Anda di halaman 1dari 25

TUGAS LITERATUR (PA I)

POS JAGA(ECOHOUSE) DI WILAYAH PEGUNUNGAN


SUMATERA UTARA KHUSUSNYA TAMAN NASIONAL
BUKIT LAWANG, BAHOROK, LANGKAT

RAISA LA TANZA QAFKA (160406070)


NILA RAHMAINI SIREGAR (160406080)
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Saat ini sudah banyak muncul gerakan- gerakan untuk mencintai alam yang
dikenal sebagai gerakan go-green. Hal ini dikarenakan kondisi bumi kita yang
kian lama semakin mengkhawatirkan. Dimulai dari meningkatnya suhu bumi,
menipisnya lapisan ozon, meningginya permukaan laut hingga mencairnya es
dikutub utara, semua permasalahan ini berkaitan erat dengan kondisi lingkungan
disekitar kita atau disebut juga dampak dari global warming. Global warming
merupakan isu terhangat dalam beberapa tahun terakhir ini, maka itu diperlukan
kontribusi yang kuat untuk dapat mengatasi masalah ini salah satunya dengan
arsitektur.
Peran arsitektur sebagai dalam menyikapi perubahan iklim global ialah ikut
mengkontribusi gerakan pendekatan dan pemahaman terhadap perilaku alam
lebih dalam agar tidak terjadi kerusakan alam yang lebih parah dengan
memperhatikan kelangsungan ekosistim, yaitu dengan pendekatan ekologi.
Pemahaman terhadap alam pada rancangan arsitektur adalah upaya untuk
menyelaraskan rancangan dengan alam, yaitu melalui memahami perilaku alam,
ramah dan selaras terhadap alam. Maka dari itulah muncul eco-house sebagai
solusi alternatif.
Eco house adalah sebuah desain rumah yang mempunyai dampak kerugian
kecil terhadap lingkungannya dan dibangun menggunakan material-material
yang dapat mengurangi jejak karbon terutama tidak memboros penggunaan
energi
Dalam pertemuan ini kami akan membahas mengenai salah satu jenis shelter
yang berada di pegunungan khususnya wilayah Sumatera Utara,berfokus pada
langkah awal mendesain pos jaga yang ideal sesuai dengan kaidah yang
ditetapkan alam,manusia dan lingkungan.
B. PERMASALAHAN
Secara umum, rumusan masalah pada makalah “Eco-House” ini dapat
dirumuskan seperti pada pernyataan berikut:
A. Bagaimana karakteristik alam di pegunungan dan wilayah taman lawang?
B. Apa itu eco-house, kontemporer,tropis dan apa hubungannya?
C. Apa saja komponen bangunan ecohouse (atap, dinding , lantai dan
pondasi )?
D. Contoh bangunan yang menerapkan prinsip ecohouse beserta aspek dasar
estetika
E. Secara keseluruhan apa manfaat dan dampak ecohouse bagi alam dan
manusia ?
F. Bagaimana seorang arsitek menyikapi permasalahan global warming
dengan menerapkan prinsip ecohouse?

C. TUJUAN
1. Bagi penulis
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen dalam
mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur I. Selain itu. Bagi diri kami
pribadi makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi yang baik bagi
mahasiswa
2. Bagi pembaca
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang literatur pos jaga
bertema ecohouse di wilayah Taman Nasional Bukit Lawang, Bahorok,
Langkat , Sumatera Utara
3. Bagi masyarakat
Diharapkan masyarakat bisa lebih memahami tentang nilai ideal
pembangunan shelter atau posjaga di wilayah pesisir pantai Sumatera
Utara

D. METODE PENGUMPULAN DATA


Data yang di kemukakan dalam karya tulis ini diperoleh melalui dengan
membaca beberapa referensi baik buku yang berasal dari berbagai sumber
putaka serta laporan terdahulu yang mendukung laporan ini. Laporan
disajikan dengan deksripsi membentuk suatu makalah yang ter organisir
BAB II
PEMBAHASAN

A. BAGAIMANA KARAKTERISTIK ALAM DI DATARAN TINGGI


DAN TAMAN BUKIT LAWANG?
Indonesia adalah negara beriklim tropis yang dikenal memiliki kekayaan
flora dan fauna dikarenakan Indonesia terletak sejajar dengan garis khatulistiwa
yang menyebabkan Negara Indonesia mempunyai ciri geografis seperti berikut :
a. Udara panas dan lembap sepanjang tahun.
b. Suhu udara tinggi (± 27°C) dan relatif sama sepanjang tahun.
c. Perbedaan suhu udara tahunan kecil (1–2°C).
d. Hujan sepanjang tahun jumlahnya > 2.000 mm per tahun.
e. Curah hujan tinggi sekitar 2000-3000 mm/tahun
f. Radiasi matahari relatif tinggi sekitar 1500 hingga 2500
kWh/m2/tahun
g. Suhu udara relatif tinggi untuk kota dan kawasan pantai atau
dataran rendah. Untuk kota dan
h. kawasan di dataran tinggi rendah, sekitar 18o hingga 28o atau lebih
rendah.
i. Kelembaban tinggi (Jakarta antara 60 hingga 95%)
j. Kecepatan angina relatif rendah (dibawah 5m/s)
Indonesia juga dikenal memiliki berbagai bentuk kekayaan alam
diantaranya memiliki hutan hujan tropis yang dapat ditemui di daerah
daratan tinggi.

Dataran Tinggi adalah dataran luas yang letaknya di daerah tinggi atau
pegunungan. Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi.
Dataran tinggi dinamakan juga plato (plateau), misalnya Dataran Tinggi
Dekkan, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Malang,
atau Dataran Tinggi Alas. Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas Kaldera
luas, yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya.
Ciri-Ciri Dataran Tinggi ialah:
a) Amplitudo suhu harian dan tahunan besar
b) Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah
c) Jarang turun hujan
Pada tugas kali ini, site yang dipilih berada di Taman Nasional Bukit
Lawang di Sumatera Utara. Adapun karakteristik dari bukit lawang ialah :
a. Daerah bukit lawang sering terjadi hujan (200 hari/tahun untuk hujan
dengan curah hujan air mencapai 4000mm)
b. Daratan terjal
c. Memiliki hutan yang cukup lebat dan digunakan sebagai tempat
konservasi orangutan

B. APA ITU ECO-HOUSE, ARSITEKTUR KONTEMPORER,


ARSITEKTUR TRADISONAL DAN TROPIS LALU APA
HUBUNGANNYA?
Eco house adalah sebuah desain rumah yang mempunyai dampak
kerugian kecil terhadap lingkungannya dan dibangun menggunakan material-
material yang dapat mengurangi jejak karbon terutama tidak memboros dalam
penggunaan energinya. Konsep dari Eco House itu sendiri ialah membangun
tanpa mengganggu kehidupan disekitarnya atau dikenal sebagairumah huni
ramah lingkungan.
Arsitektur Tradisional merupakan bentukan arsitektur yang diturunkan
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mempelajari bangunan tradisional
berarti mempelajari tradisi masyarakat yang lebih dari sekadar tradisi
membangun secara fisik. Masyarakat tradisional terikat dengan adat yang
menjadi konsesi dalam hidup bersama.
Arsitektur Tropis adalah suatu konsep bangunan yang mengadaptasi
kondisi iklim tropis. Letak geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa
membuat Indonesia memiliki dua iklim, yakni kemarau dan penghujan. Pada
musim kemarau suhu udara sangat tinggi dan sinar matahari memancar sangat
panas. Dalam kondisi ikim yang panas inilah muncul ide untuk
menyesuaikannya dengan arsitektur bangunan gedung maupun rumah yang
dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya.
Arsitektur Kontemporer adalah desain pada masa ini yang tidak
mengacu pada desain kalsik di masa terdahulu. Istilah kontemporer dapat
diimplementasikan di berbagai media, khususnya bidang seni.
Eko arsitektur, arsitektur tradisional dan tropis memiliki kesamaan
dikarenakan ketiganya memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan baik.
Sehingga meminimalkan kerusakan lingkungan akibat desain arsitektur.
Beberapa contoh aplikasi desain yang hijau. Misalkan saja sinar atau cahaya
matahari untuk mengurangi atau menghilangkan pemakaian listrik untuk
penerangan buatan. Berbagai trik desain seperti atap yang tinggi, ventilasi yang
baik, unsur tanaman dan perkerasan di sekitar rumah menjadi penunjang
kesamaan. Selain itu, penghawaan alami yang didukung oleh desain yang tidak
memerlukan AC atau penghawaan buatan, karena sudah terasa dingin dan sejuk,
didukung oleh pelestarian tanah dengan menanam banyak pohon untuk
penghijauan.
Lalu jika dikaitkan dengan unsur arsitektur kontemporer yang merupakan
tren desain untuk bisa meningkatkan citra bangunan, terutama rumah tinggal,
Beruntung jika tren yang sedang berjalan saat ini menuju pada pergerakan
positif pada upaya pelestarian, pemanfaatan secara efektif dan tetap stylish
dengan gaya modern, tapi juga hijau. 
Ciri-ciri yang mendasar pada gaya kontemporer terliahat pada konsep
ruang yang terkesan terbuka atau open plan, harmonisasi ruangan yang menyatu
dengan ruang luar, memiliki fasad yang terbuka. Arsitektur ini dikenali lewat
karakter desain yang praktis dan fungsional dengan pengolahan bentuk
geometris yang simple dan warna-warna netral dengan tampilan yang bersih.
Penggunaan jendela besar, serta kombinasi bentuk yang unik dan aneh. Banyak
menggunakan material alam. Detail detail bergaris lurus. Kenyamanan dan awat
tahan lama merupakan nilai penting dalam bangunan kontemporer. Selain itu,
dalam hal interior desain kontemporer banyak berpadu dengan tata cahaya
untuk menghasilkan kesan ruang yang selalu segar, sebisa mungkin selalu
selaras dengan perkembangan desain kekinian. 
Acuan desain pada arsitektur kontemporer ialah membawa masuk cahaya
dari alami ke dalam ruangan, menggunakan percikan warna yang cera,
penggunaan bhan alami pada interior dan eksterior, lantai polos dengan
finishing baik, menggunakan konsep open plan, teknologi tersembunyi pada
bangunan,
Berikut adalah contoh dari masing masing pokok bahasan :
. arsitektur tropis yang diterapkan di
salah satu hotel yang ada di wilayah
bali
. merupakan gambar arsitektur
kontemporer yang bernuansa alam
dengan penggunaan materialnya

merupakan contoh bangunan eco house


dengan material berpa cob

berikut contoh arsitektural


tradisional yang digambarkan
dengan rumah adat dari
beberapa daerah, tiap daerah
melambangkan ciri khas yang
berdea pada bangunan yang
ada
C. APA SAJA KOMPONEN BANGUNAN ECO-HOUSE (ATAP,
DINDING, LANTAI DAN PONDASI)?

Ciri-ciri yang umumnya dimiliki oleh Eco-House :


 Mempunyai atap yang tinggi dengan kemiringan diatas 30 derajat. Ruang
di bawah atap berguna untuk meredam panas.
 Mempunyai teritisan/overstek atap yang cukup lebar untuk mengurangi
efek tampias dari hujan yang disertai angin. Selain itu, uga untuk
menahan sinar matahari langsung yang masuk ke dalam bangunan.
 Mempunyai lubang untuk ventilasi udara secara silang, sehingga suhu di
dalam ruangan bisa tetap nyaman.
 Pada daerah tertentu, rumah panggung menjadi ciri utama yang kuat
untuk antisipasi bencana alam dan ancaman binatang buas.
 Umumnya menggunakan material alam yang sumbernya bisa didapat di
sekitarnya.
Ciri bangunan tropis dan eco house memiliki karakteristik yang sama,
sebenarnya bangunan tradisional kita adalah acuan yang paling sesuai untuk
menggambarkan bagaimana bangunan Tropis itu.
Meskipun konsep rumah tropis selalu dihubungkan dengan sebab akibat dan
adaptasi bentuk (tipologi) bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi
konsep ini dalam tren yang berkembang dalam masyarakat; sebagai penggunaan
material tertentu sebagai representasi dari kekayaan alam tropis, seperti kayu,
batuan ekspos, dan material asli yang diekspos lainya.

Material penyusun yang umumnya terdapat di eco-house:


1. Adobe
Adobe merupakan metode konstruksi tertua yang
terdiri dari campuran tanah liat, pasir dan air. Kadang-
kadang potongan jerami atau serat lain untuk
menambah kekuatan.
Campuran inikemudian dibiarkan kering dalam bentuk
yang dikehendaki. Setelah kering 50-60% pasir dan 35-
40%tanah liat akan meningkatkan kekuatan batu. New MexicoUSExtension
Service menyarankanpencampuran yang terdiri dari tidak lebih 1/3 tanah liat,
tidak kurang ½ pasir dan tidak lebih dari1/3 debu. Biasanya adobe dibentuk
menjadi batu bata yang dapat ditumpuk untuk membentuk dinding. Kadang-
kadang adobe stabil dengan sedikit semen atau aspal emulsi untuk
memberikansifat kedap air lebih baik.
Untuk melindungi dinding dan mengurangi pemeliharaan, bangunan
adobe memiliki atapbesar yang menjorok dan pondasi cukup besar. Adobe
dapat diplester dengan cob atau kapur untuk meningkatkan penampilan dan
perlindungan. Adobe banyak digunakan sebagai arsitektur di daerah beriklim
gurun. Selain karena mudahdidapatkan, adobe juga melindungi penghuni dari
siang yang panas dan malam yang dingin. Adobe memiliki massa termal yang
baik, yang berarti adobe sulit untuk mengirimkan panas atau dingin. Dinding
yang besar menghambat panas dari matahari dan udara sebelum akhirnya
memanaskan suhuruangan. Setelah matahari terbenam, dinding yang hangat
melanjutkan mentransfer panas ke dalam ruangan. Perencanaan ketebalan
dinding adobe sangat mempengaruhi temperatur suhu ruangan diiklim ekstrim
seperti gurun. Tergantung pada bahan-bahan yang tersedia, atap dapat dirakit
dengan menggunakan kayu panjang atau logam untuk menciptakan sebuah
kerangka kerja untuk memulai lapisan batu bata adobe. Tergantung pada
ketebalan batu bata adobe, kerangka kerja telah menggunakan kerangka bajadan
lapisan logam di atas kerangka untuk memungkinkan bahkan massa beban
adobe tersebar dibatas logam seperti cob dan diizinkan udara kering yang
sesuai. Metode ini didemonstrasikan dengan menggunakan adobe yang
dicampur hingga meresap dengan semen untuk membolehkan pengeringan dan
mencegah keretakan besar.

