ATONIA UTERIA
Disusun Oleh :
ALFANDA SAINTLY LAMAWITAK
NIM.PO7120322005
Penatalaksanaan
Tatalaksana umum dari atonia uteri yaitu:
1. Cairan intravena dan transfuse
2. Uterotnika
3. Pemijatan Uterus
4. Kompresi Bimanual
Jika telah dilaksanakan tatalaksana tersebut ada reaksi tetapi tetap terjadi
perdarahan, maka kemungkinan yang dapat dilakukan adalah:
1. Kuretase post partum
2. Bolus uterotnika
3. Tampon Uterovaginna selama 24 jam
Namun jika tidak ada reaksi dari penatalaksanaan tersebut maka laporkan untuk:
1. Ligasi arteri hipogastika
2. Umur muda
3. Paritas sedikit
4. Masih menginginkan anak
5. Histerektomi (supravaginam)
Penatalaksanaan Konservatif:
1. Antibiotika
2. Cairan intravena dan transfuse
3. Obat penyerta
4. Vitamin
5. Fe
6. Gizi baik
H. Komplikasi
1. Hipotensi ortostatik atau pusing karena tekanan darah rendah
2. Anemia
3. Kelelahan
4. Peningkatan risiko perdarahan postpartum pada kelahiran selanjutnya
5. Depresi postpartum
6. Syok hemoragik yang dapat mengancam nyawa.
I. Asuhan Keperawatan Pankreatitis (secara teori)
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan. Pengkajian
yang benar dan terarah akan mempermudah dalam merencanakan tindakan
dan evaluasi dari tidakan yang dilakasanakan. Pengkajian dilakukan secara
sistematis, berisikan informasi subjektif dan objektif dari klien yang
diperoleh dari wawancara dan pemeriksaan fisik. Pengkajian terhadap
klien post meliputi:
a. Anamnesa
1. Identitas klien
Data diri klien meliputi : nama, umur, pekerjaan, pendidikan,
alamat, medical record dan lain – lain.
2. Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal kronik,
hemofilia, riwayat pre eklampsia, trauma jalan lahir, kegagalan
kompresi pembuluh darah, tempat implantasi plasenta, retensi
sisa plasenta.
b) Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan yang dirasakan saat ini yaitu: kehilangan darah dalam
jumlah banyak (>500ml), Nadi lemah, pucat, lokea berwarna
merah, haus, pusing, gelisah, letih, tekanan darah rendah,
ekstremitas dingin, dan mual.
c) Riwayat kesehatan keluarga
Adanya riwayat keluarga yang pernah atau sedang menderita
hipertensi, penyakit jantung, dan pre eklampsia, penyakit
keturunan hemopilia dan penyakit menular.
3. Riwayat obstetric
a) Riwayat menstruasi meliputi: Menarche, lamanya siklus,
banyaknya, baunya , keluhan waktu haid, HPHT
b) Riwayat perkawinan meliputi : Usia kawin, kawin yang
keberapa, Usia mulai hamil
c) Riwayat hamil, persalinan dan nifas yang lalu
1) Riwayat hamil meliputi: Waktu hamil muda, hamil tua,
apakah ada abortus, retensi plasenta.
2) Riwayat persalinan meliputi: Tua kehamilan, cara
persalinan, penolong, tempat bersalin, apakah ada kesulitan
dalam persalinan anak lahir atau mati, berat badan anak
waktu lahir, panjang waktu lahir.
3) Riwayat nifas meliputi: Keadaan lochea, apakah ada
pendarahan, ASI cukup atau tidak dan kondisi ibu saat
nifas, tinggi fundus uteri dan kontraksi
d) Riwayat Kehamilan sekarang
1) Hamil muda, keluhan selama hamil muda
2) Hamil tua, keluhan selama hamil tua, peningkatan berat
badan, tinggi badan, suhu, nadi, pernafasan, peningkatan
tekanan darah, keadaan gizi akibat mual, keluhan lain
3) Riwayat antenatal care meliputi : Dimana tempat
pelayanan, beberapa kali, perawatan serta pengobatannya
yang didapat
b. Pola aktifitas sehari-hari.
1. Makan dan minum, meliputi komposisi makanan, frekuensi, baik
sebelum dirawat maupun selama dirawat. Adapun makan dan
minum pada masa nifas harus bermutu dan bergizi, cukup kalori,
makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran
dan buah – buahan.
2. Eliminasi, meliputi pola dan defekasi, jumlah warna, konsistensi.
Adanya perubahan pola miksi dan defeksi. BAB harus ada 3-4 hari
post partum sedangkan miksi hendaklah secepatnya dilakukan
sendiri (Rustam Mukthar, 1995 )
3. Istirahat atau tidur meliputi gangguan pola tidur karena perubahan
peran dan melaporkan kelelahan yang berlebihan.
4. Personal hygiene meliputi : Pola atau frekuensi mandi, menggosok
gigi, keramas, baik sebelum dan selama dirawat serta perawatan
mengganti balutan atau duk.
2. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
a) Mulut : bibir pucat
b) Payudara : hyperpigmentasi, hipervaskularisasi, simetris
c) Abdomen : terdapat pembesaran abdomen
d) Genetalia : terdapat perdarahan pervaginam
e) Ekstremitas : dingin
2. Palpasi
a) Abdomen : uterus teraba lembek, TFU lebih kecil daripada UK,
nyeri tekan, perut teraba tegang, messa pada adnexa.
b) Genetalia : Nyeri goyang porsio, kavum douglas menonjol.
3. Auskultasi
a) Abdomen : bising usus (+), DJJ (-)
4. Perkusi
a) Ekstremitas : reflek patella + / +
3. Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan fisik umum meliputi pemeriksaan pada ibu hamil:
1. Rambut dan kulit
a. Terjadi peningkatan pigmentasi pada areola, putting susu dan linea
nigra.
b. Striae atau tanda guratan bisa terjadi di daerah abdomen dan paha.
c. Laju pertumbuhan rambut berkurang.
2. Mata : pucat, anemis
3. Hidung
4. Gigi dan mulut
5. Leher
6. Buah dada / payudara
a) Peningkatan pigmentasi areola putting susu
b) Bertambahnya ukuran dan noduler
7. Jantung dan paru
a) Volume darah meningkat
b) Peningkatan frekuensi nadi
c) Penurunan resistensi pembuluh darah sistemik dan pembulu darah
pulmonal.
d) Terjadi hiperventilasi selama kehamilan.
e) Peningkatan volume tidal, penurunan resistensi jalan nafas.
f) Diafragma meninggi.
g) Perubahan pernapasan abdomen menjadi pernapasan dada.
8. Abdomen
a) Menentukan letak janin
b) Menentukan tinggi fundus uteri
9. Vagina
a) Peningkatan vaskularisasi yang menimbulkan warna kebiruan
( tanda Chandwick)
b) Hipertropi epithelium
10. System musculoskeletal
a) Persendian tulang pinggul yang mengendur
b) Gaya berjalan yang canggung
c) Terjadi pemisahan otot rectum abdominalis dinamakan dengan
diastasis rectal
4. Pemeriksaan Khusus
Observasi setiap 8 jam untuk mendeteksi adanya tanda-tanda komplikasi
dengan mengevaluasi sistem dalam tubuh. Pengkajian ini meliputi :
1. Nyeri/ketidaknyamananNyeri tekan uterus (fragmen-fragmen plasenta
tertahan)
Ketidaknyamanan vagina/pelvis, sakit punggung (hematoma).
2. Sistem vaskuler
a) Perdarahan di observasi tiap 2 jam selama 8 jam 1, kemudian tiap 8
jam berikutnya
b) Tensi diawasi tiap 8 jam
c) Apakah ada tanda-tanda trombosis, kaki sakit, bengkak dan merah
d) Haemorroid diobservasi tiap 8 jam terhadap besar dan kekenyalan
e) Riwayat anemia kronis, konjungtiva anemis/sub anemis, defek
koagulasi kongenital, idiopatik trombositopeni purpura.
3. Sistem Reproduksi
a) Uterus diobservasi tiap 30 menit selama empat hari post partum,
kemudian tiap 8 jam selama 3 hari meliputi tinggi fundus uteri dan
posisinya serta konsistensinya
b) Lochea diobservasi setiap 8 jam selama 3 hari terhadap warna,
banyak dan bau
c) Perineum diobservasi tiap 8 jam untuk melihat tanda-tanda infeksi,
luka jahitan dan apakah ada jahitannya yang lepas
d) Vulva dilihat apakah ada edema atau tidak
e) Payudara dilihat kondisi areola, konsistensi dan kolostrum
f) Tinggi fundus atau badan terus gagal kembali pada ukuran dan
fungsi sebelum kehamilan (sub involusi)
4. Traktus urinarius
Diobservasi tiap 2 jam selama 2 hari pertama. Meliputi miksi lancar
atau tidak, spontan dan lain-lain
5. Traktur gastro intestinal
Observasi terhadap nafsu makan dan obstipasi
6. Integritas Ego : Mungkin cemas, ketakutan dan khawatir
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan intervensi Pemberian Analgesik (1.02061 SIKI 1. untuk mengetahui
dengan agen pencedera keperawatan selama 3 × 24 jam Tahun 2016 Halaman 251) karakteristik nyeri
fisik persalinan maka Tingkat nyeri menurun Observasi: 2. untuk mengetahui
dengan kriteria hasil: 1. identifikasi karakteristik nyeri adanya riwayat
D.0077 SDKI Tahun L.08066 SLKI Tahun 2016 (missal pencetus, pereda, alergi obat
2016 Halaman 172 Halaman 145 kualitas, lokasi, intensitas, 3. untuk mengontrol
keluahan nyeri menurun frekuensi, durasi) adanya penurunan atau
frekuensi nadi membaik 2. identifikasi riwayat alergi obat peningkatan sebelum
Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC Jakarta.
Mansjoer, A. and Dkk. 2008. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 Edisi 3. Jakarta:
Media Aesculapius.
Sukarmin & Riyadi. 2008. Pankreas., Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan
Gangguan Eksokrin & Endokrin Pada. Yogyakarta: GRAHA ILMU.