi arah berperilaku sesuai budaya perusahaan,
pengembangarg meningkatkan bermotivasi prestasi tinggr, dan mampu
produkfivitas dan kreativitas, beke{a sama akan menjadi kunci
meningkatkan kinerja dan motivasi keberhasilan bagr perusahaan sehingga
karyawan, serta mengembangkan diperlukan adanya peran dari semua
kualitas barang dan jasa yang pihak yang mampu memberi dorongan
dihasilkan. dan mengarahkan karyawannya pada
Budaya pada hakekatnya tujuan yang diinginkan perusahaan
merupakan pondasi bag suatu (Gomes, 20A3,h.179).
perusahaan. Apabila pondasi yang Berdasarkan permasalahan yang
dibuat tidak cukup kokoh, maka betapa telah dikemukakan di atas, maka
pun bagusnya suatu bangunarq pondasi penelitian ini bertujuan untuk
tersebut tidak akan cukup kokoh untuk mengetahui hubungan antara budaya
menopangnya. Budaya perusahaan perusahaan dengan motivasi berprestasi
(Siagian" 1995, h. 43) merupakan faLlor pada karyawan produksi CV. Cahyo
baik dalam pembentukan kine{a Nugroho Jati di Sukoha{o. Hipotesis
karyawan yang sesuai visi dan miii yang diajukan adalah ada hubungan
perusahaan, sehingga dapat posifif antara budaya perusahaan
menghasilkan perusahaan yang kuat dan dengan motivasi berprestasi karyawan.
mampu bersaing. pada umumnya Semakin kuat budaya perusahaan, maka
perusahaan yang sukses adalah semakin tinggi motivasi berprestasi
perusahaan yarlg mempunyai budaya karyawan. Demikian pula sebaliknya,
kerja yang kuat. Robbins (2002, h. 2gr), semakin lemah budaya perusahaan,
menyatakan bahwa budaya perusahaan maka semakin rendah motivasi
yang kuat memberikan karyawan berprestasi karyawan.
pemahaman jelas dari tugas-tugas yang
diberikan dan berpengaruh terhadap Metode Penelitian
perilaku anggotanya" termasuk motivasi Penelitian dilakukan di CV.
berprestasnya. Cahyo Nugroho Jati (CNJ) Sukoharjo

I L
gS Jurnal Psikotogi Undip, l'ol. 5, No' 2, Desember 2009' -.