2. Cob
Istilah cob digunakan untuk mendeskripsikan sistem
bangunan monolitik dengan bahan dasarcampuran
tanah liat, pasir dan jerami. Konstruksinya tidak
menggunakan batu atau rangka kayu. Variasi bentuk
dari bangunan “cob” telah digunakan dalam banyak
bagian di dunia selama berabad-abad. Cob
mulai digunakan di Inggris dan menghilang ketika
Perang Dunia I. Cob salah satu teknik yang paling sederhana dan murah, serta
dapat dibuat dalam berbagai bentuk.

3. Cordwood
Konstruksi cordwood adalah istilah yang digunakan
untuk metode dimana ´cordwoodµatau bagian pohon
yang pendek diletakkan melintang dengan batu atau
campuran cob untuk membangun dinding. Bagian
cordwood, menjadi isi untuk dinding, biasanya diantara
tiang distruktur rangka kayu. Batu cardwood dapat
dikombinasikan dengan metode lain untuk menghasilkankombinasi yang
atraktif. Konstruksi cordwood memiliki massa thermal yang tinggi, sehingga
mudahmentrasfer panas dan dingin.

4. Earth Bag
Tanah adalah bahan paling khas yang digunakan untuk
konstruksi dinding. Metode inimenggunakan tumpukan
polypropylene atau serat alami (goni). Kantong dinding
diisi dengan tanahatau campuran lain, dengan atau
tanpa stabilizer seperti semen Portland untuk
membentuk footings,pondasi, dinding dan bahkan
kubah atap. Penggunaannya yang semakin popular berhubungandengan
ketersediaannya yang berlimpah seringkali material ini berpotensi digunakan
pada bangunanmurah yang fleksibel. Namun karena tanah adalah isolator yang
buruk, dalam iklim yang lebihekstrem variasi pengisi dinding lain kini sedang
dicari, misalnya batu apung, sekam atau material laindengan nilai insulasi yang
lebih baik dari tanah.
5. Rammed Earth
Rammed Earth adalah sistem dinding dengan dasar
tanah terbuat dari kerikil, pasir, dan tanah liat yang
sangat kuat dan tahan lama. Kualitas dinding rammed
earth padat, solid, dan miripbatu dengan tidak
mencemari lingkungan dan biaya pemeliharaan
rendah. Rammed earth telahdigunakan selama sekitar
10.000 tahun di semua jenis bangunan dari tingkat rendah hingga tinggi dandari
pondok-pondok kecil ke istana. Konstruksi ini optimal dibuat dari campuran
sekitar 70% agregat (kerikil, pasir) dan 30% tanah liat. Semen dapat
ditambahkan jika memerlukan campuran atau pigmentasi untuk mencapai warna
yang diinginkan. Sekitar 5-10 inci campuran sub-tanah basah ditempatkan di
dalam bentuk dan dipukul-pukul dengan total pemadatan dan proses akan
diulang sampai ketinggian yang diinginkan tercapai. Dinding yang terbentuk
dapat bertahan lebih dari 1000 tahun.

6. Batu,Granit dan Beton


Batu sudah tersedia dimana – mana dan
sudah digunakan sejak berabad abad
lamanya.

7. Bahan Daur Ulang


Bahan penyususn Eco-house juga dapat berasal
dari bahan daur ulang seperti botol bekas, botol
kaca dan lain-lain. Selama bahan bekas tidak
merugikan lingkungan ataupun penggunanya maka
bahan tersebut dapat digunakan sebagai material
untuk membuat eco-house.

8. Rangka Kayu
Unsur penting dari bangunan berangka kayu
adalah sambungan kayu, dinding dari tanah liat
dan atap ilalang. Teknik bangunan ini sudah ada
sejak abad ke-9 di Eropa dan Asia dan selanjutnya
menjadi konstruksi umum di daerah utara
hingga abad ke-19. Struktur bingkai kayu
tertua (misalnya,gereja-gereja berbingkai kayu
dari Skandinavia) menunjukkan keahlian dan pemahaman yang kuatdari aspek-
aspek teknis desain struktural, seperti halnya di Jepang.Rangka kayu biasanya
menggunakan sebuah "tekukan (bent)." Bent adalah struktur pendukung, seperti
truss, terdiri dari dua titik, sebuah pengikat balok dan dua kasau (rafter)
yang disambung ke dalam suatu rangka persambungan.Pengetahuan tentang
persambungan, merupakandasar dari banguan kerangka kayu. Konstruksi
bangunan rangka kayu modern, cocok untuk rumah serta gedung-gedung
publik. Struktur kerangka kayu sering digunakan dalam kombinasi
denganteknik bangunan alam lainnya, seperti cob, straw bale, atau cordwood/
batu.

