Esay Asva A Salinan
Esay Asva A Salinan
Oleh :
Kadek Ayu Putri Sari
Ni Luh Eka Putriani
I Putu Alden Murdayana
BAB I
PENDAHULUAN
2.1.3 Menyamabraya
Menyama braya adalah kearifan
lokal Bali yang di dalamnya mengandung
nilai-nilai plural yang menganggap orang
lain adalah saudara, sama dengan dirinya.
Dengan memandang orang lain adalah
saudara (Tat Twam Asi) maka harmoni sosial akan dapat diwujudkan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2.2.4 Studi Kasus Atau Contoh Konkret Tentang UMKM Yang Telah
Berhasil Mengimplementasikan Strategi "Menyamabraya"
Freshy Salad adalah contoh nyata UMKM yang berhasil menerapkan
strategi "Menyamabraya" dalam pengembangan bisnisnya. Dengan fokus pada
makanan sehat, perusahaan ini menggunakan pendekatan SWOT dan QSPM
untuk merumuskan strategi pengembangan produk, diferensiasi, dan inovasi.
Melalui evaluasi yang cermat dan implementasi strategi yang efektif, Freshy
Salad tidak hanya berhasil mempertahankan daya saingnya di pasar, tetapi
juga berhasil memperluas pangsa pasar dan mempertahankan legalitasnya
sebagai produsen makanan sehat (Rahmantari & Utari, 2023).
Warung Telaga di Bali adalah contoh UMKM lain yang sukses
menerapkan strategi "Menyamabraya" dalam menghadapi tantangan bisnis.
Terletak di tepi sawah, warung ini menawarkan pengalaman kuliner yang unik
bagi pelanggannya. Saat pandemi COVID-19 menghantam bisnis mereka,
Warung Telaga menghadapi penurunan omset yang signifikan. Namun,
dengan menggunakan strategi promosi melalui media sosial dan
mengembangkan inovasi produk, warung ini berhasil bertahan dan
meningkatkan kembali omsetnya, menunjukkan keberhasilan dalam
mengadopsi strategi yang adaptif dan responsif terhadap perubahan pasar
(Endiana & Sutama, 2020).
Kedai Kopi "Kandera Coffee" di Denpasar Bali juga merupakan
contoh UMKM yang berhasil menerapkan strategi pengembangan dengan
menggunakan pendekatan SWOT dan QSPM. Dengan fokus pada strategi
pemasaran, Kedai Kopi "Kandera Coffee" berhasil mengembangkan
produknya, melakukan diferensiasi, dan berinovasi dalam penawaran produk
kopi mereka. Hasilnya, kedai kopi ini berhasil mempertahankan daya saingnya
di tengah persaingan yang ketat dan meningkatkan penjualan mereka secara
signifikan (Rahmantari et al., 2023).
Melalui ketiga contoh di atas, terlihat bahwa UMKM yang berhasil
menerapkan strategi "Menyamabraya" mampu beradaptasi dan mengatasi
tantangan yang dihadapinya. Dengan pendekatan yang terstruktur dan inovatif,
UMKM ini tidak hanya bertahan di pasar, tetapi juga berhasil tumbuh dan
berkembang, memberikan kontribusi positif bagi ekonomi lokal dan
menginspirasi UMKM lain untuk mengikuti jejak kesuksesan mereka.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam konteks Budaya Bali, pentingnya Kearifan Lokal dan Konsep
‘Menyamabraya’ telah membawa dampak positif pada masyarakat, ekonomi, dan
budaya. Kearifan lokal Bali mencerminkan nilai-nilai yang tumbuh di masyarakat
dan memengaruhi pemanfaatan ruang. ‘Menyamabraya’ mengandung makna
pluralitas, menghargai perbedaan, dan memperlakukan orang lain sebagai
keluarga. Dalam pembuatan regulasi terkait penataan ruang di Bali, kearifan lokal
memegang peranan kunci, memperkuat hubungan sosial dan ekonomi, serta
menjaga keberagaman budaya.
Strategi pengembangan UMKM dengan memanfaatkan kearifan lokal dan
‘Menyamabraya’ membutuhkan pendekatan terstruktur. Ini meliputi analisis
SWOT, pengembangan produk, pemasaran online, dan pendidikan
kewirausahaan. Pemberdayaan UMKM juga penting, termasuk pengembangan
koperasi dan jaringan komunitas, serta penguatan keterampilan manajemen dan
teknologi.
Pakis (Paiketan Krama Istri) di Provinsi Bali memainkan peran penting
dalam mendukung UMKM. Organisasi ini mendukung pemberdayaan peran dan
ekonomi krama istri, mendorong kreativitas seni dan budaya, serta mengadvokasi
pendidikan dan perlindungan. Pakis Bali berperan sebagai agen pengembangan
holistik, mendukung pertumbuhan UMKM dan pemberdayaan masyarakat di Bali.
Contoh UMKM sukses seperti Freshy Salad, Warung Telaga, dan Kedai
Kopi “Kandera Coffee” menunjukkan implementasi strategi ‘Menyamabraya’.
Mereka menerapkan inovasi produk, promosi online, dan adaptasi terhadap
tantangan bisnis. Dampaknya pada masyarakat, ekonomi, dan budaya termasuk
peningkatan kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi lokal, dan pelestarian warisan
budaya.
Dengan demikian, pengembangan UMKM dengan pendekatan
‘Menyamabraya’ menghasilkan dampak positif yang signifikan. Tantangan seperti
keterampilan rendah dan keterbatasan sumber daya dapat diatasi melalui
pendekatan kolaboratif antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat. Untuk
mewujudkan potensi penuh, diperlukan upaya terus-menerus dalam membangun
sistem pendukung usaha, meningkatkan kewirausahaan, dan memanfaatkan
teknologi informasi.
3.2 Saran
A. Untuk Peneliti:
1) Teliti lebih lanjut tentang implementasi konsep ‘Menyamabraya’ dalam
pengembangan UMKM di berbagai konteks budaya dan geografis.
2) Fokus pada analisis dampak sosial, ekonomi, dan budaya dari
pengembangan UMKM dengan pendekatan berbasis kearifan lokal.
3) Selidiki lebih dalam tantangan dan peluang yang dihadapi oleh UMKM
dalam menerapkan strategi ‘Menyamabraya’, serta identifikasi solusi yang
tepat.
B. Untuk Masyarakat:
1) Dukung UMKM lokal dengan membeli produk mereka dan
mempromosikan keberadaan mereka di komunitas.
2) Aktif terlibat dalam inisiatif pemberdayaan UMKM dan kegiatan yang
mengembangkan kewirausahaan di tingkat lokal.
3) Tingkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya lokal dan
mendukung usaha-usaha yang mempromosikan kearifan lokal dalam
pengembangan UMKM.
Auliah, I., Selintung, M., & Syafri, S. (2022). Strategi Pengembangan Desa
Wisata. Urban and Regional Studies Journal, 5(1), 09–14.
https://doi.org/10.35965/ursj.v5i1.1961
Endiana, I. D. M., & Sutama, I. G. M. K. (2020). STRATEGI BERTAHAN UMKM
“WARUNG TELAGA” MELALUI BERBAGAI PROMOSI MENARIK DAN
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SERTA JASA ANTAR DALAM
MEMBANTU MENINGKATKAN PEMASARAN DI MASA PANDEMI
COVID-19. 1, 24–31.
Iman Kalis, M. C., Hendri, M. I., & Safitri, H. (2023). Strategi Pengembangan
UMKM Berbasis Kearifan Lokal Dalam Mendukung Perekonomian Daerah
Pasca Pandemi Covid-19. Mbia, 22(2), 230–244.
https://doi.org/10.33557/mbia.v22i2.2384
Nurdina, Mutiara Rachma Ardhiani, Christina Menuk Sri Handayani, & Fachrudy
Asj’ari. (2021). Strategi Pemberdayaan UMKM Makanan Berbasis Kearifan
Lokal Di Masa Pandemi Covid-19 Di Desa Slempit Kedamean Gresik.
Ekobis Abdimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 43–51.
https://doi.org/10.36456/ekobisabdimas.2.1.3903
Rahmantari, N. L. L., Mardika, A. P., & Dewi, N. P. L. M. (2023). Analisis
Strategi Keberlanjutan Umkm Dengan Metode Qspm (Quantitative Strategic
Planning Matrix) Pada Umkm Kudamono Depot Online Di Denpasar. Jurnal
Satyagraha, 06(02), 186–201.
Rahmantari, N. L. L., & Utari, N. (2023). Strategi Pengembangan UMKM dengan
Metode SWOT dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) pada
UMKM Freshy Salad. Jurnal Pendidikan …, 7, 6203–6212.
https://mail.jptam.org/index.php/jptam/article/download/7206/5964
Sitiari, N. wayan, Datriani, L. K., & Amerta, I. M. S. (2023). The Implementation
of Bali Local Cultural Values (Jengah, Taksu, and Menyamabraya) in
Human Resources Practices Associated with Stress and Organizational
Performance in Cooperatives in Bali. Matrik : Jurnal Manajemen, Strategi
Bisnis Dan Kewirausahaan, 17(1), 96.
https://doi.org/10.24843/matrik:jmbk.2023.v17.i01.p08
Syarif, A. H., Hudallah, S., Azriansyah, Q., Putri, I. L., & Nopriyanti, N. (2023).
Pemberdayaan UMKM Gula Aren Berbasis Kearifan Lokal di Desa Kota
Jawa Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran. Jurnal Penelitian Dan
Pengabdian Masyarakat, 1(4), 311–320.
https://doi.org/10.61231/jp2m.v1i4.158
Widiani, G. A. E., & Anom, I. G. N. (2023). PERAN PAIKETAN KRAMA ISTRI (
PAKIS ) DALAM POLA KEPEMIMPINAN DESA ADAT BERBASIS
GENDER DI DESA ADAT KESIMAN. 959–976.
Widiantara, I. N. Y. P., Santosa, H., & Suartaya, K. (2020). Proses Penciptaan
Komposisi Karawitan Kreasi Baru Paras Paros. Promusika, 8(1), 1–13.
https://doi.org/10.24821/promusika.v1i1.3607
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4