yang berlokasi di Jalan Solo-Baki Km. 1. Skala Motivasi BerPrestasi


3 Grogol, Sukoharjo. Uji
coba Skala motivasi berPrestasi ini
dilaksanakan pada tanggal 17 April dirancang berdasarkan aspek-aspek
2008 dengan subjek sebanYak 43 motivasi berprestasi dari tufc- Clelland
a
karyawan. Sedangkan, Penelitian (1987, h. 251), yaitu:
dilaksanakan pada tanggal 2 3 Mei
- a. Usaha melakukan cara-cara baru
2008 dengan subjek sebanYak 108 dan kreatif. Individu menYukai
karyawan. pekerjaan Yang menuntut usaha
Populasi Penelitian ini adalah dan kemamPuannya, terutama
karyawan CV. CahYo Nugroho Jati pekerjaan Yang menuntut
Sukohado. Karakleristik subjek dalam pengembangan cara-cara baru
penelitian ini adalah: dan kreatif.
1. Karyawan produksi CV- CahYo b. Bertanggung jawab. lndividu
Nugroho Jati Sukoharjo, karena memiliki rasa Percaya diri dan
perusahaan memperhatikan potensi, bertanggung jawab atas kegiatan
kompetensi, kesemPatan, dan yang dibebankan kePadanY4
kualitas hasil kerja untuk serta hasit yang nantinYa akan
menentukan karyawan tetaP bekerja diperoleh dari PerilakunYa.
di perusahaan. c. Mencari atau menggunakan
2. Berusia 20-30 tahun, umpan balik. Individu
dipertimbangkan karena meruPakan mempunyai keingrnan
masa puncak dan usia produktif bagi mengetatrui hasil konkret dari
individu untuk memPeroleh dan usahanya sehingga daPat
mengerjakan Pekerjaan sebaik- memperbaiki perilaku dan tidak
baiknya dengan motivasi berprestasi mengulangi di masa Yang akan
yang dimiliki dan PemahamannYa datang.
terhadap lingkungan kerjanYa. d. Memilih taraf resiko moderat
3. Pendidikan minimal SMA atau (sedang). Individu mampu
sederajat, dipertimbangkan untuk memperhitungkan resiko Yang
melihat kemamPuan dan akan diterima dari PekerjaannYa.
penerapannya secara maksimal dari 2. Skala Budaya Perusahaan
hasil pendidikan dan keterampilan Skala budaya Perusahaan ini
yang dimiliki karyawan terhadaP dirancang berdasarkan aspek-aspek dari
pekerjaannya. budaya perusahaan menurut Siagian,
4. Masa kerja minimal tahun, I Anderson dan Kryprianou, Yaitu:
dipertimbangkan untuk melihat a. Kepemimpinan. KePemimPinan
seberapa baik dan cePat Pemahaman guna rnemberikan
efektif
. karyawan terhadaP budaYa pengarahan terhadaP usaha-
perusahaan, lingkungan kerjanYa" usaha karyawan dalam mencaPai
serta motivasi berPrestasi Yang tujuan perusahaan, memotivasi
dimiliki. karyawannya, serta menjadi
Metode pngumPulan data Yang panutan bagr karyarvan.
digunakan dalam penelitian ini adalah b. Kepercayaan, ffienjadikan
metode skala yafig mengungkaP karyawan daPat memiliki
variabel-variabel yang diteliti. komitmen yang baik dan
Penelitian ini menggunakan dua buah berusaha mewujudkan tujuan
skalq yaitu Skala Motivasi Berprestasi perusahaan.
dan Skala Budaya Perusahaan.

I
t-

Hanfu, Mujiasih & tv{asyhtr, Hubungan Antara Budaya Perusahaan


dengan Mativasi Berprestasi 96
pada Karyaw,cm produksi CV. Cahyi Nugroho Jati Si*onorlo

