Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nina Wijayanti Nurintyas

NIM : 2111119014
Prodi : Fakultas Seni Pertunjukkan
Jurusan : S1 Teater
Email : NinaNurintyas@gmail.com

KAJIAN BUDAYA
Ide
Ide menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai rancangan yang tersusun di
dalam pikiran, cita – cita atau perasaan yang benar-benar menyelimuti pikiran.
Gagasan, seperti halnya ide, memiliki arti hasil dari pemikiran
Menurut Sugiyanto, mengungkapkan bahwa ide merupakan langkah awal dalam proses
penciptaan, melalui ide tersebut proses penciptaan berjalan. Dalam menemukan sumber
ide perlu adanya perenungan, pengamatan dan penghayatan terhadap lingkungan sekitar.
Secara umum, ide merupakan sesuatu yang dihasilkan dari pemikiran, pengusulan, kemauan,
serta harapan yang kemudian disampaikan atau diperdengarkan

Idealisme
Idealisme adalah sistem filsafat dari Plato dan dikembangkan oleh para pengikutnya yang
menekankan pentingnya keunggulan pikiran (mind), roh (soul), jiwa (spirit) atau ide dari
pada hal-hal yang bersifat kebendaan atau material
Ahmad Tafsir mengemukakan bahwa dalam kajian filsafat, idealisme adalah doktrin yang
mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam ketergantungannya
pada jiwa dan spirit. lstilah ini diambil dari "idea", yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa
Herman Horne mengatakan idealisme merupakan pandangan yang menyimpulkan bahwa
alam merupakan ekspresi dari pikiran, juga mengatakan bahwa subtansi dari dunia ini
adalah dari alam pikiran serta berpandangan bahwa hal-hal yang bersifat materi dapat
dijelaskan melalui jiwa
George R. Knight menguiaikan bahwa idealisme pada mulanya, adalah suatu penekanan pada
realitas ide gagasan, pemikiran, akal pikir daripada suatu penekanan pada objek-objek
dan daya-daya materi. Idealisme menekankan akal pikir (mind) sebagai hal dasar atau
lebih dulu ada bagi materi dan bahkan menganggap bahwa akal pikir adalah sesuatu
yang nyata, sedangkan materi adalah akibat yang ditimbulkan oleh akal pikir.
Menurutnya, ini sangat berlawanan dengan materialisme yang berpendapat bahwa materi
adalah nyata ada, sedangkan akal pikir adalah sebuah fenomena pengiring
Dari ketiga pengertian di atas dapat dipahami bahwa idealisme merupakan suatu aliran
filsafat yang mempunyai pandangan bahwa hakekat segala sesuatu ada pada tataran ide.
Realitas yang berwujud sebenarnya lebih dulu ada dalam realitas ide dan pikiran dan
bukan pada hal-hal yang bersifat materi. Meskipun demikian, idealisme tidak
mengingkari adanya materi. Materi merupakan bagian luar dari apa yang disebut hakekat
terdalam, yaitu akal atau ruh, sehingga materi merupakan bungkus luar dari hakekat,
pikiran, akal, budi, ruh atau nilai. Dengan demikian, idealisme sering menggunakan
term-term yang meliputi hal-hal yang abstrak seperti ruh, akal, nilai dan kepribadian.
Idealisme percaya bahwa watak sesuatu objek adalah spritual, non material dan idealistic
Pemikiran idealisme ini selalu identik dengan Plato. Platolah yang sering dihubungkan
dengan filsafat idealisme. Pandangan seperti ini muncul, mengingat bahwa pada
dasarnya Plato merupakan bapak filsafat idealisme atau pencetus filsafat idealisme.
Menurut Plato hakekat segala sesuatu tidak terletak pada yang bersifat materi atau
bendawi, tetapi sesuatu yang ada dibalik materi itu, yakni ide. Ide bersifat kekal,
immaterial dan tidak berubah. Walaupun materi hancur, ide tidak ikut musnah.4 Dalam
mencari kebenaran, Plato berpendapat bahwa kebenaran tidak dapat ditemukan dalam
dunia nyata, sebab dunia nyata ternyata tidak permanen dan selalu mengalami
perubahan. Artinya bahwa dunia materi bukanlah dunia yang sebenarnya, tetapi hal itu
merupakan analogi atau ilusi semata yang dihasilkan oleh panca indera

Ideologi
Ideologi adalah sebuah istilah yang lahir pada akhir abad ke-18 atau tahun 1796 yang
dikemukakan oleh filsuf Perancis bernama Destutt de Tracy dan kemudian dipakai
Napoleon. Istilah itu berasal dari dua kata ideos yang berarti gagasan, dan logos yang
artinya ilmu. Dengan demikian, ideologi adalah sebuah ilmu tentang gagasan
Ideologi dalam bahasa Arab, merupakan istilah yang dapat diterjemahkan sebagai Mabda’,
secara etimologis mabda’ adalah mashdar mimi dari kata bada’a (memulai), yabda’u
(sedang memulai), bad’an (permulaan), dan mabda’an (titik permulaan). Secara
terminologis berarti pemikiran mendasar yang dibangun diatas pemikiran-pemikiran
(cabang)
Gunawan Setiardjo juga mengemukakan bahwa ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang
manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup Oleh karena itu
dari pendapat tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa adanya ideologi adalah
merupakan suatu petunjuk arah dan pandangan hidup bagi masyarakat baik bagi
penghidupan maupun kebutuhan hidupnya di berbagai bidang.
Dengan demikian secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa Ideologi adalah kumpulan
gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang
menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. Ideologi merupakan cerminan cara
berfikir orang atau masyarakat yang sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu
menuju cita-citanya. Ideologi merupakan sesuatu yang dihayati menjadi suatu
keyakinan. Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen
(keterikatan) untuk mewujudkannya. Ideologi berintikan seperangkat nilai yang bersifat
menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh seseorang atau suatu
masyarakat sebagai wawasan atau pandangan hidup mereka.
Daftar Pustaka.
 Kamus Besar Bahasa Indonesia. /https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/ide
 Wiryoputro, Sugiyanto. 2005. Unggul dalam persaingan. Yogyakarta: PBMR Andi
 Ageng Shagena , Syarifuddin. 2022. LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan.
Palembang: ISSN: 2827 – 8828
 Ahmad Tafsir. 2004. Filsafat Umum, Akal dan Hati sejak Thales sampai Capra.
Bandung: Remaja Rosdakarya
 Nelson B. Henry. 1942. Philosophies of Education. University of Chicago
 Terj. Mahmud Arif. 2004. Filsafat Pendidikan, Isu-Isu Kontemporer dan Solusi
Alternatif. Yogyakarta: Idea Press
 Rusdi. 2013. Dinamika Ilmu Filsafat Idealisme (Implikasinya Dalam Pendidikan).
Samarinda: ISSN: 2442 – 9651
 Gunawan Setiardja.1993. Hak-Hak Asasi Manusia Berdasarkan Ideologi Pancasila.
Yogyakarta: Kanisius
 Ahmad ‘Athiyat. 2004Jalan Baru Islam; Studi Tentang Transformasi dan Kebangkitan
Umat. Bogor : Pustaka Thariqul Izzah
 Gunawan Setiardja. 1993. Hak-Hak Asasi Manusia Berdasarkan Ideologi Pancasila.
Yogyakarta: Kanisius

Anda mungkin juga menyukai