Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

Oleh:
AURORA SABRINA IMTINAN
NIM.2042620191
DINI NURFAIJA
NIM.2042620054
SETYA HARYATI CAHYA WIJAYA
NIM.2042620090
WINDI SULISTIYA PUTRI
NIM.2042620026
YULISTIA ERLIYANTI
NIM.204262038

PROGRAM STUDI D-IV MANAJEMEN PEMASARAN


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang Praktek Lapangan Mata kuliah Etika Bisnis ........................................... 1
1.2 Alasan Pemilihan Lokasi Praktek Lapangan Mata kuliah Etika Bisnis ........................... 1
1.3 Manfaat Praktek Lapangan Mata kuliah Etika Bisnis ...................................................... 1
BAB 2 ............................................................................................................................................. 4
GAMBARAN PERUSAHAAN ..................................................................................................... 4
2.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................................................... 4
2.2 Visi dan Misi Perusahaan ................................................................................................. 8
BAB III ........................................................................................................................................... 9
DASAR TEORI DAN PEMBAHASAN ........................................................................................ 9
3.1 Etika Bisnis dalam Lingkungan ....................................................................................... 9
3.2 Etika Bisnis dengan Pemasok ........................................................................................ 10
3.3 Etika Bisnis dengan Pesaing .......................................................................................... 11
3.4 Etika Bisnis terhadap Pemerintah .................................................................................. 12
3.5 Etika Bisnis pada Perilaku Konsumen ........................................................................... 13
3.6 Etika dalam Menjaga Kualitas Produk ........................................................................... 14
3.7 Etika Bisnis terhadap Transparansi ................................................................................ 15
3.8 Etika Bisnis dalam Perlindungan Konsumen ................................................................. 16
3.9 Etika Bisnis terhadap Iklan atau Promosi ...................................................................... 17
3.10 Etika Bisnis dalam Penggunaan Teknologi .................................................................... 19
3.11 Etika Bisnis terhadap Model Bisnis Digital ................................................................... 20
3.12 Etika Bisnis terhadap Komunikasi Digital ..................................................................... 21
3.13 Etika Bisnis terkait Payung Hukum Sehubungan dengan Komunikasi Digital ............. 22
BAB IV ......................................................................................................................................... 25
KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................................... 25
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 25
4.2 Saran ............................................................................................................................... 25

ii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 27
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 28

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Praktek Lapangan Mata kuliah Etika Bisnis


Bisnis merupakan suatu aktivitas yang memerlukan sebuah tanggung jawab moral
dalam pelaksanaanya. Adapun dengan suatu Etika yang dipraktikan dalam bisnis yang
yang saling berhubungan erat. Karena suatu bisnis tanpa etika akan membuat praktik
bisnis menjadi tidak terkendali dan dapat merugikan tujuan utama dari bisnis itu
sendiri. Selain itu juga etika bisnis adalah aturan - aturan atau norma moral yang
menjadi acuan perilaku para pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Dengan tujuan untuk mengatur agar kegiatan bisnis yang dijalankan dalam
menjalankan suatu kegiatan usahanya. Dimana observasi lapangan etika bisnis ini
dilakukan pada UMKM Harry Bakery yang ada di Kota Batu. adapun usaha Harry
Bakery merupakan usaha kue basah ini menyediakan berbagai macam kue basah.

1.2 Alasan Pemilihan Lokasi Praktek Lapangan Mata kuliah Etika Bisnis
Harry Bakery berlokasi Jl. Dewi Sartika Kota Batu. usaha ini dipilih karena
memiliki hubungan yang langsung dengan pelanggan. Selain itu UMKM ini mudah
ditemukan di Pasar Besar Among Tani di lantai 3 sehingga memudahkan praktikan
untuk melakukan praktek lapangan pada UMKM tersebut.

1.3 Manfaat Praktek Lapangan Mata kuliah Etika Bisnis


Praktik lapangan etika bisnis memiliki berbagai manfaat, baik untuk mahasiswa
(penulis) maupun bagi UMKM Harry Bakery sebagai tempat observasi. manfaat -
manfaatnya sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
● Mengetahui penerapan etika bisnis secara langsung. Melalui praktik
lapangan etika bisnis, mahasiswa dapat mempelajari bagaimana etika
bisnis diterapkan dalam dunia nyata. Maka, mahasiswa dapat melihat

1
bagaimana perusahaan menerapkan kebijakan dan prosedur etika bisnis
dalam kegiatan sehari-harinya.
● Meningkatkan kesadaran pentingnya penerapan etika bisnis. Praktik
lapangan etika bisnis dapat membantu mahasiswa untuk meningkatkan
kesadaran akan pentingnya penerapan etika bisnis dalam kehidupan sehari-
hari. Mahasiswa dapat melihat bagaimana etika bisnis dapat diterapkan
dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam hubungan dengan keluarga,
teman, dan masyarakat.
● Mengembangkan kemampuan analisis dan pemecahan masala. Praktik
lapangan dapat membantu mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan
analisis dan pemecahan masalah. Mahasiswa dapat belajar untuk
mengidentifikasi masalah-masalah etika yang muncul dalam kegiatan
bisnis dan mengembangkan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah
tersebut.

