UNIVERSITAS NASIONAL
2023
KASUS 1 (COMBUSTIO)
No Data Masalah Keperawatan Etiologi
1. DS: - Hipovolemia Kehilangan Cairan
DO: Aktif
1. Pasien datang
dengan luka bakar
karna air panas di
daerah punggung
seluruhnya, kaki
kanan seluruhnya
2. Seluruh luka
terdapat bullae
3. Rule of nine luka
bakar 36 %
4. TTV
TD : 95/74 mmHg
RR : 28X/ menit
N : 110X/ menit
2 DS: - Gangguan Integritas Neuropati Perifer
DO: kulit/Jaringan
1. Pasien datang
dengan luka bakar
karna air panas di
daerah punggung
seluruhnya, kaki
kanan seluruhnya
2. Seluruh luka
terdapat bullae
3. TTV
TD : 95/74 mmHg
RR : 28X/ menit
N : 110X/ menit
3. DS : Resiko Infeksi Kerusakan Integritas
DO : Kulit
1. : Pasien dengan
luka bakar di daerah
punggung dan kaki
kanan
2. Seluruh luka
terdapat bullae
3. TTV
TD : 95/74 mmHg
RR : 28X/ menit
N : 110X/ menit
Diagnosa Keperawatan :
1. Hipovolemia b.d Kehilangan Cairan Aktif d.d pasien datang dengan luka
bakar karna air panas di daerah punggung seluruhnya, kaki kanan seluruhnya,
Seluruh luka terdapat bullae, Rule of nine luka bakar 36 %, TD : 95/74
mmHg, RR: 28x/ menit, N: 110x/ menit
2. Gangguan Integritas kulit/Jaringan b.d Neuropati Perifer d.d pasien dengan
luka bakar terkarna air panas di daerah punggung seluruhnya, kaki kanan
seluruhnya dan seluruh luka terdapat bullae.
3. Resiko Infeksi d.d Kerusakan Iintegritas Kulit
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Kriteria dan Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1. Hipovolemia b.d Setelah dilakukan Manajemen Hipovolemia
Kehilangan intervensi (I.03116)
Cairan Aktif keperawatan selama 3 Observasi
dibuktikan Periksa tanda dan gejala
x 24 jam, maka
dengan: hipovolemia (mis:
DS: - keseimbangan cairan frekuensi nadi meningkat,
DO: meningkat dengan nadi teraba lemah, tekanan
1. Pasien datang kriteria hasil: darah menurun, tekanan
1. Asupan cairan nadi menyempit, turgor
dengan luka
meningkat kulit menurun, membran
bakar karna air mukosa kering, volume
2. Output urin
panas di meningkat urin menurun, hematokrit
daerah 3. Membrane mukosa meningkat, haus, lemah)
punggung lembab meningkat Monitor intake dan output
seluruhnya, 4. Edema menurun cairan
kaki kanan 5. Dehidrasi menurun Terapeutik
6. Tekanan darah Hitung kebutuhan cairan
seluruhnya
membaik Berikan posisi modified
2. Seluruh luka 7. Frekuensi nadi Trendelenburg
terdapat bullae membaik Berikan asupan cairan oral
3. Rule of nine 8. Kekuatan nadi Edukasi
luka bakar membaik Anjurkan memperbanyak
36% 9. Turgor kulit asupan cairan oral
membaik Anjurkan menghindari
4. TTV
perubahan posisi
TD : 95/74
mendadak
mmHg
RR : 28X/ Kolaborasi
menit Kolaborasi pemberian
N : 110X/ cairan IV isotonis (mis:
NaCL, RL)
menit
Kolaborasi pemberian
cairan IV hipotonis (mis:
glukosa 2,5%, NaCl 0,4%)
Kolaborasi pemberian
cairan koloid (albumin,
plasmanate)
Kolaborasi pemberian
produk darah
Edukasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
KASUS 2 RHEUMATOID ARTRITIS
Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
pasien mengeluh kakinya terasa sakit 1. pasien sudah pikun
ketika merasakan dingin, tidak tahu 2. keluarga pasien sering bertanya
harus berbuat apa ketika nyeri timbul, seputar tentang penyakit ibunya
skala nyeri 6, rasa sakit seperti di 3. pasien memakai kruk ketika
tertusuk-tusuk, lutut ketika digerakkan berjalan
terasa sakit 4. pasien memiliki kelemhan otot
sebalah kiri
5. skala morse fall 50
6. rom kiri dan kanan 3
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Kriteria dan hasil Intervensi keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
pencedera intervensi keperawatan
fisiologis yang selama 3 x 24 jam, lokasi, karakteristik,
ditandai dengan diharapkan tingkat durasi, frekuensi,
Ds : nyeri menurun dan kualitas, intensitas nyeri
pasien mengeluh kontrol nyeri meningkat Identifikasi skala nyeri
kakinya terasa sakit dengan kriteri hasil : Identifikasi respon nyeri
ketika merasakan a. Keluhan nyeri non verbal
dingin, skala nyeri menurun Identifikasi faktor yang
6, rasa sakit seperti b. Meringis menurun memperberat dan
di tertusuk-tusuk, c. Sikap protektif memperingan nyeri
lutut ketika menurun Identifikasi pengetahuan
digerakkan terasa d. Gelisah menurun dan keyakinan tentang
sakit e. Kesulitan tidur nyeri
Do : menurun Identifikasi pengaruh
1. pasien sudah f. Frekuensi nadi budaya terhadap respon
pikun membaik nyeri
penyakit ibunya j. Kemampuan Identifikasi pengaruh
2. pasien memakai menggunakan teknik nyeri pada kualitas
kruk ketika nonfarmakologis hidup
berjalan meningkat Monitor keberhasilan
3. pasien memiliki terapi komplementer
kelemhan otot yang sudah diberikan
sebalah kiri Monitor efek samping
4. skala morse fall penggunaan analgetik
50 Berikan teknik
5. rom kiri dan nonfarmakologis untuk
kanan 3 mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aroma terapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
Control lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan
tidur
Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor
nyri secara mandiri
Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu