Anda di halaman 1dari 12

FILSAFAT PENDIDIKAN

ELVIDIA SIBUEA
ALIRAN FILSAFAT IDEALISME
A. Pengertian
Filsafat idealisme adalah salah satu aliran filsafat yang berpaham bahwa
pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide. Semua bentuk realita adalah
manifestasi dalam ide.

Karena pandangannya yang idealis itulah idealisme sering disebut sebagai lawan
dari aliran realisme, secara logika idealisme dan realisme tidak bisa dipertentangkan,
idealisme menganggap bahwa yang kongkrit hanyalah bayang-bayang yang terdapat
dalam akal pikiran manusia, kaum idealisme sering menyebut ide/gagasan.
Seorang realisme tidak menyetujui pandangan tersebut, kaum
realisme berpendapat bahwa yang ada itu adalah yang nyata, riil, bisa
dipegang dan bisa diamati dll., dengan kata lain suatu yang nyata adalah
sesuatu yang bisa diinderakan, bisa diterima oleh panca indera, dalam
konteks pendidikan paham ini mencita-citakan pemikiran atau ide
tertinggi secara kelembagaan institusional, maka pendidikan akan
didominasi oleh fakultas, jurusan filsafat dan pemikiran pendidikan.
Metode yang digunakan oleh aliran idealisme adalah metode dialitik
syarat dengan pemikiran, perenungan dialog dll.
Filosofi tokoh-tokoh aliran idealisme

1. Plato :
menurutnya cita adalah gambaran asli yang semata-mata
bersifat rohani dan jiwa terletak di antara gambaran asli
dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera dan
pada dasarnya sesuatu itu dapat dipikirkan oleh akal dan yang
berkaitan juga dengan ide atau gagasan mengenai kebenaran
tertinggi dengan doktrin yang dikenal dengan istilah ide, Plato
mengemukakan bahwa dunia ini tetap dan jenisnya itu satu,
sedangkan ide tertinggi adalah kebaikan.
Menurut Plato kebaikan merupakan hakikat tertinggi
dalam mencari kebenaran, tugas ide adalah memimpin budi
manusia dalam menjadi contoh bagi pengalaman.

Siapa saja yang mengetahui ide, manusia akan mengetahui


jalan yang pasti sehingga dengan menggunakannya sebagai alat
untuk mengukur, mengklarifikasi dan menilai segala sesuatu
yang dialami sehari-hari.
2. Immanuel Kant

Immanuel menyebut filsafat idealis adalah idealis kritis,


dimana paham ini menyatakan bahwa pengalaman langsung
yang kita peroleh tidak dianggap sebagai pemiliknya sendiri,
melainkan ruang dan waktu adalah forum intuisi kita, dengan
demikian ruang dan waktu yang dimaksud adalah sesuatu yang
dapat membantu kita untuk mengembangkan intuisi kita.

Menurutnya pengetahuan yang mutlak sebenarnya


memang tidak akan ada bila seluruh pengetahuan datang
melalui indera, akan tetapi bila pengetahuan itu datang dari
luar melalui akal murni yang tidak tergantung pada
pengalaman.
3. J.G Fichte

memakai nama idealisme subyektif, jadi pandangan-


pandangan berasal dari subyek-subyek tertentu, dia
menyandarkan keunggulan moral untuk sebuah etika
manusia yang ideal. Dia diduga sebagai pendiri idealisme di
Jerman.

4. Hegel

mengangkat idealisme subyektif dan obyektif untuk


menggambarkan tesis dan antitesis secara berturut-turut.
Hegel sendiri mengemukakan pandangannya sendiri yang
disebut idealisme absolut sebagai sintesis yang lebih tinggi
dibanding unsur yang membentuknya (tesis dan antitesis)
5.pascal.

manusia adalah makhluk yang rumit dan kaya akan


fariasi, serta mudah berubah. Untuk itu, matematika, logika,
dan pikiran tidak akan mampu dipahami oleh manusia.
Menurutnya, hal-hal tersebut hanya mampu dipahami yang
bersifat bebas, yaitu yang bersifat tidak konsisten karena
ketidak mampuan bersifat dan ilmu-ilmu lain untuk
memahami manusia. Maka, satu-satunya jalan adalah
memahami ilmu filsafat dan ilmu-ilmu lain untuk lebih
memahami tentang manusia.
6. F.W.S. Schelling

Schelling memberikan nama yang diberikan Idealisme subyektif


pada filsafat Fichte, dengan alasan bahwa dalam pemikiran Fichte
dunia merupakan postulat subyek yang memutuskan.

Idealisme obyektif adalah nama yang diberikan oleh Schelling pada


pemikiran filsafatnya. Menurutnya, alam adalah intelegensi yang
kelihatan. Hal tersebut menunjukkan semua filsafat yang
mengidentikkan realitas dengan ide, akal atau roh.
CONTOH IDEALISME DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. menggunakan media busa sabun Ketika kita melihat busa sabun dan kita
mengamati busa sabun tersebut maka busa sabun itu tidak bisa menjadikan
pengamatan yang sejati maksudnya tidak bisa dilakukan pengamatan dengan
waktu atau jangka yang lama.

2. Contoh lain pada suatu pendidikan. Ketika seorang guru menjelaskan mata
pelajaran matematika dan guru tersebut memberikan sebuah pertanyaan.
pertanyaannya 1+1=...Kemudian peserta didik menjawab dengan jawaban yang
benar yaitu 2. Itulah yang bisa disebut dengan ilmu yang sejati pada intinya ilmu
sejati adalah ilmu yang pasti.

3. pada mata pelajaran matematika di mana semua jawaban itu pasti. Contoh yang
ilmu dalam pendidikan yang berubah-ubah adalah ketika seorang guru memberi
pertanyaan tentang warna apa yang sangat menarik pada pelangi? Lalu peserta
didik akan menjawab dengan jawaban yang berbeda-beda, itu lah ilmu yang dapat
berubah-ubah dan tidak pasti.
KONTROVERSI ALIRAN

Dasar – dasar idealisme banyak ditafsirkan oleh tokoh – tokoh filsuf


dunia, diantaranya ada idealis subyektif yang bertitik tolak pada ide
manusia atau ide sendiri. Dimana alam dan masyarakat ini tercipta dari ide
manusia. Sementara idealism Obyektif bertitik tolak pada ide di luar ide
manusia, segala sesuatu baik dalam alam atau masyarakat adalah ciptaan
ide dari universal. Karena hal tersebut, Hegel menafsirkannya menjadi
Idealisme Absolut, bahwa realitas seluruhnya harus disertakan dengan
suatu subjek. Dari sini bisa kita lihat, bahwa idealisme sifatnya universal.
Sehingga, para filsuf memiliki pandangan yang berbeda – beda.
e
il sm
ea
Id

Rasio itu nyata dan yang nyata itu rasio. Hal ini maksudnya adalah
bahwa segala yang dipikirkan manusia itu selalu bersentuhan dengan
yang terlihat yan selalu berubah-ubah.

kreatifitas dan inovatif menjadi sangat penting dalam setiap


perubahan dalam dunia pendidikan. Kreatif itu daya cipta, sedangkan
inovasi daya pengembangan. Disinilah tugas seorang pendidik
memunculkan kedua daya dari dalam ana didiknya, baik melalui
pengetahuan, keterampilan, pelatihan dan penelitian. Namun semua itu
tidak bisa lepas dari kaidah2 moral dan akhlak.

Anda mungkin juga menyukai