2. Bagi UMKM Harry Bakery


● Meningkatkan daya saing UMKM. UMKM yang menerapkan etika bisnis
dengan baik akan memiliki daya saing yang lebih tinggi dibandingkan
dengan UMKM yang tidak menerapkan etika bisnis. Hal ini karena UMKM
yang menerapkan etika bisnis akan lebih mampu untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan dari berbagai pihak yang berkepentingan dengan
UMKM.
● Meningkatkan reputasi UMKM & kepercayaan konsumen. UMKM yang
menerapkan etika bisnis dengan baik akan memiliki reputasi yang baik di
mata konsumen, karyawan, dan masyarakat luas. Hal ini dapat
meningkatkan kepercayaan dan loyalitas dari berbagai pihak yang
berkepentingan dengan UMKM. Sehingga, Konsumen akan lebih percaya
kepada UMKM yang menerapkan etika bisnis dengan baik, karena UMKM

2
yang menerapkan etika bisnis akan lebih mengutamakan kepentingan
konsumen.

3
BAB 2
GAMBARAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


Nama Perusahaan: Harry Bakery
Pendiri: Bambang Hariono
Alamat Perusahaan: Jl. Dewi Sartika Kota Batu
Tahun Berdiri: 1998
Salah satu bisnis kue basah tradisional di Kota Batu adalah Harry Bakery, bisnis
ini merupakan toko kue yang didirikan oleh Bapak Bambang Hariono tepatnya di Pasar
Besar Kota Batu, sekitar 25 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 1998. Awalnya, bisnis
ini beroperasi melalui sistem pembelian besar-besaran (kulak) untuk dijual kembali.
Namun, karena risiko besar terkait ketidak habisan stok produk kue basah yang hanya
tahan selama satu hari, pada tahun 2001 Harry Bakery mengadopsi sistem yang unik
yaitu owner berperan sebagai penjual atau penampung, sedangkan kue dihasilkan oleh
beberapa anggota keluarga dan pihak eksternal yang menitipkannya di toko ini. Hal ini
menciptakan peluang ekonomi bagi banyak orang, dengan lebih dari 50 orang yang
menitipkan kue mereka di Toko Harry Bakery. Sebagai owner Harry Bakery, Bapak
Bambang Hariono hanya bertanggung jawab sebagai penjual sehingga setiap kue yang
tidak terjual tidak memberikan beban finansial padanya melainkan pada produsen kue
tersebut. Hingga saat ini, Harry Bakery telah menjadi salah satu toko kue basah
terlengkap di Kota Batu, Harry Bakery merupakan suatu usaha yang menyediakan
berbagai macam jenis kue basah tradisional dan juga roti dengan harga yang
terjangkau, memiliki kurang lebih 70 pilihan jenis kue yang membuat usaha ini berbeda
dengan usaha kue basah lainnya. Portofolio produk Harry Bakery mencakup berbagai
macam kue, mulai dari kue tradisional hingga inovasi baru yang menggugah selera.
Varian harga yang ditawarkan juga mencerminkan inklusivitas, dengan rentang harga
yang dimulai dari 1.500 rupiah hingga 150.000 rupiah. Hal ini memungkinkan
pelanggan dengan berbagai anggaran untuk menemukan dan menikmati kue yang

4
sesuai dengan preferensi dan acara spesifik. Harry Bakery dapat dikenali sebagai
pelaku perdagangan dan distribusi di sektor kuliner, terutama sebagai pedagang
perantara. Pusat perhatian utama usaha ini adalah pada kegiatan pengalihan produk kue
basah dan roti dari produsen langsung kepada konsumen. Sebagai perantara, Harry
Bakery berfungsi sebagai penghubung yang menyajikan berbagai varian kue basah dan
roti dengan standar kualitas yang unggul, mengantarkan produk langsung dari
sumbernya ke tangan konsumen. Proses penjualan yang diterapkan oleh Harry Bakery
saat ini masih terbilang sederhana. Bisnis ini melayani pelanggan yang datang langsung
ke pasar dan juga menerima pesanan kue melalui WhatsApp. Proses penjualan di pasar
dimulai dengan kedatangan pelanggan, di mana karyawan dengan ramah menyediakan
nampan dan penjepit untuk memudahkan pelanggan memilih kue yang diinginkan.
Tabel 1. Nama Produk dan Harga Produk Harry Bakery Kota Batu
No. Nama Produk Harga
1 Agar-agar telur Rp 1.500
2 Apem Bulet Rp 1.500
3 Apem Selong Rp 1.750
4 Bika Ambon Rp 2.500
5 Bikang Rp 1.500
6 Bolu Caramel Rp 35.000
7 Bolu Pisang Kecil Rp 12.500
8 Bolu Sifon Rp 30.000
9 Bolu Tape Besar Rp 30.000
10 Bolu Tape kecil Rp 20.000
11 Brownis Besar Rp 2.000
12 Brownis Mika Rp 1.500
13 Bugis Rp 1.500
14 Burger Besar Rp 10.000
15 Burger Mini Rp 3.000

5
No. Nama Produk Harga
16 Busa Rp 1.500
17 Dadar Gulung kelapa Rp 1.500
18 Dadar Gulung Pisang Rp 2.000
19 Donat Kacang Rp 2.000
20 Donat misis Rp 1.500
21 Getuk Pisang Rp 1.500
22 Gulung Rp 20.000
23 Hot Dog Rp 10.000
24 Jenang Rp 2.000
25 Jenang Jagung Rp 1.500
26 Jentik Manis Rp 1.500
27 Kembang Gula Rp 30.000
28 Kucur Rp 1.500
29 Kue Kukus Rp 1.750
30 Kue Kukus Gula Merah Rp 1.500
31 Kue Kukus Telo Rp 1.500
32 Kue Mangkok Rp 1.500
33 Kue Tart Mini Rp 7.500
34 Kue Tok Rp 1.500
35 Lapis Rp 1.500
36 Lemper Rp 2.000
37 Lumpia Rp 1.750
38 Lumpur Rp 1.500
39 Lumpur Fla Rp 1.500
40 Lumpur Surga Rp 2.500
41 Madu Mangsa Rp 1.500

