Disusun oleh:
GALIH PANDU SI NAGA
NIM. 2114314901009
S 0 A P I E TTD PP
Px K/U lemah Ketidakefektifan NOC : 1. Melakukan S: Satiti
mengatakan Kesadaran : Perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama pengkajian secara Kusuma
Pasien
kepalanya Composmentis
pusing dan GCS : 4-5-6 perifer 1 x 24 jam Pasien menunjukkan keefektifan perfusi jaringan komprehensif mengatakan
badan terasa Hb.7,6 gr/dl berhubungan dengan terhadap sirkulasi badannya masih
lemas Conjungtiva
Anemis dengan Indikator : perifer terasa lemas.
Tampak penurunan - Circulation status 2. Observasi tingkat O:
kebiruhan
pada ujung jari konsentrasi - Tissue perfusion ketidaknyamanan K/u lemah
jari tangan hemoglobin atau nyeri saat TTV:
TTV : Indikator 1 2 3 4 5
darah melakukan latihan TD: 101/ 70 mm
- TD : 88/54
mmHg TTV dbn fisik Hg
- Nadi : 70 3. Observasi status
x/menit Turgor kulit HR : 80 x/Mnt
- RR : 20 cairan termasuk RR : 18 x/Mnt
x/menit Suhu, sensasi, asupan dan haluaran S : 36,2ºC
elastisitas, hidrasi,
keutuhan, dan 4. Observasi SpO2 : 98 %
ketebalan kulit parestesia, kebas, Terpasang
kesemutan, oksigen 3 lpm
hiperestesia dan via nasal canul
Pengisian ulang
hipoestesia Klien terlihat
kapiler
5. Observasi berbaring
Warna kulit tromboflebitis dan ditempat tidur
Integritas kulit thrombosis vena Hb post tranfusi
profunda 9,8 g/dl
Keterangan: 6. Mengajarkan pasien A : Masalah tertasi
1. Gangguan ekstrem atau keluarga untuk sebagian
2. Berat memeriksa kulit P : Melanjutkan
3. Sedang setiap hari untuk intervensi 1,2 , 3, 4,
5, 6, 7, dan 8
4. Ringan mengetahui
5. Tidak ada gangguan perubahan integritas
NIC kulit
1. Lakukan pengkajian secara komprehensif terhadap 7. Mmberikan obat
sirkulasi perifer antitrombosit atau
2. Pantau tingkat ketidaknyamanan atau nyeri saat antikoagulan, jika
melakukan latihan fisik perlu
3. Pantau status cairan termasuk asupan dan haluaran 8. Memberikan
4. Pantau perbedaan ketajaman atau ketumpulan, panas atau tranfusi darah jika
dingin diperlukan dan
5. Pantau parestesia, kebas, kesemutan, hiperestesia dan sesuai instruksi
hipoestesia dokter
6. Pantau tromboflebitis dan thrombosis vena profunda
7. Ajarkan pasien atau keluarga untuk memeriksa kulit
setiap hari untuk mengetahui perubahan integritas kulit
8. beri obat antitrombosit atau antikoagulan, jika perlu
9. Berikan tranfusi darah jika diperlukan dan sesuai
instruksi dokter
FORMAT LAPORAN PERAWAT PELAKSANA
Nama Pasien : Ny. K No Bed :
No Register : 11109403 Tanggal : 5-4-2022
Dx Medis : CVA
SUBYEKTI
OBYEKTIF ANALISA PLANNING IMPLEMENTASI EVALUASI TTD PP
F
Paien KU : lemah Gangguan NOC : S: Satiti
1. Mengidentifikasi
mengatakan Kesad : cm mobilitas fisik Pasien mengatakan Kusuma
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x24 jam pasien adanya nyeri atau
badannya BP : 170/110 b.d badannyayang
menunjukan : keluhan fisik
sebelah mmHg sebelah kanan
lainnya
kanan terasa HR : 104x/mnt NO INDIKATOR 1 2 3 4 5 masih lemas,
2. Mengatur posisi
lemah sejak RR : 20x/mnt Pergerakan ekstermitas pasien dalam terutama tangan.
