Anda di halaman 1dari 2

NAMA : K G.

BAGUS WIRA DANANJAYA

NIM : 202162121031

KELAS : A1

UAS PERMUKIMAN TRADISIONAL

Jawaban :

1. Substansi yang membedakan antara Permukiman Tradisional dan Permukiman Modern adalah
Substansi Permukiman Tradisional :
- Desain Arsitektur dan Tata Ruang : Desain cenderung mengikuti pola-pola lokal dan historis.
Tata ruang berkembang organik sesuai dengan kebutuhan Masyarakat
- Struktur Sosial : Masyarakat sering memiliki struktur sosial yang erat dan terintegrasi,
dengan hubungan komunal yang kuat
- Budaya dan Spiritualitas : Kehidupan sehari-hari sering diwarnai oleh nilai-nilai budaya dan
spiritualitas, dan lingkungan binaan mencerminkan simbolisme local
- Hubungan dengan alam : Adopsi pola hidup yang seimbang dengan alam, pemanfaatan
sumber daya lokal secara berkelanjutan

Substansi Permukiman Modern :

- Desain Arsitektur dan Tata Ruang : Desain cenderung kontemporer dan inovatif, sering kali
menggunakan teknologi dan material modern
- Struktur Sosial : Masyarakat bisa memiliki struktur sosial yang lebih individualistik dengan
fokus pada kebebasan individu
- Budaya dan Spiritualitas : Penerimaan pengaruh global, kecenderungan untuk memisahkan
diri dari nilai-nilai tradisional
- Hubungan dengan alam : Terkadang, pembangunan dapat mengabaikan dampak lingkungan
atau memerlukan teknologi yang tidak ramah lingkungan

2. Permukiman Tradisional dapat berkembang menjadi Permukiman Modern dikarenakan pola


piker dan kebutuhan hidup yang semakin kompleks dan ditambah dengan perkembangan trend
modern dalam bidang teknologi yang berkembang pesat. Berikut adalah contoh alami tentang
perubahan Permukiman Tradisional ke Permukiman Modern :
Perubahan Rumah Tradisional Bali menjadi Rumah Modern Minimalis Desa Bungaya

(Pekarangan Rumah Di Desa Bungaya ) (Perubahan fungsi pada Tradisional di Desa Bungaya)

Perubahan yang terlihat pada Perkembangan Permukiman Rumah Tradisional yang berada di
Desa Bungaya yakni perubahan yang terjadi pada bentuk layout massa bangunan yakni pada bale
dauh dan terdapat penambahan fungsi baru dalam pekarangan rumah selain fungsi hunian,
yakni garasi kendaraan bermotor dan warung sebagai fungsi tempat usaha. Kondisi ini dilihat
sebagai peluang oleh penghuni rumah untuk memanfaatkan potensi tersebut dengan membuat
warung sebagai sumber pendapatan ekonomi.

3. Perbedaan Permukiman di daerah Pegunungan dan Permukiman di daerah dataran rendah yakni
Topografi
- Daerah Pegunungan di Kintamani: Di pegunungan cenderung memiliki topografi yang lebih
curam dan berbukit. Rumah mungkin dibangun di lereng gunung dengan tata letak yang
mengikuti kontur tanah
- Daerah Dataran Rendah di Sanur : Topografi dataran rendah biasanya lebih datar dan mudah
diakses. Rumah dan bangunan umumnya memiliki tata letak yang lebih teratur

Iklim

- Daerah Pegunungan di Kintamani : Iklim di pegunungan cenderung lebih dingin dan lebih
beragam. Pada ketinggian tertentu, suhu dapat menjadi lebih sejuk, dan permukiman di
pegunungan mungkin lebih rentan terhadap cuaca ekstrem
- Daerah Dataran Rendah di Sanur : Iklim di dataran rendah bisa lebih hangat dan stabil.
Perubahan suhu cenderung kurang ekstrem dibandingkan dengan pegunungan

Infrastruktur dan Transportasi

- Daerah Pegunungan di Kintamani : Infrastruktur transportasi di pegunungan mungkin lebih


sulit dibangun karena topografi yang sulit. Jalan dan jembatan mungkin memerlukan desain
khusus untuk mengatasi medan yang berbukit
- Daerah Dataran Rendah di Sanur : Infrastruktur transportasi biasanya lebih mudah dibangun,
dengan jalan raya yang lebih datar dan mudah diakses

Anda mungkin juga menyukai