6
No. Nama Produk Harga
42 Molen Rp 1.500
43 Nagasari Rp 1.500
44 Onde-Onde Rp 2.000
45 Otok-otok kacang ijo Rp 1.500
46 Pastel Basah Rp 1.750
47 Pastel Kering Rp 1.500
48 Pisang Coklat Rp 3.000
49 Pizza Mini Rp 3.000
50 Prol tape Rp 2.500
51 Puding Rp 3.000
52 Rainbow Roll Rp 2.000
53 Risol Ayam Rp 3.000
54 Risol Mayo Rp 3.000
55 Risoles Rogut Rp 1.750
56 Roti Pisang Rp 1.500
57 Sandwich Rp 3.000
58 Sarang Burung Rp 1.500
59 Semar Mendem Rp 2.000
60 Serabi Solo Rp 2.000
61 Serabi Solo Rp 2.000
62 Sosis solo Rp 2.000
63 Spiku Rp 20.000
64 Sus Rp 2.000
65 Sus Buah Rp 2.500
66 Tahu Gulung Rp 1.750
67 Tahu isi Rp 1.500

7
No. Nama Produk Harga
68 Talam Rp 1.500
69 Tart Ulang Tahun Rp 35.000 - Rp 150.000
70 Terang Bulan Mini Rp 1.500
71 Wajik Rp 2.000
72 Weci Rp 1.500
73 Wingko Rp 1.500
Sumber. Harry Bakery Kota Batu (2022)

2.2 Visi dan Misi Perusahaan


 Visi:
Menjadi pilihan utama dalam menyajikan kelezatan kue basah tradisional, yang
tidak hanya memikat lidah, tetapi juga menyimpan kehangatan kenangan dan
kebersamaan.

 Misi:
1. Kualitas Tanpa Kompromi:
Menyajikan kue basah berkualitas tinggi dengan menggunakan bahan-
bahan pilihan dan proses tradisional yang menjaga keaslian rasa.
2. Inovasi Berbasis Tradisi:
Mengembangkan inovasi dalam menu kue basah dengan tetap
mempertahankan nilai-nilai tradisional untuk memenuhi selera pelanggan
yang beragam.
3. Pelayanan Ramah dan Personal:
Memberikan pelayanan yang ramah, personal, dan memperhatikan setiap
kebutuhan pelanggan untuk menciptakan pengalaman belanja yang
menyenangkan.

8
BAB III
DASAR TEORI DAN PEMBAHASAN

3.1 Etika Bisnis dalam Lingkungan


Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
mempengaruhi kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusi dan makhluk hidup lain
baik secara langsung maupun secara tidak langsung merupakan kebijaksaan moral
manusia dalam bergaul dengan lingkungannya. Etika lingkungan diperlukan agar
setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga
keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan perorangan,
sekelompok orang, atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan tujuan
utamanya adalah memperoleh keuntungan/laba (profit). Jadi, etika dalam lingkungan
bisnis merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam berbisnis dengan konsumen,
mitra kerja dan masyarakat. Hal ini penting dalam menjalankan bisnis agar setiap
kegiatannya tidak menyinggung atau merugikan orang lain.
Di dalam etika lingkungan bisnis dibagi menjadi dua yaitu lingkungan internal
dan dan lingkungan eksternal. Yang termasuk dalam lingkungan internal adalah para
pemegang saham, direktur, manajer, karyawan dan seluruh departemen yang
bertanggung jawab langsung terhadap perusahaan. Sedangkan yang termasuk
lingkungan eksternal perusahaan adalah pera stakeholder dan masyarakat yang berada
di sekitar tempat perusahaan itu berdiri.
Etika lingkungan internal perusahaan mencakup aturan-aturan dan pedoman
berperilaku yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh anggota internal perusahaan.
Salah satu contohnya adalah:
1. Harus bersikap jujur dan terbuka dalam melakukan pekerjaan.
2. Sebagai atasan harus bersikap adil dan bijaksana dalam memutuskan sesuatu.
3. Anggota internal harus dapat bertanggung jawab atas apapun yang telah
diperbuat dalam perusahaan.

9
4. Harus dapat bertindak dan bersikap sportif, realistis, kritis, rendah hati.
5. Harus memiliki rasa hormat.
Selain etika dalam lingkungan internal perusahaan, perusahaan juga harus
memikirkan tentang etika lingkungan eksternal perusahaan. Salah satu contoh etika
perusahaan terhadap lingkungan eksternal adalah tidak menimbulkan gangguan atau
kerusakan yang dapat mengganggu ketertiban lingkungan sekitar, seperti membuah
limbah hasil produksi sembarangan, membuat kebisingan sepanjang waktu, ekploitasi
SDA yang berlebihan dan masih banyak lagi.
Ada beberapa cara agar hubungan perusahaan dengan lingkungan eksternal tetap
terjaga dengan baik, contohnya yaitu dengan:
a. Sering mengadakan bakti sosial dengan masyarakat sekitar.
b. Memberikan bantuan kepada masyarakat
c. Memberikan beasiswa untuk masyarakat yang kurang mampu terutama yang
bermukim di sekitar perusahaan
Salah satu keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dengan lingkungan
eksternalnya terjaga adalah citra perusahaan di lingkungan sekitar akan bagus,
sehingga kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan akan meningkat. Jika
perusahaan dapat menjaga etika terhadap lingkunganya dengan baik maka keuntungan
pada lingkungan internal perusahaan juga akan lebih disiplin karena memiliki pedoman
dalam berperilaku yang kuat, proses produksi dan pemasaran produk hasil produksi
juga dapat dijalankan dengan baik termasuk juga kegiatan promosi.

3.2 Etika Bisnis dengan Pemasok


Pemasok adalah salah satu elemen utama dalam sistem pemasaran modern.
Pemasok membentuk hubungan penting dalam keseluruhan sistem penghantar nilai
perusahaan. Keberadaan pemasok merupakan salah satu kunci bagi keberlangsungan
sebuah usaha apabila ingin meningkatkan nilai usaha. Hubungan perusahaan dengan
para pemasok harus berdasarkan rasa saling menghormati. Oleh karena itu, perusahaan
memiliki tanggung jawab untuk:

10
1. Mencari keadilan dan kejujuran dalam semua aktivitas perusahaan, termasuk
penetapan harga, penetapan lisensi, dan hak untuk menjual.
2. Memastikan bahwa aktivitas perusahaan bebas dari penggunaan kekerasan dan
proses peradilan yang tidak perlu.
3. Memupuk stabilitas hubungan jangka panjang dengan pemasok dengan imbalan
nilai, kualitas, daya saing dan keandalan.
4. Berbagi informasi dengan para pemasok dan mengintegrasikannya dalam
proses perencanaan perusahaan.
5. Membayar tepat waktu kepada pemasok dan sesuai dengan kesepakatan
dagang.
6. Mencari, mendorong, dan memilih para pemasok yang mempraktikkan
penghormatan terhadap martabat manusia dalam pekerjaannya.

Adapun etika perusahaan kepada pemasok antara lain adalah:


a. Menerima pasokan sesuai dengan permintaan perusahaan.
b. Membayar harga barang pasokan sesuai dengan yang disepakati.
c. Jika terjadi kesalahan pasokan sebaiknya dimusyawarahkan bersama pemasok
dengan sebaik-baiknya.
d. Membina saling pengertian dan saling menguntungkan kepada pemasok.

3.3 Etika Bisnis dengan Pesaing


Pesaing merupakan perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang atau jasa
yang sama dengan produk yang kita tawarkan. Dalam setiap operasional perusahaan
selalu dihadapkan dengan faktor persaingan, baik persaingan secara langsung berkaitan
dengan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan maupun oleh kehadiran barang-
barang subtitusi. Perusahaan percaya bahwa persaingan ekonomi yang adil merupakan
salah satu persyaratan dasar dalam usaha meningkatkan kemakmuran negara dan pada
akhirnya untuk menciptakan distribusi barang dan jasa yang adil. Oleh karena itu,
perusahaan harus menghormati persaingan dan memiliki tanggung jawab untuk:

11
1. Membantu perkembangan pasar yang terbuka bagi perdagangan dan investasi.
2. Memajukan perilaku kompetitif yang menguntungkan bagi kondisi sosial dan
lingkungan serta menunjukkan rasa saling menghormati antara pesaing.
3. Menghormati hak dari aset yang tidak berwujud dan kekayaan intelektual.
4. Menolak untuk memiliki informasi komersial dengan cara yang tidak jujur atau
tidak etis, seperti praktik spionase industri.

Adapun etika perusahaan terhadap pesaing yaitu:


a. Suatu perusahaan tidak menjelekkan pesaingnya dengan cara apapun.
b. Tidak melakukan peniruan atau melakukan reproduksi barang hasil produksi
perusahaan pesaingnya.
c. Tidak menggunakan merek barang pesaingnya.
d. Tidak boleh merusak atau memusnahkan barang perusahaan pesaingnya di
dalam rangka memenangkan penguasaan pasar atau persaingan.

3.4 Etika Bisnis terhadap Pemerintah


Perusahaan menjalankan usaha sehubungan dengan pemerintah yaitu dengan
memperhatikan berbagai aspek etika dalam berbisnis, termasuk hubungan dengan
pemerintah dan stakeholders. Etika bisnis mencakup tata cara ideal dalam mengelola
bisnis dengan memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku, termasuk kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan, pemberian kesempatan yang sama, dan
menjaga hubungan baik dengan pemerintah dan masyarakat sekitar. Dalam konteks
hubungan dengan pemerintah, perusahaan diharapkan untuk menjalankan usahanya
dengan integritas, menghindari praktik korupsi, dan mematuhi peraturan yang berlaku.
Etika bisnis juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan pemerintah
sebagai bagian dari corporate citizenship.
Terdapat etika bisnis yang dapat dilakukan oleh perusahaan terhadap pemerintah
yaitu:

12
a. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan
Perusahaan diharapkan untuk mematuhi semua peraturan yang berlaku dan
beroperasi sesuai dengan hukum.
b. Kepedulian terhadap Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan
Hidup
Perusahaan perlu memperhatikan dampak usahanya terhadap kesehatan,
keselamatan, dan lingkungan hidup, serta mematuhi regulasi terkait.
c. Pemberian Kesempatan yang Sama
Penting bagi perusahaan untuk memberikan kesempatan yang sama kepada
karyawan dalam hal perekrutan, promosi, dan pemutusan hubungan kerja.
d. Standar Etika dalam Berhubungan dengan Stakeholders
Perusahaan diharapkan untuk menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak
terkait, termasuk pemerintah, dan berperilaku saling membantu serta
menghargai untuk mencapai kinerja korporasi yang efektif dan efisien

3.5 Etika Bisnis pada Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan
dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk
dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-
hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Etika bisnis
memiliki keterkaitan yang besar akan kepuasan konsumen. Etika bisnis memberikan
suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjamin ikatan hubungan yang baik.
Dengan adanya perilaku konsumen yang beragam, bisnis harus dapat menjaga
kualitas produk dan memberikan pelayanan yang baik. Selain itu juga dapat
menerapkan etika bisnis dalam menghadapi perilaku konsumen yang beraneka ragam
yaitu:
 Kejujuran: Menjunjung tinggi kejujuran dalam semua aspek bisnis, termasuk
harga, kualitas, dan pelayanan.

13
 Kesetiaan dan Keadilan: Memberikan perlakuan yang adil dan setia terhadap
konsumen, serta menjalankan prinsip keadilan dalam segala aspek bisnis.
 Perlindungan Konsumen: Memastikan perlindungan konsumen sebagai
bagian dari etika bisnis, termasuk melalui pelayanan berkualitas dan kepatuhan
terhadap regulasi perlindungan konsumen.
 Saling Menguntungkan: Menerapkan prinsip saling menguntungkan dalam
berbisnis, yang merujuk pada perlunya kebermanfaatan dan keuntungan bagi
semua pihak terkait.

3.6 Etika dalam Menjaga Kualitas Produk


Kualitas produk adalah kondisi fisik, fungsi, dan sifat suatu produk baik barang
atau jasa berdasarkan tingkat mutu yang diharapkan seperti keseluruhan durabilitas,
reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut
produk lainnya. Etika bisnis menjaga kualitas produk adalah salah satu aspek penting
yang perlu diperhatikan oleh para pelaku usaha. Kualitas produk yang baik
mempengaruhi kepuasan pelanggan, citra usaha, dan kemampuan bisnis untuk
berkembang. Berikut adalah beberapa poin penting dalam menjaga kualitas produk
dalam bisnis:
a. Pemeriksaan kualitas produk: Melakukan pemeriksaan kualitas produk sebelum
dan setelah proses produksi untuk memastikan produk yang akan dipasarkan
memiliki durabilitas yang baik selama digunakan.
b. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan: Memahami kebutuhan dan harapan
pelanggan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan pasar.
c. Memanfaatkan tanggapan pelanggan: Menggunakan tanggapan pelanggan
untuk meningkatkan kualitas produk dan memenuhi kebutuhan pasar.
d. Quality control: Melakukan quality control pada setiap tahap proses produksi
untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang
diinginkan.

14
e. Menggunakan teknologi: Menggunakan teknologi canggih untuk mendukung
proses produksi dan memastikan kualitas produk yang dihasilkan.
f. Mengembangkan sumber daya manusia: Menghasilkan dan mengembangkan
sumber daya manusia yang kompeten dan berpengalaman dalam menjaga
kualitas produk.
g. Mengajarkan standar etika bisnis: Menetapkan standar etika bisnis yang harus
dipenuhi oleh semua pihak terkait, termasuk pelanggan, pemasok, dan penerbit,
untuk menjaga kualitas produk dan menjaga hubungan yang baik.

3.7 Etika Bisnis terhadap Transparansi


Transparansi mengacu pada keterbukaan, keterlibatan, dan aksesibilitas
pemangku kepentingan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan dan
informasi yang relevan mengenai kinerja perusahaan. Artinya, seluruh kebijakan,
keputusan, dan informasi harus tersedia bagi para pemangku kepentingan, dan harus
ada kriteria yang jelas mengenai informasi yang tidak boleh dipublikasikan.
Transparansi merupakan aspek penting dalam etika bisnis, dan merupakan tanggung
jawab serta upaya perusahaan untuk mencapai kepercayaan dan kredibilitas dari para
pemangku kepentingannya.
Berikut adalah beberapa cara di mana perusahaan menerapkan etika bisnis terkait
transparansi :
a. Pengungkapan Informasi yang Jelas
Perusahaan memberikan informasi yang jelas dan mudah diakses kepada pihak
berkepentingan mengenai produk, layanan, harga, dan kondisi bisnis secara
umum.
b. Keterbukaan dalam Pengambilan Keputusan
Menjelaskan proses pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan
sehingga pihak luar dapat memahami cara perusahaan membuat keputusan
yang dapat mempengaruhi mereka.

15
c. Keterlibatan dengan Pihak Berkepentingan
Berkomunikasi secara aktif dengan pihak berkepentingan, seperti pelanggan,
karyawan, dan mitra bisnis, untuk memastikan pemahaman yang baik dan
mendengarkan umpan balik mereka.
d. Keterbukaan terhadap Pelanggan
Menjelaskan hak dan tanggung jawab pelanggan secara jelas, serta memberikan
cara yang transparan dalam menanggapi keluhan dan memberikan dukungan
pelanggan.

3.8 Etika Bisnis dalam Perlindungan Konsumen


Perlindungan konsumen adalah upaya untuk melindungi hak dan kepentingan
konsumen dalam aktivitas jual beli. Hal ini mencakup berbagai aspek, seperti
keamanan produk, informasi yang jelas dan akurat, perlindungan terhadap praktik
bisnis yang tidak etis, serta akses konsumen terhadap mekanisme penyelesaian
sengketa. Perlindungan konsumen juga melibatkan transparansi informasi, di mana
konsumen memiliki akses yang jelas terhadap informasi mengenai produk dan layanan
yang mereka beli. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa konsumen dapat membuat
keputusan yang cerdas dan berdasarkan informasi yang memadai.
Berikut adalah beberapa aspek etika bisnis yang diterapkan perusahaan dalam
perlindungan konsumen :
a. Transparansi Informasi: Memberikan informasi yang jelas dan lengkap
kepada konsumen tentang produk atau layanan, termasuk harga, manfaat,
risiko, dan syarat-syarat kontrak.
b. Keamanan Produk: Menjamin bahwa produk yang dijual aman digunakan
dan memenuhi standar keamanan yang berlaku. Jika ada risiko atau
peringatan, perusahaan seharusnya secara terbuka memberitahu konsumen.
c. Penghormatan terhadap Hak Konsumen: Menghormati hak-hak
konsumen, seperti hak untuk mendapatkan informasi, hak untuk memilih, hak
privasi, dan hak untuk menyuarakan keluhan.