B. TEKNOLOGI

Praktik eco-house bertujuan mengurangi dampak pencemaran lingkungan dari


bangunan.Bangunan membutuhkan penggunaan lahan, konsumsi energi, air dan
udara yang besar. Berdasarkan perhitungan statistik, pengurangan konsumsi
sumber daya alam untuk bangunan dan jumlahpolusi yang dilepaskan itu
dianggap penting bagi keberlanjutan masa depan.
PembangunanBerkelanjutan menyebutkan bahwa biaya untuk eco-house lebih
tinggi 300 persen, sedangkankontraktor real estat memperkirakan biaya
tambahan yang dibutuhkan 17 persen lebih tinggi darikonstruksi konvensional
 Adapun Langkah-langkah dari proses konstruksi eco-house adalah sebagi
berikut yakni;
 meratakan tanah
 meletakan tangki air dalam tanah

 membuat pondasi
 memasang sistem sanitasi (plumbing)
 memasang ubin di lantai beton
 meletakkan beton untuk balok 
 membuat rangka dinding 
 memasang atap dan membuat sistem saluran
pembuangan air hujan
 memberikan lapisan luar
 memasang jendela-jendela dan pintu-pintu
 memasang kabel untuk sistem tenaga surya
 menambahkan sekat interior
 melakukan plesteran
 memberikan hiasan eksterior
 memasang papan gypsum
  member tekstur dan pengecatan dinding 
  memasang fixtures
  memasang hiasan interior
  menyusun dan menghubungkan panel surya
 memasang inverter
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membanngun sebuah bangunan
yang ramah lingkungan atau  Strategi untuk perancangan bangunan:
– Mempergunakan bahan-bahan dengan time lag tinggi agar
panas yang diterima siang hari dapat menghangatkan ruangan di
malam hari. Konduktivitas rendah agar panas siang hari tidak
langsung masuk ke dalam bangunan. Berat jenis bahan tinggi,
dimensi tebal agar kapasitas menyimpan panas tinggi.

– Bukaan-bukaan dinding kecil untuk mencegah radiasi sinar


langsung dan angin atau debu kering masuk sehingga
mempertahankan kelembaban.

– Memperkecil bidang tangkapan sinar matahari dengan atap-atap


datar dan rumah-rumah kecil berdekatan satu sama lain saling
membayangi, jalan-jalan sempit selalu terbayang. Atap datar
juga untuk menghindari angin kencang, karena curah hujan
rendah.

– Menambah kelembaban ruang dalam dengan air mancur yang


dibawa angin sejuk.

– Pola pemukiman rapat dan jalan yang berbelok untuk


memotong arus angina

– Bangunan efisien bila rendah, masif dan padat.

BAGIAN RUMAH MATERIAL


Genteng yang diberi tumbuhan
ATAP hijau(green roof) atau dilapisi solar
panel
DINDING Semen, bata dan kayu
PINTU DAN JENDELA Rangka kayu
Granit, parkeet, keramik, bambu,
LANTAI
marmer, dan kayu

Kita ketahui bersama bahwa indonesia memiliki iklm yang tropis.


Pengaruh iklim tropis ini juga mempengaruhi kita dalam mendesain dan
menentukan materailnya, berikut adalah penjelasan mengenai iklim tropis
lembab;
 
Kriteria Perencanaan pada Iklim Tropis Lembab
Kondisi iklim tropis lembab memerlukan syarat-syarat khusus dalam
perancangan bangunan dan lingkungan binaan, mengingat ada beberapa
factor- faktor spesifik yang hanya dijumpai secara khusus pada iklim
tersebut, sehingga teori-teori arsitektur, komposisi, bentuk, fungsi bangunan,
citra bangunan dan nilai-nilai estetika bangunan yang terbentuk akan sangat
berbeda dengan kondisi yang ada di wilayah lain yang berbeda kondisi
iklimnya. Menurut DR. Ir. RM. Sugiyatmo, kondisi yang berpengaruh dalam
perancangan bangunan pada iklim tropis lembab adalah, yaitu :
 
1. Kenyamanan Thermal
Usaha untuk mendapatkan kenyamanan thermal terutama adalah
mengurangi perolehan panas, memberikan aliran udara yang cukup dan
membawa panas keluar bangunan serta mencegah radiasi panas, baik radiasi
langsung matahari maupun dari permukaan dalam yang panas.
Perolehan panas dapat dikurangi dengan menggunakan bahan atau
material yang mempunyai tahan panas yang besar, sehingga laju aliran panas
yang menembus bahan tersebut akan terhambat.Permukaan yang paling
besar menerima panas adalah atap. Sedangkan bahan atap umumnya
mempunyai tahanan panas dan kapasitas panas yang lebih kecil dari dinding.
Untuk mempercepat kapasitas panas dari bagian atas agak sulit karena akan
memperberat atap. Tahan panas dari bagian atas bangunan dapat diperbesar
dengan beberapa cara, misalnya rongga langit-langit, penggunaan pemantul
panas reflektif juga akan memperbesar tahan panas.
Warna terang mempunyai penyerapan radiasi matahari yang kecil sedang
warna gelap adalah sebaliknya. Penyerapan panas yang besar akan
menyebabkan temperatur permukaan naik. Sehingga akan jauh lebih besar
dari temperatur udara luar. Hal ini menyebabkan perbedaan temperatur yang
besar antara kedua permukaan bahan, yang akan menyebabkan aliran panas
yang besar.
2. Aliran Udara Melalui Bangunan

Kegunaan dari aliran udara atau ventilasi adalah :


1. Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yaitu penyediaan oksigen untuk
pernafasan, membawa asap dan uap air keluar ruangan, mengurangi
konsentrasi gas-gas dan bakteri serta menghilangkan bau.
2. Untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan thermal, mengeluarkan panas,
membantu mendinginkan bagian dalam bangunan.