1
18 hari yang Kekuatan Otot : meningkat keadaan semi
lalu 1 5 2 Kekuatan otot meningkat fowler yaitu O:
3 5 Rentang gerak dengan cara KU : lemah
3 meninggikan bagan
(ROM)meningkat Kesad : cm
CT scan : kepala pasien 15 – BP : 167/112
Kelemahan fisik
CVA ICH sub 4 300 dan meletakkan
menurun mmHg
cortex sinistra bantal dibawah
Gerakan terbatas kepala, HR : 98x/mnt
dengan volume 5 RR : 20x/mnt
menurun
30cc 3. Mengidentifikasi Kekuatan Otot :
toleransi fisik 1 5
Keterangan :
melakukan 3 5
1. Menurun pergerakan
2. Cukup menurun 4. Memonitor
3. Sedang
frekuensi jantung
4. Cukup meningkat A:
dan TD sebelum
5. Meningkat Masalah belum
memulai mobilisasi
teratasi
5. Memonitor kondisi
NIC :
umum selama
Observasi P:
melakukan
1. Identifikasi adanyanyeri atau keluhan fisiklainnya Lanjutkan
mobilisasi
2. Identifikasi adanyatoleransi fisik saat melakukan intervensi 1-12
6. Memfasilitasi
pergerakan
aktivitas mobilisasi
3. Monitor tekanan darah sebelum memulaimobilitas
dengan alat bantu
4. Monitor keadaan umum selama melakukanmobilitas
7. Memfasilitasi
melakukan
Terapeutik
pergerakan jika
5. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
perlu
(misalnya pagar tempattidur)
8. Melibatkan keluarga
6. Fasilitasi melakukan pergerakan , jikaperlu
untuk membantu
7. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
pasien dalam
meningkatkan pergerakan
meningkatkan
pergerakan
Edukasi
9. Menjelaskan tujuan
8. Jelaskan tujuan danprosedur mobilisasi
dan prosedur
9. Anjurkanmelakukan mobilisasi dini
mobilisasi
10. Menganjurkan
Pengaturan posisi Observasi
melakukan
10. Monitor status oksigenasi
mobilisasi dini
11. Mengajarkan
mobilisasi
Terapeutik
sederhana yang
11. Motivasi melakukanROM aktif ataupasif
harus dilakukan
12. Hindarigerakan
12. Memberikan obat
Exercise herapy: ambulation
analgesic jika perlu
13. Monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan
lihat respon pasien saatlatihan
14. Kaji kemampuan pasien dalammobilisasi
15. Ajarkan pasien tentang teknikmobilisasi
16. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs
secara mandiri sesuai kemampuan
17. Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan
bantu penuhi kebutuhan ADLspasien
18. Ajarkan klien latihan ROM
19. Ajarkanpasien bagaimana merubah posisi dan berikan
bantuan jikadiperlukan
FORMAT LAPORAN PERAWAT PELAKSANA
Nama Pasien : Nn. A No Bed :1
No Register : 11348884 Tanggal : 7-4-2022
Dx Medis : Spondilitis TB
di tusuk- ADL dibantu 5: 90-150 5: 18-22 5: 1-2 sign klien diberi obat suntik
O:
Ku : lemah
Kesadaran : Composmentis
GCS :4-5-6
BP : 132/89mmh
HR : 92x/mn
RR : 18x/mnt
Wajah grimace pasien tampak
kesakitan
IUFD NS 0.9% 20 tpm
ADL dibantu perawat dan
keluarga
Klien tampak kesakitan dan
menahan nyeri
A: Nyeri akut bd agen pencedera
fisiologis
P:
1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuwensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Indentifikasi nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
5. Berikan terapi non
farmakakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
6. Kontrol linkungan yang
memperberat rasa nyeri
7. Fasilitasi istirahat tidur
8. Jelaskan penyebab, periode
dan pemicu nyeri
9. Jelaskann strategi meredakan
nyeri
10.Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
11.Kolaborasi pemberian
analgetik
O:
K/U Lemah, Pucat
GCS 456
Kes. Compos Mentis
Konjungtiva anemis
BB: 45 kg
TB: 170 cm
TD : 130/80 mmHg
N : 90 x/menit
RR :20x/menit
S : 36,5 C
Mukosa bibir kering
Tranfusi PRC 2 labu (+)
Pemeriksaan Lab
Hb: Turun (7,70 g/dL)
Eritrosit Turun (3,03 10 uL)
Leukosit Turun (2,72)
Hematokrit Turun (24,00)
Trombosit Turun (77)
Eosinofil naik (9,9)
Monosit naik (7,0)
A:
Ketidakefektifan Perfusi jaringan
perifer berhubungan dengan
penurunan konsentrasi hemoglobin
darah
P:
1. Lakukan pengkajian secara
komprehensif terhadap
sirkulasi perifer
2. Pantau tingkat
ketidaknyamanan atau nyeri
saat melakukan latihan fisik
3. Pantau status cairan termasuk
asupan dan haluaran
4. Pantau perbedaan ketajaman
atau ketumpulan, panas atau
dingin
5. Pantau parestesia, kebas,
kesemutan, hiperestesia dan
hipoestesia
6. Pantau tromboflebitis dan
thrombosis vena profunda
7. Ajarkan pasien atau keluarga
untuk memeriksa kulit setiap
hari untuk mengetahui
perubahan integritas kulit
8. beri obat antitrombosit atau
antikoagulan, jika perlu
9. Berikan tranfusi darah jika
diperlukan dan sesuai instruksi
dokter
P:
1. Fluid Management
2. Pencatatanintakeoutputsecaraakura
t
3. Monitor statusnutrisi
4. Monitor status hidrasi
(Kelembaban membran mukosa,
vital signadekuat)
5. Anjurkan untuk makanpelan-pelan
6. Jelaskan untuk menggunakan
napas dalamuntuk menekan
reflekmual
7. Batasi minum 1 jam sebelum, 1
jam sesudah dan selamamakan
8. Instruksikan untuk menghindari bau
makanan yang menyengat
9. Berikan terapi IV kalau perlu
10. Kelola pemberian antiemetik
ondan
O:
Keadaan umum: lemah
terpasang venflon
Kesadaran: compos mentis
GCS 4-5-6
Posisi klien semifowler
90o
TTV:
Tekanan darah : 180/100
mm
Nadi : 81 x/menit
RR : 25 x/menit
Mukosa lembab
Akral hangat
Tidak ada batuk dan secret
Terpasang O2 4 lpm via
Nasal canul
Rh (+) ,
- -
- +
- +
P:
1. Monitor respirasi dan status O2
2. Monitor tanda-tanda distress
pernafasan
3. Catat adanya pergerakan
dinding dada, penggunaan otot
bantu pernafasan dan adanya
retraksi otot supraklavikular
dan intrakostal
4. Posisikan pasien semifowler
30” untuk memaksimalkan
ventilasi
5. Memberikan O2 dengan nasal
canule 4 lpm
6.