c. Pemecahan
Masalah, dilakukan Perusahaan diperoleh koefisien A,736 -
dengan mengidentifikasi (p>0,05). Kondisi tersebut berarti
masalah yang berhubungan sebarhn kedua variable adalah normal.
dengan peke{aan dan berusaha Uji linieritas dimaksudkan untuk
menemukan solusi-solusi terbaik mengetahui hubungan antara kedua
atas permasalahan yang variabel. Uji linieritas dari hubungan
dihadapi. antara budaya perusahaan dengan
d. Pengambilan Keputusan, untuk motivasi berprestasi menghasilknn Fr.i,,
menyelesaikan masalah yang : 19,67726 dengan p:0,0000 (p<0,05).
terjadi dengan cara menentukan Hasil tersebut menunjukkan hubungan
keputwan terbaik dari beberapa keduanya adalah linear.
alternafif Hubungan antara budaya
e. Komuuikasi, merupakan proses perusahaan dengan motivasi berprestasi
penyampaian informasi antar ditunjukkan dengan skor r."r: 0,396
unsur-unsur dalam perusahaan. dengan p : 0,000 (p<0,05).- Kondisi
Permasalahan yang terjadi dapat tersebut menunjukkan terdapat
diatasi apabila komunikasi yang hubungan signifikan antara budaya
berlangsung berjalan dengan perusahaan dengan motivasi berprestasi,
baik sehingga hipotesis yang menyatakan
Sistem penilaian skala Motivasi ada hubungan positif antara budaya
Berprestasi dan Budaya perusahaan ini perusahaan dengan motivasi berprestasi
{i-dasart<an
pada model Likert yang dapat diterima.
dibagi menjadi aitem .fovorable dan Sumbangan efektif yang
unfauorable dengan empat kategori dihasilkan dari kedua variabel sebesar
;itwaba4 yaitu Sangat Sesuai (5S), 15,706. Kondisi tersebut menuqiukkan
Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan bahwa variabel motivasi berprestasi
Sangat Tidak Sesuai (STS). sebesar 75,7Yo dapat dipreditcsi oleh
Pengujian hipotesis dalam variabel budaya perusahaan, sisanya
ini menggunakan Analisis
penelitian sebesar 84,3o/o ditentukan oleh faktor-
Regresi Sederhana, artinya faktor lain.
menggunakan satu variabel bebas dan Hasil yang diperoleh dari uii
satu variabel tergantung. Data diolah hipotesis menunjukkan bahwa terdapat
dengan menggunakan komputer hubungan positif dan signifikan antara
qrogrlm SPS,S (Statistic package .for budaya perusahaan dengan motivasi
Social Science) 12.0for Windows. berprestasi, sebagaimana ditunjukkan
del8an angka koefisien korelasi r* :
Hasil Penelitian Dan pembahasan 0,396 dengan p :0,000 (p<0,05). Tanda
Analisis data digunakan untuk psitif pada skor korelasi menunjukkan
membuktikan kebenaran dari hipotesis bahwa terdapat hubungan positif antara
yang telah diajukan. Sebelum menguji budaya perusahaan dengan motivasi
kebenaran hipotesis, terlebih Oatrufu berprestasi. Artinya, semakin kuat
dilakukan uji asumsi berupa uji budaya perusahaan maka semakin
normalitas dan uji linieritas. tingg motivasi berprestasi karyawan
Uji normalitas menggunakan dan sebalikny4 semakin lemah budaya
teknik Kalmogorov-Smirnov Goodness perusahaan maka semakin rendah pula
of Fit Test dari SP.S.S versi D.A^ motivasi berprestasi yang aimititi
Variabel Motivasi Berprestasi diperoleh karyawan. Hasil pnelitian tersebut
koefisien 0,926 (p>0,05) dan Budaya sesuai dengan hipotesis yang diajukan

I r
97 furnal Psihologi Undip, Yol. 5, No. 2, Desemher 2009"

bahwa ada hubungan positif antara Robbins (2002, tL 282)