3. Radiasi Panas
Radiasi panas dapat terjadi oleh sinar matahari yang langsung masuk ke
dalam bangunan dan dari permukaan yang lebih panas dari sekitarnya, untuk
mencegah hal itu dapat digunakan alat-alat peneduh (Sun Shading Device).
Pancaran panas dari suatu permukaan akan memberikan
ketidaknyamanan thermal bagi penghuni, jika beda temperatur udara
melebihi 40C. hal ini sering kali terjadi pada permukaan bawah dari langit-
langit atau permukaan bawah dari atap.
Pancaran panas yang dialirkan matahari membawa dampak baik bagi sisi
penerangan bangunan.Untuk bangunan berlantai banyak, makin tinggi lantai
bangunan makin kuat potensi cahaya langit yang bisa dimanfaatkan. Cahaya
langit yang sampai pada bidang kerja dapat dibagi dalam 3 (tiga) komponen :
1. Komponen langit.
2. Komponen refleksi luar
3. Komponen refleksi dalam
Dari ketiga komponen tersebut komponen langit memberikan bagian
terbesar pada tingkat penerangan yang dihasilkan oleh suatu lubang cahaya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat penerangan pada bidang
kerja tersebut adalah :
1. Luas dan posisi lubang cahaya.
2. Lebar teritis
3. Penghalang yang ada dimuka lubang cahaya
4. Faktor refleksi cahaya dari permukaan dalam dari ruangan.
5. Permukaan di luar bangunan di sekitar lubang cahaya.
Untuk bangunan berlantai banyak makin tinggi makin berkurang pula
kemungkinan adanya penghalang di muka lubang cahaya. Dari penelitain
yang dilakukan, baik pada model bangunan dalam langit buatan, maupun
pada rumah sederhana, faktor penerangan siang hari
rata-rata 20% dapat diperoleh dengan lubang cahaya 15% dari luas lantai,
dengan catatan posisi lubang cahaya di dinding, pada ketinggian normal
pada langit, lebar sekitar 1 meter, faktor refleksi cahaya rata-rata dari
permukaan dalam ruang sekitar 50% – 60% tidak ada penghalang dimuka
lubang dan kaca penutup adalah kaca bening

Desain rumah tropis bekerja menuju satu tujuan utama dasar: tinggal
nyaman tanpa bergantung pada AC. Hal ini dilakukan dengan moderasi dari
tiga variabel: temperatur, kelembaban dan sirkulasi udara. Victor Olgay
dalam bukunya, “Desain dengan Iklim”, mengembangkan garis panduan
untuk arsitektur iklim responsif dalam empat daerah iklim yang berbeda,
salah satunya adalah lingkungan tropis panas lembab. Merancang sebuah
rumah pasif didinginkan dimulai dengan situs dan mencakup setiap aspek
dari rumah sampai ke warna.

D. CONTOH BANGUNAN YANG MENERAPKAN PRINSIP ECO


HOUSE BESERTA PRINSIP DASAR ESTETIKA?

Prinsip-prinsip yang digunakan Eco-House tidak jauh berbeda dengan


prinsip Green Architecture dikarenakan Eco-House memiliki tujuan yang
sama untuk lebih memelihara kelangsungan hidup alam.

PRINSIP-PRINSIP YANG DIGUNAKAN OLEH ECO-HOUSE:


1. Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus
meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa
mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).
2. Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain
bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan
sumber energi yang ada.
3. Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan
kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak
habis dan dapat digunakan di masa mendatang /
Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan
sumber daya alam.
4. Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni
bangunan tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun,
nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika
nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan
tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).
5. Merespon  keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam
merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan
dan memenuhi semua kebutuhannya.
6. Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara
keseluruhan / Holism : Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita
pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita
Berikut adalah contoh contoh bangunan eco house berdasarkan material
dan penjelasan aspek bangunan serta estetika :

A B

Kedua bangunan di atas memiliki bentukan dasar lingkaran. Bangunan A


memiliki tingkat sedangkan B tidak. Material kedua bahan
berbedaa,bangunan A menggunakan adobe sedangkan B menggunakan
cob.
PRINSIP DESAIN GAMBAR A GAMBAR B
Bangunan ini
bangunan ini mewujudkan
mencerminkan kesatuan
prinsip kesatuan yang
yang sesuai antara material
nyata dalam penggunaan
Kesatuan/unity dan lingkungan serta kean
material di desain
warna yang ditimbulkan
memberi kesan harmony
memberi kesan hangat
ketika di lihat
yang selaras
Mengaplikasikan Mengaplikasikan
Keseimbangan/balance
keseimbangan simetris keseimbangan simetris
Terdapat ritme Tidak terdapat ritme
Irama/rhythm pengulangan penyusunan pengulangan pada
jendela bangunan ini
Skala proporsi Skala(manusia) dan Skala(manusia) dan
proporsi sesuai dengan proporsi sesuai dengan
ukuran manusia yang ukuran manusia yang
berada di bangunan tsb berada di bangunan tsb
Bentukan jendela pada
Vocal point terdapat pada level kedua dan jendela di
Penekanan/vocal point bentuk bangunan dan dan sebelah kanan pintu
atapnya yang berumput memberikan kesan
menarik bagi bangunan ini
GAMBAR A GAMBAR B
- Material terlihat kokoh
- material berupa semen dan
- material yang digunakan
beton yang cukup kokoh
terlihat serasi dengan
- memiliki fungsi yang cukup
lingkungan sekitar(tidak
Kelebihan efisien
mencolok)
- fasilitas bangunan tersebut
- fasilitas bangunan tersebut
jauh lebih lengkap(layaknya
jauh lebih lengkap(layaknya
rumah)
rumah)
Bagian tempias kurang lebar
Bagian atap menahan beban 2x sehingga ketika hujn akan
Kekurangan yang ditimbulkan oleh terus terkena air pada bagian
tumbuhan di atap dinding yg bisa mengenai
kayu di atap dan buat lapuk

C D

Kedua bangunan ini berbentuk dasar prsegi dengan letak perbedaan pada
penggunaan material dinding. Bila gambar C menggunakan cordwood makan
gambar D menggunakan rammed earth dengan rangka bangunan berupa kayu.
PRINSIP DESAIN GAMBAR C GAMBAR D
Kesatuan/unity Bangunan ini Bangunan ini
mencerminkan kesatuan memperlihatkan kesatuan
ang baik dalam
yang sesuai antara penempatan
penggunaan seluruh warna,material serta
material yang serasi bentuk dasar yang sama
dengan jendela dan pintu
Mengaplikasikan Tidak mengaplikasikan
Keseimbangan/balance
keseimbangan simetris keseimbangan simetris
Terdapat ritme Ritme pada bangunan ini
pengulangan pada tidak terlihat dengan jelas,
Irama/rhythm penggunaan material hanya terlihat pada rangka
dinding berupa potongan jendela dan tiang yang
kayu yang melintang menopang bagunan
Skala(manusia) dan Skala(manusia) dan
proporsi sesuai dengan proporsi sesuai dengan
Skala proporsi
ukuran manusia yang ukuran manusia yang
berada di bangunan tsb berada di bangunan tsb
Vocal point terdapat pada Bentukan atap serta rangka
material bangunan yang jendela disusun klaster
Penekanan/vocal point
berbentuk potongan batang yang menjadikannya
pohon yang disusun rapi sebagi vocal point

GAMBAR C GAMBAR D
- bangunan terlihat kokoh
dengan adanya tiang
- Material terlihat kokoh peyangga
- material yang digunakan - bangunan ini
Kelebihan terlihat serasi dengan mencerminkan gaya
lingkungan sekitar(tidak minimalis dengan
mencolok) penggunaan bahan nya
- fasilitas bangunan tersebut
jauh lebih lengkap(rumah)
- Bangunan terlihat kecil
dengan fasilitas yang kurang
memadai
Hampir tdak ada kekurangan
Kekurangan - ruang luar dan ruang dalam
pada bangunan ini
tidak terhubung dengan baik.
Hanya petakan rumah kecil
ditengah hutan

F
E
Bangunan E memiliki bentukan dasar gabungan dari beberapa
lingkaran,sedangkan F berbentuk dasar persegi. Materail bangunan E cob yang
diberi cat sebagai permainan warna sedangkan bangunan F menggunakan kayu.
PRINSIP DESAIN GAMBAR E GAMBAR F
Bangunan ini
memperlihatkan kesatuan
Bangunan ini terlihat
yang baik dalam
kurang memiliki kesatuan
Kesatuan/unity penempatan
akibat warna yang terlalu
warna,material serta
pekat
bentuk dasar yang sama
dengan jendela dan pintu
Tidak mengaplikasikan Tidak mengaplikasikan
Keseimbangan/balance
keseimbangan simetris keseimbangan simetris
Ritme pengulangan
Terdapat ritme terdapat pada penggunaan
Irama/rhythm
pengulangan pada jendela material kayu yang
disusun horizontal
Skala(manusia) dan Skala(manusia) dan
proporsi sesuai dengan proporsi sesuai dengan
Skala proporsi
ukuran manusia yang ukuran manusia yang
berada di bangunan tsb berada di bangunan tsb
Vocal point terdapat pada Vocal point terdapat pada
bentukan bangunan yang bentukan rumah yang serai
Penekanan/vocal point
layaknya tabung dengan material dan
mengkerucut ke atas suasana alam
GAMBAR E GAMBAR F
- bangunan terlihat kokoh
dengan adanya tiang
peyangga
- Material terlihat kokoh - bangunan ini
Kelebihan - fasilitas bangunan sudah mencerminkan gaya
memadai minimalis dengan
penggunaan bahan nya
- fasilitas bangunan tersebut
jauh lebih lengkap(rumah)
Kekurangan - warna bangunan terlihat - bangunan kayu terletak
sangat mencolok yang ditengah hutan yang apabila
terjadi kebakaran hutan maka
membuat kesan buruk
bangunan akan mudah
terbakar

PRINSIP DESAIN GAMBAR KIRI GAMBAR KANAN


Bangunan ini
Bangunan ini membangun
mencerminkan kesatuan
kesatuan antara
Kesatuan/unity yang sesuai antara material
penggunaan material dan
dan lingkungan serta kesan
kesan tradisional terasa
tradisional terasa
Mengaplikasikan Tidak Mengaplikasikan
Keseimbangan/balance
keseimbangan simetris keseimbangan simetris
Terdapat ritme
Tidak terdapat ritme
pengulangan pada
Irama/rhythm pengulangan penyusunan
bangunan ini di bagian
jendela
atap
Skala(manusia) dan Skala(manusia) dan
proporsi sesuai dengan proporsi sesuai dengan
Skala proporsi
ukuran manusia yang ukuran manusia yang
berada di bangunan tsb berada di bangunan tsb
Vocal point terdapat pada
Vokal point terdapat pada
bentuk bangunan terutama
Penekanan/vocal point bagian atap yang bersusun
bagian fasad dan atap serta
susun
panggungnya

GAMBAR A GAMBAR B
Kelebihan - Material terlihat kokoh - bangunan terlihat kokoh
- fasilitas bangunan sudah - fasilitas bangunan tersebut
memadai memadai (rumah)
- atap tinggi memberi
penghawaan yang baik
-terdapat panggung sehingga
tidak khawatir pada saat banjir
Kekurangan

E. SECARA KESELURUHAN APA MANFAAT DAN DAMPAK


ECO-HOUSE BAGI ALAM DAN MANUSIA
Dampak Lingkungan Terhadap Penerapan desain arsitektur :

Dampak Jangka Pendek (sekarang)


Dampak jangka pendek atau dampak yang langsung bisa dinikmati
dengan penerapan konsep arsitektur tropis adalah :
o   Terciptanya kenyamanan dalam hunian. Karena sirkulasi udara
tercukupi, membuat hawa dalam ruangan menjadi nyaman
o   Penghematan Energi, karena untuk penerangan dan penghawaan
memanfaatkan sumber energi alam.
Dampak Jangka Panjang
Dampak yang akan di nikmati beberapa tahun kemudian, jika arsitektur
tropis diterapkan adalah :
o   Terjaganya kelestarian alam karena konsep arsitektur tropis menyatu
dengan alam bukan merusak alam
o   Akan semakin berkembangnya konsep arsitektur tropis jika banyak
peminatnya.
 

F. BAGAIMANA SEORANG ARSITEK MENYAKAPI


PERMASALAHAN GLOBAL WARMING DENGAN
MENERAPKAN PRINSIP ECO-HOUSE?

Dikarenakan saat ini keadaan dan kondisi bumi yang makin terpengaruh
pemanasan global yang banyak memicu kesadaran arsitek untuk menciptakan
desain arsitektur yang ramah lingkungan.
Pembangunan yang cenderung vertikal, sehingga makin banyak lahan
tersisa untuk penghijauan dan peresapan air tanah. Meskipun tidak memiliki
taman di atas tanah, bisa juga menggunakan taman di atas atap dan beton, hal
ini juga mulai menjadi tren, sehingga tetap ada area untuk bersantai bagi
keluarga menikmati alam.

Sementara pada unsur tampilan, desain rumah pada 2010 cenderung


akan mengadopsi gaya arsitektur modern dan tropis yang banyak menggunakan
unsur material ekspos seperti batuan ekspos dan lapisan kayu. Ini membuat
tampilannya menjadi makin segar.

Sayangnya belum banyak pengembang yang membangun rumah


dengan desain seperti itu. Ini karena orientasi pengembang saat ini barangkali
masih 90% berorientasi pada keuntungan ekonomis dari penjualan rumah-
rumah atau apartemen.

Karena itu tren yang ditawarkan perumahan pengembang pada


umumnya masih kalah maju selangkah daripada karya arsitek yang sudah
memiliki kesadaran itu. Hal ini karena arsitek perumahan berbeda dengan
arsitek independen, dimana arsitek yang independen lebih bisa
mengimplementasikan berbagai konsep green architecture tanpa terpengaruh
oleh faktor keuntungan.
DAFTAR PUSTAKA
https://rizkilesus.wordpress.com/2010/02/22/iklim-dan-peran-arsitektur/
https://en.wikipedia.org/wiki/Ecohouse
https://www.scribd.com/doc/30691027/Makalah-Eco-House
https://www.academia.edu/11575628/Arsitektur_ekologi_eco-architecture
http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/bentang-alam-dan-iklim-kawasan-
asia.html?m=1/
http://usaha321.net/ciri-ciri-wilayah-dataran-tinggi.html
http://forum.liputan6.com/t/pengertian-dan-konsep-arsitektur-tropis/121632
https://erdiindies.wordpress.com/2014/11/24/green-architecture-green-plan-
green-city/
http://rumahwaskita.com/artikel/tag/konsep-arsitektur-tropis/

Anda mungkin juga menyukai