16
d. Pelayanan Pelanggan yang Baik: Menyediakan pelayanan pelanggan yang
responsif, jujur, dan efisien. Menanggapi keluhan dan masukan konsumen
dengan cepat dan dengan itikad baik.
e. Praktik Perdagangan yang Adil: Menghindari praktik perusahaan yang
merugikan konsumen, seperti penipuan, penjualan paksa, atau praktik bisnis
yang tidak etis.
f. Keterlibatan Konsumen: Melibatkan konsumen dalam pengembangan
produk atau layanan, mendengarkan kebutuhan mereka, dan merespons
umpan balik dengan memperbaiki atau meningkatkan produk dan layanan.
g. Perlindungan Privasi: Melindungi data pribadi konsumen dan menggunakan
informasi tersebut secara etis, sesuai dengan regulasi privasi yang berlaku.
h. Pendidikan Konsumen: Memberikan edukasi kepada konsumen tentang
produk atau layanan yang mereka beli, hak-hak mereka, dan cara membuat
keputusan yang cerdas dalam pembelian.
i. Ketidak Diskriminan: Menjamin bahwa semua konsumen diperlakukan
dengan adil dan setara tanpa diskriminasi berdasarkan ras, agama, gender,
atau karakteristik lainnya.
j. Kepatuhan terhadap Regulasi: Mematuhi semua regulasi dan undang-
undang yang berlaku terkait perlindungan konsumen. Hal ini mencakup
pengungkapan yang diperlukan dan kepatuhan terhadap standar etika bisnis
yang diatur oleh pemerintah.

3.9 Etika Bisnis terhadap Iklan atau Promosi


Iklan atau Promosi adalah upaya untuk meningkatkan sesuatu, baik barang
maupun jasa, ke arah yang lebih baik. Dalam konteks pemasaran, promosi dilakukan
untuk menyebarkan informasi dan mempengaruhi orang agar bersedia membeli produk
atau jasa, serta untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan
tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Tujuan
promosi antara lain adalah mengenalkan produk baru, mengembangkan citra merek,

17
memberikan informasi kepada konsumen, menunjukkan keunggulan produk, serta
meningkatkan kesadaran dan penjualan. Promosi dapat dilakukan melalui berbagai
cara, seperti periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran
langsung.
Berikut adalah beberapa aspek etika bisnis yang diterapkan perusahaan dalam
iklan atau promosi :
a. Kebenaran dan Kepastian: Menyajikan informasi yang benar, jujur, dan
akurat dalam iklan atau promosi. Hindari praktik penipuan, eksagerasi
berlebihan, atau penyajian informasi yang menyesatkan.
b. Kemurnian dan Kesopanan: Menjaga kebersihan dan kesopanan dalam
materi iklan, menghindari konten yang mengandung unsur vulgar,
diskriminatif, atau merendahkan.
c. Perlindungan Konsumen: Memastikan bahwa iklan atau promosi tidak
menyesatkan konsumen, dan menyediakan informasi yang cukup tentang
produk atau layanan agar konsumen dapat membuat keputusan yang cerdas.
d. Respek terhadap Privasi: Menghormati privasi konsumen dan mengikuti
aturan dan regulasi terkait privasi. Hindari pengumpulan dan penggunaan data
pribadi tanpa izin yang jelas dari konsumen.
e. Pemberdayaan Konsumen: Menggunakan iklan untuk memberdayakan
konsumen dengan memberikan informasi yang mereka butuhkan untuk
membuat keputusan informasi dan mendukung pemahaman konsumen tentang
produk atau layanan.
f. Ketelitian dalam Klaim: Menyajikan klaim atau pernyataan dengan hati-hati
dan memiliki dasar yang kuat. Hindari klaim yang tidak dapat dibuktikan atau
bersifat menyesatkan.
g. Diversitas dan Representasi yang Adil: Menggambarkan keberagaman dan
representasi yang adil dalam iklan, menghindari stereotip dan diskriminasi
berdasarkan ras, gender, atau karakteristik lainnya.

18
h. Pemberdayaan Masyarakat: Mendukung dan berkontribusi pada
kepentingan masyarakat melalui iklan, dengan menghindari dampak negatif
pada masyarakat atau lingkungan.
i. Keadilan dan Persaingan yang Sehat: Terlibat dalam persaingan bisnis
dengan cara yang adil dan etis. Hindari taktik atau strategi yang dapat
merugikan pesaing secara tidak adil.
j. Keterbukaan dan Tanggung Jawab: Menjelaskan dengan jelas sumber dan
tujuan iklan, serta memiliki tanggung jawab terhadap dampak iklan terhadap
masyarakat.

3.10 Etika Bisnis dalam Penggunaan Teknologi


Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi mencakup
metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah yang
digunakan untuk menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan
masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan. Teknologi juga mencakup
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknik yang digunakan oleh manusia untuk
menciptakan peralatan, mesin, dan bentuk-bentuk teknologi tingkat lanjut lainnya.
Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat dan membantu kehidupan manusia,
namun harus dimanfaatkan dengan bijak dan bertanggung jawab.
Berikut adalah beberapa aspek etika bisnis yang diterapkan perusahaan dalam
penggunaan teknologi :
a. Transparansi
Menjelaskan dengan jelas kepada pengguna bagaimana data mereka
dikumpulkan, digunakan, dan disimpan. Meningkatkan transparansi dalam
kebijakan privasi dan memberikan opsi pengaturan privasi yang memadai.

19
b. Dampak Sosial dan Lingkungan
Mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari pengembangan dan
penggunaan teknologi. Menghindari teknologi yang dapat memberikan dampak
negatif pada masyarakat atau lingkungan.
c. Keadilan dan Inklusivitas
Memastikan teknologi diakses secara adil dan inklusif oleh semua kelompok
masyarakat. Menghindari bias dalam pengembangan teknologi yang dapat
memperburuk ketidaksetaraan atau diskriminasi.
d. Kepatuhan Regulasi
Mematuhi semua regulasi dan undang-undang yang berlaku terkait dengan
penggunaan teknologi, termasuk privasi, keamanan data, dan hak-hak
konsumen.
e. Keterlibatan dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Melibatkan teknologi sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan,
termasuk melalui proyek-proyek yang mendukung keberlanjutan dan dampak
positif pada masyarakat.

3.11 Etika Bisnis terhadap Model Bisnis Digital


Bisnis digital adalah jenis usaha yang memanfaatkan teknologi informasi dan
alat-alat digital dalam berbagai aspek operasionalnya. Hal ini mencakup pemanfaatan
internet, teknologi informasi, dan inovasi digital lainnya untuk merancang,
memasarkan, dan menjalankan bisnis. Bisnis digital dapat meliputi berbagai model,
seperti e-commerce, digital marketing, subscription, dan ad-supported. Dengan
perkembangan teknologi yang pesat, bisnis digital menawarkan berbagai keuntungan,
termasuk kemampuan untuk menjangkau konsumen lebih luas dan target pasar yang
lebih luas. Selain itu, bisnis digital juga menawarkan beragam ide bisnis kreatif yang
menjanjikan keuntungan.
Berikut adalah beberapa aspek etika bisnis yang diterapkan perusahaan dalam
model bisnis digital :

20
a. Desain organisasi: Etika bisnis harus menjadi dasar dalam desain organisasi
yang beretika. Hal ini mencakup struktur organisasi, kultur, dan kebijakan yang
mendukung bisnis.
b. Desain platform teknologi: Platform teknologi harus menegakkan nilai etika,
seperti melindungi data pengguna, menghormati privasi, dan memastikan
keamanan pengguna.
c. Transparansi: Menyediakan informasi yang jelas dan mudah dimengerti
kepada pengguna tentang bagaimana data dikumpulkan, digunakan, dan
dibagikan. Meningkatkan transparansi dalam kebijakan privasi dan syarat
penggunaan.
d. Kesetaraan dan Keadilan: Memastikan bahwa model bisnis digital tidak
menciptakan atau memperdalam ketidaksetaraan. Menghindari diskriminasi
dan menyediakan layanan yang adil dan setara bagi semua pengguna.
e. Transaksi yang Jujur dan Adil: Menyediakan informasi yang jujur dan
lengkap mengenai biaya, harga, dan syarat transaksi. Menghindari praktik-
praktik bisnis yang merugikan atau menyesatkan konsumen.

3.12 Etika Bisnis terhadap Komunikasi Digital


Komunikasi digital adalah proses komunikasi yang didominasi oleh komunikasi
tertulis, meliputi pesan-pesan melalui berbagai perangkat tambahan seperti handphone,
internet, dan media sosial. Hal ini mencakup penggunaan berbagai platform digital
seperti SMS, email, WhatsApp, dan media sosial untuk menyampaikan pesan dan
berinteraksi. Komunikasi digital memungkinkan akses yang mudah, penghematan
waktu, dan kreativitas dalam penyampaian pesan, namun juga dapat menimbulkan
perbedaan interpretasi dan efek negatif tertentu. Dalam konteks bisnis, komunikasi
digital menjadi salah satu aspek penting dalam memasarkan produk atau jasa serta
berinteraksi dengan konsumen.
Berikut adalah beberapa aspek etika bisnis yang diterapkan dalam komunikasi
digital :

21
a. Keterbukaan dan transparansi: Perusahaan harus memastikan bahwa
informasi yang disampaikan melalui komunikasi digital adalah jujur dan akurat.
Perusahaan juga harus memastikan bahwa informasi yang disampaikan tidak
menyesatkan konsumen.
b. Perlindungan privasi: Perusahaan harus memastikan bahwa data pribadi
konsumen dilindungi dan tidak disalahgunakan. Perusahaan harus mematuhi
peraturan dan undang-undang yang berlaku terkait dengan privasi data.
c. Penggunaan bahasa yang sopan: Perusahaan harus memastikan bahwa bahasa
yang digunakan dalam komunikasi digital adalah sopan dan tidak menyinggung
perasaan konsumen.
d. Tanggung jawab sosial: Perusahaan harus mempertimbangkan dampak sosial
dari komunikasi digital yang dilakukan. Perusahaan harus memastikan bahwa
komunikasi digital yang dilakukan tidak merugikan masyarakat atau
lingkungan.
e. Responsif terhadap Umpan Balik: Menanggapi umpan balik, pertanyaan,
atau keluhan konsumen dengan cepat dan secara profesional. Menerapkan
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam komunikasi.
f. Kepatuhan Regulasi: Mematuhi semua regulasi dan hukum yang berlaku
terkait dengan komunikasi digital, termasuk privasi data, hak konsumen, dan
aturan media sosial.

3.13 Etika Bisnis terkait Payung Hukum Sehubungan dengan Komunikasi


Digital
Payung hukum terkait dengan komunikasi digital meliputi berbagai undang-
undang dan peraturan yang mengatur penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Beberapa undang-undang dan peraturan yang terkait antara lain Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Hak Cipta, dan Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem

22
Elektronik. Perusahaan harus memperhatikan payung hukum ini dalam melakukan
komunikasi digital agar tidak melanggar hukum dan merugikan konsumen atau pihak
lain.
Beberapa aspek etika bisnis terkait payung hukum sehubungan dengan
komunikasi digital:
a. Kepatuhan terhadap Regulasi: Menjunjung tinggi etika bisnis melalui
kepatuhan terhadap regulasi dan undang-undang yang berlaku. Hal ini
mencakup perlindungan data, privasi, hak cipta, dan undang-undang lain yang
berkaitan dengan komunikasi digital.
b. Keterbukaan dan transparansi: Perusahaan harus memastikan bahwa
informasi yang disampaikan melalui komunikasi digital adalah jujur dan akurat.
Perusahaan juga harus memastikan bahwa informasi yang disampaikan tidak
menyesatkan konsumen.
c. Perlindungan privasi: Perusahaan harus memperhatikan payung hukum yang
terkait dengan perlindungan privasi data pribadi, seperti Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Hak Cipta. Perusahaan harus memastikan bahwa
data pribadi konsumen dilindungi dan tidak disalahgunakan.
d. Kesesuaian Hak Cipta: Menghormati hak cipta dan menggunakan konten
digital dengan mematuhi undang-undang hak cipta yang berlaku. Menghindari
penggunaan konten tanpa izin atau pelanggaran hak cipta.
e. Perlindungan Konsumen: Menerapkan etika bisnis dengan memberikan
perlindungan kepada konsumen. Ini mencakup menyediakan informasi yang
jelas tentang produk atau layanan (produk yang halal), menerima umpan balik
konsumen, dan menanggapi keluhan dengan cepat dan etis.
f. Penggunaan Email dan Pemasaran yang Etis: Menggunakan praktik
pemasaran email dan digital yang etis, termasuk menghormati preferensi
konsumen dan menghindari spam. Memberikan opsi untuk berhenti
berlangganan (unsubscribe).

23
g. Kepatuhan terhadap Hukum Persaingan Usaha: Mematuhi undang-undang
persaingan usaha dan menghindari praktik-praktik yang dapat merugikan
persaingan dan konsumen.

24
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
UMKM Harry Bakery merupakan suatu bisnis yang bergerak dalam bidang
kuliner yang berfokus pada jajanan basah berlokasi di Jl. Dewi Sartika, Kota Batu,
Jawa Timur. UMKM Harry Bakery telah menerapkan etika bisnis yang baik. Hal ini
terlihat dari komitmennya untuk memberikan produk dan layanan yang berkualitas,
mengutamakan kepuasan pelanggan, serta berkontribusi positif bagi masyarakat dan
lingkungan. Memang dalam beberapa aspek sudah cukup memuaskan, tetapi juga perlu
diingat UMKM Harry Bakery juga harus bisa lebih melakukan keterbukaan informasi.
UMKM Harry Bakery perlu lebih transparan dalam menyampaikan informasi kepada
pelanggan.
UMKM Harry Bakery juga sudah melakukan kegiatan yang sangat bermanfaat
dan berguna terhadap lingkungan sekitar seperti, apabila masih ada beberapa stok yang
masih tersisa pemilik UMKM Harry Bakery langsung memberikan kepada panti
asuhan. Walaupun hal tersebut baru saja dilakukan dalam beberapa tahun belakangan
ini, tetap saja UMKM Harry Bakery ini sudah sangat dan paten terhadap etika bisnis
yang terjadi dalam masyarakat dan lingkungan sekitar. Dalam etika bisnis ini UMKM
Harry Bakery juga sudah menetapkan rasa yang cukup enak dan harga yang cukup
terjangkau, maka disimpulkan UMKM Harry Bakery ini walaupun berdiri sejak tahun
1998 sampai sekarang tetap menjadi salah satu UMKM di Kota Batu yang sangat
berkembang karena kualitasnya.

4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut adalah beberapa saran untuk UMKM
Harry Bakery dalam etika bisnis:
- UMKM Harry Bakery masih belum maksimal dalam menjalankan media sosial,
dimana sekarang promosi sudah merajalela di media sosial. Maka, dapat

25
disarankan pemilik UMKM Harry Bakery harus belajar dan mengembangkan
media sosial.
- Selain media sosial, packaging yang disediakan harus mempunyai ciri khas
tersendiri. Misal di setiap kardus diberi sticker logo UMKM Harry Bakery, hal
ini berguna untuk lebih dikenal oleh banyak orang.

26
DAFTAR PUSTAKA

Haq, d. (2020). Etika Dan Tanggung Jawab Terhadap Pemasok dan Pesaing. Etika
Bisnis dan profesi, 1-4.
Unversity of Surabaya. (2019). Etika Dalam Lingkungan Bisnis. Etika Bisnis.

27
LAMPIRAN
1. Foto-foto dokumentasi

28
29
2. Vlog tempat praktek lapangan

30
31

Anda mungkin juga menyukai