budaya perusahaan dengan motivasi mengatakan bahwa budaya yang kuat
berprestasi karyawan produksi CV. mempunyai dampak yang besar
Cahyo Nugroho Jati (CNI) di terhadap sikap karyawan dan lebih
a
Sukoharjo. tertuju langsung untuk mengurangi
Penelitian ini mendukung keluar-masuknya karyawan. Budaya
penelitian Kotler pada perusahaan yang kuat ditandai oleh nilai-nilai inti
Hewlett-Packard (Akbar, 2A02, h. 22) perusahaan yang dipegang teguh dan
yang mengatakan bahwa budaya disepakati secara luas oleh anggota
perusahaan yang kuat memberikan perusahaan. Semakin banyak anggota
sumbangan positif terhadaP perusahaan yang menerima nilai-nilai
pengembangan potensi dan kinerja inti dan semakin besar komitmen
karyawan karena membantu terhadap nilai-nilai tersebut, maka
menguatkan dan mengarahkan dalam semakin kuat suatu budaya. Sejalan
bekerja. Meskipun tidakdapat dengan definisi tersebul suatu budaya
dikatakan bahwa budaya merupakan yang kuat jelas sekali akan memiliki
faktor tunggal yang mempengaruhi, pengaruh yang besar dalam sikap
tetapi pentingnya budaya perusahaan anggota perusahaan dibandingkan
terhadap pengembangan potensi dan budaya yang lemah.
kinerja karyawan sangat jelas.
Karyawan menginternalisasi dan keberhasilan dan kegagalan sebuah
memahami budaya perusahaan melalui perusahaan.
kegiatan ritual, cerita, lambang materi, Penelitian yang dilakukan Tri
bahasa" stnrktur organisasi yang ada dan Adi dan Mardiasmo (2002, h. 105)
berlaku dalam perusahaan. Karyawan menunj ukkan bahwa budaya perusahaan
yang menginternalisasi dan memahami yang berlaku mempengaruhi motivasi
budaya perusahaan yang berlaku akan dan komitmen karyawan dalam
mirmpu melakukan perilaku seperti menjalankan tugas dan fungsinya.
yang diharapkan perusahaan dan Karyawan merasa nyaman untuk
memiliki motivasi berprestasi yang memberikan kinerjanya secara
tinggi dalam melakukan aktivitas maksimal bagi kemajuan perusahaan.
kerjanya (Robbins, 2002, h. 27 9). Selain itu, penelitian yang dilakukan
Penelitian yang dilakukan Yusuf Priyono (2004, h 92), menjelaskan
(2008) mengatakan bahwa motivasi bahwa budaya perusahaan berpengaruh
berpregasi karyawan mempunyai kuat terhadap kinerja karyawan. Budaya
hubungan signifikan dengan tingkat yang berlaku dalam perusahaan
kinerja. Karyawan yang mampu diinternalisasi dan dinilaisecara positif
. melakukan penyesuaian diri
dengan sehingga memotivasi karyawan untuk
budaya yang berlaku akan memudahkan berprestasi dalam melakukan aktivitas
karyawan untuk memberikan kinerja kerjanya.
berupa kontribusi yang terbaik dan Hasil penelitian yang
maksimal bagt perusahaan dengan ditunjukkan oleh angka sumbangan
menggunakan motivasi berprestasi yan g efektif sebesar 15,7 Vo mengindikasikan
ada dalam diri karyawan. Mc Clelland bahwa variabel budaya perusahaan
(Gellerman, 1984, h. 147) juga bukan merupakan variabel utama yang
mengatakan bahwa motivasi berprestasi mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat
mempunyai pengaruh yang besar pada motivasi berprestasi. Kondisi tersebut
menunj ukkan bahwa ada faktor-faktor

I I
b:
Hondo' Muiiosih &Masykur, HubunganAntaraBudaya
Perusahaqn denganMorivasi Berprestasi gg
pada Kayawarr prodaW CV. Cafui Nugroho
ni Si*"i*i,
lain sebesar 84,3o/o yang turut dengan cara menerima
berperan mempengaruhi arahan
motivasi piryn1nan, mempunyai kepercayaan
berprestasi karyawan.
terhadap perusahaarl mencari- dan
mengetahui solusi tepat dalam
Simpulan dan Saran memecahkan masalatr, mampu
Berdasarkan hasil
penelitian, menenfukan kepufusan tepat, serta
simpulan yang diperoleh adalah berkomunikasi secara baik.
terdapat hubungan positif dan signifikan 2. Bagi Pihak perusahaan
budaya perusahaan dengan Perusahaan dapat lebih terbuka
motivasi berprestasi pada karyawan dalam membuat dan menenfukan
produksi CV" Cahyo Nugroho Jati kebijakan yang berlaku,
(CNJ) Sukoharjo sebagaimana membantu memberikan motivasi
serta

{iluntukkan oleh r*: 0,396 dengan p : untuk berprestasi karyawan dengan


0,000
,(p<0,05). Semakin kuat ludaya Jetap menjaga iklim kerja yang
perusahaan yang diinternalisasi *uku
kondusif.
akan semakin tinggi motivasi 3. Bagi Peneliti Lain
berprestasi yang, dan sebaliknya Peneliti yang berminat untuk
semakin lemah budaya perusahaan melakukan penelitian tentang
Saka motivasi berprestasi yang dimiliki motivasi berprestasi karyawan
karyawan semakin rendah.
perlu mempertimbangkan f*ktor_
Sementara, saran yang
direkomendasaikan adalah :
fr$q lain yang turut berpengaruh
terhadap motivasi birpristasi
1. Bagi Karyawan karyawan
Karyawan diharapkan dapat
memahami budaya yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai