Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai
dengan suasana hati yang terus-menerus merasa tertekan atau kehilangan minat dalam beraktivitas, sehingga mengakibatkan penurunan kualitas hidup sehari-hari. FAKTOR RISIKO DEPRESI Memiliki riwayat gangguan kesehatan mental pada keluarga. Menyalahgunakan alkohol atau obat terlarang. Memiliki ciri kepribadian tertentu, seperti rendah diri, terlalu keras dalam menilai diri sendiri, pesimis, atau terlalu bergantung kepada orang lain. Mengidap penyakit kronis atau serius, seperti gangguan hormon tiroid, cedera kepala, HIV/AIDS, diabetes, kanker, stroke, nyeri kronis, atau penyakit jantung. Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti beberapa obat tekanan darah tinggi atau obat tidur. Mengalami kejadian traumatik, seperti kekerasan seksual, kematian, kehilangan orang yang dicintai, atau masalah keuangan. PENYEBAB DEPRESI
Seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat depresi
berisiko lebih tinggi mengidap depresi juga. Senyawa kimia otak. Orang yang mengalami depresi biasanya terdapat ketidakseimbangan senyawa kimia di otaknya (neurotransmitter). Seseorang yang bisa mengalami depresi bila pernah mengalami kehilangan orang yang dicintai, hubungan yang bermasalah, atau situasi yang dapat membuat stres, dapat memicu timbulnya depresi. GEJALA DEPRESI
Selalu merasa bersalah.
Merasa putus asa, rendah diri, dan tidak berharga.
Selalu merasa cemas dan khawatir yang berlebihan. Suasana hati buruk atau sedih berkelanjutan. Mudah marah atau sensitif.
Mudah menangis. Sulit berkonsentrasi, berpikir, dan mengambil keputusan. Tidak tertarik dan tidak memiliki motivasi terhadap segala hal. GEJALA DEPRESI
Timbul pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
Selalu merasa kelelahan dan hilang tenaga. Perubahan siklus menstruasi pada wanita. Konstipasi. Gerakan tubuh dan bicara yang lebih lambat dari biasanya. Hilang gairah seksual. Gangguan tidur. Perubahan berat badan dan selera makan.